Ayah Hebat, Keluarga Sehat - Millennium Challenge Account

advertisement
Ayah Hebat, Keluarga Sehat:
Pentingnya Peran Ayah untuk Kesehatan dan Gizi Keluarga
(Kapuas) 5 November 2016 – Di banyak keluarga, perihal kesehatan dan gizi keluarga
seringkali dianggap merupakan urusan para ibu. Ayah cenderung jarang terlibat. Padahal
peran kedua orang tua, baik ibu maupun ayah, sangat penting bagi keluarga, bahkan
menentukan tumbuh kembang anak dan masa depannya. Untuk itu, Millennium Challenge
Account – Indonesia (MCA-Indonesia) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Kapuas
menyelenggarakan acara bertajuk “Ayah Hebat, Keluarga Sehat”. Acara ini diselenggarakan
dalam rangka Hari Ayah dan Hari Kesehatan Nasional, yang jatuh bersamaan pada tanggal 12
November.
“Peran ayah sangat penting dalam mendukung kesehatan ibu dan anak, sehingga generasi
mendatang lebih sehat daripada generasi kita sekarang,” ujar Deputi Eksekutif Direktur
MCA-Indonesia, Lukas Adhyakso.
Lukas menjelaskan, melalui acara ini, MCA-Indonesia berupaya membangun kesadaran peran
ayah akan pentingnya makanan bergizi untuk tumbuh kembang anak. Bahan makanan
bergizi tidak berarti mahal. Acara yang dihadiri juru masak terkenal Andrew Titaley ini
mengundang sepuluh tim beranggotakan para ayah dari Kapuas untuk mengikuti lomba
masak makanan bergizi dengan menggunakan bahan-bahan lokal yang murah dan mudah
didapat. Di Kapuas, misalnya, ada sayur kalakai yang mengandung zat besi tinggi sehingga
melancarkan ASI, juga ikan gabus yang memiliki protein tinggi dan sangat baik untuk
tumbuh kembang anak.
Lukas menambahkan, “Peran ayah dan ibu sama penting dalam upaya menjaga kesehatan
anak. Ayah bisa menjadi penyedia dan pengolah makanan, juga pendukung utama agar ibu
dan anak sehat.”
Peran ayah dimulai bukan saat anak lahir, tapi ketika sang ibu merencanakan kehamilan dan
mulai hamil Ayah dapat memberi dukungan penuh agar ibu dan janin sehat, yakni dengan
asupan gizi seimbang, cukup istirahat, dan berolahraga. Ketika anak lahir, ayah kembali
berperan penting untuk memastikan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama
umur si bayi. Untuk memperlancar ASI, ibu butuh asupan gizi lebih banyak ketimbang saat
hamil, serta rileks dan bahagia, yang tentu juga memerlukan dukungan ayah.
Peningkatan peran ayah diharapkan akan mencegah stanting dan mendukung pertumbuhan
anak sehat dan cerdas di Kapuas. Mereka adalah generasi penerus yang akan membantu
menyejahterakan keluarga, meningkatkan ekonomi, dan membangun Kapuas.
Stanting adalah kondisi tinggi badan di bawah standar umur yang disebabkan kekurangan
gizi kronis. Stanting menghambat perkembangan fisik dan kecerdasan anak, serta
mengurangi daya saing anak saat dewasa dan meningkatkan risiko mereka terkena penyakit.
Di Kapuas, Riset Kesehatan Dasar 2013 mencatat prevalensi anak stanting 45%, lebih tinggi
daripada prevalensi stanting nasional (37%) maupun Kalimantan Tengah (41%). Artinya,
sekitar 1 dari 2 anak di Kapuas diperkirakan stanting.
Upaya mengurangi prevalensi stanting adalah salah satu fokus MCA-Indonesia melalui
Proyek Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat untuk Mencegah Stanting. MCA-Indonesia
mendukung target penurunan prevalensi stanting dari 32% pada 2013 menjadi 28% pada
2019, seperti tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah
Nasional (RPJMN) Indonesia.
Tentang Millennium Challenge Account – Indonesia (MCA-Indonesia)
MCA-Indonesia adalah pelaksana Hibah Compact dari Millennium Challenge Corporation
(MCC), yang mendukung Kemitraan Strategis Amerika Serikat dengan Indonesia. MCAIndonesia bertujuan mengurangi kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi, dan bertindak
sebagai lembaga pengelola tiga proyek utama yakni: (1) Kemakmuran Hijau, (2) Kesehatan
dan Gizi Berbasis Masyarakat untuk Mengurangi Stanting, dan (3) Modernisasi Pengadaan.
Tentang Millennium Challenge Corporation (MCC)
MCC adalah lembaga inovatif dan independen Pemerintah Amerika Serikat yang bertujuan
membantu pengentasan kemiskinan secara global. Dibentuk oleh Kongres Amerika Serikat
pada 2004, MCC telah menyalurkan Hibah Compact senilai US$ 11,2 miliar bagi 27 negara
yang berkomitmen pada tata pemerintahan yang baik ( good governance), kebebasan
ekonomi, dan investasi pada warga negaranya. Hibah Compact bersifat kompetitif, artinya
negara calon penerima hibah harus bersaing dalam proses seleksi yang transparan.
MCC memegang prinsip country-led solutions dan country-led implementation, sehingga
negara pelaksana hibah memiliki keleluasaan dan wewenang untuk mengidentifikasi
masalah dan solusinya, serta mengembangkan dan melaksanakan programnya.
Untuk informasi lebih lanjut hubungi:
MCA-Indonesia:
Mia Fitri, Communications and Outreach Director, [email protected],
08128224393
Muhammad Karim, Promotion and Publication Specialist, [email protected], 021-39831971
Download