PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI FILM PENDEK

advertisement
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL
ANIMASI FILM PENDEK “KISA GOTAMI”
Ryan Cassandra
Jl.Sunter Hijau 9, blok NI2, no.1 Jakarta Utara 14350
+628979336889, [email protected]
Ardiyan, S.Sn; Arik Kurnianto, S.Sn., M.T
ABSTRAK
Tujuan penelitian ialah untuk menceritakan salah satu cerita legenda budhist yaitu, Kisa Gotami,
untuk memperkenalkan ke kalangan luas akan cerita ini, karena cerita Kisa Gotami ini sarat dengan pesan
moral. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan mengambil cerita Kisa Gotami dari beberapa
sumber, seperti wikipedia, buku cerita. Hasil yang di capai berupa media animasi film pendek yang
berisikan cerita Kisa Gotami, dengan harapan para audiens akan tertarik untuk menyaksikan hasil animasi
ini. Simpulan ialah dapat menghasilkan sebuah animasi film pendek Kisa Gotami untuk dinikmati oleh
audiens, sehingga audiens lebih tertarik untuk mendengarkan cerita ini.
Kata kunci: Animasi, film, pendek, Kisa, Gotami
ABSTRACT
The research objective is to tell a story that is legend budhist, Kisa Gotami, to be introduced to the
widest range of this story, because Kisa Gotami story is laden with moral messages. The method used is to
take the story of Kisa Gotami from several sources, such as wikipedia, story books. Achieve results in the
form of media that contains the animated short film Kisa Gotami stories, hoping the audience will be
interested to see the results of this animation. The inference is able to produce an animated short film Kisa
Gotami to be enjoyed by the audience, so that the audience is more interested in listening to this story.
Keywords: animation, film, short, Kisa, Gotami
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sangat identik dengan kemelekatan akan hal duniawi,
seperti harta, rangsangan indera, dan salah satunya adalah orang yang kita cintai. Kehilangan orang yang
kita cintai merupakan penderitaan yang paling mendalam dalam diri kita, seperti kehilangan orang tua,
anak, teman dan lain lain. Peninggalan duka yang mendalam tersebut tidaklah cepat hilang, akan terung
mengiang-ngiang di dalam pikiran kita, hingga kita dapat melupakannya. Selain itu juga menimbulkan
kekesalan yang dikarenakan kekecewaan dalam diri kita, misalnya kehilangan orang yang kita cintai datang
terlalu cepat, dimana kita tidak siap menghadapinya.
Dalam kesempatan ini, penulis akan mencoba membuat sebuah short animation yang
menyinggung hal di atas tadi, kehilangan orang yang dikasihi. Penulis akan mengangkat sebuah cerita
legenda Budhist, yang berjudul “Kisa Gotami”, dimana di dalam cerita tersebut, terdapat pesan moral yang
mengajarkan kita untuk tidak terikat dan merelakan sebuah kehilangan, terutama kehilangan anggota
keluarga yang dicintai.
Dalam ajaran Budhisme, terdapat istilah yang bernama kemelekatan, dimana kita harus
menghindarinya, dengan hilangnya kemelekatan maka hilanglah duka dan kita sadar bahwa tidak ada yang
kekal, yang populer dengan sebutan impermanence atau anicca dalam bahasa pali. Dengan penympaian
cerita ini dalam bentuk animasi, penulis berharap audiens dapat menerima pesan moral tersebut.
Kajian Pustaka
1.Teori Animasi
Animasi adalah tampilan cepat dari urutan gambar 2-D atau 3-D karya seni atau posisi model
untuk membuat ilusi gerakan. Efeknya adalah ilusi optik gerak karena fenomena visual yang saling
menggantikan, dan dapat dibuat dan didemonstrasikan dalam beberapa cara. Metode yang paling umum
dari presentasi animasi sebagai film atau program video, walaupun ada metode lainnya.
Terdapat pula prinsi-prinsip animasi yang digunakan para animator sebagai pegangan dalam
membuat gerakan animasi sehingga karakter yang diciptaan dapat terlihat hidup dan wajar dan menarik dan
dapat diterima baik oleh audiens walaupun karakter tersebut merupakan imajinasi atau benda mati.
Dalam buku “Art of Animation” Disney menetapkan 12 prinsip dasar animasi, yaitu: Pose to Pose,
Timing, Stretch and Squash, Anticipation, Secondary Action, Follow Through & Overlapping Action, Ease
in & Ease Out, Arch, Exaggeration, Staging, Appeal, Personality
2.Teori Warna
Warna adalah salah satu alat yang paling penting dan bukan hanya karena kita dapat melakukan
hal-hal indah dengan itu. Jauh lebih mendasar adalah kekuatan sebagai alat komunikasi. Warna
mempengaruhi pemirsa dengan cara yang sama bahwa musik atau tarian. Untuk alasan ini, warna dapat
menjadi alat yang ampuh dalam menciptakan subteks visual dan mood dalam sebuah adegan, maupun
keseluruhan film.
3.Teori Dasar Pembuatan Cerita
Dalam membuat cerita, Cerita dibagi menjadi 2 kategori utama:
a.
Fakta
Yaitu cerita yang berhubungan dengan kejadian sebenarnya, atau biasanya diangkat dari kejadian
sebenarnya.
b.
Fiksi
Berhubungan dengan kejadian yang dibangun atau dibuat berdasarkan imajinasi.
Dalam membuat ide cerita hal-hal yang perlu dilakukan yaitu:
Mengumpulkan data : mengenal ltar belakang kejadian.
-
Menyusun
Sintesis
: memperhatikan kejadian dan karakter.
: membangun sequence dari blok informasi.
Rumusan Masalah
Mengangkat cerita legenda dengan menggunakan media animasi sudah sangat umum dan banyak,
penulis harus mencoba membuat animasi ini dengan style yang berbeda dan penyampaian cerita yang lebih
unik daripada cerita legenda yang sudah ada.
Tujuan Penelitian
1. Menghasilkan animasi legenda yang berbeda dengan cerita yang masih asing bagi masyarakat luas
2. Memperkenalkan cerita legenda Buddhist kepada masyarakat luas.
3. Memberikan gambaran peristiwa yang mungkin terjadi dalam bagian dari kehidupan kita, dan
memberikan pesan moralnya.
4. Mengingatkan penonton bahwa tidak ada yang kekal dalam dunia ini.
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian yang dipakai oleh penulis adalah pengumpulan data dari buku literatur yang
sudah ditentukan sebelumnya dan juga data dari internet, serta melakukan angket kuesioner secara online
untuk mengetahui dan menganalisa target audience dari penelitian ini. Berikut ini akan dijabarkan hasil
analisa penulis dari sumber-sumber data yang telah dikumpulkan:
1.Data Umum
1.1 Cerita Kisa Gotami
Cerita yang mengangat cerita legenda sarat moral sudah cukup banyak contohnya, Si
Pitung, Malin Kundang, Sangkuriang dan lain-lain. Semuanya memiliki pesan moral yang baik,
hanya mereka memiliki persamaan dalam semua penceritaannya, yaitu unsur fiksional, seperti
pada Malin Kundang, dimana dia dikutuk oleh ibunya menjadi batu, Si Pitung yang kebal oleh
ilmu kebatinannya, dan seterusnya. Pada penceritaan Kisa Gotami, penulis melihat salah satu
perbedaan yang menarik, yaitu tidak ada campur tangan dengan unsur fiksional atau magis,
sepenuhnya bersifat filososif atas kejadian sehari-hari.
Kisa Gotami ini menceritakan seorang ibu yang belum pernah mengalami kehilangan
anggota keluarganya, Kisa Gotami memiliki seorang anak yang masih balita dan baru bisa belajar
jalan, akan tetapi anaknya meninggal karena sakit. Kisa tidak dapat menerima peristiwa ini dan dia
mencari orang yang dapat menghidupkannya kembali, yang membuat tingkah lakunya di anggap
aneh oleh penduduk sekitar. Cerita legenda ini berlatar belakang era India kuno, sekitar tahun 200
sebelom masehi, dimana ajaran Budhism sedang berkembang di India, di bawah naungan kerajaan
Ashoka.
1.2 Budhism
Agama Buddha atau di sebut dengan istilah Budhisme lahir di negara India, lebih
tepatnya lagi di wilayah Nepal sekarang, sebagai reaksi terhadap agama Brahmanisme. Sejarah
agama Buddha mulai dari abad ke-6 SM sampai sekarang dari lahirnya Siddharta Gautama.
Dengan ini, ini adalah salah satu agama tertua yang masih dianut di dunia. Agama Buddha
berkembang dengan unsur kebudayaan India, ditambah dengan unsur-unsiur kebudayaan
Helenistik (Yunani), Asia Tengah, Asia Timur dan Asia Tenggara. Dalam proses
perkembangannya, agama ini praktis telah menyentuh hampir seluruh benua Asia dan telah
menjadi agama mayoritas di beberapa negara Asia seperti Thailand, Singapura, Kamboja,
Myanmar, Taiwan, dsb. Pencetusnya ialah Siddhartha Gautama yang dikenal sebaagai Gautama
Buddha oleh pengikut-pengikutnya. Ajaran Buddha sampai ke negara Tiongkok pada tahun 399
Masehi, dibawa oleh seoang bhiksu bernama Fa Hsien. Masyarakat Tiongkok mendapat
pengaruhnya dari Tibet disesuaikan dengan tuntutan dan nilai lokal. Setiap aliran Buddha
berpegang kepada Tripitaka sebagai rujukan utama karena dalamnya tercatat sabda dan ajaran sang
hyang Buddha Gautama. Pengikut-pengikutnya kemudian mencatat dan mengklasifikasikan
ajarannya dalam 3 buku yaitu Sutta Piṭaka (kotbah-kotbah Sang Buddha), Vinaya Piṭaka
(peraturan atau tata tertib para bhikkhu) dan Abhidhamma Piṭaka (ajaran hukum metafisika dan
psikologi).
1.3 Cerita Legenda
Dalam KBBI 2005, legenda adalah cerita rakyat pada zaman dahulu yang ada
hubungannya dengan peristiwa sejarah. Menurut Emeis, legenda adalah cerita kuno yang setengah
berdasarkan sejarah dan yang setengah lagi berdasarkan angan-angan. Menurut William R.
Bascom, legenda adalah cerita yang mempunyai ciri-ciri yang mirip dengan mite, yaitu dianggap
benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci. Menurut Hooykaas, legenda adalah dongeng
tentang hal-hal yang berdasarkan sejarah yang mengandung sesuatu hal yang ajaib atau kejadian
yang menandakan kesaktian
Legenda atau cerita rakyat adalah cerita pada masa lampau yang menjadi ciri khas setiap
bangsa yang memiliki kultur budaya yang beraneka ragam mencakup kekayaan budaya dan sejarah
yang dimiliki masing-masing bangsa.
Sayangnya ada sebagian cerita rakyat yang bersifat kontroversial karena dianggap tidak
layak untuk anak. Sebut saja Sangkuriang, cerita yang mengisahkan seorang anak jatuh cinta
dengan ibunya sendiri Ada beberapa pengertian mengenai arti kata dari Legenda yang
dikemukakan oleh beberapa ahli. Legenda (Latin legere) adalah cerita prosa rakyat yang dianggap
oleh yang empunya cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. walaupun demikian, karena
tidak tertulis, maka kisah tersebut telah mengalami distorsi (pembelokan) sehingga sering kali jauh
berbeda dengan kisah aslinya.
1.4 Animasi
Animasi atau Animate memiliki arti yaitu “menghidupkan”, menghidupkan atau
menggerakan benda mati, dengan menggunakan rekayasa visual berupa kumpulan gambar-gambar
atau frame yang saling kontinuiti sehingga memberikan efek ilusi visual bergerak.
1.5 Data Kuesioner / Angket
Sebagai data pendukung latar belakang masalah yang membuat penulis memilih cerita ini untuk
diangkat menjadi tema Tugas Akhir, penulis melakukan survey online, dengan jumlah partisipan 42
orang, dimana 32 pria dan 10 wanita menggunakan sistem kuesioner, berikut ini adalah rangkuman
data hasil survey;
1.
Apakah anda merasa sedih ketika kehilangan orang yang anda cintai?
Ya
42 orang
Tidak
0 orang
2.
Apakah anda menyenangi animasi cerita legenda, yang tidak memiliki unsur magis, tetapi
filosofis?
Ya
25 orang
Tidak
5 orang
Mungkin
12 orang
3.
Apakah anda per nah mendengar cerita Kisa Gotami?
Ya
4 orang
Tidak
38 orang
Gambar 1 Hasil Kuesioner Online
HASIL DAN BAHASAN
1. Strategi Visual
1.2 Visual Style
Penulis akan menggunaan pendekatan full 3D, dengan hasil render yang mendekati
natural seperti adanya soft shadow, tapi tetap menggunakan mood kartun tetapi low contrast.
1.3 Mood / Style
Untuk style, penulis menggunakan pendekatan adegan transisi yang seamless, negative
space, dan fade untuk beberapa transisinya. Sebagian besar element akan di beri pattern untuk
memberikan kesan tradisional, dan texture photoraphic akan dikonversi menjadi kartun/lukisan.
1.4 Karakter dan Environment
Karakter merupakan penggambaran dari penduduk India pada jaman sebelum masehi,
tetapi mengalami sedikit adaptasi dengan kebudayaan lokal agar short animated ini tidak terasa
asing.
Environment dibagi menjadi 3 utama yaitu,
Interior rumah
: yaitu interior rumah pedesaan India kuno
Pedesaan
: rumah-rumah penduduk dengan tema pedesaan India kuno, dengan
bentuk dominasi kotak, terbuat dari tanah liat.
Hutan
: hutan bambu, dengan 1 buah pohon Bodhi yang besar sebagai tempat
petapa sakti tersebut bertapa.
Properti
: Properti didominasi oleh pottery, gerobak pedagang, stand pedagang.
2. Hasil Visual
1. Poster
Desain poster disamakan dengan desain DVD, ditambahkan kalimat pesan moral dari short
animasi ini ada bagian atasnya, dalam bentuk ukuran A2.
Gambar 2 Desain Poster
2. Hasil Visual
Gambar 3 Hasil Visual
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Fenomena 3D digital animasi berkembang pesat setelah beberapa studio terkemuka seperti Pixar
dan Dreamworks merilis berbagai animasi layar lebar. Begitu pula di Indonesia yang mulai terkena imbas
dunia 3D, dimulai dari segment iklan – iklan televisi yang menggunakan karakter 3D. Namun karena masih
berumur jagung dalam bidang ini, masih sangat sedikit hasil karya animasi 3D buatan lokal, yang hanya di
sekitaran portofolio studio, maupun jobdesk pesanan dari luar.
Dengan kesempatan ini, penulis mencoba menghasilkan sebuah animasi 3D yang mengangkat
cerita legenda Budhist yang saran akan pesan moral. Selain pesan moral, juga di karenakan cerita-cerita
seperti ini masih sangat jarang didengar oleh masyarakat luas apalagi di angkat dalam media animasi 3D.
Saran
Menurut pengamatan penulis, animasi lokal dapat bersaing dengan animasi-animasi negara
tetangga seperti Malaysia, hanya saja kurangnya efisiensi kerja dalam sebuah studio yang cenderung
mengejar deadline, dan kurangnya selera animasi dari pihak audiens sendiri, dimana hanya kalangan
tertentu yang memperhatikan detail dari sebuah karya animasi. Sehingga output dari studio lokal hanya
berupa seadanya yang sudah di anggap puas oleh audiens.
REFERENSI
-
Blain, Brown. (2011). Cinematography, theory and practice, second edition. Focal Press.
Buddharakkhita, Acharya (1998). Sahassavagga: The Thousands (Dhp VIII)
C. Rhys Davids and K. Norman: Poems of Early Buddhist Nuns, Pali Text Society, pp. 88–9.
Retaken at: http://mindfulnessmethod.wordpress.com/articles/kisa-gotami/
-
Raj, Arumugam. (2010). Kisa Gotami, a mother’s sorrow. CreateSpace.
Richard, Williams. (2002). Animator Survival Kit. Faber & Faber.
Thanissaro Bhikkhu (trans.) (1998). Gotami Sutta: Sister Gotami (SN 5.3). Available on-line at
http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/sn/sn05/sn05.003.than.html
RIWAYAT PENULIS
Ryan Cassandra, lahir di Jakarta, 2 Juni 1990. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas
Bina Nusantara dalan bidang DKV Animasi, pada tahun 2012.
Download