sim chapter pribadi

advertisement
I.
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Persaingan dalam bisnis semakin lama semakin menjadi trend yang
kita lihat pada saat ini, yang cenderung ke arah persaingan global yang akan
memberikan efek tidak baik kepada pebisnis jika tidak dapat menyikapinya
dengan baik.
Semakin majunya peradaban menuntut semua pelaku bisnis untuk
lebih giat lagi mengatur siasat dalam rangka memajukan bisnis yang sedang
mereka lakoni selama ini. Sistem bisnis yang banyak dianut sekarang ini pada
dasarnya masih belum maju terutama bagi negara-negara yang berkembang.
Dengan berkembangnya sistem informasi saat ini dibutuhkan solusisolusi yang diharapkan dapat membantu para pelaku bisnis dalam
memperbaiki strategi bisnis yang telah mereka hadapi, banyak pendekatan
yang bisa dilakukan namun karena keterbatasan pengetahuan dan kurangnya
awareness akan kebutuhan ini menjadikan mereka tetap berjalan ditempat
melakukan apa yang telah mereka tetapkan sebelumnya tanpa memikirkan apa
yang harus mereka lakukan untuk menghadapi persaingan global.
Fungsi CEO yang ada saat ini pun cenderung berjalan monoton
terhadap tugas yang harus mereka lakukan tanpa adanya pengembangan
kedepannya. Hal ini tentunya tidak dapat dibiarkan saja jika seandainya
diteruskan akan menjadi tidak efektif bagi sebuah perusahaan yang akan
bersaing di pasar golobal nantinya. Maka dibutuhkan solusi-solusi terbaik
yang diharapkan dapat memperbaiki tugas mereka sebagai CEO yang dimana
fungsi utama mereka sebagai otak utama dalam sebuah perusahaan.
1.2 Tujuan
1. Menentukan strategi yang baik untuk menghadapi persaingan global
yang terjadi pada saat ini
1
II.
Tinjauan Pustaka
2.1 Sistem Informasi
Konsep sistem informasi diturunkan dari pemahaman sistem dan
informasi. Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat
hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk
mencapai tujuan tertentu. Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan
sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel
yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan
terpadu (O’Brien 2010). Sedangkan informasi dapat didefinisikan sebagai
hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang
nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Sehingga sistem
informasi adalah sebuah kombinasi terorganisir dari manusia, perangkat lunak,
perangkat keras, jaringan komunikasi, sumber data, serta kebijakan dan
prosedur yang menyimpan, mengambil, mengubah, dan menyebarkan
informasi dalam sebuah organisasi. Manusia mengandalkan sistem informasi
(SI) untuk berkomunikasi dengan satu sama lain menggunakan berbagai
perangkat keras, perangkat lunak, saluran komunikasi, dan data yang di
simpan. Tidak semua sistem memiliki elemen yang sama, tetapi sistem
memiliki konfigurasi dasar yang sama yaitu :
1. Input, meliputi elemen pengumpulan dan pengambilan yang masuk
kedalam sistem untuk diproses
2. Proses, meliputi proses transformasi yang mengubah masukan menjadi
keluaran seperti proses manufaktur dan proses kalkulasi data.
3. Output, meliputi pemindahan elemen yang telah diproduksi oleh proses
transformasi menjadi bentuk akhir, dan informasi manajemen harus
disampaikan kepada pengguna akhir.
Konsep sistem dapat dibuat menjadi lebih bermanfaat dengan
menambahkan dua komponen, yaitu komponen pengawasan dan umpan balik
(feedback and control). Feedback adalah data mengenai performa sistem,
2
sedangkan control adalah fungsi utama sistem yang mengawasi dan
mengevaluasi feedback untuk menentukan apakah sistem bergerak mengarah
kepada pencapaian tujuannya.
Gambar 1. Elemen dasar sistem
Model sistem informasi membutuhkan lima sumber daya yaitu: sumber
daya perangkat keras (mesin dan media), sumber daya perangkat lunak
(instruksi program dan prosedur), sumber daya manusia (pengguna dan
ahli SI), sumber data (teks, gambar, alfanumerik, video, dan audio), dan
sumber daya jaringan (media komunikasi dan dukungan jaringan). Seluruh
sumber daya ini digunakan dalam aktivitas model sistem informasi.
Aktivitas pertama yaitu data yang telah dikumpulkan kemudian
dimasukkan ke dalam sistem penyimpanan terkomputerisasi. Tahap
selanjutnya data diproses menjadi informasi. Data dimanipulasi melalui
sejumlah aktivitas seperti perhitungan, perbandingan, pengurutan,
pengklasifikasian, dan peringkasan. Seluruh aktivitas tersebut mengatur,
menganalisa, dan memanipulasi data dan mengubahnya menjadi informasi
yang berguna bagi pengguna. Setelah itu dihasilkan sebuah informasi yang
keluarkan dalam berbagai bentuk seperti lembaran laporan, data visual,
dokumen multimedia, pesan elektronik, gambar grafis, dan audio.
3
Gambar 2. Aktivitas sistem informasi
Informasi dan data yang didapatkan kemudian dapat disimpan dalam
bentuk basis data, basis model, dan basis pengetahuan. Di dalam aktivitas
sistem informasi terdapat pengawasan performa sistem, sebuah sistem
informasi harus menghasilkan umpanbalik (feedback) dari aktivitas masukan,
proses, keluaran dan penyimpanan yang dilakukan. Umpanbalik ini harus
diawasi dan dievaluasi untuk menentukan apakah sistem telah memenuhi
standar performa yang telah ditentukan.
2.2 Pendekatan Sistem
Pendekatan sistem (sistem approach) untuk penyelesaian masalah
menggunakan orientasi sistem untuk merumuskan masalah dan peluang
dalam
mengembangkan
solusi.
Menganalisis
masalah
dan
menformulasikan solusi melibatkan ativitas yang saling berhubungan di
bawah ini :
1. Kenali dan rumuskan masalah atau peluang dengan menggunakan
pemikiran sistem.
2. Kembangkan dan evaluasi alternatif solusi sistem
3. Pilih solusi sistem yang memenuhi persyaratan anda.
4. Desain solusi sistem yang dipilih.
5. Implementasikan dan evaluasi kesuksesan sistem yang telah didesain
2.3 Pemikiran sistem
4
Menggunakan pemikiran sistem untuk memahami masalah atau
peluang adalah salah satu aspek yang paling pentung dari pendekatan
sistem. Konsultan manajemen dan penulis Peter Senge menyebut
pemikiran sistem sebagai the fifth dicipline (disiplin kelima). Senge
mengungkakan bahwa menguasai pemikiran sistem (bersamaan
dengan disiplin penguasaan diri, model mental, visi bersama dan
pembelajaran tim) merupakan hal yang vital untuk pemenuhan pribadi
dan sukses berbisnis di dunia yang selalu berubah. Inti dari disiplin
pemikiran sistem adalah “melihat hutan dan pohon-pohonnya” di
situasi apapun dengan :


Melihat hubungan internal antarsistem ketimbang mata rantai
sebab akibat ketika sesuatu terjadi.
Melihat proses perubahan antarsistem ketimbang memisahkan
“potret” perubahan terjadi.
Salah satu cara mempraktikkan pemikiran sistem adalah dengan
mencoba mencari sistem, subsistem dan komponen sistem dalam
setiap situasi. Hal ini juga dikenal dengan menggunakan konteks
sistem, atau memiliki pandangan sistemik dari situasi. Sebagai contoh,
organisasi bisnis atau proses bisnis dimana peningkatan masalah atau
peluang dapat dilihat sebagai sistem input, pemrosesan, output,
tanggapan, dan komponen pengendalian. Kemudian untuk memahami
masalah dan menyelesaikannya, anda perlu menentukan apakah fungsi
sistem dasar bekerja dengan baik.
5
III.
Pembahasan
Studi Kasus 3 Bab XI “Forrester, NMSU, Exante Financial Service, and Others :
Getting Real about Strategi Planning
1. Pertimbangkan pernyataan yang dibuat dalam kasus tentang bisnis
seringkali tidak memiliki strategi bisnis yang menyeluruh yang dapat
berfungsi sebagai pedoman untuk pengembangan strategi untuk TI
Jawab :
Dalam kasus ini disebutkan bahwa sistem informasi dan strategi
bisnis merupakan dua hal yang terpisah sehingga sulit dilakukan integrasi
terhadap keduanya untuk penerapan strategi kedepan dalam
pengembangan bisnis sehingga antara sistem informasi dan strategi bisnis
dapat saling mendukung. Begitupun juga sistem informasi sebaiknya
menyokong proses bisnis yang ada sehingga dapat diminimalisir segala
macam biaya ataupun kemungkinan yang membuat ketidakefisienan
strategi bisnis yang sudah berjalan.
Strategi bisnis yang ada adalah interpretasi dari rencana yang
sudah dipersiapkan sebelumnya yang bisa jadi tidak selamanya baik,
efektif dan berhasil. Maka disinilah dibutuhkan CIO yang bertugas untuk
mengevaluasi terhadap strategi yang berjalan serta mensinergikan sistem
informasi yang sudah diterapkan apakah sudah relevan dengan strategi
bisnis yang berjalan. Sehingga dengan adanya kesinergian antara sistem
informasi dan strategi bisnis yang saling memberikan keuntungan.
Maka disinilah tugas CIO lebih berfikir lagi dalam menerapkan
sistem informasi yang lebih mendalam. seorang CIO tidak hanya berfikir
mengenai prosedur yang sudah berjalan diperusahaan saja, yang tentunya
memakan waktu yang banyak namun dengan adanya strategi yang baik
dapat menjadikan CIO tersebut lebih kreatif dalam mengambil dan
menentukan sebuah keputusan.
2. Bagaimana mungkin perusahaan mendapatkan tanpa beberapa macam
arah stabil dan jelas? Apa yang diceritakan kepada anda tentang bisnis dan
lingkungan industri di mana mereka beroperasi?
Jawab :
Pada dasarnya sistem informasi dibutuhkan oleh seorang CIO
perusahaan untuk memberikan informasi kepada perusahaan mengenai
sistem yang dimiliki oleh perusahaan tersebut yang dapat digunakan
perusahaan untuk mengambil sebuah keputusan.
6
Namun yang jadi masalah terkadang informasi yang tersedia
tersebut tidak akurat atau tidak ada kejelasannya, hal ini bisa jadi
disebabkan tidak berhasilnya integrasi antara strategi yang berjalan dengan
sistem informasi yang telah disediakan. Hal ini bisa disebabkan karena
minimnya kinerja sistem informasi yang ada atau bisa jadi belum
tersedianya sistem informasi yang pada dasarnya dibutuhkan oleh
perusahaan untuk diaplikasikan dalam menjalankan strategi bisnis yang
ada. Bisa jadi karena ada kendala yang harus dihadapi perusahaan seperti
minimnya sumber daya baik sumber daya manusia maupun keterbatasan
biaya yang tersedia untuk membangun sebuah sistem informasi yang baik.
Seperti yang terjadi pada BHLS yang ingin menerapkan sebuah
sistem informasi namun karena realisasinya terhambat dan tidak jelas
maka sistem informasi tersebut hanya menjadi nama semata. Maka dapat
disimpulkan realisasi dalam penerapan sistem informasi sangat
menentukan berhasilnya seorang CIO dalam mengimplementasikan idenya
dalam memperbaiki sebuah sistem.
3. Dave Aron Gartner mencatat bahwa dalam beberapa kasus kurangnya
strategi bisnis yang jelas memberikan kesempatan kepada pemimpin IT
untuk turun tangan dan membantu mengartikulasikan itu dan peran IT
akan bermain di strategi baru. Ini terdengar seperti hal yang baik bagi
orang IT. Apakah kelemahan berada dalam situasi ini ?
Jawab :
Turunnya Pemimpin IT pada saat adanya permasalahan pada
strategi bisnis yang berjalan akan memberikan solusi yang baik kepada
CEO dalam mencarikan solusi dalam pemecahan masalah yang terjadi
dalam strategi bisnis yang bisa jadi disebabkan belum adanya integrasi
yang baik antara strategi bisnis yang sedang berjalan dengan sistem
informasi yang ada, namun tidak selamanya ini semua akan berjalan
dengan baik.
Adapun kelemahannya adalah belum adanya integrasi antara
sistem informasi yang dipimpin CIO dengan strategi bisnis yang dipimpin
oleh CEO sehingga sedikit menyulitkan CIO untuk mentrace dari awal
permasalahan yang ada. Apalagi jika masalah yang ada sangat
fundamental sehingga mengharuskan CIO mengoreksi permasalahan dari
dasar sekali. Dan ada kemungkinan tidak dapat diterapkannya sistem yang
diusulkan tidak bisa diterapkan jika seandainya sistem informasi yang
akan diterapkan mengganggu sistem lainnya dan akan mengganggu kinerja
bagian lainnya. Sehingga memakan banyak biaya dalam aplikasinya.
Inilah yang menjadi kendala bagi CIO untuk masuk ditengah
7
permasalahan yang terjadi atau dikarenakan tidak adanya integrasi antara
dua sistem tersebut.
4. Mengapa anda berfikir bahwa suksesnya IT bergantung pada strategi
bisnis secara keseluruhan dalam sebuah organisasi? Mengapa mereka
harus diikat secara bersama-sama? Sediakan beberapa alasan.
Jawab :
Dalam sebuah organisasi ada CEO yang mengatur strategi bisnis
yang akan diterapkan dalam perusahaan, begitu juga ada CIO yang
bertanggung jawab atas berjalannya sistem informasi IT yang berjalan
pada perusahaan tersebut. Kesinambungan antara kedua bagian ini sangat
diperlukan dimana semakin lama perusahaan berjalan maka semakin
kompleks juga permasalahan yang akan dihadapi oleh perusahaan pada
nantinya. Tantangan persaingan global membutuhkan pemikiran yang
lebih maju begitu juga diperlukan teamwork yang baik antara masingmasing bagian, maka dengan berjalannya CEO dan CIO secara bersamaan
diharapkan akan memberikan solusi yang terbaik dalam menyelesaikan
permasalahan strategi bisnis yang terintegrasi dengan sistem informasi
secara global. Integrasi sistem informasi dengan strategi bisnis akan
menyentuh segala macam bidang dengan itu strategi bisnis akan lebih
terpantau dengan sistem informasi yang baik. Dengan melalui pendekatan
pemikiran sistem ini akan diperoleh mutualisasi antara CEO dan CIO yang
akan saling memberikan feedback ketika suatu proses berjalan.
Rencana
Kegiatan
Tujuan
Utama
k
Proposal TI untuk
Memenuhi
Prioritas Bisnis
Strategi
Perencanaan
untuk
Pengembangan
Aplikasi dan
Implementasi
Kasus Bisnis untuk
Investasti Proyek
e-Business
Tangga
pan
Tangga
pan
Gambar 3. Tahap investigasi sistem melibatkan pertimbangan
Proposal TI untuk memenuhi prioritas bisnis strategis perusahaan yang
dikembangkan dalam proses perencanaan TI
8
IV.
Kesimpulan
Pada kasus 3 Chapter XI ini terlihat bahwa pengintegrasian antara
sistem informasi dengan strategi bisnis melalui pendekatan pemikiran
sistem sangatlah bermanfaat dalam menciptakan sebuah sistem yang
sinergis. Berjalannya sistem informasi dengan strategi bisnis secara
bersamaan akan menciptakan suatu mutualisasi yang positif dalam rangka
menghadapi persaingan global yang sangat membutuhkan teamwork yang
baik, maka saling memberikan feedback dan memberikan solusi dalam
penerapan sistem sangat dibutuhkan.
9
V.
Daftar Pustaka
O’Brien, J.A. & Marakas, G.M.M. (2010). Management Information
Systems (10th ed.). Boston: McGraw-Hill Irwin.
10
Download