Analisis SWOT Pemasaran McDonald`s

advertisement
MODUL PERKULIAHAN – 6
Marketing Pemasaran Analisa
Swot & Marketing Mix 4P
(Mc Donald’s as a Sample)
Fakultas
Program Studi
Tatap Muka
06
Kode MK
Disusun Oleh
Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak
Pembahasan
Perkembangan zaman di abad ke-21 menuntut berbagai perubahan di banyak aspek
kehidupan, tidak terkecuali dalam hal pemasaran. Dunia yang semakin global dan persaingan
yang semakin ketat menuntut setiap perusahaan untuk dapat bertahan dan bersaing di tengah
banyaknya perusahaan – perusahaan lain.
Agar dapat bersaing dengan perusahaan lainnya, setiap perusahaan harus memiliki strategi
pemasaran yang ampuh. Untuk itu, sangat penting bagi setiap perusahaan untuk memahami
teori – teori pemasaran agar dapat membuat suatu strategi pemasaran yang dapat membuat
perusahaannya bertahan, bersaing, dan memperoleh profit yang sebesar – besarnya.
McDonalds merupakan salah satu contoh perusahaan di bidang restoran cepat saji yang
mampu berkembang, bersaing dan memperoleh keuntungan yang besar ditengah – tengah
pasar global. Berawal dari sebuah restoran drive in sederhana di Pasadena, McDonald’s kini
dapat berkembang menjadi usaha waralaba restoran cepat saji yang hadir di hampir setiap
negara di dunia. McDonald’s bahkan mampu menciptakan tren restoran cepat saji dan gaya
hidup baru di kalangan masyarakat global.
Berbagai kesuksesan tersebut tentu saja tidak diraih dengan mudah, strategi pemasaran
McDonald’s lah yang membuat usaha waralaba tersebut mampu bertahan dan bersaing
dengan perusahaan lainnya. Dalam tugas ini kami menggunakan analisis SWOT (Strength,
Weakness, Opportunities, Threats) dan marketing mix 4P untuk membahas tentang strategi
pemasaran McDonald’s.
Restoran ini didirikan oleh Richard & Maurice McDonald’s pada tahun 1937 di sebelah timur
kota Pasadena. Saat itu McDonald’s hanya merupakan restoran Drive In yang pada waktu itu
sedang berkembang pesat trend Drive In. Bangunan restorannya berbentuk persegi delapan,
dengan mengekspose ruangan dapurnya dan tidak memiliki tempat duduk di bagian dalam
restorannya.
Kedua bersaudara tersebut kemudian berniat untuk lebih mengembangkan restoran mereka,
yang pada saat itu sudah cukup sukses dan menguntungkan. Fokus pengembangannya adalah
2016
2
Kewirausahaan II
Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
pada kecepatan pelayanan yang diharapkan akan meningkatkan volume pembelian
konsumen.
Konsep utama yang diterapkan adalah kecepatan, harga terjangkau dan volume. Restoran ini
juga telah memiliki logo sendiri yaitu The Golden Arch. Logo ini dirancang oleh George
Dexter yang merupakan seorang perancang neonsign. Logo ini memiliki warna kuning terang
dan berbentuk simple, mudah diingat dan juga secara tidak langsung mencerminkan huruf
“M” dari McDonald’s.
Pada saat itu, terjadi persaingan ketat pada bisnis Drive In dan McDonald’s bersaudara ini
mengalami kesulitan dalam berorganisasi dan menggerakkan yang dibutuhkan untuk
mengembangkan usaha mereka. Dan saat itulah mereka bertemu dengan seseorang yang
bernama Ray Kroc.
Ray Kroc lah yang membantu McDonald’s bersaudara untuk mengembangkan usaha
tersebut. Jadi tidak benar jikaselama ini orang menganggap bahwa Ray Kroc lah yang
mendirikan McDonald’s untuk pertama kalinya. Restoran McDonald’s–nya yang pertama
bukanlah McDonald’s yang pertama. Ray Kroc kemudian melakukan pengembangan restoran
melalui konsep fast food.
Pada sekitar tahun 1955 Ray Kroc mulai menjual waralaba McDonald’s dan untuk pertama
kalinya perusahaan fast food (siap saji) di San Bernandino, California menggunakan sistem
franchise (waralaba). Sistem waralaba ini muncul dalam suatubentuk yang mirip dengan yang
kita saksikan sekarang, yaitu sebuah rancangan permasalahan yang disusun dengan seksama
dan didokumentasikan secara lengkap dengan perjanjian-perjanjian mendetail antara
perusahaan dalam hal ini adalah McDonald’s dengan perusahaan yang akan berliansi.
Jadi selama tahun 1950-an hingga tahun 1960-an, produk-produk burger McDonald’s yang
merupakan produk-produk fast food, didistribusikan dengan cara penjualan langsung. Bisnis
waralaba McDonald’s ini mulai menyebar ke berbagai daerah dannegara bagian. Untuk itu
Kroc menerapkan prosedur operasi standar (Standart Observation Checklist) untuk
pembuatan hamburger dengan spesifikasi yang diduga sangat ketat, yaitu lemak dibawah
19%, berat 1,6 ounce, diameter 3,873 inch, dan onion 0,23 ounce.
Selain memperlakukan pewaralaba secara strategis, Kroc juga memberikan suatu sistem
operasi kepada partner-partner barunya. Sistem inilah yang memberikan kepastian semua
produk yang disajikan adalah sama. Untuk itulah profesionalisme harus diterapkan. Dalam
2016
3
Kewirausahaan II
Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
paradigma yang baru setiap operator dan pewaralaba bertindak seperti seorang manajer
pabrik yang harus menerapkan manajemen professional.
Maka pada tahun 1961, Kroc meluncurkan program pelatihan yang kemudian dinamakan
sebagai Hamburger University di restoran yang baru yaitu di Elk Village, Illinois. Di sana
para pewaralaba dan operator dididik dalam cara-cara ilmiah dalam menjalankan restoran
yang sukses dan dilatih dalam aspek-aspek operasi McDonald’s berupa mutu, pelayanan,
kebersihan dan nilai (Quality, Service, Cleanliness, and Value).
Hingga tahun 1960 Ray Kroc telah membuka 200 restoran di seluruh Amerika Serikat. Dan
pada tahun 1961, Ray Kroc telah membeli saham perusahaan dari McDonald’s bersaudara
dengan hampir senilai US$ 3.000.000,00. Perusahaan fast food McDonald’s ini terus
mengembangkan jaringan waralabanya di lebih dari 60 negara.
Dan saat ini McDonald’s Corporation bersama dengan franchise dan cabang-cabangnya telah
berjumlah lebih dari 14.000 restoran. McDonald’s melayani lebih dari 22juta orang setiap
harinya atau sekitar 14.000 tamu setiap menitnya. Tidak diragukan lagi kalau hal ini
menjadikan McDonald’s sebagai organisasi bergerak di bidang makanan yang terbesar di
dunia2.
McDonald’s IndonesiaRestoran McDonald’s hadir di Indonesia pada tahun 1991 dan
merupakan negara ke 70 dari McDonald’s seluruh dunia. H. Bambang N. Rahcmadi Msc
MBA adalah warga negara Indonesia pertama yang berhasil mendapatkan hak master
franchise dariMcDonald’s Corporation dengan mengalahkan 13.000 pesaing. Sampai
sekarang beliau bertindak sebagai Presiden Direktur McDonald’s Indonesia.
Sebelum membuka restorannya yang pertama di Sarinah-Jakarta, H. Bambang Rahcmadi Msc
MBA diwajibkan mengikuti training selama 1 tahun di Australia, Amerika Serikat, Malaysia
dan Singapura. Dalam masa training tesebut beliau melakukan semua pekerjaan di restoran
McDonald’s dari yang paling sederhana termasuk membersihkan toilet sampai ke tingkat
manajerial, kemudian menerapkan semuanya di Indonesia.
Tepat pada 22 Februari 1991, restoran McDonald’s di Sarinah Thamrin Jakarta beroperasi
dengan mempekerjakan 460 crew dan 26 manajer. Perkembangan McDonald’s Indonesia
dalam 10 tahun ini dinilai sangat cepat. Sampai saat ini restoran McDonald’s Indonesia telah
2016
4
Kewirausahaan II
Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
berjumlah 109 restoran dengan jumlah karyawan seluruhnya mencapai sekitar 8000 orang
yang sebagian besar lulusan SLTA.
Analisis SWOT Sebagai Alat Formulasi Strategi Pemasaran
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai factor secara sistematis untuk merumuskan
strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
(Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats).
Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan,
strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategis harus
menganalisis factor – factor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini.
Analisis ini berkaitan dengan bagaimana sebuah perusahaan dapat memenangkan persaingan
atau paling tidak mempertahankan eksistensi perusahaan dalam dunia bisnis.
Analisis SWOT Pemasaran McDonald’s
Beberapa usaha dan keunggulan McDonald’s dalam mempertahankan eksistensi dan bersaing
dalam pemasaran global, dikaitkan dengan analisis SWOT yaitu:
1. Strengths
McDonald’s merupakan salah satu pencetus restoran cepat saji di dunia yang mengutamakan
kecepatan dan volume dalam setiap penyajian makanannya. Strategi penyediaan makanan
yang cepat tersebut ternyata digemari oleh pelanggan sehingga semakin banyak pelanggan
yang datang untuk menikmati makanan di McDonald’s.
Umumnya restoran McDonald’s menyediakan menu makanan yang tidak terlalu banyak dan
seragam di setiap cabangnya. Hal ini untuk memudahkan dalam kecepatan penyajian,
sehingga pelanggan tidak usah menunggu terlalu lama untuk menyantap pesanannya. Menu
yang sedikit juga memberi kemudahan bagi pelanggan untuk memilih pesanan. Pelanggan
tidak perlu pusing untuk memilih pesanan karena tidak terlalu banyak pilihan, dan karena
menu di setiap restoran McDonald’s seragam, rata – rata pelanggan sudah pernah mencoba
tiap – tiap menu sehingga pelanggan tidak perlu ragu untuk memesan.
Selain menu – menu yang diseragamkan, McDonald’s juga membuat paket menu untuk
sarapan, makan siang, makan malam dan makanan ringan. Hal tersebut tentu saja membuat
pelanggan semakin nyaman dan tidak terbatas lagi dengan pilihan menu yang ada.
2016
5
Kewirausahaan II
Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Di dunia yang serba instan, setiap orang membutuhkan hal – hal yang serba cepat, tidak
terkecuali dalam hal makanan. Banyak pekerja kantor, mahasiswa, ibu rumah tangga, bahkan
selebritis lebih memilih untuk makan di McDonald’s karena kecepatannya.
Selain dari segi menu, McDonald’s juga menawarkan harga yang murah sehingga
memungkinkan pelanggan maupun keluarganya dapat menikmati santap pagi, siang dan
malam di McDonald’s secara regular. Indikasi harga ini juga tentu saja disesuaikan dengan
negara tempat McDonald’s tersebut berdiri. Di Indonesia, McDonald’s masih tergolong
restoran bagi kalangan menengah ke atas, namun di negara – negara Amerika dan Eropa
McDonald’s sudah menjadi restoran favorit berbagai kalangan.
Ray Kroc, pimpinan sekaligus pemilik McDonald’s menerapkan aturan yang sangat ketat
terhadap system restoran tersebut. Selain menekankan tentang keseragaman menu, Kroc juga
mengubah system penyiapan makanannya. Pekerjaan seperti memotong kentang, memotong
roti dan lain – lain, semuanya dikerjakan di pabrik. Sehingga kentang tiba di gerai dalam
keadaan telah terpotong dan beku, roti telah dipotong, dan burger beku dihantarkan dalam
keadaan siap goreng. Semua itu demi kecepatan tersajinya pesanan.
Keberhasilan McDonald’s di Amerika tidak lepas dari usaha Ray Kroc dalam memahami
kebutuhan pelanggannya dan menyesuaikan restorannya dengan gaya hidup orang Amerika.
Bahkan, McDonald’s telah menjadi bagian dari gaya hidup orang Amerika.
Meskipun menjunjung tinggi keseragaman menu, menu setiap restoran McDonald’s yang
berada diluar Amerika juga disesuaikan dengan selera dan gaya hidup masyarakat setempat.
Misalnya di India yang masyarakatnya kebanyakan tidak mengkonsumsi sapi, menu yang
berbahan daging sapi diganti dengan daging domba. Hal ini tentu saja agar McDonald’s di
negara tersebut dapat bertahan dan ikut bersaing dengan restoran lainnya.
Setiap cabang McDonald’s selalu ditempatkan di tempat – tempat yang strategis agar mudah
dijangkau oleh pelanggan. Sehingga, tidak ada restoran McDonald’s yang kurang berhasil
karena lokasi yang kurang strategis.
Orang – orang yang mengelola McDonald’s merupakan tenaga – tenaga professional (kecuali
untuk bagian dapur yang dapat dikerjakan oleh karyawan baru sekalipun). Ray Kroc
2016
6
Kewirausahaan II
Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
mendirikan suatu lembaga pelatihan yang dibuat khusus untuk melatih calon – calon
pengelola McDonald’s yang bernama Hamburger University di Elk Village, Illinois. Di sana
para pewaralaba dan operator dididik dalam cara-cara ilmiah dalam menjalankan restoran
yang sukses dan dilatih dalam aspek-aspek operasi McDonald’s berupa mutu, pelayanan,
kebersihan dan nilai (Quality, Service, Cleanliness, and Value).
System pengoperasian internasional McDonald’s adalah waralaba. Para pemilik waralaba
harus setuju beroperasi dibawah kondisi ketat yang menjamin mereka mencurahkan tenaga
pada pengelolaan satu atau dua gerai yang diwaralabakan kepada mereka. McDonald’s
mendikte mereka dimana harus membeli bahan bakunya, bagaimana memasaknya,
bagaimana mereka beriklan, dan berapa harga setiap menunya. Sehingga tidak terdapat
perbedaan antara satu restoran McDonald’s dengan restoran McDonald’s lainnya.
McDonald’s juga memiliki promosi yang cukup baik. Kampanye iklan McDonald’s yang
bertajuk “I’m Lovin’ it” sukses menjadi daya tarik pelanggan. Di kalangan anak – anak,
McDonald’s memperkenalkan tokoh badut Ronald McDonald’s yang juga sukses menjadi
daya tarik bagi pelanggan anak – anak. Logo golden arches McDonald’s yang sederhana dan
berwarna kuning sangat mudah diingat dan sekarang sudah menjadi salah satu logo yang
paling mudah dikenali di dunia. Logo golden arches tersebut telah menjadi ikon yang sangat
identik dengan McDonald’s dan menjadi tolak ukur tingginya eksistensi McDonald’s di
kalangan masyarakat dunia.
Untuk dapat bersaing di pasar Indonesia, McDonald’s membedakan segmentasinya dengan
restoran cepat saji lain yang ada. McDonald’s memusatkan segmentasinya pada kalangan
menengah ke atas. Hal ini dapat dilihat dari harga – harga menu dan eksklusifitas tempat dari
restoran McDonald’s bila dibandingkan dengan KFC yang segmentasinya adalah kalangan
menengah kebawah. Dengan begitu, McDonald’s akan memiliki pasar nya sendiri.
McDonald’s juga menjalin kerjasama dengan perusahaan besar lain, contohnya coca – cola.
Kerjasama ini tentu saja memberikan kekuatan yang lebih besar bagi McDonald’s.
2. Weakness
Ditengah kesuksesannya dalam menjadi restoran cepat saji yang terkenal di seluruh dunia,
McDonald’s juga masih memiliki beberapa kelemahan. Salah satu yang paling jelas yaitu
2016
7
Kewirausahaan II
Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
masalah nilai gizi yang terdapat dalam setiap kandungan sajian menunya. Menu makanan dan
minuman yang disajikan oleh McDonald’s dianggap memiliki nilai gizi yang sangat rendah,
tinggi kolesterol dan dapat memicu berbagai macam penyakit termasuk kegemukan dan
penyakit jantung.
Makanan cepat saji yang merupakan sajian utama McDonald’s sangat identik dengan gaya
hidup yang tidak sehat, sehingga banyak pelanggan yang membatasi konsumsi makanan di
McDonald’s atau bahkan menjauhi makanan dari restoran cepat saji tersebut.
Selain persoalan kandungan gizi makanannya, yang menjadi kelemahan McDonald’s adalah
persoalan harga yang tidak dapat dijangkau oleh semua kalangan, terutama di Indonesia yang
pendapatan per penduduknya tergolong masih rendah.
Selain itu, motto keseragaman menu yang dijunjung tinggi oleh McDonald’s juga
menyebabkan terbatasnya inovasi terhadap menu – menu baru. Hal ini dapat menyebabkan
pelanggan merasa bosan dan beralih ke restoran lainnya.
3. Opportunities
Perusahaan dapat melakukan penjualan online sehingga memberikan kemudahan bagi
pelanggan dan juga menambah feature-feature dalam pelayanan.
Merubah trend kebiasaan makan ke arah makan yang lebih sehat.
Mengembangkan secara terus menerus pangsa pasar terutama untuk generasi muda dan
kelompok yang telah berumur
Melakukan pengawetan dengan bahan-bahan alami, sebagai bagian dari strategi pemasaran
dan periklanan.
Menciptakan produk baru. Meneruskan untuk menggunakan teknologi untuk mempengaruhi
strategi pendapatan, seperti menggunakan pesan singkat untuk mengantarkan pesanan
khusus.
4. Threats
Adanya fluktuasi terhadap nilai mata uang asing.
Industri makanan cepat saji merupakan sektor yang sangat kompetitif sehingga persaingan
juga semakin ketat.
Adanya tekanan dari beberapa pihak mengenai makanan cepat saji dengan masalah obesitas.
2016
8
Kewirausahaan II
Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Bagi konsumen yang sadar akan gizi, makanan cepat saji merupakan makanan yang kurang
sehat.
Adanya ancaman dari kompetitor local di negara yang berbeda-beda.
Industri ini berada pada siklus mature dan merupakan industri yang cepat mengalami
kejenuhan.
Marketing Mix McDonald’s
Rahasia kesuksesan McDonald’s terletak pada strategi 4P Marketing Mix yang meliputi
Product (produk), Price (harga), Place (tempat) dan Promotion (promosi).
1. Product
Produk McDonald’s sebisa mungkin diseragamkan dan disesuaikan dengan budaya dan selera
masyaraka setempat, sehingga McDonald’s dapat bersaing dengan restoran lainnya di seluruh
dunia. Produk – produk McDonald’s juga sudah sangat terkenal di seluruh dunia berkat
keseragaman menu yang dijunjung tinggi oleh McDonald’s.
2. Price
Dalam memasarkan produknya, McDonald’s mengutamakan harga. Harga yang dimaksudkan
terkait dengan value (nilai). Di Indonesia, produk Big Mac kurang dapat bersaing karena
termasuk mahal, namun karena McDonald’s jeli melihat kesukaan orang Indonesia terhadap
ayam, maka diciptakan lah menu chicken burger yang lebih murah.
3. Place
Setiap restoran McDonald’s baik di Amerika maupun di negara lain selalu ditempatkan di
tempat yang strategis. Baik itu di dekat jalanan utama, mall maupun pusat perkantoran.
Lokasi yang strategis sangat mempengaruhi minat pelanggan untuk singgah di McDonald’s.
4. Promotion
Promosi juga memegang peranan penting dalam kesuksesan McDonald’s. Logo golden
arches, tokoh Ronald McDonald’s, dan slogan “I’m Lovin’ It” sukses membawa McDonald’s
dikenal oleh seluruh masyarakat di seluruh dunia.
2016
9
Kewirausahaan II
Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
McDonald’s merupakan salah satu contoh brand yang dapat mengaplikasikan strategi
pemasaran yang cukup baik sehingga dapat membawanya menjadi market leader di bidang
restoran cepat saji.
McDonald’s sangat memperhatikan setiap detail strategi pemasaran produknya. McDonald’s
mampu memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara
bersamaan meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats). Marketing mix pun
dapat diterapkan dengan baik oleh McDonald’s.
Untuk meminimalisir kelemahan dan ancaman, McDonald’s sebaiknya melakukan beberapa
pembaruan dan inovasi. Pembaruan dapat dilakukan terhadap proses pengolahan makanan
untuk memperbaiki citra McDonald’s sebagai penyedia makanan yang tidak sehat.
Sedangkan inovasi dibutuhkan untuk menjaga loyalitas konsumen.
2016
10
Kewirausahaan II
Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Irawan, Handi. (2003). Winning Strategy: Startegi Efektif Merebut dan Mempertahankan
Pangsa Pasar. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Kartajaya, Hermawan. (2008). New Wave Marketing: The World Is Still Round The Market
Is Already Flat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Rangkuti, Freddy. (2006). Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama
Sunarya, PO Abbas, Sudaryono dan Asep Saefullah. (2011). Kewirausahaan. Yogyakarta:
Penerbit ANDI
2016
11
Kewirausahaan II
Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download