BAB II LANDASAN TEORY 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Peter & James H.Donnely, Jr (2011:4) The American Marketing association defines marketing as an organizational function and a set of process for creating, communicating, and delivering value to customers and for managing costumers relationships in ways that benefit the organization and stakeholders .The definitions takes into account all parties involved in the marketing effort, member of pproducing organization, reseller of goods and service and costumers or clients. Yang diartikan menjadi, Asosiasi Pemasaran Amerika mendefinisikan pemasaran sebagai fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan stakeholder. Definisi memperhitungkan semua pihak yang terlibat dalam pemasaran, usaha, anggota organisasi producing, reseller barang dan jasa dan pelanggan atau klien. Dibawah ini juga merupakan beberapa teori mengenai marketing oleh ahli lainnya: 1. Menurut Robert D. Reid & David C. Bojanic (2010:8) Marketing defined “encompasses merging, integrating & controlling supervision of all companies or organization‘s efforts that have a bearing”. Yang diartikan sebagai, Pemasaran didefinisikan sebagai “meliputi penggabungan, mengintegrasikan & mengendalikan pengawasan dari semua perusahaan atau upaya organisasi yang memiliki bantalan pada penjualan, 12 Dari beberapa teori diaatas penulis mengambil sebuah kesimpulan bahwa “Pemasaran ”merupakan sebuah hubungan antara organisasi dengan pelanggan yang didalamnya terjadi proses kegiatan timbal balik yang saling menguntungkan untuk kedua belah pihak, dan inti dari pemasaran ini lebih mengarah kepada startegi yang dilakukan oleh organisasi tersebut dalam mengidentifikasikasi pelanggan untuk menyesuiakan produk yang mereka hasilkan sehingga produk tersebut dapat diterima oleh pihak pelangan. Sesuai dengan terori yang didefinisikan oleh Peter & James H.Donnely,Jr (2011:4) The American Marketing association defines marketing as an organizational function and a set of process for creating, communicating, and delivering value to customers and for managing costumers relationships in ways that benefit the organization and stakeholders .The definitions takes into account all parties involved in the marketing effort , member of pproducing organization,reseller of goods and service and costumers or clients. Yang diartikan menjadi, Asosiasi Pemasaran Amerika mendefinisikan pemasaran sebagai fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan stakeholder. Definisi memperhitungkan semua pihak yang terlibat dalam pemasaran, usaha, anggota organisasi producing, reseller barang dan jasa dan pelanggan atau klien. 2.2. Pengertian Strategi Pemasaran Menurut Philip Kotler & Gary Armstrong (2011, P: 58) Pengertian dari strategi pemasaran adalah”Logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai dan mencapai hubungan yang 13 menguntungkan.Dapat kita ketahui secara jelas bahwa setiap perusahaan yang beridiri itu memilik visi dan misi tertentu dan bersifat spesifik dalam dalam tujuannya. Seperti halnya teori yang dituliskan mengenai strategi pemasaran diatas. Konsumen adalah pusat dalam dunia pemasaran Philip kotler & Garry Amstrong (2011:58) Tujuannya adalah untuk menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan dengan pelanggan yang kuat dan menguntungkan. 2.2.1 Figur Managing Marketing Strategies with Marketing Mix Gambar 2.2.1 Bauran Pemasaran Pemilihan pasar yanga akan dilayani 1. Perncanaan produk 2. Penetapan harga 3. Sistem distribusi 4. Komunikasi pemasaran ( promosi ) Gambar 2.1 Bauran Pemasaran Sumber : Kotller Keller (2011:73) 2.2.1 Segmentasi Pasar Segmentasi pasar merupakan sebuah proses pembagian pasar menurut perbedaaan group pembeli yang mempunyai kebutuhan dan karakteristik, tingkah laku, yang akan menjadikan persyaratan produk dan pemasaran Kotler Keller (2011:73), Sedangkan market segment terdapat didalamnya Konsumer yang memiliki respons 14 yang sama dari tindakan yang sudah dilakukan dalam pemasaran,termasuk didalamnya itu mencakup tipe tipe konsumen, produk dan juga kebutuhan. Konsumen dapat diklasifikasikan: 1. Letak geografis 2. Demografis 3. Psycografic 4. Behavior Termasuk didalamnya merupakan sebuah evaluasi setiap segment pasar yang menarik dan memilih satu atau lebih dari segmen yang yang sudah masuk. Kotler Keller (2011:73) 2.2.2 Perbedaan Pasar dan Positioning Positioning adalah mengatur produk untuk menempatkannya secara jelas, dimana hala ini merupakan sebuah ciri yang khas dari keingianan produk yang cukup bersaing didalam pikiran konsumen. Sedangkan differntiation atau perbedaaan adalah sebuah perbedaan pasar perusahaaan yang menawarkan dan memberikan sebuah nilai dari differentiation itu lebih mendahuli peletakananya dari positioning . 2.3 Bauran pemasaran Menurut Philip Kotler & Gary Amstrong ( 2011: 62) Bauran pemasaran ( Marketing mix ) adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan sasaran .Menurut respon yang diinginkannya dipasar Chritoper Lovelock & Jochen Writz (2012:44) “delivery – Process, Physical environment and people. when developing to strategie to manufactured goods,marketer ussualy address four basic strategic 15 elements, product,price,place ( distribution)and promotion ( communication).Hence,The 4 Ps of goods marketing are not adequate to deal with the issues arinsing marketing service and haveto be adapted and extended.Further more the traditional marketing mix does not cover managing the customer interfance,we therefore need to extend the marketing mix by adding three Ps associated with service Diartikan menjadi, Dalam mengembangkan strategi perkembangan barang-barang manufaktur para marketer atau pelaku pasar menggunakan empat dasar strategi: produk, harga, tempat (distribusi) dan promosi (komunikasi). Dengan adanya perkembangan pemasaran pelayaan jasa 4 P tersebut tidak dapat memadai dalam fungsi kebutuhan konsumen sendiri sehingga perlu untuk diperluas dalam pengadaptasianya sesuai kebutuhan konsumen, lebih jauhnya bahwa bauran pemasaran tradisional tidak dapat dikelola untuk mencukupkan kebutuhan dari kebutuhan konsumen, maka kami perlu memperluas bauran pemasaran dengan menambah tiga P terkait dengan pelayanan - Proses, lingkungan fisik dan orangorang.Dalam bauran pemasaran terdapat dan sering diketahui dengan adanya 7P, 7P ini adalah variable yang membantu dalam membuat keputusan dalam pengambilan strategi untuk mempelancar dalam oragnisasi. Seperti tuliskan dalam paper tulisan dari Neety Narayan dalam Sole Proprietorship – Uday naraya Singh (2013:3) 7 P ini merupakan sebuah parameter dimana menejer pemasaran dapat mengontrol subjek terhadap internal dan external yang memaksa dlam lingkungan pemasaran. Dengan tujuan utuk dapat membantu dalam membuat sebuah keputusan melalui 7 variabel ini untuk menjadikan pelanggan atau consumer sebagai target yang akan memberikan sebuah dinilai dan menghasilan respon yang positif. 16 1. Produk Produk jasa merupakan jatung dari strategi pemasaran dan kualitas dari produk akan menentukan peminatan dari consumer. Produk jasa terdiri dari: a. Produk utama yang menjadi kebutuhan utama atau kebutuhan prima dari pelanggan b. Tambahan unsur pelayanan yang saling memperkuat nilai tambah yang membantu pelanggan untuk menggunakan produk inti secara efektif Selain itu, produk ini dapat diputuskan dengan mempertimbangkan a. Nama Brand b. Fungsinya c. Style d. Kualitas e. Pembungkusan f. Suport perbaikan g. Jaminan h. Aksesoris dan juga jasa pelayanan 2. Tempat dan waktu Perusahaan akan menyampaikan jasa layanan kepada kosumen melalui organisasi perantara.Dalam penyampaian layanan jasa kepada consumer, keputusan keputusan ditentukan kapan dan dimana, sama halnya pada saat kita menggunakan metode pemakaian chanel, Menurut Christoper Lovelock (2012, P: 44) Menurut paper tulisan dari Neety Narayan dalam Sole Proprietorship – Uday naraya Singh (2013:5) Place atau tempat itu lebih mengarah kepada distribusi 17 produk Chanel atau tempat dimana produk ini diditribusikan yang tergantung pada jenis produk dan juga keputusan harga 3. Price Harga itu harus mempunyai kesesuain dengan produk yang akan kita jual, sesuai dengan lingkungan tempat pejualan segmentasi kita siapa dan juga dimana kita akan memasarkan barang tersebut. Tindakan kita untuk melakukan penelitian terhadap lingkungan terlebih dahulu akan sangat memebantu dalam menetukan ketetapan harga sehingga keputusan tersebut dapat diterima oleh konsumen dengan baik. Menurut paper tulisan dari Neety Narayan dalam Sole Proprietorship – Uday naraya Singh (2013:4) Harga dari sebuah produk itu tergantung dengan banyaknya perbedaan variable dan juga adanya pembaharuan yang berkelanjutan. Yan menjadi pertimbangan dalam harga anatara lain, biaya dari produk itu sendiri,periklanan, pengeluaran dari pemasaran, fluktuasi dipasar dan juga biaya distribusi.Melalui penjelasan dalam JD Sport Creating wining marketing mix Business Case Studies( (1995-2013 :59) Terdapat perbedaan dalam “pricing strategies”yang akan diangakat untuk menghasilkan permintaan : 1. Market penetration, memperkenalkan produk dengan menggunakan harga rendah memperoleh market share 2. Competitive Pricing,Kebanyakan dipakai untuk produk dari brand yang sudah terkenal dan dengan jumlah permintaan tinggi 3. Strategi pricing, Dipakai untuk posisi yang eksulive produk dan brand yang diciptakan untuk lebih bersifat diinginkan bagi konsumer dan mengasilkan permintaan yang mendemostrasikan sebuah nilai 18 4. Promosi Promosi merupakan bagaimana cara kita memperkenalkan dan menyampaikan produk dan jasa perusahaan kita kepada konsumen. Didalam promosi ini terdapat tiga kompenen didalamnya: a. Memberikan kebutuhan informasi yang dibutuhkan dan juga nasihat b. Membujuk konsumen sebagai target agar mereka tahu tentang kualitas brand dan juga pelayanan produk itu sendiri c. Mendorong mereka untuk tindakan pada waktu tertentu Menurut paper tulisan Neety Narayan dalam Sole Proprietorship – Uday naraya Singh (2013:6) Keputusan dalam promosi: a. Promotional strategy b. Advertising c. Personal selling & sales force d. Sales promotions 5. Proses Proses merupakan sebuah langkah yang ditempuh dari awal mula persiapan pembuatan produk , langkah pembuatan dan juga sampai langkah perusahaan menyampaikan pelayanan barang dan jasa tersebut kepada konsumen. 6. Physical Environment ( Physical Evidence ) Menurut paper tulisan dari Neety Narayan dalam Sole Proprietorship – Uday naraya Singh (2013:7) Physical Evidence merupakan tentang dimana pelayanan tersebut disampaikan. Melalui physical evidence dapat digunakan meciptakan harga dalam pelayanan yang dikembangkan dengan adanya pengalaman yang positif. 19 7. People Sumber daya manusia mempunyai peranan yang sangat penting, bahkan mereka dalam arti karyawan dalam sebuah perusahaan dan juga organisasi untuk menyampaikan jasa kualitas pelayanan secara langsung kepada kostumer. Menurut paper tulisan Neety Narayan dalam Sole Proprietorship – Uday naraya Singh (2013:6)“Staff requires apropiate interpersonal skills, aptitude, and service knowledge in order to deliver a quality service”. In the UK many organisations apply for the “investors in people “Accreditation to demonstrate that they train staff to prescribed standards and best practice” Yang diartikan menjadi; Staf membutuhkan keterampilan yang sesuai dengan interpersonal, kecerdasan, dan pengetahuan layanan dalam rangka untuk memberikan pelayanan yang berkualitas ". Banyak organisasi yang berada di inggirs mengajukan permohonan untuk "investor in people” sebuah akreditasi untuk menunjukkan bahwa mereka melatih staf sesuai dengan standar yang ditentukan melalui praktek yang memiliki kulaifikasi terbaik” 2.6. Hospitality Marketing Mix Menurut Robert D Reid & David C Bojanic (2010:18) Hospitality marketing mix terkandung lima komponen didalamnya: 1. Produk Pelayanan bauran Merupakan kombinasi dari semua produk dan pelayanan jasa yang ditawarkan oleh hospitality industry operation, termasuk tangible dan intangible.Contohnya tipe atau jenis kamar tamu dan amneitiies. 20 2. Presentasi bauran Merupakan elemen yang digunakan manager dari departemen marketing untuk meningkatkan produk tangiable termasuk lokasi fisik, atmosphere and juga lighting, warna, suara dan personel. 3. Komunikasi bauran, merupakan komunikasi diantara karyawan operasional terhadap consumer. 4. Harga bauran, harga bauran merupakan harga yang sudah ditetapkan oleh perusahaan terhadap persepsi pelanggan dan niali yang mereka terima. 5. Distribusi bauran, merupakan penditribusian Chanel yang yang tersedia diantara persusahaan dan juga target pemasaran. 2.5 Pengertian Jasa pelayanan Berikut ini beberapa teori dan definisi dari para ahli tentang “Pelayanan”.Florence Berger & Judi Brownell (2011, P4) “Service can be defined as economic activities that produce time, place form or psychological utilities. Diartikan menjadi,” Layanan dapat didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi yang menghasilkan waktu, bentuk tempat atau utilitas psikologis” Dibawah ini juga merupakan beberapa definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli: 1. Menurut Kotler keller (2011,P378) “ A Service is any act of performance one party can offer to another that is essentially intangible and does not result in the ownership of anything” Diartikan menjadi, ” Layanan adalah setiap tindakan kinerja sekali oleh satu pihak dan menawarkannya kepada yang lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. 21 2. Menurut Christopher Lovelock & Jochen Writz (2012,P 37) Pelayanan itu, The word service originally was associated with work servants did for their masters .In time , a broader association emerged, captured in the dictionary definition of “ the action of serving ,helping, or benefiting ; conduct tending to the welfare of advantage of another .The definition of services itself is “Service are economic activities offered by one party to another. Often timebased, performance bring about desired result to recipient ,object or other assets for which purchasers have responsibility .In exchange for money ,time effort ,service costumers expect value from access to goods, labor ,professional skills ,facilities, networks, and system; but they do not normally take ownership of any of the psychical elements involved. Diartikan menjadi, Kata “ layanan” atau pelayanan awalnya dikaitkan dengan pekerjaan pelayan yang dilakukan untuk tuannya. Munculnya sebuah asosiasi yang lebih luas muncul mereka menangkap dan mendefinisi arti kata pelayanan dalam kamus menajadi tindakan melayani, membantu, atau menguntungkan,hal ini dilakukakan cenderung untuk kesejahteraan dan keuntungan orang lain, yang definisi kembali bahwa “ Pelayanan” itu sendiri adalah sebuah kegiatan ekonomi yang ditawarkan oleh salah satu pihak kepada pihak lain yang seringkali berbasis waktu dana kinerja membawa hasil yang diinginkan kepada penerima, obyek atau aset lainnya yang memiliki tanggung jawab pembeli. Dalam pertukaran untuk uang, waktu usaha, pelanggan layanan mengharapkan nilai dari akses terhadap barang, tenaga kerja, keterampilan profesional, fasilitas, jaringan, dan sistem, tetapi mereka biasanya tidak mengambil kepemilikan dari setiap unsur psikis yang terlibat. 22 Penulis menyimpulkan bahwa pelayaan jasa dapat didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi yang menghasilkan waktu, bentuk tempat atau utilitas psikologis, sesuai dengan defnisi dari Florence Berger & Judi Brownell (2011:P4) 2.5.1 Kompenen Jasa Pelayanan Menurut Florence Berger & Judi Brownel (2011: P4) A service can be broken down into three components: Technical, functional & image.Diartikan menjadi “Jasa itu dapat dibagi menjadi tiga komponenn, teknis, fungsi dang & gambar Dibawah ini merupakan komponen kompenen jada dalam pelayanan: 1. Teknis yang mengarah pada aspek pelayanan yang bersifat tangible atau dapat dirasakan Yang termasuk didalamnya adalah organisasi fasilitas seperti; Lobby, kamar tamu dan restoran hotel 2. Fungsi aspek, mengarah pada aspek intangible tidak dapat dirasakan; Kecepatan atau kecekatan seorang karyawaan disaat diminta memenuhi permintaan tamu, kemauan dan inisiatif dari karyawan untuk membantu tamu, tata cara karyawan berbicara terhadap tamu. 3. Gambar aspek itu termasuk didalam reputasi sebuah perusahaan reputasi organisasi itu dibangun oleh iklan, harga, tindakan yang diharapkan oleh tamu, persepsi tamu dan pengalaman. Dari teori diatas penulis menyimpulkan bahwa ketiga aspek tersebut merupakan sebuah landasan penting dalam sebuah organisasi terutama yang berhubungan denagan jasa. Dimaksudkan untuk membangun dan meningkatkan citra didalam organisasi tersebut. Hal itu lebih banyak ditekankan kedalam organisasinya, yaitu lebih ke sumber daya manusia yang menjadi perantara untuk menyampaikan jasa 23 pelayanan tersebut kepada tamu. Kemudian ditekankan pada aspek fungsional fasilitas dari hotel tersebut yang juga mempengaruhi keputusan pelanggan serta bagaimana kita mempresentasikan hotel kita melaui gambar visual iklan dari organisasi kita yang akan mempengaruhi citra perusahaan atau hotel kita. 2.5.2 Karakteristik Jasa Pelayanan 1. Intangibility atau tidak berwujud, Jenis karakteristik jasa pelayanan ini, bahwa jasa pelayanan tersebut tidak dapat dirasakan menggunakan panca indera kita, tidak dapat dicium baunya, tidak dapat dipegang, dirasakan, didengar, tidak dapat dilihat sebelum dijual. Untuk mengurangi ketidak pastian pembeli akan melihat bukti kualitas dengan menarik kesimpulan dari a. Tempat, mislanya keadaan didalam maupun diluar gedung terlihat akan tingkat kebersihannya. b. Sumber daya manusia, kegiatan dari karyawan dapat diihat kesibukannya dan dapat dilihat dari cukupnya jumlah karyawan yang mampu menjalankan tugas dan perkerjaan mereka c. Peralatan misalnya adanya komputer, mesin foto copy, fasilitas atm dan yang mendukung sarana dan fasilitas tempat tersebut d. Materi komunikasi, adanya tulisan dan foto yang menggambarkan effesiensi dan kecepatan e. Symbol, misalnya simbol nama bank yang menyediakan fasilitas ATM f. Harga, adanya iklah harga yang mendukung informasi dari pelanggan 2. Inseparability atau tidak terpisahkan Penyedia jasa pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan pembeli. Baik penyedia jasa maupun pembeli itu mempunyai bagian masing masing dalam peran mereka untuk 24 memberikan keuntungan antara satu dengan yang lain.Tamu tidak bisa memesan bahkan menikmati sajian menu yang sudah di sediakan direstoran tanpa adanya jasa dari “cook” chef yang bertugas di kitchen, demikian halnya apabila “cook” atau chef tidak mendapatkan orderan atau pesanan makanan dari tamu mereka tidak akan bisa berproduksi untuk mencapai target keuntungan restoran maupun hotel yang menyedikan faslitas bagi tamu. Itulah salah satu contoh untuk penjelasan mengenai dari karakter inseparability 3. Variability atau diartikan sebagi variabilitas Karakter variabilitas ini lebih mengarahkan pada arti bahwa setiap kualitas jasa pelayanan itu mempunyai perbedaaan antara yang satu dengan yang lainnya.Baik dari siapa yang menyediakan jasa , menyampaikan, dimana pelayanan dan kapan waktu itu dilakukan, itu semua akan mempengaruhi variable dari masing masing pelayanan. Sebagai contoh, Setiap waiters’ mempunyai tugas dan tanggung jawab yang hampir sama dalam malayani dan menyampaikan pesanan menu kepada pelanggan. Tetapi meskipun mereka mempunyai tugas yang sama dan peran yang sama tetapi mereka mempunyai perbedaan masing masing dalam menyampaikan pelayanan kepada pelanggan. Dengan adanya variabilitas ini, menurut Kotler keller ( 2011 :P382) Untuk memastikan pelanggan ,beberapa perusahan memberikan sebuah “service guarantees“ untuk mengurangi persepsi dan resiko dari pelanggan Ada 3 langkah yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam meningkatkan kualitas control ; a. Menginvestasikan perekrutan yang baik dan melakukan training prosedur b. Membuat standarisasi tentang pelayanan performance sebagai proses melalui organisasi c. Memonitor kepuasanan pelanggan 25 4. Perishability Maksud dari karakteristik ini bahwa jasa pelayanan itu tidak dapat disimpan untuk hari besok, untuk hari ini berati berlaku hanya sampai untuk hari ini saja dan tidak dapat disimpan untuk besok.Contohnya, Hari ini ada tamu hotel yang memesan kamar atau reservasi melalui telephone untuk menginap untuk jangka waktu 2 hari, kebetulan masih ada kamar yang tersedia sehingga masih diterima reservasi tersebut.Tetapi tamu tersebut “No Show” . Sehingga availability kamar tersebut sudah tidak valid lagi untuk hari kedua dari pemesanan kamar itu untuk tamu tersebut. 2.6 Pengertian Kualitas Pelayanan Chirtopher Lovelock & Jochen Wirtz (2012:406), we define service quality from the usher’s perspective as consistency meeting or exceeding expectations.Diartikan menjadi “Kami mendefinisikan kualitas layanan dari sudut pandang pengguna sebagai konsistensi memenuhi atau melampaui harapan pelanggan” 1. Menurut Robert D.Reid & David C.Bojanic (2010, P54) Service quality is a perception resulting from attitudes formed by costumers long term over all evaluation performance. Diartikan menjadi “ Kualitas layanan adalah persepsi yang dihasilkan dari sikap yang dibentuk oleh pelanggan jangka panjang atas semua evaluasi kinerja” 2. Menurut Chirtopher Lovelock & Jochen Wirtz (2012:406) dalam buku Grá½…noos and others also suggest the perceived quality of a service is the service delivery and its outcome to what they expect. 26 Diartikan menjadi “ Menunjukkan kualitas yang dirasakan dari layanan adalah pelayanan dan hasilnya untuk apa yang mereka harapkan ” 3. Menurut Peter & James H.Donnely, Jr.(2011,P178) Costumer determined the value of service quality in relation to available alternatives and their particular needs. In General, problems in the determination of good service quality are attributable to differences in the expectations, perceptions and experiences regarding the encounter between the service provider and consumer. Diartikan menjadi “Pelanggan menentukan nilai kualitas pelayanan dalam kaitannya dengan alternatif yang tersedia dan khusus mereka butuhkan, secara umum, masalah dalam penentuan kualitas pelayanan yang baik adalah yang timbul dari perbedaan dalam, persepsi harapan dan pengalaman mengenai pertemuan antara penyedia layanan dan konsumen. Penulis menyimpulakan bahwa kualitas pelayanan merupakan sudut pandang pengguna sebagi sebuah konsistensi yang melampaui harapan, Sama seperti definisi yang dikemukakan oleh Chirtopher Lovelock & Jochen Wirtz (2012:406) 2.6.1 Dimensi Kualitas Pelayanan Penulis menggunkan teori dari Valerie Zeithaml, Leonard Berry, & A. Parasuraman melalui buku dari Christopher Lovelock & Jochen Writz (2009:406)) 1. Dimensi tangible, appereance of physical element atau diartikan sebagai penampilan elemen fisik 27 2. Dimensi Realibility,dependable and accurate performance atau diartikan sebagai kinerja yang dapat diandalkan dan akurat 3. Dimensi Responsive, ketepatan dan jiwa untuk membantu 4. Dimensi Assurance, kredibilitas, keamanan, kompetensi dan kesopanan 5. Dimensi Empathy, kemudahana akses,komunikasi yang baik dan pemahaman dari pelanggan Menurut James A Fizsimmons & Mona J Fitzsimmon (2011:116) Dimensi kualitas pelayanan dijabarkan lagi menjadi: 1. Reability: Kemampuan untuk bertindak akan janji dari jasa pelayanan Yang dapat diandalkan dan dilakukan secara akurat.Tindakan reabilitas pelayanan adalah suatu harapan dari tamu atau pelanggan yang dimaksudkan pelayanan itu dapat diselesaikan tepat pada waktunya,cara yang baik dan tidak ada kesalahan. Contohnya; Menerima sebuah email, pesan yang kurang lebih dalam jumlah waktu yang sama untuk setiap harinya yang dirasakan penting bagi setiap orang, kemudian untuk pekerja di kantor belakang diamana keakuratan dalam sebuah tagihan dan memiliki penyimpanan data laporan tagihan itu disangat diharapakan keakuratannya. 2. Responsivness (tanggap) kemauan untuk membantu tamu atau pelanggan untuk mencukupkan pelayanan secara cepat dan tidak membuat tamu menunggu,dan tidak ada alasan yang dianggap tidak jelas . 3. Assurance ( jaminan kepastian) , pengetahuan dan nilai kesopanan termasuk juga nilai dari kemampuan untuk menyampaikan kepercayaan dan rasa percaya diri.Termasuk didalamnya,mempunyai kompetensi dalam bertindak melakukan sebuah pelayanan jasa, sopan dan 28 menghormati kepada tamu,mempuyai cara bicara atau komunikasi yang effective dengan tamu,dan memiliki sikap yang dapat diterima dihadapan tamu. 4. Empathy (empati) ketentuan dari rasa kepedulian yang dimilki secara individual sehingga tamu dan pelanggan dapat melihatnya.Termasuk didalamnya, dapat didekati,mempunyai kesensitifan,langkah yang lebih untuk bisa mengerti akan kebutuhan tamu 5. Tangible, Sesuatu yang dapat dilihat secara fisik, termasuk fasilitas fisik, peralatan, media komunikasi,kondisi fisik ( kebersihan) termasuk misalanya kekedapan suara. Banyak tamu atau pelanggan menggunakan 5 dimensi ini untuk mengukr gaps atas penilaian mereka terhadap kualitas pelayanan .Dimana hal itu berlandaskan atas pembandingan antara sesuatu yang mereka harapkan dengan pelayanan yang dirasakan. Dari “gap” antara keduanya itu adalah sebuah ukuran dalam kualitas pelayanan kepuasan baik positif maupun negative. Dalam espektasi anatar harapan dan kualitas pelayanan yang dirasakan ,terdapat 5 definisi tentang GAP; 1. GAP 1, Muncul dari pihak manjemen akan kurangnya pengertian secara penuh akan bagaimana cara seoramg pelanggan merumuskan harapan dari angka dan sumbernya, misalnya: dari iklan yang ditawarkan, pengalaman sebelumny dengan perusahaan dan pesaing,kebutuhan pribadi,komunikasi dengan teman mereka. 2. GAP 2,Kurangnya komitmen dari manajemen untuk kualitas pelayanan atau persepsi dari ketidak layakan sesuai dengan harapan pelanggan GAP muncul karena sebenarnya oleh penyampaian pelayanan tidak sesuai dengan spesifikasi yang sudah dibentuk oleh menejemen. 29 3. GAP 3, Dapat mucul karena beberapa hal termasuk, kurangnya kerjasama team work, seleksi karyawan yang kurang bagus, training yang kurang baik, design yang tidak sesuai. 4. GAP 4, Harapan dari pelanggan itu muncul oleh karena adanya media komunikasi periklanan dari perusahaan, sehingga GAP 4 ini, perbedaan antara penyampaian pelayanan dan komunikasi secara external , misalnya janji yang melebih lebihkan, informasi yang kurang akan orang yang bisa dihubungi sebagai contact person 5. GAP 5 , Costumer satisfaction Gambar 2.2 Model GAP Sumber: Menurut James A Fizsimmons & Mona J Fitzsimmon (2011:117) 2.7 Pengertian Restoran Menurut Clayton W Barrows & Tom Powers (2009:164) The word restaurant cover a broad range of service operations. The term come from French word restaurant, meaning “restore of energy “the term was used as early as the mid 1700s 30 to describe public place that offerd soup and bread. Today, any public place that specializes in the sale prepred food for consumption on or off promise can be describes as restaurant .Food service generaly used to represent the boarder term ,which encompases all sort of public and private locations that provide food for sale Diartikan menjadi; Kata restoran mencakup berbagai operasi layanan. Istilah berasal dari restoran kata Perancis, yang berarti " memulihkan energi" istilah ini digunakan pada awal 1700-an pertengahan untuk menggambarkan tempat umum yang menawarkan sup dan roti. Hari ini, setiap tempat umum yang mengkhususkan diri dalam penjualan pangan yang sudah disiapkan dikonsumsi untuk menggambarkan sebagai restoran. Pelayanan makanan umumnya digunakan untuk mewakili istilah asrama, untuk mencakup semua jenis lokasi publik dan swasta yang menyediakan makanan untuk dijual Menurut John Walker (20011:13) Restoran dibedakan menurut jenis dan karakternya: 1. Chain atau independence (indi) dan franchise restoran misalnya KFC Restoram ini relatif gampang untuk dibuka, yang perlu kita lakukan hanyalah membeli dari perusaan McDonald franchise. 2. Quick service, seperti restaurant yang memiliki ciri khas menu seperti, pizza, burger dan mie restoran ini menyediakan makanan yang precook sehingga tujuannya agar cepat habis.Hal yang lain dalam pengembanganya, restoran ini mempuyai karyawan dan produk yang sudah siap untuk meyajikan dan disajikan dalam jumlah maksimum dari pelanggan dalam waktu tertentu. Pembelian makanan dilakukan diawal pemesanan dan juga jenis menu yang disediakan sangat terbatas. 31 3. Fast casual restoran, restoran ini menyediakan ingrdients yang berkualitas tinggi, menu yang kita pesan juga pembuatannya masih baru, restoran yang memiliki pilihan menu yang megarah pada kesehatan,formatnya self-serving, 4. Family restoran,Family restoran berkembang dari model sebuah coffee shop. Kebanyakan restoran keluarga ini berada didaearah yang mudah dijangkau seperti di daerah pinggiran kota. Menu yang disediakam lebih simple dalam design pelayanannya yang disesuaikan dengan kesesuaian pelanggan yang dalam kuantitas keluarga. 5. Casual restoran,Casual dining lebih popular karena sesuai dengan trend sosial dan lebih relax sesuai dengan life style. Termasuk didalamnya termasuk jenis jenis menu makanan, menu dari bar termasuk pelayanan minuman berakholonya, suasana restoran yang nyaman dan jenis dekorasinya. 6. Fine dining restoran,Restoran ini lebih mengarah akan jenis makanan dan juga jenis pelayanan restoran dimana makanan, minuman,dan pelayanan biasanya lebih mengarah pada kemewahan . Dalam pengoperasian restoran ini juga mempunyai chef yang berkualitas tinggi serta karyawan lain yang mempuyai pelatihan yang sangat bagus. Alat alat peralatan makan kana tau cutleries pun mempunyai kualitas yang tinggi dan mahal. Bahan bahan makan mentah yang dipakai juga berkualitas tinggi dan berkualitas impor.Mereka juga mengutamakan garnish dalam presentasi makanan dan juga rasa dari makanan yang disajikan pun menyertai penampilan yang disuguhkan. Fine dining juga lebih menarah pada pengalaman visualisasi dan juga psychology dari tamu sendiri 32 33