TUGAS 1 Keuangan Internasional - E

advertisement
TUGAS 1 Keuangan Internasional
Chandra Ari Setyawan / 0911010049
Soal No.1
Menurut saya perubahan kurs pada system mata uang mengambang terkendali mengalami
perubahan atau fluktuasi yang stabil. Kebanyakan sistem kurs yang digunakan negara-negara
saat ini berada diantara sistem kurs tetap dan sistem kurs mengambang bebas, yaitu sistem kurs
mengambang terkendali. Komponen sistem kurs mengambang bebas ditunjukkan oleh kurs tukar
yang diizinkan berfluktuasi pada basis harian tanpa adanya batasan resmi. Komponen sistem
kurs tetap ditunjukkan oleh pemerintah yang dapat dan kadang-kadang melakukan intervensi
untuk mencegah mata uangnya bergerak terlalu jauh pada arah tertentu. Sistem ini dapat
dinyatakan sebagai penggabungan antara sistem nilai kurs tetap dan sistem kurs mengambang.
Dalam sistem ini nilai tukar suatu mata uang diambang dalam suatu batas yang disebut rentang
intervensi. Otoritas moneter akan melakukan tindakan stabilisasi (intervensi) manakala nilai
tukar mata uangnya telah melampaui nilai-nilai batas yang ditetapkan. Kelebihan sistem ini
adalah fleksibilitasnya yang cukup tinggi dalam melakukan penyesuaian terhadap perubahan
kondisi pasar. Adapun kelemahan sistem ini yaitu perlunya otoritas moneter memiliki cadangan
dana yang cukup untuk menjaga kestabilan nilai tukar mata uangnya.
Soal No.2
Menurut saya, dalam menangani system mengambang terkendali maupun bebas, terdapat
koordinasi kebijakan ekonomi untuk membuat fluktuasi mencapai tingkat stabil maupun tidak.
Untuk mengurangi fluktuasi kurs dan tidak stabilnya perekonomian, maka kebijakan koordinasi
ekonomi negara banyak yang menganut sistem mengambang melakukan intervensi via bank
sentral untuk mengurangi fluktuasi kurs. Intervensi bank sentral dapat berupa mengurangi
fluktuasi harian (smoothing out daily fluktuations), “cenderung melawan angin” (learning
againts the wind), dan terlambat tak resmi (unofficial pegging). Sistem mengambang terkendali
ini sering pula disebut dirty float. Dalam kebijakan pengurangan fluktuasi harian, pemerintah
mencoba mempersempit fluktuasi kurs melalui pasar dengan menjual atau membeli mata uang
domestik. Apabila diperkirakan akan terjadi apresiasi, pemerintah akan menjual mata uang
domestik di pasar uang. Demikian pula jika diperkirakan akan terjadi depresiasi, pemerintah
akan membeli mata uang domestik. “Learning againts the wind” digunakan pemerintah untuk
mencegah fluktuasi besar dalam jangka pendek dan jangka menengah agar tercipta kestabilan
ekonomi bagi para eksportir dan importir. Sedangkan unofficial pegging digunakan untuk
mengubah kurs tanpa melalui mekanisme pasar. Sebagai contoh, Jepang pernah menghambat
ravaluasi yen karena takut akan menurunkan ekspor, Kebijakan ini tidak cocok untuk negara
yang menganut sistem kurs tetap.
Soal No.3
Perbedaan Gold standard dan Bretton Wood System
Jika dalam sistem standar emas mata uang suatu negara dikonversikan langsung dengan emas,
maka dalam Bretton Woods system konversi ditetapkan melalui perantaraan dollar dengan
standarnya kurang lebih adalah $35 = 1 ons emas.
Perbedaan Gold standard dan Bretton Wood System
Bretton Woods System mengijinkan negara bertindak sesuai dengan kebijakan moneter yang
diinginkan dalam rangka menciptakan perekonomian yang lebih stabil dan kondusif. Pemerintah
menjadi lebih confidentdalam merencanakan dan melakukan program kerja, bahkan melanjutkan
guna mendorong laju perekonomian. Kebijakan politik ini mencakup menaikkan dan
menurunkan suku bunga, menekan pengangguran, dan perekonomian yang relatif stabil. Akan
tetapi di sisi lain sangat berisiko mengundang inflasi sekaligus menurunkan kuota investasi
jangka panjang dan cenderung menerbitkan investasi yang bersifat jangka pendek yang rentan
menciptakan ketidakstabilan ekonomi antarnegara. Sebagaimana dicontohkan oleh Perancis dan
Italia yang melakukan kebijakan untuk menurunkan suku bunga 1-2 % sehingga mampu
menekan tingkat pengangguran serendah mungkin, terbukti menjaga kestabilan ekonomi tetapi
mengakibatkan inflasi lebih tinggi 1-2% dari Jerman yang saat itu menaikkan suku bunga dengan
level yang sama. Bretton Wood juga mendorong nilai tukar tetap stabil dan pasar nilai tukar tetap
terbuka untuk memicu perdaganan dan investasi jangka panjang, tetapi sistem moneter Bretton
Wood mengharuskan batasan aliran keuangan untuk memperbolehkan pemerintah mengikuti
kebijakan yang mereka pilih. Sistem Bretton Wood terbukti menjaga kestabilan dan kemajuan
pesat
ekonomi
internasional
dan
mendukung
pemerintahan
secara
mengembangkan kebijakan ekonomi makro selaras dengan kondisi domestic.
nasional
untuk
Berbeda dengan Gold Standard yang cenderung membatasi peran pemerintah untuk mengikuti
kebijakan yang dipilih demi menjaga kestabilan dan siklus jumlah mata uang yang beredar di
pasar. Ketika uang banyak beredar di masyarakat, pemerintah tidak bisa mengatur kestabilan
harga dan ekonomi melalui kebijakan devaluasi maupun revaluasi untuk menyesuaikan dengan
kondisi ekonomi domestik. Untuk pertama kalinya Bretton Wood mengijinkan setiap
pemerintahan nasional untuk mengikuti kebijakan yang dipilih sesuai dengan kondisi ekonomi
nasional masing-masing.
Download