MODUL PERKULIAHAN - 12 Pendidikan Kewarganegaraan Good Governance Fakultas Program Studi Ekonomi Akuntansi Minggu ke 13 Kode MK Disusun Oleh 90003 Gunawan Wibisono, SH, M.Si. Abstract Kompetensi Setelah mempelajari pokok bahasan ini mahasiswa diharapkan memahami dan mampu menjelaskan: Pengertian dan Latar Belakang Good Governance Prinsip dan konsepsi Good Governance Karakteristik dasar Good Governance Penerapan prinsip Good Governance pada sektor publik Penerapan Good Governance dalam organisasi kepemerintahan Struktur organisasi dan manajemen perubahan Good Governance dalam kerangka otonomi daerah Dapat memberikan dasar bagi pengembangan kemampuan intelektual mahasiswa agar dapat menjadi warganegara yang baik dan bertanggungjawab bagi kemampuan daya bangsa. Good Governance A. Pengertian dan Latar Belakang 1. Pengertian Good Governance Pada dekade awal abad ke-21, Bangsa Indonesia menghadapi gelombang besar pada masa reformasi berupa meningkatnya tuntutan demokratisasi, desentralisasi, dan globalisasi yang menuntut reformasi sistem perekonomian dan pemerintahan, termasuk birokrasinya, sehingga memungkinkan interaksi perekonomian antardaerah dan antarbangsa berlangsung lebih efisien. Dalam upaya menghadapi tantangan tersebut, salah satu prasyarat yang perlu dikembangkan adalah komitmen yang tinggi untuk menerapkan nilai luhur dan prinsip tata kelola (good governance) dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan negara, sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945. Pemerintah atau “Government” dalam bahasa Inggris diartikan sebagai “The authoritative direction and administration of the affairs of men/women in a nation, state, city, etc” (pengarahan dan administrasi yang berwenang atas kegiatan orang-orang dalam sebuah negara, negara bagian, kota, dan sebagainya). Ditinjau dari sisi semantik kebahasaan governance berarti tata kepemerintahan dan good governance bemakna tata keperintahan yang baik. Di satu sisi istilah good governance dapat dimaknai secara berlainan sedangkan sisi yang lain dapat diartikan sebagai kinerja suatu lembaga, misalnya kinerja pemerintahan, perusahaan atau organisasi kemasyarakatan. Apabila istilah ini dirujuk pada asli kata dalam bahasa Inggris; govering, maka artinya mengarahkan atau mengendalikan . Karena itu good governance dapat diartkan sebagai tindakan untuk mengarahkan, mengendalikan, atau memengaruhi masalah publik. Oleh karena itu ranah good governance tidak terbatas pada negara atau birokrasi pemerintahan, tetapi juga pada ranah masyarakat sipil yang dipresentasikan oleh organisasi nonpemerintah dan sektor swasta. Singkatnya, tuntutan terhadap good governance tidak hanya ditujukan kepada penyelenggara negara atau pemerintah, melainkan juga pada masyarakat di luar struktur birokrasi pemerintahan. Dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pemerintahan yang baik adalah baik dalam proses maupun hasilnya. Semua unsur dalam pemerintahan bisa bergerak secara sinergis, tidak saling berbenturan, memperoleh dukungan dari rakyat, serta terbebas dari gerakan-gerakan anarkis yagn bisa menghambat proses dan laju pembagunanan. Pemerintahan juga bisa dikatakan baik jika produktid dam memperlihatkan ‘13 2 Kewarganegaraan Gunawan Wibisono, SH, M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id hasil dengan indikator kemampuan ekonomi rakyat meningkat, baik dalam aspek produktivitas maupun dalam daya belinya; kesejahteraan spritualnya meningkat dengan indikator rasa aman, bahagia, dan memiliki rasa kebangsaan yang tinggi. 2. Latar Belakang Penerapan good governane di Indonesia dilatarbelakangi oleh dua hal yang sangat mendasar: a. Tuntutan eksternal, yaitu pengaruh globalisasi b. Tuntutan internal, yaitu berbagai praktik KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) yang sudah sedemikian mewabah dalam segala aspek kehidupan. B. Prinsip dan Konsepsi Good Governance 1. Prinsip Good Governance Karakteristik atau prinsip yang harus dianut dan dikembangkan, menurut UNDP (1997), dalam praktek penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, meliputi: a. Partisipasi (participation) b. Aturan Hukum (rule or law) c. Transparansi (transparancy) d. Daya Tanggap (responsiveness) e. Berorientasi Konsensus (consensus orientation) f. Berkeadilan (equity) g. Efektif dan efisien (effectiveness and efficiency) h. Akuntabilitas (accountability) i. Visi Strategis (strategic vision) Keseluruhan karakteristik atau prinsip good governance tersebut saling memperkuat dan terkait serta tidak berdiri sendiri. 2. Konsepsi Good Governance Secara konseptual, pengertian kata baik (good) dalam istilah kepemerintahan yang baik (good governance) mengadung dua pemahaman: a. Nilai yang menjunjung tinggi keinginan/kehendak rakyat, dan nilai-nilai yang dapat meningkatkan kemampuan rakyat dalam mencapai tujuan (nasional) kemandirian, pembangunan berkelanjutan, dan keadilan sosial. ‘13 3 Kewarganegaraan Gunawan Wibisono, SH, M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id b. Aspek fungsional dari pemerintah yang efektif dan efisien dalam pelaksanaan tugasnya untuk mencapai tujuan tersebut. Selanjutnya, lembaga administrasi negara mengemukakan bahwa good governance berorientasi pada: a. Orientasi ideal negara yang diarahkan apda pencapaian tujuan nasional b. Pemerintahan yang berfungsi secara ideal, yaitu secara efektif dan efisien dalam melakukan upaya mencapai tujuan nasional. Pihak-pihak yang berkepentingan dalam kepemerintahan (governance stakeholders) dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu: a. Negara/Pemerintahan. b. Sektor Swasta c. Masyarakat Madani C. Karakteristik Dasar Good Governance Ada tiga karakteristik dasar good governance: 1. Diakuinya semangat pluralisme 2. Tingginya sikap toleransi, baik terhadap saudara sesama agama maupun terhadap umat agama lain. 3. Tegaknya prinsip demokrasi. D. Penerapan Prinsip Good Governance pada Sektor Publik Penerapan sembilan prinsip good governance hendaknya dapat diterapkan di seluruh sektor pembangunan, dengan memerhatikan agenda kebijakan pemerintah untuk beberapa tahun mendatang yang perlu disesuaikan dan diarahkan kepada: 1. Stabilitas moneter, khususnya kurs dolar AS (USD), dan stabilitas harga kebutuhan pokok pada tingkat yang terjangkau 2. Penanganan dampak krisis moneter, khususnya pengembangan proyek padat karya untuk mengatasai pengangguran dan percukupan kebutuhan pangan bagi yang kekurangan 3. Rekapitalisasi perusahaan kecil dan menengah yang sebenarnya sehat dan produktif 4. Operasional langkah reformasi meliputi kebijaksanaan moneter, sistem perbangkan, kebijakan fiskal, dan anggaran serta penyelesaian utang swasta dan restrukturisasi sektor riil. ‘13 4 Kewarganegaraan Gunawan Wibisono, SH, M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 5. Melanjutkan langkah menghadapi era globalisasi, khususnya untuk meningkatkan ketahanan dan daya saing ekonomi Disamping itu perlu juga diperhatikan adanya keberhasilan pembangunan aparatur negara dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik dalam era reformasi dewasa ini. Hal ini paling tidak dapat dilihat dari seberapa jauh keberhasilan pencapaian tujuan reformasi sebagaimana tercantum dalam Ketetapan MPR Nomor VIII/MPR/1998, Bab III yang mencakup: 1. Mengatasi krisis ekonomi dalam waktu sesingkat-singkatnya 2. Mewujudkan kedaulatan rakyat dalam seluruh sendi kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara 3. Menegakkan hukum berdasarkan nilai kebenaran dan keadilan 4. Meletakkan dasar-dasar kerangka dan agenda reformasi pembangunan, agama, dan sosial budaya dalam usaha mewujudkan masyarakat madani Penerapan good governance pada sektor publik tidak dapat terlepas dari visi masa depan Indonesia sebagai fokus tujuan pembangunan kepemerintahan yang baik. Pemerintah yang baik dapat dikatan sebagai perintahan yang menghormati kedaulatan rakyat dan memiliki tugas pokok yang mencakup: 1. Melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia 2. Memajukan kesejahteraan umum 3. Mencerdaskan kehidupan bangsa 4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial E. Penerapan Good Governance dalam Organisasi Kepemerintahan akan Membantu Penerapan Good Corporate Governance di Sektor Swasta Prinsip-prinsip good corporate governance (GCG) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor EP-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance pada BUMN, adalah meliputi: 1. Transparansi, yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan 2. Kemandirian, yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak ‘13 5 Kewarganegaraan Gunawan Wibisono, SH, M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat 3. Akuntabilitas, yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban organisasi sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif 4. Pertanggungjawaban, yaitu kesesuaian dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat 5. Kewajaran (fairness), yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Agenda reformasi nasional untuk menjamin kelancaran jalannya pemerintahan dalam upaya mewujudkan sasaran-sasaran yang ingin dicapai, antara lain mencakup: 1. Perubahan sistem politik ke arah sistem yang demokratis, partisipatif, dan egaliterian 2. Reformasi kedudukan kelembagaan militer (TNI) 3. Reformasi administrasi negara yang diarahkan apda peningkatan profesionalisme aparatur dalam menjalankan tugas pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan publik 4. Reformasi sistem penyelenggaraan pemerintahan dan sentralisasi pada sistem desentralisasi dalam rangka peningkatan kemampuan pemerintahan daerah otonom 5. Reformasi pemerintahan untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih (clean government) melalui pemberantasan KKN, peningkatan disiplin pelaksanaan APBN, serta peningkatan publik para penyelenggara negara. Karakteristik clearn governance diharapkan dapat diwujudkan dengan cara melakukan pembangunan kualitas manusia sebagai pelaku good governance, yaitu: 1. Pembangunan oleh dan untuk masyarakat 2. Pokok pikiran community information planning system, dapat diwujudkan dengna “sharing” sumber daya terutama sumber daya informasi yang dimiliki oleh pemerintah kepada masyarakat 3. Lembaga legislatif perlu berbagi informasi dengan masyarakat atas apa yang mereka ketahui mengenai sumber daya potensial yang diperlukan birokrat kepada masyarakat 4. Birokrat harus menjalin kerja sama dengan rakyat 5. Birokrasi membuka dialog dengan masyarakat, untuk memperkuat interaksi yang lebih besar antara birokrat dengan rakyat atau pejabat yang dipilih ‘13 6 Kewarganegaraan Gunawan Wibisono, SH, M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 6. Nilai manajemen strategi, maksudnya berupaya untuk mengembangkan organisasi yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya, menanggapi tuntutan lingkungannya. Untuk mewujudkan “clean and good governance”, diperlukan manajemen penyelenggaraan pemerintah yang baik dan andal, yakni manajemen yang kondusif, responsif, dan adaptif. Hal tersebut dapat ditempuh dengan menciptakan beberapa hal sebagai berikut: 1. Kerangka kerja tim (team works) antarorganisasi, departemen, dan antarwilayah 2. Hubungan kemitraan (partnership) antara pemerintah dengan setiap unsur dalam masyarakat negara yang bersangkutan tadi tidak sekadar kemitraan internal di antara jajaran instansi pemerintah 3. Pemahamah dan komitmen akan manfaat dan arti pentingnya tanggung jawab bersama dan kerja sama (cooperation) dalam suatu keterpaduan serta sinergisme dalam pencapaian tujuan 4. Adanya dukungan dan sistem kemampuan dan keberadaan menanggung resiko (risk taking) dan keberanian menanggung resiko (risk taking dan berinisiatif, sepanjang hal ini secara realistik dapat dikembangkan). 5. Adanya kepatuhan dan ketaatan terhadap nilai-nilai internasional (kode etik) administrasi publik, juga terhadap nilai-nilai etika dan moralitas yang diakui dan dijunjung tinggi secara bersama-sama dengan masyarakat yang dilayani 6. Adanya pelayanan admnistrasi publik yang berorientasi kepada masyarkat yang dilayani. F. Struktur Organisasi dan Manajemen Perubahan dalam Good Governance 1. Struktur Organisasi dalam Good Governance Praktik manajemen yang lama baik menyangkut struktur organisasi, personel, dan tugas pokok, akan menyebabkan resistensi terhadap perubahan dan menyebabkan sulitnya melakukan restrukturisasi organisasi dalam rangka mencapai efisiensi. Dalam rangka menghadapi perubahan yang begitu cepat, maka beberapa hal yang penting dilakukan adalah: a. Memelihara kesadaran yang tinggi akan urgensi b. Penyusunan pranata organisasi c. Perubahan struktur organisasi ‘13 7 Kewarganegaraan Gunawan Wibisono, SH, M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Perubahan struktur organisasi sebelum GG: Struktur bersifat: birokratik; multilevel; disorganisasi dengan manajemen; kebijakan, program, dan prosedur ruwet. Sistem: tergantung pada beberapa sistem informasi kinerja; distribusi informasi terbatas pada eksekutif; pelatihan manajemen hanya pada karyawan senior Budaya Organisasi: Orientasi ke dalam; tersentralisasi; lambat dalam pengambilan keputusan; realistis idiologi; kurang berani mengambil keputusan. Perubahan struktur organisasi sesudah GG: Struktur bersifat: nonbirokratik, sedikit aturan; lebih sedikit level; manajemen berfungsi baik; kebijakan, program dan prosedur sederhana tidak menimbulkan ketergantungan Sistem: tergantung pada sistem informasi kinerja; distribusi informasi luas; memberikan pelatihan kepada karyawan yang membutuhkan Budaya Organisasi: orientasi keluar; memberdayakan sumber daya; pengambilan keputusan cepat; terbuka dan berintegrasi; berani mengambil resiko. Dalam rangka pelaksanaan GG, maka organisasi modern dapat melakukan: 1. Kesadaran yang tinggi terhadap tingkat urgensi 2. Kerja sama tim yang baik dalam tatanan staf dan manajemen 3. Bisa menciptakan dan mengomunikasikan visi, misi, dan program dengan baik 4. Pemberdayaan semua karyawan dengan memerhatikan minat dan bakat 5. Memberikan delegasi wewenang dengan efektif 6. Mengurangi ketergantungan yang tidak perlu, dan 7. Mengembangkan budaya organisasi yang adaptida dan penggunaan analisis kinerja 2. Manajemen Perubahan Ada dua hal perlu ditekankan dalam manajemen perubahan, yaitu mengapa ada perubahan yang berhasil dan ada yang gagal? Perubahan yang gagal disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: a. Terlalu cepat puas b. Team work yang gagal c. Merumuskan visi, misi, dan program dengan kurang tepat d. Kurangnya partisipasi dari seluruh anggota organisasi e. Gagal menciptakan harapan sukses kepada seluruh anggota orgasnisasi f. ‘13 Menganggap perubahan sudah selesai dan hanya sekali memerlukan perubahan 8 Kewarganegaraan Gunawan Wibisono, SH, M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id g. Tidak bisa mengubal simbol, nilai, sikap dan norma organisasi dari yang lama menjadi budaya yang baru dalam organisasi Untuk mencapai keberhasilan dalam perubahan, ada beberapa hal yang diperlukan, yaitu: 1. Menetapkan strategi, pentingnya, dan tahapan perubahan 2. Mengembangkan semangat kerja sama tim yang tinggi 3. Mengembangkan strategi komunikasi untuk menyampaikan visi, misi, program perubahan, sehingga anggota dapat termotivasi 4. Memberdayakan setiap anggota organisasi sesuai dengan kompetensi, minat, dan bakat G. Good Governance dalam Kerangka Otonomi Daerah Dalam rangka membangun good governance di daerah, prinsip-prinsip fundamental yang menopang tegaknya good governance harus diperhatikan dan diwujudkan tanpa terkecuali. Penyelenggaraan otonomi daerah pada dasarnya akan betul-betul terealisasi dengan baik apabila dilaksanakan dengan memakai prinsip-prinsip good governance. Bahkan, sebenarnya otonomi daerah dengan berbagai seluk beluknya memberikan ruang yang lebih kondusif bagi terciptanya good governance. ------------------------- ‘13 9 Kewarganegaraan Gunawan Wibisono, SH, M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id