3 BAB II DATA & ANALISA 2.1 Data Data yang diperoleh melalui: a. Wawancara Wawancara ini bertujuan untuk mendapatkan data-data mengenai pelaksanaan pertunjukan yang akan diselenggarakan oleh Teater Koma yaitu Sie Jin Kwie Kena Fitnah pada tahun 2011, yang merupakan lanjutan dari trilogi Sie Jin Kwie yang sudah pernah diselenggarakan pada tahun 2010. Selain itu, wawancara juga dilakukan kepada target untuk mendapatkan data mengenai minat dan ketertarikan kepada pertunjukan Teater Koma. b. Data dari internet Data-data ini merupakan data pendukung yang melengkapi hasil wawancara dengan narasumber. c. Kepustakaan Merupakan data yang diambil dari buku-buku yang berkaitan dengan topik. 2.1.1 Pengertian Seni Teater Teater adalah istilah lain dari drama, tetapi dalam pengertian yang lebih luas adalah segala tontonan yang dipertunjukan didepan banyak orang, namun secara sempit teater merupakan drama, kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan di atas pentas dengan media: percakapan, gerak dan laku didasarkan pada naskah yang tertulis ditunjang oleh dekor, musik, nyanyian, tarian, dsb. Fungsinya bisa sebagai hiburan, katarsis, kritikan, atau hanya sekadar eksplorasi. 2.1.2 Perkembangan Teater di Indonesia Tradisi teater sudah ada sejak dulu dalam masyarakat Indonesia. Hal ini terbukti dengan sudah adanya teater tradisional di seluruh wilayah tanah air. Seiring perkembangannya, seni teater bukan hanya sebagai hiburan namun menjadi media kritik yang hebat. Dinamika perkembangan seni teater juga menuai berbagai kritik tajam, seiring dengan kualitas pelaku seni dan konsep ceritanya. Menurut ST Wiyono Seniman teater dari wisma seni TBJT Solo, pertunjukan seni teater harus selalu adaptatif dan peka terhadap perkembangan zaman. Teater tradisional nusantara seperti tonil, kethoprak, itu mengutamakan improvisasi dalam permainannya dan penonton bisa bersantai dalam menikmatinya namun terjadi perubahan dengan sekarang yang terkesan serius, dan terlalu ketat terjebak pada naskah atau teks. Pada masa sekarang apresiasi masyarakat masih bagus untuk dunia teater, dengan bukti banyaknya sekolah-sekolah yang mempunyai ekstrakurikuler teater, 4 namun peran perintah terhadap seni teater masih kurang, sehingga banyak komunitas teater yang kurang berkembang dan belum bisa dijadikan sebagai pegangan hidup. 2.1.3 Jenis-Jenis Teater a. Teater Rakyat (tradisional) Pertunjukan hanya dilaksanakan dalam kaitan dengan upacara tertentu, seperti khitanan, perkawinan, selamatan dan sebagainya. Contoh-contoh teater rakyat adalah sebagai berikut Ketoprak, Srandul, Jemblung, Gatoloco di Jawa Tengah, Lenong, Blantek, dan Topeng Betawi di Jakarta, dll. b. Teater Klasik (keraton) Segala sesuatunya sudah teratur, dengan cerita, pelaku yang terlatih, gedung pertunjukan yang memadai dan tidak lagi menyatu dengan kehidupan rakyat (penontonnya). Lahirnya jenis teater ini dari pusat kerajaan. Contohnya Wayang Kulit, Wayang Orang, Wayang Golek, dan Langendriya. c. Teater Modern Teater modern merupakan teater yang bersumber dari teater tradisional, tetapi gaya penyajiannya sudah dipengaruhi oleh teater Barat. Jenis teater seperti Komedi Stambul, Sandiwara Dardanela, Sandiwara Srimulat, dan sebagainya merupakan contoh teater modern. Dalam Srimulat sebagai contoh, pola ceritanya sama dengan Ludruk atau Ketoprak, jenis ceritanya diambil dari dunia modern. Musik, dekor, dan properti lain menggunakan teknik Barat. Teater sudah membudaya dalam kehidupan bangsa kita. Dalam teater, penonton tidak hanya disuguhi pengetahuan tentang baik/buruk, dan indah/ jelek, tetapi ikut menyikapi dan melihat action. Contoh Teater Modern yaitu drama, teater, sinetron dan film. Ciri-ciri Teater Modern adalah panggung tertata, ada pengaturan jalan cerita, tempat panggung tertutup. 2.1.4 Unsur-unsur Teater Unsur-unsur dalam teater antara lain adalah naskah, skenenario, pemeran. Sedangkan macam-macam peran yaitu peran utama, peran pembantu, peran tambahan atau figuran, sutradara dan properti. 5 2.1.5 Teater Koma Didirikan di Jakarta, 1 Maret 1977. Hingga 2011, sudah memproduksi 121 pementasan, ditelevisi maupun di panggung Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki dan Gedung Kesenian Jakarta. Sering melakukan kiprah kreatifitasnya di Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki, TVRI dan Gedung Kesenian Jakarta. Awalnya teater koma mengawali kegiatan dengan 12 seniman (kemudian disebut sebagai Angkatan Pendiri). Kini, kelompok didukung oleh sekitar 30 anggota aktif dan 50 anggota yang langsung bergabung jka waktu dan kesempatannya memungkinkan. Teater Koma bisa juga disebut sebagai teater tanpa selesai. Arti nama dari Teater Koma adalah sebuah metafora yang mengartikan ‘gerak berkelanjutan, senantiasa berjalan, tiada henti, tak mengenal titik'. Pencarian wujud dan isi teater yang lebih kaya warna, akan menjadi prioritas utama. Teater koma juga mengusung semangat memanggung roh teater tradisional berupa goro-goro yang spontan dalam sebuah pertunjukan teater modern. Tujuan pokok yang menjadi landasan dalam bekerja; 1. Membentuk kelompok menjadi wadah, semacam workshop, yang berupaya mencari berbagai kemungkinan pengucapan lain. Naskah-naskah drama yang digali kandungan idenya, lebih diutamakan karya para penulis Indonesia. Kemudian, workshop akan diarahkan menuju perencanaan pementasan. 2. Menyiapkan calon seniman dan pekerja teater yang tangguh. Pembinaan terhadap calon seniman dilakukan secara tak resmi. Intim dan spontan, tapi intensif. Lewat omong-omong dan diskusi. Akan diundang senimanbudayawan di luar kelompok untuk memandu pembahasan sebuah topik yang punya keterkaitan dengan seni-budaya. Akan diselenggarakan pula latihan dasar yaitu olah tubuh, nafas, vokal, dan berbagai pengetahuan teater. Keakraban dengan kehidupan nyata adalah sumber daya kreatif para seniman teater. Bukan sebuah ‘istana asap’ yang harus diciptakan. Karena pada suatu ketika, akan diketahui bahwa yang dibangun hanyalah ‘istana asap’ belaka. Lalu akan datang kekecewaan dan teater pun ‘dibenci’. Teater koma, kelompok teater independen dan bekerja lewat berbagai pentas yang mengkritisi situasi-kondisi sosial-politik di tanah air, dan sebagai akibat, harus menghadapi pelarangan pentas serta pencekalan dari pihak yang berwenang. Berbagai upaya juga dilakukan lewat ‘program apresiasi’ (PASTOJAK, Pasar Tontonan Jakarta, yang digelar selama sebulan penuh diPKJ-TIM, Agustus1997, diikuti oleh 24 kelompok kesenian dari dalam dan luar negeri). Teater Koma yakin, teater bisa menjadi salah satu jembatan menuju suatu keseimbangan batin dan jalan bagi terciptanya kebahagiaan yang manusiawi. Jujur, bercermin lewat teater, diyakini pula sebagai salah satu cara untuk 6 mengasah daya akal sehat, daya budi, dan hati nurani. Teater Koma, kelompok kesenian nirlaba yang konsisten dan produktif. Dikenal punya banyak penonton yang setia. Pentas-pentasnya sering digelar lebih dari 2 minggu, bahkan pernah berpentas lebih dari satu bulan dan menarik penonton terdiri dari orang-orang dari segala usia dan dari semua lapisan masyarakat. Teater Koma pun juga menawarkan harga tiket pertunjukan yang terjangkau agar seluruh lapisan masyarakat dapat menonton pertunjukan Teater Koma. Menurut narasumber, penonton akan tersentuh dengan melalui cerita drama dan menurutnya seni dapat mempengaruhi orang untuk bertindak. Teater Koma bermain dan berinteraksi dengan khalayak yang semakin besar yang menjadikannya kuat dan didirikan sebagai entitas penting dalam teater Indonesia. Teater Koma mempunyai target pertunjukannya minimal sekali dalam setahun namun mereka tetap berusaha untuk membuat paling tidak tiga produksi dalam setahun, dengan catatan satu kali produksi besar, dua kali produksi kecil dengan ketentuan besar kecil tersebut merupakan banyaknya orang yang terlibat dalam suatu pertunjukan. Mengenai tema-tema yang diangkat oleh teater koma dalam setiap pertunjukannya, biasanya tema cerita berdasarkan bapak N. Riantiarno selaku pimpinan Teater Koma namun tidak menutup kemungkinan untuk usulan dari masing-masing anggota, karena pada tiap naskah yang akan dipentaskan pasti akan melalui porses bedah naskah bersama seluruh anggota Teater Koma. 2.1.6 Karakteristik Teater Koma • Menyajikan produksi teater sebagai campuran dari sindiran politik, kritik terselubung, musik kencang, bergaya akting, dan umumnya bersemangat kinerja. • Teater Koma disebut "teater meriah" dan resep eklektik ini merupakan pembauran dari teater modern dengan teater rakyat yang bukan hanya sedap dipandang, enak dinikmati dan menyatu, tapi juga intim dengan masyarakat, dekat, akrab dan bermakna. • Teater Koma murni pertunjukan seni teater, mereka tidak bekerja secara komersil atau dengan kata lain menjual nama dramawannya dalam promosinya. • Semangat memanggung dengan roh teater tradisional berupa goro-goro yang spontan dalam sebuah pertunjukan teater modern. • Gaya opera lengkap dengan gerak/tari, menyanyi baik solo maupun bersama. 7 2.1.7 Pertunjukan-Pertunjukan yang Telah di Gelar Teater Koma banyak mementaskan karya N. Riantiarno. Antara lain; Rumah Kertas, Maaf.Maaf.Maaf., J.J, Kontes 1980, Trilogi OPERA KECOA (Bom Waktu, Opera Kecoa, Opera Julini), Opera Primadona, Sampek Engtay, Banci Gugat, Konglomerat Burisrawa, Pialang Segi Tiga Emas, Suksesi, RSJ atau Rumah Sakit Jiwa, Semar Gugat, Opera Ular Putih, Opera Sembelit, Samson Delila, Presiden Burung-Burung, Republik Bagong, Republik Togog, Tanda Cinta. Juga menggelar karya para dramawan kelas dunia; The Comedy of Error dan Romeo Juliet karya William Shakespeare, Woyzeck/Georg Buchner, The Three Penny Opera dan The Good Person of Shechzwan/Bertolt Brecht, Orang Kaya Baru-Kena Tipu-Doea Dara-Si Bakil-Tartuffe/Moliere, Women in Parliament/ Aristophanes, The Crucible/Arthur Miller, The Marriage of Figaro/ Beaumarchaise, Animal Farm/George Orwell, Ubu Roi/Alfred Jarre, The Robber/Freidrich Schiller, The Visit/Der Besuch der Alten Damme/Kunjungan Cinta/Friedrich Durrenmatt, What About Leonardo?/Kenapa Leonardo?/Evald Flisar. 2.1.8 Sie Jin Kwie Kena Fitnah Teater Koma melanjutkan kisah pahlawan berbaju putih, Sie Jin Kwie, dengan lakon terbarunya, Sie Jin Kwie Kena Fintah. Desain kostum dan properti memukau kembali berpadu dengan tarian menawan serta nyanyian dan musik khas. Pertengahan abad ke-7, di negeri Cina. Waktu berlalu, Kaisar Dinasti Tang Lisibin memerintah negeri yang kian makmur. Sementara itu, Raja Muda Sie Jin Kwie memerintah wilayahnya dengan adil dan bijaksana. Sayang seribu sayang, Sie jin kwie jatuh dalam perangkap yang dirancang oleh Biejin dan suaminya, Litocong, dibantu oleh pengurus rumah tangga mereka, Thiojin. Siejinkwie difitnah berlaku tidak senonoh. Surat pengaduan dikirim kepada Kaisar. Tanpa pikir panjang, Kaisar langsung naik pitam dan berniat menghukum mati Siejinkwie. Banyak pihak yang berusaha menolong Siejinkwie. Liukimhwua, istri Siejinkwie, dan putri mereka, Siekimlian, didukung para sahabat sang Raja Muda, berupaya keras meredakan amarah kaisar. Di tengah kemelut itu, datang tantangan perang dari negeri asing. Negeri Tang di ujung tanduk, sebab panglima perang andalan mereka sedang menanti hukuman mati. Kisah ini merupakan metafora lingkaran setan penegak hukum yang “serba fitnah” di Indonesia sekarang ini, dimana hukum elite berpihak kepada penguasa dan masyarakat tidak dapat berbuat apa-apa, bagaimana elite politik memilih menyalahkan orang lain daripada introspeksi diri atas kekeliruannya, hukum elit yang perpihak kepada penguasa. selain itu juga masih adanya 8 nepotisme dalam menjalankan hukum yang berlaku di indonesia sehingga saat ini Indonesia kehilangan pahlawannya. 2.1.8.1 Latar Belakang Pemilihan Lakon Sie Jin Kwie Pertunjukan teater koma tahun ini bercerita mengenai sindiran politik yang terjadi di Indonesia, dengan membawakan kisah klasik cina Sie Jin Kwie Kena Fitnah. Pertunjukan ini diatur untuk menghibur penggemar teater dengan campuran drama opera Cina dan pertunjukan wayang. Pimpinan Produksi juga mengatakan pertunjukan akan menampilkan banyak dramawan, lebih dari 200 kostum berwarna-warni nuansa Cina, 17 musisi dan penyanyi, sebuah ensemble instrumen besar serta alat peraga seperti pedang, tombak dan lentera kertas. Cerita Sie Jin Kwie pertama kali diterbitkan di Indonesia pada tahun 1894 sebelum versi novel grafis diterbitkan di versi serial oleh majalah Star Weekly pada tahun 1953. N. Riantiarno merupakan penggemar seri seni bela diri Cina dan mengatakan bahwa cerita Sie Jin Kwie mencerminkan situasi di Indonesia, dikarenakan Indonesia tidak mempunyai pahlawan jadi kadangkadang mudah untuk membuat tampilan koruptor besar seperti selebriti. Berdasarkan hasil Konferensi Pers di Cikini, pemilihan lakon Sie Jin Kwie ini dikarenakan kondisi sosial politik yang mirip dengan kondisi Indonesia saat ini. Diharapkan menjadi sebuah cermin dari fenomena yang sekarang terjadi di Indonesia, banyaknya intrik dalam politik dan dendam. Karena hanya seni dan budaya yang Indonesia punya, maka melalui teater dengan bergaya metafora teater koma menyampaikan kepada penonton mengenai situasi kondisi sosial politik di tanah air. Diharapkan para penonton tidak hanya mendapatkan hiburan karena pertunjukan ini tidak hanya menampilkan seni drama namun juga terdapat perpaduan antara tarian, nyanyian, wayang dan musik yang khas namun juga mendapatkan makna yang besar dari cerita Sie Jin Kwie Kena fitnah dan sebagai jembatan perenungan akan fenomena yang sedang terjadi saat ini. Keunikan dari cerita ini, juga karena banyak ditemukan berbagai macam fitnah yang berkembang di masyarakat Indonesia. 2.1.9 Data Penyelenggara Teater Koma pada tahun 2011 menyelenggarakan pertunjukan besar Sie Jin Kwie Kena Fitnah yang merupakan kelajutan dari produksi tahun sebelumnya dan menandakan juga sudah 34 tahun Teater Koma berkiprah di dunia seni pertunjukan. Para Pemain: Dalang Dalang Wayang Tavip Siejinkwie : BUDI ROS : M. TAVIP. S.SN : RANGGA RIANTIARNO 9 Litocong Thiojin Thibiejin Lisibin Liukimhwa Zhaeyang Siekimlian Saecing Loanhong Thiakauwkim Utti Kiong Cin/Caoceng/Ast. Dalang Lotong/Siehiantouw Ciebokkong Utti Polim Kasim 1 Kasim 2/Ast. Dalang Guitin Ongmosheng/Utti Pokeng Soupotong/Cinbong Pelayan Pengawal 1 Pengawal 2/Algojo Pengawal 3 Pengawal 4 Utusan Soupotong Utti Hohwai Liti Permaisuri Pelayan Para Bangsawan : TAUFAN S. CHANDRANEGARA : SALIM BUNGSU : SARI MADJID : PRIYO S. WINARDI : RATNA ULLY : TUTI HARTATI : ANGGA YASTI : RITA MATU MONA : SRIYATUN ARIFIN : ADRI PRASETYO : DORIAS PRIBADI : BAYU DHARMAWAN : PANDOYO ADI NUGROHO : SUPARTONO JW : DODI GUSTAMAN : ASMIN TIMBIL : SIR ILHAM JAMBAK : BUDI SURYADI : SENA SUKARYA : DUDUNG HADI : SUNTEA SISCA : ALEX FATAHILLAH : TONI TOKIM : DANA HASSAN : TETI YOFANNY : AWIN : PATRICIA PANGGUPITA : INA KAKA : ANNEKE SIHOMBING : RITA INDRI : BUDI, TUTI, TETI, DOYO, AYU,MAKIBO, DODI, SENA, DANA, AWIN,INDRI, SUNTEA, GATRI Para Pahlawan Negri Barat :BUDI,TUTI, TETI, DOYO, INA, AYU,MAKIBO, DODI, SENA, DANA,AWIN, INDRI, SUNTEA Para Penari Pedang :TUTI, TETI, SUNTEA, AYU,MAKIBO, ANGGA Para Penari Kipas : SRIYATUN, TETI, SUNTEA,AYU, GATRI Para Penari Lampion : TUTI, TETI, SUNTEA, AYU, MAKIBO, ANGGA, SRIYATUN,GATRI, DOYO, SENA, NANA, ADRI, DODI, DANA, AWIN, INDRI, INA, RITA, BAYU, SIR 10 Para Pekerja Naskah Karya Saduran dan Sutradara Co. Sutradara Penata Musik Penata Cahaya Penata Gerak Penata Rias & Rambut Konsultan Artistik Skenografer Penata Suara & Akustik Penata Busana Instruktur Vokal Pengarah Teknik Manajer Panggung Pimpinan Produksi Para Pemusik Para Penyanyi Koordinator Artistik Sekretariat : TIOKENGJIAN dan LOKOANCHUNG : N. RIANTIARNO : OHAN ADIPUTRA : IDRUS MADANI dan FERO A. STEFANUS : DONNY BIRKOED : ELLY D. LUTHAN : SENA SUKARYA : SUBARKAH HADISARJANA : SYAEFUL ANWAR dan ONNY : TOTOM KODRAT : RIMA ANANDA : NAOMI LUMBAN GAOL : TINTON PRIANGGORO : SARI MADJID : RATNA RIANTIARNO : FERO A. STEFANUS, OHAN ADIPUTRA, EKO PARTITUR, GANESH LINTAU, DICK PERTHINO, ROY THANIAGO, GLENN R A N D E L L , YA S I N B U R H A N , T O T O SOKLE,CHARLES DARWIN, ESTEFINA HELENA, SISTHA ANINDYA, KENNY ADHIWARDANA : NAOMI LUMBAN GAOL, AJENG DESTRIAN, UUT, ANDRE SINAGA : DORIAS PRIBADI : RANGGA 2.1.10 Program Pertunjukan “Sie Jin Kwie Kena Fitnah” Tanggal Tempat Waktu Harga Tiket 2.2 : 4 s.d 26 Maret 2011 : Graha Bakti Budaya Pusat Kesenian Jakarta - Taman Ismail Marzuki : Setiap Pukul 19.30 : HTM Weekdays Rp150.000,- | Rp100.000,- | Rp75.000,- | Rp50.000,HTM Weekend Rp200.000,-|Rp150.000,-|Rp100.000,-| Rp75.000,- Target Audience Target Audience dari teater koma masih sangat luas, selain para pencinta seni dan para penonton setia teater koma namun juga mencakup semua kalangan 11 namun pada khususnya kalangan menengah sampai kalangan atas baik yang ada di Jakarta maupun Indonesia pada umumnya. Menurut narasumber penonton Teater Koma yang setia menonton berjumlah sekitar 50% dari seluruh jumlah penonton. Ternyata telah terjadi regenerasi pula di kalangan penonton. Tiga generasi, kakek, anak dan cucu, sering menonton bersama. 2.3 Media Promosi yang Telah Ada Dalam segi promosi, Teater Koma telah mengubah beberapa sistem promosinya, yaitu sudah mengurangi pengiriman informasi dengan media postcard, mengutamakan media internet, dengan mengirimkan email blast, promosi melalu jejaring sosial, tetap melalui poster, flayer, baliho, spanduk dan media cetak. Seluruh media yang disebar juga ditempatkan di tempat yang strategis. Berikut beberapa media yang pernah dibuat oleh Teater Koma, yaitu • Poster Gambar 2.3.1 Poster Sie Jin Kwie Kena Fitnah • Spanduk Gambar 2.3.2 Spanduk Sie Jin Kwie Kena Fitnah 12 • Promosi melalui Facebook Gambar 2.3.3 Facebook •Promosi melalui Twitter Gambar 2.3.4 Twitter • Iklan di Koran Berdasarkan media yang sudah ada dan menurut hasil dari wawancara penulis dengan target, baik dengan penonton yang datang ke pertunjukan Teater Koma maupun mahasiswa, mereka yang mengetahui pertunjukan Teater Koma sekarang itu secara mulut ke mulut dan mencari tahu sendiri karena mengikuti fans page di Facebook. Sedangkan yang tidak mengetahui mengenai pertunjukan ini, mereka sangat tertarik untuk menonton pertunjukan ini namun mereka kehilangan informasinya sehingga tidak mengetahui bahwa Teater Koma mempunyai pertunjukan besar pada tahun 2011 ini. Menurut responden, desain posternya pun kurang menarik dan kurang mencerminkan makna dari ceritanya. 2.4 Pembanding • Onrop ONROP! MUSIKAL adalah komedi musikal produksi perdana dari 6 STORIES PRODUCTIONS yang dipentaskan mulai November 2010. Teater musikal garapan Joko Anwar ini akan digelar selama seminggu berturut-turut, 13 dari tanggal 13 hingga 21 Nopember 2010, dan tiket habis terjual pada setiap harinya. Dengan target yang jelas yaitu anak muda, oleh karena itu sejak jauh hari promosi disebar lewat internet, khususnya Twitter, apalagi menurut hasil riset Hewlett-Packard Social Computing Lab menyebutkan bahwa Joko termasuk pengguna yang berpengaruh besar di Twitter dan juga melalui radio, maka dengan dengan begitu masyarakat banyak mengtahui mengenai Onrop dan tidak hanya para penggemar pertunjukan teater namun juga masyarakat luas. Ada pula faktor lain, yaitu kejenuhan masyarakat terhadap tontonan yang ada sekarang. Teater musikal dapat memberikan alternatif yang menyegarkan. Dan untuk menyiasati sekaligus mengedukasi para calon penonton baru drama musikal, Joko mengandalkan kemampuan naratifnya. Gambar 2.4.1 Poster Onrop!Musikal • Laskar Pelangi Musikal Kini dengan sentuhan baru, kisah kegigihan Bu Muslimah dan kesepuluh anak Laskar Pelangi diangkat ke panggung Musikal yang akan kembali menyentuh dan mempesona penontonnya. Kemegahan musikal semakin kental terasa diiringi Erwin Gutawa Orkestra . Musikal Laskar Pelagi didukung orang- orang terbaik dibidangnya; kru, aktor, aktris, dan musisi berbakat Indonesia. Diantaranya Dira Sugandi, Lea Simanjuntak, Eka Deli juga para bintang cilik; Gabriel, Paton , Ashilla dan Bastian. Drama Musikal Laskar Pelangi itu sengaja digarap sesuai selera pasar tanpa mengurangi idealisme para kreator. Tapi, pada hakikatnya, opera, teater, maupun musikal itu sejatinya sama-sama meleburkan musik, dialog, gerak tari, akting, dan estetika panggung menjadi kesatuan seni pertunjukan utuh. Mira Lesmana, produser sekaligus penulis naskah dan lirik, berhasil membuat formula bermacam unsur dalam seni pertunjukan panggung tersebut menjadi Drama Musikal Laskar Pelangi. 14 Media promosi yang cukup membantu ialah jejaring sosial Facebook dan mikro blogging Twitter karena bisa menyebar secara luas kepada masyarakat.Selain itu, kemasan musikal yang tidak terlalu rumit membuat siapa pun bisa merasa terhibur, misalnya dialog yang digunakan menggunakan bahasa biasa dan lagu-lagunya yang sudah akrab di telinga masyarakat, serta pengemasan cerita yang ringan itu juga dilakukan para kreator panggung Musikal Laskar Pelangi. Tak lupa mencari dukungan dari para sponsor. Gambar 2.4.2 Poster Musikal Laskar Pelangi • Java Jazz Didirikan pada tahun 2005, Jakarta International Java Jazz Festival tidak hanya menjadi salah satu festival jazz terbaik Indonesia, tapi juga salah satu yang paling bergengsi dan terbesar di dunia. Pergelaran Jazz Internasional tersebut akan diadakan di JI Expo Kemayoran pada 4,5,6 Maret 2011 sekaligus sebagai promo pariwisata dan produk kreatif Indonesia. Java Festival Production (pihak promotor) telah berhasil mengundang sejumlah legenda musik jazz dunia, beberapa di antaranya akan datang ke festival jazz di Indonesia untuk pertama kalinya. Jakarta International Java Jazz Festival 2011 akan memanjakan para penggila musik jazz dari berbagai kalangan. Para penonton dapat menikmati alunan melodi latin Santana, suara mengagumkan dari George Benson, serta kelembutan harmoni Kenny Loggins. Java Jazz Festival 2011 tidak hanya menyajikan pertunjukan artis jazz lokal dan mancanegara tetapi kali ini pun memberi apresiasi terhadap pihak yang dianggap berjasa terhadap perkembangan musik jazz. Dalam promosi, Java Jazz juga bekerja sama dengan AirAsia, dengan membuat suatu package perjalanan yang sudah termasuk tiket pesawat, tiket Java Jazz dan akomodasi selama di Indonesia. Peter F. Gontha, Pendiri PT Java 15 Festival Productionselaku penyelenggaramengatakan tahun ini Java Jazz Festival akan memecahkan rekor dengan penjualan 150.000 tiket. Harga Tiketpun dapat dijangkau oleh mahasiswa. Gambar 2.4.3 Poster Java Jazz 2011 2.5 Analisa SWOT Teater Koma Strength (Kekuatan): - Kelompok kesenian teater yang konsisten dan produktif. - Setiap pementasannya menampilkan unsur budaya. - Karakter dari Teater Koma yang membuat teater lebih mudah diterima, karena mencampurkan teater modern dengan teater rakyat. - Teater Koma sudah mempunyai reputasi yang bagus. Weakness (Kelemahan): - Cakupan target audience yang terlalu luas. - Mengandalkan penontonnya yang masih setia. Opportunity (Peluang): - Mempunyai penonton yang setia. - Banyak yang ingin lebih mengenal dan mengetahui Teater Koma lebih jauh. Threat (Ancaman): - Masyarakat masih banyak yang menganggap seni pertunjukan teater adalah seni yang membosankan. 16 2.6 Analisa SWOT Sie Jin Kwie Kena Fitnah Strength (Kekuatan): - Nilai cerita yang merupakan metafora dari masa sekarang. - Perpaduan drama, tarian, nyanyian, wayang dan musik. - Properti yang seperti aslinya. Weakness (Kelemahan): - Promosi secara visual yang kurang menarik. - Poster yang kurang mencerminkan makna dari cerita. - Kurang efektifnya promosi dari pertunjukan teater koma. Opportunity (Peluang): - Harga tiket yang terjangkau. - Media alternatif hiburan. - Sudah berkurangnya film Hollywood di Bioskop. Threat (Ancaman): - Pertunjukan lain seperti Onrop dan Laskar Pelangi terasa lebih gencar dan promosi yang lebih menarik dari segi visual.