BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Business Plan, Startup danPotensi Pengembangan Bisnis 2.1.1 Business Plan Beberapa pengertian tentang business plan diungkapkan antara lain oleh Hisrich and Peters yang mengatakan bahwa : “ The business plan is a written document prepared by the entrepeneur that describe all the relevant external and internal elements involved in starting a new venture.” (Hisrich,Peter, 1995:113). Sedangkan menurut ahli lainnya yaitu Max Coulthard, Andrea Howell, and Geoff.Clarke adalah: “Business plan is a detailed study of the organization’s activities, which highlights where the organization has been, where it is owe and where it might get to in the future, and incorporates an action program to achieve these results.” (M.Coulthard, A.Howell,G.Clarke, 1999:3). Jadi perencanaan bisnis ini atau business plan merupakan penelitian mengenai kegiatan organisasi sekarang dan yang akan datang dan menyusun kegiatan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan yang dituangkan dalam suatu dokumen perencanaan. Perencanaan bisnis/business plan merupakan penelitian mengenai kegiatan organisasi sekarang dan yang akan datang dan menyusun kegiatan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan yang dituangkan dalam suatu dokumen perencanaan. Perencanaan bisnis sangat erat hubungannya dengan wirausaha, sebab perencanaan bisnis ini dibuat agar hasil penciptaan usaha yang dibuat mendekati dengan kenyataannya.Diharapkan dengan perencanaan bisnis yang baik maka perencanaan dengan kenyataannya memiliki perbedaan yang cukup 6 7 kecil.Karena itu perencanaan bisnis ini dapat digunakan sebagai pedoman penciptaan usaha. 2.1.2 Startup Pada dasarnya Startup adalah pengimplementasian dari business plan dimana segala sesuatu yang telah direncanakan dan diproyeksikan dalam rencana bisnis dituangkan dan direalisasikan dalam bentuk startup.Menurut Paul Graham: “Startup is a company designed to grow fast” (Paul Graham, 2012), sedangkan menurut Eric Ries: “Startup is a human institution design that create something new under condition extreme and serenity. It doesn’t say about what size of the compny or what sector of industry, it just says we’re trying to do institution building when we don’t know what we don’t know” (Eric Ries, 2012) . 2.1.3 Potensi Pengembangan Bisnis Sekarang ini kita ketahui bahwa sekarang industri perikanan sedang berkembang seperti halnya Peluang usaha budidaya air tawar seperti budidaya ikan mas dan patin kian berpotensi cerah untuk terus dikembangkan secara meluas. Hal ini turut didukung dengan tingginya permintaan ikan mas dan patin baik di pasar domestik maupun untuk pangsa ekspor. Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutradjo, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) secara aktif terus mendorong pengembangan perikanan budidaya ikan air tawar, agar dapat menjadi alternatif kegiatan usaha masyarakat. Sharif menjelaskan, untuk mendukung upaya tersebut, 8 KKP tengah menyiapkan berbagai kebijakan dan strategi agar kegiatan usaha perikanan budidaya semakin efektif dan efisien. Dalam artikel anneahira.com (2012), selain potensial untuk pengembangan agrarian, pertanian, perkebunan dan pertambangan alam, Indonesia juga sangat potensial untuk mengembangkan budidaya ikan air tawar.Pada tahun 2010. produksi perikanan Indonesia berada pada peringkat ke-13 terbesar di dunia dan pada tahun 2012 produksi perikanan Indonesia berada pada peringkat ke-3 setelah Cina dan India (World Wildlife Fund, 2012). Meski secara statistik, tingkat konsumsi ikan Indonesia masih terbilang rendah, yakni 30,47 kg/kapita/tahun, jika dibandingkan tingkat konsumsi ikan Malaysia yang mencapai 40/kg/kapita/tahun, namun potensi budidaya ikan air tawar tetap menjanjikan. Karena faktanya, produksi ikan kita yang melimpah itu juga menjadi devisa Negara melalui ekspor perikanan yang dilakukan para nelayan lokal. Maka dari itu Kami memutuskan untuk membuat usaha dalam bidang perikanan air tawar karena selain membuat dan mengelola industri dibidang perikanan cukup mudah, usaha ini juga sangat menjanjikan dan diharapkan pada tahun 2015 produksi budidaya ikan air tawar dan laut Indonesia bisa meningkat hingga 30% per tahun. 2.2 Budidaya Perikanan Usaha Kami ini bergerak dibidang penangkaran ikan spesialisasi ikan patin dan dibidang pemasok spesialisasi ikan mas.Ikan – ikan yang Kami miliki memiliki kualitas yang baik dan harga yang terjangkau. Adapun jenis – jenis ikan yang Kami miliki diantaranya: 9 Produk Supply : Ikan mas Rp 19,000/kg Gambar 2.1 Ikan Mas Produk Budidaya : Rp 120/ekor ikan patin ukuran ¾ inch Gambar 2.2 Ikan Patin 2.3 Penetapan Harga Produk Usaha Kami ini bergerak dibidang penangkaran dan supplier ikan spesialisasi ikan patin dan ikan mas.Ikan yang Kami memiliki kualitas yang baik dan harga yang terjangkau. Adapun cara yang Kami lakukan untuk melakukan penetapan harga atas produk-produk yang Kamitawarkan yaitu melalui segmen pasar, apakah pembeli merupakan grosir atau individu dan bergantung pada musim, dimana saat musim kemarau harga ikan melonjak karena sulitnya air 10 (kekeringan) dan harga normal saat musim hujan karena nelayan tidak banyak yang melaut sehingga ikan laut didapatkan (ekonomi.kompasiana.com, Nov 2011), serta harga menjadi sangat melonjak pada musim-musim tertentu seperti perayaan hari-hari besar dan apabila terjadi banjir 5 tahunan yang menyebabkan ikan sulit didapatkan (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika). Adapun jenis – jenis ikan yang Kami miliki diantaranya: Produk Supply: Ikan masRp 19,000 /Kg Produk Budidaya: 2.4 Rp 120/ekor Ikan Patin ukuran 3/4 inchi Ikan Ikan adalah anggota vertebratapoikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Secara taksonomi, ikan tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan. Biasanya ikan dibagi menjadi ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan hag), ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes). Ikan dalam berbagai bahasa daerah disebut iwak (jv, bjn), jukut (vkt). Ikan memiliki bermacam ukuran, mulai dari paus hiu yang berukuran 14 meter (45 ft) hingga stout infantfish yang hanya berukuran 7 mm (kira-kira 1/4 11 inci). Ada beberapa hewan air yang sering dianggap sebagai "ikan", seperti ikan paus, ikan cumi dan ikan duyung, yang sebenarnya tidak tergolong sebagai ikan. Sampai saat ini, ikan pada umumnya dikonsumsi langsung. Upaya pengolahan belum banyak dilakukan kecuali ikan asin. Ikan dapat diolah menjadi berbagai produk seperti ikan kering, dendeng ikan, abon ikan, kerupuk ikan, ikan asin, kemplang, bakso ikan dan tepungdarah ikan sebagai pupuktanaman dan pakan ikan. Ikan adalah kelompok parafiletik yang berarti, setiap kelas yang memuat semua ikan akan mencakup pula tetrapoda yang bukan ikan. Atas dasar ini,pengelompokan seperti Kelas Pisces, seperti pada masa lalu, tidak layak digunakan lagi. 2.4.1 Klasifikasi Ikan Berikut adalah unit-unit yang mencakup semua vertebrata yang biasa disebut sebagai ikan: Subkelas Pteraspidomorphi (ikan tak berahang primitif) o Kelas Thelodonti o Kelas Anaspida o (tidak berstatus) Cephalaspidomorphi (ikan tak berahang primitif) (tidak berstatus) Hyperoartia Petromyzontidae(lamprey) o Kelas Galeaspida o Kelas Pituriaspida 12 o Kelas Osteostraci Infrafilum Gnathostomata (vertebrata bermulut besar) o Kelas Placodermi(ikan berperisai, punah) o Kelas Chondrichthyes (ikan bertulang rawan: hiu, pari) o Kelas Acanthodii (hiu berduri, punah) Superkelas Osteichthyes (ikan bertulang sejati: mencakup hampir semua ikan penting masa kini) 2.4.2 o Kelas Actinopterygii (ikan bersirip kipas) o Kelas Sarcopterygii(ikan sirip berdaging/ikan bersirip cuping) Subkelas Coelacanthimorpha(coelacanth) Subkelas Dipnoi(ikan paru) Ekologi Ikan Ikan dapat ditemukan di hampir semua "genangan" air yang berukuran besar baik air tawar, air payau maupun air asin pada kedalaman bervariasi, dari dekat permukaan air hingga beberapa ribu meter di bawah permukaan air. Namun, danau yang terlalu asin seperti Great Salt Lake tidak bisa menghidupi ikan. Ada beberapa spesies ikan dibudidayakan dan dipelihara untuk hiasan dalam akuarium, kita kenal sebagai ikan hias. Ikan adalah sumber makanan yang penting. Hewan air lain, seperti moluscadan crustasea kadang dianggap pula sebagai ikan ketika digunakan sebagai sumber makanan. Menangkap ikan untuk keperluan makan dalam jumlah kecil atau olah raga pancing sering disebut sebagai memancing. Hasil 13 penangkapan ikan seluruh dunia setiap tahunnya berjumlah sekitar 100 jutaton pertahun. 2.4.3 Kandungan Gizi Kandungan Ikan kaya akan manfaat karena merupakan sumber protein bagi tubuh. Selain itu ternyata ikan juga mengandung berbagai zat yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Kandungan zat gizi yang terdapat pada ikan segar dan manfaatnya antara lain : Omega 3, untuk proses perkembangan otak pada janin dan penting untuk perkembangan fungsi syaraf dan penglihatan bayi. Mengandung serat protein yang pendek sehingga mudah di cerna Kaya akanasam amino seperti taurin untuk merangsang pertumbuhan sel otak balita. Vitamin A dalam minyak hati ikan untuk mencegah kebutaan pada anak Vitamin D dalam daging dan minyak hati ikan untuk pertumbuhan dan kekuatan tulang Vitamin B6 untuk membantu metabolisme asam amino dan lemak serta mencegah anemia dan kerusakan syaraf Vitamin B12 untuk pembentukan sel darah merah, membantu metabolisme lemak, dan melindungi jantung juga kerusakan syaraf Zat besi yang mudah di serap oleh tubuh Yodium untuk mencegah terjadinya penyakit gondok dan hambatan pertumbuhan anak 14 Selenium untuk membantu metabolisme tubuh dan sebagaianti oksidan yang melindungi tubuh dari radikal bebas Seng yang membantu kerja enzim dan hormon Fluoryang berperan dalam meguatkan dan menyehatkan gigi anak Kandungan ikan kaya akan manfaat akan lebih optimal jika dalam bentuk daging ikan segar sehingga kandungan gizi dalam ikan tetap untuk mendapatkan kandungan ikan yang kaya akan manfaat. 2.5 Ikan Mas(Cyprinus Carpio) Ikan mas merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, berbadan memanjangpipih kesamping dan lunak. Ikan mas sudah dipelihara sejak tahun 475sebelum masehi di Cina. Di Indonesia ikan mas mulai dipelihara sekitar tahun1920. Ikan mas yang terdapat di Indonesia merupakan merupakan ikan masyang dibawa dari Cina, Eropa, Taiwan dan Jepang. Ikan mas Punten danMajalaya merupakan hasil seleksi di Indonesia. Sampai saat ini sudah terdapat10 ikan mas yang dapat diidentifikasi berdasarkan karakteristik morfologisnya. Budidaya ikan mas telah berkembang pesat di kolam biasa, di sawah, waduk,sungai air deras, bahkan ada yang dipelihara dalam keramba di perairanumum. Adapun sentra produksi ikan mas adalah: Sukabumi,Tasikmalaya, Bogor, Garut, Bandung, Cianjur, Purwakarta. Ciamis, 15 2. 5.1Sejarah Perkembangannya Ikan Mas di Indonesia Menurut Djoko Suseno (2000), di Indonesia pertama kali ikan karper (mas) berasal dari daratan Eropa dan Tiongkok yang kemudian berkembang menjadi ikan budi daya yang sangat penting.Sementara itu, menurut R.O Ardiwinata, (1981) ikan karper yang berkembang di Indonesia diduga awalnya berasal dari Tiongkok Selatan. Disebutkan, budi daya ikan karper diketahui sudah berkembang di daerah Galuh (Ciamis) Jawa Barat pada pertengahan abad ke-19. Masyarakat setempat disebutkan sudah menggunakan kakaban - subtrat untuk pelekatan telur ikan karper yang terbuat dari ijuk – pada tahun 1860, sehingga budi daya ikan karper di kolam di Galuh disimpulkan sudah berkembang berpuluh-puluh tahun sebelumnya. Sedangkan penyebaran ikan karper di daerah Jawa lainnya, dikemukakan terjadi pada permulaan abad ke-20, terutama sesudah terbentuk Jawatan Perikanan Darat dari “Kementrian Pertanian” (Kemakmuran) saat itu. Dari Jawa, ikan karper kemudian dikembangkan ke Bukittinggi (Sumatera Barat) tahun 1892. Berikutnya dikembangkan di Tondano (Minahasa, Sulawesi Utara) tahun 1895, daerah Bali Selatan (Tabanan) tahun 1903, Ende (Flores, NTT) tahun 1932 dan Sulawesi Selatan tahun 1935. Selain itu, pada tahun 1927 atas permintaan Jawatan Perikanan Darat saat itu juga mendatangkan jenis-jenis ikan karper dari Negeri Belanda, yakni jenis Galisia (karper gajah) dan kemudian tahun 1930 didatangkan lagi karper jenis Frankisia (karper kaca). Menurut Djoko Suseno (2000), kedua jenis karper tersebut sangat digemari oleh petani karena rasa dagingnya lebih sedap, padat, durinya sedikit dan pertumbuhannya lebih 16 cepat dibandingkan ras-ras lokal yang sudah berkembang di Indonesia sebelumnya. Pada tahun 1974, seperti yang dikemukakan Djoko Suseno (2000), Indonesia mengimpor ikan karper ras Taiwan, ras Jerman dan ras fancy carp masing-masing dari Taiwan, Jerman dan Jepang. Sekitar tahun 1977 Indonesia mengimpor ikan karper ras yamato dan ras koi dari Jepang. Ras-ras ikan karper yang diimpor tersebut dalam perkembangannya ternyata sulit dijaga kemurniannya karena berbaur dengan ras-ras ikan karper yang sudah ada di Indonesia sebelumnya sehingga terjadi persilangan dan membentuk ras-ras baru. 2.5.2Jenis Ikan Mas Dalam ilmu taksonomi hewan, klasifikasi ikan mas adalah sebagai berikut: Kelas : Osteichthyes Anak kelas : Actinopterygii Bangsa : Cypriniformes Suku : Cyprinidae Marga : Cyprinus Jenis : Cyprinus carpio L. Saat ini ikan mas mempunyai banyak ras atau stain. Perbedaan sifat dan ciridari ras disebabkan oleh adanya interaksi antara genotipe dan lingkungankolam, musim dan cara pemeliharaan yang terlihat dari penampilan 17 bentuk fisik,bentuk tubuh dan warnanya. Adapun ciri-ciri dari beberapa ras ikan masadalah sebagai berikut: 1) Ikan mas punten: sisik berwarna hijau gelap, potongan badan paling pendek, bagian punggung tinggi melebar, mata agak menonjol, gerakannya gesit, perbandingan antara panjang badan dan tinggi badan antara 2,3:1. 2) Ikan mas majalaya: sisik berwarna hijau keabu-abuan dengan tepi sisik lebihgelap, punggung tinggi, badannya relatif pendek, gerakannya lamban, biladiberi makanan suka berenang di permukaan air, perbandingan panjangbadan dengan tinggi badan antara 3,2:1. 3) Ikan mas si nyonya: sisik berwarna kuning muda, badan relatif panjang, matapada ikan muda tidak menonjol, sedangkan ikan dewasa bermata sipit, gerakannya lamban, lebih suka berada di permukaan air; perbandinganpanjang badan dengan tinggi badan antara 3,6:1. 4) Ikan mas taiwan: sisik berwarna hijau kekuning-kuningan, badan relatif panjang, penampang punggung membulat, mata agak menonjol, gerakanlebih gesit dan aktif, perbandingan panjang badan dengan tinggi badanantara 3,5:1. 5) Ikan mas koi: bentuk badan bulat panjang dan bersisisk penuh, warna sisikbermacam-macam seperti putih, kuning, merah menyala, atau kombinasi dariwarna-warna tersebut. Dari sekian banyak strain ikan mas, di Jawa Barat ikan mas punten kurangberkembang karena diduga orang Jawa Barat lebih menyukai ikan mas yangberbadan relatif panjang. Ikan mas majalaya termasuk jenis unggul yangbanyak dibudidayakan (sumbe : TOP 10 Ikan Air Tawar). 18 2.5.3ManfaatIkan Mas 1) Sebagai sumber penyediaan protein hewani. 2) Sebagai ikan hias. 2.5.4 Persyaratan Lokasi Ikan Mas 1) Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung,tidak berporos. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besardan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam. 2) Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 35%untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi. 3) Ikan mas dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada padaketinggian antara 150-1000 m dpl. 4) Kualitas air untuk pemeliharaan ikan mas harus bersih, tidak terlalu keruhdan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik. 5) Ikan mas dapat berkembang pesat di kolam, sawah, kakaban, dan sungai airderas. Kolam dengan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagipertumbuhan dan perkembangan fisik ikan mas. Debit air untuk kolam airtenang 8-15 liter/detik/ha, sedangkan untuk pembesaran di kolam air derasdebitnya 100 liter/menit/m3. 6) Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 7-8. 7) Suhu air yang baik berkisar antara 20-25 derajat C. 19 2.6 Ikan Patin (Pangasius Pangasius) Ikan patin merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, berbadan panjang berwarna putih perak dengan punggung berwarna kebiru-biruan.Ikan patin dikenal sebagai komoditi yang berprospek cerah, karena memiliki harga jual yang tinggi.Hal inilah yang menyebabkan ikan patin mendapat perhatian dan diminati oleh para pengusaha untuk membudidayakannya.Ikan ini cukup responsif terhadap pemberian makanan tambahan. Pada pembudidayaan, dalam usia enam bulan ikan patin bisa mencapai panjang 35-40 cm. Sebagai keluarga Pangasidae, ikan ini tidak membutuhkan perairan yang mengalir untuk “membongsorkan“ tubuhnya. Pada perairan yang tidak mengalir dengan kandungan oksigen rendahpun sudah memenuhi syarat untuk membesarkan ikan ini.Ikan patin berbadan panjang untuk ukuran ikan tawar lokal, warna putih seperti perak, punggung berwarna kebiru-biruan.Kepala ikan patin relatif kecil, mulut terletak di ujung kepala agak di sebelah bawah (merupakan ciri khas golongan catfish).Pada sudut mulutnya terdapat dua pasang kumis pendek yang berfungsi sebagai peraba.Penangkaran ikan patin banyak terdapat di Lampung, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Kalimantan. 2.6.1 Jenis Ikan Patin Klasifikasi ikan patin adalah sebagai berikut: Kelas : Ostarioplaysi Anak Kelas : Siluriodea 20 Suku : Pangasidae Marga : Pangasius Jenis : Pangasius pangasius Ham. Buch Kerabat patin di Indonesia terdapat cukup banyak, diantaranya: 1. Pangasius polyuranodo (ikan juaro) 2. Pangasius macronema 3. Pangasius micronemus 4. Pangasius nasutus 5. Pangasius nieuwenhuisii 2.6.2 Manfaat Ikan Patin a. Sebagai sumber penyediaan protein hewani. b. Sebagai Obat 2.6.3 Persyaratan Lokasi Ikan Patin 1. Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam. 2. Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi. 3. Apabila pembesaran patin dilakukan dengan jala apung yang dipasang disungai maka lokasi yang tepat yaitu sungai yang berarus lambat. 21 4. Kualitas air untuk pemeliharaan ikan patin harus bersih, tidak terlalu keruhdan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik. Kualitas air harus diperhatikan, untuk menghindari timbulnya jamur, maka perlu ditambahkan larutan penghambat pertumbuhan jamur (Emolin atau Blitzich dengan dosis 0,05 cc/liter). 5. Suhu air yang baik pada saat penetasan telur menjadi larva di akuarium adalah antara 26–28 derajat C. Pada daerah-daerah yang suhu airnya relatif rendah diperlukan heater (pemanas) untuk mencapai suhu optimal yang relatif stabil. 6. Keasaman air berkisar antara: 6,5–7.