Prof. Gagaring Pagalung, SE., MS., Ak. CA Kuliah Umum pada Jurusan Akuntansi Universitas Surabaya Surabaya, 13 Juni 2014 Era Reformasi Orde Baru Orde Lama Otonomi Daerah Reformasi Politik Reformasi Keuangan Anggaran Berimbang Pembukuan Tunggal (tata buku) Pengelolaan Keuangan Sentralistik Era Orde Baru Anggaran Kinerja Pembukuan Ganda (Akuntansi) Pengelolaan Keuangan Desentralistik (Otonomi) Era Reformasi adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi Perencanaan, Pelaksanaan, Penatausahaan, Pelaporan, Pertanggungjawaban, dan Pengawasan keuangan daerah. . Pasal 1 PP 58/2005 Perencanaan RPJMD Pelaksanaan Penatausahaan Pendapatan Verifikasi Bendahara Penerimaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah DPA-SKPD Penatausahaan Belanja • Laporan Realisasi Anggaran • Neraca • Laporan Arus Kas • Catatan atas Laporan Keuangan PPAS Nota Kesepakatan Pedoman Penyusunan RKA-SKPD RKA-SKPD RAPBD APBD Pertgjwban Rancangan DPA-SKPD RKPD KUA Penatausahaan Dasar Pelaksanaan Anggaran Pelaksanaan APBD • Pendapatan • Belanja • Pembiayaan Laporan Realisasi Semester Pertama Perubahan APBD Bendahara Pengeluaran Akuntansi Keuangan Daerah Kekayaan dan Kewajiban daerah • Kas Umum • Piutang • Investasi • Barang • Dana Cadangan • Utang Laporan Keuangan diperiksa oleh BPK Akuntansi Keuangan Daerah Pertanggungjawaban Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD Pengawasan Pembinaan: • Pemberian Pedoman • Bimbingan • Supervisi • Konsultasi • Pendidikan • Pelatihan • Penelitian dan Pengembangan Pengawasan terhadap pelaksanaan Perda tentang APBD Pengendalian Intern Pemeriksaan Ekstern • • • • • • • • UU No. 32/2004 (22/1999) ttg Pemerintahan Daerah UU No. 33/2004 (25/1999) ttg Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah UU No. 17/2003 ttg Keuangan Negara UU No. 1/2004 ttg Perbendaharaan Negara PP No. 58/2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Permendagri No. 13/2006 (Kepmendagri 2009) tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Permendagri No. 59/2007 ttg Perubahan Permendagri No.13/2006 PP. 71 Tahun 2010 (PP.24 tahun 2005) Standar Akuntansi Pemerintah UU 25/2004 UU 17/2003 UU 1/2004 PP.24/05 PP.71/10 UU 15/2004 UU 32/2004 PP PP PP 58/2005: Pengelolaan Keuda (Omnibus Regulation) Permendagri 13/2006 (59/2007) UU 33/2004 Pengakuan (recognition) dan pengukuran (measurement) pendapatan dan belanja masih berbasis kas. Pasal 36 ayat (1) UU 17/2003 menyatakan, ketentuan mengenai pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual dilaksanakan selambat-lambatnya dalam 5 (lima) tahun. Pasal 70 ayat (2) UU 1/2004 menyatakan, ketentuan mengenai pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual dilaksanakan selambat-lambatnya TA. 2008. LK Pemda merupakan wujud Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD (SKPD & Pemda). Dihasilkan dari suatu Sistem Akuntansi yang mengacu pada PP 71/2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (sebelumnya PP 24/2005). Menerapkan PP 60/2008 tentang Sistem Pengendalian Internal Pemerintah. Mematuhi Peraturan Perundang-undangan. 1. Kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (PP 71/2010, sebelumnya PP 24/2005). 2. Kecukupan disclosure). pengungkapan (adequate 3. Kepatuhan terhadap Peraturan PerUndangUndangan. 4. Efektivitas Sistem Pengendalian Interen (PP 60/2008). Dokumen/Bukti SP2D & SPJ Peringkasan Pencatatan & Penggolongan Buku Jurnal Buku Besar Buku Pembantu • Bukti Pengeluaran Kas • Bukti Memorial Kas • Buku Jurnal Pengeluaran Kas • Buku Jurnal Umum Pelaporan Laporan Keuangan Kertas Kerja • LRA • Buku Jurnal Penerimaan • Bukti Penerimaan Kas Laporan Catatan/Buku/Register Kumpulan Rekening (Ringkasan dan Rincian) • Lap. Perubahan SAL • Lap. Operasional • Lap. Perubahan Ekuitas • Neraca • Laporan Arus Kas • CaLK Kebijakan Akuntansi Pelaksana Akuntansi Keuangan Daerah Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah dilaksanakan oleh Unit Akuntansi pada Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) Sistem Akuntansi SKPD dilaksanakan oleh Pejabat Pengelola Keuangan (PPK)-SKPD PPK-SKPD mengkoordinasikan pelaksanaan sistem dan prosedur penatausahaan bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran Sistem Akuntansi Pemda, meliputi: Standar Akuntansi Pemerintahan (PP 71/2010) Sistem Akuntansi Pemda mengacu Pemerintah Daerah menyusun Kebijakan Akuntansi Pemda Prosedur Akuntansi Penerimaan Kas Prosedur Akuntansi Pengeluaran Kas Prosedur Akuntansi Selain Kas Ditetapkan dengan Peraturan Daerah ttg Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah mengacu Peraturan Kepala Daerah disusun berdasarkan prinsip pengendalian intern sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (PP 60/2008) Pasal 98 PP 58/2005 Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Bentuk dan Isi Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD disusun dan disajikan sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan (PP No. 71/2010) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. LRA Neraca LAK CaLK Lap. Operasional (LO). Lap. Perubahan SAL Lap. Perubahan Ekuitas No. URAIAN PSAP BASIS AKRUAL 1. Penyusutan Aset Tetap Aset yang digunakan pemerintah, kecuali Tidak diuraikan dalam kerangka konseptual beberapa aset tertentu seperti tanah, mempunyai masa manfaat dan kapasitas yang terbatas. Seiring dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset (Par 16) 2. Entitas Akuntansi & Entitas Pelaporan Terdapat uraian mengenai Entitas Belum ada uraian mengenai Entitas Akuntansi Akuntansi dan Entitas Pelaporan (Par 21) 3. Entitas Pelaporan Selain sebagaimana disebutkan pada KMA, ditegaskan pula bahwa entitas pelaporan termasuk kementerian negara atau lembaga di lingkungan pemerintah pusat (Par 22) PSAP BASIS KMA Entitas Pelaporan meliputi: a) Pemerintah Pusat; b) Pemerintah Daerah; dan c) satuan organisasi di lingkungan Pemerintah Pusat/Daerah atau organisasi lainnya yang diwajibkan menyajikan LK menurut peraturan Per-UU-an (Par 19) Penyajian Pengukuran Pengakuan Definisi a. penyajian informasi keuangan yang lebih informatif, terutama dalam hubungannya dengan pengukuran kinerja pemerintah terkait biaya jasa layanan, efisiensi, dan pencapaian tujuan dalam periode akuntansi terkait. b. memberikan gambaran yang utuh atas posisi keuangan pemerintah untuk tujuan pengambilan keputusan. c. menyajikan nilai barang dan jasa yang digunakan, dihibahkan, dan diperoleh sesuai dengan konsep capital maintenance. d. mengikuti International Best Practices dan memenuhi amanat paket UU di bidang Keuangan Negara BASIS KAS (LRA) BASIS AKRUAL (LO & NERACA) Pendapatan-LRA diakui pada saat diterima Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak pada Rekening Kas Umum Negara/Daerah. atas pendapatan, atau pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi. Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran penga-kuannya terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan. Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban (manfaat telah diterima), atau terjadi-nya konsumsi aset (sumber daya), atau terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa. PSAP BASIS AKRUAL PSAP BASIS KMA Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan 01 Penyajian Laporan Keuangan Penyajian Laporan Keuangan 02 Laporan Realisasi Anggaran Laporan Realisasi Anggaran 03 Laporan Arus Kas Laporan Arus Kas 04 Catatan atas Laporan Keuangan Catatan atas Laporan Keuangan 05 Akuntansi Persediaan Akuntansi Persediaan 06 Akuntansi Investasi Akuntansi Investasi 07 Akuntansi Aset Tetap Akuntansi Aset Tetap 08 Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan 09 Akuntansi Kewajiban Akuntansi Kewajiban 10 Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, dan Peristiwa Luar Biasa 11 Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan Keuangan Konsolidasian 12 Laporan Operasional Operasi yang Tidak Dilanjutkan Berlaku Efektif untuk Laporan atas Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran mulai TA 2010. Tidak ada Dapat diberlakukan untuk Laporan Keuangan atas Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran sd TA 2014 PSAP BASIS AKRUAL PSAP BASIS KMA No. URAIAN 1. JENIS LAPORAN 2. PENGAKUAN PENDAPATAN-LRA Pada saat diterima pada Pada saat diterima pada Rekening Kas Umum Rekening Kas Umum Negara/Daerah. Negara/Daerah. 3. PENGAKUAN PENDAPATAN-LO Pada saat: • Timbulnya hak atas pendapatan; • Pendapatan direalisasi. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. LRA Lap. Perubahan SAL Lap.Operasional (LO) Lap. Perubahan Ekuitas Neraca LAK CaLK 1. 2. 3. 4. LRA Neraca LAK CaLK xxxx No. URAIAN PSAP BASIS AKRUAL PSAP BASIS KMA 4. PENGAKUAN BELANJA • Pada saat terjadinya • Pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening kas pengeluaran dari Rekening kas Umum Negara/ Daerah. Umum Negara/ Daerah. • Khusus pengeluaran melalui • Khusus pengeluaran melalui Bendahara Pengeluaran, di- Bendahara Pengeluaran, diakui pada saat pertanggung akui pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tsb. jawaban atas pengeluaran tsb. disahkan oleh unit yang disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi mempunyai fungsi perbendaharaan. perbendaharaan. 5. PENGAKUAN BEBAN Pada saat: a.Timbulnya kewajiban; b.Terjadinya konsumsi aset; c.Terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa. xxxx No. URAIAN PSAP BASIS AKRUAL PSAP BASIS KMA 6. LRA Realisasi Anggaran Non Kas seperti Hibah dalam bentuk barang atau jasa tidak disajikan dalam Realisasi LRA Realisasi Anggaran Non Kas seperti Hibah dalam bentuk barang atau jasa disajikan dalam Realisasi LRA 7. NERACA 8. LAPORAN ARUS KAS Hanya satu akun Ekuitas yakni EKUITAS DANA terdiri atas: EKUITAS • Ekuitas Dana Lancar • Ekuitas Dana Investasi • Ekuitas Dana Cadangan Mengacu pada akun Finansial Mengacu pada akun Pelaksanaan Anggaran No. URAIAN PSAP BASIS AKRUAL 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 2. LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH 1. 2. PAD PENDAPATAN TRANSFER LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH BELANJA OPERASI BELANJA MODAL BELANJA TAK TERDUGA TRANSFER/BAGI HASIL PENDAPATAN KE KAB/KOTA/DESA 8. SURPLUS/DEFISIT 9. PENERIMAAN PEMBIAYAAN 10. PENGELUARAN PEMBIAYAAN 11. SiLPA 3. 4. 5. 6. SALDO ANGGARAN LEBIH (SAL) AWAL PENGGUNAAN SAL SBG PENERIMAAN PEMBIAYAAN TAHUN BERJALAN BERJALAN SISA LEBIH/KURANG PEMBIAYAAN ANGGARAN (SiLPA/SiKPA) KOREKSI KESALAHAN PEMBUKUAN TAHUN SEBELUMNYA LAIN-LAIN SALDO ANGGARAN LEBIH (SAL) AKHIR PSAP BASIS KMA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. PAD PENDAPATAN TRANSFER LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH BELANJA OPERASI BELANJA MODAL BELANJA TAK TERDUGA TRANSFER/BAGI HASIL PENDAPATAN KE KAB/KOTA/DESA 8. SURPLUS/DEFISIT 9. PENERIMAAN PEMBIAYAAN 10. PENGELUARAN PEMBIAYAAN 11. SiLPA Tidak Ada No. URAIAN PSAP BASIS AKRUAL 3. NERACA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. ASET LANCAR INVESTASI JANGKA PANJANG ASET TETAP DANA CADANGAN ASET LAINNYA KEWAJIBAN JANGKA PENDEK KEWAJIBAN JANGKA PANJANG EKUITAS 4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS 1. 2. EKUITAS AWAL SURPLUS/DEFISIT LAPORAN OPERASIONAL DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN/ KESALAHAN MENDASAR: • Koreksi Nilai Persediaan • Selisih Revaluasi Aset Tetap • Lain-Lain EKUITAS AKHIR 3. 4. PSAP BASIS KMA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. ASET LANCAR INVESTASI JANGKA PANJANG ASET TETAP DANA CADANGAN ASET LAINNYA KEWAJIBAN JANGKA PENDEK KEWAJIBAN JANGKA PANJANG EKUITAS DANA LANCAR EKUITAS DANA INVESTASI EKUITAS DANA CADANGAN Tidak Ada No. URAIAN 5. LAPORAN OPERASIONAL 6. LAPORAN ARUS KAS PSAP BASIS AKRUAL 1. 2. 3. 4. 5. PAD PENDAPATAN TRANSFER LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH BEBAN SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL 6. POS LUAR BIASA 7. SURPLUS/DEFISIT 1. ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI 2. ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI 3. ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN 4. ARUS KAS DARI AKTIVITAS TRANSITORIS PSAP BASIS KMA Tidak Ada 1. ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI 2. ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ASET NON KEUANGAN 3. ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN 4. ARUS KAS DARI AKTIVITAS NON ANGGARAN No. URAIAN 7. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PSAP BASIS AKRUAL 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Informasi Umum tentang Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi; Informasi tentang Kebijakan fiskal/keuangan dan ekonomi makro; Ikhtisar pencapaian target keuangan selama tahun pelaporan berikut kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target; Informasi tentang dasar penyajian LK dan kebijakan-kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian penting lainnya; Rincian dan penjelasan masing-masing pos yang disajikan pada lembar muka LK; Informasi yang diharuskan oleh PSAP yang belum disajikan pada lembar muka LK; dan Informasi lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar, yang tidak disajikan pada lembar muka LK. PSAP BASIS KMA 1. informasi tentang kebijakan fiskal/ keuangan, ekonomi makro, pencapaian target Undangundang APBN/Perda APBD, berikut kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target; 2. ikhtisar pencapaian kinerja keuangan selama tahun pelaporan; 3. informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan-kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi transaksi dan kejadian-kejadian penting lainnya; 4. pengungkapan informasi yang diharuskan oleh PSAP yang belum disajikan dalam lembar muka laporan keuangan; 5. pengungkapan informasi untuk pos-pos aset dan kewajiban yang timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas; 6. informasi tambahan yang diperlukan untuk penyajian yang wajar, yang tidak disajikan dalam lembar muka laporan keuangan. Sekian dan Terima Kasih 27