Cegah Stanting Pada Anak, Tingkatkan Prestasi Generasi

advertisement
Cegah Stanting Pada Anak, Tingkatkan Prestasi Generasi Mendatang Indonesia
Kementerian Kesehatan dan MCA-Indonesia Luncurkan
Kampanye Gizi Nasional untuk Mencegah Stanting
Jakarta, 6 Desember 2015. Bertepatan dengan acara puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional,
Kementerian Kesehatan dan Millennium Challenge Account – Indonesia (MCA-Indonesia) meluncurkan
Kampanye Gizi Nasional untuk Mencegah Stanting. Kampanye ini diharapkan bisa mencegah stanting,
yakni kondisi balita yang lebih pendek dari standar tinggi badan seumurnya akibat kurang gizi kronis
karena kurang asupan gizi dalam waktu cukup lama.
“Tujuan utama kampanye ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman akan penyebab,
gejala, implikasi jangka panjang dan pencegahan stanting,” ujar Direktur Eksekutif MCA-Indonesia,
Bonaria Siahaan.
Kampanye juga bertujuan meraih komitmen pemangku kepentingan, baik pemerintah maupun sektor
swasta untuk mencegah stanting, serta mendorong perubahan perilaku individu dan masyarakat terkait
kesehatan dan gizi.
Stanting pada anak adalah salah satu indikator terbaik untuk menilai kualitas manusia di masa
mendatang. Sebab, kerusakan di awal kehidupan bisa menyebabkan kerusakan permanen. Jika anak
stanting, perkembangan otak dan fisiknya terhambat, sehingga jadi sulit berprestasi dan sering sakit.
Jika dewasa nanti, penderita stanting cenderung mengalami kegemukan, sehingga gampang menderita
penyakit tidak menular seperti stroke dan diabetes. Pada usia produktif, daya saing anak stanting akan
rendah, penghasilannya bisa 20% lebih rendah daripada anak normal. Sayangnya, masih banyak anak
Indonesia yang menderita stanting. Riset Kesehatan Dasar 2013 menunjukkan sekitar 9 juta anak
Indonesia mengalami stanting.
“Jika ini dibiarkan, 20 tahun lagi anak-anak ini mungkin tidak akan bisa bersaing di pasar global,” ujar
Direktur Proyek Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat untuk Mengurangi Stanting (PKGBM) MCAIndonesia, Minarto. “Untuk mencegah hal itu terjadi, perlu ada investasi strategis berupa investasi gizi
pada anak. Ini sesuai dengan tekad Indonesia meningkatkan kualitas hidup manusia melalui peningkatan
kualitas pendidikan, kesejahteraan, dan kesehatan.”
Berdasar studi formatif tentang stanting yang dilaksanakan MCA-Indonesia pada 2014, ada beberapa
perilaku kunci yang perlu diubah. Pertama, anak di bawah dua tahun belum makan sesuai porsi dan
ragam yang diperlukan. Mayoritas hanya makan dua kali sehari dengan menu sederhana seperti bubur
dengan garam, dan terlalu sering makan kudapan (snack). Padahal mereka seharusnya makan tiga kali
sehari dengan menu beragam, ditambah selingan kudapan sehat seperti buah dua kali sehari. Kedua,
praktik buang air besar sembarangan masih banyak terjadi, sehingga tingkat sanitasi di lingkungan ibu
hamil dan anak-anak tergolong rendah. Kurangnya sanitasi ini menyebabkan ibu hamil dan anak rentan
sakit, sehingga asupan gizi yang seharusnya digunakan untuk tumbuh kembang malah dipakai untuk
menyembuhkan diri. Ketiga, banyak ibu hamil kurang asupan gizi dan tidak cukup mengkonsumsi tablet
zat besi, sehingga menderita anemia dan perkembangan janinnya tak maksimal.
Mengubah perilaku tentu tak semudah membalikkan telapak tangan, karena banyak faktor
mempengaruhi proses perubahan perilaku. Kementerian Kesehatan didukung MCA-Indonesia
menyelenggarakan kampanye gizi nasional yang berusaha melakukan investasi awal untuk mengubah
perilaku masyarakat untuk mencegah stunting.
Kegiatan kampanye akan meliputi kampanye media massa dan kegiatan kampanye di tingkat
kabupaten. Dari kampanye ini, diharapkan akan diperoleh pembelajaran intervensi perubahan perilaku
yang cocok untuk bisa membantu mencegah stanting di Indonesia.
Tentang Millennium Challenge Account – Indonesia (MCA-Indonesia)
MCA-Indonesia adalah pelaksana Hibah Compact dari Millennium Challenge Corporation (MCC), yang
mendukung Kemitraan Strategis Amerika Serikat dengan Indonesia. MCA-Indonesia bertujuan
mengurangi kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi, dan bertindak sebagai lembaga pengelola tiga
proyek utama yakni: (1) Kemakmuran Hijau, (2) Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat untuk
Mengurangi Stanting, dan (3) Modernisasi Pengadaan.
Tentang Millennium Challenge Corporation (MCC)
MCC adalah lembaga inovatif dan independen Pemerintah Amerika Serikat yang bertujuan membantu
pengentasan kemiskinan secara global. Dibentuk oleh Kongres Amerika Serikat pada 2004, MCC telah
menyalurkan Hibah Compact senilai US$ 11,2 miliar bagi 27 negara yang berkomitmen pada tata
pemerintahan yang baik (good governance), kebebasan ekonomi, dan investasi pada warga negaranya.
Hibah Compact bersifat kompetitif, artinya negara calon penerima hibah harus bersaing dalam proses
seleksi yang transparan.
MCC memegang prinsip country-led solutions dan country-led implementation, sehingga negara
pelaksana hibah memiliki keleluasaan dan wewenang untuk mengidentifikasi masalah dan solusinya,
serta mengembangkan dan melaksanakan programnya.
Untuk informasi lebih lanjut hubungi:
MCA-Indonesia,
Muhammad
Karim,
Promotion
[email protected] Tl. 021-39831971
and
Publication
Specialist,
E-mail.
Download