Modul Kewarganegaraan [TM9]

advertisement
MODUL PERKULIAHAN - 8
Pendidikan
Kewarganegaraan
Geopolitik
Fakultas
Program Studi
Ekonomi
Akuntansi
Minggu k3
09
Kode MK
Disusun Oleh
Gunawan Wibisono, SH, M.Si.
Abstract
Kompetensi
Setelah mempelajari pokok bahasan ini
mahasiswa diharapkan memahami dan
mampu menjelaskan:
 Pengertian Geopolitik
 Latar belakang wawasan nusantara
 Kedudukan, fungsi dan tujuan
 Kedudukan (status) wawasan
nusantaran
 Bentuk wawasan nusantara
 Wadah wawasan nusantara
 Isi wawasan nusantara
 Tata laku wawasan nusantara
 Implementasi wawasan nusantara
Dapat
memberikan
dasar
bagi
pengembangan kemampuan intelektual
mahasiswa
agar
dapat
menjadi
warganegara
yang
baik
dan
bertanggungjawab bagi kemampuan
daya bangsa.
Geopolitik
A.
Pengertian Geopolitik
Banyak kasus yang terjadi akhir-akhir ini yang mengancam persatuan dan kesatuan
bangsa. Kita masih ingat bagaimana Pulau Sipadan dan Ligitan akhirnya lepas dari wilayah
Republik Indonesia, setelah permasalah tersebut dibawa ke Mahkamah Internasional. Kasus
kedua adalah perselisihan Indonesia dan Malaysia terkait dengan sengketa Pulau Ambalat.
Sengketa ini membuat ketegangan diplomatik, militer, partisipasi masyarakat dalam bentuk
demonstrasi, dan lainnya. Kasus Aceh dan Papua saat ini masih belum selesai secara
tuntas, dan potensi perpecahan di NKRI masih terjadi. Mengapa demikian?
Jawaban dari permasalahan ini adalah peningkatan pemahaman dan implementasi
tentang negara dan kedaulatannya. Dalam menegakkan kedaulatan negara kita harus
mengerahkan semua potensi, dari politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan. Upaya
desentralisasi, pemerataan ekonomi, pemberlakuan hukum adat, dan partisipasi warga
negara dalam pertahanan merupakan upaya mempertahankan negara dan kedaulatannya.
Kata Geopolitik berasal dari kata geo dan politik. “Geo” berarti bumi, dan “politik”
berasal dari bahasa Yunani politeia, berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri, (yaitu,
negara) dan teia, berarti urusan. Sementara dalam bahasa Inggris, politis adalah suatu
rangkaian asas (prinsip), keadaan, cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai cita-cita
atau tujuan tertentu. Dalam bahasa Indonesia, politik dalam arti politics mempunyai makna
kepentingan umum warga negara suatu bangsa. Politik merupakan suatu rangkaian asas,
prinsip, keadaan, jalan, cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang
kita kehendaki.
Untuk dapat mempertahankan negara, kita sebagai bangsa harus mempunyai
kesatuan cara pandang yang dikenal sebagai Wawasan Nasional. Konsep Wawasan
Nasional setiap bangsa berbeda. Hal ini berkaitan dengan profil dari bangsa, sejarah,
pandangan hidup, ideologi, budaya, politik, dan geografi. Kedua unsur pokok, yaitu profil
bangsa dan kondisi geografi sebuah bangsa inilah yang harus diperhatikan dalam membuat
konsep geopolitik bangsa dan negara. Konsep Geopolitik ini memainkan peran yang sangat
penting dalam pembinaan kerja sama dan penyelesaian konflik antarnegara yang mungkin
muncul dalam proses pencapaian tujuan.
Geopolitik atau wawasan nasional Indonesia dinamakan Wawasan Nusantara.
Wawasan Nusantara merupakan cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai
‘13
2
Kewarganegaraan
Gunawan Wibisono, SH, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dirinya yang bhineka, dan lingkungan geografinya yang berwujud negara kepulauan
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Wawasan Nusantara ini dijiwai dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dan tetap menghargai serta menghomati
kebhinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional.
B.
Latar Belakang Wawasan Nusantara
Dalam menentukan, membina, dan mengembangkan Wawasan Nusantara, bangsa
Indonesia menggali dan mengembangkannya dari kondisi nyata yang terdapat di lingkungan
Indonesia sendiri. Wawasan Nasional Indonesia dibentuk dan dijiwai oleh pemahaman
kekuasaan bangsa Indonesia yang berlandaskan falsafah Pancasila dan oleh pandangan
geopolitik Indonesia yang berlandaskan pemikiran kewilayahan dan kehidupan bangsa
Indonesia. Oleh karena itu, pembahasan latar belakang filosofis sebagai pemikiran dasar
pengembangan Wawasan Nasional Indonesia ditinjau dari:
1. Falsafah Pancasila
Nilai-nilai Pancasila mendasari pengembangan Wawasan Nasional, antara lain
memberi kesempatan menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing-masing,
sebagai wujud nyata penerapan HAM. Mengedepankan kepentingan masyarakat
yang lebih luas harus lebih diutamakan, tanpa mematikan kepentingan golongan.
Pengambilan keputusan yang menyangkut kepentingan bersama diusahakan melalui
musyawarah. Kemakmuran yang hendak dicapai oleh masing-masing warganya
tidak merugikan orang lain. Sikap tersebut mewarnai Wawasan Nasional yang dianut
dan dikembangkan bangsa Indonesia.
2. Aspek Kewilayahan Nusantara
Kondisi objektif geografi Indonesia yang terdiri atas ribuan pulau, memiliki
karakteristik yang berbeda dengan negara lain. Pengaruh geografi merupakan suatu
fenomena yang mutlak diperhitungkan karena mengandung beraneka ragam
kekayaan alam (baik di dalam maupaun di atas permukaan bumi) dan jumlah
penduduk yang besar. Dengan demikian, secara kontekstual kondisi geografi
Indonesia mengandung keunggulan sekaligus kelemahan/kerawanan. Kondisi ini
perlu diperhitungkan dan dicermati dalam perumusan geopolitik Indonesia.
3. Aspek Sosial Budaya
‘13
3
Kewarganegaraan
Gunawan Wibisono, SH, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Menurut ahli antropologi, tidak mungkin ada masyarakat kalau tidak ada
kebudayaan, dan sebaliknya. Kebudayaan hanya mungkin ada di dalam masyarakat.
Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang masing-masing memiliki adat
istiadat, bahasa, agama, dan kepercayaan. Oleh karena itu, tata kehidupan nasional
yang berhubungan dengan interaksi antargolongan masyarakata mengandung
potensi konflik yang besar, terlebih lagi kesadaran nasional masyarakat masih relatif
rendan dan jumlah masyarakat yang terdidik relatif terbatas.
4. Aspek Historis
Perjuangan suatu bangsa dalam meraih cita-cita pada umumnya tumbuh dan
berkembanga dari latar belakang sejarahnya. Dengan semangat kebangsaan yang
menghasilkan Proklamasi 17 Agustus 1945 di mana Indonesia mulai merdeka, maka
semangat ini harus tetap dipertahankan dengan semangat persatuan yang
esensinya adalah mempertahankan persatuan bangsa dan menjaga wilayah
kesatuan Indonesia. Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan
Wawasan Nasional Indonesia diwarnai oleh pengalaman sejarah yang tidak
menghendaki terulangnya perpecahan dalam lingkungan bangsa dan negara
Indonesia.
C.
Kedudukan, Fungsi dan Tujuan
1. Kedudukan Wawasan Nusantara
a. Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Nasional Bangsa Indonesia
merupakan ajaran yang diyakini kebenaran oleh seluruh rakyat agar tidak
terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam upaya mencapai dan
mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional. Dengan demikian, Wawasan
Nusantara menjadi landasan visional dalam menyelenggarakan kehidupan
nasional.
b. Wawasan
Nusantara
dalam
paradigma
nasional
dapat
dilihat
dari
spesifikasinya sebagai berikut:
1) Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa, dan dasar negara,
berkedudukan sebagai landasan Idiil.
2) Undanga-undang Dasar (UUD) 1945 sebagai landasarn konstitusi negara;
berkedudukan sebagai landasan konstitusional.
3) Wawasan Nusantara sebagai visi nasional; berkedudukan sebagai
landasar konsepsional
‘13
4
Kewarganegaraan
Gunawan Wibisono, SH, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
4) Ketahanan Nasional sebagai konsepsi nasional; berkedudukan sebagai
landasan konsepsional
5) GBHN sebagai politik dan strategi nasional atau sebagai kebijaksanaan
dasar nasional; berkedudukan sebagai landasan operasional.
2. Fungsi Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta
rambu-rambu dalam menentukan segala kebijakan, keputusan, tindakan, dan
perbuatan bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah, maupun bagi
seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
3. Tujuan Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala
aspek kehidupan rakyat Indonesia dalam segala bidang kehidupan. Demik
tercapainya
tujuan
nasional
tersebut
merupakan
pancaran
dari
makin
meningkatnya rasa, pemahaman, dan semangat kebangsaan dalam jiwa bangsa
Indonesia sebagai hasil pemahaman dan penghayatan Wawasan Nusantara.
D.
Kedudukan (Status) Wawasan Nusantara
Kedudukan (status) Wawasan Nusantara yang tersebut di atas, adalah posisi, cara
pandang, sikap, dan perilaku bangsa Indonesia mengenai dirinya yang memiliki beragam
suku bangsa, agama, bahasa, dan kondisi lingkungan geografis yang berwujud negara
kepulauan, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Posisi bangsa Indonesia yang berada pada kondisi lingkungan geografis yang
berwujud negara kepulauan, terletak di antara dua benua, (Asia dan Australia) dan dua
Samudra (Samudra Hindia dan Samudra Pasifik) yang mana dapa memberi keuntungan dan
juga kerugian.
Keuntungan yang diperoleh dari kondisi di atas bagi negara Indonesia adalah:
1. Menjadi jalur lalu lintas perdagangan internasional
2. Meningkatkan penerimaan pajak
3. Memudahkan Indonesia berinteraksi dengan negara lain
4. Mempercepat perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
‘13
5
Kewarganegaraan
Gunawan Wibisono, SH, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
5. Mempercepat prose akselerasi budaya asing, khususnya yang sesuai dengan nilai
luhur budaya bangsa
6. Membuka peluang bagi peran Indonesia dalam penyelesaian konflik politik yang
terjadi di antara negara tetangga.
Sedangkan kerugian yang diterima oleh negara dan bangsa Indonesia adalah:
1. Terganggunya ketertiban dan keamanan nasional
2. Terjadinya pencurian ikan
3. Terjadi perompak atas kapal laut yang melewati jalur perdagangan
Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional bagi bangsa Indonesia merupakan doktrin
dasar dalam pengaturan kehidupan nasional. Artinya bahwa terwujudnya kehidupan bangsa
dan negara yang tertib, teratur, damai dan sejahtera perlua memahami dan menjalankan
cara pandang Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional dalam kehidupan individu,
masyarkat, bangsa, dan negara.
Secara hierarki sistem kehidupan nasional Indonesia, posisi atau status Wawasan
Nusantara menempati urutan ketiga setelah UUD 1945, yaitu:
1. Pancasila sebagai filsafat, ideologi bangsa, dan dasar negara
2. UUD 1945 sebagai konstitusi negara
3. Wawasan Nusantara sebagai geopolitik bangsa Indonesia
4. Ketahanan Nasional sebagai geostrategi bangsa dan negara Indonesia
5. Politik dan strategi nasional sebagai kebijaksanaan dasar nasional dalam
pembangunan nasional.
E.
Bentuk Wawasan Nusantara
Bentuk Wawasan Nusantara meliputi:
1. Wawasan Nusantara sebagai landasan konsepti Ketahanan Nasional. Bentuk ini
mempunyai arti bahwa konsepti Wawasan Nusantara dipandang sebagai konsepsi
politik ketatanegaraan dalam upaya mewujudkan tujuan nasional.
2. Wawasan Nusantara sebagai wawasan Pembangunan Nasional menurut UUD 1945.
Konsep mewajibkan MPR membuat GBHN (sekarang RJPM). GBHN dan RJPM
merupakan wawasan pembangunan nasional adalah wujud dari Wawasan
Nusantara yang bersumber pada Pancasila dan berdasarkan pada UUD 1945.
3. Wawasan Nusantara sebagai wawasan Pertahanan dan Keamanan Negara. Artinya
bahwa Wawasan Nusantara adalah pandangan geopolitik Indonesia dalam
‘13
6
Kewarganegaraan
Gunawan Wibisono, SH, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
mengartikan tanah air Indonesia sebagai satu kesatuan yang meliputi seluruh
wilayah dan segenap kekuatan negara. Sedangkan kesatuan Hankamneg
mengandung arti bahwa ancaman terhadap sebagian wilayah, dimanapun, pada
hakikatnya merupakan ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.
4. Wawasan Nusantara sebagai wawasan kewilayahan. Sebagai faktor eksistensi suatu
negara, wilayah nasional perlu ditentukan batas-batasnya agar tidak terjadi sengketa
dengan negara tetangga. Mengenai batas negara, UUD 1945 tidak menjelaskan
secara jelas tentang batas negara, melainkan hanya menyebut “seluruh tumpah
darah Indonesia”.
Wawasan bangsa Indonesia tersirat melalui UUD 1945, antara lain:
1. Ruang hidup bangsa terbatas diakui internasional
2. Setiap bangsa sama derajatnya, berkewajiban menjaga perdamaian dunia
3. Kekuatan bangsa untuk mempertahankan eksistensi dan kemakmuran rakyat
Sebagai kesimpulan bahwa Teori Geopolitik menjadi doktrin dasar bagi terbentuknya negara
nasional yang kuat dan tangguh. Sebagai doktrin dasar, ada empat unsur yang perlu
diperhatikan, yaitu:
1. Konsepsi ruang, merupakan aktualisasi dari pemikiran negara sebagai organisasi
hidup
2. Konsepsi frontier, merupakan konsekuensi dari kebutuhan dan lingkungan
3. Konsepsi politik kekuatan, menjelaskan tentang kehidupan bernegara
4. Konsepsi keamanan negara dan bangsa, kemudian melahirkan konsepsi gelombang.
F.
Wadah Wawasan Nusantara
Wadah memiliki tiga unsur:
1. Batas Ruang Lingkup:
a. Nusantara
Dalam bentuk wujud nusantara, maka batas-batas negara ditentukan oleh
lautan yang di dalamnya pulau-pulau serta gugusan kepulauan yang saling
berhubungan, tidak dipisahkan oleh air, baik yang berupa laut maupun selat.
b. Manunggal
Seperti telah diuraikan, tampak jelas sifat dan ciri pokok, yaitu sebagai
kesatuan dan persatuan (manunggal)
2. Tata Susunan Pokok/Inti Organisasi
‘13
7
Kewarganegaraan
Gunawan Wibisono, SH, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Sumber inti organisasi ialah Undang-undang Dasar (UUD) 1945, yang
menyangkut:
a. Bentuk dan kedaulatan Bab I Pasal (1):
1) Negara Indonesia ialah negara kesatuan yang berbentuk republik
2) Kedaulatan ada di tangan rakyat, dan dilaksanakan menurut UUD.
b. Kekuasaan pemerintah negara, Bab III Pasal (4) dan (5), Presiden Republik
Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD 1945.
c. Sistem pemerintahan yang ditegaskan dalam UUD 1945, ialah:
1) Indonesia ialah negara yang berdasarkan atas hukum dan tidak
berdasarkan atas kekuasaan belaka
2) Pemerintahan berdasarkan atas sistem konstitusi dan tidak berdasarkan
absolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas).
3. Tata Susunan Pelengkap/Kelengkapan Organisasi
Tata kelengkapan organisasi, antara lain:
a. Aparatur Negara
b. Kesadaran Politik Masyarkat dan Kesadaran Bernegara
c. Pers
G.
Isi Wawasan Nusantara
Isi Wawasan Nusantara terdiri atas tiga unsur, yaitu:
1. Tujuan
Tujuan yang terkandung dalam Wawasan Nusantara adalah seperti yang
dirumuskan dalam pembukaan UUD 1945, yaitu:
“…. untuk membentuk suatu Pemerintahan Indonesia yang melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial…….”.
2. Sifat dan Ciri-ciri
Wawasan Nusantara mempunyai ciri-ciri atau sifat:
a. Manunggal
Keserasian dan keseimbangan yang dinamis dalam segenap aspek
kehidupan, baik alamaih maupun sosial. Segenap aspek kehidupan sosial
tersebut selalu menuntut untuk dimanunggalkan secara serasi dan
‘13
8
Kewarganegaraan
Gunawan Wibisono, SH, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
berimbang, sesuai dengan makna sesanti Bhineka Tunggal Ika yang
merupakan sifat asasi dari negara Pancasila.
b. Utuh Menyeluruh
Utuh menyeluruh bagi nusantara dan rakyat Indonesia sehingga merupakan
satu kesatuan yang utuh bulat dan tidak dapat dipecah-pecah oleh kesatuan
apapun dan bagaimanapun, sesuai dengan Satu Nusa, Satu Bangsa, dan
Satu Bahasa.
c. Cara Kerja
Cara kerja dalam Wawasan Nusantara berpedoman pada Pancasila sebagai
kebulatan pandangan hidup bangsa Indonesia. Kristalisasi kepribadian,
berwujud tata pergaulan dalam kehidupan yang dicita-citakan bersama serta
asa kenegaraan menurut UUD 1945, bahwa dalam pandanga hidup bangsa
Indonesia, yaitu Pancasila, telah terkandung pula cita-cita, asas-asas, serta
nilai-nilai filosofis.
H.
Tata Laku Wawasan Nusantara
Mengenai tata laku dapat dirinci dalam dua unsur, yatu tata laku batiniah dan tata
laku lahiriah. Tata laku batiniah tumbuh dan terbentuk karena kondisi dalam proses
pertumbuhan hidupnya, pengaruh keyakinan pada suatu agama/kepercayaan termasuk
tuntunan budi pekerti, seperti pengaruh kondisi kekuasaan yang memungkinkan
berlangsungnya kebiasaan-kebiasaan hidupnya.
Wawasan Nusantara dalam wujud dan wadahnya, merupakan kesatuan:
1. Isi Republik Indonesia berupa falsafah Pancasila dan UUD 1945
2. Wadah Republik Indonesia berupa nusantara, yang manakala diisi atau diberi “isi”
menampakkan wujud dan wadahnya sebagai Wawasan Nusantara.
3. Tata laku Republik Indonesia berupa UUD 1945 yang bila dilaksanakan dan
diterapkan berdasarkan Wawasan Nusantara, akan menghasilkan Ketahanan
Nasional Indonesia.
I.
Implementasi Wawasan Nusantara
Implementasi Wawasan Nusantara dimaksudkan menerapkan atau melaksanakan
Wawasan Nusantara dalam kehidupan sehari-hari secara nasional yang mencakup
kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya, serta pertahanan nasional. Dalam
menimplementasikan Wawasan Nusantara, maka pemikiran, sikap, dan tindak tanduk warga
‘13
9
Kewarganegaraan
Gunawan Wibisono, SH, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
negara Indonesia harus bercermin pada Wawasan Nusantara dengan mengutamakan
kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi dan golongan.
1. Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Politik
Penerapan Wawasan Nusantara dalam kehidupan politik dapat diartikan bahwa
seluruh
kehidupan,
ketatanegaraan,
baik
menyangkut
dasar
dan
sistem
pemerintahan Indonesia, harus mengutamakan persatuan dan kesatuan serta
wilayah Indonesia.
2. Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Ekonomi
Implementasi dalam kehidupan ekonomi dimaksudkan sebagai upaya pemanfaatan
dan pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada di
Indonesia
dalam
rangka
peningkatan
pendapatan
ekonomi
dan
harus
memperhatikan asas manfaat, keadilan, efisiensi, sesuai kebutuham, dan menjagi
kelestarian alam sehingga umur ekonomi dapat diperpanjan untuk generasi
mendatang, sehingga eksistensi negara Indonesia pada saat ini dan masa
mendatang akan terjamin.
3. Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Sosial
Implementasi dalam kehidupan sosial dimaksudkan sebagai penerapan budaya yang
berupa adat istiadat dan tata cara, serta unsur sosial seperti lembaga
kemasyarakatan dan lapisan masyarakat yang jumlahnya sangat banyak di
Indonesia sehingga dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
4. Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Pertahanan dan Keamanan
Implementasi dalam kehidupan pertahanan dan keamanan dimaksudkan untuk
melaksanakan kegiatan dalam pertahanan dan keamanan baik matra darat, laut, dan
udara dengan memerhatikan partisipasi aktif dari masyarakat dalam rangka menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
-----------------------
‘13
10
Kewarganegaraan
Gunawan Wibisono, SH, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download