Ragam Teori Psikologi Sosial dalam Orientasi Psikoanalisa

advertisement
Ragam Teori Psikologi
Sosial dalam Orientasi
Psikoanalisa
Akhmad Fauzie
Fakultas Psikologi Universitas Hang Tuah
[email protected]
Ragam Teori Psikologi Sosial Dalam
Orientasi Psikoanalisis
 Teori Fungsi Kelompok – BION
 Teori Perkembangan Kelompok – BENNIS &
SHEPPARD
 Fundamental Interelationship Orientation –
SCHUTZ
 Sikap Sosial – Sarnof
 Psikoanalisis Sebagai Teori Kritis – Jurgen
Habermas
THE PSYCHOANALYTIC
PERSPECTIVE
PERSONALITY STRUCTURE
EGO
CONSCIOUS MIND
UNCONSCIOUS
MIND
SUPEREGO
ID
 Freud’s idea
of the mind’s
structure
PRINSIP UMUM
PSIKOANALISIS
 Psychoanalytic theories explore the private
personality—the unconscious motives that
direct behavior.
 Psychoanalytic theory is also concerned with
the way in which personality develops.
 Freud compared the human mind to an
iceberg.
PRINSIP UMUM
PSIKOANALISIS
 The small part that shows above the surface of the
water represents conscious experience; the much
larger mass below water level represents the
unconscious, a storehouse of impulses, passions,
and inaccessible memories that affect our thoughts
and behavior.
 Freud believed that personality is composed of
three major systems: the id, the ego, and the
superego. Each system has its own functions, but
the three interact to govern behavior.
Calvin S Hall & Gardner Lindsey
P
S
Y
C
H
O
A
N
A
L
Y
S
I
S
SOCIALIZATION OF THE INDIVIDUAL
FAMILY STRUCTURE AND DYNAMICS
GROUP PSYCHOLOGY
ORIGIN OF SOCIETY
THE NATURE OF HUMAN CULTURE
SOCIALIZATION OF THE INDIVIDUAL
 Masa awal perkembangan, anak dikenalkan pada
tradisi sosial yang disebut dengan proses
ASIMILASI.
 Proses asimilasi diperkuat dengan keberadaan orang
representatif dalam budaya, yaitu ORANG TUA.
 Agen dari proses asimilasi menggunakan hadiah dan
hukuman untuk memaksa anak agar menerima peran
dan tradisi budaya (Freud, 1930)
 Sistem intrapsikis, yaitu superego, menggantikan
peran dari figur otoritatif dan membentuk perilaku
konformitas pada masyarakat.
SOCIALIZATION OF THE INDIVIDUAL
 Tidak semua individu menerima tradisi sosial.
 Penolakan dapat disebabkan oleh faktor (a) adanya
penderitaan dalam proses asimilasi; (b) lemahnya
ego dan superego.
 Jika faktor penghambat lebih besar daripada hadiah,
atau jika individu tidak mampu menemukan
kepuasan dalam masyarakat (kelemahan ego) atau
jika tradisi sosial tidak sesuai dengan kondisi
sehingga menyebabkan kegagalan proses
identifikasi, maka, kecenderungan untuk melawan
masyarakat akan meningkat (Freud, 1927)
 Sebagian besar perilaku kriminal, disebabkan oleh
proses tersebut.
FAMILY STRUCTURE AND DYNAMICS
 Dalam keluarga, terdapat ayah, ibu dan anak.
 Hubungan antara ayah dengan ibu, telah ada




sebelum anak lahir.
Hubungan tersebut akan mendasari bagaimana
kedudukan anak dalam struktur keluarga.
Dinamika organisasi keluarga dapat direfleksikan
dalam dinamika semua kelompok yang terorganisir.
Menurut Freud, keluarga merupakan prototipe bagi
setiap asosiasi antar manusia, baik yang berupa
asosiai politik, ekonomi, sosial ataupun keagamaan.]
Keluarga merupakan jembatan antara psikologi
individual dengan psikologi sosial.
GROUP PSYCHOLOGY
• Menurut Freud, kelompok primer adalah sejumlah
•
•
•
•
individu yang mengikatkan diri pada figur yang sama,
yaitu PEMIMPIN.
Terbangun ikatan emosional antar anggota, dan yang
lebih penting ikatan emosional antara anggota
kelompok dengan pemimpin.
Efek dari kelompok adalah individu lebih
mengintensifkan emosionalnya dan menghambat
pemfungsian intelektualnya.
Kelompok lebih diatur oleh ID daripada EGO.
Prototipe dari kelompok primer adalah AYAH dan
ANAK LAKI-LAKI-nya.
ORIGIN OF SOCIETY
 Pandangan Freud tentang asal muasal
masyarakat, tertuang dalam bukunya, Totem
and Taboo (1913) dan terangkum dalam
buku Moses and Monotheism (1939).
 Masyarakat terbentuk karena perlawanan
anak terhadap ayah.
NATURE OF CULTURE
 Menurut Freud, budaya adalah sejumlah prestasi dan
insititusi yang membedakan kehidupan kita dengan
kehidupan sebelumnya.
 Fungsi budaya adalah untuk melindungan manusia
dari bahaya dan mengatur hubungan manusia agar
tidak saling merusak satu dengan lainnya.
 Masyarakat ideal menurut Freud, bukan didasarkan
atas KEBEBASAN (LIBERTY), tetapi berdasar pada
EQUALITY of TREATMENT bagi semua anggota
masyarakat—dengan istilah lain, yaitu KEADILAN.
Marvin E Shaw & Philip R. Costanzo
P
S
Y
C
H
O
A
N
A
L
Y
S
I
S
Fungsi masyarakat adalah menghambat impuls
individu
Keluarga adalah aparat dasar dari masyarakat
Manusia dan lingkungan sosialnya selalu dalam
konflik
Pranata adalah pengganti larangan orang tua
Teori Psikodinamika dari Fungsi
Kelompok (Bion)
 Kelompok bukan sekeadr kumpulan individu,
tetapi suatu satuan dengan ciri dinamika dan
emosi tersendiri.
 Setiap kelompok memiliki: (a) kebutuhankebutuhan dan motif-motif—ID; (b) tujuan dan
mekanisme—EGO, dan (c) keterbatasanketerbatasan—SUPEREGO.
 Asumsi dasar tentang kelompok: (a) Asumsi
Ketergantungan; (b) Asumsi Pasangan dan
(c) Asumsi Melawan-Lari.
Teori Psikodinamika dari Fungsi
Kelompok (Bion)
 Mentalitas Kelompok merupakan fungsi superego
dari kelompok.
 Kebudayaan Kelompok merupakan hasil dari konflik
antara kemauan-kemauan individu dengan
mentalitas kelompok
 Sistem Protomental merupakan kesatuan yang
bersifat abstrak dari ketiga asumsi dasar. Sistem ini
merupakan tempat penyimpanan ketiga asumsi
dasar sekaligus berfungsi sebagai pencegah
kemungkinan terjadinya konflik antar asumsi dasar
tersebut.
Teori Perkembangan Kelompok
(Bennis & Shepard)
 Perhatian pokok teori ini adalah proses
perkembangan kelompok yang terjadi dalam
interaksi antara individu pada situasi latihan
(TRAINING).
 Tingkat Individual dan Tingkat Kelompok
 Hambatan-hambatan terhadap komunikasi
yang valid
Tahapan Perkembangan Kelompok
 Tahap Otoritas : (a) Tahap Ketergantungan;
(b) Tahap Pemberontakan; (c) Tahap
Pencairan.
 Tahap Pribadi : (a) Tahap Harmoni; (b)
Tahap Identitas Pribadi dan (c) Tahap
pencairan Masalah antar Pribadi.
 Tidak semua kelompok dapat mencapai titik
akhir perkembangannya.
Fundamental Interpersonal Relations
Orientation (Schutz)
 Setiap orang mengorientasikan dirinya
kepada orang lain dengan cara tertentu.
 Kebutuhan dasar antar pribadi : INKLUSI,
KONTROL dan AFEKSI.
 Kebutuhan tersebut terbentuk pada masa
kanak-kanak dalam interaksinya dengan
orang dewasa, khususnya ORANG TUA.
Tipe-Tipe Tingkah Laku Antarpribadi
Tipe Perilaku
INKLUSI
KONTROL
AFEKSI
++
+
__
Over Social
Behavior
Social
Behavior
Under Social
Behavior
Abdicrat
Behavior
Democrat
Behavior
Autocrat
Behavior
Overpersonal
Behavior
Personal
Behavior
Underpersonal
Behavior
Kompatibilitas
 Dua orang dikatakan kompatibel bila dapat
bekerja sama dengan serasi.
 Kompatibilitas Asal-Usul:
Bidang Afeksi :Ekspresi Afeksi – Butuh Afeksi
Bidang Kontrol : Dominan - Diatur
Bidang Inklusi : Butuh Pengikut – Ingin Ikut
SIKAP SOSIAL - Sarnoff
 Berfokus pada sikap sebagai upaya untuk
mempertahankan ego dari ancaman luar maupun
dalam.
 Motif : rangsangan yang menimbulkan ketegangan.
 Konflik : jika ada 2 motif yang bekerja pada satu saat
yang bersamaan. Menurut Sarnoff, setiap individu
hanya dapat melayani satu motif pada satu saat.
 Simpton adalah perilaku nyata yang berfungsi untuk
meredakan ketegangan yang berhubungan dengan
motif. Sikap adalah salah satu bentuk respon nyata.
SIKAP
 Kesediaan untuk bereaksi secara positif atau
secara negatif terhadap obyek-obyek
tertentu.
 Sikap berfungsi untuk mengurangi
ketegangan yang dihasilkan oleh motif-motif
tertentu.
SIKAP – PERTAHANAN EGO
 Sikap yang memungkinkan pengingkaran
 Skap yang memungkinkan identifikasi
dengan agresor.
 Sikap yang memungkinkan represi.
 Sikap yang memungkinkan proyeksi
 Sikap yang memungkinkan pembentukan
reaksi.
Psikoanalisis Sebagai Kritik – Jurgen
Habermas
 Psikoanalisis sebagai metode untuk
membebaskan manusia dari ketidaksadaran.
 Praktik psikoanalisis sebagai praksis
emansipatoris.
Tafsir Mimpi sebagai Hermeneutik Dalam
 Psikoanalisis menghubungkan kekacauan
susunan language-games dengan sejarah
hidup pengarangnya sendiri.
 Psikoanalisis menemukan bahwa kekacauan
tersebut memiliki hubungan dengan penipuan
diri yang dilakukan pengarangnya.
Penerapan
 Teori Kritis, sejauh dimodelkan dengan
psikoanalisis, memiliki asumsi bahwa
masyarakat atau kebudayaan yang
dianilisisnya dinilai SAKIT.
 Teori Kritis secara negatif-kritis akan
mengkritik perealisasian-diri patologis dari
masyarakat dan kebudayaan.
PERENUNGAN
 Psikoanalisis sangat bersifat MASKULIN dan
merendahkan perempuan. Mengapa harus
PENIS ENVY bukan BREAST ENVY?
 Psikoanalisis menjadi salah satu dasar
filosofis dari ATHEISME. Bagaimana
psikoanalisis dapat diterapkan di Indonesia?
 Apakah rendahnya partisipasi politik
merupakan fenomena kecemasan ?
TUGAS INDIVIDU
KEPRIBADIAN
AN INDIVIDUAL’S
CHARACTERISTIC
PATTERN OF
THINKING,
FEELING, AND
ACTING
PSIKOLOGI
SOSIAL
THE SCIENTIFIC
STUDY OF HOW
PEOPLE’S THOUGHTS,
FEELINGS, AND
BEHAVIORS ARE
INFLUENCED BY
OTHER PEOPLE
MEMBUAT TULISAN ESAY-ILMIAH TENTANG
BAGAIMANA KETERKAITAN ANTARA KEPRIBADIAN
MENURUT PENDEKATAN PSIKOANALISIS DENGAN
PERILAKU SOSIAL
Download