Analisa resiko dalam penganggaran

advertisement
Analisa resiko dalam
penganggaran modal
Risiko proyek
Ada yang 3 jenis resiko suatu proyek yang dapat diukur
(lukas setia atmaja, 2011) :
• risiko yang berdiri sendiri (Stand-alone risk) : risiko suatu
proyek yang berdiri sendiri
• Risiko dalam perusahaan (within firm) : adalah risiko
suatu proyek dilihat dari konteks perusahaan secara
keseluruhan.
• Risiko pasar (beta risk) : adalah risiko suatu proyek
dilihat dari konteks investor yang memiliki portofolio
saham atau kontribusi proyek terhadap risiko suatu
portofolio.
risiko yang berdiri sendiri (Standalone risk)
Mengukur Stand-alone risk berarti mengukur
ketidakpastian keuntungan atau arus kas proyek.
(lukas setia atmaja, 2011) :
Ada 5 metode yang digunakan untuk mengukur
risiko ini (lukas setia atmaja, 2011) :
• Analisis sensitivitas
• Analisis skenario
• Simulasi montecarlo
• Analisis mean-standar deviation
• Analisis pohon keputusan
Analisis sensitivitas (lukas setia atmaja, 2011)
• Suatu teknik yang menunjukan perubahan pada
NPV jika terjadi perubahan pada satu variabel
yang mempengaruhi NPV (satu variabel).
Sedangkan variabel yang lain tetap
• Analisis ini berguna untuk mendeteksi variabel
yang besar pengaruhnya, tapi kurang berguna
dalam menilai suatu risiko karena tidak
mengukur ketidakpastiaan dalam variabel input.
Analisis skenario (lukas setia atmaja, 2011)
• Analisis ini lebih lengkap karena selain membicarakan sensitivitas
dari NPV terhadap variabel-variabel kunci, juga mempertimbangkan
probabilitas dari perubahan-perubahan pada variabel kunci. (lukas
setia atmaja, 2011)
• Mula-mula dibuat tiga skenario : kemungkinan besar (most likely),
kemungkinan terjelek (worst case) dan kemungkinan terbaik (best
case). Nilai-nilai input dari skenario digunakan untuk menghitung
NPV setiap skenario.
• Meskipun analisis skenario Memberikan nilai risiko proyek tapi
hanya mempertimbangkan beberapa kemungkinan saja, pada
kenyataannya di dunia bisnis terdapat banyak sekali kemungkinan.
(lukas setia atmaja, 2011)
Analisis mean-standar deviation
(lukas setia atmaja, 2011)
• Pendekatan ini membentuk suatu
distribusi probabilitas untuk NPV,
kemudian menghitung probabilitas untuk
NPV tertentu.
• Pendekatan ini mengasumsi bahwa arus
kas bersifat independen dari waktu ke
waktu, atau arus kas periode I tidak
berhubungan dengan arus kas periode 2,
dst
Analisis pohon keputusan (lukas setia
atmaja, 2011)
• Analisis ini sering digunakan untuk
mengevaluasi proyek-proyek yang memiliki
beberapa titik pembuatan keputusan. Arus kas
dan probabilitasnya digambarkan dalam suatu
diagram pohon yang disebut pohon keputusan
(decision tree).
• Probabilitas gabungan dari setiap cabang
dikalikan dengan PV dari cabang tsb
• Hasinya dijumlahkan untuk mendapatkan
expected NPV
Risiko dalam perusahaan (within
firm)
• Risiko dalam perusahaan Adalah kontribusi proyek
terhadap risiko total perusahaan atau dampak proyek
terhadap variabilitas arus kas perusahaan secara
keseluruhan (lukas setia atmaja, 2011)
• Risiko dalam perusahaan merupakan fungsi dari :
standar deviasi proyek dan korelasi antara keuntungan
proyek dengan keuntungn perusahaan. (lukas setia
atmaja, 2011)
• Jika standar deviasi proyek besar dan koefisien
korelasinya positif, maka whitin firm risk akan besar.
Demikian sebaliknya (lukas setia atmaja, 2011)
Risiko pasar (beta risk)
• Ada dua cara menghitung beta proyek (lukas setia
atmaja, 2011) :
a. meregresi keuntungan proyek dengan keuntungan
portofolio pasar (sbg variabel bebas)
b. metode pure play
menggunakan beta dari perusahaan lain yang memiliki
bisnis yang sama dengan proyek yang sedang
dianalisis. Jika lebih dari 1 perusahaan maka beta
tersebut dirata-rata.
Jika beta proyek dapat ditentukan kita dapat
menggunakannya untuk mencari weighted average cost of
capital (biaya modal rata-rata tertimbang)
Mempertimbankan resiko dalam pembuatan
keputusan penganggaran modal
Pada dasarnya ada 2 metode untuk memasukkan
pertimbangan resiko ke dalam keputusan penganggaran
modal, yaitu (lukas setia atmaja, 2011) :
1. Metode certainty equivalent (CE)
2. Metode-risk-adjusted-discount- (RADR)
Mempertimbangkan resiko dengan metode
certainty equivalent (lukas setia atmaja, 2011)
• Memperkirakan certainty equivalent (CE)
dari arus kas pada setiap tahun
berdasarkan expected cash flow
• Menggunakan tingkat bunga bebas resiko
untuk menghitung Net Present Value
proyek
• Kelemahan metode ini adalah faktor
subyektif dalam menentukan certainty
equivalent
Contoh soal
PT Maju memiliki Arus kas masuk proyek
sifatnya tidak pasti. CE adalah 70% dari
arus kas. Jika diketahui tingkat bunga
bebas resiko adalah 10% maka hitung net
present valuenya?
tahun
Tingkat
resiko
0 (pasti)
certainty equivalent
0
Arus kas bersih
yang diharapkan
(20 juta)
1
10
7 juta
2
10
3
10
4
10
5
5
Rata-rata
(70%)
Rata-rata
(70%)
Rata-rata
(70%)
Rata-rata
(70%)
Rata-rata
(70%)
(20 juta)
7 juta
7 juta
7 juta
3,5 juta
Contoh
Discount faktor (10%)
Tahun
Perkiraan arus
kas
1
7 juta
1/(1+0.1)^1 =0,91
6,363636
2
7 juta
1/(1.1)^2 = 0,8
5,785124
3
7 juta
1/(1.1)^3 =0,75
5,259204
4
7 juta
1/(1.1)^4 =0,68
4,781094
5
3,5 juta
1/(1.1)^5 =0,63
2,173225
24,36228
PV dari Perkiraan arus kas masuk
PV dari arus kas keluar
NPV
Present
value
20
4,36228
Mempertimbangkan resiko dengan metode riskadjusted discounted rate (lukas setia atmaja,
2011)
• Memasukan unsur resiko dalam discount
rate
• Dalam menghitung NPV tetap
menggunakan expected cash flow
• Rumus risk-adjusted discounted rate
RADR =WACC + premi risk
WACC : biaya modal rata-rata
Sumber bacaan
• Bambang Riyanto, Dasar-dasar
Pembelanjaan Perusahaan, , Yayasan
Badan Penerbit Gadjah Mada
• Suad Husnan , Dasar-dasar manajemen
Keuangan, Liberty Yogyakarta
• Lukas Setia Atmaja, Manajemen
Keuangan, Andi Offset Yogyakarta
Download