Pertemuan ketiga Tanggung Jawab Sosial dan Etika Manajemen

advertisement
Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan
• Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate
Social Responsibility adalah bentuk kepedulian
perusahaan terhadap lingkungan eksternal
perusahaan melalui berbagai kegiatan yang
dilakukan dalam rangka penjagaan lingkungan,
norma masyarakat, partisipasi pembangunan, serta
berbagai bentuk tanggung jawab sosial lainnya.
Tanggung Jawab Sosial
dan Etika Manajemen
Pertemuan ke-tiga
Strategi Pengelolaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Reaktif
Cenderung Menolak
tanggung Jawab Sosial
Akomodatif
Melakukan tanggung
jawab sosial untuk
menghindari tekanan dari
masyarakat
Pro Kontra mengenai
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
No
Pandangan Kelompok yang Pro
terhadap tanggung jawab sosial dari
Organisasi Bisnis
No
Pandangan Kelompok yang Kontra
terhadap tanggung jawab sosial dari
Organisasi Bisnis
1
Kegiatan bisnis seringkali
menimbulkan masalah, oleh karena itu
sudah semestinyalah perusahaan
bertanggung jawab atas apa yang telah
dilakukannya
1
Perusahaan tidak memiliki ahli yang
mengkhususkan dalam bidang sosial
dan kemasyarakatan, oleh karena itu
sulit bagi perusahaan untuk ikut
bertanggung jawab
2
Perusahaan adalah bagian dari
lingkungan sosial masyarakat,
oleh karena itu sudah semestinya ikut
berpartisipasi dan bertanggung jawab
atas apa yang terjadi di masyarakat
2
Perusahaan yang ikut berpartisipasi dan
bertanggung jawab dalam lingkungan
sosial masyarakat justru akan memiliki
kekuatan untuk mengontrol masyarakat,
dan itu indikasi yang kurang baik secara
Sosial
3
Perusahaan biasanya memiliki sumber
daya untuk menyelesaikan masalah di
lingkungan sosial masyarakat
3
Akan banyak terdapat konflik kepentingan
di masyarakat jika perusahaan terlibat dalam
aktifitas sosial
4
Perusahaan adalah partner dari lingkungan
sosial kemasyarakatan, sebagaimana
halnya juga pemerintah dan masyarakat
lain pada umumnya
4
Tujuan perusahaan bukan untuk motif sosial,
akan tetapi untuk memperoleh profit dan
mencapai tujuan yang diharapkan oleh para
pemilik perusahaan
Rendah ----------------Tingkat Tanggung Jawab Sosial-------------- Tinggi
Defensif
Cenderung membela diri
dalam menghindari
tanggung jawab sosial
Proaktif
Mengambil inisiatif dalam
tanggung jawab sosial;
Membentuk model industri
yang bertanggung jawab
sosial
Sumber: Management, Robert Kreitner, 5th edition, Houghton Mifflin Company, 1992
Sumber: Fundamentals of Managemenet, Ricky W Griffin, Houghton Mifflin Company, 2000, p.41
Strategi Pengelolaan
Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan
• Strategi Reaktif
Kegiatan bisnis yang melakukan strategi reaktif dalam tanggung jawab
sosial cenderung menolak atau menghindarkan diri dari tanggung jawab
sosial
• Strategi Defensif
Strategi defensif dalam tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh
perusahaan terkait dengan penggunaan pendekatan legal atau jalur hukum
untuk menghindarkan diri atau menolak tanggung jawab sosial .
Manfaat
Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan
• Manfaat bagi Perusahaan
Citra Positif Perusahaan di mata masyarakat dan pemerintah
• Manfaat bagi Masyarakat
Selain kepentingan masyarakat terakomodasi, hubungan
masyarakat dengan perusahaan akan lebih erat dalam situasi
win-win solution.
• Strategi Akomodatif
Strategi Akomidatif merupakan tanggung jawab sosial yang dijalankan
perusahaan dikarenakan adanya tuntutan dari masyarakat dan lingkungan
sekitar akan hal tersebut
• Strategi Proaktif
• Manfaat bagi Pemerintah
Memiliki partner dalam menjalankan misi sosial dari pemerintah
dalam hal tanggung jawab sosial.
Perusahaan memandang bahwa tanggung jawab sosial adalah bagian dari
tanggung jawab untuk memuaskan stakeholders. Jika stakeholders
terpuaskan, maka citra positif terhadap perusahaan akan terbangun.
1
Dimensi Etika dalam
Manajemen
• Etika adakah pandangan , keyakinan dan
nilai akan sesuatu yang baik dan buruk,
benar dan salah (Griffin)
• Etika Manajemen adalah standar kelayakan
pengelolaan organisasi yang memenuhi
kriteria etika.
Nilai Personal sebagai standar
Etika
• Nilai (Values) sendiri pada dasarnya merupakan pandangan
ideal yang mempengaruhi cara pandang, cara berfikir dan
perilaku dari seseorang.
• Nilai Personal atau Personal Values pada dasarnya merupakan
cara pandang, cara pikir, dan keyakinan yang dipegang oleh
seseorangsehubungan dengan segala kegiatan yang
dilakukannya
• Nilai Personal terdiri dari nilai terminal dan nilai instrumental. Nilai
terminal pada dasarnya merupakan pandangan dan cara berfikir
seseorang yang terwujud melalui perilakunya, yang didorong
oleh motif dirinya dalam meraih sesuatu. Nilai instrumental
adalah pandangan dan cara berfikir seseorang yang berlaku
untuk segala keadaan dan diterima oleh semua pihak sebagai
sesuatu yang memang harus diperhatikan dan dijalankan.
Penelitian Empiris mengenai
Nilai Terminal dan Nilai Instrumental
(Kreitner,1992)
• Responden dari 220 manajer beranggapan bahwa nilainilai terminal yang perlu untuk dimiliki adalah (1)
kejujuran (2) tanggung jawab (3) kapabilitas (4) ambisi
dan (5) independensi
• Responden dari 220 manajer beranggapan bahwa nilainilai instrumental yang perlu dimiliki adalah (1)
penghargaan terhadap pribadi (2) keamanan dan
kesejahteraan keluarga pekerja (3) kebebasan dan
kemerdekaan (4) dorongan untuk meraih sesuatu dan
(5) kebahagiaan
Berbagai isu seputar etika
manajemen
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Penggunaan obat-obatan terlarang
Pencurian oleh Para Pekerja atau Korupsi
Konflik Kepentingan
Pengawasan Kualitas atau Quality Control
Penyalahgunaan informasi yang bersifat rahasia
Penyelewengan dalam pencatatan keuangan
Penyalahgunaan penggunaan asset perusahaan
Pemecatan tenaga kerja
Polusi Lingkungan
Cara bersaing dari Perusahaan yang dianggap tidak etis
Penggunaan pekerja atau tenaga kerja di bawah umur
Pemberian hadiah kepada pihak-pihak tertentu yang terkait
dengan pemegang kebijakan.
dan lain sebagainya
Konflik Nilai
• Konflik intrapersonal pada dasarnya terjadi umumnya
di dalam individu dan antar individu.
• Konflik individu-organisasi pada dasarnya merupakan
konflik yang terjadi pada saat nilai yang dianut oleh
individu berbenturan dengan nilai yang harus
ditanamkan oleh perusahaan
• Konflik antar Budaya pada dasarnya merupakan
konflik antar individu maupun antara individu
dengan organisasi yang disebabkan oleh adanya
perbedaan budaya diantara individu yang
bersangkutan atau juga organisasi yang
bersangkutan
Model Penilaian Etika (Griffin,2002)
Data
Gathering
Analysis
Pengumpulan Data mengenai tindakan atau kegiatan yang dilakukan
Apakah tindakan atau kegiatan yang dilakukan memenuhi 4 kriteria dalam etika :
Manfaat : Apakah tindakan tersebut memberikan manfaat dan kepuasan bagi semua
pihak ?
Pemenuhan Hak : Apakah tindakan yang dilakukan menjamin terpenuhinya dan
terpeliharanya hak-hak dari semua pihak ?
Keadilan : Apakah tindakan yang dilakukan adil bagi semua pihak ?
Pemeliharaan : Apakah tindakan yang dilakukan konsisten dengan tanggung jawab
pemeliharaan dalam berbagai hal ?
Tidak dalam
seluruh kriteria
Tidak dalam satu atau
beberapa kriteria
Ya, dalam seluruh
kriteria
-Apakah ada faktor yang menyebabkan kriteria tidak terpenuhi
sehingga dapat dimaklumi ?
-Apakah kriteria yang terpenuhi lebih penting dibandingkan kriteria lain?
-Apakah ada faktor diluar kemampuan organisasi yang menyebabkan
sebagian kriteria tidak terpenuhi ?
Penilaian
Tidak
Ya
Tidak Etis
Etis
2
Upaya perwujudan
dan peningkatan etika manajemen
•
•
•
•
•
•
Pelatihan etika
Advokasi etika
Kode Etik
Keterlibatan Publik dalam Etika Manajemen
Perusahaan
Fungsi Perencanaan dan
Pengambilan Keputusan
Pengertian Perencanaan
Fungsi atau Manfaat dari
Perencanaan
Perencanaan atau Planning adalah sebuah proses yang dimulai dari
penetapan tujuan organisasi, menentukan strategi untuk pencapaian
tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh, serta merumuskan
sistem perencanaan yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan
mengkordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga tercapainya
tujuan organisasi (Robbins dan Coulter ,2002)
Perencanaan dapat dilihat dari 3 hal, yaitu proses, fungsi manajemen,
dan pengambilan keputusan. (Ernie&Kurniawan,2005)
•
•
•
•
Pengarah Organisasi
Minimalisasi Ketidakpastian
Minimalisasi inefisiensi sumber daya
Penetapan Standar dalam Pengawasan Kualitas
Dari sisi proses, fungsi perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih
tujuan dan menentukan bagaimana tujuan tersebut akan dicapai.
Dari sisi fungsi manajemen, perencanaan adalah fungsi dimana pimpinan menggunakan
pengaruh atas wewenangnya untuk menentukan atau merubah tujuan dan kegiatan
organisasi.
Dari sisi pengambilan keputusan, perencanaan merupakan pengambilan keputusan untuk
jangka waktu yang panjang atau yang akan datang mengenai apa yang akan dilakukan,
bagaimana melakukannya, bilamana dan siapa yang akan melakukannya, dimana
keputusan yang diambil belum tentu sesuai hingga implementasi perencaan tersebut
dibuktikan di kemudian hari.
Persyaratan Perencanaan
(Planning Requirements)
•
•
•
•
•
Faktual dan Realistis
Logis dan Rasional
Fleksibel
Komitmen
Komprehensif atau menyeluruh
Peran Tujuan dan Rencana
dalam Proses Perencanaan
• Tujuan (Goals) pada dasarnya adalah hasil akhir yang
diharapkan dapat diraih atau dicapai oleh individu,
kelompok atau seluruh organisasi.
• Rencana (Plans) adalah segala bentuk konsep dan
dokumentasi yang menggambarkan bagaimana
tujuan akan dicapai dan bagaimana sumber daya
perusahaan akan dialokasikan, penjadualan dari
proses pencapaian tujuan, hingga segala hal yang
terkait dengan pencapaian tujuan
3
Jenis-jenis Tujuan
• Berdasarkan jumlah
Jenis-jenis Rencana
• Berdasarkan Keluasan dan Waktu Pencapaian
Tujuan tunggal (single goals) dan Tujuan yang banyak (multiple
goals)
• Berdasarkan Kejelasan
Rencana Strategis (Jangka Panjang), Rencana Taktis (jangka
Menengah) dan Rencana Operasional (Jangka Pendek)
• Berdasarkan Kejelasan
Tujuan yang dinyatakan (stated goals) dan rujuan yang aktual
atau nyata (real goals)
• Berdasarkan Keluasan dan Waktu Pencapaian
Tujuan Strategis (strategic goals), Tujuan Taktis (tactical
goals), dan Tujuan Operasional (operational goals)
Rencana Spesifik (Specific Plans) Rencana Direktif (Directive
Plans)
• Berdasarkan Frekuensi Penggunaan
Rencana Sekali Pakai (single-use plans), dan Rencana yang
dipergunakan secara terus-menerus (standing plans)
Hubungan antara Rencana dan
Tujuan
• Pendekatan Tradisional (Traditional Goal
Setting)
Tujuan
Organisasi
Tujuan Strategis (Jangka Panjang)
Tujuan Taktis (Jangka Menengah)
Tujuan Operasional (Jangka Pendek)
Pendekatan dalam Penetapan
Tujuan
Rencana Strategis
• Pendekatan Manajemen Berdasarkan
Sasaran/Tujuan (Management by Objectives)
Rencana Taktis
Rencana Operasional
Pendekatan Tradisional
dalam Penetapan Tujuan
Tujuan Manajemen Puncak
Tujuan Manajemen Divisi
Tujuan Manajemen Departemen
Tujuan Pekerja secara Individual
Pendekatan MBO
Kita memerlukan peningkatan kinerja
perusahaan
Kami ingin melihat peningkatan
signifikan pada keuntungan dalam
divisi kami
Tingkatkan Keuntungan
bagaimanapun caranya
Jangan khawatirkan kualitas,
bekerjalah dengan cepat
Pimpinan
dan
Bawahan
Perencanaan
Bersama
Penentu
an Tujuan
Penentuan
Standar
Pemilihan
Kegiatan
Pelaksanaan pada
setiap Pihak
Bawahan
Menunjukkan
kinerja terbaik
Pimpinan
memberikan
pengarahan
Evaluasi Bersama
Analisa Hasil
yang dicapai
Mendiskusikan akibat
dari hasil yang dicapai
Memperbaharui siklus
MBO
4
Kekuatan dan Kelemahan MBO
Kekuatan




Kelemahan
MBO melakukan integrasi fungsi
perencanaan dan pengawasan ke dalam
suatu sistem yang rasional dalam
manajemen
MBO mendorong organisasi untuk
menentukan tujuan dari tingkatan atas
hingga tingkatan bawah dari
manajemen
MBO memfokuskan pada hasil akhir
daripada niat yang baik maupun faktor
personal.
MBO mendorong adanya manajemen
diri dan komitmen dari setiap orang
melalui partisipasi pada setiap tingkatan
manajemen dalam penentuan tujuan

MBO dianggap terlalu
menyederhanakan kegiatan dengan
berusaha untuk menyelesaikan
segala sesuatu.
MBO secara cepat akan ditolak oleh
manajer yang memiliki gaya
otoriter (yang bisa saja disebabkan
karena orang-orang yang bertipe X
dari McGregor) dan oleh mereka
yang menerapkan birokrasi yang
tidak fleksibel dan ketat.
MBO memerlukan banyak waktu
dan usaha dalam implementasinya
MBO dapat menjadi tantangan bagi
manajer yang kurang memiliki
kualifikasi yang baik.



Beberapa Alat Bantu perencanaan
•
•
•
•
Bagan Arus (Flow Chart)
Bagan Gantt (Gantt Chart)
Jaringan PERT (PERT Network)
dll
Contoh Bagan Arus (Flow Chart)
Contoh Bagan Gantt
Pekerjaan
Bulan 1
Bulan 2
Bulan 3
Bulan 4
Mulai
I
Perlu
Buku
Bacaa
n?
Tida
k
II
III
IV
I
II
III
IV
I
II
III
IV
I
II
III
IV
Berhenti
1. Pembelian Bahan
Baku
Y
a
2. Proses Produksi
Beli
Buku
Bacaa
n?
Tida
k
Pinjam
3. Pergudangan
Y
a
4. Pengiriman
Membeli Buku Bacaan
yang diinginkan
Membaca Buku Yang
diinginkan
Selesai
Keterangan : Bagian yang diarsir
Contoh Jaringan PERT
2
C
Te=6
1
A
Te=4 ¼
B
5
F
Te=2
3
D
Te=7 ¼
4
Te=3
Te=1
E
G
9
Te=5 ¼
H
10
Te=2¼
7
Te=1
= Kegiatan-kegiatan(Activites) dalam kerangka PERT, dimana pada contoh
diatas dapat memerlukan waktu pengerjaan antara 1 hari hingga 7 ¼ hari.
= Kejadian-kegiatan (Events) yang menjadi indikator sebelum kegiatan
dilaksanakan. Misalnya, setelah kejadian A terjadi, maka pengerjaan kegiatan
1 dapat dilaksanakan, dan seterusnya.
Te
Penyelesaian Masalah
dan Pengambilan Keputusan
Masalah vs Gejala
8
Te=2
6
menunjukkan waktu pengerjaan
I
“ if we fail to identify the problem, we will fail to solve the
problem “
• Penentuan faktor Penyebab
• Pendekatan dalam Penyelesaian Masalah
• Pengambilan Keputusan atas alternatif
penyelesaian Masalah
= Waktu Pengerjaan Kegiatan berdasarkan Te. Dari contoh diatas terdapat
waktu pengerjaan berdasarkan Te yang berbeda-beda, dari mulai 1 hari
hingga paling lama 7 ¼ hari. Secara keseluruhan contoh pengerjaan
berdasarkan Jaringan PERT diatas akan membutuhkan waktu selama 21 ¾
hari yaitu dengan menjumlahkan salah satu jalur jaringan untuk waktu yang
terpanjang, yaitu Te1=4 ¼ + Te2=6 + Te5=2 + Te8=2 + Te9=5 ¼ + Te10=2 ¼
sehingga total keseluruhannya adalah 21 ¾ hari.
5
Lingkungan dan Pengambilan
Keputusan
• Keputusan pada saat Keadaan yang pasti
(certainty)
• Keputusan pada saat Keadaan yang tidak
pasti (uncertainty)
• Keputusan pada saat Keadaan mengandung
resiko (risky condition)
Proses Pengambilan Keputusan
INVESTIGASI
SITUASI
1
IMPLEMENTASI DAN
PENGAWASAN
4
Tahapan Evaluasi Alternatif
2
PENILAIAN
ALTERNATIF DAN
PENENTUAN
KEPUTUSAN
Evaluasi dan
Penilaian
alternatif yang
ada
Penentuan Alternatif
yang terbaik
3
Keterbatsan Dalam Pengambilan
Keputusan yang rasional
Batalkan alternatif
TIDAK
Apakah
alternatif yang
ada
memungkinkan
?
Rencana
Implementasi
Impelementasi dari
Rencana yang telah dibuat
Pengawasan terhadap
langkah implementasi
Identifikasi
berbagai altenatif
keputusan
Evaluasi belum dilakukan
pada tahap ini
Keterbatasan dalam Pengambilan Keputusan
Batalkan alternatif
TIDAK
PENENTUAN
ALTERNATIF
Identifikasi
Masalah
Diagnosa Penyebab
Identifikasi
Tujuan dari
Keputusan yang
akan diambil
YA
TIDAK
Batalkan alternatif
Keterbatsan Dalam
Pengambilan Keputusan
Keterbatsan Dalam
Pengambilan Keputusan
Keterbatsan Dalam
Pengambilan Keputusan
YA
Apakah
alternatif
yang ada
memuaskan ?
Apakah
alternatif
yang ada
memberikan
kemungkinan
hasil yang
positif atau
netral ?
YA
Lakukan Evaluasi
Lanjutan
Keterbatasan
Sumber Daya
Kelebihan
Informasi
Keterbatasan
Ingatan
Masalah Keahlian
Memperbaiki Keputusan
• Penggunaan Aturan terhadap Alternatif
Keputusan
Kriteria Prioritas, Kriteria Minimum
• Pengujian Terhadap Berbagai Alternatif
Keputusan
• Pengambilan Keputusan secara berkelompok
Teknik Curah Ide, Teknik Kelompok Nominal, Teknik Delphi,dll
6
Download