I. Implementasi Wawasan Nusantara

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
GEOPOLITIK
POKOK BAHASAN:
Pengertian Geopolitik, Pengertian Geopolitik, Kedudukan, Fungsi dan Tujuan Geopolitik,
Kedudukan (Status) Wawasan Nusantara, Bentuk Wawasan Nusantara, Wadah Wawasan
Nusantara, Isi Wawasan Nusantara, Tata Laku Wawasan Nusantara
Fakultas
Program Studi
FEB
Manajemen
Tatap Muka
08
Kode MK
Disusun Oleh
33012
Syamsunasir, S.Sos, MM
Abstract
Kompetensi
Materi ini membahas tentang
Mahasiswa mampu, mengetahui,
Geopolitik
Menjelaskan tentang Pengertian Geopolitik, Pengertian
memahami dan
Geopolitik, Kedudukan, Fungsi dan Tujuan Geopolitik,
Kedudukan
(Status)
Wawasan
Nusantara,
Bentuk
Wawasan Nusantara, Wadah Wawasan Nusantara, Isi
Wawasan Nusantara, Tata Laku Wawasan Nusantara
2015
1
Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM.
http://www.mercubuana.ac.id
GEOPOLITIK
A.
Pengertian Geopolitik
Geopolitik berasal dari kata geo dan politik. “Geo” berarti bumi dan politik berasal dari bahasa
Yunani politeia, berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri, yaitu negara dan teia berarti
urusan. Sementara dalam bahasa Inggris, politik adalah suatu rangkaian asas (prinsip), keadaan,
cara dan alat yang digunakan untuk mrncapai tujuan tertentu. Dalam bahasa Indonesia, politik
dalam arti politik mempunyai makna kepentingan umum warga negara suatu bangsa. Politik
merupakan suatu rangkaian asas, prinsip, keadaan, jalan, cara dan alat yang digunakan untuk
mencapai tujuan yang kita kehendaki.
Untuk dapat mempertahankan negara, kita sebagai warga harus mempunyai kesatuan cara
pandang yang dikenal sebagai Wawasan Nasional. Konsep Wawasan Nasional setiap bangsa
berbeda. Hal ini berkaitan dengan profil dari bangsa, sejarah, pandangan hidup, ideologi, budaya,
politik dan geografi. Kedua unsur pokok, yaitu profil bangsa dan kondisi geografi sebuah bangsa
inilah yang harus diperhatikan dalam membuat konsep geopolitik bangsa dan negara. Geopolitik ini
memainkan peran yang sangat penting dalam pembinaan kerja sama dan penyelesaian konflik
antar negara yang muncul dalam proses pencapaian tujuan.
Geopolitik atau wawasan nasional Indonesia dinamakan Wawasan Nusantara. Wawasan
Nusantara merupakan cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai dirinya yang bhineka,
dan lingkungan geografinya yang berwujud negara kepulauan berdasarkan Pancasila dan UUD
1945. Wawasan Nusantara ini dijiwai dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dan
tetap serta menghormati kebhinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai
tujuan nasional.
B.
Pengertian Geopolitik
Wawasan nasioanal Indonesia dibentuk dan dijiwai oleh pemahaman kekuasaan bangsa
Indonesia yang berlandaskan falsafah Pancasila dan oleh pandangan geopolitik Indonesia yang
berlandaskann pemikiran kewilayahan dan kehidupan bangsa Indonesia. Oleh karena itu,
pembahasan latar belakang filosofis sebaga pemikiran dasar pengembangan Wawasan Nasional
Indonesia ditinjau dari:.
2015
2
Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM.
http://www.mercubuana.ac.id
1. Falsafah Pancasila
Nilai-nilai Pancasila mendasari pengembangan Wawasan Nasional, antara lain memberi
kesempatan menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing-masing, sebgai wujud nyata
penerapan HAM.
2. .Aspek kewilayahan Nusantara
Kondisi objektif geografi Indonesia yang terdiri atas ribuan pulau, memiliki karakterristik yang
berbeda dengan negara lain. Pengaruh geografi merupakan suatu fenomena yang mutlak
diperhitungkan karena mengandung beraneka ragam kekayaan alam dan jumlah penduduk
yang besar. Kondisi ini perlu diperhitungkan dan dicermati dalam perumusan geopolitik
Indonesia.
3. Aspek Sosial Budaya
Menurut antropologi, tidak mungkin ada masyarakat kalau tidak ada kebudayaan dan
sebaliknya. Kebudayaan hanya ada di dalam masyarakat. Indonesia terdiri atas ratusan suku
bangsa yang masing-masing memiliki adat-istiadat, bahasa, agama dan kepercayaan.
4. Aspek Historis
Perjuangan suatu bangsa dalam meraih cita-cita pada umumnya tumbuh dan berkembang
dari latar belakang sejarahnya. Dengan semangat kebangsaan yang menghasilkan Proklamasi
17 Agustus 1945 di mana Indonesia mulai merdeka.
C. Kedudukan, Fungsi dan Tujuan Geopolitik
1. Kedudukan Wawasan Nusantara
a.
Wawasan
Nusantara
sebgaai
wawasan
nasional
bangsa
Indonesia
merupakan ajaran yang diyakini kebenaran oleh suatu rakyat agar tidak terjadi
penyesatan dan penyimpangan.
b.
Wawasan
Nusantara
dalam
paradigma
Falsafah,
Ideologi
nasional
dapat
dilihat
dari
spesifikasinya, sebagai berikut:
1) Pancasila
sebagai
bangsa
dan
dasar
negara
berkedudukan sebagai lanadasan Ideil.
2) Undang-undang
dasar
1945
sebgaai
landasan
konstitusi
negara,
berkedudukan sebagai landasan konstitusional.
3) Wawasan Nusantara sebagai visi nasional, berkedudukan sebagai landasan
konsepsional.
2015
3
Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM.
http://www.mercubuana.ac.id
4) Ketahanan nasional sebgai konsepsi nasional, berkedudukan sebagai
landasan konsepsional.
5) GBHN sebagai politik dan strategi nasional atau sebagai kebijaksanaan dasar
nasional, berkedudukan sebagai landasan operasional.
2. Fungsi Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu
dalam menentukan segala kebijakan, keputusan, tindakan dan perbuatan bagi penyelenggara
negara di tingkat pusat dan
daerah, maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
3. Tujuan Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek
kehidupan rakyat Indonesia dalam segala bidang kehidupan. Demi tercapainya tujuan nasional
tersebut merupakan pancaran dari makin meningkatkan rasa, pemahaman dan penghayatan
Wawasan Nusantara.
D. Kedudukan (Status) Wawasan Nusantara
Kedudukan (status) Wawasan Nusantara yang tersebut di atas, adalah posisi, cara pandang,
sikap dan perilaku bangsa Indonesia mengenai dirinya yang memiliki beragam suku bangsa,
agama, bahasa dan kondisi lingkungan geografis yang berwujud Negara kepulauan berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.
Keuntungan yang diperoleh dari kondisi di atas bagi negara Indonesia adalah:
1.
Menjadi jalur laulintas perdagangan internasional
2.
Meningkatkan penerimaan pajak
3.
Memudahkan Indonesia berinteraksi dengan negara lain
4.
Mempercepat perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
5.
Mempercepat proses akselerasi budaya asing, khususnya yang sesuai dengan nilai luhur
budaya bangsa.
6.
Membuka peluang bagi peran Indonesia dalam penyelesaian konflik politik yang terjadi di
antara negara tetangga.
Secara hierarki sistem kehidupan nasional Indonesia, posisi atau status Wawasan Nusantara
menempati urutan ketiga setelah UUD 1945, yaitu:
1. Pancasila sebagai filsafat, ideologi bangsa dan dasar negara.
2015
4
Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM.
http://www.mercubuana.ac.id
2. UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara.
3. Wawasan Nusantara sebagai geopolitik bangsa Indonesia.
4. Ketahanan nasional sebagai geostrategi bangsa dan negara Indonesia.
5. Politik dan strategi nasional sebgai kebijaksanaan dasar nasional dalam pembangunan
nasional.
E. Bentuk Wawasan Nusantara
1. Wawasan Nusantara sebagai landasan konsepsi ketahanan nasional. Bentuk ini mempunyai
arti bahwa konsepsi wawasan Nusantara dipandang sebgai konsepsi politik ketatanegaraan
dalam upaya mewujudkan tujuan nasional.
2. Wawasan Nusantara sebagai wawasan pembangunan nasional menurut UUD 1945. Konsep
ini mewajibkan MPR membuat GBHN (sekarang RJPM). GBHN dan RJPM merupakan
wawasan pembangunan nasional adalah wujud dari wawasan nusantara yang bersumber pada
pancasila dan UUD 1945. Penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara mencakup:
a.
Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik.
b.
Perwujudan kepulauan nusantara sebgai satu kesatuan ekonomi.
c.
Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial dan budaya.
d.
Perwujudan kepulauan nusantara sebgai satu kesatuan pertahanan keamanan..
3. Wawasan Nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara. Artinya bahwa
wasan nusantara adalah pandangan geopolitik Indonesia dalam mengartikan tanah air
Indonesia sebagai satu kesatuan yang meliputi seluruh wilayah dan segenap kekuatan negara.
4. Wawasan Nusantara sebagai wawasan kewilayahan. Sebagai faktor eksistensi suatu
negara, wilayah nasional perlu ditentukan batas-batasnya agar tidak terjadi sengketa dengan
negara tetangga. Mengenai batas negara, UUD 1945 tidak menjelaskan secara jelas tentang
batas negara, melainkan hanya menyebut “seluruh tumpah darah Indonesia”(pembukaan UUD
1945) dan Pasal 18 UUD 1945 menyebutkan “ pembagian daerah Indonesia atas daerah besar
dan kecil”. Namun demikian, mengenai batas negara RI dan tantangannya dapat diketahui
dalam uraian berikut:
a.
Risalah sidang BPUPKI tanggal 29 Mei-1 Juni 1945 tentang Wilayah Negara RI oleh
Dr. Supomo, S.H. dan Muh. Yamin pada tanggal 31 Mei serta Ir. Soekarno tanggal 1 Juni
1945.
2015
5
Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM.
http://www.mercubuana.ac.id
b.
Ordonantine (UU Belanda) tahun 1939 yang disahkan pada tanggal 26 Agustus 1939
dimuat dalam staatblad no 422 tahun 1939, tentang “Territoriale Zee en Mariteme Kriengen
Ordonantine”.
c.
Deklarasi Juanda 13 Desember 1957. Perdana menteri Ir. Juanda, mengeluarkan
pengumuman pemerintah RI yang pada hakikatnya adalah melakukan perubahan tyerhadap
ketentuan ordonansi pada lemburan negara (staatblad) no. 422 tahun 1939.
Dengan adanya Deklarasi Juanda, secara yuridis negara kita menjadi utuh dan tidak
terpecah lagi. Hal ini menimbulkan reaksi beberapa negara yang beragam dan dapat
dikategorikan menjadi empat macam (Kusumaatmadja,2002:26).
1.
Negara ASEAN termasuk Australia dan kini Timor Leste.
2.
Negara yang berkepentingan terhadap usaha perikanan laut.
3.
Negara maritim yang memiliki armada angkutan niaga besar.
4.
Negara maritim besar, terutama negara adidaya dalam rangka mencapai global
strategi.
Pandangan para pemikir geopolitik (Wawasan Nusantara) dapat dikemukakan sebagai berikut:
1.
Friedrich Ratzel (1844-1904) dengan teori ruang. Intinya adalah menyamakan
negara sebagai mahluk hidup yang makin sempurna dan membutuhkan ruang hidup yang
makin meluas karena kebutuhan.
2.
Karl haushofer (1869-1946) dengan teori Pan Region. Ia berpendapat bahwa pada
hakikatnya dunia dapat dibagi dlaam 4 kawasan benua (pan region) dan dipimpin oleh
negara unggul. Teori ruang dan teori kekuatan merupakan hasil penelitiannya, serta
dikenal pula sebagai teori pan regional. Isi teori pan regional antara lain:
a)
Lebensraum (ruang hidup) yang cukup.
b)
Autarki (swasembada)
c)
Dunia dibagi empat Pan Region yaitu: Pan Amerika, Pan Asia Timur, Pan
Rusia India dan Pan Eropa Afrika.
3.
Sir Halford Mackinder (1861-1947) dengan teori Daerah jantung (Heartland).
Teorinya adalah:
2015
6
a)
Who rules East Europe commanda the Heartland.
b)
Who Rules the heartland commanda the word Island.
c)
Who rules the word island commanda the world.
Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM.
http://www.mercubuana.ac.id
4.
Sir Walter releigh (1554-1618) dan Alfred T. Mahan (1840-1914) dengan Teod
kekuatan Maritim. Kedua pemikir teori tersebut mengatakan:
a)
Sir Walter Releigh mengatakan, siapa yang mengausai laut akan mengausai
perdagangan dunia dan akhirnya akan menguasai dunia.
b)
Alfred T. Mahan mengatakan, Laut untuk kehidupan, SDA banyak terdapat di
laut, oleh karena harus dibangun armada laut yang kuat untuk menjaganya.
5.
Giulio Douhet (1869-1930) dan Wiliam Mitchel (1876-1936) dengna teori kekuatan di
Udara mengatakan “ Kekuatan udara mampu beroperasi hingga garis belakang lawan
serta kemenangan akhir ditentukan oleh kekuatan udara.
6.
Nicholas J. Spykman (1893-1943) dengan teori daerah Batas (Rimland Theory)
menurutnya “Penguasaan daerah jantung harus memiliki akses ke laut dan hendaknya
menguasai pantai sepanjang Eurasia.
Wawasan bangsa Indonesia tersirat melalui UUD 1945, antara lain:
1.
Ruang lingkup bangsa terbatas diakui Internasional.
2.
Setiap bangsa sama derajatnya, berkewajiban menjaga perdamaian dunia.
3.
Kekuatan bangsa untuk mempertahankann eksistensi dan kemakmuran rakyat.
Sebagai kesimpulan bahwa Teori Geopolitik menjadi doktrin dasar terbentuknya negara
nasional yang kuat dan tangguh adalah”
1.
Konsepsi ruang, merupakan aktualisasi dari pemikiran negara sebagai organisasi
hidup.
F.
2.
Konsepsi Frointer, merupakan konsekuensi dari kebutuhan dan lingkungan.
3.
Konsepsi politik kekuatan. Menjelaskann tentang kehdupan bernegara.
Wadah Wawasan Nusantara
1. Batas ruang lingkup
Bidang ini telah dibahas dalam asas kepulauan (archipelago) di mana wawasan nusantara
mempunyai bentuk wujud sebagai:
a.
Nusantara
b.
Manunggal dan utuh menyeleruh.
2. Tata susunan pokok/inti organisasi.
a.
2015
7
Bentuk dan kedaulatan Bab 1 Pasal 1.
Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM.
http://www.mercubuana.ac.id
b.
Kekuasaan pemerintah negara Bab II Pasal 4 dan 5 presiden Republik Indonesia
memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD 1945.
c.
Sistem pemerintahan yang ditegaskan dalam UUD 1945 ialah:
1)
Indonesia ialah negara yang berdasarkan atas hukum dan tidak berdasarkan
atas kekuasaan belaka.
2)
Pemerintahan berdasarkan atas sistem konstitusi dan tidak berdasarkan
absolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas).
3. Tata susunan pelengkap/kelengkapan organisasi
a.
Aparatur negara harus mampu mendorong, menggerakkan, serta mengarahkan
usaha-usaha pembagunan ke sasaran yang telah ditetapkan untuk kepentingan rakyat
banyak.
b.
Kesadaran politik masyarakat kesadaran
c.
Pers.
bernegara.
G. Isi Wawasan Nusantara
1. Tujuan
Segenap aspek kehidupan nasional Indonesia juga selalu menganut dimanunggalkan
secara serasi dan berimbang, sesuai dengan makna negara Bhineka Tunggal Ika yang
merupakan ciri asasi dari Falsafah negara Pancasila.
2. Sifat dan Ciri-ciri
a.
Manunggal
Keserasian dan keseimbangan yang dinamis dalam segenap aspek kehidupan, baik
alamiah maupun sosial. Segenap aspek kehidupan sosial tersebut selalu menuntut
untuk dimanunggalkan secara serasi dan berimbang sesuai dengan makna sesanti Bhineka
Tunggal Ika yang merupakan sifat asasi dari negara Pancasila.
b.
Utuh Menyeluruh
Utuh menyeluruh bagi nusantara dan rakyat Indonesia sehingga merupakan satu
kesatuan yang utuh bulat dan tidak dapat dipecahkan oleh kesatuan apapun dan
bagaimanapun, sesuai satu nusa, satu bangsa dan satu bahsa..
2015
8
Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM.
http://www.mercubuana.ac.id
3. Cara kedalam
Berpedoman pada Pancasila sebgaai kebulatan pandangan hidup bangsa Indonesia.
Kristalisasi kepribadian, berwujud tata pergaulan dalam kehidupan yang dicita-citakan bersama
serta asas kenegaraan menurut UUD 1945.
a. Four Freed
b. om
H. Tata Laku Wawasan Nusantara
Mengenai tata laku dapat dirinci dalam 2 unsur, yaitu: atta laku batiniah dan tata laku lahiriah.
Tata laku batiniah tumbuh dan terbentuk karena kondisi dalam proses pertumbuhan hidupnya,
pengaruh keyakinan pada suatu agama/kepercayaan termasuk tuntutan budi pekerti, seperti
pengaruh kondisi kekuasaan yang memungkinkan berlangsungnya kebisaan-kebiasaan hidupnya.
I.
Implementasi Wawasan Nusantara
Untuk mengimplementasikan Wawasan Nusantara beberapa hal berikut harus diperhatikan:
1. Impelementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Politik
a.
Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang-undang, seperti UU partai
politik, UU pemilu, UU pemilihan Presiden, UU susunan dan kedudukan MPR, DPR DPD,
DPRD I, DPRD II.
b.
Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus
berdasarkan hukum yang berlaku.
c.
Mengembangkan hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk mempersatukan
berbagai suku, agama, dan bahasa yang berbeda-beda.
d.
Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga pemerintahan
untuk meningkatkan semangat kebangsaan.
2. Impelementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Ekonomi.
a.
Wilayah nusantara merupakan potensi ekonomi yang tinggi.
b.
Pembangunan ekonomi harus memerhatikan keadilan dan keseimbangan antar
daerah.
2015
9
Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM.
http://www.mercubuana.ac.id
3. Impelementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Sosial
a.
Mengembangkan peri kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang
berbeda, baik budaya maupun status sosial, dan daerah dengan tingkat kemajuan yang
sama, merata dan seimbang dengan kemjuan bangsa.
b.
Pembangunan bidang sosial harus berorientasi pada pengembangan budaya
Indonesia..
4. Impelementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Pertahanan dan Keamanan
a.
Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus membrikan kesempatan
kepada setiap warga negara untuk berperan aktif..
b.
Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga
menjadi ancaman bagi daerah lain.
c.
Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana yang
memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia terutama pulau dan wilayah terluar
Indonesia.
2015
10
Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM.
http://www.mercubuana.ac.id
Download