Psikoanalisis - WordPress.com

advertisement
BAB I PENDAHULUAN
Psikoanalisa adalah sistem menyeluruh dalam psikologi yang dikembangkan oleh freud
secara berlahan ketika ia menangani orang yang mengalami neurosis dan masalah mental
lainnya.
Teori Kepribadian Psikoanalisa merupakan salah satu aliran utama dalam sejarah psikologi.
Psikoanalisa adalah sebuah model perkembangan kepribadian, filsafat tentang sifat manusia,
dan metode psikoterapi. Secara historis Psikoanalisa adalah aliran pertama dari tiga aliran
utama psikologi. Yang kedua adalah behaviorisme, sedangkan yang ketiga adalah psikologi
eksistensial-humanistik.
Menurut Freud, lapisan kesadaran jiwa itu kecil, dan analisis terhadapnya tidak dapat
menerangkan masalah tingkah laku seluruhnya. Freud juga berpendapat bahwa energi jiwa itu
terdapat didalam ketidaksadaran, yang berupa insting-insting atau dorongan-dorongan
Psikoanalisa
Page 1
BAB II PEMBAHASAN
Psikoanalisis
Psikoanalisis adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para
pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia. Sigmund Freud sendiri
dilahirkan di Moravia pada tanggal 6 Mei 1856 dan meninggal di London pada tanggal 23
September 1939. Pada mulanya istilah psikoanalisis hanya dipergunakan dalam hubungan
dengan Freud saja, sehingga "psikoanalisis" dan "psikoanalisis" Freud sama artinya. Bila
beberapa pengikut Freud dikemudian hari menyimpang dari ajarannya dan menempuh
jalan sendiri-sendiri, mereka juga meninggalkan istilah psikoanalisis dan memilih suatu
nama baru untuk menunjukan ajaran mereka. Contoh yang terkenal adalah Carl Gustav
Jung dan Alfred Adler, yang menciptakan nama "psikologi analitis" (en: Analitycal
psychology) dan "psikologi individual" (en: Individual psychology) bagi ajaran masingmasing.
Psikoanalisis memiliki tiga penerapan :
1. suatu metode penelitian dari pikiran.
2. suatu ilmu pengetahuan sistematis mengenai perilaku manusia.
3. suatu metode perlakuan terhadap penyakit psikologis atau emosional
Dalam cakupan yang luas dari psikoanalisis ada setidaknya 20 orientasi teoretis yang
mendasari teori tentang pemahaman aktivitas mental manusia dan perkembangan manusia.
Berbagai pendekatan dalam perlakuan yang disebut "psikoanalitis" berbeda-beda
sebagaimana berbagai teori yang juga beragam. Psikoanalisis Freudian, baik teori maupun
terapi berdasarkan ide-ide Freud telah menjadi basis bagi terapi-terapi moderen dan
menjadi salah satu aliran terbesar dalam psikologi.Sebagai tambahan, istilah psikoanalisis
juga merujuk pada metode penelitian terhadap perkembangan anak.
STRUKTUR KEPRIBADIAN
Menurut freud, kehidupan jiwa memiliki tiga tingkatan kesadaran, yaitu :
1. Sadar (conscious),
2. Prasadar (preconscious),
3. Tak-sadar (unconscious).
Aliran psikoanalisis Freud merujuk pada suatu jenis perlakuan dimana orang yang
dianalisis mengungkapkan pemikiran secara verbal, termasuk asosiasi bebas, khayalan,
dan mimpi, yang menjadi sumber bagi seorang penganalisis merumuskan konflik tidak
sadar yang menyebabkan gejala yang dirasakan dan permasalahan karakter pada pasien,
kemudian menginterpretasikannya bagi pasien untuk menghasilkan pemahaman diri untuk
pemecahan masalahnya.
Psikoanalisa
Page 2
TERAPI
Intervensi khusus dari seorang penganalisis biasanya mencakup mengkonfrontasikan
dan mengklarifikasi mekanisme pertahanan, harapan, dan perasaan bersalah. Melalui
analisis konflik, termasuk yang berkontribusi terhadap daya tahan psikis dan yang
melibatkan tranferens kedalam reaksi yang menyimpang, perlakuan psikoanalisis dapat
mengklarifikasi bagaimana pasien secara tidak sadar menjadi musuh yang paling jahat
bagi dirinya sendiri: bagaimana reaksi tidak sadar yang bersifat simbolis dan telah
distimulasi oleh pengalaman kemudian menyebabkan timbulnya gejala yang tidak
dikehendaki. Terapi dihentikan atau dianggap selesai saat pasien mengerti akan kenyataan
yang sesungguhnya, alasan mengapa mereka melakukan perilaku abnormal, dan
menyadari bahwa perilaku tersebut tidak seharusnya mereka lakukan, lalu mereka sadar
untuk menghentikan perilaku itu.
TEORI KEPRIBADIAN PSIKOANALISA
SIGMUND FREUD
Pada pertengahan abad ke-19, yakni pada masa awal berdirinya psikologi -ai satu
disiplin ilmu yang berdiri sendiri, psikologi didominasi oleh gagasan dan upaya
mempelajari elemen-elemen dasar dari kehidupan mental orang dewasa normal melalui
penelitian laboratorium dengan menggunakan metode introspeksi. Pada masa itu tercatat
satu aliran psikologi disebut psikologi strukturalisme. Tokoh psikologi strukturalisme ini
adalah Wilhelm Wundt (1832-1920), seorang ahli psikologi Jerman yang mendirikan
laboratorium-laboratorium psikologi pertama di Leipzig pada 1879. Karena pendirian
laboratorium psikologinya (yang pertama di dunia) itu Wundt dianggap sebagai bapak
psikologi modern, dan tahun 1879 dianggap sebagai tahun mulai berdirinya psikologi
sebagai satu disiplin ilmu yang berdiri sendiri, terlepas dari filsafat sebagai induknya
maupun dari ketergantungannya kepada ilmu-ilmu lain seperti fisiologi dan fisika.
Adapun ciri-ciri dari psikologi strukturalisme Wundt itu adalah penekanannya pada
analisis atas proses-proses kesadaran yang dipandang terdiri dari elemen-elemen dasar,
serta upayanya menemukan hukum-hukum yang membawahi hubungan di antara elemenelemen kesadaran tersebut. Karena pandangannya yang elementalistik ini maka psikologi
strukturalisme disebut juga psikologi elementalisme. Di samping dipandang terdiri dari
elemen-elemen dasar, kesadaran, oleh Wundt dan oleh ahli psikologi lainnya pada masa
itu, dipandang sebagai aspek yang utama dari kehidupan mental. Segala sesuatu atau
proses yang terjadi dalam diri manusia selalu diasalkan atau dianggap bersumber pada
kesadaran.
Di tengah-tengah psikologi yang memprioritaskan penelitian atas kesadaran dan
memandang kesadaran sebagai aspek utama dari kehidupanmental itu muncullah seorang
dokter muda dari Wina dengan gagasannya yang radikal. Dokter muda yang dimaksud
adalah Sigmund Freud, yang mengemukakan gagasan bahwa kesadaran itu anyalahbagian
kecil saja dari kehidupan mental, sedangkan bagian yang terbesarnya adalah justru
Psikoanalisa
Page 3
ketaksadaran atau alam tak sadar. Freud mengibaratkan alam sadar dan tak sadar itu
dengan sebuah gunung es yang terapung di mana bagian yang muncul ke permukaan air
(alam sadar) jauh lebih kecil daripada bagian yang tenggelam (alam tak sadar)..
Di samping gagasan tersebut di atas, masih banyak gagasan besar dan penting Freud
lainnya yang menjadikan ia dipandang sebagai seorang yang revolusioner dan sangat
berpengaruh bukan saja untuk bidang psikologi atau psikiatri, melainkan juga untuk
bidang-bidang lain yang mencakup sosiologi, antropologi, ilmu polilik, filsafat, dan
kesusastraan atau kesenian. Untuk bidang psikologi, khususnya psikologi kepribadian dan
lebih khusus lagi teori kepribadian, pengaruh Freud dengan psikoanalisa yang
dikembangkannya dapat dilihat dari fakta, bahwa sebagian besar teoris kepribadian
modern ckilain penyusunan teorinya tentang tingkah laku (kepribadian) menganibil
sebagian, atau setidaknya mempersoalkan, gagasan-gagasan Freud. Dan psikoanalisa itu
sendiri, sebagai aliran yang utama dalam psikologi, memiliki teori kepribadian yang
gampangnya kita sebut teori kepribadian psikoanalitik (psychoanalitic theory of personality), yang dalam bagian tulisan ini akan kita babas dengan menampilkan Freud berikut
beberapa gagasan pokoknya.
RIWAYAT HIDUP SINGKAT FREUD DAN PSIKOANALISA
Sigmund Freud dilahirkan 6 Mei 1856 dari sebuah keluarga Yahudi di Freiberg,
Moravia, sebuah kota kecil di Austria (kini menjadi bagian dari Cekoslowakia). Pada saat
Freud berusia 4 tahun, keluarganya mengalami kemunduran ekonomi, dan ayah Freud
membawa pindah Freud sekeluarga ke kota Wina. Setelah menamatkan sekolah
menengahnya di kota Wina ini, Freud masuk fakultas kedokteran Universitas Wina dan
lulus sebagai dokter pada tahun 1881. Dari catatan pribadinya diketahui bahwa Freud
sesungguhnya tidak tertarik untuk menjalani praktek sebagai dokter, dan lebih tertarik
kepada kegiatan penelitian ilmiah. Tetapi karena desakan ekonomi keluarga, dibina
bersama Martha Bernays, istrinya yang dinikahi Freud pada tahun 1886, Freud akhirnya
menjalani praktek yang tidak disukainya itu. Di sela-sela waktu prakteknya Freud masih
menyempatkan diri untuk melakukan kegiatan penelitian dan menulis. Adapun minat
ilmiah utama Freud adalah pads neurologi, sebuah minat yang menyebabkan Freud
menekuni penanganan gangguan-gangguan neurotik, k hususnya histeria.
Ketika Freud masih menjadi mahasiswa, seorang ahli saraf ternama dari Wina, Dr.
Joseph Breuer, telah menggunakan metode khusus untuk menangani histeria, yakni
metode hipnosis. Dengan jalan menghipnosis pasien histeria yang ditanganinya, Breuer
berhasil membuktikan bahwa penyebab histeria yang diderita pasiennya itu adalah
pengalamanpengalaman traumatik tertentu dari si pasien. Salah satu kasus histeria yang
paling terkenal dari Breuer adalah kasus Anna 0., yang ditangani Breuer dari tahun 1880
sampai 1882. Kurang-lebih pada waktu yang bersamaan, seorang ahli saraf terkemuka dari
Rumah Sakit La Salpetriere, Paris, yakni Jean Martin Charcot, mengembangkan metode
yang sama dengan yang digunakan Breuer. Dari kedua orang ini Freud belajar dan
mempraktekkan metode hipnosis untuk menangani kasus-kasus histeria. Bahkan dengan
Breuer, Freud sempat mengadakan kerja sama. Kerja sama mereka menghasilkan
penanganan atas sejumlah kasus histeria yang dibukukan dengan judul Studien uber
Hysterie (1895).
Psikoanalisa
Page 4
Tetapi tidak lama setelah buku tersebut diterbitkan, Freud memisahkan diri serta
meninggalkan metode yang digunakan oleh Breuer dan Charcot karena ia merasa tidak
puss dengan prosedur dan basil yang dicapainya: Setelah meninggalkan metode hipnosis,
Freud mencoba metode lain, yakni metode sugesti yang dipelajarinya dari Bernheim pada
tahun 1889. Dan metode yang terakhir ini pun ternyata tidak memuaskan Freud, sehingga
ia akhirnya mengembangkan dan menggunakan metode sendiri yang disebut metode
asosiasi bebas (free association method). Berbeda dengan metode hipnosis yang
menyadarkan diri pada anggapan bahwa pengalaman-pengalaman traumatik yang ada
pada pasien histeria perlu dan hanya bisa diungkapkan dalam keadaan si pasien tidak sadar
(di bawah pengaruh hipnosis), metode asosiasi bebas bertumpu pada anggapan bahwa
pengalaman-pengalaman traumatik (pengalaman yang menyakitkan) yang dimiliki pasien
hysteria itu bisa diungkapkan dalam keadaan sadar. (Dalam asosiasi bebas, pasin diminta
untuk mengemukakan secara bebas hal-hal apa saja yang terlintas dalam pikirannya saat
itu. Bagi terapeut, hal-hal hal yang kemukakan oleh pasiennya itu merupakan bahan untuk
menggali dan mengungkap ingatan-ingatan atau pengalaman-pengalaman yang sifatnya
traumatic dari alam tak sadar si pasien.) Hal yang penting dari pengembangan asosiasi
bebas ini adalah, metode asosiasi bebas dengan prinsip atau anggapan yang mendasarinya
telah membawa Freud kepada suatu kesimpulan bahwa ketaksadaran memiliki sifat
dinamis, dan memegang peranan dalam terjadinya gangguan neurotik seperti histeria. (Di
kemudian hari peranan ketaksadaran oleh Freud diperluas dan dipandang sebagai
“kawasan terbesar” dari kehidupan psikis, yang di dalamnya terdapat suatu unsur atau
sistem yang berisikan naluri-naluri. Dan keinginan-keinginan berasal dari naluri-naluri itu.
Pads gilirannya, melalui mekanisme represi, keinginan-keinginan yang tidak atau sulit
dipuaskan akan dikembalikan ke kawasan tak sadar ini, dipenjarakan bersama-sama
dengan pengalamanpengalaman tertentu yang sifatnya traumatic atau menyakitkan bagi
individu.) Selain itu, berbeda dengan Breuer, Charcot, Bernheim, dan terapeut-terapeut
atau pars peneliti umumnya pads waktu itu, Freud mulai menempatkan data yang
diperoleh dari kegiatan terapinya dalam kerangka psikologi, serta ia melihat aspek atau
mekanisme yang terlibat dalam kejadian munculnya gangguan neurotik dari sudut
psikologi, dan bukan dari sudut neurologi atau fisiologi. Dengan demikian, sejak Freud
menempuh jalannya sendiri, mengembangkan gagasan dan metode terapinya sendiri,
Freud sesurigguhnya tengah berada dalam usaha membangun landasan bagi ajaran
psikoanalisanya yang unik; dan ternyata usahanya ini memang berhasil. Dapat dikatakan
bahwa metode asosiasi bebas merupakan tonggak yang menandai dimulainya
psikoanalisa.
Di samping metode asosiasi bebas, pads periode awal dari psikoanalisa itu Freud juga
mengembangkan analisis mimpi (dream analysis) atau penafsiran mimpi. Penafsiran
mimpi ini diketnbangkan oleh Freud berdasarkan anggapannya bahwa isi mimpi
merupakan simbol dari keinginankeing;n4n atau pengalaman-pengalaman tertentu yang
direpres di slam tak sadar. Dengan demikian, sebagaimana dikatakan oleh Freud, mimpi
itu sendiri adalah via regia Oalan utama) menuju alam tak sadar. Artinya, melalui
penafsiran atas sebuah mimpi, kits bisa mengetahui keinginankeinginan atau pengalamanpengalaman spa yang direpres oleh si pernimpin di alam tak sadarnya. Itulah yang login
dicapai Freud melalui penafsiran mimpi yang dikembangkannya. Adapun subjek Freud
yang pertama dan sering digunakan untuk keperluan menguji ketepatgunaan metode
Psikoanalisa
Page 5
penafsiran mimpinya tidak lain adalah dirinya sendiri. Dalam buku pertamanya yang
diberi judul The Interpretation of Dreams (Die Traumdeutung, 1900), Freud menunjukkan
bagaimana mimpi-mimpinya sendiri ia telah dan ia tafsirkan, sehingga daripada.nya ia
memperoleh bahan yang berharga untuk memahami kehidupan psikis berikut kekuatan
dan mekanisme-mekanisme yang terdapat di dalamnya. Melalui buku ini dan tiga buah
buku lain yang menyusul kemudian, yang meliputi judul-judul Psychopathology of
Everyday Life (1901), Three Essays on SeXuality (1905) dan Case of Dora (1905), Freud
telah meletakkan dasar-dasar yang kokoh bagi psikoanalisa, sekaligus telah
memperlihatkan dirinya sebagai seorang inovator yang jenius dengan gagasan-gagasan
yang brilian.
Selain buku-buku tersebut di atas, masih banyak buku Freud lainnya yang menganut
gagasan-gagasan brilian Freud yang tidak terbatas pada bidang psikologi dan
psikopatologi, tetapi juga di bidang kebudayaan (mitologi), agama, dan kesenian
khususnya kesusastraan. Buku-buku yang dimaksud antara lain Introductory Lectures on
Psycho-analysis (1920), The Ego and the Id (1923), Future of an Illusion (1927),
Civilization and Its Discontents (1930), New Introductory Lectures on Psycho-analysis
(1933), dan An Outline of Psycho-analysis (baru diterbitkan pada tahun 1940). Kesemua
buku tersebut dengan gagasan-gagasan yang termuat di dalamnya, menjadikan Freud
banyak mengundang perhatian serta menarik minat sejumlah besar orang untuk
mempelajari psikoanalisa dan menjadi pengikut Freud. Di antara orang-orang tersebut
terdapat nama-nama terkenal seperti Alfred Adler, Carl Gustav Jung, Ernest Jones, A.A.
Brill, Otto Rank, Sandor Ferenzci, dan Hans Sachs. Tetapi dua orang yang disebut
terdahulu, Adler dan Jung, di kemudian hari memisahkan diri darilingkungan psikoanalisa
akibat adanya perbedaan pandangan dengan Freud. Keduanya mengembangkan teori dan
alirannya sendiri., Adler mengembangkan psikologi individual, sedangkan Jung
mendirikan psikologi analitis. Perpisahan dengan dua orang yang diharapkan menjadi
penerus dan pembela ajaran psikoanalisa ini bagi Freud merupakan suatu pukulan yang
cukup hebat, sebab keduanya oleh Freud dipandang sebagai pengikut yang paling
potensial dan berbakat. Akibatnya, Freud terpaksa harus menjadi pendekar tunggal dalam
mengembangkan dan membela psikoanalisanya dari serangan para tokoh dan aliran
psikologi lain sampai ia meninggal dunia pada tanggal 23 September 1939 di London,
tempat ia melarikan diri dari kejaran pihak Nazi. Sungguhpun demikian, Freud telah
berhasil menjadikan psikoanalisa satu aliran yang kuat, berpengaruh, dan tetap tegar
dalam menghadapi serangan dari mane pun. Di camping menunjukkan kekurangankekurangannya, banyaknya serangan dan upaya membongkar psikoanalisa juga
menunjukkan bahwa psikoanalisa, sepeninggal pendirinya, tidak pernah diabaikan.
Psikoanalisa
Page 6
ALIRAN PSIKOANALISA
•BERDIRINYA ALIRAN PSIKOANALISA
Semenjak tahun 1890an sampai kematiannya di 1939, dokter berkebangsaan Austria
bernama Sigmund Freud mengembangkan metode psikoterapi yang dikenal dengan nama
psikoanalisis. Pemahaman Freud tentang pikiran didasarkan pada metode penafsiran,
introspeksi, dan pengamatan klinis, serta terfokus pada menyelesaikan konflik alam bawah
sadar, ketegangan mental, dan gangguan psikis lainnya.
•PENDEKATAN PSIKOANALISA
Pendekatan psikoanalisa dikembangkan oleh Sigmund Freud. Ia meyakini bahwa
kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar. Sehingga tingkah laku
banyak didasari oleh hal-hal yang tidak disadari, seperti keinginan, impuls, atau dorongan.
Keinginan atau dorongan yang ditekan akan tetap hidup dalam alam bawah sadar dan
sewaktu-waktu akan menuntut untuk dipuaskan.
•LATAR BELAKANG
Psikoanalisa dapat dikatakan sebagai aliran psikologi yang paling dikenal meskipun
mungkin tidak dipahami seluruhnya. Namun psikoanalisa juga merupakan aliran psikologi
yang unik, tidak sama seperti aliran lainnya. Aliran ini juga yang paling banyak
pengaruhnya pada bidang lain di luar psikologi, melalui pemikiran Freud.
a.Konsep mental yang akif
Konsep ini terutama dianut oleh para ahli di Jerman. Pada waktu ini peran dominan
strukturalisme di Jerman telah diambil alih oleh aliran Gestalt. Paham Gestalt
menganggap struktur pengorganisasian mental manusia adalah inherent. Struktur ini
memungkinkan manusia belajar dan mendapatkan isi mental itu sendiri. Dengan demikian,
Gestalt berfokus pada konsep mental yang aktif namun tetap empiris.
Psikoanalisa mengikuti keaktifan mental dari Gestalt (Freud dengan psikodinamikanya
pada level kesadaran dan non kesadaran) namun tidak empiris. Tidak seperti aliran
lainnya, psikoanalisa berkembang bukan dari riset para akademisi, tapi berdasarkan
pengalaman dari praktek klinis.
b.Perkembangan treatment terhadap gangguan mental
Pada masa ini penanganan terhadap penderita gangguan mental sangat tidak manusiawi
dan disamakan dengan para pelaku kriminal serta orang-orang terlantar. Reformasi dalam
penanganan penderita gangguan mental diawali dengan perbaikan fasilitas pengobatan,
Psikoanalisa
Page 7
akhirnya mengarah pada perbaikan di bidang teknik terapi bagi gangguan emosional dan
perilaku.
Tokoh – tokoh aliran Psikoanalisa
1.Sigmund Freud
a.Riwayat Hidup
Freud berkebangsaan Austria, lahir 6 Mei 1856 di Pribor. Sejak kecil Freud sudah
menunjukkan kecerdasan yang luar biasa. Ia belajar kedokteran dan memilih spesialisasi
di bidang neurologis. Dalam prakteknya sebagai ahli syaraf inilah Freud banyak
mengembangkan ide dan teorinya mengenai teknik terapi psikoanalisa. Ada dua orang
yang berpengaruh besar bagi pemikiran Freud, yaitu Breuer, seorang psikiater terkenal di
Wina dan Charcot, dokter syaraf terkenal di Perancis. Bersama-sama kdengan Breuer,
Freud menangani pasien-pasien dengan gangguan histeria yang menjadi bahan bagi
tulisannya, Studies in Histeria. Dari Charcot ia banyak belajar mengenai teknik hipnosis
dalam menangani pasien histeria karena Charcot mengembangkan teknik hipnose. Freud
meninggalkan teknik hipnose ini karena sulit diterapkan dan mengembangkan teknik
menggali ketidaksadaran lewat kesadaran, seperti free association.m
Pada dekade awal abad 20, psikoanalisa semakin populer dan tulisan-tulisan Freud
semakin berpengaruh. Ia juga memiliki banyak pengikut/murid yang terkenal, antara lain
Adler dan Jung. Mulai terbentuk forum-forum diskusi rutin antar ahli psikoanalisa dimana
mereka dapat mendiskusikan konsep-konsep psikoanalisa.
b.Pemikiran Teori
Freud membagi mind ke dalam consciousness, preconsciousness dan
unconsciousness. Dari ketiga aspek kesadaran, Unconsciousness adalah yang paling
dominan dan paling penting dalam menentukan perilaku manusia (analoginya dengan
gunung es). Di dalam unsconscious tersimpan ingatan masa kecil, energi psikis yang besar
dan instink.
Preconsciousness berperan sebagai jembatan antara conscious dan unconscious, berisi
ingatan atau ide yang dapat diakses kapan saja. Consciousness hanyalah bagian kecil dari
mind, namun satu-satunya bagian yang memiliki kontak langsung dengan realitas.
Freud mengembangkan konsep struktur mind di atas dengan struktur kepribadian Freud
dan menjadi konstruknya yang terpenting, yaitu id, ego dan super ego. Id adalah struktur
paling mendasar dari kepribadian, seluruhnya
 tidak disadari dan bekerja menurut prinsip kesenangan, tujuannya pemenuhan
kepuasan yang segera.
Ego berkembang dari id, struktur
Psikoanalisa
Page 8
 kepribadian yang mengontrol kesadaran dan mengambil keputusan atas perilaku
manusia. Superego, berkembang dari ego saat manusia mengerti nilai baik buruk dan
moral.
Superego merefleksikan nilai-nilai
 sosial dan menyadarkan individu atas tuntuta moral. Apabila terjadi pelanggaran
nilai, superego menghukum ego dengan menimbulkan rasa salah.
PERBEDAAN ALIRAN PSIKOANALISA, HUMANISTIK DAN BEHAVIORISME
1. Aliran psikoanalisa : mengabaikan potensi-potensi yang ada pada diri manusia,
melihat dari sisi negatif individu, alam bawah sadar, mimpi dan masa lalu.
2. Aliran behaviorisme : mengabaikan potensi-potensi yang ada pada diri manusia,
manusia di perlakukan sebagai mesin yang artinya manusia sebagai satu sistem
kompleks yang bertingkah laku menurut cara yang sesuai hokum
3. Aliran humanistik : tidak mengabaikan potensi-potensi yang ada pada diri manusia,
percaya pada kodrat individu, artinya individu pasti dapat dan harus mengatasi masa
lampau atau psikoanalisis, secara kodrat biologis dan lingkungan. Kritikan
Humanistik terhadap Psikoanalisa dan Behaviorisme yaitu bahwa aliran psikoanalisa
dan behaviorisme telah mengabaikan potensi – potensi yang ada pada diri manusia.
Psikoanalisa
Page 9
Beberapa Contoh Konkrit Psikoanalisa & Cara Penyelesaiannya
1. Depression (depresi)
Depresi yaitu perasaan murung, kehilangan gairah untuk melakukan hal-hal biasa
dilakukannya dan tidak bisa mengeksorisikan kegembiraan. Biasanya terjadi pada awal
sampai peretengahan dewasa. Bisa terjadi sekali, bisa terjadi sering kali. Bisa sebentar,
bisa selama hidup. Bisa bertahap, bisa mendadk berat.
Penyebab depresi sangat bermacam-macam. Faktor psikologis yang bisa menyebabkan
depresi antara lain adalah adanya harapan (keinginan, cita-cita) yang tidak terpenuhi,
seperti putus cinta, tidak diterima di perguruan tinggi favorit, atau masalah perkawinan
yang kronis. Depresi karena sebab-sebab fisik atau medis biasanya tidak didiagnosis
sebagai depresi, oleh karena itu, kadang-kadang dokter perlu melakukan pemeriksaan
laboraturium umum untuk memastikan apakah gejala depresi itu murni ataukah karena
faktor fisik-medis yang lain. Jika depresi itu murni pun tidak selalu memerlukan
perawatan. Depresi yang memerlukan penangan psikiater atau psikolog klinis adalah yang
berlangsung relatif lama dan berat.
2. Autism
Autism adalah gangguan mentl karena neurologis, yaitu gangguan di otak dan atau
system syarafnya. Soekandar dalam bukunya menemukan bahwa penderita autis, terdapat
setidaknya tiga bagian otak yang terganggu, yakni lobus frontalis, system limbic dan
hemisfer kanan. Anak autis bisa berjam-jam sibuk dengan aktivitasnya sendiri yang ituitu juga, seperti memutar-mutar bola terus-menerus menderetkan boneka dan sebagainya.
Autism dipercaya sebagai akibat dari mutasi (perubahan) genetik sehinggabisa terjadi
pada anak siapa saja, termasuk yang orang tua, dan seluruh keluargany sehat. Ditemukan
bahwa peluang lelaki menderita autism lebih besar daripada perempuan. Autism pun tidak
ada obatnya. Namun, pelatihan perilaku, penyesuaian lingkungan fisik dan sosialnya, dan
perubahan gaya hidup, serta pengertian dari keluarga, bisa membuat seorang autis bahkan
berfungsi optimal. Beberapa kasus autism diketahui sembuh sendiri (berkurang gejalanya)
seiring bertambahnya usia.
3. Psikopat
Psikopat adalah istilah yang digunakan untuk orang-orangyang secara kronik (terusmenerus) menunjukkan perilaku immoral dan anti sosial. Biasanya psikopat athu bahwa
perilakunya memalukan atau merusak atau merugikan orang lain, tetapi dia tidak peduli,
atau tidak dapat menahan diri untuk melakukannya. Menurut para psikiater dan psikolog,
ketidakpeduliannya itu disebabkan karena pada dasarnya para psikopat memang
mengalami kelainan kepribadian.
Psikoanalisa
Page 10
Psikoterapi
Psikoterapi adalah upaya intervensi oleh psikoterapis terlatih agar kliennya bisa
mengatasi persoalannya. Pada dasarnya, metode psikoterapi adalah wawancara tatap
muka perorangan, tetapi dalam praktik banyak variasi teknik psikoterapi, tergantong pada
teori yang mendasarinya dan jenis masalah yang sedang dihadapi klien. Tujuan
psikoterapi adalah untuk mengembalikan keadaan kejiwaan klien yang terganggu agar
bisa berfungsi kembali dengan optimal sehingga klien tersebut merasa bisa merasa
dirinyalebih sehat mental
Freud mengajarkan lima (5) teknik dasar dalamkonseling psikoanalisis (Corey, 2010:42),
yaitu :
1. Asosiasi bebas
Merupakan teknik utama dalam pendekatan psikoanalisa. Di sinikonseli diminta untuk
memanggil kembali pengalaman-pengalaman masalampau dan pelepasan-pelepasan emosi
yang berkaitan dengan peristiwatraumatis di masa lampau. Pada teknik asosiasi bebas konseli
mengalamiproses katarsis, dimana dia mendapatkan kebebasan untuk mengemukakansegenap
perasaan dan pikiran yang terlintas di benaknya, baik yangmenyenangkan maupun yang
tidak. Biasanya dilakukan dengan carakonseli berbaring di atas sofa sementara konselor
duduk di belakangkepalanya sehingga tidak mengganggu perhatian konseli pada
saatmelakukan asosiasi bebas.Selama proses berlangsung tugas konselor adalah mengenali
peristiwa-peristiwa yang di-repres dan dikurung oleh konseli dalamketidaksadarannya.
Kemudian konselor menafsirkan pengalaman itu, menyampaikannya kepada konseli dan
membimbingnya ke arahpeningkatan pemahaman atas dinamika yang tidak disadari oleh
konseli
2. Interpretasi (Penafsiran)
Penafsiran aadalah suatu prosedur dasar dalam menganalisis asosiasi-asosiasi bebas, mimpimimpi, resistensi-resistensi, dan transferensi-transferensi.prosedurnya terdiri atas tindakantindakan analis yangmenerangkan makna-makna tingkah laku yang memanifestasikan
olehmimpi-mimpi, asosiasi bebas dan oleh hubungan teraupetik itu sendiri.Intepretasi atau
penafsiran ini bertujuan mendorong ego untuk mengasimilasi bahan-bahan baru dan
mempercepat proses penyingkapanbahan tak sadar lebih lanjut. Ada aturan yang harus
diperhatikan konselordalam melakukan interpretasi. Ia harus diberlakukan sebagai
hipotesis,bukan fakta yang seringkali dinilai klien.disamping itu, interpretasi
harusberhubungan dengan yang paling dekat dengan kesadaran kita. Konselortidakdapat menyampaikan
interpretasi yang hanya berupa praduga belakadimana klien belum pernah mengugkapkannya
pada konselor. Konselor juga membuat intrepetasi yang dimulai dari material yang
bersifatpermukaan menuju material yang lebih dalam.
3. Analisis mimpi
Freud menyebut mimpi sebagai jalan istimewa menuju ketidaksadaran,sebab melalui mimpi
hasrat, kebutuhan, dan ketakutan yang tidak disadaribisa terungkap. Mimpi memiliki 2 taraf
isi yaitu isi laten dan isi manifes,
isi laten
terdiri dari motif-motif yang tersembunyi dan simbolis,sebaliknya
isi manifes
yaitu gambaran yang tampak dalam mimpi yangdialami oleh individu. Tugas konselor disini
adalah untuk menyingkap isilaten yang tergambar dalam isi manifes mimpi konseli,
sertamengasosiasikannya guna menyingkap makna-makna terselubung didalamnya.
4. Analisis resistensi
Psikoanalisa
Page 11
Resistensi adalah sesuatu yang menghambat kelangsungan terapi danmencegah konseli
mengungkapkan alasan-alasan kecemasannya. Freud berpendapat bahwa hal ini tidak bisa
dibiarkan karena akan menghambatproses konseling. Penafsiran terhadap resistensi harus
dilaksanakan untuk membantu konseli menyadari alasan-alasan yang ada di balik
resistensidan kemudian mampu menyelesaikan konfliknya secara realistis.
5. Analisis transferensi
Transferensi terjadi ketika terdapat sebuah “urusan yang belum
selesai” dengan orang-orang penting di masa lalu, yang terdistorsi ke masasekarang dan
memberikan reaksi kepada konselor sebagaimana dia bereaksiterhadap ayah atau ibunya pada
masa kanak-kanak. Di sini konselor rmelakukan penafsiran agar konseling mampu
menembus konflik masa lalu, danmenggarap konflik emosional yang terdapat pada hubungan
terapeutiknyabersama sang konselor
Psikoanalisa
Page 12
BAB III
KESIMPULAN
Psikoanalisa adalah sistem menyeluruh dalam psikologi yang dikembangkan oleh freud
secara berlahan ketika ia menangani orang yang mengalami neurosis dan masalah mental
lainnya.
Teori Kepribadian Psikoanalisa merupakan salah satu aliran utama dalam sejarah psikologi.
Psikoanalisa adalah sebuah model perkembangan kepribadian, filsafat tentang sifat manusia,
dan metode psikoterapi.
Menurut Freud, lapisan kesadaran jiwa itu kecil, dan analisis terhadapnya tidak dapat
menerangkan masalah tingkah laku seluruhnya. Freud juga berpendapat bahwa energi jiwa itu
terdapat didalam ketidaksadaran, yang berupa insting-insting atau dorongan-dorongan.
Psikoanalisa
Page 13
DAFTAR PUSTAKA
www.wikipedia.com
www.google.com
Sarwono.Sarlito W (2010). Pengantar Psikologi Umum. Jakarta; PT. Raja Grafindo Persada
Psikoanalisa
Page 14
Download