Eksposur Konversi Eksposur konversi muncul karena perusahaan harus mengkonsolidasi laporan keuangan cabang-cabang ke dalam laporan keuangan pusat Cabang karena berada di negara yang berbeda-beda menggunakan denominasi yang berbeda Pada waktu terjadi konversi, ada kemungkinan laba/rugi akibat proses konversi tersebut Nama lain: eksposur akuntansi, translasi Metode konversi laporan keuangan Current/non-current Jangka waktu sebagai patokan Monetary/non-monetary Menggunakan kesamaan dalam atribut aset Temporal Aset moneter menggunakan kurs saat ini, aset non- moneter menggunakan nilai pasar Current rate Aset dam kewajiban menggunakan kurs saat ini, rekening khusus digunakan untuk menampung ketidakseimbangan Perbandingan antar metode Pada neraca dan laba rugi Pengertian Mata uang lingkungan ekonomi yang pokok dimana entitas bisnis melakukan kegiatan bisnisnya Faktor penentu denominasi mata uang fungsional Indikator aliran kas Indikator harga penjualan Indikator pasar penjualan Indikator biaya Indikator pendanaan Transaksi dalam perusahaan dan indikator perjanjian Apakah laporan keuangan dinyatakan dalam mata uang asing? Ya Tidak Tidak ada penerjemahan yang diperlukan Apakah mata uang lokal menjadi mata uang fungsional? Tidak Apakah Rp menjadi mata uang fungsional? Ya Konversi ke Rp dengan metode kurs saat ini Tidak Konversi dari mata uang asing ke fungsioanl dengan metode temporal, dan kemudian konversi ke Rp dengan metode kurs saat ini Ya Konversi ke Rp dengan metode temporal MISAL MNC AMERIKA SERIKAT MEMPUNYAI CABANG DI INDONESIA MATA UANG KANTOR PUSAT DALAM $, MATA UANG CABANG INDONESIA DALAM RP JIKA KURS ADALAH RP10.000/$, MODAL SAHAM ADALAH $6.000. JIKA KURS ADALAH RP20.000/$, MODAL SAHAM MENJADI $3.000. DENGAN DEMIKIAN MNC TSB MENGALAMI KERUGIAN SEBESAR $3.000, HANYA KARENA RUPIAH DEPRESIASI THD DOLAR Rp10.000/$ Rp20.000/$ Nilai (Rp juta) Nilai ($) Nilai ($) Aktiva Kas Piutang Dagang Persediaan Aktiva Tetap Total Aktiva 10,000,000 20,000,000 20,000,000 50,000,000 100,000,000 1,000 2,000 2,000 5,000 10,000 500 1,000 1,000 2,500 5,000 Pasiva Hutang Dagang Hutang Lancar lainnya Hutang J. Panjang Modal Saham Total Pasiva 10,000,000 10,000,000 20,000,000 60,000,000 100,000,000 1,000 1,000 2,000 6,000 10,000 500 500 1,000 3,000 5,000 Strategi fund-flow adjustment, untuk menghadapi perubahan kurs Situasi Aset Kewajiban Eksposur bersih Mata uang menguat Naik Turun Mata uang melemah Turun Naik Positif Negatif DALAM PASAR EFISIEN, STRATEGI SEMACAM ITU AKAN SULIT DILAKUKAN, KARENA INVESTOR AKAN MELAKUKAN HAL YANG SAMA, KURS AKAN BERUBAH DENGAN CEPAT. Cara hedging Mengurangi eksposur transaksi/operasi Hedging neraca Hedging dengan derivatif Dalam contoh di atas, hedging bisa dilakukan dengan jalan beli $ forward (atau jual Rp forward) dengan kurs Rp10.000/$. Dalam situasi tersebut, perubahan kurs tidak akan mempengaruhi posisi modal MNC tersebut. Laba/rugi konversi adalah laba/rugi di atas kertas Penelitian menunjukkan bahwa pasar tidak bereaksi terhadap perubahan akuntansi (sepanjang tidak merubah aliran kas). Aliran kas yang menjadi perhatian investor. Manajer lebih memfokuskan pada kegiatan operasi daripada konversi laporan keuangan Biaya Modal Biaya modal adalah tingkat keuntungan yang disyaratkan, atau tingkat keuntungan yang minimal agar nilai perusahaan tidak turun. Biaya modal rata-rata tertimbang (Weighted Averaga Cost of Capital atau WACC) bermanfaat sebagai cut-off rate dalam analisis investasi Sebagai tingkat keuntungan minimal yang harus diperoleh oleh suatu investasi agar nilai perusahaan tidak turun Biaya modal tertimbang karena digunakan beberapa sumber dana Perhitungan Menghitung biaya modal individual Menghitung komposisi masing-masing untuk menentukan bobot atau proporsi setiap sumber dana Menghitung biaya modal rata-rata kw = ws.ks + wd.kd + wp.kp Biaya modal hutang kd* = kd (1 – t) Biaya modal saham preferen kp = D P Biaya modal saham Pendekatan pertumbuhan PV = C1/(1+ks)1 + C2/(1+ks)2 + … + Cn/(1+ks)n PV = C0(1+g%)1/(1+ks)1 + C0(1+g%)2/(1+ks)2 + … + C0(1+g%)n/(1+ks)n PV = C1 ks – g ks = C1 + g Pendekatan CAPM ks = kf + B* (km – kf) Bs = B* / [1 + (1 – t)D/E] PV CAPM untuk investasi luar negeri Adanya resiko sistematis Aliran kas dari luar negeri berkorelasi rendah dengan aliran kas domestik Ketergantungan investasi luar negeri dan dalam negeri terhadap faktor bersama dunia Pengamatan empiris Menghitung Beta Rit = a + Bi Rmt + e dimana Bi = Cov (Ri,Rm) / Var(Rm) Penggunaan portfolio pasar dunia atau domestik Menghitung biaya modal individual, lebih spesifik biaya modal marjinal individual Biaya modal hutang relatif lebih mudah Jika biaya modal saham dihitung dengan CAPM, portfolio domestik lebih baik digunakan dalam menghitunh beta Setelah biaya modal individual dihitung, komposisi sumber pendanaan dihitung Biaya modal rata-rata kemudian dihitung Jika resiko investasi sama dengan resiko perusahaan secara keseluruhan, jika komposisi pendanaan proyek sama dengan komposisi pendanaan kantor pusat, maka biaya modal tunggal digunakan untuk smeua cabang Kasus Novo Industri A/S Listing di NYSE karena keterbatasan likuiditas dan biaya modal tinggi di Denmark Adanya perbedaan reaksi pasar antara investor asing dan domestik Mengarahkan basis ke investor institusional Merger dengan Nordisk Gentofte