Long List – 10. Teknologi 10.6.(1) Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga dengan Tangki AG Tipe Kegiatan : Pengelolaan Limbah Cair Inisiatip dalam Manajemen Perkotaan : Penggunaan Teknologi Sederhana dan tepat guna untuk mengatasi masalah sanitasi Tempat dan Skala Kegiatan : RT03 RW07 Tlogomas, Malang Pelaku Utama : Agus Gunarto dan Masyarakat Nara Sumber : Agus Gunarto Alamat : Jl. Kelurahan Tlogomas RT03 RW07 Kecamatan Lowokwaru, Kotamadya Malang Telp. (0341) 564177 Referensi Lain : Malang Deskripsi Kegiatan Kegiatan yang dilakukan oleh Agus Gunarto ini, berawal dari idenya untuk memperbaiki kondisi/kualitas lingkungan di tempat tinggalnya, terutama melihat kotoran manusia yang berserakan pada saat hujan, dan agar warga tidak lagi membuang tinja sembarangan. Pembuatan pengelolaan limbah cair ini pada proses pelaksanaannya melibatkan ibuibu PKK untuk membantu mengumpulkan iuran dan warga masyarakat ikut serta membuat kolam-kolam tersebut (terdiri dari 3 kolam besar dan 3 kolam kecil) diatas lahan seluas 15 x 20 m. Perubahan prilaku masyarakat sudah dirintis sejak tahun 1984, dan baru pada tahun 1990 instalsi tangki AG mulai beroperasi. Aspek teknis pengoperasian instalasi adalah sbb: Limbah kotoran manusia dari rumah-rumah disalurkan dengan pipa paralon ke saluran utama. Dari saluran utama, limbah melalui bak kontrol di bawa ke tangki AG. Dari tangki AG, limbah disalurkan ke kolam pengolahan I, kemudian ke serangkaian (3) kolam yang lebih kecil yaitu Kolam II, lalu ke kolam III (diseluruh kolam ditaruh eceng gondok). Dari kolam III kemudian disalurkan ke Kolam IV yang penuh ditumbuhi eceng gondok (dan ikan lele) lalu ke kolam V (tanpa eceng gondok). Saat ini kegiatan ini sudah di replikasi di 10 lokasi di Malang, yang dibantu oleh dukungan dari pemerintah setempat, metode dan pelaksanaan kegiatan diserahkan sepenuhnya kepada Pak Agus Gunarto. Yang dapat dipelajari Dari hasil temuan Pak Agus Gunarto untuk memecahkan masalah lingkungan secara swadaya dengan teknologi yang tepat guna dan berhasil membuat manajemen pengelolaan limbah tersebut dengan melibatkan warga. Perolehan Kalpataru dijadikan sebagai alat untuk merplikasi kegiatan ini di 10 kelurahan di Malang. 41