modul dasar-dasar penangkapan ikan

advertisement
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah penyakit berkembang secara proporsional, menurut
jenis dan sistem budidaya: intensif atau ekstensif.
Kenapa demikian ?
1) Padat tebar tinggi
2) Larva kebanyakan sudah terinfeksi/ carrier
3) Fasilitas budidaya terinfeksi (GMP tdk dilaksanakan)
4) Nutrisi yang buruk
5) Kualitas air di bawah normal atau tidak optimal.
Masalah terberat: tingginya kerentanan karena melemahnya daya
tahan organisme pada kondisi budidaya intensif.
Untuk mengantar mahasiswa mendalami lebih jauh tentang
sistem kekebalan tubuh ikan, maka pada modul ini akan dijelaskan
tentang
sistem
kekebalan
tubuh
ikan
menurut
jenis
dan
peranannya dalam menangkal masuknya patogen penyebab
penyakit.
Pada
modul
ini
juga
dijelaskan
tentang
pentingnya
pemahaman yang baik dalam sistem kekebalan ikan, khususnya
dalam usaha pembudidayaan yang menerapkan padat tebar tinggi.
B. Ruang Lingkup Isi

Pengertian dan Ruang Lingkup

Sistem kekebalan ikan dan kompartemennya

Sel-sel yang memiliki kompetensi dalam sistem kekebalan
tubuh ikan

Komponen sistem kekebalan non-selular.

Mekanisme respon kekebalan tubuh spesifik

Eksploitasi sistem imun dalam budidaya ikan.
1
C. Kaitan Modul
Modul ini merupakan bagian dari
matakuliah Manajemen
Kesehatan Ikan. Pada modul ini dijabarkan mengenai Pengertian
dan Ruang Lingkup, sistem kekebalan ikan dan kompartemennya,
sel-sel yang memiliki kompetensi dalam sistem kekebalan tubuh
ikan, komponen sistem kekebalan non-selular, mekanisme respon
kekebalan tubuh non-spesifik dan eksploitasi sistem imun dalam
budidaya ikan.
D. Sasaran Pembelajaran Modul
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu :
 Menjelaskan jenis dan peran sistem kekebalan ikan.
 Menjelaskan jenis sel dan peranannya dalam sistem kekebalan
tubuh ikan.
 Menjelaskan komponen kekebalan spesifik pada ikan.
 Mengeksploitasi sistem kekebalan tubuh ikan untuk
kepentingan budidaya.
2
II. PEMBELAJARAN
A Pengertian dan Ruang Lingkup
Pada ikan, respon terhadap bahan asing cukup mirip dengan
yang terdapat pada mamalia, sedang pada udang masih sangat
sederhana.
Respon dapat bersifat sangat spesifik (suatu antibodi/Ig
spesifik
terhadap antigen/Ag spesifik) dikenal sebagai respon
immun. Sistem kekebalan ‘memindai’ (scan) seluruh tubuh untuk
mengidentifikasi seluruh bahan/material yang ada (alami, sintetis,
hidup atau statis) yang dapat dianggap asing atau tidak. Sehingga
ada perbedaan antara ‘asli’ atau ‘asing’.
Sistem kekebalan tubuh ikan melakukan aksinya dengan
beberapa jenis sel darah putih (leukocyte), yang terdapat di
seluruh tubuh ikan dan bekerja secara terpadu.
B Sistem Kekebalan Tubuh Ikan dan Kompartemennya
Sistem kekebalan (immune system) ikan terbagi atas 2
sistem kompartemen: Selular dan Non-selular.

Sistem Selular (cell mediated immune system/CMI) :
dimediasi oleh sel-sel immun seperti limfosit dan makrofag,
dapat bersifat spesifik maupun non-spesifik dalam responnya.

Sistem Non-selular (humoral) : dimediasi oleh komponen yang
terlarut dalam cairan darah (serum atau plasma). Juga dapat
bersifat spesifik maupun non-spesifik.
Spesifik : bila
telah
ada interaksi sebelumnya, melibatkan
sel-sel memori.
Non-spesifik : respon langsung saat terjadi inflamasi, tidak
diperlukan kontak langsung dengan patogen.
3
C. Jenis-jenis sel yang memiliki kompetensi dalam system
kekebalan tubuh ikan.
Adapun jenis-jenis sel yang memiliki kompetensi dalam sistem
kekebalan tubuh vertebrata seperti ikan, adalah :

Limfosit : populasi Sel-T (Thymus) dan populasi Sel-B (ginjal
dan limfa). Sel-T masih memiliki sub-populasi lainnya: Th
(helper), Tc (cytotoxic) dan Ts (suppressor).

Granulosit : neutrofil, basofil dan eusinofil

Makrofag (yang menetap pada jaringan) dan Monosit (yang
beredar dalam aliran darah).
4
5
D. Komponen sistem kekebalan tubuh ikan non-seluler
Adapun komponen sistem kekebalan tubuh ikan non-seluler,
adalah sebagai berikut:
6
E. Mekanisme respon kekebalan tubuh spesifik pada ikan
Mekanisme respon kekebalan tubuh spesifik dapat digambarkan
sebagai berikut:
Pada gambar di atas, terdapat sekumpulan (pool) sel limfosit
yang
masih
naïf.
Kemudian
terjadi
pemaparan
pada
pathogen/antigen yang dapat berupa bakteri, protozoa, jamur atau
virus. Antigen (Ag) ini kemudian menstimulasi respon pada sel-sel
limfosit yang naif tadi, sehingga terjadi proliferasi sel-sel naïf
(virgin) menjadi kelompok-kelompok sel efektor (Tc, Ts dan Th)
dan kelompok sel memori (sel B) yang memproduksi antibody (Ig:
immunoglobulin). Selanjutnya pada pertemuan ikan dengan Ag
yang sama akan semakin memperbanyak kelompok sel efektor
maupun memori. Oleh karena itu, terjadi kekebalan dapatan
(acquired immunity).
7
Sel Efektor : berfungsi mempresentasikan antigen kepada Sel-B
(Sel memori). Memori yang terbentuk adalah produksi antibodi
(Ig) yang memiliki kemampuan mengenali antigen (Ag).
Kedua gambar di atas adalah penjelasan lanjut dari sistem kekebalan
tubuh ikan spesifik yang melibatkan sel-sel kompeten. Hal-hal berikut
merupakan prinsip dasar interaksi sel-Ag.

Spesifitas Ig terhadap Ag adalah mutlak. Ig mengikatkan diri
pada epitop pada Ag.

Ig memori terbentuk dan
mempertinggi titer
Ig dalam
serum/plasma.
8
F. Eksploitasi Sistem Imun dalam Akuakultur

Propagasi komponen sistem kekebalan : stimulasi populasi
leukosit, sebagai bala tentara pengaman host / inang dari invasi
patogen.

Peningkatan kuantitas produk imun (Ig, Lysozymes, etc.)
sebagai hasil respon terhadap keberadaan patogen dalam
organ inang.

Manipulasi kondisi alamiah untuk mensiagakan inang terhadap
kemungkinan inflamasi oleh patogen virulen (proteksi).

Reduksi penggunaan bahan kimia yang memiliki potensi
menimbulkan resistensi terhadap patogen (antibiotik) dan
akumulasi bahan berbahaya sebagai hasil aplikasi yang
tersedia di sedimen atau kolom air (food safety).

Stimulasi dapat dalam bentuk peningkatan sistem kekebalan
non-spesifik (terutama pada Avertebrata yang tidak memiliki
komponen memori) untuk meningkatkan pathogen clearance
dari dalam tubuh host melalui fagositosis, lysis dan netralisasi,
mis. Pemberian immunostimulant, supplementasi vitamin A dan
E yang diketahui memiliki efek proliferatif.

Stimulasi dalam bentuk peningkatan populasi sel imun dan
produk spesifik terhadap
patogen dominan yang diketahui
pola peledakan dan area sebarannya (epidemiologi) untuk
tujuan proteksi. Misalnya: vaksinasi.

Produksi bahan-bahan secara massiv untuk tujuan komersial di
bidang akuakultur ikan dan udang/krustase lainnya.
9
G Indikator Penilaian Akhir Sesi Pembelajaran
No
NIRM
NAMA
MAHASISWA
 Menjelaskan jenis dan peran
sistem kekebalan ikan.
 Menjelaskan jenis sel dan
peranannya dalam sistem
kekebalan tubuh ikan.
 Menjelaskan komponen
kekebalan spesifik pada ikan
Ketepatan dan
kejelasan uraian
Kerjasama
kelompok
1
2
3
4
.
90
10
III. PENUTUP
Modul Sistem Kekebalan Tubuh Ikan ini menjelaskan secara
umum tentang pengertian dan ruang lingkup sistem kekebalan tubuh
ikan dan kompartemennya, el-sel yang memiliki kompetensi dalam
sistem kekebalan tubuh ikan, komponen sistem kekebalan nonselular, mekanisme respon kekebalan tubuh spesifik dan eksploitasi
sistem imun dalam budidaya ikan, yang akan membuka wawasan
mahasiswa tentang system kekebalan tubuh ikan dan mengantar
mahasiswa untuk memahami modul-modul selanjutnya.
11
REFERENSI
Ellis, A.E., 1988. Fish Vaccination. Academic Press, London. 334p.
Ellis, A.E., 1989. The Immunology of Teleosts. In: Fish Pathology
(Ed. R.J. Roberts). 2nd Edition. Balliere Tindall, London. pp.135152.
Kaattari, S.L. 1992. Fish B-lymphocytes: defining their form and
function. Annual Review of Fish Disease 2: 161-179.
Klein, J. 1990. Immunology. Blackwell Scientific Publications, Oxford.
508p.
Roitt, L., Brostoff, J.and Male, D. (eds)., 1993. Immunology. 3rd
Edition. Mosby-Year Book Europe Ltd., London.
12
Download