Resume “Perusahaan dan manajemen global teknologi informasi”

advertisement
4.“Perusahaan dan Manajemen Global Teknologi Informasi”
I. MengelolaTeknologi Informasi
Teknologi informasi adalah komponen yang penting dalam keberhasilan bisnis perusahaan
saat ini akan tetapi teknologi informasi harus dikelola dengan benar. Pendekatan manajerial
yang memiliki tiga komponen utama dari manajemen teknologi informasi adalah:

Mengelola pengembangan dan implementasi bersama berbagai strategi bisnis/TI
dipimpin oleh Chief Executive Officer (CEO) dan Chief Information Officer (CIO)

Mengelola pengembangan dan implementasi aplikasi dan teknologi bisnis/TI baru hal
ini menjadi tanggung jawab utama dari Chief Information Officer (CIO) dan Chief
Technology Officer (CTO)

Mengelola organisasi TI dan infrastruktur TI
Studi kasus mengenai Chicago Board of Trade (CBOT) menjadi salah satu contoh
perusahaan yang berhasil dalam mengelola teknologi informasi dalam bisnis pada awalnya
CBOT mengalami kehancuran dalam transaksi mingguan yang membuat perusahaan ini rugi
jutaan dolar dari penghasilannya yang hilang. Infrastruktur TI perusahaan yang kuno, tidak
andal dan tidak didokumentasikan. Pengendalian proyek dan anggaran kurang , ROI dari
proyek TI tidak pernah dihitung dan pengendalian kualitas rendah, moral rendah dan TI tidak
memilki kredibilitas atas berbagai unit bisnis lainnya. Namun pada Juli 2001 CIO Bill
Farrow ditugaskan untuk menghidupkan fungsi TI kembali dan yang dia lakukan adalah
dengan adanya sistem komputer yang baru dan software database dipasang, kantor
manajemen proyek didirikan, evaluasi ROI atas proyek TI diminta dan para manajer TI
ditugaskan untuk bekerja dengan manajer unit bisnis untuk memastikan bahwa TI
mendukung tujuan bisnis mereka. Dan pada akhirnya bagian TI sedang menyelesaikan
banyak proyek baru dan sistem transaksi memproses sepertiga lebih banyak transaksi tanpa
adanya kegagalan system.
1
Manajemen TI
Manajemen Teknologi
Mengelola
TI
Praktik Konvensional
Pendekatan ke infrastruktur
TI dan dapat mengorbankan
kesesuaian dengan kebutuhan
bisnis untuk homogenitas
penjual dan pilihan standar
teknologi
Organisasi  Mempekerjakan
orang
untuk posisi terbaik yang
dapat membawa keahlian
tertentu TI
 Berbagai
departemen
diatur di sekitar para pakar
TI dengan perantara bisnis
dan delegasi tugas yang
eksplisit
 Proyek
TI
memiliki
pertimbangan biaya/nilai
yang dapat dipisahkan
pendanaan
biasanya
dialokasikan
dalam
batasan anggaran tahunan
untuk fungsi TI
Bisnis/TI Avnet Marshall
Pendekatan infrastruktur TI
yang
terbaik
dengan
kesesuaian yang efektif atas
kebutuhan bisnis menjadi
komitmen dalam pemilihan
standar
teknologi
dan
homogenitas penjual
 Mempekerjakan pakar SI
yang merupakan atlet
terbaik yang dapat secara
fleksibel
mengintegrasikan TI dan
kompetensi bisnis baru
 Mengembangkan
kelompok kerja yang
diatur di sekitar usaha
intensif atas TI yang baru
tumbuh dengan tugas
pendelegasian yang sedikit
eksplisit
 Pendanaan TI biasanya
berdasarkan pada proporsi
nilai disekitar peluang
bisnis yang berhubungan
dengan
membangun
layanan untuk pelanggan
proyek TI bukan bagian
yang terpisah dari usaha
bisnis
Tabel 1. Pendekatan Manajemen antara konvensional dengan TI e-business
Perlu adanya perencanaan bisnis/TI baik CEO maupun CIO perusahaan harus mengelola
pengembangan strategi pelengkap dalam bisnis dan TI. Proses perencanaan bisnis /TI
berfokus pada penemuan pendekatan inovatif untuk memasukkan nilai pelanggan
perusahaan dan
tujuan nilai bisnis perusahaan. Proses perencanaan ini mengarah pada
pengembangan model strategi dan bisnis untuk berbagai aplikasi, proses, produk
dan
layanan baru. Kemudian perusahaan mengembangkan strategi TI dan arsitektur TI yang
mendukung pembangunan dan implementasi aplikasi bisnis yang direncanakan. Proses
perencanaan bisnis/ TI memiliki tiga komponen utama:
2

Pengembangan
Strategi yaitu mengembangkan berbagai strategi bisnis untuk
mendukung visi bisnis perusahaan

Manajamen Sumber daya yaitu mengembangkan berbagai rencana strategi untuk
mengelola atau melakukan outsourcing atas sumber daya TI perusahaan

Arsitektur Teknologi yaitu membuat pilihan TI strategis yang mencerminkan
arsitektur teknologi informasi yang didesain untuk mendukung usaha bisnis/TI
perusahaan. Arsitektur TI yang dibuat adalah desain konseptual atau cetak biru yang
meliputi komponen utama: Platform teknologi (internet, intranet, ekstranet), sumber
daya data, arsitektur aplikasi yang meliputi dukungan untuk ERP terintegrasi dan
aplikasi CRM, organisasi TI
Perencanaan TI Konvensional
Perencanaan Bisnis/TI Avnet Marshall

Penyesuaian strategi: jalur strategi TI
menspesifikasikan
strategi
perusahaan

CEO mengesahkan visi TI yang
dibentuk melalui CIO

Proyek perkembangan aplikasi TI
secara fungsional diatur sebagai
solusi teknologi atas berbagai isu
bisnis

Perkembangan aplikasi bertahap
berdasarkan pada pembelajaran dari
proyek awal

Improvisasi strategis: Strategi TI dan
strategi perusahaan bisnis secara coadaptive dikembangkan berdasarkan
pada petunjuk jelas dari fokus pada
nilai pelanggan

CEO secara proaktif membentuk visi
TI secara bersama-sama dengan CIO
sebagai bagian dari strategi ebusiness

Proyek pengembangan aplikasi TI
ditempatkan bersama dengan usaha
e-business untuk membentuk pusat
keahlian bisnis yang banyak
menggunakan TI

Pengembangan aplikasi perpetual
berdasarkan pada pembelajaran terus
menerus dari penggunaan segera
serta pembuatan prototipe dengan
keterlibatan pemakai akhir
Tabel 2. Perencanaan Bisnis/TI yang Strategis dan Aplikasi
Terjadi perkembangan komputer dengan mainframe besar dan jaringan serta terminal
telekomunikasi yang menyebabkan pemusatan (centralization) hardware, software, database
dan pakar informasi ditingkat perusahaan dari suatu organisasi. Selanjutnya terjadinya
perkembangan
minikomputer
dan
mikrokomputer
mempercepat
tren
penyusutan
3
(downsizing), yang mengkonfirmasikan pergerakan kembali menuju desentralisasi
(decentralization) oleh banyak perusahaan. Adanya jaringan klien/server yang terdistribusi
di perusahaan, departemen mendorong pergeseran ahli database dan informasi ke beberapa
departemen dan mendorong pembuatan pusat informasi untuk mendukung komputasi oleh
pemakai akhir dan kelompok kerja. Dan yang menjadi
tren akhir-akhir ini membuat
pengendalian yang lebih terpusat diseluruh manajemen sumber daya TI perusahaan
sementara masih tetap melayani kebutuhan strategis unit bisnis terutama usaha e-business
dan e-commerce hal ini menghasilkan pengembangan struktur hibrid dengan komponen
terpusat dan terdesentralisasi.
Mengelola operasi SI berkaitan dengan bagaimana penggunaan sumber daya hardware,
software, jaringan dan sumber daya manusia dalam perusahaan atau pusat data unit bisnis
dari sebuah organisasi. Aktivitas operasional harus dikelola meliputi operasi sistem
computer, manajemen jaringan, pengendalian produksi dan dukungan produksi. Sebagian
besar aktivitas manajemen diotomatisasi melalui penggunaan paket software untuk
manajemen kinerja system computer. Pemonitor kerja system ini memonitor pemrosesan
pekerjaan computer, membantu mengembangkan jadwal terencana operasi computer yang
dapat mengoptimalkan kinerja system computer serta menghasilkan statistic terinci yang
tidak ternilai harganya untuk perencanaan dan pengendalian
kapasitas computer yang
efektif. Banyak pemonitor kinerja juga memilki kemampuan pengendalian proses. Paket
software semacam ini tidak hanya memonitor tetapi juga secara otomatis mengendalikan
operasi computer dipusat data yang besar. Pemonitor kinerja ini memberikan operasi
computer yang lebih efisien daripada system yang dioperasikan oleh manusia.
Dari segi manajemen sumber daya manusia dalam TI adanya keberhasilan atau kegagalan
dari organisasi layanan informasi terutama terletak pada kualitas orang-orangnya. Salah satu
pekerjaan pekerjaan yang paling penting dari manajer layanan informasi adalah merekrut
personel yang berkualifikasi dan untuk mengembangkan, mengatur, serta mengarahkan
kemampuan kinerja yang ada saat ini, para karyawan harus terus menerus dievaluasi dan
kinerja yang bagus harus dihargai dengan kenaikan gaji atau promosi dan transfer ketika
mereka mencapai senioritas serta keahlian.
4
Jadi semua teknologi informasi harus dikelola sebagai platform teknologi karena
melakukan integrasi secara internal berfokus pada atau secara eksternal menghadapi
berbagai aplikasi bisnis. Teknologi semacam internet, intranet dan berbagai e-commerce dan
teknologi kerja sama serta software perusahaan terintegrasi untuk manajemen hubungan
pelanggan, ERP dan manajemen rantai pasokan. Dalam mengelola layanan pemakai banyak
perusahaan merespons dengan membuat fungsi-fungsi layanan pemakai (user service) atau
layanan klien untuk mendukung serta mengelola komputasi pemakai akhir dan kelompok
kerja. Layanan pemakai akhir member peluang maupun masalah bagi para manajer unit
bisnis contohnya beberapa perusahaan membuat kelompok pusat informasi yang diisi oleh
pakar perantara pemakai atau help desk intranet yang dijalankan melalui web. Para pakar SI
seperti konsultan pemakai, analis bisnis, account executive melakukan peran penting dalam
memecahkan
masalah
mengkoordinasikan
pelik,
usaha
mengumpulkan
pelik,
dan
mengumpulkan
memberitahukan
dan
memberitahu
informasi,
informasi,
mengkoordinasikan usaha pembelajaran serta membantu para praktisi bisnis dalam
pengembangan aplikasi. Kebanyakan organisasi masih membuat dan menegakkan kebijakan
untuk perolehan hardware serta software oleh para pemakai akhir dan unit bisnis.
Kegagalan dalam manajemen TI sering terjadi di dalam sebuah perusahaan , hal tersebut
terjadi karena system informasi tidak digunakan secara efektif atau efisien oleh banyak
organisasi. Bahan dasar dari kinerja system informasi yang berkualitas tinggi adalah
keterlibatan luas dan berarti pihak manajemen dan pemakai dalam tata kelola serta
pengembangan aplikasi TI.
II. Mengelola TI Global
Yang menjadi alasan perusahaan menghabiskan uang lebih banyak untuk kegiatan TI diluar
negeri adalah karena adanya tekanan biaya, walaupun gaji pekerja TI diluar AS lebih rendah
akan tetapi hal yang harus diperhatikan adalah potensi kehilangan pengendalian atas para
pekerja teknologi asing dan kualitas proyek TI yang berlokasi ribuan mil jauhnya. Contoh
kasus pada perusahaan Global Exchange Services Inc (GXS) dan Allstate Insurance Co.
Dalam mengelola TI Global adanya dimensi internasional dari mengelola teknologi
informasi global meliputi berbagai tantangan budaya, politik, dan geoekonomi yang didapat
diberbagai negara, mengembangkan strategi bisnis dan TI yang memadai untuk pasar global
5
dan mengembangkan portfolio untuk aplikasi e-business dan e-commerce global serta
standar teknologi berbasis internet untuk mendukungnya. Banyak bisnis menjadi perusahaan
global dan berpindah menuju strategi bisnis lintas negara tempat mereka mengintegrasikan
aktivitas bisnis global anak perusahaan dengan kantor pusatnya.
Para manajer harus memperhitungkan perbedaan budaya, politik dan geoekonomi yang
ada ketika melakukan bisnis secara internasional, contohnya tantangan politik terbesar
adalah banyak negara yang memiliki peraturan, meregulasi atau melarang transfer data lintas
batas nasional mereka terutama informasi personal seperti catatan pribadi, ada juga negara
yang sangat keras dalam mengenakan pajak atau melarang impor hardware dan software, ada
juga negara yang menspesifikasikan sejumlah bagian dari nilai produk harus ditambahkan
dinegara yang bersangkutan jika ingin dijual di negara tersebut, adanya perjanjian
perdagangan resiprokal yang mensyaratkan perusahaan untuk membelanjakan sebagian dari
pendapatan yang mereka hasilkan disuatu negara dalam ekonomi negara yang bersangkutan.
Tantangan geoekonomi dalam bisnis global dan TI mengarahkan pada pengaruh geografi
atas kenyataan ekonomi dalam aktivitas bisnis internasional, jauhnya jarak fisik yang terlibat
masih menjadi masalah utama bahkan sekalipun dalam era internet dan perjalanan dengan
pesawat jet. Contohnya memerlukan waktu yang lama untuk menerbangkan pakar ketika
terjadi masalah TI di lokasi yang jauh. Sulit berkomunikasi secara real time di seluruh 24
zona waktu dunia.Terdapatnya masalah ataupun peluang dengan perbedaan besar biaya
hidup serta biaya tenaga kerja diberbagai negara. Pada tantangan budaya mengharuskan
seorang manajer TI global berlatih dan menajamkan pemahaman atas perbedaan bahasa,
budaya, agama, kebiasaan, perilaku sosial dan filosofi politik. Tantangan budaya lainnya
meliputi berbagai perbedaan gaya kerja dan hubungan bisnis.
Perusahaan yang bergeser menuju strategi lintas negara yang mengintegrasikan aktivitas
bisnis/TI global mereka melalui kerja sama dan saling ketergantungan antara anak
perusahaan mereka diseluruh dunia dengan kantor pusat perusahaan. Tiga strategi bisnis
seperti strategi multinasional dengan anak perusahaan diluar negeri secara mandiri, strategi
internasional dengan anak perusahaan mandiri namun tergantung pada kantor pusat untuk
berbagai proses, produk dan ide baru, strategi global yaitu dengan operasi perusahaan
diseluruh dunia dikelola secara intensif oleh kantor pusat. Dalam lintas negara, perusahaan
6
bergantung pada sistem informasi dan teknologi internet untuk membantu mengintegrasikan
aktivitas bisnis globalnya ketimbang memiliki unit SI independen dianak perusahaannya
bahkan operasi SI terpusat langsung dari kantor pusat, perusahaan lintas negara mencoba
mengembangkan arsitektur untuk standar TI.
Internasional
Global
Lintas Negara
Operasi mandiri
Pencarian
global
Hanya di daerah tertentu
Multiregional
Pasar dunia dan penyamaan
massal
Integrasi vertikal
Integrasi horizontal
E-commerce dan layanan
pelanggan global
Pelanggan tertentu
Terdapat
transparansi Produksi yang transparan
pelanggan dan produksi
Produksi terbatas
Lintas regionalisasi
sumber
daya Operasi
bisnis
virtual
melalui persekutuan global
Rantai pasokan dan logistik
global
Segmentasi pelanggan dan
pengkhususan berdasarkan
daerah serta pabrik
Manajemen sumber daya
yang dinamis
Tabel 3. Perbandingan Strategi Bisnis/TI Global
Sedangkan untuk karakteristik teknologi informasinya adalah;
Internasional
Global
Lintas Negara
Sistem yang berdiri sendiri
Desentralisasi regional
Terkonsolidasi secara logis,
secara fisik terdistribusi dan
dihubungkan
dengan
internet
Desentralisasi/tidak
standar
ada Bergantung pada interface
Sumber daya data bersama
diseluruh dunia
Ketergantungan besar pada Terdapat konsolidasi aplikasi Sistem perusahaan global
dan
penggunaan
sistem terintegrasi
interface
bersama
Multisistem, layanan dan Pengurangan
operasi
yang
tinggi operasi
duplikasi Aplikasi internet, intranet,
ekstranet dan aplikasi yang
7
redundansi dan duplikasinya
dijalankan melalui web
Kurang terdapat sistem dan Terdapat
standar
yang Kebijakan dan standar TI
berlaku untuk operasi di lintas negara
data yang sama
seluruh dunia
Tabel 4. Karakteristik Teknologi Informasi
Banyaknya bisnis menjadi perusahaan global dan berpindah menuju strategi bisnis lintas
negara tempat mereka mengintegrasikan aktivitas bisnis global anak perusahaan dengan
kantor pusatnya hal ini membuat mereka harus mengembangkan standar TI global yaitu
hardware, software dan arsitektur jaringan berbasis internet yang terintegrasi diseluruh
dunia. Beberapa alasan bisnis yang menggerakkan aplikasi bisnis global yaitu;
 Pelanggan global. Pelanggan adalah orang-orang yang bepergian kemana saja atau
perusahaan dengan operasi global. TI global dapat membantu menyediakan layanan
cepat.
 Produk global. Produk sama atau dirakit oleh anak perusahaan diseluruh dunia. TI
global dapat membantu mengelola pemasaran dan pengendalian kualitas diseluruh
dunia.
 Operasi global. Proses produksi atau perakitan ditugaskan ke anak perusahaan
berdasarkan perubahan ekonomi. TI global dapat mendukung fleksibilitas geografis
semacam itu.
 Sumber daya global. Pengunaan dan biaya dari perlengkapan, fasilitas dan orangorang diseluruh dunia dibagi bersama anak-anak perusahaan dari sebuah perusahaan
global. TI global dapat menelusuri sumber daya yang dibagi semacam itu.
 Kerja sama global. Pengetahuan dan keahlian para mitra kerja dalam perusahaan
global dapat dengan cepat diakses, dibagi dan diatur untuk mendukung usaha
perorangan atau kelompok. TI global yang dapat membantu kerja sama perusahaan.
Adanya isu dalam mengelola komunikasi data internasional yaitu isu manajemen
jaringan, isu peraturan, isu teknologi, isu yang berorientasi pada negara. Pada isu manajemen
jaringan yaitu meningkatkan efisiensi operasional jaringan, berhubungan dengan berbagai
8
jaringan, mengendalikan keamanan komunikasi data. Pada isu peraturan yaitu berhubungan
dengan larangan aliran data lintas batas negara, mengelola peraturan telekomunikasi
internasional, menangani berbagai politik internasional. Isu teknologi yaitu mengelola
infrastruktur jaringan antarnegara, mengelola integrasi teknologi internasional. Isu
berorientasi pada negara yaitu merekonsiliasi perbedaan nasional, menghadapi struktur pajak
internasional.
Internet menjadi hal yang penting bagi bisnis internasional karena matriks komputer,
informasi dan jaringan yang saling berhubungan dan mencapai puluhan juta pemakai dilebih
dari ratusan negara adalah lingkungan bisnis yang bebas dari halangan dan batas tradisional.
Berhubungan dengan infrastruktur global online menawarkan perusahaan potensi tak terduga
untuk perluasan pasar, mengurangi biaya, meningkatkan margin laba dengan harga yang
biasanya kecil persentase dalam anggaran komunikasi perusahaan. Internet menyediakan
saluran interaktif untuk komunikasi dan pertukaran data langsung dengan para pelanggan,
pemasok, distributor, produsen, pengembang produk, pendukung keuangan, penyedia
informasi dengan pihak yang terlibat dalam perusahaan.
Berbagai tantangan untuk mengembangkan aplikasi yang efisien, efektif dan responsif
untuk para pemakai akhir dari kelompok perusahaan secara domestik kemudian kalikan
dengan jumlah negara dan budaya yang menggunakan sistem e-business global. Terjadinya
konflik antara persyaratan sistem lokal dengan global, terdapat kesulitan dan menyepakati
fitur sistem bersama seperti interface pemakai yang multibahasa serta standar desain yang
fleksibel. Adanya gangguan juga yang disebabkan oleh aktivitas implementasi sistem dan
pemeliharaannya, atau isu perkembangan sistem global lainnya yang berhubungan dengan
standardisasi global tentang definisi data. Beberapa strategi untuk mengatasi beberapa
masalah adalah dengan mengubah aplikasi yang digunakan oleh kantor induk ke dalam
aplikasi global, membuat tim pengembangan multinasional, pengembangan paralel, konsep
centers of excellence, melakukan outsourcing kegiatan pengembangan ke perusahaan
pengembangan global atau luar negeri yang memiliki keahlian serta pengalaman yang
dibutuhkan untuk mengembangkan aplikasi bisnis/TI global.
9
10
Download