Nyimas|Wanita55TahundenganHiperkolesterolemia Wanita55TahundenganHiperkolesterolemia NyimasAnnissaMutiaraAndini,S.Ked FakultasKedokteranUniversitasLampung Abstrak Penyakit kardiovaskuler adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia. Faktor resiko terbesar penyakit ini adalah tingginyakolesterolplasma.Untukmembantumengontrolkadarkolesterolpenderita,diperlukanpenatalaksanaansecara holistik.Penatalaksanaaninimeliputiterapiobat-obatandanjugafungsikeluarga.Studiinimerupakanlaporankasus.Data primerdiperolehmelaluianamnesis(autoanamnesis)pemeriksaanfisik,kunjunganrumah,melengkapidatakeluarga,dan psikososialsertalingkungan.Penilaianberdasarkandiagnosisholistikdariawal,prosesdanakhirstudisecarakuantitatifdan kualitatif.Padapasienditemukanbahwapolamakanpasienselamaini,belumsesuaidenganpiramidagiziseimbang.Pola makanyangsesuaipadapasien,yaituhanyapadakonsumsiprotein,sebanyak±3porsidalamsehari.Pasienhanyatinggal berduadengansuamidananak-anakpasienseringtinggaldiluarrumah.Lingkunganrumahpasiencukupbaik,lingkungan sosialpasienjugasudahcukupbaik.Pasienmemilikifaktorinternalhiperkolesterolemiaberupausia55tahun,jeniskelamin perempuan,keluargamemilikiriwayathiperkolesterolemia,danpasientidakmelakukanpolamakansesuaigiziseimbang untuk mengendalikan hiperkolesterolemia. Selain diberikan terapi dengan simvastatin 10 mg sekali setiap malam, pasien diberikanedukasimengenaipolamakansesuaigiziseimbang,polaolahragaterusmenerus,danpentingnyameminumobat dankontrolkadarkolesterol.Dukungankeluargadiperlukanntukmembantupasienmengendalikankadarkolesterol. Katakunci:dukungankeluarga,hiperkolesterolemia,piramidagiziseimbang A55YearsOldWomanwithHypercholesterol Abstract Cardiovasculardiseaseisthemajorcauseofdeathintheworld.Highprevalenceofthisdiseaseisrelatedtohighplasma cholesterol level. To control patient’s cholesterol level, needs holistic teraphy. These include drugs and family functions. This study is a case report. Primary data were obtained through anamnesis (autoanamnesis) physical examination, home visits, family data complement, and psychosocial well as the environment. Based on a holistic assessment of the initial diagnosis, the process and the end of quantitative and qualitative studies. We have found that the daily servings of the patientarenotfollowingthefoodpyramid.Onlyinabout3proteinserving.sthatappropiatewiththefoodpyramid.Patient lived only with her husband. Home environment ia good, and social environment is also good enough. Patient has some internal factors that correlated to hypercholesterol, there are 55 years old, a woman, history of hypercholesterol in the family,andthedailyservingsthatarenotappropriatewiththefoodpyramid.Patientaregiventheeducationaboutthe daily servings that appropriate with the food pyramid to control hypercholesterol, sport activity, and the importance to consumethedrug.Patientalsoneedthefamilysupporttohelpcontrolthecholesterollevel. Keywords:familysupport,foodpyramid,hypercholesterol Korespondensi:NyimasAnnissaMA,alamatJl.A.YaniJalurIIBelakangkantorBKDSungailiat-Bangka33215,HP 082185543774,[email protected] Pendahuluan Penyakit kardiovaskuler adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia.1 Berdasarkan data The World Health Organization (WHO) pada tahun 2002, sebanyak 16,7 juta orang meninggal disebabkan penyakit kardiovaskuler, jumlah ini meningkat menjadi sekitar 17,3 juta orang pada tahun 2008, dan angka ini diperkirakan akan terus meningkat mencapai 23,3 juta padatahun2030.2,3 Penyakit kardiovaskuler diperkirakan akan tetap menjadi penyebab utama kematian di dunia.3 Pada tahun 2008, prevalensi tertinggi yaitu sebanyak 30% kematian yang terjadi di Indonesia disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler.4 Penyakit kardiovaskuler salah satunya dapat timbul karena didasari oleh suatu proses yang disebut aterosklerosis.1 Inflamasi adalahprosesbiologimendasaryangberperan penting dalam aterosklerosis, dan akan berkembangmenjadipenyakitkardiovaskuler. Peningkatan proses inflamasi dan disfungsi endotel berhubungan dengan adanya dislipidemia.5 Dislipidemia ditandai dengan peningkatantotalserumkolesterol,kolesterol low-density lipoprotein (LDL), kolesterol very lowdensitylipoproteinkolesterol(VLDL),dan JMedulaUnila|Volume4|Nomor1|November2015|131 Nyimas|Wanita55TahundenganHiperkolesterolemia penurunan level kolesterol high-density lipoprotein(HDL).6Diantaraseluruhprofillipid serum, kolesterol biasanya yang paling berhubungan dengan insiden dislipidemia.7 Tingginya kolesterol plasma merupakan salah satufaktorresikoterbesaryangberkontribusi pada prevalensi dan beratnya penyakit kardiovaskuler. 8,9 Semakin tinggi serum kolesterol, semakin besar plak aterosklerosis yang terbentuk. Untuk mencegah timbulnya aterosklerosis, diperlukan kontrol kadar kolesterolpadapenderita.10 Untuk membantu mengontrol kadar kolesterol penderita, diperlukan penatalaksanaan secara holistik. Penatalaksanaan ini meliputi terapi obatobatan dan juga fungsi keluarga. Penatalaksanaan bertujuan mengidentifikasi masalah klinis pada pasien dan gangguan fungsi keluarga, melakukan intervensi, dan evaluasi hasil intervensi. Intervensi ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah klinis pada pasien dan keluarga, dan mengubah perilaku kesehatan keluarga serta partisipasikeluargadalammengatasimasalah kesehatan. Kasus Pasien E, wanita usia 55 tahun, datang kePuskesmasKedatondiantarolehsuaminya. Pasien ingin kontrol dan meneruskan pengobatankolesteroldiPuskesmasKedaton. Pasien berharap dengan melakukan pengobatankolesteroldiPuskesmasKedaton, kolesterol pasien dapat normal kembali. Pasien merasa cukup khawatir dan cemas dengan penyakitnya, terutama saat muncul keluhanawal. Pasien mengaku keluhan awalnya berupa pusing dan sakit kepala setelah mengalamikelelahan.Pusingdansakitkepala dirasakanterusmenerussampaimengganggu aktivitaspasien.Pusingtidakmembaikdengan istirahat maupun perubahan posisi. Pusing dan sakit kepala tidak menimbulkan mual maupun muntah. Pasien mengaku melakukan pengobatan di Puskesmas Kedaton agar mendapatkan terapi yang kontinyu untuk keadaan yang dialami pasien. Pasien menerima pengobatan pertama dari Puskesmas Kedaton, pasien tidak terbiasa menggunakan obat warung. Pasien mengaku kedua orangtua pasien tidak memiliki riwayat kolesterol tinggi. Dalam keluarga pasien, adik JMedulaUnila|Volume4|Nomor1|November2015|132 perempuan pasien diketahui memiliki riwayat kolesterol tinggi. Pasien mengakui, kolesterol tinggi yang dialami pasien berhubungan dengan makanan yang selama ini pasien konsumsi. Hampir setiap hari pasien mengkonsumsi tumisan, gorengan dan kerupuk. Pasien selama ini tidak mengetahui polamakanyangsesuaidengangiziseimbang. Namun, pasien mengetahui contoh bahan makanan dari zat gizi yang diperlukan. Pasien mengkonsumsi nasi tiga piring sehari, ditambahgorenganataukerupukdisorehari. Laukpaukyangdimakansebanyaktigaporsi, berupa ikan, ayam, atau tahu tempe yang digoreng, jarang dipepes atau direbus. Pasien mengkonsumsi buah sekitar satu buah sehari ditambah sayur secukupnya. Pasien tidak mengetahui kebutuhan masing-masing sumber gizi dalam sehari. Selain pola makan, pasien mengaku kurang sering melakukan olahraga.Pasienmelakukanolahragabiasanya setiap Sabtu pagi di sebelah rumah. Pasien tidak memiliki riwayat merokok maupun minumalkohol. Pasiendankeluargaberobatkelayanan kesehatan jika keluhan sudah benar-benar menggangu. Pasien memiliki hubungan yang cukup baik dengan suami dan tetangga. Namun, semenjak sakit, pasien merasa sering lemas sehingga kehidupan sehari-hari `pasien sedikitterganggu. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik, tampak sakit ringan, status generalis dalam batas normal. Status gizi pasien baik berdasarkan Indeks Masa Tubuh (IMT) didapatkan IMT pasien normal (22,65kg/m2). Mata, telinga dan hidung dalam batas normal. Tenggorokan faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1, leher KGB tidak didapatkan pembesaran. Regio Thoraks: cor dan pulmo dalam batas normal. Pada auskultasi pulmo didapatkan suara nafas vesikuler , auskultasi corbunyijantungIdanIIreguler.Ekstremitas superior dan inferior dalam batas normal. Statusneurologis:Refleksfisiologis(+),refleks patologis(-).Padapemeriksaanpenunjang(26 Maret 2015) didapatkan Kolesterol pasien yaitu276mg/dl. Pembahasan StudikasusdilakukanpadapasienNy.E, usia55tahun.Pasienmerupakananakketiga Nyimas|Wanita55TahundenganHiperkolesterolemia dari delapan bersaudara. Pada kunjungan pertama pasien ke puskesmas (26 Maret 2015), diagnosis yang ditetapkan terhadap pasien ini adalah hiperkolesterolemia. Diagnosis ini berdasarkan pada anamnesis secara autoanamnesis pada pasien dan pemeriksaan fisik terhadap pasien. Dari anamnesis diketahui bahwa sebelumnya pasien sudah mengalami hiperkolesterolemia, pasien datang untuk kontrol dan mendapatkanpengobatan.Padapemeriksaan, didapatkankadarkolesteroltinggipadapasien yaitu 276 mg/dl. Pasien mengaku keluhan awalnya berupa pusing dan sakit kepala setelahmengalamikelelahan.Pusingdansakit kepala dirasakan terus menerus sampai mengganggu aktivitas pasien. Pusing tidak membaikdenganistirahatmaupunperubahan posisi. Pusing dan sakit kepala tidak menimbulkan mual maupun muntah. Pasien mengaku melakukan pengobatan di Puskesmas Kedaton agar mendapatkan terapi yang kontinyu untuk keadaan hiperkolesterolemiayangdialamipasien. Hiperkolesterolemia merupakan bagian dari penyakit dislipidemia. Kadar kolesterol normal yang optimal yaitu < 200 mg/dl. Ada beberapa faktor risiko yang berpengaruh dan juga menentukan kadar kolesterol sasaran pada pasien ini, di antaranya yaitu pasien adalahwanitausia55tahun,tanpakebiasaan merokok maupun riwayat ayah dan ibu menderitakeluhanserupa.11 Diagnosis pasti dikonfirmasi dengan pemeriksaan penunjang. Pada pasien didapatkan kadar kolesterol pasien yaitu 276 mg/dl.Berdasarkanliteratur,targetkolesterol padapasieniniadalah<160mg/dl.11 Pada kunjungan pasien ke Puskesmas Kedaton, pasien diberi terapi medikamentosa dengan HMG Co-A Reductase Inhibitor simvastatin 10 mg diminum stau kali setiap malam. Obat ini dikonsumsi terus menerus, sampai kadar kolesterol pasien mencapai target <160 mg/dl, dan pasien telah dapat mengaturdiet.11,12 Tujuan pemberian simvastatin adalah menurunkan jumlah kolesterol dengan cara menurunkan sintesis kolesterol di hati.11 Terdapat beberapa macam obat yang bekerja dengan mekanisme yang sama dengan simvastatin, misalnya lofastatatin dan atrovastatin. Dibandingkan kedua obat ini simvastatin memiliki kelebihan yaitu absorpsinya tidak dipengaruhi oleh intake makanan.13 Selain golongan HMG Co-A Reductase Inhibitor terdapat beberapa golongan obat lain untuk terapi farmakologi hiperkolesterol di anataranya golongan bile acid seuestrants seperti colestipol, golongan derivat asam fibrat seperti gemfibrozil, dan golongan asam nikotinik seperti niaspan. Kelebihan simvastatin dibandingkan obat-obat tersebut yaitustatinmerupakanobatyangcocokuntuk pasien dengan masalah hiperkolesterolemia yanglamadansulitdikontrol.namun,dengan berbagaikelebihantersebutsimvastatintetap memilikiefeksamping.11,14 Efek samping simvastatin yang tidak diharapkandiantaranyayaituadanyamiositis yang ditandai dengan nyeri otot dan timbulnya gangguan fungsi hati. Oleh karena itu, penting untuk memantau fungsi hati dalam masa terapi farmakologis.11 Dalam melakukan penatalaksanaan hiperkolesterolemia, selain diberikan terapi farmakologis, pasien perlu diberikan terapi nonfarmakologis. Terapi non farmakologis dilakukan untuk menambah pengetahuan pasien dan keluarga mengenai kebutuhan gizi pada hiperkolesterolemia dan konsumsi makanan yang dapat membantu menurunkan kolesterol. Untuk menentukan terapi non farmakologis, sebelumnya dilakukan kunjungankerumahpasienuntukmengetahui pola makan yang selama ini pasien lakukan dan pengetahuan pasien mengenai gizi seimbang. Pada 30 Maret 2015, dilakukan kunjungan ke rumah pasien untuk mencari mengetahui pola makan yang selama ini pasien lakukan dan pengetahuan pasien mengenai gizi seimbang. Pada kunjungan ini didapatkan hampir setiap hari pasien mengkonsumsi tumisan, gorengan dan kerupuk. Pasien selama ini tidak mengetahui polamakanyangsesuaidengangiziseimbang. Namun, pasien mengetahui contoh bahan makanan dari zat gizi yang diperlukan. Pasien mengkonsumsi nasi tiga piring sehari, ditambahgorenganataukerupukdisorehari. Laukpaukyangdimakansebanyaktigaporsi, berupa ikan, ayam, atau tahu tempe yang digoreng, jarang dipepes atau direbus. Pasien mengkonsumsi buah sekitar satu buah sehari ditambah sayur secukupnya. Pasien tidak JMedulaUnila|Volume4|Nomor1|November2015|133 Nyimas|Wanita55TahundenganHiperkolesterolemia mengetahui kebutuhan masing-masing sumber gizi dalam sehari. Pola makan pasien selamaini,belumsesuaidenganpiramidagizi seimbang. Adanya ketidaksesuaian tersebut menyebabkan pasien kemudian diberikan edukasi mengenai gizi seimbang. Berdasarkan piramida gizi seimbang dari USDA Department, didapatkan kebutuhan sehari untukkarbohidratyaitu3-8porsi,dimanasatu porsinya sama dengan satu potong roti atau setengah mangkuk nasi atau setengah mangkuk sereal. Kebutuhan sehari untuk protein yaitu 2-3 porsi, dimana satu porsinya sama dengan satu potong tahu/tempe atau tiga ons daging/ayam/ikan. Sedangkan kebutuhanlemakyaitu2-3porsi,dimanasatu porsinyasamadengansatusendoktehminyak atau margarin. Kebutuhan sehari untuk sayur dan buah masing-masing yaitu 3-5 porsi, dimana satu porsinya sama dengan satu potong buah atau setengah mangkuk sayur dan merupakan kebutuhan kalori serat pada diethiperkolesterolemia.15,16,17 Untuk perilaku kesehatan keluarga pasien, pasien diberikan edukasi mengenai pola makan dan olahraga yang baik bagi pasien, tentu hal ini membutuhkan adanya dukungan dari keluarga. Pasien harus menerapkanpolamakangiziseimbang,pasien juga harus melakukan olahraga secara terus menerus.15,18 Oleh karena itu, selain untuk membantu mengingatkan minum obat, dukungan dari keluarga terutama suami pasien penting untuk mendukung perubahan pola makan dan olahraga yang harus dilakukanolehpasien. Pola makan dan olahraga pasien perlu diaturuntukmencegahkomplikasiyangdapat muncul karena hiperkolesterolemia. Pola makan yang baik bagi pasien, selain menyesuaikan dengan gizi seimbang, perlu untuk memperbanyak konsumsi serat. Serat didapatkan dari oatmeal, ataupun buahbuahan.Pasienjugadapatmengkonsumsiikan sebagai sumber omega 3, dan juga mengkonsumsi kacang-kacangan seperti almond. Pasien diharapkan juga dapat mengikuti hasil konsultasi gizi yang telah dilakukan di Puskesmas Kedaton. Pola olahragayangbaikbagipasienyaitudilakukan terus menerus. Pasien dapat melakukan olahraga jalan kaki, naik sepeda, ataupun berenang, disesuaikan dengan kemampuan JMedulaUnila|Volume4|Nomor1|November2015|134 dan kesenangan pasien, yang penting dapat dilakukansecaraterusmenerus.11,15,19 Pencarian faktor penyebab juga dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor lain yang mempengaruhi tingginya kadar kolesterol pasien, juga dilakukan inspeksi ke dalam rumah pasien.20 Hasil identifikasi ditemukan bahwa pasien hanya tinggal berdua dengan suami dan anak-anak perempuan yang tidak lagi tinggal serumah dan hanya pulang kurang dari satu tahun. Pasienmengakuhanyaberkomunikasidengan anak melalui telepon. Hal-hal mengenai keputusan dalam keluarga diputuskan oleh kepada keluarga. Pasien hanya mengurusi seputar konsumsi rumah tangga. Keluarga pasien masih menerapkan perilaku berobat hanya jika keluhan mengganggu, belum menegdepankan pada pencegahan. Lingkungan rumah pasien sudah cukup baik, lingkungan sosial pasien juga sudah cukup baik. Setelah melakukan kunjungan ini, ditentukan terapi non farmakologisuntuk penatalaksanaanpasiensecaraholistikadalah dengan memberikan pengetahuan mengenai penyebab, faktor risiko, serta komplikasi dan saran mengenai perlunya dukungan anggota keluarga, serta perbaikan pola makan dan olahraga pasien untuk membantu menatalaksanapenyakitpasien. Pembinaan keluarga pada pasien ini menerapkan konsep dokter keluarga, yakni sebagai dokter pelayanan primer yang melayani pasien secara holistik dan berkisambungan.21,22 Sehingga, penatalaksanaan tidak hanya terkait pasien namun juga seluruh anggota keluarga dan tidak hanya masalah yang berkaitan langsung dengan masalah kesehatan keluarga tetapi juga masalah yang tidak berhubungan secara langsung dengan masalah kesehatan, seperti fungsi ekonomi dan pemenuhan kebutuhan keluarga, perilaku kesehatan keluarga, dan lingkungan.23,24Masalahyangdominandialami olehpasienadalahmasalahpsikososial,pasien tinggal jauh dengan kedua anak pasien yang keduanya perempuan, pasien cukup merasa khawatir dengan kondisi ini. Faktor lainnya yaitufaktorperilakukesehatan,yaitukeluarga hanya mencari pengobatan saat keluhan sudah benar-benar mengganggu. Oleh karena itu, keluarga dimotivasi untuk mempererat hubungan dan memperbanyak komunikasi melaluimedialain. Nyimas|Wanita55TahundenganHiperkolesterolemia Untuk fungsi psikososial pasien, pasien dan keluarga disarankan untuk melakukan diskusi keluarga rutin minimal satu kali setiap bulan, jika tidak dengan keluarga lengkap, dapatberduadengansuamipasien.Dapajuga dibuatagarkeduanakpasientetapmengikuti diskusi keluarga dengan bantuan jejaring sosial. Komunikasi dan hubungan psikososial dalam keluarga pasien, dibutuhkan untuk mendukung perubahan pola makan dan olahragayangbaikbagipasien.25 DaftarPustaka 1. Mendis, S. Puska, P. Norrving, B. Global Atlas of Cardiovascular Disease Prevention and Control. Switzerland: World Health Organization;2011 2. Hardjojo,B.AnalisisIntervensiPenyuluhan Penyakit Jantung Koroner terhadap PerubahanTingkatPengetahuandanSikap Pegawai Universitas Terbuka yang BerpotensiPenyakitJantungKoronertahun 2011[internet]. FKUI; 2010 [Diunduh pada 31 Maret 2015]. Tersedia dari : lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20299457T30321%20...pdf 3. World Health Organization (WHO). Cardiovascular diseases (CVDs) Fact sheet N°317 [internet]. Genewa: World Health ORganization; 2013 [diakses tanggal 31 Maret 2015]. Tersedia dari : http://www.who.int/mediacentre/factshe ets/fs317/en/ 4. World Health Organization. NCD Country Profiles [internet] Genewa: World Health ORganization; 2011 [diakses tanggal 31 Maret 2015]. Tersedia dari : http://www.who.int/nmh/countries/idn_e n.pdf 5. Amelia, R. Oenzil, F. Nasrul, E. Pengaruh Diet Tinggi Asam Lemak terhadap Fungsi Endotel Pembuluh Darah Tikus Jantan Strain Wistar [internet]. Padang: FK Unand; 2009 [diakses tanggal 31 Maret 2015].Tersedia dari: http://pasca.unand.ac.id/id/wpcontent/uploads/2011/09/ARTIKEL-TESISS2.pdf 6. Javed, I. Rahman, ZU. Khan, MZ. Muhammad, F. Aslam, B. Iqbal, Z. Sultan JI. Ahmad I. 2009. Antihyperlipidaemic efficacyofTrachyspermumammiinalbino rabbits.Acta.Vet.Brno.78:229–236. 7. Hapsari, A. Perbandingan Efek Pemberian Sari Kedelai Kuning dan Hitam terhadap Rasio Kolesterol LDL/HDL Darah Tikus Putih (Rattus norvegicus) dengan Diet Tinggi Lemak [internet]. Surabaya: FK Unair; 2009 [diakses tanggal 31 Maret 2015]. Tersedia dari: http://alumni.unair.ac.id/kumpulan-file /2427827919_abs.pdf 8. Widowati, W. Herlina, T. Ratnawati, H. Mozef, T. Imanuel, V. Potency of antioxidant. aticholesterol and platelet antiaggregation of black tea (Camelia sinensis).Bul.Littro.2011;Vol.22.No.1: 74–83 9. Kobayashi, M. Hirahata, R. Egusa, S. Fukuda, M. Hypocholesterolemic Effects of Lactic Acid-Fermented Soymilk on Rats Fed a High Cholesterol Diet. Nutrients. 2012;4:1304-1316. 10. Ratnawati, H. Widowati, W. Anticholesterol Activity of Velvet Bean (Mucuna pruriens L.) Towards Hypercholesterolemic Rats. Sains Malaysiana.2011;40(4):317–321 11. Adam JNF. Dislipidemia. Dalam : Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, penyunting. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Penerbit Buku KedokteranEGC;2011.hlm:1948-1954 12. Drugs.com. Simvastatin [internet]; 2014 [diakses 8 April 2015]. Tersedia dari: http://www.drugs.com/pro/simvastatin.ht ml 13. Hullisz, D. Which Statin Is Right for My Patient? [internet]. California: Medscape; 2008 [diakses 31 Maret 2015]. Tersedia dari:http://www.medscape.com/ 14. Joseph,DS.TheRisksofCholesterolDrugs Vary As Widely As The Choice [internet]; 2012 [diakses 31 Maret 2015]. Tersedia dari: http://newsforumforlawyers.com /2012/ 05/the-risks-of-cholesterol-drugsvary-as-widely-as-the-choices/ 15. National Cholesterol Education Program. 2001.US:USDepartementOfHealthand HumanServices 16. NN. Penyakit HIpertensi [internet]. [diaksestanggal31Maret2015].Tersedia dari:http://makananhipertensi.com 17. Gizi.depkes.go.id 18. Endarwati. Kolesterol tinggi dalam tubuh [internet]. Jakarta: Hallo sehat; 2013 JMedulaUnila|Volume4|Nomor1|November2015|135 Nyimas|Wanita55TahundenganHiperkolesterolemia 19. 20. 21. 22. [diaksestanggal31Maret2015].Tersedia dari:http://Halosehat.com Mayoclinic. Cholesterol : Top 5 foods to loweryournumber[Online]2012[Akses1 April 2015]. Tersedia dari : http://www.mayoclinic.org/diseasesconditions/high-blood-cholesterol/indepth/cholesterol/art-20045192 NN. The Basics of Cholesterol [Internet]; 2014 [diakses tanggal 1 April 2015]. Tersedia dari : http://www.webmd.com/cholesterolmanagement/guide/cholesterol-basics NN. Dokter Keluarga [internet]; 2015 [diksestanggal1April2015]Tersediadari: http://www.ppjk.depkes.go.id/index. php?option=com_content&task=view&id= 61&Itemid=102 NN. What is Family Medicine? [internet]; 2007 [diakses tanggal 1 April 2015]. Tersedia dari: http://familymedicine.bsd. uchicago.edu/OurDepartment/WhatIsFam ilyMedicine. JMedulaUnila|Volume4|Nomor1|November2015|136 23. Mansyur, M. Wibowo, A. Maria, A. Munandar,A.Abdillah,A.Ramadora,AF. Pendekatan Kedokteran Keluarga pada Penatalaksanaan Skabies Anak Usia PraSekolah. Majalah Kedokteran Indonesia. 57(2):63-67 24. Kusumaningtyas, I. Rinofaringitis dan Nyeri Pinggang Bawah pada Ibu Penjual Minuman : Pekerjaan Wiraswasta di RumahdenganKurangnyaBantuanSuami serta Anak. Jurnal Ilmiah Mahasiswa KedokteranIndonesia.2010;01(1):59-63. 25. Sholichah, DR. Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Derajat Depresi padaPenederitaDiabetesMelitusdengan Komplikasi [internet]; 2009 [diakses tanggal 31 Maret 2015] Tersedia dari : http:// core.ac.uk/download/pdf/1650- 8789.pdf