Metode Southern Blotting Elektroforesis Melakukan elektroforesis DNA di dalam gel agarose (0.8% tanpa ethidium bromida/ETDA) . DNA diwarnai dengan merendam gel (berDNA) di dalam larutan ETDA (0.5 mg/ml, 20-30’) . DNA divisualisasi di atas lampu transiluminator UV dan di buat foto gel . Gel hasil elektroforesis direndam dgn larutan depurinasi 0.25 M HCl (10’) -> goyang dgn 10rpm -> bilas dgn akuades . Gel direndam dlm larutan denaturasi (0.5 M NaOH, 500 ml) -> goyang selama 20-30’ pada 10rpm -> bilas dgn akuades . Gel direndam dlm larutan netralisasi (1.5 M NaCl; 0.5 M Tris HCl pH 7.2 1 nM EDTA) sebanyak 500 ml -> goyang selama 15’ -> bilas dgn akuades Elektroforesis (cont..) membran nitrocelulose disiapkan sesuai ukuran gel . Membran dipotong pada salah satu ujungnya (utk mengetahui orientasi membran) -> diberi label dengan pensil . Membran dibasahi dgn 2X SSC dan diletakan di atas alat vacummgene . Gel diletakan diatas membran, -> tambahkan 20X SSC hingga tergenang -> ditutup dengan plastik . Gel divacuum dgn 60 mBar ± 3jam . Membran diambil dan dimasukan ke dlm alat crosslinker utk memfiksasi DNA di membran pada 1200 x 100 mJoule/cm2 selama 1’ . Membran siap untuk dilakukan hibridisasi Souther blot Pelabelan Probe 20 µl crosslinker solution diencerkan (+ 80 µl air) . DNA untuk label diencerkan smp konsentrasi 10 ng/µl . Ambil 10 µl sample DNA dan dimasukan ke eppendorf . Denaturasi dlm water bath 100°C selama 5’ . Eppendorf didinginkan di es selama 5’ -> spin down . Menambahkan 10 µl buffer reaksi ke dlm eppendorf -> lalu di mix -> spin down . Inkubasi pada suhu 37°C selama 30’ -> Probe siap digunakan/disimpan Prehibridisasi Pembuatan larutan buffer prehibridisasi : Melarutkan NaCl 0.5 M dan 5% (b/v) blocking reagent ke dlm larutan hibridisasi . Kocok dgn magnetic stearer selama 1jam pada suhu ruang . Masukan membran ke dlm tabung hibridisasi dgn posisi DNA pada bagian dalam gulungan . Tambahkan SSC 3X sebanyak 5 ml . Buang larutan SSC 3X -> tambahkan 15-20 ml larutan buffer prehibridisasi ke dalam tabung . Lakukan prehibridisasi selama 1 jam pada suhu 42°C Hibridisasi Larutan buffer prehibridisasi di dlm tabung ditambahkan dgn DNA pelacak yang sudah dilabel dengan pipet mikro. . Tabung eppendorf tempat DNA pelacak dibilas dengan larutan prehibridisasi (supaya seluruh pelacak dapat masuk ke dalam larutan . Hibridisasi dilakukan pada suhu 42°C Washing Memanaskan larutan pembilas pertama pada suhu 42°C di dlm oven hibridisasi (lakukan 2X) . Ambil membran dari tabung dan masukan ke dlm wadah yang berisi larutan pembilas kedua dgn pinset . Wadah diletakan diatas shaker dan guyang selama 5’ pada suhu ruang (lakukan 2 kali) . Larutan pembilas kedua dlm wadah diganti dgn yang baru . Inkubasikan selama 5’ pada suhu ruang Deteksi sinyal larutan deteksi dibuat dgn mencampurkan detection reagent 1 dan 2 (1:1) sebanyak 0.125 ml/cm2 Plastik wrap disiapkan di atas permukaan kaca yang rata -> teteskan larutan deteksi . Buang kelebihan larutan kedua . Permukaan membran yang mengandung DNA disentuhkan (direndam) pada tetesan cairan pendeteksi -> inkubasi selama 1’ . Buang kelebihan larutan deteksi -> bungkus membran dgn plastik wrap . Letakan membran dalam kaset dengan permukaan yang mengadung membran menghadap ke atas. Deteksi Sinyal (cont..) Letakan film autoradiografi ECL seukuran membran di atas membran dan di press di dlm film cassete (pada ruang gelap) . Inkubasi pada suhu kamar selama 4 jam . Film diangkat dari film cassete dan dicuci dengan larutan developer (kondisi gelap, suhu kamar, 5’) . Cuci film dgn larutan fixer (kondisi gelap, suhu kamar, 5’) . Bilas film dengan air (kondisi gelap, suhu kamar, 5’) . Film dikeringkan pada suhu kamar . Sinyal yang terdapat pada film diobservasi