PENGAMBILAN (RESPONDEN) SAMPEL MPK-NOPEMBER 2013 Urgensitas penentuan Informan: Persoalan sampel merupakan persoalan yang krusial dalam penelitian komunikasi kualitatif. Logika sampel pada penelitian kuantitatif adalah keterwakilan (representativeness) dari sebagian populasi yang secara efektif diamati atau diteliti untuk mewakili seluruh populasi Berbeda dengan pendekatan kuantitatif, prinsip representativeness dalam penelitian komunikasi kualitatif adalah Representativitas informasi / data. Dalam hal ini, peneliti akan lebih dapat memperoleh informasi yang akurat mengenai suatu persoalan dengan menemui informan secara langsung yg merupakan tokoh-tokoh kunci. Peneliti tidak perlu membuat kerangkan sampling untuk kemudian menentukan informannya, misalnya dengan cara mengundi siapa di antara para narasumber yang akan ditetapkan sebagai sampel. Pertimbangan penarikan sampel: Oleh karena itu, teknik pengambilan sampel penelitian kualitatif mendasarkan diri pada pertimbangan tertentu (purposeful selection). Purposeful selection yaitu: melibatkan orang/manusia sbg subjek atau sampel penelitian komunikasi kualitatif cenderung bersifat ‘bias kaya informasi’ karena informasi (data) pada umumnya diperoleh dari orang-orang yg dapat diyakini mengetahui persoalan yang diteliti & ini berarti melibatkan pemuka, pemimpin, tokoh-tokoh atau kelompok masyarakat yang notabene kaya akan informasi atau persoalan yang sedang kita teliti. Apa itu Triangulasi? Hal diatas bukan berarti bahwa kaidah penarikan sampel tidak dibutuhkan sama sekali. Informasi dalam penelitian komunikasi kualitatif merupakan data penelitian yang kemudian divalidasi oleh peneliti melalui Teknik Triangulasi. Umumnya penggunaan triangulasi sumber dalam memvalidasi data adalah teknik yg dipergunakan. Variasi sumber biasanya diyakini mengimplikasikan variasi informasi & karenanya juga variasi & validitas data dalam tingkat yg lebih tinggi. TRIANGULASI Teknik umum pengujian keabsahan data dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi. Istilah triangulasi pertama kali digunakan oleh Denzin dalam Creswell (1994: 174): the term triangulation, a term borrowed from navigation and military strategy, to argue for combination of methodologies in the study of the same phenomenon. Selanjutnya Jick dalam Creswell (1994) mengatakan: the concept of triangulation was based on the assumption that any bias inherent in when used in conjunction with other data sources, inversigator and methods. DIMENSI TRIANGULASI Triangulasi dilakukan meliputi empat hal pokok yakni triangulasi data, triangulasi peneliti, triangulasi teori dan triangulasi metodologi. Melalui teknik pemeriksaan ini diyakini fakta, data dan informasi yang ada dapat dipertanggungjawabkan dan memenui perysaratan kesahihan dan keandalan. Tujuan dari triangulasi data adalah pengecekan kebenaran data tertetentu dari berbagai cara, dan berbagai waktu. Dalam penelitian ini triangulasi dilakukan terhadap informasi yang diberikan dari para informan. Secara lebih jauh dapat digambarkan sebagai berikut : Trangulasi Sumber Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Tahapan tiangulasi… Triangulasi Teknik Triangulasi terbaik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Triangulasi Waktu Waktu yang sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di sebuah penelitian, misal riset triwulan 1 (pertama) pada saat narasumber masih mempersiapkan untuk penilaian, belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel. Dilanjutkan dengan triwulan ke-2 dan ke-3 yang sudah masuk dalam tahap pelaksanaan dan tahap akhir. Persoalan Sampel: Dalam penelitian komunikasi kualitatif persoalan sampel meliputi setidaknya 2 persoalan, yakni : 1. Sampling unit 2. Sampling techniques Sampling unit merupakan unit analisis berkenan dengan apa yang sesungguhnya hendak atau harus diwakili, misalnya: orang-orang (individu, keluarga, kelompok, organisasi), setting, teks, karya seni, peristiwa & kegiatan. Sampling techniques berkenaan dengan bagaimana menentukan siapa yang menjadi wakil Ukuran Sampel penelitian kualitatif Kriteria utama ukuran sampel dalam penelitian kualitatif adalah kejenuhan data (point of data saturation), maksudnya: “Apabila dalam proses analisis data peneliti telah menemukan pola yang terulang berkali-kali, maka analisis sudah boleh dihentikan karena saat itu terjadi kejenuhan data”. Metode Pengumpulan Data Observation (participant & non-participant observation)- check list atau catatan lapangan. Interview (wawancara) Document (dokumentasi) Focus Group (kelompok fokus) Rekaman Video Rekaman Tape recorder Variasi teknik penarikan sampel: 1. Maximum Variation Sampling Mendasarkan pada keluasan/keragaman elemen masyarakat yg diteliti. Kapan jumlah sample akan dirasakan memadai kalau sebanak mungkin –jika tidak semuaelemen kelompk masyrakat sudah terwakili. Misalnya varian tertentu dari narasumber pedagang keliling ada laki-laki & perempuan, ada relatif muda & sudah agak tua. 2. Convenience Sampling - Dikatakan paling sederhana & paling longgar dalam penelitian komunikasi kualitatif. Peneliti sekadar mengambil siapa saja untuk dijadikan wakil dari subyek penelitian & kemudian mengamati / memawawancarainya. - Misal penelitian mengenai perilaku pemilih, penelitidapat menempuh cara asal bertemu remaja kota, mengamati, mewawancarinya. Namun cara ini dinilai kurang memadai ketika sampel untuk kasus satu tdk menunjukkan karakter yg berbeda dengan sampel lainnya. Dalam kenyataannya, remaja kota selalu dapat dikelompokkan dari kelas ekonomi, golongan sosial, dsb. 3. Snowball Sampling Teknik ini mengimplikasikan jumlah sampel yg semakin membesar seiring dengan perjalanan waktu pengamatan. Peneliti berangkat dari seorang informan untuk mengawali pengumpulan data. Kepada informan ini, peneliti menanyakan siapa lagi berikutnya orang yang selayaknya diwawancarai, kemudian peneliti beralih menemui informan selanjutnya, begitu seterusnya hingga peneliti merasa yakin data yg didapatnya sudah memadai. 4. Theoritical Construct Sampling Teknik ini memiliki karakter yg agak formal. Terdapat nuansa deduktif dalam prosesnya, yaitu memilih aspek-aspek tertentu yg dikandung konsep (construct) yang digunakan. Dengan kata lain peneliti memilih definisi tertentu dari konsep yg digunakan yg sudah tentu membawa implikasi dari pd aspek-aspek yg dicakup konsep bersangkutan, dari sini peneliti mengumpulkan data. Teknik ini memiliki keharusan penggunaan pertimbangan teoritik serta pertimbangan lain dalam penelitian. Pertimbangan tsb. meliputi: a) Subyek harus orang-orang yg tidak/belum dikenal secara personal oleh peneliti b) Peneliti meyakini bahwa antara subyek 1 dengan lainnya saling memiliki jalinan personal yg erat, misalnya teman dekat atau pasangan c) Subyek harus terartikulasikan dengan baik dalam interview yang dilakukan. 5. Typical Case Sampling - Bertolak dari identifikasi tentang kasus yg menonjol, yang paling sering atau paling biasa muncul dalam kelompok kelompok subjek yg diamati. - Langkah peneliti mengambil sampel didahului memisah-misahkan kelompk dengan memerhatikan karakter tertentu. Kemudian peneliti mengambil sampel utk mewakili masing-masing kelompok dengan memperhatikan sifat tipikal, yaknik kasus-kasus yg menonjol. • 6. Prinsip Homogenous • Subjek yang diseleksi adalah sub kelompok yang memiliki karakteristik yang homogen • Contoh: Penelitian ttg Masyarakat perkotaan. 7. Critical Case Sampling Metode pengambilan sampel ini sering digunakan ketika peneliti bermaksud hendak menonjolkan keunikan yg ekstrik dilihat dengan menggunakan teori tertentu / mungkin dilihat dari segi realitas praktis yg ada Analisis Data Proses mengorganisir data, membagi-bagi menjadi unit-unit yang manageable, membuat sintesis, mencari pola-pola, menemukan hal-hal yang penting dan hal-hal yang perlu pelajari. Langkah-langkahnya: 1) data reduksi (proses focusing, abstracting, simplifying, tranforming dari data mentah menjadi pola-pola) 2) data display (organisasi pola-pola tsb dalam matrik, grafik) 3) membuat kesimpulan, proposisi dan implikasi)