Pola Penyakit Oleh: Lucia Y. Hendrati POLA PENYAKIT Pola PENYAKIT menurut waktu Pola PENYAKIT menurut tempat Pola PENYAKIT menurut orang Tujuan: Mengetahui pola penyebaran penyakit dan faktor-faktor determinan yg mempengaruhi terjadinya penyakit sehingga dpt diketahui cara pencegahan dan pemberantasan penyakit Pertanyaan yg harus dijawab: - Siapa yang terkena? - Dimana penyakit terjadi? - kapan kejadiannya terjadi? 1. Person Ahli epidemiologi menggunakan variabel deskriptif yang menggambarkan orang yang terkena penyakit. Variabel tersebut sbb: - umur - besar keluarga&struktur keluarga - golongan etnik - status perkawinan - pekerjaan - keadaan sosial ekonomi - adat istiadat - jenis kelamin umur Merupakan determinan paling penting Angka mortalitas dan morbiditas menunjukkan adanya hubungan dengan variabel ini Daya tahan tubuh berbeda Ancaman terhadap masalah kesehatan Kebiasaan hidup Contoh: infeksi Tricius sering tjd pd anak-anak drpd org dewasa. Dikaitkan dgn kebiasaan tdk mencuci tangan UMUR umur Langkah-langkah dlm mempelajari hub antara kesakitan dan umur 1. Menentukan pengelompokkan umur 2. Menghitung jumlah absolut kesakitan/kematian mnrt klpk umur 3. Mengubah angka absolut ke dlm bentuk rate 4. Membuat diagram garis, histogram atau tabel rate jenis kelamin Perbedaan angka kematian antara lakilaki dan wanita disebabkan karena faktor-faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik Faktor intrinsik: faktor keturunan yg terkait dgn jenis kelamin atau perbedaan hormonal Faktor ekstrinsik: kebiasaan menghisap rokok pd pria, minum-minuman keras, dll Jenis kelamin Jenis kelamin suku bangsa dan ras Suatu penyakit frekuensi lebih tinggi pada suku bangsa dan golongan ras tertentu Perbedaan ini karena perbedaan imunitas dan kesempatan kontak dgn penyakit Contoh : kebiasaan makan, gaya hidup dan sifat biologis (kulit putih-hitam) org negro lbh sedikit dibanding org kulit putih thd serangan malaria vivax Oesteoporosis – ras Wanita afrika - tinggal dekat khatulistiwa Oesteoporosis lebih besar ? Wanita Norwegia - jauh dari khatulistiwa status perkawinan Adanya perbedaan pola perilaku antara orang yg menikah dan belum menikah Hal ini berpengaruh terhadap: - risiko terkena penyakit - penatalaksanaan / penanggulangan penyakit pekerjaan Pekerjaan merupakan hal yg membedakan dlm memperoleh paparan terhadap sumber penyakit dan infeksi Contoh : pekerja tambang infeksi cacing tambang Dalam kemungkinan terjadinya penyakit, pekerjaan dpt merupakan faktor langsung ataupun tdk lgs Faktor langsung : misal: silicosis paru perusahaan industri merkuri Faktor tdk langsung: misal: stress kerja merup faktor pemicu terjdinya hipertensi, tukak lambung Besar keluarga, dan struktur keluarga Keluarga yang besar mempunyai tanggungan ekonomi juga besar seperti penyediaan makanan dan keterbatasan tempat tinggal akan memudahkan penyebaran penyakit keadaan sosial ekonomi Keadaan sosial ekonomi yg baik memungkinkan kondisi lingkungan yg lebih baik Misal : lingkungan bersih dan tdk kumuh akan membuat tdk mudahnya terserang parasit keadaan sosial ekonomi adat istiadat Kebiasaan dpt berpengaruh thd terjadinya infeksi penyakit seperti kebiasaan penyediaan makanan/minuman, kebiasaan dlm pengobatan penyakit,dll misal: masyarakat yg terbiasa makan dengan mencampur darah babi mentah akan meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi cacing. 2. Place Hubungan pola penyakit dgn tempat berkaitan dgn tempat yg dihuni dan penghuni yg merupakan faktor-faktor penyebab timbulnya penyakit Distribusi penyakit menurut geografis dpt berguna utk perencanaan kesehatan dan penjelasan thd etiologi Manfaat: Mengetahui besar dan jenis masalah kesehatan pd suatu daerah Mengetahui hal yg perlu dilakukan utk mengatasi mslh kesehatan Mengetahui keterangan ttg faktor penyebab timbulnya masalah kesehatan Faktor-faktor yg perlu diperhatikan: 1. Perbedaan antara perkotaan- perdesaan 2. Perbedaan wilayah menurut status ekonomi 3. Perbedaan wilayah geografis dgn skala luas perbedaan urban-rural Hal yg perlu diperhatikan adalah hubungan migrasi penduduk ke kota dan ke desa terhadap pola penyakit Hal yg dpt mempengaruhi antara lain kepadatan penduduk, transportasi dan keberadaan vektor Contoh: Mobilitas pddk transmigrasi yg kemungkinan daerah endemis dpt menularkan parasit penyebab malaria ke daerah asalnya Di pedesaan pd umumnya lbh banyak binatang yg terinfeksi yg dpt menularkan penyakit yg ditularkan dr binatang ke manusia perbedaan mnrt status ekonomi Kualitas lingkungan akan meningkatkan ketahanan masyarakat thdp penyakit Kondisi dan fasilitas kesehatan yg ada di daerah tsb misal: membandingkan desa tertinggal dan tak tertinggal perbedaan wilayah geografis dgn skala luas Banyak jenis penyakit yg ditemukan pd suatu negara atau sekelompok negara yg berada pd benua yg sama Hal ini karena pengaruh variasi geografis seperti kelembaban, temperatur yg mempengaruhi perkembangan dan penyebaran vektor penyakit perbedaan wilayah geografis dgn skala luas 3. Times Menjelaskan waktu org terkena penyakit tersebut Waktu dpt diukur dlm satuan tahun, bulan, hari, jam sesuai dgn kebutuhan dan jenis penyakitnya Waktu Periode waktu : -Penelusuran dengan periode sepuluh tahunan (studi retrospektif, prospektif -- tahun per dekade (1970, 1980, 1990, 2000) -Dekade tahunan -Minggu, bulan, tahun & lima tahunan Waktu Penyajian Bisa dipadukan dengan tempat, orang Waktu Penyajian data menurut waktu Grafik ------ mudah dimengerti Cara standar penyajian data menurut waktu : - jumlah/frekuensi kasus, rate per-1000, jumlah pajanan --- sumbu y / vertikal - Waktu ---- sumbu x / horisontal manfaat: Memahami kesepatan perjalanan penyakit Memahami lama terjangkitnya penyakit waktu Pola fluktuasi jangka pendek (shortterm variations) Pola fluktuasi periodik (periodik variations) Pola perubahan sekuler (secular trends) Pola fluktuasi jangka pendek Terjadi jika ada epidemi atau wabah Ditandai dgn - jumlah kasus penyakit yg melebihi jumlah normal - adanya penyakit yg sama dlm wkt yg sama atau hampir bersamaan - biasanya waktu inkubasinya rata-rata pendek Pola fluktuasi jangka pendek Pola fluktuasi periodik Terjadi bila timbul dan memuncaknya angka kesakitan dan kematian terjadi berulang-ulang tiap beberapa bulan, tiap tahun atau tiap beberapa tahun Bisa terjadi baik pada penyakit infeksi maupun penyakit bukan infeksi Pola fluktuasi periodik Faktor yg mempengaruhi: Ada tdknya keadaan yg memungkinkan transmisi penyakit oleh vektor Adanya tmpt berkembang biak yg alami bagi vektor sehingga memudahkan peningkatan kepadatan vektor Adanya kerentanan Adanya kegiatan berkala dr org yg rentan yg menyebabkan mereka terserang vektor penular penyakit Adanya perubahan kemampuan agen infektif utk menimbulkan penyakit Pola fluktuasi periodik Contoh: keracunan makanan (beberapa jam) influensa (beberapa hari atau minggu) cacar (beberapa bulan) Pola fluktuasi periodik Pola perubahan sekuler Menunjukkan perubahan angka kesakitan dan kematian suatu penyakit dlm jangka waktu yg panjang, puluhan atau ratusan tahun yg dinyatakan dlm bentuk rate Pola perubahan sekuler Pola perubahan sekuler Faktor yg diperkirakan berperan dlm pembentukan pola sekuler a. Meningkatnya mobilitas b. Meningkatnya transmigrasi spontan c. Berkurangnya isolasi tempat yg terpencil dgn kemudahan transportasi d. Perubahan gaya hidup masyarakat Faktor yg diperkirakan berperan dlm pembentukan pola sekuler e. Perubahan lingkungan hidup dan ekologi yg timbul seiring dgn proses pembangunan dan industrialisasi f. Meningkatnya jumlah absolut penduduk g. Meningkatnya umur harapan hidup h. Perubahan intervensi akan memberikan efek pada perubahan pola kesakitan dan kematian