1. 2. 3. 4. Kebanyakan orang dapat dikategorikan sebagai salah satu dari enam tipe : Realistik, Investigatif, Artistik, Sosial, Giat (suka berusaha), dan Konvensional. Ada enam jenis lingkungan : Realistik, Investigatif, Artistik, Sosial, Giat (suka berusaha), dan Konvensional. Orang menyelidiki lingkungan-lingkungan yang akan membiarkan atau memungkinkannya melatih keterampilan-keterampilan dan kemampuankemampuannya, mengekspresikan sikap-sikap dan nilainilainya, dan menerima masalah-masalah serta perananperanan yang sesuai. Perilaku seseorang ditentukan oleh interaksi antara kepribadiannya dan ciri-ciri lingkungannya. Manrihu (1992:70) aktivitas-aktivitas yang memerlukan manipulasi eksplisit, teratur, atau sistematik terhadap obyek-obyek, alat-alat, mesinmesin, dan binatang-binatang. aktivitas-aktivitas yang memerlukan manipulasi data yang eksplisit, teratur, dan sistematik guna memberikan kontribusi kepada tujuan-tujuan organisasi. aktivitas- aktivitas yang melibatkan manipulasi terhadap orang-orang lain untuk perolehan ekonomik atau tujuantujuan organisasi. aktivitas-aktivitas yang melibatkan orangorang lain dengan penekanan pada membantu, mengajar, atau menyediakan bantuan. aktivitas-aktivitas yang memerlukan penyelidikan observasional, simbolik, sistematik, dan kreatif terhadap fenomena fisik, biologis, dan kultural agar dapat memahami dan mengontrol fenomena tersebut, dan tidak menyukai aktivitasaktivitas persuasif, sosial, dan repetitif. aktivitas-aktivitas yang ambiguous, bebas, dan tidak tersistematisasi untuk menciptakan produk-produk artistik, seperti lukisan, drama, karangan. GAYA PRIBADI TEMA Agresif, lebih menyukai tugas-tugas pekerjaan konkret daripada abstrak, pada dasarnya kurang dapat bergaul, interaksi interpersonal buruk. R E A L I S T I C Intelektual, abstrak, analitik, mandiri, kadangkadang radikal dan terlalu berorientasi pada tugas. I N V E S T I G A T I V E LINGKUNGAN OKUPASIONAL Pekerja terampil seperti tukang pipa, tukang listrik, dan operator mesin. Keterampilan teknisi seperti juru mesin, pesawat terbang, juru foto, juru draft dan pekerjaan servis tertentu. Ilmiah seperti ahli kimia, ahli fisika, dan ahli matematik. Teknisi seperti teknisi lab, programmer komputer, dan pekerja elektronik. GAYA PRIBADI TEMA LINGKUNGAN OKUPASIONAL Imaginatif, menghargai estetika, lebih menyukai ekspresi diri melalui seni, agak mandiri dan extrovert. A R T I S T I C Artistik seperti pematung, pelukis, dan desainer. Musikal seperti guru musik, pemimpin orkestra, dan musisi, sastrais seperti editor, penulis, dan kritikus. S O C I A L Edukasional seperti guru, administrator pendidikan, dan profesor. Kesejahteraan sosial seperti pekerja sosial, sosiolog, konselor rehabilitasi, dan perawat profesional. Lebih menyukai interaksi sosial, senang bergaul, memperhatikan masalahmasalah sosial, religius, berorientasi layanan masyarakat, dan tertarik pada kegiatan pendidikan. GAYA PRIBADI TEMA LINGKUNGAN OKUPASIONAL Extrovert, agresif, petualang, lebih menyukai peran-peran pemimpin, dominant, persuasif, dan memanfaatkan keterampilan verbal yang baik. E N T E R P R I S I N G Managerial seperti manajer personalia, produksi, dan manajer pemasaran. Berbagai posisi pemasaran seperti salesperson asuransi, real estate, dan mobil. Praktis, terkendali, bisa bergaul, agak konservatif, lebih menyukai tugas-tugas terstruktur dan menyukai aturan-aturan dengan sanksi masyarakat. C O N V E N T I O N A L Pekerja kantor dan administrasi seperti penjaga waktu, petugas file, teller, akuntan, operator, sekretaris, petugas pembukuan, resepsionis, dan manejer kecil. KEKUATAN KELEMAHAN Banyak pakar psikologi vokasional menilai teori ini sebagai teori yang komprehensif karena meninjau jabatan sebagai bagian dari keseluruhan pola hidup seseorang. Dalam teori ini kurang ditinjau proses perkembangan yang melandasi keenam tipe kepribadian dan tidak menunjukkan pase-pase tertentu dalam proses perkembangan itu serta akumulasi rentang umur. Menunjuk pada taraf Intelegensi yang memungkinkan tingkat pendidikan sekolah tertentu. Dipertanyakan apakah masih ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi dalam hal tersebut, seperti taraf aspirasi. (Winkel & Hastuti, 2005:639) KEKUATAN KELEMAHAN Dibandingkan dengan teori lain, teori ini lebih konprehensip dengan memadukan sain yang telah ada, sedangkan yang lain lebih menekankan hanya pada salah satu aspek saja Individu hanya terkait pada enam tipe kepribadian yang telah ada, sehingga bila ada individu yang memiliki kepribadian di luar aspek tersebut akan sulit menempatkannya pada bidang pekerjaan yang akan dimasukinya, dan juga belum ada lingkungan kerja sepenuhnya yang merupakan satu tipe. Ada beberapa instrumen yang dikemukakan Holland untuk menunjang teorinya tersebut. Orientasi dari teori ini adalah berdasarkan budaya Amerika. SEKOLAH 1. Dalam teori ini penekanan diberikan pada pemahaman diri sehubungan dengan beberapa kualitas vokasional yang dimiliki siswa. 2. Memberikan informasi yang akurat mengenai berbagai lingkungan okupasi kerja/karir kepada siswa. 3. Menyadarkan konselor sekolah akan tugasnya untuk membantu siswa mengenal diri sendiri dan mengenal ciriciri lingkungan. 1. 2. LUAR SEKOLAH Membantu klien dalam memilih jenis pekerjaan yang sesuai dengan tipe kepribadian yang dominan dalam dirinya. Membantu klien menyesuaikan tipe kepribadian yang dominan dalam dirinya dengan pilihan karir yang ada serta lingkungan kerja yang sesuai. 1. Pada suatu ilmu buatan Individuprinsipnya dalam memilihkebenaran pekerjaan sangat tergantung dari corak hidupnya, yaitu yang terlihatpada dari hasil pengukuran penilaian manusia berada tataran relatif. diri dan intelejensi yang kemudian dari hasil tersebut Kebenaran ilmu buatan manusia tidaklah didapatkan hierarkis pilihan pekerjaannnya yang di urutkan diarahkan pada benarorientasi yang sebenar-benarnya, berdasarkan enam golongan John L. Holland. tetapi lebih diarahkan sebagai yangoleh 2. Individu dalam memilih pekerjaannya karenabenar dipengaruhi sejarah hidupnya dan juga karena tekanan sosial yang terjadi bermanfaat. pada dirinya. Semakin bermanfaat suatu ilmu bagi 3. Penggolongan model-model orientasi ditujukan agar bisa kepentingan umat manusia, maka semakin diketahui urutan kecenderungan seseorang dalam bekerja. tinggilah nilai kebenarannya. http://makalahkitasemua.blogspot.com/2009/11/teoriholland.html#ixzz2MYU99ezc http://konselingindonesia.com Hadiarni, Irman. 2009. Konseling Karier. Batusangkar : STAIN Batusangkar Press Dewa Ketut Sukardi, Drs. 1994. Bimbingan Karir di Sekolahsekolah. Jakarta: Ghalia Indonesia. Manrihu, Muhammad Thayeb . 1992 . Pengantar Bimbingan dan Konseling Karier . Jakarta . Bumi Aksara Winkel, W.S & Sri Hastuti . 2005. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan . Jakarta: PT. Grasindo