KSAP - Blog Staff UI

advertisement
PERAN KSAP DALAM
IMPLEMENTASI AKUNTANSI
BERBASIS AKRUAL
1
AGENDA PEMBAHASAN
1
Organisasi KSAP
2
Peran KSAP
3
SAP Berbasis Akrual
4
Strategi Implementasi SAP Akrual
5
Rencana KSAP
2
DASAR HUKUM KSAP
 UU 17/2003 Pasal 32:
Bentuk dan isi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD
disusun dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan
(SAP).
SAP disusun oleh suatu komite standar yang independen dan ditetapkan
dengan PP setelah terlebih dahulu mendapat pertimbangan dari BPK.
 UU 1/2004 Pasal 57:
Dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan akuntansi
pemerintahan dibentuk KSAP.
KSAP bertugas menyusun SAP yang berlaku baik untuk Pemerintah
Pusat maupun Pemda sesuai dengan kaidah-kaidah akuntansi yang
berlaku umum.
Pembentukan, susunan, kedudukan, keanggotaan, dan masa kerja
KSAP ditetapkan dengan Keputusan Presiden.
3
ORGANISASI KSAP:
SUSUNAN KEANGGOTAAN & TUGAS
 KSAP ditetapkan dengan Keppres No. 84/2004 sebagaimana telah diubah
terakhir kali dengan Keppres No. 21/2013.
 Tugas KSAP: menyiapkan, menyusun, dan merumuskan RPP tentang SAP,
serta mendorong implementasi SAP.
 KSAP terdiri dari:
Komite Konsultatif (Keppres 84/2004: 9 orang; Keppres 21/2013: 6
orang)
Bertugas memberikan konsultasi dan/atau pendapat dalam rangka
perumusan konsep RPP SAP.
Komite Kerja (9 orang)
Bertugas mempersiapkan, merumuskan, dan menyusun konsep RPP
SAP.
 Dibantu oleh:
Kelompok Kerja (30 orang)
Sekretariat (10 orang)
4
SUSUNAN KOMITE KERJA
SUSUNAN
KEPPRES No. 21/2013
Ketua
Dr. Binsar H. Simanjuntak, CMA
Wakil Ketua
Drs. AB Triharta, Ak., MM
Sekretaris
Sonny Loho, Ak., MPM
Anggota
Dr. Jan Hoesada, Ak., MM
Yuniar Yanuar, Ak., MM.
Dr. Dwi Martani.
Sumiyati, Ak., MFM
Drs. Hamdani, MM, MSi, Ak.
Firmansyah N. Nazaroedin, Ak., MSc.
5
DUE PROCESS
Identifikasi Topik;
2. Pembentukan Kelompok Kerja;
3. Riset Terbatas;
4. Penulisan Draf oleh Kelompok Kerja;
5. Pembahasan Draf oleh komite Kerja;
6. Pengambilan Keputusan Draf utk
Dipublikasi;
7. Peluncuran draf Publikasi
8. Dengar Pendapat Publik Terbatas
dan Dengar Pendapat Publik;
9. Pembahasan Tanggapan dan
Masukan terhadap Dengar Pendapat;
10. Finalisasi Standar.
1.
Setelah Finalisasi Standar ada
Proses Penerbitan Peraturan
Pemerintah:
 Permintaan Pertimbangan BPK;
 Pembahasan dengan
Kementerian Keuangan;
 Pembahasan dengan
Kementerian Hukum dan HAM
(sering memakan waktu yang
panjang);
 Penerbitan PP.
6
RAIHAN KSAP (1)
(2004 s.d. Saat Ini )
A. Produk KSAP
1. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2005 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) (berbasis kas menuju
akrual);
2. SAP versi Bahasa Inggris;
3. PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang SAP (berbasis akrual)
sebagai pengganti PP Nomor 24 Tahun 2005 tentang SAP;
4. Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan
(IPSAP)  3 IPSAP
5. Buletin Teknis (Bultek) SAP  12 Bultek SAP;
6. Surat Jawaban terhadap Konsultasi Permasalahan Stakeholders
 53 surat;
7
RAIHAN KSAP (2)
(2004 s.d. Saat Ini)
Training dan Komunikasi
1. Melakukan sosialisasi, workshop, Training of Trainers untuk
Standar Akuntansi Pemerintahan dan Buletin Teknis;
2. Melakukan pelayanan helpdesk;
C. Hubungan Internasional
1. Menyelenggarakan Governmental Accounting Standard-Setters
Meeting of Asean Member Countries, di Bali 5-6 Agustus 2010.
2. Bekerja sama dengan International Public Sector Accounting
Standards Board;
 Mendukung riset kesesuaian SAP dengan IPSAS yang
dilakukan oleh IPSAS Board ;
 Memfasilitasi pertemuan IPSAS Board di Jakarta;
3. Keikutsertaan dalam kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan
internasional: (India, Belgia, Vietnam, Australia, dll)
B.
8
KEGIATAN KSAP SAAT INI
1. Menyusun konsep Pernyataan Standar Akuntansi
2.
3.
4.
5.
Pemerintahan (PSAP) berbasis akrual (2 PSAP)
Menyusun konsep revisi PSAP berbasis akrual (1 PSAP)
Menyusun Buletin Teknis baru (5 buletin teknis)
Menyusun konsep revisi Buletin Teknis berbasis CTA
menjadi Buletin Teknis berbasis Akrual (6 buletin teknis)
Memberikan konsultasi dalam penerapan akuntansi
berbasis akrual pada Pemerintah Pusat dan pemerintah
daerah
9
DASAR HUKUM
Psl 1
UaU17/2003
• Pendapatan negara/daerah dalah hak pemerintah
pusat/daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan
bersih
• Belanja negara/daerah adalah kewajiban pemerintah
pusat/daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan
bersih
Psl 36 ayat (1)
UU 17/2003
• Ketentuan mengenai pengakuan dan pengukuran pendapatan
dan belanja berbasis akrual dilaksanakan selambat-lambatnya
dalam 5 (lima) tahun
Psl 70 ayat (2)
UU 1/2004
• Ketentuan mengenai pengakuan dan pengukuran pendapatan
dan belanja berbasis akrual dilaksanakan selambat-lambatnya
tahun anggaran 2008
10
PENYUSUNAN SAP AKRUAL
•
SAP Akrual dikembangkan dari SAP yang ditetapkan dalam PP
24/2005 dengan mengacu pada International Public Sector Accounting
Standards (IPSAS) dan memperhatikan peraturan perundangan serta
kondisi Indonesia.
 Pertimbangan:
 SAP yang ditetapkan dengan PP 24/2005 berbasis ”Kas Menuju
Akrual” sebagian besar telah mengacu pada praktik akuntansi
berbasis akrual,
 Para Pengguna yang sudah terbiasa dengan SAP PP 24/2005
dapat melihat kesinambungannya.
11
PENGATURAN PP 71 / 2010
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
LAMPIRAN I
BASIS AKRUAL
PP 71
2010
Menjadi
PP71/2010
LAMPIRAN II
BASIS CTA
PP24/2005
• SAP Berbasis Akrual  Lampiran I
• Berlaku sejak tanggal ditetapkan dan dapat
segera diterapkan
• Berisi Kerangka Konseptual Akuntansi
Pemerintah dan 12 PSAP
• Berlaku paling lambat TA 2015
• SAP Berbasis Kas Menuju Akrual 
Lampiran II (PP 24/2005)
• Berlaku selama masa transisi bagi entitas
yang belum siap untuk menerapkan SAP
• Berisi Kerangka Konseptual Akuntansi
Pemerintah dan 11 PSAP
• Tidak berlaku mulai TA 2015
12
KONSEPSI DAN MANFAAT BASIS AKRUAL
• Basis akrual adalah suatu basis akuntansi di mana transaksi
ekonomi atau peristiwa akuntansi diakui, dicatat, dan disajikan
dalam laporan keuangan pada saat terjadinya, tanpa
memperhatikan waktu kas diterima atau dibayarkan
• Pendapatan diakui pada saat hak telah diperoleh (earned)
dan beban (belanja) diakui pada saat kewajiban timbul atau
sumber daya dikonsumsi
13
TUJUAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL
Meningkatkan kualitas informasi pelaporan keuangan
Memberikan gambaran yang utuh atas posisi keuangan
pemerintah
Menyajikan informasi yang sebenarnya mengenai hak dan
kewajiban pemerintah
Bermanfaat dalam mengevaluasi kinerja pemerintah terkait biaya
jasa layanan, efisiensi, dan pencapaian tujuan
Menghasilkan pengukuran kinerja yang lebih baik
Memfasilitasi manajemen keuangan yang lebih baik
Memfasilitasi dan meningkatkan manajemen aset
14
Manfaat Penerapan Akrual
 Pengukuran beban dan pendapatan dan perbandingan
kinerja antar tahun yang lebih baik.
 Dapat mengukur keseluruhan biaya pelayanan
 Memberikan penekanan lebih pada output daripada input
 Memberika indikasi yang lebih baik atas keberlanjutan
kebijakan pemerintah.
 Informasi komparasi yang lebih baik atas kinerja
manajemen (Wayne, ACCA)
15
STRUKTUR SAP BERBASIS AKRUAL
(LAMPIRAN I)
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP):
1. PSAP Nomor 01 tentang Penyajian Laporan Keuangan;
2. PSAP Nomor 02 tentang Laporan Realisasi Anggaran;
3. PSAP Nomor 03 tentang Laporan Arus Kas;
4. PSAP Nomor 04 tentang Catatan atas Laporan Keuangan;
5. PSAP Nomor 05 tentang Akuntansi Persediaan;
6. PSAP Nomor 06 tentang Akuntansi Investasi;
7. PSAP Nomor 07 tentang Akuntansi Aset Tetap;
8. PSAP Nomor 08 tentang Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan;
9. PSAP Nomor 09 tentang Akuntansi Kewajiban;
10. PSAP Nomor 10 tentang Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan
Akuntansi, dan Peristiwa Luar Biasa;
11. PSAP Nomor 11 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian;
12. PSAP Nomor 12 tentang Laporan Operasional.
16
PUSAP
(PASAL 6)
 Sistem Akuntansi Pemerintahan pada Pemerintah
Pusat dan Sistem Akuntansi Pemerintah daerah
disusun dengan mengacu pada pedoman umum
Sistem Akuntansi Pemerintahan.
 Pedoman umum Sistem Akuntansi Pemerintahan
tersebut diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan
setelah berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri.
PMK No 238/PMK.05/2011
Tentang
PEDOMAN UMUM SISTEM AKUNTANSI
PEMERINTAHAN
17
PUSAP
(PASAL 6)
 Sistem Akuntansi Pemerintahan pada Pemerintah
Pusat dan Sistem Akuntansi Pemerintah daerah
disusun dengan mengacu pada pedoman umum
Sistem Akuntansi Pemerintahan.
 Pedoman umum Sistem Akuntansi Pemerintahan
tersebut diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan
setelah berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri.
PMK No 238/PMK.05/2011
Tentang
PEDOMAN UMUM SISTEM AKUNTANSI
PEMERINTAHAN
18
PENERAPAN BASIS AKRUAL
(PASAL 7)
 Penerapan SAP Berbasis Akrual dapat


dilaksanakan secara bertahap dari penerapan
SAP Berbasis Kas Menuju Akrual menjadi
penerapan SAP Berbasis Akrual
Ketentuan lebih lanjut mengenai penerapan SAP
Berbasis Akrual secara bertahap pada pemerintah
pusat diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan
Ketentuan lebih lanjut mengenai penerapan SAP
Berbasis Akrual secara bertahap pada pemerintah
daerah diatur dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri
19
KONSEPSI BASIS AKRUAL DAN
KETERKAITAN ANTAR LAPORAN
LO disusun untuk melengkapi pelaporan dan siklus akuntansi berbasis akrual sehingga
penyusunan LO, Laporan perubahan ekuitas dan Neraca mempunyai keterkaitan yang dapat
dipertanggungjawabkan
ANGGARAN
BERBASIS
KAS
LAPORAN PELAKSANAAN ANGGARAN
SILPA/
SIKPA
LRA
AKUNTANSI
BERBASIS
AKRUAL
Laporan
Perubahan
SAL
LAPORAN FINANSIAL
LO
Surplus/
Defisit-LO
Laporan
Perubahan
Ekuitas
Ekuitas
Neraca
20
20
KETERKAITAN LAPORAN
Lap. Perubahan Ekuitas
• Ekuitas Awal
• Surplus/Defisit LO & Koreksi
• Ekuitas Akhir
Laporan Operasional
• Pendapatan LO
• Beban LO
• Surplus/Defisit LO
Neraca Awal
Neraca Akhir
• Posisi Aset
• Posisi Liabilitas
• Posisi Ekuitas
Perubahan
• Posisi Aset
• Posisi Liabilitas
• Posisi Ekuitas
Laporan Realisasi Anggaran
Perubahan kas
•
•
•
•
Pendapatan LRA
Belanja
Pembiayaan
SILPA
Laporan Perubahan SAL
• SAL Awal
• Penggunan SILPA, SILPA dan
Koreksi
• Sal Akhir
Perubahan kas
KOMPONEN LK – PP 71/2010
1. Laporan Realisasi Anggaran
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
(SAL)
3.
4.
5.
6.
7.
Neraca
Laporan Arus Kas
Laporan Operasional
Laporan Perubahan Ekuitas
Catatan atas Laporan Keuangan
PERAN KSAP DALAM IMPLEMENTASI
1. KSAP SEBAGAI PENYUSUN STANDAR
(STANDARD SETTER);
2. MENYUSUN TURUNAN STANDAR;
3. MENDORONG IMPLEMENTASI DENGAN
KOORDINASI;
4. MEMBANTU PEMAHAMAN.
23
STRATEGI IMPLEMENTASI
1. Koordinasi dengan Regulasi dan Auditor
1. Pertemuan dengan Kemendagri dan Kemenkeu;
2. High-Level Meeting Kemendagri, Kemenkeu,
BPK
2. Menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan
sustansi SAP (surat dari stakeholder);
24
RENCANA KSAP
• Menyelesaikan penyusunan PSAP dan Buletin Teknis
Akrual yang belum selesai tahun 2013
2014
• Melengkapi PSAP dan buletin Teknis berbasis akrual
yang dibutuhkan
• Menjadi partner pemerintah dalam menyusun strategi
implementasi akuntansi berbasis akrual
• Meningkatkan kapasitas SDM pemerintah dengan
sosialisasi, training of trainers dan lain-lain;
• Mengawal implementasi akuntansi berbasis akrual
agar berjalan dengan baik
2015
• Menjadi partner pemerintah pusat dan pemerintah
daerah dalam penyelesaian masalah akuntansi
berbasis akrual pada tahun pertama implementasi
serentak
25
MASUKAN KSAP UNTUK IMPLEMENTASI SAP
BERBASIS AKRUAL
 Desain
strategis penerapan PP No.71/2010 di K/L oleh
Kementerian Keuangan (PP No. 71/2010 pasal 7 ayat 2) dan
Pemprov/Kabupaten/Kota oleh Kementerian Dalam Negeri (PP
No. 71/2010 pasal 7 ayat 3)
 Arah kebijakan pengembangan sistem akuntansi berbasis akrual
pada entitas pusat oleh Kementerian Keuangan dan pada entitas
daerah oleh Kementerian Dalam Negeri
 Pengembangan SAP dan bultek akuntansi berbasis akrual oleh
KSAP
 Pengembangan kompetensi SDM akuntansi, baik pada
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah termasuk prioritas
rekrutmen SDM akuntansi dan keikutsertaan perguruan tinggi
dan IAI dalam peningkatan kompetensi akuntansi
26
27
Download