1 BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Analisis Pasar Dalam merencanakan

advertisement
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1
Analisis Pasar
Dalam merencanakan suatu usaha atau bisnis, langkah awal yang harus
dilakukan adalah membuat suatu studi dan analisis pendahuluan mengenai situasi,
kondisi dan dinamika lingkungan usah mikro maupun makro yang akan dihadapi.
Dengan menganalisis lingkungan dan pasar yang ada maka didapatkan suatu
kesimpulan mengenai tingkat ketertarikan dari pasar dan ketertarikan dari industri
yang akan dimasuki.
Selain mendapatkan suatu ketertarikan dan suatu peluang dalam industri
yang akan dimasuki, analisis pasar dan industri tersebut dapat memberikan
informasi mengenai kapabilitas dan ketersediaan sumber daya yang dapat
digunakan (Mullins, Walker & Boyd, 2008).
Dengan demikian analisis ini
memberikan suatu pemahaman mengenai lingkungan yang akan dihadapi sebagai
dasar dalam pembuatan strategi-strategi yang dibutuhkan perusahaan untuk dapat
menghadapi situasi tersebut dan berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan yang
ingin dicapai.
4.2
Gambaran Pasar
Kegiatan pemasaran dan promosi yang sudah dilakukan diantaranya :

Personal Selling
Kami telah melakukan promosi dengan cara personal selling yaitu langsung
mempromosikan kepada masyarakat tentang produk yang Kami jual. Dan
36
37
hasil dari pencapaian melalui personal selling ini sangat bagus, sehubungan
dengan dekatnya lokasi usaha dengan pasar tradisional. Hal ini memudahkan
Kami dalam mempromosikan produk secara langsung.

Brochure
Selain melakukan personal selling, Kami juga gencar mempromosikan produk
melalui brosur yang Kami cetak sendiri dan menyebarkannya ke daerah
Parung, Sawangan, Pamulang dan sekitarnya.Hasil yang Kami capai cukup
bagus, melihat antusiasnya respon masyarakat sekitar tentang usaha Kami.

Advertising/Iklan
Untuk advertising/iklan itu sendiri, Kami baru saja membuat website
sederhana yang dapat memudahkan konsumen/masyarakat mengetahui
informasi tentang produk Kami, meskipun belum terlalu terlihat jelas hasilnya
karena sebagian besar konsumen dan masyarakat daerah sekitar lokasi
penjualan Kami kurang begitu memahami penggunaan internet.
4.2.1
Faktor Ekonomi
Dalam menjalankan sebuah usaha tentunya akan bermunculan faktor-
faktor yang akan mempengaruhi keberlanjutan sebuah usaha diantaranya adalah
factor ekonomi. Berikut adalah beberapa faktor eknomi yang dapat mempengaruhi
tingkat penjualan Kami.
38

Permintaan didalam target pasar
Banyak permintaan pasar dan semakin tingginya minat pasar terhadap ikan
membuat usaha Kami mendapatkan kepercayaan dari konsumen dan hal
tersebut memicu Kami untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik

Trend dalam target pasar
Konsumen lebih senang mengkonsumsi makanan pokok yang ringan dan
tidak membosankan dan untuk beberapa kalangan harga tidak menjadi
masalah apabila setara dengan kualitas produknya.

Potensi pertumbuhan dan kesempatan dalam bisnis
Melihat antusiasme konsumen terhadap produk Kami, maka hal itu sangat
memungkan Kami untuk bermain dipasar asing atau ekspor.

Halangan – halangan apa yang dihadapi dalam memasuki pasar
a)
Banyaknya pemain lama yang sudah memiliki pelanggan lebih
banyak sehingga agak sulit bagi
Kami
untuk
mendapatkan
kepercayaan mereka.
b)
Penerimaan pelanggan yang belum pernah mencoba produk Kami
sehingga mereka ragu akan kualitas produk yang Kami tawarkan.
c)
Loyalitas konsumen terhadap pemasok lamanya.
39

Hal – hal yang mempengaruhi perusahaan Kami
a) Perubahan Teknologi
Semakin berkembangnya teknologi saat ini membuat masyarakat lebih
mudah untuk mencari informasi tentang usaha Kami dan memudahkan
Kami dalam memasarkan produk ke masyarakat.
b) Perubahan Ekonomi
Perubahan ekonomi cukup berpengaruh untuk usaha ini.Terutama
apabila pemerintah menaikkan harga BBM (Bahan Bakar Minyak)
maka hal tersebut dapat mempengaruhi harga produk Kami karena
Kami langsung mengirimkan produk ke tempat konsumen.
4.2.2
Segment, Target, Positioning
4.2.2.1
Segment
Setiap bisnis atau usaha pasti memiliki target pasarnya masing-masing. Begitu
juga dengan usaha Kami yang memiliki beberapa target pasar, diantaranya:

Geografi
Jika dilihat dari segi geografinya, usaha ikan ini dipasarkan di daerah
Parung, Sawangan, Pondok Cabe dan Cirendeu dimana kawasan – kawasan
tersebut ramai penduduk dan terdapat banyak pasar tradisional, rumah makan
dan pemancingan.

Demografi
Dengan daya beli yang cukup kuat karena harga ikan jika dibandingkan
dengan ayam dan daging sangatlah terjangkau, sehingga lingkup target pasar
40
meliputi seluruh kalangan social, baik kalangan menengah ke atas maupun
kalangan menengah ke bawah.
-
Pemasok/Supplier
-
Pasar tradisional
-
Pemancingan
-
Rumah makan
-
Konsumen tingkat akhir.

Psikografi
Dari segi psikografinya pun tentunya konsumen akan mendapatkan
manfaat dari mengkonsumsi ikan sebagaimana diketahui ikan mas memiliki
kandungan gizi yang baik diantaranya:
-
Protein 16.0 g
-
Lemak 2.0 g
-
Kalsium 20 mg
-
Fosfor 150 mg
-
Magnesium 2.0 mg

Behavioral
Sekarang, hampir semua kalangan masyarakat menggemari ikan.Karena
ikan adalah salah satu alternative makanan pengganti ayam dan daging serta
memiliki rasa yang enak dan tidak membosankan.Selain itu ikan dapat dinikmati
oleh seluruh lapisan masyarakat dan harganya yang variatif serta terjangkau.
41
4.2.2.3Target
Target pasar Bagus Jaya adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan ikan
mas dan patin, baik dari konsumen tingkat awal sampai dengan konsumen tingkat
akhir. Khususnya para supplier dan pasar-pasar tradisional.
4.2.2.3Positioning
-
Produk
: Ikan mas dan patin
-
Sasaran Pelanggan
: Supplier, Pasar tradisional, Rumah
makan,
-
Pemancingan, dan konsumen tingkat akhir.
Manfaat
:
Kualitas
baik,
sehat
dan
mengandung banyak zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh.
-
Strategi positioning
: Berdasarkan mutu dan harga,
produk (ikan) Kami memberikan penawaran nilai, kualitas dan kesehatan.
4.2.3
Trend Perkembangan Pasar
Dalam artikel anneahira.com (2012), selain potensial untuk pengembangan
agrarian, pertanian, perkebunan dan pertambangan alam, Indonesia juga sangat
potensial untuk mengembangkan budidaya ikan air tawar. Pada tahun 2010,
produksi perikanan Indonesia berada pada peringkat ke-13 terbesar di dunia dan
pada tahun 2012 produksi perikanan Indonesia berada pada peringkat ke-3 setelah
Cina dan India (World Wildlife Fund, 2012).
Meski secara statistik, tingkat
konsumsi ikan Indonesia masih terbilang rendah, yakni 30,47 kg/kapita/tahun, jika
dibandingkan tingkat knsumsi ikan Malaysia yang mencapai 40/kg/kapita/tahun,
namun potensi budidaya ikan air tawar tetap menjanjikan. Karena faktanya,
42
prouksi ikan Indonesia yang melimpah itu juga menjadi devisa Negara melalui
ekspor perikanan yang dilakukan para nelayan lokal.
4.2.4
Proyeksi Penjualan
4.2.4.1 Proyeksi Penjualan Ikan Mas
Proyeksi Penjualan Ikan mas
Gambar 4.1 Proyeksi Penjualan Ikan Mas
Keterangan:
Pada tahun pertama terlihat bahwa kenaikan penjualan ikan mas terjadi pada
bulan ke delapan dimana permintaan mencapai sekitar ± 20,000 unit. Sedangkan
tahun kedua juga sama pada bulan kedelapan penjualan mencapai sekitar ±
30,000 unit dan begitupun pada tahun ketiga angka penjualan mencapai pada ±
40,000 unit dibulan ke delapan. Hal ini terjadi dikarenakan faktor cuaca dimana
43
pada musim hujan produksi dan permintaan ikan masdari para supplier
meningkat.
4.2.4.2 Proyeksi Penjualan Ikan Patin
Proyeksi Penjualan Ikan patin
Gambar 4.2 Proyeksi Penjualan Ikan Patin
Keterangan:
Pada tahun pertama terlihat bahwa penurunan penjualan ikan patin terjadi pada
bulan ke 6 dan begitupun pada tahun kedua dan tiga terjadi hal yang sama.
Penurunan penjualan ikan patin disebabkan oleh faktor cuaca dimana pada saat
itu terjadi musim kemarau sehingga berdampak pada produksi ikan yang cukup
sulit dikarenakan kurangnya air.
44
4.3
Strategi Pemasaran
Selain kami menawarkan harga yang jauh lebih murah tanpa mengurangi
kualitas ikan tersebut, kami berusaha memberikan pelayanan yang baik dan cepat
sehingga pelanggan merasa nyaman.

Kamipun memiliki persediaan ikan yang lebih bagi pelanggan sehingga
stok kami selalu ada.

Kamipun memberlakuakn sistem kembali uang yang dimana jika ikan
yang kami kirim kepada konsumen tersebut mengalami cacat/mati.

Diferensiasi
Produk/Ikan yang Kami tawarkan adalah Ikan dengan kualitas terbaik dan
harga yang sangat terjangkau dibandingkan dengan pebisnis lain di bidang
sejenis. Namun produk Kami masih kurang bervariasi dan dikenal
masyarakat dibandingkan dengan Pesaing.

Marketing Mix
Produk/Ikan yang Kami tawarkan ada dua jenis, yaitu:
Produk Supply:

Ikan mas Rp 19,000/Kg
Produk Budidaya:


Rp 120/ekor Ikan Patin ukuran ¾ inch
Place
Karena usaha yang Kami jalankan adalah di bidang perikanan maka
tentunya Kami telah mempelajari terlebih dahulu tentang bagaimana
45
cara memilih lokasi yang tepat untuk usaha ini. Kolam Kami berlokasi
di Desa Malang Tengah, Ciseeng, Parung karena lokasi ini cukup
memenuhi persyaratan dasar yaitu
800 meter diatas permukaan laut
dan dengan derajat keasaman air (pH) 7 – 8 serta suhu antara 20o – 25o
C.

Price
Harga yang Kami tawarkan sangat terjangkau yaitu berkisar dari Rp
19,000/Kg dan untuk produk supply dan Rp 120/ekor untuk produk
budidaya.

Promotion
Kegiatan promosi yang Kami lakukan adalah dengan caraword of
mouth, menyebarkan flyer dan brosur, media internet atau situs jejaring
sosial.
4.3.1
Five Force Porter , Scenario dan SWOT
4.3.1.1 Five Force Porter
Threats of entry
Pada industri perikanan, ancaman pemain baru terhadap persaingan cukup
besar karena banyak kompetitor yang sudah lebih lama berkecimpung dalam
bidang ini. Dan masuknya usaha Kami sebagai pemain baru dalam industri
perikanan di wilayah Ciseeng, Parung akan menjadi ancaman bagi pemain-pemain
ikan yang sudah berjalan.
46
Threats of rivalry
Banyaknya permintaan terhadap ikan terbukti dengan banyaknya pembeli
dari tingkat konsumen yang beragam setiap harinya. Perbedaan harga jual antara
pebisnis yang satu dengan yang lainnya merupakan ancaman karena mayoritas
masyarakat akan lebih memprioritaskan harga yang lebih murah. Berikut adalah
beberapa kompetitor Bagus Jaya:
-
Pak Soleh, pemilik penangkaran ikan di daerah Parung
-
Pak Malih, pemilik penangkaran ikan di daerah Parung memiliki banyak
jenis ikan air tawar.
-
Pak Udin, pemilik penangkaran ikan di daerah Parung yang sudah lama
berkecimpung dibidang perikanan.
Threats of suppliers
Selain berkecimpung dalam penangkaran ikan, Kami juga berkecimpung
sebagai pemasok yang artinya, Kami juga membutuhkan pasokan ikan dari
supplier yang lebih besar. Namun apabila terlalu bergantung pada satu pemasok
saja maka hal tersebut dapat mempengaruhi keuntungan perusahaan, untuk itu
Kami memiliki beberapa pemasok ikam diantaranya:
-
Pak Chandra, petani khusus ikan mas yang berlokasi di Bogor, Tonjolaya,
Wisma Kipas
-
Pak Nurjaya yang juga berlokasi di Bogor.
-
Pak H. Ace yang memiliki tambak ikan di Bogor.
-
Pak Nurjaya yang berlokasi di Purwakarta, dan
-
Pak Kendar yang berlokasi di Jangari, Cianjur.
47
Threats of substitutes
Ancaman yang muncul akibat adanya produk sejenis yang diberikan oleh
kompetitor dan perusahaan harus mampu mengatasi hal tersebut karena barang
substitusi/pengganti
dapat
menurunkan tingkat
penjualan produk utama
diantaranya:
-
Ikan air laut, yang biasanya menjadi barang pengganti apabila produksi
ikan air tawar sulit didapat. Hal tersebut terjadi karena faktor musim disaat
penghujung musim barat.
Threats of buyers
Ancaman yang muncul akibat kemampuan daya tawar pembeli terhadap
sebuah produk. Hal ini biasa terjadi apabila konsumen ingin membeli ikan dengan
jumlah yang banyak dan akan menawar harga jual lebih murah dari biasanya.
4.3.1.2 Skenario Penjualan
Tabel 4.1 Skenario Penjualan
Pesimis
Normal
Optimis
1
2,408,559,638
2,635,185,600
2,861,811,562
2
2,888,258,280
3,160,020,000
3,431,781,720
3
3,750,307,982
4,103,181,600
4,456,055,218
Keterangan:
Skenario penjualan dari tahun pertama hingga tahun ketiga berdasarkan kondisi
pesimis, normal dan optimis memiliki tingkat kenaikan dan penurunan delapan
48
koma enam persen (8.6%) yang diasumsikan akan terjadi inflasi pada tahun 2013
sebesar 4.30%.
Gambar 4.3 Grafik Skenario Penjualan
4.3.1.3 SWOT Analysis
Strengths
= Harga bersaing, kualitas bagus
Weaknesses
= Pemain baru dan belum begitu dikenal masyarakat serta
variasi ikan masih sebatas ikan mas dan patin saja
Opportunities
= Lokasi dekat pasar, masih belum banyak pemain yang
memiliki kualitas ikan yg bagus dan harga murah
Threats
= Banyak pemain lama yang sudah dikenal masyarakat dan
memiliki variasi ikan yang banyak.
49
4.3.2
Analisis Pesaing
1) Pak Soleh
S = Pemain lama dan proses pengirimannya sangat baik
W = Ikan berkualitas standar dan tidak menggunakan pengairan sungai
sehingga tidak mampu menampung ikan banyak dan ikan mudah mati.
O = Pelanggan banyak, lokasi strategis di kawasan Kp. Waru, Parung.
T = Banyak kompetitor yang menawarkan harga lebih murah.
2) Pak Malih
S = Supplier besar, memiliki modal yang besar dan mempunyai semua jenis
ikan air tawar dengan kualitas dan sarana yang bagus.
W = Harga mahal dan tidak bisa bersosialisasi dengan konsumen.
O = Akses mudah untuk mensuplai kepemancingan.
T = Banyak kompetitor yang menawarkan harga lebih rendah.
3) Pak Udin
S = Memiliki modal yang besar, pemain lama, kualitas ikan, sarana dan
pengairan yang bagus serta pelayanan dan pasarnya luas.
W =Harga mahal dan tidak bisa bersosialisasi dengan konsumen.
O = Akses mudah untuk mensuplai ke pemancingan.
T =Banyak kompetitor yang menawarkan harga lebih rendah.
50
4.3.3
Saluran Distribusi
Kami memiliki beberapa wilayah/kanal distribusi untuk memasarkan
produk Kami yaitu:
Wilayah Pemasaran saat ini
1.
2.
3.
Wilayah Pemasaran
Jalur Distribusi
Alamat Showroom /
Counter

Lokal ....................... 55 %

Regional .................. 25 %

Nasional ..............[000] %

Ekspor .................[000] %
×
Individu
×
Distributor

Industri
×
Retailer

Pemerintah
 Eksportir

Lain - Lain
Desa Malang Tengah, Ciseeng, Parung
Penjualan
(Milik Perusahaan)
Wilayah Pemasaran yang direncanakan
51
1.
2.
3.
4.4
Wilayah Pemasaran
Jalur Distribusi
Rencana

Lokal........................ 90 %

Regional .................. 70 %

Nasional ................... 70 %

Ekspor...................... 50 %
×
Individu
×
Distributor

Industri
×
Retailer

Pemerintah
×
Eksportir
×
Lain - Lain
Lokasi
Kami berencana untuk melakukan kegiatan
Showroom / Counter
eksportir namun masih Kami pelajari baik
Penjualan
untuk teknik dan lokasi.
Analisis Produksi
Dalam suatu usaha rencana produksi merupakan salah satu hal penting
yang harus kita perhatikan untuk menunjang keberhasilan suatu usaha yang
sedang kita jalankan. Ketepatan dan keakuratan langkah – langkah untuk
menjalankan usaha tersebut akan menuakan hasil yang baik pula. Oleh karena itu
pada bab ini akan dijelaskan bagamana sehari- harinya bisnis budidaya ikan ini
dioperasikan, lokasinya, peralatan, karyawan, proses dan lingkungan sekitarnya.
52
4.4.1Produksi Ikan Mas
A. Teknik Produk dan Biaya
Sesuai dengan jenis produksi Kami yaknisupply ikan mas, teknik produksi
yang Kami gunakan adalah dengan caramembeli pasokan ikan dari supplier
besardan petani ikan yang kemudian didistribusikan ke Bagus Jaya dan langsung
sianp untuk dipasarkan kembali. Adapun tahap yang ditempuh antara lain :
Penyiapan Sarana dan Peralatan
1) Kolam
Lokasi kolam dicari yang dekat dengan sumber air dan bebas banjir.
Kolamdibangun
di
lahan
yang
landai
dengan
sehinggamemudahkan pengairan kolam secara gravitasi
.
Gambar 4.4 Proses pembuatan kolam semen
kemiringan
2–5%
53
Gambar 4.5 Kolam semen yang sudah siap
Gambar 4.6Kolam tanah
54
2) Peralatan
Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha ikan masdiantaranya adalah: jala,
waring (anco, ember-ember, baskom berbagai ukuran, timbangan skala kecil
(gram) dan besar (kg), cangkul, arit, pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk
mengukur kadar kekeruhan. Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk
menangkap ikan mas antara lain adalah:

warring/scoopnet

ayakan panglembangan diameter 100 cm

ayakan penandean diameter 5 cm, tempat menyimpan ikan

keramba kemplung, keramba kupyak

fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat)

ayakan penyabetan dari alumunium/bamboo

anco/hanco (untuk menangkap ikan), lambit dari jaring nilon (untuk
menangkap ikan konsumsi)

seser (gunanya= scoopnet, tetapi ukurannya lebih besar)

jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan
konsumsi)
3) Persiapan Media
Yang dimaksud dengan persiapan adalah melakukan penyiapan media
untukpemeliharaan ikan, terutama mengenai pengeringan, pemupukan dlsb.
Dalam
menyiapkan
media
pemeliharaan
ini,
yang
perlu
dilakukan
adalahpengeringan kolam selama beberapa hari, lalu dilakukan pengapuran
55
untukmemberantas hama dan ikan-ikan liar sebanyak 25-200 gram/meter
persegi,diberi pemupukan berupa pupuk buatan, yaitu urea dan TSP masingmasingdengan dosis 50-700 gram/meter persegi, bisa juga ditambahkan pupuk
buatan yang berupa urea dan TSP masing-masing dengan dosis 15 gram dan 10
gram/meter persegi
4) Cara penangkapan ikan
Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual
dalam keadaan hidup. Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai
kekonsumen dalam keadaan hidup, segar dan sehat antara lain:
a. Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajatC.
b. Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari.
c. Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat.
Gambar 4.7 Penangkapan ikan Mas
56
Gambar 4.8 Proses pengemasan ikan
4.4.2Pembesaran ikan patin
Pembesaran ikan patin yang Kami lakukan adalah mulai dari ukuran bayi
hingga berukuran ¾ inchi yang membutuhkan jangka waktu pembesaran selama
21 – 30 hari, kemudian siap untuk dijual kepada tengkulak ikan patin.
Pembesaran ikan patin dapat dilakukan di kolam, di jala apung baik
dengan sistem pen maupun dalam karamba. Berikut penjelasannya:
Pembesaran ikan patin di kolam dapat dilakukan melalui sistem
monokultur maupun polikultur.Namun Kami memilih untuk menggunakan sistem
monokultur karena pemeliharan sistem ini merupakan pemeliharaan terbaik
dibandingkan dengan polikultur.
57
Pembesaran ikan patin dijala apung sebaiknya memerhatikan lokasi
pemeliharaan, bagaimana cara menggunakan jala apung, bagaimana kondisi
perairan dan kualitas airnya serta proses pembesarannya.
Pada pembesaran ikan patin, sistem yang perlu diperhatikan pemilihan
lokasi, kualitas air, penebaran benih dan pemberian pakan serta pengontrolan.
Pada pembesaran ikan patin di karamba yang perlu diperhatikan adalah
masalah pemilihan lokasi, penebaran benih, pemberiaan pakan tambahan,
pengontrolan dan pemanenan.
Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan benih
adalahsebagai berikut:
a. Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit, parasit dan tidak
cacat. Setelah itu, benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik
(sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka).
b. Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih, sehat, bebas hama dan
penyakit serta bahan organik lainya. Sebagai contoh dapat digunakan air
sumur yang telah diaerasi semalam.
c. Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari.
Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan
aerasi yang baik. Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau
2 m x 0,5 m. Dengan ukuran tersebut, bak pemberokan dapat menampung
58
benih ikan patin sejumlah 5000–6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm. Jumlah
benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya.
d.
Berdasarkan lama/jarak pengiriman, sistem pengangkutan benih terbagi
menjadi dua bagian, yaitu:
I.
Sistem terbuka
Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak
memerlukan waktu yang lama.Alat pengangkut berupa keramba.Setiap
keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar
10000 ekor benih ukuran ¾ inchi.
II.
Sistem tertutup
Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan
waktu lebih dari 4-5 jam, menggunakan kantong plastik. Volume media
pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer
Na2(hpo)4.H2O sebanyak 9 gram. Cara pengemasan benih ikan yang
diangkut dengan kantong plastik: (1) masukkan air bersih ke dalam
kantong plastik kemudian benih; (2) hilangkan udara dengan menekan
kantong plastik ke permukaan air; (3) alirkan oksigen dari tabung dialirkan
ke kantong plastik sebanyak 2/3
volume keseluruhan rongga
(air:oksigen=1:2); (4) kantong plastik lalu diikat. (5) kantong plastic
dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan. Dos
59
yang berukuran panjang 0,50 m, lebar 0,35 m, dan tinggi 0,50 m dapat
diisi 2 buah kantong plastik.
Kami melakukan ini agar nantinya bibit-bibit ikan ini dapat berkembang
biak dengan baik sehingga menghasilkan kualiatas yang bagus. Dan ketika ikanikan ini akan dijual kepada konsumen Kami memasukkan ikan yang telah
ditangkap tadi kedalam plastik yang telah diisi air dan oksigen baru kemudian
didistribusikan kepada konsumen.
4.4.3
Kontrol Kualitas
4.4.3.1 Kontrol Kualitas Ikan Mas
Untuk menjaga kualitas produk ikan mas, Kami melakukan dua
pengelolaan yaitu pengelolaan pakan dan kualitas air.
-
Pengelolaan Pakan
Pemberian pakan dilakukan dalam jumlah yang tepat, tidak boleh
berlebihan atau kurang karena pakan yang berlebih akan mengakibatkan
memburuknya kualitas air akibat sisa pangan, sedangkan kekurangan
pakan akan mengakibatkan pertumbuhan ikan menjadi lambat.
Dalam sehari ikan diberi makan tiga kali. Jumlah pakan yang diberikan
adalah 3.5% dari berat total ikan aktual (biomass). Jumlah pakan dibagi
menjadi tiga yaitu diberikan pada pahi hari, siang dan malam hari.
60
-
Pengelolaan Kualitas Air
Kualitas air harus diperhatikan karena sisa pakan dan kotoran akan
menumpuk didasar air yang dapat meningkatkan kadar ammonia, fluktuasi
pH dan semakin pekatnya plankton. Juga memperhatikan kesehatan ikan
dengan segera menanggulangi ikan yang mati atau sakit sehingga tidak
mencemari dan meracuni ikan yang lain. Kadar pH air merupakan salah
satu parameter yang cukup penting untuk mendeteksi potensi produktifitas
kolam. Perubahan pH yg ekstrim akanmenyebabkan ikan menjadi stress
sehingga tidak tumbuh optimal. Perubahan pH terjadi disebabkan oleh
beberapa faktor diantaranya:

Peningkatan gas CO2sebagai hasil pernafasan dari binatang-binatang air
dan tumbuh-tumbuhan serta pembakaran bahan organik didalam air oleh
jasad renik.

Kadar gas O2 yang terlarut, menurun.

Kandungan garam (Salinitas) yg tinggi.

Kolam yg jumlah ikannya terlalu padat (tidak sesuai dgn kapasitas air
kolam).

Keadaan suhu air yg tidak stabil .

Tingkat kekeruhan air yg melebihi ambang batas.
Untuk menangani hal demikian, maka mesti dilakukan pengapuran pada kolam
ikan. Jenis kapur yang digunakan adalah kapur tohor atau kapur pertanian atau
calsium carbonat (CaCO3).Dosisnya tergantung dari jenis tanah.
Ada tiga tujuan pengapuran.
61
1) Untuk menormalkan pH Pengapuran sangat efektif untuk kolam yang ber-pH
di bawah normal atau 7. Untuk air yang ber-pH 7 atau diatas 7, pengapuran
tidak efektif. Kolam yang ber-pH rendah, kesuburan kolam itu akan rendah,
proses penguraian bahan organik atau pupuk tidak berjalan normal.
2) Untuk meningkatkan alkalinitasSebuah kolam harus beralkanitas baik. Nilai
alkali-nita kolam yang baik antara 50 – 300 mg/lt. Kolam yang beralkalinitas
dibawah 50 mg/lt kesuburannya kurang.Memberantas hama dan penyakit
hama dan penyakit sangat mengganggu ikan. Keduanya bisa menimbulkan
kerugian. Karena itu hama dan penyakit harus dicegah dan diberantas. Dengan
pengapuran keduanya akan mati.
Tabel 4.2 Standar kualitas air untuk pemeliharaan ikan mas
Parameter
Suhu
Kisaran Optimal
20 – 25oC
pH
7-8
NH3
<0.02 mg/lt
Alkalinitas
Kekeruhan
Nitrit
>20 mg/lt
40 – 60 cm
< 0.05 ppm
Oksigen Terlarut >5 mg/lt
Kesadahan total
(sumber: TOP 10 ikan air tawar, 2010)
>20 mg/lt
62
4.4.3.2 Kontrol Kualitas Ikan Patin
Untuk menjaga kualitas produk ikan patin Kami melakukan dua
pengelolaan yaitu pengelolaan pakan dan kualitas air.
-
Pengelolaan Pakan
Sama seperti halnya dengan pengelolaan ikan mas, pemberian pakan ikan
patin dilakukan dalam jumlah yang tepat, tidak boleh berlebihan atau
kurang karena pakan yang berlebih akan mengakibatkan memburuknya
kualitas air akibat sisa pangan, sedangkan kekurangan pakan akan
mengakibatkan pertumbuhan ikan menjadi lambat.
Dalam sehari ikan diberi makan tiga kali. Jumlah pakan yang diberikan
adalah 3.0% dari berat total ikan aktual (biomass). Jumlah pakan dibagi
menjadi tiga yaitu diberikan pada pahi hari, siang dan malam hari.
-
Pengelolaan Kualitas Air
Kualitas air merupakan faktor pembatas dalam pertumbuhan ikan
budidaya. Sekalipun ikan patin dapat hidup pada kualitas air yang buruk,
pertumbuhan ikan patin akan terhambat karena energinya digunakan untuk
bertahan pada lingkungan perairan yang buruk dan kualitas air yang buruk
menjadi sumber penyakit sehingga dapat menginfeksi ikan budidaya.
63
Tabel 4.3 Kualitas air optimal untuk pemeliharaan patin
Parameter
Oksigen
Kisaran Optimal
4 – 6 ppm
6–7
pH
suhu
25 – 33oC
Alkalinitas Total > 50 mg/l CaCO3
Amonia
< 0.1 ppm
Nitrit
< 0.05 ppm
Warna Air
Hijau
Kecerahan
30 – 45 cm
Hardness Ca
>20 mg/l CaCO3
Hardness Total
>40 mg/l CaCO3
(sumber: budidaya ikan patin, 2010)
4.4.4
Pelayanan Pelanggan
Setiap usaha/bisnis pastinya memiliki service atau pelayanan terhadap
pelanggan dengan cara yang berbeda -beda. Begitu juga dengan usaha Kami yang
memberikan pelayanan pelanggan berupa pengantaran produk yang Kami
produksi, memberikan garansi apabila ikan yang Kami kirim ada yang cacat/mati
dengan menukarkan atau dengan tidak perlu membayar atas ikan-ikan yang
mati.Kami juga melakukan pendekatan kepada pelanggan bukan hanya sekedar
hubungan antara produsen dan konsumen tapi Kami berusaha untuk menjalin
hubungan yang lebih dekat dan akrab agar pelanggan kami merasa nyaman dan
juga lebih mempermudah untuk pelanggan memberi kritik dan saran, dan tentunya
memberi bonus untuk pelanggan tetap.
64
4.4.5
Kontrol Persediaan dan Peningkatan Produk
4.4.5.1 Kontrol Persediaan
Untuk mengatasi kelangkaan produk, terutama produksi ikan yang
akanKami supply biasanya Kami selalu mengecek/mengontrol supplier besar
apakah produk yang akan Kami jual ada atau tidak atau sedang mengalami
kelangkaan sehingga dapat Kami tanggulagi dengan cara mencari dari supplier
lain.
Untuk pembibitan biasanya Kami melakukan kontrol setiap minggu untuk
melihat perkembangan ikan tersebut.Namun saat memberi pakan setiap harinya,
Kamipun juga selalu melakukan kontrol.
4.4.5.2 Peningkatan Produk
Untuk meningkatkan produk yang Kami produksi Kami melakukan
beberapa teknik dengan cara mengontrol kualitas, persediaan dan dengan
memberikan pelayaan terhadap pelanggan yang baik sehingga masyarakat pasar
tahu bahwa perusahaan Kami memiliki produk dengan kualiatas baik. Dan hal
tersebut dapat meningkatkan angka penjualan serta penyebaran produk Kami yang
tentunya tingkat probabilitas pun meningkat.
4.4.6
Pemasok
Jenis dan tipe barang yang Kami pesan adalah Ikan mas yang terbagi
dalam berbagai ukuran sesuai dengan permintaan konsumen. Untuk itu Kami
memiliki beberapa pemasok (supplier) utama yang Kami unggulkan karena
kualitas dan service yang baik diantaranya:
65
1. Pak Chandra, petani khusus ikan mas yang berlokasi di Bogor, Tonjolaya
Wisma Kipas.
2. Pak Nurjaya yang juga berlokasi di Bogor dan
3. Pak H. Ace yang memiliki tambak di Bogor.
Adapun beberapa pemasok cadangan yang sewaktu-waktu Kami gunakan
apabila barang yang Kami inginkan tidak Kami dapatkan dari pemasok utama.
Diantaranya:
1. Pak Nuryadi, yang berlokasi di Purwakarta dan
2. Pak Kendar yang berlokasi di Jangari, Cianjur.
4.4.7
Lokasi
4.4.7.1 Lokasi Pemeliharaan Ikan Mas
Lokasi yang baik untuk memelihara ikan mas memiliki kiriteria tersendiri
diantaranya:
-
Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah
liat/lempung, tidak berporos. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air
yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding
kolam.
-
Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5%
untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
-
Ikan dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada
ketinggian antara 150-1000 m dpl.
66
-
Kualitas air untuk pemeliharaan ikan harus bersih, tidak terlalu keruh dan
tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik.
-
Ikan dapat berkembang pesat di kolam, sawah, kakaban, dan sungai air
deras. Kolam dengan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi
pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan. Debit air untuk kolam air
tenang 8-15 liter/detik/ha, sedangkan untuk pembesaran di kolam air deras
debitnya 100 liter/menit/m3.
-
Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 7-8.
-
Suhu air yang baik berkisar antara 20-25o C.
-
Serta lokasi yang mudah diakses dan dekat dengan keramaian (pusat)
sehingga
memudahkan
kami
dalam
mendistribusikan produk ke
pelanggan.
4.4.7.2 Lokasi Pembesaran Ikan Patin
Lokasi yang baik untuk membesarkan ikan patin memiliki kiriteria
tersendiri diantaranya:
-
Ketinggian lokasi perlu diperhatikan karena terkait dengan suhu air. Untuk
budidaya ikan patin, ketinggian yang cocok adalah 0 – 800 dpl.
-
Untuk benih patin dipelihara didalam kolam dengan kedalaman air 40 – 50
cm yang cukup untuk menampung air sedalam 40 cm sehingga cukup
dibuat kolam dengan ketinggian 60 cm.
-
Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 6-7
-
Suhu air yang baik berkisar antara 25-33o C.
67
-
Karena kolam dibangun dekat dengan pemukiman penduduk, maka
pengolahan limbah perlu dilakukan sebelum dibuang ke saluran umum dan
membangun bak resapan untuk menampung limbah yang dibuang juga
membangun saluran permanen yang terhubung langsung dengan sungai.
Gambar 4.9 Peta lokasi penangkaran ikan Perusahaan Bagus Jaya
Keterangan
Kolam
Gubuk
Tanah
Jalan
Sungai
Gambar 4.10 Denah lokasi penangkaran ikan Perusahaan Bagus Jaya
68
Adapun kebutuhan lainnya yang harus diperhatikan seperti ruangan kerja yang
digunakan untuk mencatat hasil laporan keuangan perhariannya.Untuk ruang kerja
sendiri Kami hanya membangun sebuah gubuk kecil karena dalam usaha dibidang
ini memang lebih sering bekerja dilapangan.Selain itu dari segi kebutuhan air dan
listrik juga harus sangat diperhatikan karena kedua hal inilah yang sangat
menentukan dan sekaligus membantu dalam menunjang kelancaran usaha ini
untuk pengairan.Untuk dapat sampai ke lokasi dimana usaha Kami ini berada
tidaklah sulit karena lokasi berada dikawasan yang ramai penduduk karena dekat
dengan pasar dan dapat diakses dengan berjalan kaki, motor, bahkan mobil.
4.5Analisis Resiko
Resiko adalah suatu variasi dari hasil – hasil yang dapat terjadi selama
periode tertentu pada kondisi tertentu (William & Heins, 1985) dan setiap bisnis
pasti memiliki resikonya masing – masing, baik resiko spekulatif (speculative
risk) yaitu resiko yang memang sengaja diadakan agar dilain pihak dapat
diharapkan hal – hal yang menguntungkan maupun resiko murni (pure risk) yaitu
resiko yang memang tidak disengaja, yang jika terjadi dapat menimbulkan
kerugian secara tiba – tiba.
4.5.1
Analisis Resiko Ikan Mas
Resiko Spekulatif
: Menjual produk ikan mas
Resiko Murni
: Kesulitan mendapatkan pasokan ikan mas apabila terjadi
banjir besar tahunan yang terjadi setiap lima tahun sekali
dan apabila curah hujan sangat tinggi.
69
Resiko Internal
: Terjadi apabila saat pendistribusian produk, ada yang mati
karena lamanya perjalanan dan cacat karena adanya
guncangan yang terjadi saat proses pengiriman.
Resiko Eksternal
: Terjadi apabila pasokan produk sulit didapat dan
melonjaknya harga bahan bakar minyak (BBM) juga
terjadinya perubahan ekonomi dan fluktuasi harga.
4.5.2
Analisis Resiko Ikan Patin
Resiko Spekulatif
: Menjual ikan patin dengan resiko kerugian apabila terjadi
persaingan ketat antar sesama pebisnis dibidang sejenis.
Resiko Murni
: Kesulitan mendapatkan pasokan ikan mas apabila terjadi
banjir besar tahunan yang terjadi setiap lima tahun sekali.
Resiko Internal
: Terjadi apabila produk ikan patin terserang hama dan
penyakit yang dapat menimbulkan kerugian.
Resiko Eksternal
: Terjadi apabila pasokan produk sulit didapat dan
melonjaknya harga bahan bakar minyak (BBM) juga
terjadinya perubahan ekonomi dan fluktuasi harga,
4.6
Profil Perusahaan, Struktur Organisasidan Biodata Pemilik
4.6.1
Profil Perusahaan
Perusahaan penangkaran ikan ini didirikan sebagai bagian awal rencana
usaha ini masih dalam bentuk Lapak Jual Beli Ikan Mas dan Patin yang sudah
mendapat izin dan disetujui oleh pemerintah kabupaten setempat.Kegiatan usaha
70
yang berupa penangkaran dan supplier ikan mas dan patin ini dilakukan di
Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.Alasan mendirikan usaha
penangkaran dan supplier ikan di daerah tersebut adalah karena daerah tersebut
memiliki ketinggian tanah yang sesuai dengan kriteria usaha penangkaran ikan.
Sesuai dengan izin yang diberikan oleh pemerintah kabupaten setempat
perusahaan ini memenuhi persyaratan yaitu surat izin pembangunan usaha yang
telah dilegalisir oleh kepala desa Ciseeng.
Nama Perusahaan
: Bagus Jaya
Bidang kegiatan
: Melakukan aktivitas perdagangan, penangkaran
dan memasok hasil produksi ke pasar-pasar
tradisional, supplier dan konsumen tingkat akhir.
Lokasi penangkaran
: Ciseeng, Parung
Struktur permodalan
: 100% modal dari para pemegang saham dan
pelaku usaha sebanyak dua orang.
Pemegang Saham
:
Tabel 4.4 Pemegang Saham
NAMA
Arum Sari
Meidhita Meutia Dewi
TOTAL
Jumlah
Saham
1
Nilai Saham
Persentase
65,000,000
50%
1
65,000,000
50%
2
130,000,000
100%
71
4.6.2
Struktur Organisasi
Struktur organisasi perusahaan dijabarkan sebagai berikut.
PEMILIK
PENGELOLA
PENGELOLA
PEKERJA
LAPANGAN
PENGELOLA
PEKERJA
LAPANGAN
Gambar 4.11 Struktur OrganisasiPerusahaan
Sumber: “diolah sendiri”
Berdasarkan struktur diatas Kami membagi beberapa bagian berdasarkan jabatan
masing –masing, diantaranya :

Pemilik
:
Pada
bagian
ini
merupakan
pemilik
modal
yang
menginvestasikan dananya dipenangkaran dan supplier ikan Bagus Jaya.

Pengelola : Tugas pada bagian ini adalah bagaimana mengelolah mulai
dari memasok barang, keuangan, pemasaran, serta memantau para pekerja
lapangan.
72

Pekerja
Lapangan : Tugas dari bagian ini adalah yang berhubungan
dengan penyediaan lahan untuk penangkaran ikan, pemeliharaan hingga
panen ikan.
4.6.3
Biodata Pemilik
Biodata Pemilik/Pengurus
1.
Nama
Meidhita Meutia Dewi
2.
Jabatan
Owner
3.
Tempat
dan
Jakarta, 20 Mei 1991
Tanggal Lahir
4.
Alamat Rumah
Jl. Pondok Cabe 132 No. 63, Perumahan Villa
Asean, Pondok Cabe 15418, Tangerang Selatan
5.
Nomor Telepon
6.
Nomor Fax
7.
Alamat E-mail
082-111-230-907
[email protected]
73
8.
Pendidikan
SMA
Terakhir
9.
Pengalaman
Divisi Promosi PT. Republika
Kerja
Biodata Pemilik/Pengurus
1.
Nama
Arum Sari
2.
Jabatan
Owner
3.
Tempat
dan
Masamba, 03 Oktober 1990
Tanggal Lahir
4.
Alamat Rumah
Jl. Sultan Hasanudin NO. 74, Masamba, Luwu
Utara, Sulawesi Selatan
5.
Nomor Telepon
6.
Nomor Fax
085-992-42-097
74
7.
Alamat E-mail
[email protected]
8.
Pendidikan
SMA
Terakhir
9.
Pengalaman
Kerja
4.7
4.7.1
Modal Awal Bisnis dan Asumsi Keuangan
Modal Awal Bisnis
Bisnis penangkaran dan budidaya ikan Bagus Jaya pertama – tama dimulai dengan
menyediakan lahan yang cukup luas.Dalam hal ini penyediaan kendaraan sebagai
alat opersional merupakan pendanaan yang paling besar yang harus dikeluarkan
oleh perusahaan. Sedangkan pendanaan bangunan berada diposisi terbesar kedua
setelah pendanaan kendaraan karena penting guna membantu dalam kegiatan
operasional, pendistribusian produk dan promosi.
Kami juga menyediakan modal kerja (Cash on hand) agar memudahkan bisnis
Kami jika ada keperluan – keperluan lainnya yang ingin dibeli.
4.7.2
Asumsi Keuangan
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam membuat laporan keuangan Bagus
Jaya adalah sebagai berikut:
75
1. Modal awal sebesar Rp 130,000,000
2. Pendapatan diperoleh dari penjualan ikan patin ukuran ¾ inchi dan ikan
mas ukuran 1 Kg (isi 4-5 ekor).
3. Penjualan mengalami peningkatan setiap bulannya rata – rata sebesar
9.327% dan peningkatan setiap tahunnya rata – rata sebesar 19.91%.
4. Harga jual mengalami peningkatan sebesar 3% per tahun dikarenakan
biaya - biaya variable dan biaya tetap meningkat sebesar 3% per tahun.
5. Bunga tabungan adalah 6.25% net per tahun (sumber: bank mayora 2012).
6. Promosi dilakukan melalui penyebaran brosur dan personal sellingdi
kawasan Parung, Sawangan, Pondok Cabe, Pamulang dan Cirendeu.
7. Biaya –biaya mengalami kenaikan sebesar 8.6% per tahun. Kenaikan ini
berdasarkan tingkat inflasi pada tahun 2013 dan adanya resiko – resiko
lain seperti politik, sosial dan ekonomi yang belum stabil.
8. Tunjangan hari raya diberikan satu tahun sekali sebesar satu kali gaji.
9. Penyusutan menggunakan metode garis lurus (straight line).
76
4.8
Rincian Biaya
RINCIAN MODAL AWAL
BAGUS JAYA
Tabel 4.5 Rincian Biaya
Dana Start-up yang dibutuhkan
Aset Tetap
Tanah
Bangunan
Instalasi Listrik
Perlengkapan
Furniture and Fixtures
Kendaraan
Aset Tetap Lainnya
Total Aset Tetap
Modal Usaha
Gaji dan Upah (Opening)
Asuransi
Ikan, Bibit, Pakan Ikan dll
Legal and Accounting Fees
Deposit Sewa
Deposit Lainnya
Perlengkapan
Iklan dan Promosi
Licenses
Biaya Start-up lainnya
Modal Kerja (Cash on Hand)
Total Modal Usaha
Total Dana yang dibutuhkan
Jumlah
Rp
Total
3.000.000
23.000.000
1.500.000
4.000.000
450.000
40.000.000
71.950.000
1.650.000
20.250.000
100.000
36.050.000
58.050.000
Rp
130.000.000
77
4.9
Laporan Keuangan
4.9.1
Laporan Arus Kas Tahun 2012
LAPORAN ARUS KAS
BAGUS JAYA
TAHUN 2012
Tabel 4.6 Laporan Arus Kas 2012
Saldo Awal Kas
Arus Kas Masuk
Pendapatan dari Penjualan
Piutang Dagang
Total Arus Kas Masuk
Arus Kas Keluar
Biaya Penjualan
Aktivitas Operasi
Gaji dan Upah
Biaya Operasional Tetap
Pajak
Aktivitas Pembiayaan
Pembayaran Hutang
Total Arus Kas Keluar
36,050,000
2,635,185,000
2,635,185,000
2,133,627,500
159,984,706
36,600,000
57,998,858
5,854,887
2,394,065,951
Arus Kas
241,119,049
Saldo Kas Operasi
277,169,049
Saldo Akhir Kas
277,169,049
78
4.9.2
Laporan Laba Rugi Tahun 2012
LAPORAN LABA RUGI
BAGUS JAYA
TAHUN 2012
Tabel 4.7 Laporan Laba Rugi Tahun 2012
Pendapatan
Produk Ikan Mas
Produk Ikan Patin
2.613.165.000
22.020.000
Total Pendapatan
2.635.185.000
Biaya Beli Ikan (biaya variabel)
Produk Ikan Mas
Produk Ikan Patin
2.131.792.500
1.835.000
Total Biaya Penjualan
2.133.627.500
Marjin Kotor
501.557.500
Total Gaji dan Upah
159.984.706
Biaya Variable
Iklan
Biaya Kendaraan
Iuran Langganan
Lain-lain
Biaya Kantor dan Perlengkapan
Sales & Marketing
Telekomunikasi
Perjalanan
Utilities
Totatl Biaya Variable
Biaya lainnya
Biaya Amortisasi Dana Start Up
Depresiasi
Bunga
Pinjaman Bank
Gadai
Pajak
Total Biaya lainnya
Laba Bersih
1.200.000
12.000.000
1.800.000
6.000.000
2.400.000
4.200.000
2.400.000
2.400.000
4.200.000
36.600.000
583.333
11.950.000
1.380.000
1.648.112
57.998.858
73.560.694
79
4.9.3 Neraca Tahun 2012
NERACA
BAGUS JAYA
TAHUN 2012
Tabel 4.8 Neraca
Saldo Awal
Akhir Tahun Pertama
Aset
Aset Lancar
Kas dan Bank
Piutang Dagang
Persediaan
Biaya Dibayar Dimuka
Aset Lancar Lainnya
Total Aset Lancar
36,050,000
20,250,000
1,750,000
58,050,000
277,169,049
20,250,000
1,166,667
298,585,716
Aset Tetap
Tanah
Bangunan
Instalasi Listrik
Perlengkapan
Aset Tetap Lainnya
Kendaraan
Aset Tetap Lainnya
Total Aset Tetap
3,000,000
23,000,000
1,500,000
4,000,000
450,000
40,000,000
71,950,000
3,000,000
23,000,000
1,500,000
4,000,000
450,000
40,000,000
71,950,000
Dikurangi:Akumulasi Depresiasi
-
11,950,000
Total Aset
130,000,000
358,585,715
Kewajiban dan Ekuitas Pemilik
Kewajiban
Hutang Dagang
Pinjaman
Gadai
Total Kewajiban
(20,800,000)
20,800,000
-
(23,186,743)
20,360,357
(2,826,385)
130,000,000
130,000,000
130,000,000
231,412,101
361,412,101
130,000,000
358,585,715
Ekuitas Pemilik
Saham Biasa
Laba Ditahan
Dividends Dispersed
Total Ekuitas Pemilik
Total Kewajiban dan Ekuitas Pemilik
80
4.9.4
Arus Kas Tahun 2012
ARUS KAS
BAGUS JAYA
2012
Tabel 4.9 Arus Kas 2012
Jan
Feb
Mar
Apr
36.050.000
49.530.034
62.245.068
67.300.020
77.492.554
157.600.000
152.970.000
150.915.000
139.515.000
157.600.000
152.970.000
150.915.000
139.515.000
127.250.000
123.385.000
121.752.500
Gaji dan Upah
13.332.059
13.332.059
Biaya Variable
3.050.000
3.050.000
Saldo Awal Kas
May
Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec
88.457.588
94.133.565
102.581.099
158.776.133
160.896.590
201.436.624
239.406.657
143.470.000
149.025.000 131.235.000
389.720.000
183.215.000
304.020.000
289.830.000
443.670.000
143.470.000
149.025.000 131.235.000
389.720.000
183.215.000
304.020.000
289.830.000
443.670.000
112.452.500
115.635.000
120.342.500 105.917.500
316.655.000
148.102.500
246.610.000
234.990.000
360.535.000
13.332.059
13.332.059
13.332.059
13.332.059
13.332.059
13.332.059
13.332.059
13.332.059
13.332.059
13.332.059
3.050.000
3.050.000
3.050.000
3.050.000
3.050.000
3.050.000
3.050.000
3.050.000
3.050.000
Arus Kas Masuk
Pendapatan dari Penjualan
Total Arus Kas Masuk
Arus Kas Keluar
Aktivitas Investasi
Biaya Penjualan
Aktivitas Operasi
Pajak
-
-
7.237.582
-
-
6.136.557
-
-
16.122.077
-
-
3.050.000
28.502.643
Aktivitas Pembiayaan
Pembayaran Hutang
487.907
487.907
487.907
487.907
487.907
144.119.966
140.254.966
145.860.048
129.322.466
132.504.966
Arus Kas
13.480.034
12.715.034
5.054.952
10.192.534
10.965.034
Saldo Kas Operasi
49.530.034
62.245.068
67.300.020
77.492.554
88.457.588
Total Arus Kas Keluar
Pinjaman Dana
Saldo Akhir Kas
49.530.034
62.245.068
67.300.020
77.492.554
88.457.588
487.907
487.907
487.907
487.907
487.907
487.907
143.349.023 122.787.466
487.907
333.524.966
181.094.543
263.479.966
251.859.966
405.907.609
8.447.534
56.195.034
2.120.457
40.540.034
37.970.034
37.762.391
94.133.565 102.581.099
158.776.133
160.896.590
201.436.624
239.406.657
277.169.049
5.675.977
-
-
94.133.565 102.581.099
158.776.133
160.896.590
201.436.624
239.406.657
277.169.049
81
4.9.5
Rencana Arus Kas Tahun 2012 – 2014
RENCANA ARUS KAS
BAGUS JAYA
2012 – 2014
Tabel 4.10 Rencana Arus Kas
2012
2013
2014
36.050.000
277.169.049
592.193.441
2.635.185.000
3.160.020.000
4.103.181.600
2.635.185.000
3.160.020.000
4.103.181.600
2.133.627.000
2.560.169.500
327.816.650
159.984.706
36.600.000
57.988.858
164.745.769
37.698.000
76.527.451
169.649.663
38.828.940
110.468.280
5.854.887
2.394.065.951
5.854.887
2.844.995.607
5.854.887
3.652.618.421
Arus Kas
241.119.049
315.024.393
450.563.179
Saldo Kas Operasi
277.169.049
592.193.441
1.042.756.620
Saldo Akhir Kas
277.169.049
592.193.441
1.042.756.620
Saldo Awal Kas
Arus Kas Masuk
Pendapatan dari Penjualan
Piutang Dagang
Total Arus Kas Masuk
Arus Kas Keluar
Biaya Beli Ikan
Aktivitas Operasi
Gaji dan Upah
Biaya Variable
Pajak
Aktivitas Pembiayaan
Pembayaran Hutang
Total Arus Kas Keluar
82
4.9.6
Perhitungan NPV, PI, PP, IRR dan BEP
4.9.6.1 Net Present Value (NPV)
Tahun
1
2
3
DF 12%
0.893*
0.797*
0.712*
Proceed
243,362,101.00
317,476,473.00
453,239,788.00
∑PV
Capital Outlays
NPV
PV
217,322,356.19
253,028,748.98
322,706,729.06
793,057,843.23
130,000,000.00
663,057,834.23
*Ta bel Pres ent Va l ue
4.9.6.2 Profitability Index (PI)
4.9.6.3 Payback Periode (PP)
Tahun
0
1
2
3
Proceed
Capital Outlays
-130,000,000
243,362,101
113,362,101
317,476,473
430,838,574
453,239,788
884,078,362
83
4.9.6.4
Internal Rate of Return (IRR)
= 35%
4.9.6.5 Break Even Point (BEP)
= Rp 139,998,791.39
= Rp 9,377,909.47
= 7,368
= 78,149
Download