BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Analisis Pasar Dalam merencanakan suatu usaha atau bisnis, langkah awal yang harus dilakukan adalah membuat suatu studi dan analisis pendahuluan mengenai situasi, kondisi dan dinamika lingkungan usah mikro maupun makro yang akan dihadapi. Dengan menganalisis lingkungan dan pasar yang ada maka didapatkan suatu kesimpulan mengenai tingkat ketertarikan dari pasar dan ketertarikan dari industri yang akan dimasuki. Selain mendapatkan suatu ketertarikan dan suatu peluang dalam industri yang akan dimasuki, analisis pasar dan industri tersebut dapat memberikan informasi mengenai kapabilitas dan ketersediaan sumber daya yang dapat digunakan (Mullins, Walker & Boyd, 2008). Dengan demikian analisis ini memberikan suatu pemahaman mengenai lingkungan yang akan dihadapi sebagai dasar dalam pembuatan strategi-strategi yang dibutuhkan perusahaan untuk dapat menghadapi situasi tersebut dan berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan yang ingin dicapai. 4.2 Gambaran Pasar Kegiatan pemasaran dan promosi yang sudah dilakukan diantaranya : Personal Selling Kami telah melakukan promosi dengan cara personal selling yaitu langsung mempromosikan kepada masyarakat tentang produk yang Kami jual. Dan 36 37 hasil dari pencapaian melalui personal selling ini sangat bagus, sehubungan dengan dekatnya lokasi usaha dengan pasar tradisional. Hal ini memudahkan Kami dalam mempromosikan produk secara langsung. Brochure Selain melakukan personal selling, Kami juga gencar mempromosikan produk melalui brosur yang Kami cetak sendiri dan menyebarkannya ke daerah Parung, Sawangan, Pamulang dan sekitarnya.Hasil yang Kami capai cukup bagus, melihat antusiasnya respon masyarakat sekitar tentang usaha Kami. Advertising/Iklan Untuk advertising/iklan itu sendiri, Kami baru saja membuat website sederhana yang dapat memudahkan konsumen/masyarakat mengetahui informasi tentang produk Kami, meskipun belum terlalu terlihat jelas hasilnya karena sebagian besar konsumen dan masyarakat daerah sekitar lokasi penjualan Kami kurang begitu memahami penggunaan internet. 4.2.1 Faktor Ekonomi Dalam menjalankan sebuah usaha tentunya akan bermunculan faktor- faktor yang akan mempengaruhi keberlanjutan sebuah usaha diantaranya adalah factor ekonomi. Berikut adalah beberapa faktor eknomi yang dapat mempengaruhi tingkat penjualan Kami. 38 • Permintaan didalam target pasar Banyak permintaan pasar dan semakin tingginya minat pasar terhadap ikan membuat usaha Kami mendapatkan kepercayaan dari konsumen dan hal tersebut memicu Kami untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik • Trend dalam target pasar Konsumen lebih senang mengkonsumsi makanan pokok yang ringan dan tidak membosankan dan untuk beberapa kalangan harga tidak menjadi masalah apabila setara dengan kualitas produknya. • Potensi pertumbuhan dan kesempatan dalam bisnis Melihat antusiasme konsumen terhadap produk Kami, maka hal itu sangat memungkan Kami untuk bermain dipasar asing atau ekspor. • Halangan – halangan apa yang dihadapi dalam memasuki pasar a) Banyaknya pemain lama yang sudah memiliki pelanggan lebih banyak sehingga agak sulit bagi Kami untuk mendapatkan kepercayaan mereka. b) Penerimaan pelanggan yang belum pernah mencoba produk Kami sehingga mereka ragu akan kualitas produk yang Kami tawarkan. c) Loyalitas konsumen terhadap pemasok lamanya. 39 • Hal – hal yang mempengaruhi perusahaan Kami a) Perubahan Teknologi Semakin berkembangnya teknologi saat ini membuat masyarakat lebih mudah untuk mencari informasi tentang usaha Kami dan memudahkan Kami dalam memasarkan produk ke masyarakat. b) Perubahan Ekonomi Perubahan ekonomi cukup berpengaruh untuk usaha ini.Terutama apabila pemerintah menaikkan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) maka hal tersebut dapat mempengaruhi harga produk Kami karena Kami langsung mengirimkan produk ke tempat konsumen. 4.2.2 Segment, Target, Positioning 4.2.2.1 Segment Setiap bisnis atau usaha pasti memiliki target pasarnya masing-masing. Begitu juga dengan usaha Kami yang memiliki beberapa target pasar, diantaranya: • Geografi Jika dilihat dari segi geografinya, usaha ikan ini dipasarkan di daerah Parung, Sawangan, Pondok Cabe dan Cirendeu dimana kawasan – kawasan tersebut ramai penduduk dan terdapat banyak pasar tradisional, rumah makan dan pemancingan. • Demografi Dengan daya beli yang cukup kuat karena harga ikan jika dibandingkan dengan ayam dan daging sangatlah terjangkau, sehingga lingkup target pasar 40 meliputi seluruh kalangan social, baik kalangan menengah ke atas maupun kalangan menengah ke bawah. - Pemasok/Supplier - Pasar tradisional - Pemancingan - Rumah makan - Konsumen tingkat akhir. • Psikografi Dari segi psikografinya pun tentunya konsumen akan mendapatkan manfaat dari mengkonsumsi ikan sebagaimana diketahui ikan mas memiliki kandungan gizi yang baik diantaranya: - Protein 16.0 g - Lemak 2.0 g - Kalsium 20 mg - Fosfor 150 mg - Magnesium 2.0 mg • Behavioral Sekarang, hampir semua kalangan masyarakat menggemari ikan.Karena ikan adalah salah satu alternative makanan pengganti ayam dan daging serta memiliki rasa yang enak dan tidak membosankan.Selain itu ikan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat dan harganya yang variatif serta terjangkau. 41 4.2.2.3Target Target pasar Bagus Jaya adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan ikan mas dan patin, baik dari konsumen tingkat awal sampai dengan konsumen tingkat akhir. Khususnya para supplier dan pasar-pasar tradisional. 4.2.2.3Positioning - Produk : Ikan mas dan patin - Sasaran Pelanggan : Supplier, Pasar tradisional, Rumah makan, - Pemancingan, dan konsumen tingkat akhir. Manfaat : Kualitas baik, sehat dan mengandung banyak zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh. - Strategi positioning : Berdasarkan mutu dan harga, produk (ikan) Kami memberikan penawaran nilai, kualitas dan kesehatan. 4.2.3 Trend Perkembangan Pasar Dalam artikel anneahira.com (2012), selain potensial untuk pengembangan agrarian, pertanian, perkebunan dan pertambangan alam, Indonesia juga sangat potensial untuk mengembangkan budidaya ikan air tawar. Pada tahun 2010, produksi perikanan Indonesia berada pada peringkat ke-13 terbesar di dunia dan pada tahun 2012 produksi perikanan Indonesia berada pada peringkat ke-3 setelah Cina dan India (World Wildlife Fund, 2012). Meski secara statistik, tingkat konsumsi ikan Indonesia masih terbilang rendah, yakni 30,47 kg/kapita/tahun, jika dibandingkan tingkat knsumsi ikan Malaysia yang mencapai 40/kg/kapita/tahun, namun potensi budidaya ikan air tawar tetap menjanjikan. Karena faktanya, 42 prouksi ikan Indonesia yang melimpah itu juga menjadi devisa Negara melalui ekspor perikanan yang dilakukan para nelayan lokal. 4.2.4 Proyeksi Penjualan 4.2.4.1 Proyeksi Penjualan Ikan Mas Proyeksi Penjualan Ikan mas Gambar 4.1 Proyeksi Penjualan Ikan Mas Keterangan: Pada tahun pertama terlihat bahwa kenaikan penjualan ikan mas terjadi pada bulan ke delapan dimana permintaan mencapai sekitar ± 20,000 unit. Sedangkan tahun kedua juga sama pada bulan kedelapan penjualan mencapai sekitar ± 30,000 unit dan begitupun pada tahun ketiga angka penjualan mencapai pada ± 40,000 unit dibulan ke delapan. Hal ini terjadi dikarenakan faktor cuaca dimana 43 pada musim hujan produksi dan permintaan ikan masdari para supplier meningkat. 4.2.4.2 Proyeksi Penjualan Ikan Patin Proyeksi Penjualan Ikan patin Gambar 4.2 Proyeksi Penjualan Ikan Patin Keterangan: Pada tahun pertama terlihat bahwa penurunan penjualan ikan patin terjadi pada bulan ke 6 dan begitupun pada tahun kedua dan tiga terjadi hal yang sama. Penurunan penjualan ikan patin disebabkan oleh faktor cuaca dimana pada saat itu terjadi musim kemarau sehingga berdampak pada produksi ikan yang cukup sulit dikarenakan kurangnya air. 44 4.3 Strategi Pemasaran Selain kami menawarkan harga yang jauh lebih murah tanpa mengurangi kualitas ikan tersebut, kami berusaha memberikan pelayanan yang baik dan cepat sehingga pelanggan merasa nyaman. • Kamipun memiliki persediaan ikan yang lebih bagi pelanggan sehingga stok kami selalu ada. • Kamipun memberlakuakn sistem kembali uang yang dimana jika ikan yang kami kirim kepada konsumen tersebut mengalami cacat/mati. • Diferensiasi Produk/Ikan yang Kami tawarkan adalah Ikan dengan kualitas terbaik dan harga yang sangat terjangkau dibandingkan dengan pebisnis lain di bidang sejenis. Namun produk Kami masih kurang bervariasi dan dikenal masyarakat dibandingkan dengan Pesaing. • Marketing Mix Produk/Ikan yang Kami tawarkan ada dua jenis, yaitu: Produk Supply: Ikan mas Rp 19,000/Kg Produk Budidaya: • Rp 120/ekor Ikan Patin ukuran ¾ inch Place Karena usaha yang Kami jalankan adalah di bidang perikanan maka tentunya Kami telah mempelajari terlebih dahulu tentang bagaimana 45 cara memilih lokasi yang tepat untuk usaha ini. Kolam Kami berlokasi di Desa Malang Tengah, Ciseeng, Parung karena lokasi ini cukup memenuhi persyaratan dasar yaitu 800 meter diatas permukaan laut dan dengan derajat keasaman air (pH) 7 – 8 serta suhu antara 20o – 25o C. • Price Harga yang Kami tawarkan sangat terjangkau yaitu berkisar dari Rp 19,000/Kg dan untuk produk supply dan Rp 120/ekor untuk produk budidaya. • Promotion Kegiatan promosi yang Kami lakukan adalah dengan caraword of mouth, menyebarkan flyer dan brosur, media internet atau situs jejaring sosial. 4.3.1 Five Force Porter , Scenario dan SWOT 4.3.1.1 Five Force Porter Threats of entry Pada industri perikanan, ancaman pemain baru terhadap persaingan cukup besar karena banyak kompetitor yang sudah lebih lama berkecimpung dalam bidang ini. Dan masuknya usaha Kami sebagai pemain baru dalam industri perikanan di wilayah Ciseeng, Parung akan menjadi ancaman bagi pemain-pemain ikan yang sudah berjalan. 46 Threats of rivalry Banyaknya permintaan terhadap ikan terbukti dengan banyaknya pembeli dari tingkat konsumen yang beragam setiap harinya. Perbedaan harga jual antara pebisnis yang satu dengan yang lainnya merupakan ancaman karena mayoritas masyarakat akan lebih memprioritaskan harga yang lebih murah. Berikut adalah beberapa kompetitor Bagus Jaya: - Pak Soleh, pemilik penangkaran ikan di daerah Parung - Pak Malih, pemilik penangkaran ikan di daerah Parung memiliki banyak jenis ikan air tawar. - Pak Udin, pemilik penangkaran ikan di daerah Parung yang sudah lama berkecimpung dibidang perikanan. Threats of suppliers Selain berkecimpung dalam penangkaran ikan, Kami juga berkecimpung sebagai pemasok yang artinya, Kami juga membutuhkan pasokan ikan dari supplier yang lebih besar. Namun apabila terlalu bergantung pada satu pemasok saja maka hal tersebut dapat mempengaruhi keuntungan perusahaan, untuk itu Kami memiliki beberapa pemasok ikam diantaranya: - Pak Chandra, petani khusus ikan mas yang berlokasi di Bogor, Tonjolaya, Wisma Kipas - Pak Nurjaya yang juga berlokasi di Bogor. - Pak H. Ace yang memiliki tambak ikan di Bogor. - Pak Nurjaya yang berlokasi di Purwakarta, dan - Pak Kendar yang berlokasi di Jangari, Cianjur. 47 Threats of substitutes Ancaman yang muncul akibat adanya produk sejenis yang diberikan oleh kompetitor dan perusahaan harus mampu mengatasi hal tersebut karena barang substitusi/pengganti dapat menurunkan tingkat penjualan produk utama diantaranya: - Ikan air laut, yang biasanya menjadi barang pengganti apabila produksi ikan air tawar sulit didapat. Hal tersebut terjadi karena faktor musim disaat penghujung musim barat. Threats of buyers Ancaman yang muncul akibat kemampuan daya tawar pembeli terhadap sebuah produk. Hal ini biasa terjadi apabila konsumen ingin membeli ikan dengan jumlah yang banyak dan akan menawar harga jual lebih murah dari biasanya. 4.3.1.2 Skenario Penjualan Tabel 4.1 Skenario Penjualan Pesimis Normal Optimis 1 2,408,559,638 2,635,185,600 2,861,811,562 2 2,888,258,280 3,160,020,000 3,431,781,720 3 3,750,307,982 4,103,181,600 4,456,055,218 Keterangan: Skenario penjualan dari tahun pertama hingga tahun ketiga berdasarkan kondisi pesimis, normal dan optimis memiliki tingkat kenaikan dan penurunan delapan 48 koma enam persen (8.6%) yang diasumsikan akan terjadi inflasi pada tahun 2013 sebesar 4.30%. Gambar 4.3 Grafik Skenario Penjualan 4.3.1.3 SWOT Analysis Strengths = Harga bersaing, kualitas bagus Weaknesses = Pemain baru dan belum begitu dikenal masyarakat serta variasi ikan masih sebatas ikan mas dan patin saja Opportunities = Lokasi dekat pasar, masih belum banyak pemain yang memiliki kualitas ikan yg bagus dan harga murah Threats = Banyak pemain lama yang sudah dikenal masyarakat dan memiliki variasi ikan yang banyak. 49 4.3.2 Analisis Pesaing 1) Pak Soleh S = Pemain lama dan proses pengirimannya sangat baik W = Ikan berkualitas standar dan tidak menggunakan pengairan sungai sehingga tidak mampu menampung ikan banyak dan ikan mudah mati. O = Pelanggan banyak, lokasi strategis di kawasan Kp. Waru, Parung. T = Banyak kompetitor yang menawarkan harga lebih murah. 2) Pak Malih S = Supplier besar, memiliki modal yang besar dan mempunyai semua jenis ikan air tawar dengan kualitas dan sarana yang bagus. W = Harga mahal dan tidak bisa bersosialisasi dengan konsumen. O = Akses mudah untuk mensuplai kepemancingan. T = Banyak kompetitor yang menawarkan harga lebih rendah. 3) Pak Udin S = Memiliki modal yang besar, pemain lama, kualitas ikan, sarana dan pengairan yang bagus serta pelayanan dan pasarnya luas. W =Harga mahal dan tidak bisa bersosialisasi dengan konsumen. O = Akses mudah untuk mensuplai ke pemancingan. T =Banyak kompetitor yang menawarkan harga lebih rendah. 50 4.3.3 Saluran Distribusi Kami memiliki beberapa wilayah/kanal distribusi untuk memasarkan produk Kami yaitu: Wilayah Pemasaran saat ini 1. 2. 3. Wilayah Pemasaran Jalur Distribusi Alamat Showroom / Counter Lokal ....................... 55 % Regional .................. 25 % Nasional ............. [000] % Ekspor ................ [000] % × Individu × Distributor Industri × Retailer Pemerintah Eksportir Lain - Lain Desa Malang Tengah, Ciseeng, Parung Penjualan (Milik Perusahaan) Wilayah Pemasaran yang direncanakan 51 1. 2. 3. 4.4 Wilayah Pemasaran Jalur Distribusi Rencana Lokal .......................90 % Regional ..................70 % Nasional ..................70 % Ekspor .....................50 % × Individu × Distributor Industri × Retailer Pemerintah × Eksportir × Lain - Lain Lokasi Kami berencana untuk melakukan kegiatan Showroom / Counter eksportir namun masih Kami pelajari baik Penjualan untuk teknik dan lokasi. Analisis Produksi Dalam suatu usaha rencana produksi merupakan salah satu hal penting yang harus kita perhatikan untuk menunjang keberhasilan suatu usaha yang sedang kita jalankan. Ketepatan dan keakuratan langkah – langkah untuk menjalankan usaha tersebut akan menuakan hasil yang baik pula. Oleh karena itu pada bab ini akan dijelaskan bagamana sehari- harinya bisnis budidaya ikan ini dioperasikan, lokasinya, peralatan, karyawan, proses dan lingkungan sekitarnya. 52 4.4.1Produksi Ikan Mas A. Teknik Produk dan Biaya Sesuai dengan jenis produksi Kami yaknisupply ikan mas, teknik produksi yang Kami gunakan adalah dengan caramembeli pasokan ikan dari supplier besardan petani ikan yang kemudian didistribusikan ke Bagus Jaya dan langsung sianp untuk dipasarkan kembali. Adapun tahap yang ditempuh antara lain : Penyiapan Sarana dan Peralatan 1) Kolam Lokasi kolam dicari yang dekat dengan sumber air dan bebas banjir. Kolamdibangun di lahan yang landai dengan sehinggamemudahkan pengairan kolam secara gravitasi . Gambar 4.4 Proses pembuatan kolam semen kemiringan 2–5% 53 Gambar 4.5 Kolam semen yang sudah siap Gambar 4.6Kolam tanah 54 2) Peralatan Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha ikan masdiantaranya adalah: jala, waring (anco, ember-ember, baskom berbagai ukuran, timbangan skala kecil (gram) dan besar (kg), cangkul, arit, pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan. Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk menangkap ikan mas antara lain adalah: • warring/scoopnet • ayakan panglembangan diameter 100 cm • ayakan penandean diameter 5 cm, tempat menyimpan ikan • keramba kemplung, keramba kupyak • fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat) • ayakan penyabetan dari alumunium/bamboo • anco/hanco (untuk menangkap ikan), lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi) • seser (gunanya= scoopnet, tetapi ukurannya lebih besar) • jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi) 3) Persiapan Media Yang dimaksud dengan persiapan adalah melakukan penyiapan media untukpemeliharaan ikan, terutama mengenai pengeringan, pemupukan dlsb. Dalam menyiapkan media pemeliharaan ini, yang perlu dilakukan adalahpengeringan kolam selama beberapa hari, lalu dilakukan pengapuran 55 untukmemberantas hama dan ikan-ikan liar sebanyak 25-200 gram/meter persegi,diberi pemupukan berupa pupuk buatan, yaitu urea dan TSP masingmasingdengan dosis 50-700 gram/meter persegi, bisa juga ditambahkan pupuk buatan yang berupa urea dan TSP masing-masing dengan dosis 15 gram dan 10 gram/meter persegi 4) Cara penangkapan ikan Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup. Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai kekonsumen dalam keadaan hidup, segar dan sehat antara lain: a. Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajatC. b. Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari. c. Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat. Gambar 4.7 Penangkapan ikan Mas 56 Gambar 4.8 Proses pengemasan ikan 4.4.2Pembesaran ikan patin Pembesaran ikan patin yang Kami lakukan adalah mulai dari ukuran bayi hingga berukuran ¾ inchi yang membutuhkan jangka waktu pembesaran selama 21 – 30 hari, kemudian siap untuk dijual kepada tengkulak ikan patin. Pembesaran ikan patin dapat dilakukan di kolam, di jala apung baik dengan sistem pen maupun dalam karamba. Berikut penjelasannya: Pembesaran ikan patin di kolam dapat dilakukan melalui sistem monokultur maupun polikultur.Namun Kami memilih untuk menggunakan sistem monokultur karena pemeliharan sistem ini merupakan pemeliharaan terbaik dibandingkan dengan polikultur. 57 Pembesaran ikan patin dijala apung sebaiknya memerhatikan lokasi pemeliharaan, bagaimana cara menggunakan jala apung, bagaimana kondisi perairan dan kualitas airnya serta proses pembesarannya. Pada pembesaran ikan patin, sistem yang perlu diperhatikan pemilihan lokasi, kualitas air, penebaran benih dan pemberian pakan serta pengontrolan. Pada pembesaran ikan patin di karamba yang perlu diperhatikan adalah masalah pemilihan lokasi, penebaran benih, pemberiaan pakan tambahan, pengontrolan dan pemanenan. Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan benih adalahsebagai berikut: a. Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit, parasit dan tidak cacat. Setelah itu, benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka). b. Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih, sehat, bebas hama dan penyakit serta bahan organik lainya. Sebagai contoh dapat digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam. c. Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari. Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan aerasi yang baik. Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 0,5 m. Dengan ukuran tersebut, bak pemberokan dapat menampung 58 benih ikan patin sejumlah 5000–6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm. Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya. d. Berdasarkan lama/jarak pengiriman, sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian, yaitu: I. Sistem terbuka Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu yang lama.Alat pengangkut berupa keramba.Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar 10000 ekor benih ukuran ¾ inchi. II. Sistem tertutup Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam, menggunakan kantong plastik. Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer Na2(hpo)4.H2O sebanyak 9 gram. Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik: (1) masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih; (2) hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air; (3) alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 2/3 volume keseluruhan rongga (air:oksigen=1:2); (4) kantong plastik lalu diikat. (5) kantong plastic dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan. Dos 59 yang berukuran panjang 0,50 m, lebar 0,35 m, dan tinggi 0,50 m dapat diisi 2 buah kantong plastik. Kami melakukan ini agar nantinya bibit-bibit ikan ini dapat berkembang biak dengan baik sehingga menghasilkan kualiatas yang bagus. Dan ketika ikanikan ini akan dijual kepada konsumen Kami memasukkan ikan yang telah ditangkap tadi kedalam plastik yang telah diisi air dan oksigen baru kemudian didistribusikan kepada konsumen. 4.4.3 Kontrol Kualitas 4.4.3.1 Kontrol Kualitas Ikan Mas Untuk menjaga kualitas produk ikan mas, Kami melakukan dua pengelolaan yaitu pengelolaan pakan dan kualitas air. - Pengelolaan Pakan Pemberian pakan dilakukan dalam jumlah yang tepat, tidak boleh berlebihan atau kurang karena pakan yang berlebih akan mengakibatkan memburuknya kualitas air akibat sisa pangan, sedangkan kekurangan pakan akan mengakibatkan pertumbuhan ikan menjadi lambat. Dalam sehari ikan diberi makan tiga kali. Jumlah pakan yang diberikan adalah 3.5% dari berat total ikan aktual (biomass). Jumlah pakan dibagi menjadi tiga yaitu diberikan pada pahi hari, siang dan malam hari. 60 - Pengelolaan Kualitas Air Kualitas air harus diperhatikan karena sisa pakan dan kotoran akan menumpuk didasar air yang dapat meningkatkan kadar ammonia, fluktuasi pH dan semakin pekatnya plankton. Juga memperhatikan kesehatan ikan dengan segera menanggulangi ikan yang mati atau sakit sehingga tidak mencemari dan meracuni ikan yang lain. Kadar pH air merupakan salah satu parameter yang cukup penting untuk mendeteksi potensi produktifitas kolam. Perubahan pH yg ekstrim akanmenyebabkan ikan menjadi stress sehingga tidak tumbuh optimal. Perubahan pH terjadi disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya: • Peningkatan gas CO2sebagai hasil pernafasan dari binatang-binatang air dan tumbuh-tumbuhan serta pembakaran bahan organik didalam air oleh jasad renik. • Kadar gas O2 yang terlarut, menurun. • Kandungan garam (Salinitas) yg tinggi. • Kolam yg jumlah ikannya terlalu padat (tidak sesuai dgn kapasitas air kolam). • Keadaan suhu air yg tidak stabil . • Tingkat kekeruhan air yg melebihi ambang batas. Untuk menangani hal demikian, maka mesti dilakukan pengapuran pada kolam ikan. Jenis kapur yang digunakan adalah kapur tohor atau kapur pertanian atau calsium carbonat (CaCO3).Dosisnya tergantung dari jenis tanah. Ada tiga tujuan pengapuran. 61 1) Untuk menormalkan pH Pengapuran sangat efektif untuk kolam yang ber-pH di bawah normal atau 7. Untuk air yang ber-pH 7 atau diatas 7, pengapuran tidak efektif. Kolam yang ber-pH rendah, kesuburan kolam itu akan rendah, proses penguraian bahan organik atau pupuk tidak berjalan normal. 2) Untuk meningkatkan alkalinitasSebuah kolam harus beralkanitas baik. Nilai alkali-nita kolam yang baik antara 50 – 300 mg/lt. Kolam yang beralkalinitas dibawah 50 mg/lt kesuburannya kurang.Memberantas hama dan penyakit hama dan penyakit sangat mengganggu ikan. Keduanya bisa menimbulkan kerugian. Karena itu hama dan penyakit harus dicegah dan diberantas. Dengan pengapuran keduanya akan mati. Tabel 4.2 Standar kualitas air untuk pemeliharaan ikan mas Parameter Suhu Kisaran Optimal 20 – 25oC pH 7-8 NH3 <0.02 mg/lt Alkalinitas Kekeruhan Nitrit >20 mg/lt 40 – 60 cm < 0.05 ppm Oksigen Terlarut >5 mg/lt Kesadahan total (sumber: TOP 10 ikan air tawar, 2010) >20 mg/lt 62 4.4.3.2 Kontrol Kualitas Ikan Patin Untuk menjaga kualitas produk ikan patin Kami melakukan dua pengelolaan yaitu pengelolaan pakan dan kualitas air. - Pengelolaan Pakan Sama seperti halnya dengan pengelolaan ikan mas, pemberian pakan ikan patin dilakukan dalam jumlah yang tepat, tidak boleh berlebihan atau kurang karena pakan yang berlebih akan mengakibatkan memburuknya kualitas air akibat sisa pangan, sedangkan kekurangan pakan akan mengakibatkan pertumbuhan ikan menjadi lambat. Dalam sehari ikan diberi makan tiga kali. Jumlah pakan yang diberikan adalah 3.0% dari berat total ikan aktual (biomass). Jumlah pakan dibagi menjadi tiga yaitu diberikan pada pahi hari, siang dan malam hari. - Pengelolaan Kualitas Air Kualitas air merupakan faktor pembatas dalam pertumbuhan ikan budidaya. Sekalipun ikan patin dapat hidup pada kualitas air yang buruk, pertumbuhan ikan patin akan terhambat karena energinya digunakan untuk bertahan pada lingkungan perairan yang buruk dan kualitas air yang buruk menjadi sumber penyakit sehingga dapat menginfeksi ikan budidaya. 63 Tabel 4.3 Kualitas air optimal untuk pemeliharaan patin Parameter Oksigen Kisaran Optimal 4 – 6 ppm pH suhu 6–7 25 – 33oC Alkalinitas Total > 50 mg/l CaCO3 Amonia < 0.1 ppm Nitrit < 0.05 ppm Warna Air Hijau Kecerahan 30 – 45 cm Hardness Ca >20 mg/l CaCO3 Hardness Total >40 mg/l CaCO3 (sumber: budidaya ikan patin, 2010) 4.4.4 Pelayanan Pelanggan Setiap usaha/bisnis pastinya memiliki service atau pelayanan terhadap pelanggan dengan cara yang berbeda -beda. Begitu juga dengan usaha Kami yang memberikan pelayanan pelanggan berupa pengantaran produk yang Kami produksi, memberikan garansi apabila ikan yang Kami kirim ada yang cacat/mati dengan menukarkan atau dengan tidak perlu membayar atas ikan-ikan yang mati.Kami juga melakukan pendekatan kepada pelanggan bukan hanya sekedar hubungan antara produsen dan konsumen tapi Kami berusaha untuk menjalin hubungan yang lebih dekat dan akrab agar pelanggan kami merasa nyaman dan juga lebih mempermudah untuk pelanggan memberi kritik dan saran, dan tentunya memberi bonus untuk pelanggan tetap. 64 4.4.5 Kontrol Persediaan dan Peningkatan Produk 4.4.5.1 Kontrol Persediaan Untuk mengatasi kelangkaan produk, terutama produksi ikan yang akanKami supply biasanya Kami selalu mengecek/mengontrol supplier besar apakah produk yang akan Kami jual ada atau tidak atau sedang mengalami kelangkaan sehingga dapat Kami tanggulagi dengan cara mencari dari supplier lain. Untuk pembibitan biasanya Kami melakukan kontrol setiap minggu untuk melihat perkembangan ikan tersebut.Namun saat memberi pakan setiap harinya, Kamipun juga selalu melakukan kontrol. 4.4.5.2 Peningkatan Produk Untuk meningkatkan produk yang Kami produksi Kami melakukan beberapa teknik dengan cara mengontrol kualitas, persediaan dan dengan memberikan pelayaan terhadap pelanggan yang baik sehingga masyarakat pasar tahu bahwa perusahaan Kami memiliki produk dengan kualiatas baik. Dan hal tersebut dapat meningkatkan angka penjualan serta penyebaran produk Kami yang tentunya tingkat probabilitas pun meningkat. 4.4.6 Pemasok Jenis dan tipe barang yang Kami pesan adalah Ikan mas yang terbagi dalam berbagai ukuran sesuai dengan permintaan konsumen. Untuk itu Kami memiliki beberapa pemasok (supplier) utama yang Kami unggulkan karena kualitas dan service yang baik diantaranya: 65 1. Pak Chandra, petani khusus ikan mas yang berlokasi di Bogor, Tonjolaya Wisma Kipas. 2. Pak Nurjaya yang juga berlokasi di Bogor dan 3. Pak H. Ace yang memiliki tambak di Bogor. Adapun beberapa pemasok cadangan yang sewaktu-waktu Kami gunakan apabila barang yang Kami inginkan tidak Kami dapatkan dari pemasok utama. Diantaranya: 1. Pak Nuryadi, yang berlokasi di Purwakarta dan 2. Pak Kendar yang berlokasi di Jangari, Cianjur. 4.4.7 Lokasi 4.4.7.1 Lokasi Pemeliharaan Ikan Mas Lokasi yang baik untuk memelihara ikan mas memiliki kiriteria tersendiri diantaranya: - Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam. - Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi. - Ikan dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian antara 150-1000 m dpl. 66 - Kualitas air untuk pemeliharaan ikan harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik. - Ikan dapat berkembang pesat di kolam, sawah, kakaban, dan sungai air deras. Kolam dengan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan. Debit air untuk kolam air tenang 8-15 liter/detik/ha, sedangkan untuk pembesaran di kolam air deras debitnya 100 liter/menit/m3. - Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 7-8. - Suhu air yang baik berkisar antara 20-25o C. - Serta lokasi yang mudah diakses dan dekat dengan keramaian (pusat) sehingga memudahkan kami dalam mendistribusikan produk ke pelanggan. 4.4.7.2 Lokasi Pembesaran Ikan Patin Lokasi yang baik untuk membesarkan ikan patin memiliki kiriteria tersendiri diantaranya: - Ketinggian lokasi perlu diperhatikan karena terkait dengan suhu air. Untuk budidaya ikan patin, ketinggian yang cocok adalah 0 – 800 dpl. - Untuk benih patin dipelihara didalam kolam dengan kedalaman air 40 – 50 cm yang cukup untuk menampung air sedalam 40 cm sehingga cukup dibuat kolam dengan ketinggian 60 cm. - Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 6-7 - Suhu air yang baik berkisar antara 25-33o C. 67 - Karena kolam dibangun dekat dengan pemukiman penduduk, maka pengolahan limbah perlu dilakukan sebelum dibuang ke saluran umum dan membangun bak resapan untuk menampung limbah yang dibuang juga membangun saluran permanen yang terhubung langsung dengan sungai. Gambar 4.9 Peta lokasi penangkaran ikan Perusahaan Bagus Jaya Keterangan Kolam Gubuk Tanah Jalan Sungai Gambar 4.10 Denah lokasi penangkaran ikan Perusahaan Bagus Jaya 68 Adapun kebutuhan lainnya yang harus diperhatikan seperti ruangan kerja yang digunakan untuk mencatat hasil laporan keuangan perhariannya.Untuk ruang kerja sendiri Kami hanya membangun sebuah gubuk kecil karena dalam usaha dibidang ini memang lebih sering bekerja dilapangan.Selain itu dari segi kebutuhan air dan listrik juga harus sangat diperhatikan karena kedua hal inilah yang sangat menentukan dan sekaligus membantu dalam menunjang kelancaran usaha ini untuk pengairan.Untuk dapat sampai ke lokasi dimana usaha Kami ini berada tidaklah sulit karena lokasi berada dikawasan yang ramai penduduk karena dekat dengan pasar dan dapat diakses dengan berjalan kaki, motor, bahkan mobil. 4.5Analisis Resiko Resiko adalah suatu variasi dari hasil – hasil yang dapat terjadi selama periode tertentu pada kondisi tertentu (William & Heins, 1985) dan setiap bisnis pasti memiliki resikonya masing – masing, baik resiko spekulatif (speculative risk) yaitu resiko yang memang sengaja diadakan agar dilain pihak dapat diharapkan hal – hal yang menguntungkan maupun resiko murni (pure risk) yaitu resiko yang memang tidak disengaja, yang jika terjadi dapat menimbulkan kerugian secara tiba – tiba. 4.5.1 Analisis Resiko Ikan Mas Resiko Spekulatif : Menjual produk ikan mas Resiko Murni : Kesulitan mendapatkan pasokan ikan mas apabila terjadi banjir besar tahunan yang terjadi setiap lima tahun sekali dan apabila curah hujan sangat tinggi. 69 Resiko Internal : Terjadi apabila saat pendistribusian produk, ada yang mati karena lamanya perjalanan dan cacat karena adanya guncangan yang terjadi saat proses pengiriman. Resiko Eksternal : Terjadi apabila pasokan produk sulit didapat dan melonjaknya harga bahan bakar minyak (BBM) juga terjadinya perubahan ekonomi dan fluktuasi harga. 4.5.2 Analisis Resiko Ikan Patin Resiko Spekulatif : Menjual ikan patin dengan resiko kerugian apabila terjadi persaingan ketat antar sesama pebisnis dibidang sejenis. Resiko Murni : Kesulitan mendapatkan pasokan ikan mas apabila terjadi banjir besar tahunan yang terjadi setiap lima tahun sekali. Resiko Internal : Terjadi apabila produk ikan patin terserang hama dan penyakit yang dapat menimbulkan kerugian. Resiko Eksternal : Terjadi apabila pasokan produk sulit didapat dan melonjaknya harga bahan bakar minyak (BBM) juga terjadinya perubahan ekonomi dan fluktuasi harga, 4.6 Profil Perusahaan, Struktur Organisasidan Biodata Pemilik 4.6.1 Profil Perusahaan Perusahaan penangkaran ikan ini didirikan sebagai bagian awal rencana usaha ini masih dalam bentuk Lapak Jual Beli Ikan Mas dan Patin yang sudah mendapat izin dan disetujui oleh pemerintah kabupaten setempat.Kegiatan usaha 70 yang berupa penangkaran dan supplier ikan mas dan patin ini dilakukan di Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.Alasan mendirikan usaha penangkaran dan supplier ikan di daerah tersebut adalah karena daerah tersebut memiliki ketinggian tanah yang sesuai dengan kriteria usaha penangkaran ikan. Sesuai dengan izin yang diberikan oleh pemerintah kabupaten setempat perusahaan ini memenuhi persyaratan yaitu surat izin pembangunan usaha yang telah dilegalisir oleh kepala desa Ciseeng. Nama Perusahaan : Bagus Jaya Bidang kegiatan : Melakukan aktivitas perdagangan, penangkaran dan memasok hasil produksi ke pasar-pasar tradisional, supplier dan konsumen tingkat akhir. Lokasi penangkaran : Ciseeng, Parung Struktur permodalan : 100% modal dari para pemegang saham dan pelaku usaha sebanyak dua orang. Pemegang Saham : Tabel 4.4 Pemegang Saham NAMA Arum Sari Meidhita Meutia Dewi TOTAL Jumlah Saham 1 Nilai Saham Persentase 65,000,000 50% 1 65,000,000 50% 2 130,000,000 100% 71 4.6.2 Struktur Organisasi Struktur organisasi perusahaan dijabarkan sebagai berikut. PEMILIK PENGELOLA PENGELOLA PEKERJA LAPANGAN PENGELOLA PEKERJA LAPANGAN Gambar 4.11 Struktur OrganisasiPerusahaan Sumber: “diolah sendiri” Berdasarkan struktur diatas Kami membagi beberapa bagian berdasarkan jabatan masing –masing, diantaranya : • Pemilik : Pada bagian ini merupakan pemilik modal yang menginvestasikan dananya dipenangkaran dan supplier ikan Bagus Jaya. • Pengelola : Tugas pada bagian ini adalah bagaimana mengelolah mulai dari memasok barang, keuangan, pemasaran, serta memantau para pekerja lapangan. 72 • Pekerja Lapangan : Tugas dari bagian ini adalah yang berhubungan dengan penyediaan lahan untuk penangkaran ikan, pemeliharaan hingga panen ikan. 4.6.3 Biodata Pemilik Biodata Pemilik/Pengurus 1. Nama Meidhita Meutia Dewi 2. Jabatan Owner 3. Tempat dan Jakarta, 20 Mei 1991 Tanggal Lahir 4. Alamat Rumah Jl. Pondok Cabe 132 No. 63, Perumahan Villa Asean, Pondok Cabe 15418, Tangerang Selatan 5. Nomor Telepon 6. Nomor Fax 7. Alamat E-mail 082-111-230-907 [email protected] 73 8. Pendidikan SMA Terakhir 9. Pengalaman Divisi Promosi PT. Republika Kerja Biodata Pemilik/Pengurus 1. Nama Arum Sari 2. Jabatan Owner 3. Tempat dan Masamba, 03 Oktober 1990 Tanggal Lahir 4. Alamat Rumah Jl. Sultan Hasanudin NO. 74, Masamba, Luwu Utara, Sulawesi Selatan 5. Nomor Telepon 6. Nomor Fax 085-992-42-097 74 7. Alamat E-mail [email protected] 8. Pendidikan SMA Terakhir 9. Pengalaman Kerja 4.7 4.7.1 Modal Awal Bisnis dan Asumsi Keuangan Modal Awal Bisnis Bisnis penangkaran dan budidaya ikan Bagus Jaya pertama – tama dimulai dengan menyediakan lahan yang cukup luas.Dalam hal ini penyediaan kendaraan sebagai alat opersional merupakan pendanaan yang paling besar yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Sedangkan pendanaan bangunan berada diposisi terbesar kedua setelah pendanaan kendaraan karena penting guna membantu dalam kegiatan operasional, pendistribusian produk dan promosi. Kami juga menyediakan modal kerja (Cash on hand) agar memudahkan bisnis Kami jika ada keperluan – keperluan lainnya yang ingin dibeli. 4.7.2 Asumsi Keuangan Asumsi-asumsi yang digunakan dalam membuat laporan keuangan Bagus Jaya adalah sebagai berikut: 75 1. Modal awal sebesar Rp 130,000,000 2. Pendapatan diperoleh dari penjualan ikan patin ukuran ¾ inchi dan ikan mas ukuran 1 Kg (isi 4-5 ekor). 3. Penjualan mengalami peningkatan setiap bulannya rata – rata sebesar 9.327% dan peningkatan setiap tahunnya rata – rata sebesar 19.91%. 4. Harga jual mengalami peningkatan sebesar 3% per tahun dikarenakan biaya - biaya variable dan biaya tetap meningkat sebesar 3% per tahun. 5. Bunga tabungan adalah 6.25% net per tahun (sumber: bank mayora 2012). 6. Promosi dilakukan melalui penyebaran brosur dan personal sellingdi kawasan Parung, Sawangan, Pondok Cabe, Pamulang dan Cirendeu. 7. Biaya –biaya mengalami kenaikan sebesar 8.6% per tahun. Kenaikan ini berdasarkan tingkat inflasi pada tahun 2013 dan adanya resiko – resiko lain seperti politik, sosial dan ekonomi yang belum stabil. 8. Tunjangan hari raya diberikan satu tahun sekali sebesar satu kali gaji. 9. Penyusutan menggunakan metode garis lurus (straight line). 76 4.8 Rincian Biaya RINCIAN MODAL AWAL BAGUS JAYA Tabel 4.5 Rincian Biaya Dana Start-up yang dibutuhkan Aset Tetap Tanah Bangunan Instalasi Listrik Perlengkapan Furniture and Fixtures Kendaraan Aset Tetap Lainnya Total Aset Tetap Modal Usaha Gaji dan Upah (Opening) Asuransi Ikan, Bibit, Pakan Ikan dll Legal and Accounting Fees Deposit Sewa Deposit Lainnya Perlengkapan Iklan dan Promosi Licenses Biaya Start-up lainnya Modal Kerja (Cash on Hand) Total Modal Usaha Total Dana yang dibutuhkan Jumlah Rp Total 3.000.000 23.000.000 1.500.000 4.000.000 450.000 40.000.000 71.950.000 1.650.000 20.250.000 100.000 36.050.000 58.050.000 Rp 130.000.000 77 4.9 Laporan Keuangan 4.9.1 Laporan Arus Kas Tahun 2012 LAPORAN ARUS KAS BAGUS JAYA TAHUN 2012 Tabel 4.6 Laporan Arus Kas 2012 Saldo Awal Kas Arus Kas Masuk Pendapatan dari Penjualan Piutang Dagang Total Arus Kas Masuk Arus Kas Keluar Biaya Penjualan Aktivitas Operasi Gaji dan Upah Biaya Operasional Tetap Pajak Aktivitas Pembiayaan Pembayaran Hutang Total Arus Kas Keluar 36,050,000 2,635,185,000 2,635,185,000 2,133,627,500 159,984,706 36,600,000 57,998,858 5,854,887 2,394,065,951 Arus Kas 241,119,049 Saldo Kas Operasi 277,169,049 Saldo Akhir Kas 277,169,049 78 4.9.2 Laporan Laba Rugi Tahun 2012 LAPORAN LABA RUGI BAGUS JAYA TAHUN 2012 Tabel 4.7 Laporan Laba Rugi Tahun 2012 Pendapatan Produk Ikan Mas Produk Ikan Patin 2.613.165.000 22.020.000 Total Pendapatan 2.635.185.000 Biaya Beli Ikan (biaya variabel) Produk Ikan Mas Produk Ikan Patin 2.131.792.500 1.835.000 Total Biaya Penjualan 2.133.627.500 Marjin Kotor 501.557.500 Total Gaji dan Upah 159.984.706 Biaya Variable Iklan Biaya Kendaraan Iuran Langganan Lain-lain Biaya Kantor dan Perlengkapan Sales & Marketing Telekomunikasi Perjalanan Utilities Totatl Biaya Variable 1.200.000 12.000.000 1.800.000 6.000.000 2.400.000 4.200.000 2.400.000 2.400.000 4.200.000 36.600.000 Biaya lainnya Biaya Amortisasi Dana Start Up Depresiasi Bunga Pinjaman Bank Gadai Pajak Total Biaya lainnya 57.998.858 Laba Bers ih 73.560.694 583.333 11.950.000 1.380.000 1.648.112 79 4.9.3 Neraca Tahun 2012 NERACA BAGUS JAYA TAHUN 2012 Tabel 4.8 Neraca Saldo Awal Akhir Tahun Pertama Aset Aset Lancar Kas dan Bank Piutang Dagang Persediaan Biaya Dibayar Dimuka Aset Lancar Lainnya Total Aset Lancar 36,050,000 20,250,000 1,750,000 58,050,000 277,169,049 20,250,000 1,166,667 298,585,716 Aset Tetap Tanah Bangunan Instalasi Listrik Perlengkapan Aset Tetap Lainnya Kendaraan Aset Tetap Lainnya Total Aset Tetap 3,000,000 23,000,000 1,500,000 4,000,000 450,000 40,000,000 71,950,000 3,000,000 23,000,000 1,500,000 4,000,000 450,000 40,000,000 71,950,000 Dikurangi:Akumulasi Depresiasi - 11,950,000 Total Aset 130,000,000 358,585,715 Kewajiban dan Ekuitas Pemilik Kewajiban Hutang Dagang Pinjaman Gadai Total Kewajiban (20,800,000) 20,800,000 - (23,186,743) 20,360,357 (2,826,385) 130,000,000 130,000,000 130,000,000 231,412,101 361,412,101 130,000,000 358,585,715 Ekuitas Pemilik Saham Biasa Laba Ditahan Dividends Dispersed Total Ekuitas Pemilik Total Kewajiban dan Ekuitas Pemilik 80 4.9.4 Arus Kas Tahun 2012 ARUS KAS BAGUS JAYA 2012 Tabel 4.9 Arus Kas 2012 Saldo Awal Kas Jan Feb Mar Apr 36.050.000 49.530.034 62.245.068 67.300.020 May 77.492.554 Jun Jul Aug Sep Oct 88.457.588 94.133.565 102.581.099 158.776.133 160.896.590 Nov 201.436.624 Dec 239.406.657 Arus Kas Masuk 157.600.000 152.970.000 150.915.000 139.515.000 143.470.000 149.025.000 131.235.000 389.720.000 183.215.000 304.020.000 289.830.000 443.670.000 157.600.000 152.970.000 150.915.000 139.515.000 143.470.000 149.025.000 131.235.000 389.720.000 183.215.000 304.020.000 289.830.000 443.670.000 127.250.000 123.385.000 121.752.500 112.452.500 115.635.000 120.342.500 105.917.500 316.655.000 148.102.500 246.610.000 234.990.000 360.535.000 Gaji dan Upah 13.332.059 13.332.059 13.332.059 13.332.059 13.332.059 13.332.059 13.332.059 13.332.059 13.332.059 13.332.059 13.332.059 13.332.059 Biaya Variable 3.050.000 3.050.000 3.050.000 3.050.000 3.050.000 3.050.000 3.050.000 3.050.000 3.050.000 3.050.000 3.050.000 Pendapatan dari Penjualan Total Arus Kas Masuk Arus Kas Keluar Aktivitas Investasi Biaya Penjualan Aktivitas Operasi Pajak - - 7.237.582 - - 6.136.557 - - 16.122.077 - - 3.050.000 28.502.643 Aktivitas Pembiayaan 487.907 487.907 487.907 487.907 487.907 144.119.966 140.254.966 145.860.048 129.322.466 132.504.966 Arus Kas 13.480.034 12.715.034 5.054.952 10.192.534 10.965.034 Saldo Kas Operasi 49.530.034 62.245.068 67.300.020 77.492.554 88.457.588 Pembayaran Hutang Total Arus Kas Keluar Pinjaman Dana Saldo Akhir Kas 49.530.034 62.245.068 67.300.020 77.492.554 88.457.588 487.907 487.907 487.907 487.907 487.907 487.907 143.349.023 122.787.466 487.907 333.524.966 181.094.543 263.479.966 251.859.966 405.907.609 8.447.534 56.195.034 2.120.457 40.540.034 37.970.034 37.762.391 94.133.565 102.581.099 158.776.133 160.896.590 201.436.624 239.406.657 277.169.049 5.675.977 - - 94.133.565 102.581.099 158.776.133 160.896.590 201.436.624 239.406.657 277.169.049 81 4.9.5 Rencana Arus Kas Tahun 2012 – 2014 RENCANA ARUS KAS BAGUS JAYA 2012 – 2014 Tabel 4.10 Rencana Arus Kas 2012 2013 2014 36.050.000 277.169.049 592.193.441 2.635.185.000 3.160.020.000 4.103.181.600 2.635.185.000 3.160.020.000 4.103.181.600 2.133.627.000 2.560.169.500 327.816.650 159.984.706 36.600.000 57.988.858 164.745.769 37.698.000 76.527.451 169.649.663 38.828.940 110.468.280 5.854.887 2.394.065.951 5.854.887 2.844.995.607 5.854.887 3.652.618.421 Arus Kas 241.119.049 315.024.393 450.563.179 Saldo Kas Operasi 277.169.049 592.193.441 1.042.756.620 Saldo Akhir Kas 277.169.049 592.193.441 1.042.756.620 Saldo Awal Kas Arus Kas Masuk Pendapatan dari Penjualan Piutang Dagang Total Arus Kas Masuk Arus Kas Keluar Biaya Beli Ikan Aktivitas Operasi Gaji dan Upah Biaya Variable Pajak Aktivitas Pembiayaan Pembayaran Hutang Total Arus Kas Keluar 82 4.9.6 Perhitungan NPV, PI, PP, IRR dan BEP 4.9.6.1 Net Present Value (NPV) Tahun 1 2 3 DF 12% 0.893* 0.797* 0.712* Proceed 243,362,101.00 317,476,473.00 453,239,788.00 ∑PV Capital Outlays NPV PV 217,322,356.19 253,028,748.98 322,706,729.06 793,057,843.23 130,000,000.00 663,057,834.23 *Ta bel Pres ent Va l ue 4.9.6.2 Profitability Index (PI) 4.9.6.3 Payback Periode (PP) Tahun 0 1 2 3 Proceed Capital Outlays -130,000,000 243,362,101 113,362,101 317,476,473 430,838,574 453,239,788 884,078,362 83 4.9.6.4 Internal Rate of Return (IRR) = 35% 4.9.6.5 Break Even Point (BEP) = Rp 139,998,791.39 = Rp 9,377,909.47 = 7,368 = 78,149