PERANCANGAN VISUAL PROMOSI GEDUNG KESENIAN JAKARTA Angga Pradica Gedung Kesenian Jakarta, Jl. Gedung Kesenian No.1, Jakarta Pusat . 0812 90761845 [email protected] Pembimbing: Hanny Wijaya, S.Sn., MA Drs. Lintang Widyokusumo, M.F.A Abstract The research objective is to create a promotion for Gedung Kesenian Jakarta in order to make an interesting and good communication to the audience. The designing method is done with variety of methods of field studies, literature, and interview to support more accurate and complete data for the thesis. The desired results expected to create appropriate promotions, and to attract people especially among the young. With a good promotion hopefully the audience back to recognize Gedung Kesenian Jakarta better and attract new visitors to watch the art performances at Gedung Kesenian Jakarta. Keyword : Performing Arts, Promotion, Art Deco Abstrak Tujuan penelitian ialah untuk membuat komunikasi visual berupa promosi untuk Gedung Kesenian Jakarta, agar komunikasi yang disampaikan menarik masyarakat. Metode perancangan dilakukan dengan berbagai metode studi lapangan dan studi literatur, serta wawancara langsung untuk menunjang data yang lebih lengkap dan akurat. Hasil yang diinginkan di harapkan mampu menciptakan promosi yang sesuai, dan mampu menarik masyarakat khususnya kalangan muda. Dengan adanya perancangan visual promosi yang baik diharapkan masyarakat kembali mengenali Gedung Kesenian Jakarta dengan lebih baik dan menarik pengunjung-pengunjung baru untuk menyaksikan pertunjukan di Gedung Kesenian Jakarta. Kata Kunci : Seni Pertunjukan, Promosi, Art Deco. PENDAHULUAN Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya, bukan hanya kaya akan sumber daya alam namun juga kaya akan seni dan budayanya. Terdiri dari 34 provinsi yang memiliki bermacam-macam suku dan budaya yang berbeda tentu sangat terbuka untuk mengembangkan potensi kekayaannya. Masyarakat Indonesia pada dasarnya sangat dekat dengan seni. Terbukti dengan banyaknya seni-seni tradisional yang ada di Indonesia seperti seni pertunjukan wayang, tari daerah, dan dan alat musik yang disetiap daerahnya memiliki keunikan dan ciri khas masing-masing. Dengan melihat pertunjukan seni kita bisa melihat kekayaan budaya kita, selain itu kesenian yang bukan berasal dari Indonesia pun bisa menjadi referensi kita untuk memperkaya pengetahuan dan pengalaman kita akan seni. Akan tetapi kini banyak masyarakat yang mulai berjarak dengan pertunjukan seni, khususnya seni yang berada diluar seni musik popular. Masyarakat kini lebih memilih untuk mengunjungi pusat perbelanjaan sebagai tempat hiburan. Gedung Kesenian Jakarta hadir sebagai salah satu tempat untuk mementaskan pertunjukan seni. Gedung ini merupakan tempat para seniman dari seluruh Nusantara dan juga seniman asing untuk mempertunjukkan hasil kreasi seninya, seperti drama, teater, film, sastra, dan lain sebagainya. Sayangnya media promosi dari Gedung Kesenian Jakarta dirasa masih kurang. Kurangnya promosi dari Gedung Kesenian Jakarta membuat masyarakat sulit untuk mendapatkan info tentang program-program dan event-event yang dilaksanakan di Gedung Kesenian Jakarta. Oleh karena itu, perancangan promosi Gedung Kesenian Jakarta dirasa perlu. Dengan perancangan promosi yang dieksekusi dengan baik dan maksimal, diharapkan nantinya Gedung Kesenian Jakarta mampu untuk mengeluarkan potensinya kearah yang lebih baik lagi, dan diharapkan mampu memberikan citra positif di masyarakat serta menarik minat masyarakat untuk mengunjungi Gedung Kesenian Jakarta. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan yaitu melalui buku, pustaka dan juga beberapa literature artikel dari media elektronik maupu non elektronik. Serta pengamatan langsung dilapangan dan juga wawancara langsung dengan Humas Gedung Kesenian Jakarta. HASIL DAN BAHASAN Visual Illustrasi yang digunakan terpengaruh dari gaya Art Deco untuk memberikan kesan historis yang ada di bangunan Gedung Kesenian Jakarta yang dibangun pada masa kolonial. Menampilkan 3 orang yang mewakili seni pertunjukan Teater, Musik dan Tari. Warna yang di gunakan cenderung mengarah ke warna yang dull namun tetap terlihat megah dan mewah. Penerapan tipografi yang digunakan untuk headline menggunakan font serif yaitu Bodoni agar selaras dengan konsep visual yang megah, mewah, dan memiliki nilai sejarah. Pada bagian Headline tema yang diambil adalah “Warna” untuk mencerminkan bahwa pertunjukan di Gedung Kesenian Jakarta ini bermacam-macam, dan menunjukkan bahwa pertunjukkannya menarik dan berwarna. Headline “Berwarna Kembali” bermakna bahwa Gedung Kesenian Jakarta itu kembali lagi bergairah, dan menarik untuk anak-anak muda dan tidak membosankan. Pada ilustrasi di tiap jenis pertunjukan juga memiliki warnanya masing-masing, seperti biru pada teater, hijau pada musik, dan coklat pada seni tari. Warna tersebut memiliki maknanya masing masing dan menjadi dasar untuk tiap headline-nya. Seperti “Inspirasi di setiap karakter” untuk headline seni pertunjukan teater, “Harmoni di setiap nada” untuk pertunjukan musik, serta “Natural di setiap gerakan” untuk pertunjukan tari pada iklan majalah. Poster Brosur Mobile Apps Website SIMPULAN Gedung Kesenian Jakarta masih belum memiliki strategi komunikasi yang baik dalam hal mempromosikan acara-acara seni pertunjukan yang berlangsung di sana. Masyarakat menjadi sulit untuk mendapatkan informasi tentang acara-acara yang sedang berlangsung dan enggan untuk datang. Oleh karena itu diperlukan perancangan visual promosi yang baik untuk menarik minat masyarakat, khususnya kaum muda. Sebuah rancangan promosi yang baik diharapkan dapat mengkomunikasikan segala hal mengenai Gedung Kesenian Jakarta dengan baik dan membuat banyak masyarakat yang tertarik untuk datang dan menyaksikan seni pertunjukan di Gedung Kesenian Jakarta. Dengan rancangan visual promosi ini, diharapkan mampu mempromosikan segala kegiatan di Gedung Kesenian Jakarta dengan baik dan membuatnya menjadi lebih baik. SARAN Perancangan promosi ini bersifat sebagai fasilitas untuk mendukung kegiatan di Gedung Kesenian Jakarta, dan di harapkan seluruh organisasi di dalamnya dapat memahami pesan yang ingin disampaikan kepada audiens. Selain itu juga diharapkan kepada setiap individu yang berada di dalam organisasi agar tetap menjaga dan mengurus media promosinya untuk memudahkan masyarakat memperoleh informasi. REFERENSI Belch, G. E., & Belch, M. A. (2004). Advertising and promotion: An integrated marketing communications perspective.(6th Edition). Boston: McGraw-Hill. Dameria, Anne. (2007). Color Basic, Panduan dasar warna untuk Desainer & Industri Grafika.Jakarta : Link Match Graphic. Devito, Joseph A. (2011). Komunikasi Antarmanusia (5th Edition). Terjemahan; Agus Maulana (et.al.). Jakarta: Karisma Publishing. Jennings, Simon. (1987). The Complete Guide to Advanced Illustration and Design. Detroit : Chartwell Books. Rustan, Surianto. (2009). Layout Dasar & Penerapannya.Jakarta : Gramedia. Wheeler, Alina. (2009). Designing Brand Identity.(3rd Edition). New Jersey: John Wiley & Sons,inc. Situs Web Hagijanto, Andrian D. (2009). “Retro sebagai Wacana dalam Desain Komunikasi Visual”,http://dgi-indonesia.com/retro-sebagai-wacana-dalam-desain-komunikasi-visual-2/. ( Diakses 26 Juli 2015). RIWAYAT HIDUP Angga Pradica lahir di Medan, 11 Maret 1993. Penulis menamatkan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Desain Komunikasi Visual – New Media pada tahun 2015. Saat ini penulis bekerja sebagai Freelance Graphic Designer di Jakarta