MODUL PERKULIAHAN Etika Kewarganegaraan Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi Fakultas Program Studi Teknik Teknik Industri Tatap Muka Kode MK 12 Disusun Oleh Dr. Rais Hidayat Abstract Kompetensi Good Governance: Konsep dan Implementasinya Menjelaskan pengertian dan konsep good governance Menjelaskan prinsip-prinsip good governance Mengetahui aplikasi good governance di Indonesia Mengetahui struktur organisasi dan manajemen perubahan dalam good governance Mengetahui good governance dalam kerangka otonomi daerah Pengertian, Konsep dan Karakteristik Good Governance Menjelaskan Pengertian Good Governance. Pemerintah atau “Government” dalam bahasa ingris diartikan sebagai “the authoritative direction and administration of the affairs of men/women in a nation, state, city, etc” (pengarahan dan administrasi yang berwenang atas kegiatan orang-orang dalam sebuah negara, negara bagian, kota, dan sebagainya). Ditinjau dari sisi simantik, kebebasan governance berarti tata pemerintahan dan good governance bermakna tata kepemerintahaan yang baik. Good Governance adalah suatu peyelegaraan manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah alokasi dana investasi dan pencegahan korupsi baik secara politik maupun secara administratif menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal dan politican framework bagi tumbuhnya aktifitas usaha. Good governance pada dasarnya adalah suatu konsep yang mengacu kepada proses pencapaian keputusan dan pelaksanaannya yang dapat dipertanggungjawabkan secara bersama. Sebagai suatu konsensus yang dicapai oleh pemerintah, warga negara, dan sektor swasta bagi penyelenggaraan pemerintahaan dalam suatu negara. Good Governance diIndonesia sendiri mulai benar – benar dirintis dan diterapkan sejak meletusnya era Reformasi yang dimana pada era tersebut telah terjadi perombakan sistem pemerintahan yang menuntut proses demokrasi yang bersih sehingga Good Governancemerupakan salah satu alat Reformasi yang mutlak diterapkan dalam pemerintahan baru. Akan tetapi, jika dilihat dari perkembangan Reformasi yang sudah berjalan selama 15 tahun ini, penerapan Good Governance di Indonesia belum dapat dikatakan berhasil sepenuhnya sesuai dengan cita – cita Reformasi sebelumnya. Masih banyak ditemukan kecurangan dan kebocoran dalam pengelolaan anggaran dan akuntansi yang merupakan dua produk utama Good Governance 2012 2 Kewarganegaraan Dr. Rais Hidayat Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Konsep Good Governance Secara konseptual, pengertian kata baik (Good) dalam istilah kepemerintahaan yang baik (Good Governace) mengandung dua pemahaman : 1. Nilai yang menjungjung tinggi keinginan/kehendak rakyat, dan nilai-nilai yang dapat meningkatkan kemampuan rakyat dalam mencapai tujuan (nasional) kemandirian, pembangunan berkelanjutan, dan keadilan social. 2. Aspek fungsional dari pemerintah yang efektif dan efesien dalam pelaksanaan tugasnya untuk mencapai tujuan tersebut. Selanjutnya lembaga administrasi negara mengemukaan bahwa good governance berorientasi pada: 1. Orientasi ideal negara yang diarahkan kepada pencapaian tujuan nasional. 2. Pemerintahan yang berfungsi secara ideal, yaitu secara efektif dan efesien dalam melakukan upaya pecapaian tujuan nasional. Orientasi pertama mengacu pada demokratisasi dalam kehidupan bernegara dengan elemen-elemen konstitusinya: 1. Legitimacy (apakah pemerintah dipilih oleh dan dapat kepercayaan dari rakyatnya). Accountability scaring of human right, autonomy, and devolution of power and assurance of civian control. 2. Bergantung pada sejauh mana struktur serta mekanisme politik dan administrasinya berfungsi secara efektif dan efesien. Kunci utama memahami good governance adalah pemahaman atas prinsip-prinsip di dalamnya. Bertolak dari prinsip-prinsip ini akan didapatkan tolak ukur kinerja suatu pemerintahan. Baik-buruknya pemerintahan bisa dinilai bila ia telah bersinggungan dengan semua unsur prinsip-prinsip good governance. Menyadari pentingnya masalah ini, prinsipprinsip good governance diurai satu persatu sebagaimana tertera di bawah ini: 1. Partisipasi Masyarakat Semua warga masyarakat mempunyai suara dalam pengambilan keputusan, baik secara langsung maupun melalui lembaga-lembaga perwakilan sah yang mewakili kepentingan mereka. Partisipasi menyeluruh tersebut dibangun berdasarkan kebebasan berkumpul dan mengungkapkan pendapat, serta kapasitas untuk berpartisipasi secara konstruktif. 2. Tegaknya Supremasi Hukum Kerangka hukum harus adil dan diberlakukan tanpa pandang bulu, termasuk di dalamnya hukum-hukum yang menyangkut hak asasi manusia. 2012 3 Kewarganegaraan Dr. Rais Hidayat Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 3. Transparansi Tranparansi dibangun atas dasar arus informasi yang bebas. Seluruh proses pemerintahan, lembaga-lembaga dan informasi perlu dapat diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan, dan informasi yang tersedia harus memadai agar dapat dimengerti dan dipantau. 4. Peduli pada Stakeholder Lembaga-lembaga dan seluruh proses pemerintahan harus berusaha melayani semua pihak yang berkepentingan. 5. Berorientasi pada Konsensusnya Tata pemerintahan yang baik menjembatani kepentingan-kepentingan yang berbeda demi terbangunnya suatu konsensus menyeluruh dalam hal apa yang terbaik bagi kelompok-kelompok masyarakat, dan bila mungkin, konsensus dalam hal kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur. 6. Kesetaraan Semua warga masyarakat mempunyai kesempatan memperbaiki atau mempertahankan kesejahteraan mereka. 7. Efektifitas dan Efisiensi Proses-proses pemerintahan dan lembaga-lembaga membuahkan hasil sesuai kebutuhan warga masyarakat dan dengan menggunakan sumber-sumber daya yang ada seoptimal mungkin. 8. Akuntabilitas Para pengambil keputusan di pemerintah, sektor swasta dan organisasiorganisasi masyarakat bertanggung jawab baik kepada masyarakat maupun kepada lembaga-lembaga yang berkepentingan. Bentuk pertanggung jawaban tersebut berbeda satu dengan lainnya tergantung dari jenis organisasi yang bersangkutan. 9. Visi Strategis Para pemimpin dan masyarakat memiliki perspektif yang luas dan jauh ke depan atas tata pemerintahan yang baik dan pembangunan manusia, serta kepekaan akan apa saja yang dibutuhkan untuk mewujudkan perkembangan tersebut. Selain itu mereka juga harus memiliki pemahaman atas kompleksitas kesejarahan, budaya dan sosial yang menjadi dasar bagi perspektif tersebut. 2012 4 Kewarganegaraan Dr. Rais Hidayat Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Karakteristik Dasar Good Governance Ada tiga karakteristik dasar Good Governance: 1. Diakuinya semangat pluralisms artinya, pluralitas telah menjadi sebuah keniscayaan yang tidak dapat dielakan sehingga mau tidak mau, pluraritas telah menjadi suatu kaidah yang abadi. 2. Namun juga mengakui eksistensi agama lama dengan memberinya hak hidup, berdampingan, dan saling menghormati. 3. Tegaknya prinsip demokrasi. Demokrasi bukan sekedar kebebasan dan persaingan, demokrasi juga merupakan suatu pilihan untuk bersama-sama membangun dan memperjuangkan perikehidupan warga dan masyarakat yang semakin sejahtera. Prinsip-Prinsip Good Governance Prinsip dasar yang melandasi perbedaan antara konsepsi pemerintahan (governance) dengan pola pemerintahan yang tradisional adalah terletak pada adanya tuntutan yang demikian kuat agar peranan pemerintah dikurangi serta peranan masyarakat (termasuk dunia usaha masyarakat/organisasi non-pemerintahan) semakin dan lembaga ditingkatkan dan swadaya semakit terbuka aksesnya. UNDP (1997) mengemukaan bahwa karakteristik atau perinsip yang harus dianut dan dikembangkan dalam praktik penyelenggaraan keperintahan yang baik, meliputi: 1. Partisipasi (Participation) 2. Aturan Hukum (Rule Of Law) 3. Tranparasi (Transparency) 4. Daya Tanggapan (Responsiveness) 5. Berorientasi Konsensus (Consensus Orientation) 6. Berkeadilan (Equity) 7. Efektif dan efesiensi (Effectiveness and Effeciency) 8. Akuntabilitas (Accountability) 9. Fisi startegis (Strategic Vision) 2012 5 Kewarganegaraan Dr. Rais Hidayat Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Sepuluh Prinsip Good Governance adalah : 1. Akuntabilitas: Meningkatkan akuntabilitas para pengambil keputusan dalam segala bidang yang menyangkut kepentingan masyarakat. 2. Pengawasan: Meningkatkan upaya pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dengan mengusahakan keterlibatan swasta dan masyarakat luas. 3. Daya tangkap: Meningkatkan kepekaan para penyelenggaraan pemerintahan terhadap aspirasi masyarakat tanpa kecuali. 4. Profesionalisame: Meningkatkan kemampuan dan moral penyelenggaraan pemerintahan agar mampu memberi pelayanan yang mudah, cepat, tepat dengan biaya terjangkau. 5. Efiseiensi dan efektifitas: Menjamin terselenggaranya pelayanan kepada masyarakat dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara optimal & bertanggung jawab. 6. Transparansi: Menciptakan kepercayaan timbal-balik antara pemerintah dan masyarakat melalui penyediaan informasi dan menjamin kemudahan didalam memperoleh informasi. 7. Kesetaraan: Memberi peluang yang sama bagi setiap anggota masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraannya. 8. Wawasan kedepan: Membangun daerah berdasarkan visi & strategis yang jelas & mengikuti-sertakan warga dalam seluruh proses pembangunan, sehingga warga merasa memiliki dan ikut bertanggungjawab terhadap kemajuan daerahnya. 9. Partisipasi: Mendorong setiap warga untuk mempergunakan hak dalam menyampaikan pendapat dalam proses pengambilan keputusan, yang menyangkut kepentingan masyarakat, baik secara langsung mapun tidak langsung. 10. Penegakan hukum: Mewujudkan penegakan hukum yang adil bagi semua pihak tanpa pengecualian, menjunjung tinggi HAM dan memperhatikan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat. 2012 6 Kewarganegaraan Dr. Rais Hidayat Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Implementasi Good Governance di Indonesia Implementasi good governance di Indonesia dilator bealakangi oleh kedua hal yang sangat mendasar: A. Tuntutan Ekternal Pengaruh globalisasi telah memaksa kita untuk menerapkan good governance. Good governance telah menjadi ideology baru negara dan lemabaga donor internasioanl dalam mendorong negara-negara anggotanya menghormati prinsip-prinsip ekonomi pasar dan demokrasi sebagai prasyarat dalam pergaulan internsioanl. Istilah good governance memulai mengemukan di Indonessia pada akhir Tahun 1990-an seiring dengan interkasi antara pemerintah Indonesia dengan negara-negara luar dan lembaga-lembaga donor yang menyoroti kondisi objektif sintuasi perkembangan enonomi dan politik. B. Tuntutan Internasional Masyarakat melihat dan merasakan bahwa salah satu penyebab terjadinya krisis multimensinal saat ini adalah terjadinya abuse of power yang terwujud dalam bentuk KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) dan suatu demikian rupa mewadah dalam segala aspek kehidupan. 1. Implemetasi good governance pada sector public 2. Implementasi good governance dalam organisasi kepemerintahan akan membantu penerapan good gevernance di sector swasta 2012 7 Kewarganegaraan Dr. Rais Hidayat Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Struktur Organisasi dan Manajemen Perubahan dalam Good Governance Penyelengaraan public good governance di Indonesia akan menunjuk kepada sekumpulan nilai (cluster of values), yang notabene sudah lama hidup dan berkembang di masyarakat Indonesia. Sekumpulan nilai yang dimaksud adalah sebelas nilai good govenance yakni: 1. Checkand balances 2. Dezentralization 3. Effectiveness 4. Effiency 5. Equity 6. Human rights protection 7. Integrity 8. Participation 9. Prularism 10. Predictability 11. Rule of law 12. Transparacy Struktur organisasi dalam Good Governance a. Memelihara kesadaran yang tinggi akan urgensi b. Penyusunan penata organisasi c. Perubahan struktur organisasi Manajemen Perubahan Untuk mencapai keberhasilan dalam perubahan ada beberapa hal yang diperlukan, yaitu: 1. Menetapak strategi, pentingnya dan tahapan perubahan 2. Mengembangkan semangat kerja sama tim yang tinggi 3. Mengembangkan strategi komunikasi untuk penyampaian visi, misi program perubahan, sehingga anggota dapat termotivasi. 2012 8 Kewarganegaraan Dr. Rais Hidayat Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 4. Memperdayakan setiap anggota organisasi sesuai dengan kompetensi, minat dan bakat. Good Governance Dalam Kerangka Otonomi Daerah Dalam rangka pengembangan Good Governance di daerah, prinsip-prinsip fundamental yang menompang tegaknya good govenace harus diperhatikan dan diwujudkan tanpa ketercuali. Penyelengaraan otonomi daerah pada dasarnya akan betul-betul terealisasi dengan baik apabila dilaksanakan dengan memakai prinsip-prinsip Good Governance. Bahkan sebenarnya otonmi daerah dengan berbagai seluk buluknya meberikan ruang yang lebih kondusif bagi penciptanya Good Govenance. 2012 9 Kewarganegaraan Dr. Rais Hidayat Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka 1. Arwiyah, Yahya dan Runik Machproh, 2014. Sivic Education di Perguruan Tinggi Indonesia. Bandung: Alfabeta. 2. Dwiyatmi, sri Harini, (ed), 2012. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 3. Ghazali,A. Muchtar dan Abdul Majid, 2014. Pendidikan Kewarganegaraan dan Pancasila. Bandung: Interes Media Foundation. 4. Juliardi, Budi, 2014. Pendidikan Kewarganegran untuk Perguruan Yogyakarta: aradigma. 5. Nugroho Arissetyanto, Dkk, 2015, “Etika Berwarganegaraan”, Graha Ilmu. 2012 10 Kewarganegaraan Dr. Rais Hidayat Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Tinggi.