Totolan Terakhir

advertisement
PERANAN DAN TANTANGAN YANG HARUS DIHADAPI
PIMPINAN SI ATAU TI DI INDONESIA TAHUN 2014-2016
MAKALAH TOPIK-TOPIK LANJUTAN
SISTEM INFORMASI
Oleh
Wilson Chandra
1501172310
Hendy Citra
1501172323
Khansa Dinar Adibah
1501199880
Felicia Utama Widjaya
1501203083
Audria Gupitarini
1501203846
06 PKM / Kelompok 01
Universitas Bina Nusantara
Jakarta
2014/2015
Universitas Bina Nusantara
Jurusan Sistem Informasi
School of Information Systems
Makalah Topik-Topik Lanjutan Sistem Informasi
Semester Genap 2014/2015
PERANAN DAN TANTANGAN YANG HARUS DIHADAPI
PIMPINAN SI ATAU TI DI INDONESIA TAHUN 2014-2016
Wilson Chandra
Hendy Citra
Khansa Dinar Adibah
Felicia Utama Widjaya
Audria Gupitarini
1501172310
1501172323
1501199880
1501203083
1501203846
Kelas / Kelompok : 06 PKM / 01
Abstrak
TUJUAN PENULISAN, ialah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Topik-Topik
Lanjutan Sistem Informasi serta untuk mengetahui dan menganalisa peranan dan tantangan
pimpinan SI/TI padaorganisasi tahun 2014-2016.
METODOLOGI PENELITIAN Metode tersebut menggunakan metode studi pustaka, yaitu
suatu metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengkajian terhadap sumber-sumber
yang autentik seperti membaca buku, serta literature dari internet yang berhubungan dengan
permasalahan, sehingga diperoleh data-data yang dibutuhkan dalam pembuatan paper tentang
“Peranan dan Tantangan yang Harus Dihadapi Pimpinan SI atau TI di Indonesia Tahun 20142016” ini.
HASIL YANG DICAPAI adalah mengetahui berbagai tantangan dan persiapan yang harus
dilakukan pemimpin SI atau TI dalam beberapa tahun ke depan.
SIMPULAN dari pembuatan makalah tentang “Peranan dan Tantangan yang Harus Dihadapi
Pimpinan SI atau TI di Indonesia Tahun 2014-2016” ini adalah perusahaan harus siap
dengan tantangan-tantangan yang akan dihadapi dan mencari solusinya. Oleh karena itu,
manajemen yang baik haruslah berperan sesuai dengan situasi dan kondisi pada perusahaan
atau organisasi. Menajemen yang tidak bisa menjalankan peran sesuai tuntutan perusahaan
dapat membawa kegagalan.
Kata Kunci
Pemimpin, Tantangan, Perusahaan, SI, TI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi sangatlah pesat. Pola kehidupan
masyarakat juga terus berubah. Teknologi informasi dan komunikasi menjanjikan
efisiensi, kecepatan penyampaian informasi, jangkauan yang global dan transparansi.
Perkembangan ini tentu saja memiliki potensi yang tinggi dari segi keuntungan,
kesempatan dan manfaat-manfaat lainnya. Dapat kita lihat dengan adanya Internet
atau berkembangnya aplikasi, informasi memegang peranan penting dari banyak
kegiatan. Setiap tahunnya dapat dipastikan bahwa teknologi-teknologi tersebut akan
semakin berkembang di kalangan perusahaan. Hal-hal ini juga mempengaruhi dan
memberikan tuntutan tersendiri untuk meningkatkan skill individu dan segala fungsi
di berbagai aspek dan pada perusahaan.
Setiap organisasi dan perusahaan memiliki tata cara kelola nya masingmasing. Terdapat manajemen yang memegang berbagai peranan penting yang
menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk
diwujudkan bersama. Ada banyak peran yang harus dimainkan / diperankan para
manajer secara seimbang sehingga diperlukan orang-orang yang tepat untuk
menjalankan peran-peran tersebut. Pada umumnya manajer memiliki tanggung jawab
yang sama, yaitu melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengendalian, serta penyusunan staf.
Dalam suatu manajemen dan semakin berkembangnya zaman, tantangan yang
akan di hadapi akan semakin bertambah dalam keberlangsungan hidup organisasi.
Tantangan yang ada juga bervariasi. Manajamen yang baik pasti dipimpin oleh
seorang pemimpin atau manajer yang cakap. Pemimpin adalah arsitek sistem sosial
yang membuat inovasi dan kolaborasi terjadi. Keberagaman organisasi diperluas.
Sistem manajemen menghargai perbedaan pendapat, diversitas dan divergensi, sama
perlunya dengan menghargai kesatuan, konsensus, dan kohesi. Manajer juga harus
mempunyai inisiatif bijaksana dalam mengambil langkah-langkah untuk mencapai
tujuan organisasi.
Perusahaan harus siap dengan tantangan-tantangan yang akan dihadapi dan
mencari solusinya. Oleh karena itu, manajemen yang baik haruslah berperan sesuai
dengan situasi dan kondisi pada perusahaan atau organisasi. Menajemen yang tidak
bisa menjalankan peran sesuai tuntutan perusahaan dapat membawa kegagalan.
1.2
Ruang Lingkup
Dalam penulisan makalah ini, maka akan dibahas mengenai peranan dan
tantangan pimpinan SI/TI pada organisasi di Indonesia. Yang di mana juga dibahas
tantagan pada tahun 2014-2016 ini pad SI/TI perusahaan.
1.3
Tujuan dan Manfaat
1.3.1
1.3.2
1.4
Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah :
a. Sebagai pemenuhan tugas dari mata kuliah Topik-Topik Lanjutan.
b. Untuk mengetahui dan menganalisa peranan dan tantangan
pimpinan SI/TI padaorganisasi tahun 2014-2016.
Manfaat
Manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah :
a. Dapat menambah pengetahuan mengenai tata cara penamaan suatu
produk.
b. Topik tersebut dapat menjadi acuan dalam mengelola bisnis untuk
menghadapi tantangan.
Metodologi Penelitian
Metode tersebut menggunakan metode studi pustaka, yaitu suatu metode
pengumpulan data dengan cara melakukan pengkajian terhadap sumber-sumber yang
autentik seperti membaca buku, serta literature dari internet yang berhubungan
dengan permasalahan, sehingga diperoleh data-data yang dibutuhkan dalam
pembuatan paper tentang “Peranan dan Tantangan yang Harus Dihadapi Pimpinan SI
atau TI di Indonesia Tahun 2014-2016” ini.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan salah satu unsur penentu keberhasilan organisasi,terlebih
lagi dalam kesuksesan penyelerasan strategi TI dan bisnis. Untuk memahamiyang dimaksud
dengan kepemimpinan, ada baiknya kita terlebih dahulu mengetahuiarti pemimpin (leader).
Hal ini disebabkan kepemimpinan dilakukan oleh seorang pemimpin yang mengemban tugas
untuk melakukan fungsi kepemimpinan tersebut.Menurut Kartini Kartono (1993)
kepemimpinan berasal dari kata pemimpin,yang berarti seorang pribadi yang memiliki
kecakapan dan kelebihan khususnyakecakapan dan kelebihan di satu bidang sehingga dia
mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas
tertentu demi pencapaian suatu maksud atau beber apa tujuan.Lebih dalam lagi mengenai arti
seorang pemimpin, menurut Robbert D Stuart(2002) bahwa pemimpin adalah seorang yang
diharapkan mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi, memberi petunjuk dan juga
mampu menentukan individuuntuk mencapai tujuan organisasi.
Seiring dengan itu James P. Spillane (2006)menyatakan bahwa pemimpin itu agen
perubahan dengan kegiatan mempengaruhiorang-orang lebih daripada pengaruh orang-orang
tersebut kepadanya.Beragam definisi dan konsep kepemimpinan yang ditemukan dalam
berbagai bahan pustaka, yang masing-masing berbeda dalam penekanan arti. Richard L. Daf
(2005) mendefinisikan kepemimpinan adalah suatu pengaruh yang berhubunganantara para
pemimpin dan pengikut (followers).
Kemudian Gibson (2006)menyatakan bahwa kepemimpinan adalah suatu upaya
menggunakan pengaruh untuk memotivasi orang-orang guna pencapaian suatu tujuan. Masih
berkaitan dengan arti pengaruh, Ken Blanchard yang dikutip oleh Marcelene Caroselli (2000)
menyatakan bahwa kunci untuk kepemimpinan hari ini adalah “pengaruh” bukan
“kekuasaan” selanjutnya ia mengatakan para pemimpin tahu bagaimana mempengaruhi
orang-orang dan membujuk mereka untuk suatu tuntutan pekerjaan yang tinggi.Edgar Schein
menyatakan bahwa kepemimpinan adalah hal yang saling berjalinan dengan pembentukan
budaya. Membangun budaya organisasi danmenciptakan perubahan secara bertahap
merupakan peran yang unik dan esensial dari pemimpin dan kepemimpinan
.Sedangkan Siagian (1994) mengatakan kepemimpinan dapat diartikan
sebagaikegiatan mempengaruhi orang-orang agar bekerja sama untuk mencapai tujuan
yangmereka inginkan. Kartini Kartono (1993) mengemukakan bahwa fungsikepemimpinan
adalah memandu, menuntun, membimbing, membangun, memberiatau membangun motivasi
kerja, mengemudikan organisasi, menjalin jaringankomunikasi yang baik, memberikan
supervisi/pengawasan yang efisien, danmembawa pengikutnya kepada sasaran yang ingin
dituju sesuai dengan ketentuanwaktu dan perencanaan.Untuk merencanakan dan
mengimplementasikan suatu perubahan dalamorganisasi diperlukan kepemimpinan yang kuat
melalui tindakan pimpinan dalammempengaruhi, dan mengarahkan anggota organisasi. Burt
Nanus (1999)mengemukakan setidaknya ada empat peran seorang pemimpin yaitu :
1. Pemimpin sebagai pemberi visi dan strategi (visionaryand strategies),
Pemimpin adalah seorang yang bertanggung jawab untuk menggerakan organisasi ke
arah yang benar. Kemudian pemimpin menetapkan, menyebarkandan
mengembangkan visi dengan jelas serta menunjukkan cara-cara baru dimasa yang
akan datang. Di samping itu ia memberikan inspirasi padaanggotanya serta mendesain
strategi untuk mencapai visi dan misi organisasi2.
2. Pemimpin sebagai politisi dan juru bicara (politician and champaigner),
Pemimpin berperan sebagai penasehat, juru bicara dan sebagai negosiator
terhadap bawahannya. Ia juga membangun hubungan dengan menggunakansumbersumber informasi ( super networker ).
3. Pemimpin sebagai pelatih (coach)
Di dalam diri pemimpin telah tertanam sifat membangun regu dan membinaorangorang dalam organisasi, ini merupakan tanggungjawabnya. Selain itu pemimpin juga
berperan membangun kepercayaan yang menjadi peganganorganisasi dan ia juga
pemberi semangat serta inspirasi pada setiap individu.
4. Pemimpin sebagai agen perubahan (agent of change)
Dalam posisi untuk masa yang akan datang. Ia mempunyai pengaruh besar
dalam pengambilan keputusan untuk perubahan dan ia memperkenalkan programprogram baru, menciptakan strategi kerja sama dengan publik. Kadang-kadang ia
seorang restruktur organisasi dan seorang inovator untuk mencapai
perubahan.Gambar 1. Pemimpin dan Kepemimpinan yang visioner (Burt Nanus,
1999)
Gambar 1. Pemimpin dan Kepemimpinan yang visioner (Burt Nanus, 1999)
2.2 Gaya Kepemimpinan.
Menurut U.S. Army Handbook (1973) yang dikutip oleh Clark (2005) bahwa gaya
kepemimpinan adalah cara dan pendekatan dalam memberikan arahan,implementasi rencana,
dan memotivasi orang. Secara normal dan umum ada 3 jenis gaya kepemimpinan yaitu :

Authotarian atau autocratic

Participative atau democratic

dan Delegative atau freereign
Gaya autokratik digunakan ketika seorang pemimpin mengatakan kepada bawahannya
tentang apa diinginkannya dan bagaimana cara menyelesaikannya,tanpa menerima saran dari
para pengikutnya. Gaya ini bukan berarti seorang pemimpin yang suka berteriak-teriak dan
menggunakan kata-kata yang kurang baik dan memimpin dengan ancaman serta
menyalahgunakan kekuasaannya. Hal tersebutadalah bentuk dari gaya yang tidak profesional.
Gaya autokratik biasanya digunakan pada kondisi tertentu.Seorang pemimpin bergaya
partisipatif atau demokratis melibatkan beberapa bawahannya dalam mengambil suatu
keputusan. Meskipun demikian pemimpinlahyang mengelola dan memiliki autoritas dalam
pengambilan keputusan. Gaya ini biasanya digunakan apabila pemimpin memiliki sebagian
informasi dan sebagianyang lain dimiliki oleh bawahannya.
Pada gaya delegatif pemimpin mengizinkan bawahannya untuk
mengambilkeputusannya sendiri. Bagaimanapun pemimpin tetap bertanggung jawab
ataskeputusan tersebut. Hal ini dilakukan apabila bawahan memiliki kemampuan untuk
menganalisis situasi dan menentukan apa dan bagaimana yang harus dilakukan.
2.3 Chief Information Officer (CIO)
McLeod dan Schell (2004) mendefinisikan CIO sebagai manajer senior di bidang
layanan informasi yang mengkontribusikan keahlian manajerialnya untuk menyelesaikan
masalah tidak hanya pada sumber daya informasi namun juga padasemua bidang dalam
organisasi.CIO adalah sebuah jabatan strategis yang memadukan teknologi dan
sisteminformasi dengan aspek manajemen lainnya agar dapat memberikan
dukunganmaksimal terhadap pencapaian tujuan organisasi.Seorang CIO menjamin agar
implementasi TIK dapat selaras dengan programyang dijalankan sehingga tercipta efisiensi,
akurasi, kecepatan dan transparansi.Keberadaan dan peran seorang CIO diharapkan mampu
menjadi penyelaras antaraaspek-aspek teknis TI dengan proses-proses organisasi, sehinga
dapat mempermudahdan mempercepat tercapainya tujuan organisasi. Tentunya banyak
tantangan yangdihadapi CIO sebagai penyelaras antara aspek-aspek teknis TI dengan proses
penyelenggaraan organisasi, salah satu di antaranya adalah dinamika organisasi yangselalu
berubah, dituntut lebih baik dan cepat.
2.4 Fungsi dan Peran CIO
Di dalam buku “Information Systems Management in Practice”, Ralph Sprague
beserta rekannya Barbara McNurlin menjabarkan bahwa setidaknya adalima fungsi utama
CIO di sebuah perusahaan (Sprague et.al., 1993).
1. Memahami BisnisTugas pertama dan utama yang merupakan tanggung jawab CIO
adalahmempelajari dan memahami secara menyeluruh dan mendetail bisnis
yangdigeluti perusahaan.
2. Membangun Citra DivisiTugas kedua yang menjadi tanggung jawab seorang CIO
adalah membangunkredibitilitas direktorat sistem informasi yang dipimpinnya.
Hal ini sangat pentingmengingat banyak sekali karyawan yang menilai bahwa
penggunaan sisteminformasi secara strategis merupakan ciri perusahaan di masa
mendatang, bukansaat ini. Divisi sistem informasi (atau teknologi informasi)
harus memiliki citryang baik di mata fungsi-fungsi lain dalam perusahaan.
3.
Meningkatkan Mutu Penggunaan TeknologiMelihat bahwa keberadaan teknologi
informasi ditujukan untuk meningkatkankualitas kinerja SDM (employees
empowerment), seorang CIO memiliki tugasuntuk memasyarakatkan teknologi
informasi agar dipergunakan secara aktif untuk para karyawan perusahaan.
4.
Visi Teknologi InformasiTugas selanjutnya bagi seorang CIO adalah untuk
menentukan visi perusahaan melalui pemanfaatan sistem informasi di masa
mendatang.
5. Pengembangan Sistem InformasiMisi terakhir dari seorang CIO tentu saja
membuat semua hal yang ada di atas menjadi nyata
Gambar 2. Perbedaan Peran CIO saat ini dan masa lalu.(Lutchen, 2004)
2.5 Keselarasan Strategi TI – Bisnis
Ada beberapa model keselarasan strategi TI dan Bisnis, salah satu diantaranyaadalah
SAM (Strategic Alignment Model ). Model ini menggambarkan keselarasanyang dinamis
antara strategi TI dengan strategi Bisnis, merupakan model yang terdiriatas empat kuadran.
Setiap kuadran terdiri atas tiga komponen yang bila dianalisis bersama, dapat digunakan
untuk menentukan defenisi operasional kuadran yangditempatinya. Keempat kuadran tersebut
adalah strategi bisnis, strategi TI,infrastruktur perusahaan dan berbagai proses, serta
infrastruktur TI dan berbagai proses.
1. Strategi Bisnis : melibatkan semua kebijakan yang terkait dengan pemilihan posisi
perusahaan dalam konstelasi pasar, dan mendefenisikan bagaimana
perusahaanmenyadari keunggulan kompetitif yang dimilikinya.
2. Strategi TI : melibatkan semua kebijakan terkait TI yang mampu memposisikan
perusahaan di pasar global.
3. Infrastruktur perusahaan dan berbagai proses : kebijakan yang menentukan
pengaturan internal perusahaan dalam rangka melaksakan strategi bisnis.
4. Infrastruktur TI dan berbagai proses : kebijakan yang menentukan bagaiamana
perusahaan melakukan pengaturan terhadap TI, atau bagaimana organisasimelakukan
eksekusi terhadap strategi TI.
Gambar 3. Model keselarasan strategi(Henderson dan Venkatraman, 1992)
Dari gambar di atas dapat diperoleh interelasi dalam SAM yangmenggambarkan
keterkaitan antar empat domain. Meskipun masing-masing domainmemiliki sifat yang
penting, namun domain-domain tersebut akan bermanfaat biladifungsikan secara
bersamaan. Untuk tujuan tersebut, SAM menetapkan dua kaitanantar domain. Keterkaitan
pertama tersusun secara vertikal yang disebut kesesuaianstrategi dan berkonsentrasi pada
perlunya pengambilan keputusan bisnis yang akanmenentukan posisi perusahaan pada
konstelasi pasar, lengkap dengan kebijakantentang infrastruktur perusahaan dengan
komponen-komponenya. Keterkaitan keduatersusun secara horizontal yang disebut
integrasi fungsional. Keterkaitan tersebutmenerapkan prinsip yang sama dengan
kesesuain strategi namun terhadap aspek fungsional dari domain bisnis maupun TI.
Strategi TI harus berubah bila strategi bisnis mengalami perubahan, dan perubahan
tersebut juga diikuti dengan penyesuaian yang dilakukan oleh infrastruktur dan proses,
baik dari sisi bisnismaupun TI.
Pengembangan dari SAM adalah Strategic Alignment Maturity Model (SAMM)
diperkenalkan oleh Jerry Luftman (2004) merupakan kerangkan kerjauntuk mengukur
tingkat kematangan dari keselarasan bisis dan TI. Jerry Luftman danKempaiah (2007)
mengungkapkan kriteria kematangan suatu keselarasan terdiri atasenam komponen, yang
dijabarkan dalam gambar 3, sebagai berikut :
Gambar 4. Kriteria kematangan keselarasan TI-Binis(Luftman, 2004)
Rincian dari gambar di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Komunikasi (Communication )
Komponen komunikasi akan mengukur efektivitas komunikasi antara domain bisnis
dan domain TI dalam hal pertukaran ide, pengetahuan, informasi, strategi,rencana,
resiko, prioritas, dan bagaimana mencapainya.
2. Nilai (Value )
Komponen nilai digunakan untuk mengukur transformasi tujuan dan nilai bisniske
dalam strategi SI/TI dan sebaliknya, atau dengan kata lain seberapa penerimaandan
pemahaman antara bisnis dan TI.
3. Tata Kelola (Governance).
Komponen ini akan mengukur bagaimana proses dan otoritas pengambilkeputusan
baik bisnis maupun TI pada level strategis, taktikal dan operasional.
4. Hubungan ( Partnership)
Komponen ini akan menilai tingkat hubungan organisasi bisnis dan TI,kepercayaan
dan tingkat akomodatif antara keduanya.
5.
Lingkup dan Arsitektur (Scope & Architecture)
Bagian ini akan mengukur tingkat fleksibilitas infratsruktur TI dalam menghadapidan
mengendalikan perubahan bisnis yang terjadi.
6. Keahilian (Skills)
Digunakan untuk mengukur personel dan sistem SDM. Termasuk di dalamnyatentang
kesiapan terhadap perubahan (readiness for change), kemampuan belajar dan
memunculkan ide baru sebagai solusi bisnis dan TI.
Sedangkan kerangka kerja kematangan dan kriterianya disajikan dalam
Gambar 3. Kematangan akan digolongkan ke dalam lima tingkatan. Penggolongan
akan didasarkan pada rata-rata pengukuran kriteria setiap komponen
menggunakanskala Likert dengan poin 1-5 (Luftman dan Kempaiah, 2007) seperti
disajikan padatabel 2.
Tabel 2. Level Kematangan pada keselarasan(Luftman dan Kempaiah, 2007)
Dari tabel kematangan di atas, kita bisa mengetahui tingkat kematangankeselarasan
dalam suatu organisasi, semakin tinggi nilai rata-rata skala Likertmenunjukan bahwa di
organisasi tersebut penyelarasan semakin matang
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 CIO (Chief Information Officer)
Chief Information Officer (CIO) adalah jabatan untuk kepala teknologi informasi dalam
sebuah organisasi. CIO biasanya melaporkan ke salah satu kepala keuangan atau, dalam TI
yang
berpusat
pada
organisasi,
untuk
kepala
eksekutif.
Chief Information Officer (CIO) adalah jabatan umum diberikan kepada orang di suatu
perusahaan bertanggung jawab untuk teknologi informasi dan sistem komputer yang
mendukung tujuan perusahaan. Sebagai teknologi informasi dan sistem menjadi lebih
penting, CIO telah datang untuk dilihat di banyak organisasi sebagai kontributor kunci dalam
merumuskan tujuan strategis. Biasanya, CIO dalam keputusan perusahaan besar delegasi
teknis kepada karyawan lebih akrab dengan rincian. Biasanya, seorang CIO mengusulkan
teknologi informasi suatu perusahaan perlu untuk mencapai tujuannya dan kemudian bekerja
dalam anggaran untuk melaksanakan rencana tersebut. Biasanya, seorang CIO terlibat dengan
menganalisis dan proses pengerjaan ulang bisnis yang ada, dengan mengidentifikasi dan
mengembangkan kemampuan untuk menggunakan alat-alat baru, dengan membentuk
kembali infrastruktur fisik perusahaan dan akses jaringan, dan dengan mengidentifikasi dan
mengeksploitasi sumber-sumber pengetahuan perusahaan. Banyak CIO menuju upaya
perusahaan untuk mengintegrasikan Internet dan World Wide Web ke kedua strategi jangka
panjang
dan
rencana
segera
bisnis.
Keunggulan posisi CIO telah meningkat sangat sebagai teknologi informasi telah menjadi
bagian yang lebih penting dari bisnis. CIO dapat menjadi anggota dari dewan eksekutif
organisasi. Sementara pekerjaan CIO judul dimulai di Amerika Serikat, secara perlahan
menggantikan Direktur TI sebagai judul TI eksekutif senior di Eropa dan Asia.
Meskipun tidak ada kualifikasi khusus yang khas dari CIO pada umumnya, secara historis
banyak CIO memiliki gelar dalam ilmu komputer, rekayasa perangkat lunak, atau sistem
informasi. CIO semakin mendapatkan gelar MBA untuk memperkuat bisnis mereka
keterampilan manajemen. Baru-baru kepemimpinan CIO 'kemampuan, ketajaman bisnis dan
perspektif strategis telah mengambil diutamakan daripada keterampilan teknis. Sekarang
sangat umum bagi CIO untuk diangkat dari sisi bisnis organisasi, terutama jika mereka
memiliki
keterampilan
manajemen
proyek.
Peran CIO juga kadang-kadang digunakan secara bergantian dengan Chief Technology
Officer (CTO) peran, meskipun mereka mungkin sedikit berbeda. Ketika kedua posisi yang
hadir dalam sebuah organisasi, CIO umum bertanggung jawab untuk proses dan praktik yang
mendukung arus informasi, sedangkan CTO umum bertanggung jawab untuk infrastruktur
teknologi.
Gambar 3.1 Peran CIO
3.2 Fungsi CIO
Di dalam buku “Information Systems Management in Practice”, Ralph Sprague beserta
rekannya BarbaraMcNurlin menjabarkan bahwa setidaknya ada lima fungsi utama CIO di
sebuah perusahaan:
1.Memahami Bisnis
Tugas pertama dan utama yang merupakan tanggung jawab eksekutif lain dalam jajaran
direksi adalah mempelajari dan memahami secara menyeluruh dan mendetail bisnis yang
digeluti perusahaan. Kalau dahulu manajemen inti cukup mempelajari semua komponen
internal perusahaan (khususnya sehubungan dengan produk-produk atau jasa-jasa yang
ditawarkan), saat ini hal tersebut tidaklah cukup. Persaingan yang begitu cepat dan
lingkungan bisnis yang sangat dinamis mengharuskan eksekutif perusahaan untuk selalu
memantau dan mempelajari aspek-aspek di luar perusahaan (eksternal) secara intens dan
terus menerus, terutama yang berkaitan dengan perilaku pasar (market) dan pelanggan.
Setidak-tidaknya untuk dewasa ini ada tujuh cara yang terbukti efektif untuk mempelajari hal
internal dan eksternal perusahaan.
Ketujuh cara tersebut adalah:

Memiliki armada SDM yang secara berkala mempelajari keadaan pasar dan
komponen eksternal lainnya;

Mempelajari secara mendalam proses-proses penciptaan produk atau jasa yang
ditawarkan perusahaan;

Mengundang bagian-bagian lain dalam perusahaan untuk berdiskusi secara berkala;

Menghadiri seminar-seminar yang berhubungan dengan industri terkait;

Membaca secara aktif publikasi-publikasi yang berkaitan dengan produk, jasa, dan
industri dimana perusahaan yang bersangkutan berada;

Menjadi anggota forum-forum bisnis maupun akademis terkait; dan

Menjalin komunikasi aktif dan konsisten dengan para manajer lini perusahaan.
2. Membangun Citra Divisi
Tugas kedua yang menjadi tanggung jawab seorang CIO adalah membangun kredibitilitas
direktorat sistem informasi yang dipimpinnya. Hal ini sangat penting mengingat banyak
sekali karyawan yang menilaibahwa penggunaan sistem informasi secara strategis merupakan
ciri perusahaan di masa mendatang, bukan saat ini. Namun walau bagaimanapun juga,
direktorat sistem informasi yang ada harus dapat membuktikan bahwa aktivitias-aktivitas
yang dilakukan saat ini adalah merupakan jalan atau jembatan menuju masa depan.
Direktorat, departemen, atau divisi sistem informasi (atau teknologi informasi) harus
memiliki citra yang baik di mata fungsi-fungsi lain dalam perusahaan. Strategi yang paling
efektif adalah dengan cara membantu para SDM di dalam perusahaan untuk meningkatkan
kinerjanya melalui utilisasi teknologi informasi, karena hal inilah yang merupakan misi
utama dari keberadaan sistem informasi di perusahaan.
Pemberian pendidikan dan pelatihan kepada para pengguna (users) sistem informasi, mulai
dari staf sampai dengan manajer eksekutif, merupakan salah satu cara lain untuk
meningkatkan citra divisi sistem informasi. Dengan menghasilkan “produk-produk” yang
terbukti dapat membantu para karyawan dalam melaksanakan aktivitas perkerjaannya seharihari, divisi sisten informasi akan dengan mudah mendapatkan kepercayaan dari fungsi-fungsi
lain di organisasi untuk membawa mereka ke bentuk perusahaan masa
depan.
Gambar 3.2 Work as CIO
3. Meningkatkan Mutu Penggunaan Teknologi
“Tak kenal maka tak sayang”, mungkin demikianlah kalimat yang cocok ditujukan bagi para
karyawan yang belum pernah dan takut menggunakan komputer. Melihat bahwa keberadaan
teknologi informasi ditujukan untuk meningkatkan kualitas kinerja SDM (employees
empowerment), seorang CIO memiliki tugas untuk memasyarakatkan teknologi informasi
agar dipergunakan secara aktif untuk para karyawan perusahaan. Selain pemberian programprogram pelatihan (training) yang bersifat edukatif, diperlukan suatu strategi untuk membuat
karyawan tertarik belajar lebih jauh dan memanfaatkan teknologi informasi yang ada.
Caranya bisa beraneka ragam, mulai dari yang bersifat hiburan (entertainment) – seperti
melalui permainan pada saat rekreasi perusahaan (company outing) – sampai dengan yang
sangat serius, seperti
diadakannya workshop khusus. Tujuannya adalah agar para karyawan akrab dengan
komputer (computer literate), sehingga selain dapat meningkatkan kualitas kerja mereka,
inovasi-inovasi baru berupa ide-ide pengembangan di masa mendatang akan turut
berpengaruh pada pengembangan sistem informasi di perusahaan.
4. Mencanangkan Visi Teknologi Informasi
Tugas selanjutnya bagi seorang CIO adalah untuk menentukan visi perusahaan melalui
pemanfaatan sistem informasi di masa mendatang. Seorang eksekutif senior yang baik,
adalah yang selalu bersifat proaktif. Membantu perusahaan mencanangkan visinya di masa
mendatang adalah salah satu contoh sikap proaktif yang harus dimasyarakatkan di kalangan
perusahaan. Visi pemanfaatan sistem informasi merupakan bagian integral yang tak
terpisahkan dari visi perusahaan secara umum. Melihat bahwa abad sekarang dan mendatang
adalah era yang sangat bergantung kepada informasi, peranan CIO dalam melihat masa depan
perusahaan menempati posisi yang cukup dominan. Namun tugas CIO tidak hanya terbatas
untuk merumuskan visi saja, namun yang bersangkutan harus dapat memasyarakatkan ide-ide
yang ada ke seluruh jajaran manajemen dan staf (create a vision). Apalah artinya sebuah visi
yang bagus tapi tidak ada seorang pun dari karyawan yang merasa perlu untuk
mewujudkannya. Ada banyak
teknik dan teori yang ditawarkan kepada manajemen untuk membantu merumuskan dan
menjual visi kepada seluruh jajaran karyawan secara efektif. Hal ini sangat penting, karena
visi merupakan akar dari seluruh aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan dalam kegiatan
bisnisnya setiap hari.
5. Pengembangan Sistem Informasi
Misi terakhir dari seorang CIO tentu saja membuat semua hal yang ada di atas menjadi nyata,
yaitu merencanakan dan mengembangkan arsitektur sistem informasi perusahaan, yang terdiri
dari komponen komponen seperti software, hardware, brainware, proses dan prosedur,
infrastruktur, standard, dan lain sebagainya. Secara berkesinambungan, seorang CIO harus
dapat me-utilisasikan sistem informasi yang dimiliki perusahaan saat ini secara optimum,
sejalan dengan rencana pengembangannya di masa mendatang. Suatu kali seorang praktisi
manajemen mengatakan bahwa seorang CIO yang baik akan dapat “memanusiakan”
karyawannya dengan cara memanfaatkan teknologi informasi untuk membantunya
melaksanakan aktivitas pekerjaan sehari-hari.
3.3 CIO Challenges
Untuk menyelaraskan strategi TI dan bisnis bukanlah hal yang mudah, karena terdapat faktorfaktor yang menghambat terwujudnya keselarasan itu sendiri. Untuk itu seorang CIO
diharapkan mampu mengatasi atau meminimalisir hambatan-hambatan tersebut, demi
terwujudnya keselarasan. Ada beberapa faktor yang menghambat terwujudnya keselarasan
antara strategi TI dengan bisnis sebagaimana yang dikatakan Luftman et al. (1999), yaitu:

Tidak adanya dukungan eksekutif senior terhadap

Tidak dilibatkan dalam proses pengembangan strategi organisasi

Tidak memiliki pemahaman terhadap proses bisnis.

Tidak ada keeratan hubungan antara TI dan non-TI.

Infrastruktur TI kurang berperan.

Tidak ada prioritas bagi infrastruktur TI

TI tidak memiliki komitmen.
Dalam literatur lain disebutkan tiga faktor penghambat terwujudnya keselarasan (Wagner et
al, 2006), yaitu :

Staf yang kurang kompeten.

TI kurang memahami kebutuhan bisnis.

Komunikasi antara manajer bisnis dengan TI tidak lancar.
Gambar 3.4 Pressure of CIO
Untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut, diperlukan peran strategis dari seorang CIO,
seperti yang dinyatakan oleh Lutchen dan Mark D (2004), sebagai berikut :

CIO harus mengetahui dari sisi keuangan ( financial management – cost efficiency)
Dengan
diterapkannya
TI,
diharapkan
dapat
membantu
peningkatan
pendapatan perusahaan dan mengurangi biaya produksi.

CIO harus mengetahui dari sisi SDM (leadership and management – develop
alliance).
CIO harus dapat mengkomunikasikan tentang rencana penerapan TI dengan bahasa
yang mudah dimengerti oleh semua orang.

CIO harus mengetahui dari sisi teknologi (techlogy-differentiate).
Seorang CIO mampu menentukan teknologi apa yang cocok untuk dipakai dan
diselaraskan agar suatu sistem dengan sistem yang lainnya dapat saling berhubungan.

CIO harus mengetahui dari sisi bisnis (business – innovate).
CIO dituntut untuk membuat inovasi produk, yang menggunakan bantuanTeknologi
Informasi.e.

CIO
harus
mempunyai
jiwa
kepemimpinan
dalam
managemen
(culture
and organization promote growth).
Kemampuan berkomunikasi dalam menyampaikan suatu rencana dalam TI menjadi
tolak ukur keberhasilan seorang CIO dalam menerapkan rencananya.
Gambar 3.4 CIO in Words
3.4 CIO Leadership
Ketika berbicara tentang kepemimpinan/leadership,ada sebuah prinsip yang dikenal sejak
dulu yaitu istilah yang dipopularkan oleh Ki Hajar Dewantara, yang bunyinya :“Ing ngarsa
sung tuladha, Ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani”.
Dari prinsip itu bahwa seorang pemimpin (CIO) diharapkan sebagai berikut :
 Ketika berada di depan, memberikan contoh yang baik, sehingga dengan sifat
dan perbuatannya menjadikan dirinya sebagai panutan bagi orangorang yangdipimpinnya.
 Di tengah-tengah membangun inisiatif, motivasi, integrasi, dan penghubung
bagi bawahan (sebagai teman kerja)
 Di belakang mendorong dan memberi semangat untuk terus berkembang dan berani
bertanggungjawab.
Dengan adanya prinsip kepemimpinan di atas yang termuat juga dalam Pancasila,dapat juga
dijabarkan ciri-ciri pemimpin yang baik, antara lain :
 Berkarakter baik.
 Mempunyai Konsep yang baik dan luas.
 Mempunyai Kompetensi yang unggul.
 Mempunyai koneksi yang luas
 Mempunyai komitmen yang tinggi
Seperti dikatakan Lutchen dan Mark D (2004), bahwa seorang CIO harus mempunyai jiwa
kepemimipinan/
leadership,
untuk
mengaitkan,
mengantisipasi,memimpin
dan
mengorganisasikan semua faktor-faktor yang ada. Adapun kompetensi soft skill leadership
yang perlu dikembangkan oleh CIO, antara lain :

Membangun budaya organisasi yang baik.

Membantu melewati masa-masa yang sulit.

Mendorong motivasi staf untuk berkembang.

Mengidentifikasi
peluang-peluang
sumber daya yang dimilikinya.
untuk
menuju
perbaikan
organisasi
dan

Memiliki kompetensi teknis dan mampu menjelaskan konsep-konsep teknis secara
mudah.

Cepat mengambil keputusan, tidak ragu-ragu, dan mudah beradaptasi.

Membangun keselarasan diantara semua.

Berpikir secara global, dan bertindak secara lokal (Think globally, act locally).
Dengan mempunyai soft skill leadership, diharapkan mampu menghilangkan “dinding
pemisah”, antara pemimpin (CIO) dengan staf TI sehingga tercipta keselarasan TI dengan
proses bisnis yang matang.
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1
Kesimpulan
Dalam suatu manajemen dan semakin berkembangnya zaman, tantangan yang
akan di hadapi akan semakin bertambah dalam keberlangsungan hidup organisasi.
Tantangan yang ada juga bervariasi. Manajamen yang baik pasti dipimpin oleh
seorang pemimpin atau manajer yang cakap. Pemimpin adalah arsitek sistem sosial
yang membuat inovasi dan kolaborasi terjadi. Keberagaman organisasi diperluas.
Sistem manajemen menghargai perbedaan pendapat, diversitas dan divergensi, sama
perlunya dengan menghargai kesatuan, konsensus, dan kohesi. Manajer juga harus
mempunyai inisiatif bijaksana dalam mengambil langkah-langkah untuk mencapai
tujuan organisasi.
Perusahaan harus siap dengan tantangan-tantangan yang akan dihadapi dan
mencari solusinya. Oleh karena itu, manajemen yang baik haruslah berperan sesuai
dengan situasi dan kondisi pada perusahaan atau organisasi. Menajemen yang tidak
bisa menjalankan peran sesuai tuntutan perusahaan dapat membawa kegagalan.
4.2
Saran
Untuk menghadapi tantangan di masa depan, diperlukan adanya investasi
mulai dari sekarang, misalnya dalam hal kemampuan atau skill, pelatihan skill,
pengembangan Sumber Daya Manusia di perusahaan, dll. Hal tersebut sangat
diperlukan untuk menghadapi tantangan nantinya.
DAFTAR PUSTAKA
Peran Kepemimpinan CIO Dalam Penyelarasan Strategi TI dan Bisnis. Diperoleh 6 Juni
2014, dari
http://www.academia.edu/3847420/Peran_Kepemimpinan_Chief_Information_Officer_CIO_
dalam_Penyelerasan_Strategi_TI_dan_Bisnis
Tantangan Yang Harus Dihadapi Pimpinan SI/TI Tahun 2014-2016. Diperoleh 6 Juni 2014,
dari
http://library.umn.ac.id/jurnal/public/uploads/papers/pdf/7505eb4c7021392cc8ab295f5f24b1
10.pdf
Aspek Kepemimpinan Dalam Penyelarasan Strategi Bisnis-Strategi SI/TI. Diperoleh 8 Juni
2014,
dari
http://sigit-cio-8a.blog.ugm.ac.id/files/2013/03/Sigit-Yudhi-2012-AspekKepemimpinan-dalam-Penyelarasan-Strategi-Bisnis-SITI.pdf
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Wilson Chandra
Tempat, Tanggal Lahir
: Binjai, 22 Juni 1993
Jenis Kelamin
: Laki-Laki
Alamat
: Jl. U No. 9A
Nomor Telepon
: 085265647567
Riwayat Pendidikan dan kursus
:
 Tahun 1999- 2005
: SD Santa Maria - Pekanbaru
 Tahun 2005- 2008
: SMP Santa Maria - Pekanbaru
 Tahun 2008- 2011
: SMA Santa Maria - Pekanbaru
 Tahun 2011- sekarang
: Universitas Bina Nusantara - Jakarta
 Tahun 2008-2009
: Kursus Bahasa Inggris, English First
Pengalaman Kerja
 Tahun 2012 – sekarang
:
: Mentor Duta Binusian
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Hendy Citra
Tempat, Tanggal Lahir
: Pekanbaru, 22 Maret 1994
Jenis Kelamin
: Laki-Laki
Alamat
: Jl. U No. 9A
Nomor Telepon
: 08992188976
Riwayat Pendidikan dan kursus
:
 Tahun 1999- 2005
: SD Santa Maria - Pekanbaru
 Tahun 2005- 2008
: SMP Santa Maria - Pekanbaru
 Tahun 2008- 2011
: SMA Santa Maria - Pekanbaru
 Tahun 2011- sekarang
: Universitas Bina Nusantara - Jakarta
 Tahun 2005-2008
: Kursus Bahasa Inggris, LBPP LIA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Khansa Dinar Adibah
Tempat, Tanggal Lahir
: Jakarta, 19 Juni 1994
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Binus Square Hall of Residence Jl Budhi Raya No 21
Nomor Telepon
: 081290926902
Riwayat Pendidikan dan kursus
:
 Tahun 1999- 2005
: SD Labschool -Surabaya
 Tahun 2005- 2008
: SMP Al-Falah - Sidoarjo
 Tahun 2008- 2011
: SMA The English Modern School, Doha, Qatar
 Tahun 2011- sekarang
: Universitas Bina Nusantara - Jakarta
 Tahun 2000 - 2005
: Kursus Piano Yamaha
 Tahun 2005 – 2006
: Kursus Biola Privat
 Tahun 2005 – 2006
: Kursus Bahasa Inggris I-Tutor
Pengalaman Kerja
 Tahun 2012 – sekarang
:
: Mentor Duta Binusian
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Felicia Utama Widjaya
Tempat, tanggal lahir
: Balikpapan, 19 Februari 1993
Jenis kelamin
: Perempuan
Alamat
: Jalan Budi Raya No. 21 Kebon Jeruk, Jakarta
Barat (Binus Square)
No. telepon
: 085251822128
Riwayat pendidikan dan kursus
:
 Tahun 1999 – 2005
: SD Katolik Santa Theresia – Balikpapan
 Tahun 2005 – 2008
: SMP Katolik Santo Mikail – Balikpapan
 Tahun 2008 – 2011
: SMA Negeri 1 Balikpapan
 Tahun 2011 – sekarang
: Bina Nusantara University, Jakarta
 Tahun 2006 – 2008
: Kursus Private Gitar Klasik
 Juli – September 2013
: Kursus Speaking Bahasa Inggris, NYC Express,
Balikpapan
 Oktober 2013
: Training Taking Notes Skill, SAC, Binus
University
 November 2013
: Training Effective Communication, SAC, Binus
University
 Oktober – November 2013
Pengalaman Kerja
: Training LKMM, SCDC, Binus University
:
 September 2013 – sekarang : Mentor Duta Binusian
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Audria Gupitarini
Tempat, Tanggal Lahir
: Yogyakarta, 26 Desember 1993
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Komp. BBD Blok B IV No.159, Mekarsari,
Cimanggis, Depok
Nomor Telepon
: 087880149553
Riwayat Pendidikan dan kursus
:
 Tahun 1999- 2005
: SDI PB Sudirman - Jakarta
 Tahun 2005- 2008
: SMPN 103 - Jakarta
 Tahun 2008- 2011
: SMAN 39 - Jakarta
 Tahun 2011- sekarang
: Universitas Bina Nusantara - Jakarta
 Tahun 2006-2009
: Kursus Bahasa Inggris, International Language
Program
 Tahun 2012-2013
: Kursus dasar Bahasa Mandarin, Binus Square
Language Class
Download