TUGAS A 1. Dapatkah perubahan kurs pada sistem mata uang mengambang terkendali berfluktuasi tinggi? 2. Dapatkah koordinasi kebijakan ekonomi membuat kurs lebih atau kurang stabil ? 3. Bagaimana perbedaan sistem Bretton Woods dengan standar emas? JAWAB : 1. Tidak dapat, Karena pada sistem pemerintah menetapkan kurs indikasi dan membiarkan kurs bergerak di pasar dengan spread tertentu. Sehingga mampu menjaga kestabilan nilai rupiah, pemerintah melakukan intervensi bila kurs bergejolak melebihi batas atas dan batas bawah dari spread. Dan dimana otoritas moneter berperan aktif dalam menyetabilkan kurs pada tingkat tertentu. 2. Dapat, karena Mekanisme untuk menentukan kurs juga dapat di kategorikan menjadi beberapa kelompok yaitu : mengambang bebas, float yang dikelola, perjanjian zona target tertentu, dikaitkan dengan mata uang lain, dengan indikator tertentu, dan sistem kurs tetap. Koordinasi kebijakan ekonomi ini membuat kurs mata uang lebih atau kurang stabil karena perubahan kurs diatur oleh kebijakan ekonomi pemerintah yang nantinya dapat menentukan apakah kurs mata uang lebih stabil atau justru kebalikan kurs mata uang menjadi kurang stabil. 3. Standar Emas: Didalam standar emas, pemerintah tidak dapat menciptakan uang tanpa didukung emas. Karena itu betapapun besarnya godaan untuk menciptakan uang lebih banyak untuk kepentingan politik, tanpa mempedulikan akibat-akibat ekonomi , pemerintahan tidak dapat melakukannya tanpa menetapkan jumlah emas. Sistem Bretton Woods berusaha mencegah berulangnya nasiona-lisme ekonomi dengan kebijakan destruktif “memiskinkan negara tetangga” dan mengarah pada kekurangan peraturan2 yang jelas atas terganggunya permainan selama perang. Desain sistem tukar emas: setiap negara menentukan nilai pari mata uangnya pada US$, dan US$ menambatkan pada emas ($35/ons). Negara yang memegang US$, seperti emas, dapat digunakan sebagai alat pembayaran internasional (dollar berdasarkan standar tukar emas).