BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Proses Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta, Laboratorium Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Pusat Sub Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta, dan Laboratorium Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2015 hingga Mei 2016. B. Bahan dan Alat Penelitian 1. Bahan Pada penelitian ini menggunakan ikan patin siam segar yang didapatkan dari Agrowisata Lembah Hijau Multifarm Sukoharjo, Jawa Tengah. Ikan patin yang digunakan berukuran 200-300 gram/ekor. Nisin yang digunakan berupa nisin dari Lactococcus lactis subsp. lactis yang didapatkan dari Sigma-Aldrich Pte Ltd dengan Merk Sigma (nomor produk: N5764). Sebagai pelarut Nisin digunakan HCl 0,02 N. Bahan lain yang digunakan untuk pengujian kualitas fillet ikan patin antara lain: a. Uji Angka Lempeng Total (ALT) : media Plate Count Agar (Merck), larutan 0,85% NaCl, aquadest b. Uji derajat keasaman (pH) : aquadest c. Uji Total Volatile base Nitrogen (TVB-N) : larutan 7% trikloroasetat (TCA), larutan asam borat, larutan kalium karbonat (K2CO3) jenuh, larutan N/70 HCl (0,01428 N HCl dimana 1 ml larutan 1/70 N HCl setara dengan 0,2 mg nitrogen) d. Uji Thiobarbituric Acid (TBA) : reagen TBA (0,02 M Thiobarbituric Acid dalam 90% asam asetat glasial), HCl 4 M, aquadest. 20 21 2. Alat Peralatan yang digunakan untuk aplikasi nisin pada fillet ikan patin antara lain pisau stainless steel, nampan, semprotan, plastik ziplock polipropilen dengan ketebalan 0,08 mm, coolbox, ice gel, piring plastik dan plastik wrapping. Sedangkan peralatan utama yang digunakan untuk pengujian kualitas fillet ikan patin adalah sebagai berikut: a. Uji Angka Lempeng Total (ALT) : Blender (Philips), neraca analitik (Metler Toledo), inkubator hot-cold (Selecta), autoclave (Sturdy), laminar air flow (Labconco), vortex, mikropipet, tabung reaksi, cawan petri, erlenmeyer, dan gelas ukur b. Uji derajat keasaman (pH) : pH meter (Checker by Hanna Instrument), blender, batang pengaduk, beaker glass c. Uji Total Volatile base Nitrogen (TVB-N) : neraca analitik, blender, cawan Conway berdiameter 6 cm, inkubator, buret, spektrofotometer, kuvet, dan peralatan gelas yang umum digunakan untuk analisa d. Uji Thiobarbituric Acid (TBA) : blender, timbangan analitik, satu set alat destilasi uap, labu destilasi, gelas ukur, tabung reaksi, penangas air, spektrofotometer UV-Vis (Shimadzu) dan kuvet C. Tahapan Penelitian Penelitian kali ini terdiri dari dua tahap, yaitu tahap persiapan meliputi persiapan fillet ikan patin dan pembuatan larutan nisin dengan aktivitas 0, 500, 1.000, dan 2.000 IU/ml, dan aplikasi nisin pada fillet ikan patin dengan metode semprot (spray). 1. Tahap persiapan fillet ikan patin Ikan patin segar difilet menggunakan pisau stainless steel steril dengan cara memotong ikan dan membersihkan isi perutnya, kepala, sirip, serta kulitnya dibuang. Ikan dipotong membujur mulai dari bagian punggung, tulang belakang dan durinya dibuang sehingga didapatkan daging yang kemudian dicuci hingga bersih (Cahyono, 2000). Fillet ikan yang telah bersih ditempatkan dalam plastik ziplock (PP 0,08 mm) dan 22 dimasukkan dalam coolbox yang telah berisi ice gel hingga dilakukan penyemprotan dengan larutan nisin. Tahap persiapan fillet ikan patin dapat dilihat pada Gambar 3.1. Ikan patin Pemotongan Penyiangan Filleting Kepala, isi perut, dan sirip Kulit dan tulang Fillet ikan Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian Proses Filleting Ikan Patin (Cahyono, 2000) 2. Persiapan larutan nisin dan aplikasi pada fillet ikan patin dengan metode spray Tahap persiapan larutan nisin yang akan dibuat variasi aktivitasnya mengacu pada prosedur dari Millette et al., (2007) yang dimodifikasi. Sebanyak 1 gram serbuk nisin (aktivitas 106 IU/gram) dilarutkan dalam 100 ml HCl (0,02 N) sehingga diperoleh larutan nisin dengan aktivitas 104 IU/ml. Selanjutnya 1,25 ml, 2,5 ml, dan 5 ml dari larutan tersebut masingmasing diambil dan diencerkan dalam HCl (0,02 N) hingga volume 25 ml untuk memperoleh larutan nisin dengan aktivitas 500, 1.000, dan 2.000 IU/ml. Masing-masing aktivitas diaplikasikan pada fillet ikan patin dengan cara disemprotkan hingga semua bagian fillet terkena larutan nisin (25±1 ml larutan nisin untuk 20 fillet ikan tanpa kulit). Jika dikonversikan dalam satuan IU/gram fillet, maka nisin dengan aktivitas 500 IU/ml setara dengan 12,5 IU/gram fillet, nisin dengan aktivitas 1.000 IU/ml setara dengan 25 IU/gram fillet, sedangkan nisin dengan akivitas 2.000 IU/ml setara dengan 50 IU/gram fillet. Fillet yang telah disemprot dengan nisin ditempatkan pada piring plastik dan ditutup dengan plastik wrapping yang 23 kemudian disimpan dalam refrigerator suhu 4±1ºC hingga dilakukan analisis pada hari ke 0, 4, 8, 12, dan 16. Tahapan proses persiapan larutan nisin dan aplikasinya pada fillet ikan patin dapat dilihat pada Gambar 3.2. Nisin (Sigma) dengan aktivitas 106 IU/gram Pelarutan dalam HCl 0,02 N hingga volume 100 ml Larutan nisin dengan aktivitas 104 IU/ml Pengenceran dengan larutan HCl 0,02 N Larutan nisin dengan aktivitas 500 IU/ml Larutan nisin dengan aktivitas 1.000 IU/ml Larutan nisin dengan aktivitas 2.000 IU/ml Penyemprotan pada fillet ikan patin Penyimpanan fillet pada suhu 4±1ºC Analisis pada hari ke-0,4, 8, 12, dan 16 Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian Aplikasi Nisin pada Fillet Ikan Patin 24 D. Rancangan Penelitian Rancangan percobaan yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu variasi aktivitas nisin pada tingkat 0 IU/ml, 500 IU/ml, 1.000 IU/ml, dan 2.000 IU/ml dengan dua kali ulangan sampel dan dua kali ulangan analisis seperti pada Tabel 3.1. Analisis data dilakukan dengan uji ANOVA (One-Way ANOVA) menggunakan SPSS, jika terdapat perbedaan maka akan dilanjutkan dengan uji DMRT pada taraf signifikansi α=5%. Tabel 3.1 Rancangan Penelitian Aktivitas nisin (IU/ml) 0 (A) 500 (B) 1.000 (C) 2.000 (D) 0 (a) Aa1 Aa2 Ba1 Ba2 Ca1 Ca2 Da1 Da2 Pengujian Hari ke4 (b) 8 (c) 12 (d) Ab1 Ac1 Ad1 Ab2 Ac2 Ad2 Bb1 Bc1 Bd1 Bb2 Bc2 Bd2 Cb1 Cc1 Cd1 Cb2 Cc2 Cd2 Db1 Dc1 Dd1 Db2 Dc2 Dd2 16 (e) Ae1 Ae2 Be1 Be2 Ce1 Ce2 De1 De2 E. Analisis Beberapa pengujian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan nisin dengan metode spray terhadap kualitas fillet ikan patin selama penyimpanan dingin antara lain analisis total mikroba (Angka Lempeng Total), pH, angka TVB-N, dan angka TBA. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian kali ini dapat dilihat pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Metode Analisis Penelitian No. Analisis Metode 1. Angka Lempeng Total SNI 2332.3: 2015 (SNI, 2015) 2. pH pH-meter (AOAC, 1995) 3. Angka TVB-N SNI 2354.8: 2009 (SNI, 2009) 4. Angka TBA Apriyantono dkk., (1989)