PPM PENYAKIT PADA MANUSIA Penulis Ali Wardana, S.Kep., M.M. PPM PENYAKIT PADA MANUSIA Edisi Pertama Penulis : Ali Wardana, S.Kep., M.M. Penerbit Self Publishing Balangan Indonesia Telp 0823-5801-8000 Email : [email protected] Buku ini tidak untuk diperdagangkan, hanya ditujukan untuk membantu mahasiswa memahami konsep penyakit KATA PENGANTAR Sehat dan sakit adalah hal yang bersifat dinamis. Adakalanya seseorang sehat dan adakalanya jatuh sakit. Penyebab seseorang sakit dinamakan penyakit. Penyakit pada umumnya memiliki beraneka ragam nama atau sebutan sesuai karakteristiknya. Penyakit dapat menimpa siapa saja, entah itu kita atau orang orang yang ada di sekeliling kita. Pemahaman tentang penyakit sangat bermanfaat bagi kita dan orang orang disekitar kita. Pemahaman tersebut dapat menjadi bekal untuk menentukan tindakan yang tepat dan suatu waktu dapat kita bagi dengan orang lain yang membutuhkan sehingga hal ini akan menjadi amal ibadah bagi kita. Buku ini ditulis untuk memudahkan kita dalam mempelajari suatu penyakit. Buku ini berisi informasi dasar mengenai suatu penyakit yang sering menyerang masyarakat. Penyakit penyakit yang dibahas dalam buku ini sebagiannya merupakan deretan penyakit yang paling sering ditemukan di tempat pelayanan kesehatan oleh sebab itulah buku ini sangat berguna bagi kita semua. Semoga buku ini memberikan manfaat bagi kita semua. Selamat membaca. Penulis i DAFTAR MATERI 1. ISPA 2. INFLUENZA 3. PNEUMONIA 4. BRONKITIS 5. ASMA 6. TUBERKULOSIS 7. HIPERTENSI 8. STROKE 9. ANEMIA 10. PENYAKIT JANTUNG KORONER 11. GAGAL JANTUNG 12. DIABETES MELITUS 13. DIARE 14. GASTRITIS 15. DEMAM TIPOID ATAU THYPUS 16. KONSTIPASI 17. HEMOROID 18. GAGAL GINJAL 19. SINDROM NEFROTIK 20. RHEUMATOID ARTHRITIS 21. KATARAK 22. DEMAM 23. DEMAM BERDARAH DENGUE 24. MALARIA 25. KANKER SERVIKS 26. KANKER PAYUDARA 27. KANKER PARU 28. FILARIASIS 29. KUSTA ii ISPA A. Apakah ISPA itu? ISPA merupakan singkatan dalam bahasa Indonesia yang merujuk pada infeksi saluran pernapasan akut. Penyakit ini merupakan golongan penyakit yang sangat terkenal di Indonesia karena penyakit ini sering ditemukan dan jumlah penderitanya relatif banyak. Kementrian Kesehatan RI tahun (2012) memberikan pengertian bahwa ISPA adalah infeksi akut yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran napas mulai hidung sampai alveoli termasuk adneksanya (sinus, rongga telinga tengah, pleura). B. Apa saja penyakit yang tergolong ISPA Golongan ISPA meliputi infeksi yang menyerangan saluran napas bagian atas dan bawah yakni: 1. Infeksi Saluran Pernapasan Bagian Atas a. Batuk pilek (flu) Penyakit menular yang disebabkan oleh virus RNA dari familia Orthomyxoviridae (virus influenza tipe A,B dan C) tanda influenza yang paling sering ialah hidung tersumbat atau bersin bersin dan demam. b. Sakit telinga (otitis media) Otitis media adalah peradangan telinga bagian tengah yang biasanya disebabkan oleh penjalaran infeksi dari tenggorok (faringitis) dan sering terjadi pada anak-anak c. Tonsilitis Penyakit tonsilitis adalah infeksi yang terjadi pada tonsil atau amandel yang biasanya disebabkan oleh virus atau bakteri. d. Sinusitis Sinusitis adalah inflamasi atau peradangan pada dinding sinus. Inflamasi ini sering kali disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Sinus adalah rongga kecil berisi udara yang terletak di belakang tulang pipi dan dahi. 1 e. Radang tenggorokan (faringitis) Faringitis adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan peradangan dari faring (terletak di bagian belakang dari tenggorokan), yang biasanya menyebabkan rasa sakit ketika menelan. Ini adalah hal yang sangat sering terjadi dan seringkali menunjukkan gejala sakit tenggorokan. 2. Infeksi saluran pernapasan bagian bawah antara lain : a. Bronchitis Bronchitis adalah infeksi pada saluran udara utama dari paru-paru atau bronkus yang menyebabkan terjadinya peradangan atau inflamasi pada saluran udara itu. b. Bronkhiolitis Bronchiolitis adalah suatu inflamasi infeksi virus pada bronkiolus (saluran udara kecil di paru-paru), yang menyebabkan obstruksi akut jalan nafas dan penurunan pertukaran gas dalam alveoli. c. Pneumonia Pneumonia merupakan penyakit peradangan pada organ paru yaitu alveoli C. Apa saja tanda tanda individu terkena ISPA? Infeksi saluran pernapasan biasanya ditemukan tanda tanda sebagai berikut: 1. Demam Suhu badan di atas 38ºCelcius. Jika diraba kulit akan terasa hangat atau panas. Jika, virus atau bakteri masuk ke dalam tubuh manusia, keduanya akan mengahasilkan zat-zat pyrogen (zat yang menyebabkan demam) yang akan meningkatkan setting point suhu di hypothalamus. Zat-zat pyrogen ini akan merangsang pelepasan PGE2 (prostaglandin2) yang selanjutnya akan meningkatkan setting point suhu di hypothalamus. Kenaikan setting pont ini akan menyebabkan perbedaan antara suhu setting point dengan suhu tubuh, dimana suhu setting point lebih tinggi daripada suhu tubuh. Untuk menyamakan perbedaan ini, suhu tubuh akan meningkat sehingga menyebabkan demam. 2 2. Batuk Jenis-jenis batuk meliputi batuk kering dan batuk berdahak. Indikasi awal batuk kering biasanya adalah rasa gatal di tenggorokan yang memicu batuk. Batuk yang tanpa dahak ini biasa terjadi saat tenggorokan dan saluran pernapasan bagian atas sedang mengalami peradangan. Otak menganggap peradangan di tenggorokan dan saluran pernapasan bagian atas sebagai kondisi yang asing dan berusaha menghilangkannya dengan batuk. Karena itu, pilek atau flu bisa memicu batuk 3. Suara Serak Serak, yaitu bersuara parau pada waktu mengeluarkan suara (misalnya pada waktu berbicara atau menangis). Ketika pita suara terinfeksi oleh virus, maka ia akan membengkak dan menyebabkan hilangnya suara atau menjadi serak. 4. Produksi lendir secara berlebihan melalui mulut atau hidung Pada dasarnya bagian tubuh seperti hidung, sinus, saluran pencernaan, mulut dan paru-paru memiliki cairan lendir yang terdapat dibagian permukaanya. Lendir ini bekerja sebagai selimut mulut atau pelindung pada permukaan jaringan tersebut, yang mana dapat mencegah jaringan bawahnya dari kekeringan, bertindak sebagai antikuman (sistem pertahanan) dan menjalankan fungsinya dengan normal. Pada kondisi normal lendir tersebut atau ingus ini diproduksi dalam jumlah yang normal dan tidak sampai melebihi batas hingga keluar hidung dan dengan warna tertentu yakni bening dan putih. Cairan mukosa pada hidung atau ingus ini akan diproduksi secara berlebihan apabila terjadi reaksi pada lapisan mukosa hidung yang membuatnya menjadi lebih aktif daripada biasanya, reaksi tersebut bisa berupa infeksi seperti halnya influenza atau sebagai akibat dari paparan zatzat tertentu (alergen) yang dapat menimbulkan reaksi alergi. 5. Napas cepat Sesak nafas atau kesulitan bernafas, dimana seseorang akan merasa seperti kekurangan udara atau tidak bisa leluasa menghirup udara sehingga frekuensi nafasnya menjadi cepat. Sesak napas dapat terjadi karena adanya 3 halangan pada saluran napas baik oleh lendir atau penyempitan saluran yang mengarah pada paru paru. 6. Tenggorokan atau hidung berwarna merah Warna merah pada hidung diakibatkan karena respon inflamasi yang menyebabkan darah terlokalisir pada area tertentu sehingga menyebabkan warna hidung atau tenggorokan yang mengalami infeksi menjadi merah. 7. Pernafasan berbunyi seperti mengorok (mendengkur) Bunyi tersebut timbul karena adanya lendir pada saluran napas sehingga menimbulkan bunyi tertentu seperti mengorok. 8. Terdapat tarikan dinding dada pada waktu bernafas Tarikan dinding dada terjadi karena usaha yang diperlukan untuk menarik nafas lebih besar daripada keadaan normal D. Apa saja penyebab ISPA? Penyebab ISPA terdiri dari beberapa golongan yaitu : 1. Virus Virus adalah makhluk yang berukuran super kecil, bahkan ukurannya lebih kecil dari sel yaitu sekitar 0,2 mikron. Oleh karena ukurannya yang super kecil ini, virus hanya dapat diamati dengan menggunakan mikroskop elektron, sedangkan mikroskop cahhaya belum mampu untuk menjangkaunya.Tubuh virus hanya terdiri dari satu jenis protein dan asam inti saja (dapat berupa DNA saja atau RNA saja, namun tidak dapat memiiliki keduanya). Virus penyebab ISPA diantaranya virus rhinovirus, respiratory syncytial virus, adenovirus, virus RNA dari familia Orthomyxoviridae (virus influenza tipe A,B dan C) 2. Bakteri Bakteri adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Bakteri penyebab ISPA misalnya: Streptokokus Hemolitikus, Stafilokokus, Pneumokokus, Hemofilus Influenza, Korinebakterium Diffteria. 4 Bordetella Pertusis, dan 3. Jamur Jamur adalah organisme yang mempunyai inti, spora dan tidak berklorofil, dinding sel terdiri dari sellulosa, khitin atau kombinasi keduanya. Jamur penyebab ISPA antara lain : Aspergillus sp, Candidia albicans, Blastomyces dermatitidis, Histoplasma capsulatum, Coccidioides immitis dan Cryptococcus neoformans E. Siapa yang berisiko terserang ISPA? Lima kelompok orang yang berisiko terserang ISPA diantaranya adalah : 1. Individu yang berada di area yang udaranya tercemar. Individu yang berada di area yang udaranya tercemar debu atau asap adalah pihak yang paling rentan terkena ISPA. Hal ini disebabkan karena debu dan asap merupakan partikel yang dapat mengiritasi atau melukai saluran pernapasan sehingga hal ini dapat menyebabkan peradangan pada saluran pernasapan. Debu yang dihirup juga dapat berikatan dengan bakteri sehingga hal ini dapat menyebabkan terjadinya infeksi pada saluran napas. 2. Individu yang memiliki sistem imun lemah Seseorang yang memiliki imunitas lemah maka akan lebih rentan terserang ISPA sebab perlawanan terhadap agen infeksius ditubuh dilakukan oleh sistem imun kita sehingga apabila sistem imun lemah maka orang tersebut akan sangat rentan terhadap infeksi. Kelompok ini diantaranya adalah bayi, dan lanjut usia atau orang jarang berolahraga, orang yang terserang HIV dan AIDS atau yang mengalami gizi buruk. 3. Individu yang tidak memakai alat pelindung diri Individu yang tidak memakai alat pelindung diri seperti masker ketika berada di area tercemar debu, asap atau partikel lainnya akan rentan mengalami ISPA disebabkan karena hal ini memudahkan masuknya debu dan asap yang bersifat iritan ke saluran pernapasan. 5 4. Perokok Individu yang sering merokok lebih mudah terkena ISPA dibanding yang tidak sebab perokok akan terpapar asap pada saluran pernapasannya yang menyebabkan mereka rentan mengalami ISPA. 5. Individu yang berdekatan dengan penderita ISPA ISPA merupakan penyakit menular, biasanya penyakit ini menular melalui udara ketika seseorang bersin sehingga sangat penting untuk tidak dekat atau satu ruangan dengan penderita ISPA. F. Bagaimana Cara Mencegah ISPA? Cara mencegah ISPA yakni : 1. Pastikan lingkungan sekitar anda bersih dari bahan pencemar seperti debu, asap dan partikel lainnya yang dapat masuk ke saluran pernapasan. 2. Hindarilah berada di lingkungan seperti pabrik/industri atau berada disekitar jalan raya. 3. Pakailah alat pelindung diri seperti masker 4. Kurangilah bepergian menggunakan alat transportasi 5. Hindarilah satu ruangan atau dekat dengan penderita ISPA 6. Hindarilah merokok atau berada di dekat perokok 7. Obati segera anggota keluarga yang menderita ISPA agar tidak menular 8. Mencuci tangan sebelum menyentuh mulut atau hidung 9. Makan makanan yang mengandung gizi sehat dan berimbang 10. Berolahraga secara teratur. 11. Periksakan paru paru anda minimal 1 tahun sekali. 6 INFLUENZA A. Apakah Influenza Itu? Influenza yang lebih dikenal dengan sebutan flu merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus RNA dari familia Orthomyxoviridae (virus influenza tipe A,B dan C) tanda influenza yang paling sering ialah hidung tersumbat atau bersin bersin. B. Bagaimanakah Gejala Penyakit Influenza itu? Gejala yang tampak akibat penyakit ini diantaranya : 1. Batuk Virus yang masuk dapat menginfeksi tenggorokan sehingga hal ini akan menyebabkan timbulnya lendir dan peradangan. Lendir yang berlebihan atau peradangan pada tenggorokan tersebut dapat dianggap sebagai sesuatu yang asing oleh otak sehingga otak berusaha menghilangkannya dengan batuk. Karena itu flu bisa memicu batuk. 2. Hidung terasa tersumbat Penyakit-penyakit tersebut dapat menyebabkan hidung tersumbat karena menimbulkan peradangan pada lapisan rongga hidung dan sinus yang merupakan jaringan yang kaya akan pembuluh darah. Radang akan menyebabkan pembuluh darah melebar dan menimbulkan pembengkakan sehingga hidung menjadi tersumbat. 3. Demam Mikroorganisme (MO) yang masuk ke dalam tubuh umumnya memiliki suatu zat toksin/racun tertentu yang dikenal sebagai pirogen eksogen. Dengan masuknya MO tersebut, tubuh akan berusaha melawan dan mencegahnya yakni dengan memerintahkan tentara pertahanan tubuh antara lain berupa leukosit, makrofag, dan limfosit untuk memakannya (fagositosit). Dengan adanya proses fagositosit ini, tentara-tentara tubuh itu akan mengelurkan senjata berupa zat kimia yang dikenal sebagai pirogen endogen (khususnya interleukin 1/ IL-1) yang berfungsi sebagai anti infeksi. Pirogen endogen yang keluar, selanjutnya akan merangsang sel-sel endotel 7 hipotalamus (sel penyusun hipotalamus) untuk mengeluarkan suatu substansi yakni asam arakhidonat. Asam arakhidonat bisa keluar dengan adanya bantuan enzim fosfolipase A2. Proses selanjutnya adalah asam arakhidonat yang dikeluarkan oleh hipotalamus akan pemacu pengeluaran prostaglandin (PGE2). Pengeluaran prostaglandin pun berkat bantuan dan campur tangan dari enzim siklooksigenase (COX). Pengeluaran prostaglandin ternyata akan mempengaruhi kerja dari termostat hipotalamus. Sebagai kompensasinya, hipotalamus selanjutnya akan meningkatkan titik patokan suhu tubuh (di atas suhu normal). Adanya peningkatan titik patakan ini dikarenakan mesin tersebut merasa bahwa suhu tubuh sekarang dibawah batas normal. Akibatnya terjadilah respon dingin/ menggigil. Adanya proses mengigil ini ditujukan utuk menghasilkan panas tubuh yang lebih banyak. Adanya perubahan suhu tubuh di atas normal karena memang setting hipotalamus yang mengalami gangguan oleh mekanisme di atas inilah yang disebut dengan demam atau febris. 4. Nyeri tenggorokan Nyeri terjadi karena adanya peradangan pada daerah tenggorokan. Tenggorokan yang mengalami radang akan menimbulkan nyeri 5. Tubuh terasa lemas Beberapa sitokin dilepaskan selama keadaan demam yang akan menginduksi fisiologis stres (tegang). Sitokin ini dapat memicu percepatan katabolisme otot dengan menyebabkan penurunan berat badan, kehilangan kekuatan sehingga tubuh terasa lemas C. Bagaimana penyakit influenza ditularkan? Virus influenza ditularkan dari orang ke orang melalui udara ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin, atau melalui bersentuhan tangan dengan orang lain. Penderita influenza dapat menularkan penyakit dari hari sebelum, sampai beberapa hari setelah gejala mulai timbul. D. Bagaimana pencegahan influenza? Cara mencegah influenza adalah sebagai berikut: 1. Melakukan vaksinasi bagi individu yang sudah berusia di atas 6 bulan 8 2. Mencuci tangan setiapkali ingin menyentuh hidung atau mulut untuk memutuskan rantai penularan virus influenza 3. Tidak berada di dekat orang yang menderita influenza 4. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi sehat dan berimbang, berolahraga teratur dan istirahat yang cukup 5. Memakai alat pelindung diri seperti masker bila berpergian atau berada di area yang udaranya tercemar. 9 PNEUMONIA A. Apakah Pneumonia itu? Menurut Kementrian Kesehatan RI (2012) Pneumonia adalah infeksi yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli). Alveoli adalah kantung kecil di dalam paru-paru kita yang memungkinkan terjadinya pertukaran gas seperti oksigen dan karbon dioksida. B. Apa saja tanda gejala pneumonia? Tanda gejala pneumonia antara lain sebagai berikut: 1. Batuk Batuk merupakan respon untuk mengeluarkan benda asing atau yang dianggap asing oleh tubuh. Lendir yang berlebihan atau peradangan pada tenggorokan tersebut dapat dianggap sebagai sesuatu yang asing oleh otak sehingga otak berusaha menghilangkannya dengan batuk. 2. Napas Cepat Sesak nafas atau kesulitan bernafas, dimana seseorang akan merasa seperti kekurangan udara atau tidak bisa leluasa menghirup udara sehingga frekuensi nafasnya menjadi cepat. Sesak napas dapat terjadi karena adanya halangan pada saluran napas baik oleh lendir atau penyempitan saluran yang mengarah pada paru paru. 3. Tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam Tarikan dinding dada terjadi karena usaha yang diperlukan untuk menarik nafas lebih besar daripada keadaan normal. Hal ini merupakan tanda spesifik pneumonia 4. Demam Sama halnya dengan situasi infeksi umum maka pada penderita pneumonia juga dapat mengalami demam diakibatkan kuman penyebab pneumonia melepaskan zat pirogen yang dapat meningkatkan set point di hipotalamus sehingga menyebabkan peningkatkan suhu tubuh. 10 C. Apa saja faktor yang menyebabkan seseorang rentan mengalami pneumonia? Beberapa faktor yang dapat yang menyebabkan seseorang rentan mengalami pneumonia antara lain: 1. Pencemaran udara Pencemaran udara dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami pneumonia. Udara yang tercemar debu dan asap dapat masuk ke saluran pernapasan sehingg dapat melukai atau mengiritasi saluran napas yang akan mengakibatkan terjadinya pneumonia. Selain itu partikel debu yang beterbangan diudara dapat membawa kuman yang apabila masuk ke saluran pernapasan akan menyebabkan infeksi seperti pnuemonia 2. Pekerjaan Pekerjaan tertentu seperti penambang, pengrajin gerabah, sopir angkutan dan pandai besi berisiko mengalami pneumonia karena mereka mudah terpapar debu atau asap yang dapat mengiritasi saluran pernapasan yang akan memudahkan tejadinya infeksi. 3. Umur Daya tahan tubuh manusia dipengaruhi oleh umur. Pada masa awal kehidupan daya tahan tubuh belum begitu kuat sehingga rentan akan infeksi. Oleh sebab itulah tidak mengherankan jika penderita pneumonia kebanyakan adalah bayi dan balita. Daya tahan tubuh berangsur angsur akan semakin kuat seiring dengan bertambahnya usia sehingga risiko pneumonia pun semakin berkurang namun dimasa sudah berusia lanjut daya tahan tubuh akan mengalami penurunan sehingga hal ini menyebabkan individu yang berusia lanjut juga lebih rentan menderita pneumonia. 4. Merokok Merokok merupakan salah satu tindakan yang dapat menyebabkan seseorang mudah terpapar pneumonia sebab zat yang terkandung di dalam rokok bersifat pollutan yang dapat mengiritasi saluran pernapasan. Zat ini akan memudahkan terjadinya infeksi pada saluran pernapasan. 11 5. Malnutrisi Malnutrisi dapat mengakibatkan pertahanan tubuh menjadi lemah sehingga ketika individu mengalami malnutrisi maka dia akan rentan mengalami infeksi sebab nutrisi berperan dalam pembentukan imunitas tubuh seseorang. 6. Menderita HIV dan AIDS HIV dan AIDS dapat menyebabkan penurunan daya tahan tubuh sehingga hal ini menyebabkan seseorang mudah mengalami infeksi dan juga ketika mengalami infeksi akan sulit untuk sembuh. Pada penderita HIV dan AIDS seringkali ditemukan kasus pneumonia. D. Bagaimana Cara Mencegah Pneumonia Pencegahan pneumonia dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Hindarilah berada di tempat yang udaranya tercemar 2. Pakailah masker apabila terpaksa harus berada di area yang udaranya tercemar 3. Konsumsilah makanan bergizi sehingga dapat memenuhi kebutuhan nutrisi yang diperlukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh 4. Hindarilah perilaku merokok atau berada di dekat orang yang sedang merokok 12 BRONKITIS A. Apakah Bronkitis itu? Bronkitis adalah peradangan yang terjadi pada saluran pernapasan yang dinamakan bronkus. Bronkus adalah salah satu dari dua cabang besar trakea yang dilalui udara menuju dan dari paru-paru. Peradangan dapat terjadi karena beberapa sebab seperti virus, bakteri, dan lain lain seperti asap rokok dan pollutan kimia atau debu B. Apa saja tanda gejala bronkitis? 1. Batuk Bronkitis memiliki ciri utama yakni batuk produktif yang berlangsung lama dengan jumlah sputum bervariasi umumnya banyak terutama pada pagi hari. 2. Batuk darah Batuk darah terjadi karena nekrosis atau destruksi mukosa bronkus mengenai pembuluh darah sehingga pembuluh darah pecah dan terjadi perdarahan yang menyebabkan penderitanya mengalami batuk darah. 3. Sesak napas Pada penderita bronkitis terjadi gangguan pertukaran udara diparu paru yang mengakibatkan terjadi perubahan tekanan parsial oksigen dan karbondioksida sehingga menghasilkan sensasi sesak napas 4. Demam Infeksi oleh mikroba seperti virus, jamur, bakteri pada bronkus akan mengakibatkan hipotalamus mengubah set point sehingga mengakibatkan peningkatan suhu tubuh di atas ambang normal C. Apa saja jenis bronkitis? Bronkitis dapat dibagi menjadi dua macam yaitu : 1. Bronkitis akut Bronkitis akut adalah batuk yang tiba-tiba terjadi karena infeksi virus yang melibatkan jalan napas yang besar. Bronkitis akut pada umumnya ringan. Berlangsung singkat (beberapa hari hingga beberapa minggu), rata-rata 1013 14 hari. Meski ringan, namun adakalanya sangat mengganggu, terutama jika disertai sesak, dada terasa berat dan batuk berkepanjangan. 2. Bronkitis kronik Penyakit ini berlangsung lebih lama dibandingkan bronkitis akut, yaitu berlangsung selama 1 tahun dengan frekuensi batuk produktif 3 bulan selam 2 tahun berturut-turut. D. Apa saja penyebab bronkitis? 1. Mikroba Mikroba seperti virus dan bakteri dapat menyebabkan peradangan pada bronkus. 2. Bahan kimia Asap rokok, debu dan lain lain dapat menyebabkan terjadinya iritasi pada bronkus yang menyebabkan bronkus mudah mengalami infeksi atau peradangan. E. Bagaimana cara mencegah bronkitis? Untuk mencegah terjadi bronkitis maka individu dianjurkan untuk menghindari perilaku merokok, polusi udara, lingkungan kotor dan hendaknya menggunakan alat pelindung diri seperti masker saat berada di daerah berpolusi 14 ASMA A. Apakah Asma itu? Penyakit asma berasal dari kata “Asthma” yang diambil dari bahasa Yunani yang berarti “sukar bernapas.” Penyakit asma dikenal karena adanya gejala sesak napas, batuk dan mengi yang disebabkan oleh penyempitan saluran napas. Asma juga disebut penyakit paru-paru kronis yang menyebabkan penderita sulit bernapas. Hal ini disebabkan karena pengencangan dari otot sekitar saluran pernapasan, peradangan, rasa nyeri, pembengkakan, dan iritasi pada saluran nafas di paru-paru. Asma adalah penyakit yang disebabkan oleh peningkatan respon dari trakhea dan bronkus terhadap bermacam macam stimuli yang ditandai dengan penyempitan bronkus atau bronkhiolus dan sekresi yang berlebih lebihan dari kelenjar-kelenjar di mukosa bronchus. Kelainan yang didapatkan adalah: otot bronkus akan mengkerut (terjadi penyempitan), selaput lendir bronkus udema, produksi lendir makin banyak, lengket dan kental, sehingga ketiga hal tersebut menyebabkan saluran lubang bronkus menjadi sempit dan individu akan batuk bahkan dapat sampai sesak napas. Serangan tersebut dapat hilang sendiri atau hilang dengan pertolongan obat. B. Apa saja tanda gejala individu terkena asma? Tanda gejala seseorang terkena asma diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Sesak napas atau dispnea Kontraksi spastik dari otot polos bronkhiolus yang menyebabkan sukar bernafas, sehingga klien merasa sesak nafas/dispnea. 2. Batuk Batuk terjadi karena adanya benda atau materi yang dianggap asing oleh saluran pernapasan sehingga untuk mengeluarkannya maka akan terjadi kondisi yang disebut batuk. 3. Sianosis Sianosis adalah warna kulit dan membran mukosa kebiruan atau pucat karena kandungan oksigen yang rendah dalam darah. Kondisi ini terutama 15 mencolok di bibir dan kuku. Sianosis dapat muncul karena konsentrasi oksigen darah rendah. Sianosis pada penderita asma disebabkan kerena kesukaran bernapas sehingga asupan oksigen berkurang yang mengakibatkan hemoglobin tidak mendapatkan cukup oksigen sehingga berwarna gelap dan memberi penampakan pada kulit seperti warna mereka. 4. Penurunan kesadaran Penurunan kesadaran terjadi jika aliran darah dan suplai oksigen ke otak berkurang. Kurangnya suplai oksigen ke otak akibat terganggunya pernapasan dapat mengakibatkan penurunan kesadaran pada penderita asma 5. Gangguan tidur Kesulitan bernapas menyebabkan penderita asma mengalami gangguan tidur. C. Bagaimanakah menentukan Klasifikasi Derajat Asma? Klasifikasi derajat asma dapat dilihat pada tabel 1.2 di bawah ini Tabel 1.2 Klasifikasi Derajat Asma No Derajat Asma 1 Intermiten 2 Persisten Ringan 3 Persisten Sedang Gejala Siang hari ≤2 kali per minggu Malam hari ≤2 kali per bulan Serangan singkat Tidak ada gejala antar serangan Intensitas serangan bervariasi Siang hari > 2 kali per minggu, tetapi < 1 kali per hari Malam hari > 2 kali per bulan Serangan dapat mempengaruhi aktifitas Siang hari ada gejala Malam hari > 1 kali per minggu Serangan mempengaruhi aktifitas Serangan ≥2 kali per 16 Fungsi paru Variabilitas APE < 20% VEP1 ≥80% nilai prediksi APE ≥ 80% nilai terbaik Variabilitas APE 20-30% VEP1 ≥80% nilai prediksi APE ≥ 80% nilai terbaik Variabilitas APE > 30% VEP1 60-80% nilai prediksi APE 60-80% nilai terbaik minggu Serangan berlangsung berhari-hari Sehari-hari menggunakan inhalasi β2-agonis short acting 4 Persisten Berat Siang hari terus menerus Variabilitas APE > 30% ada gejala VEP1 ≤60% nilai prediksi Setiap malam hari sering APE ≤ 60% nilai terbaik timbul gejala Aktifitas fisik terbatas Sering timbul serangan (Sumber : Binfar Depkes RI, 2007) D. Apa saja penyebab Asma? Faktor yang dianggap berperan menyebabkan asma diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Keturunan atau genetik Faktor genetik atau bawaan ini diturunkan oleh generasi sebelumnya, seperti orang tua, nenek kakek, ataupun buyut. Seseorang yang mendapatkan bakat asma karena keturunan atau faktor genetik ini biasanya mengalami gejalagejala asma yang mirip dengan orang tua atau kakek neneknya dahulu. 2. Alergen Alergen seperti debu, serbuk sari, asap, udara dingin, bulu binatang dapat memicu terjadinya reaksi yang menyebabkan saluran paru paru mengalami penyempitan. 3. Organisme kecil Kelompok virus dan bakteri dapat menyebabkan terjadinya inflamasi pada saluran pernapasan yang dapat memicu terjadinya asma atau sesak napas. E. Bagaimana cara mencegah asma? Cara mencegah asma diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Menghindari kuman seperti virus dan bakteri, jamur dan allergen seperti debu dan asap sebab hal ini dapat menimbulkan responden inflamasi terhadap saluran bronkus. Cara yang dapat dilakukan ialah dengan menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman 17 2. Menghindari cuaca atau suhu yang kurang baik Perubahan cuaca, tekanan udara, suhu udara, angin dan kelembaban dapat menyebabkan rangsangan terhadap saluran napas sehingga saluran napas dapat mengalami penyempitan oleh sebab itu cuaca atau suhu buruk harus dihindari misalnya suhu yang terlalu dingin. 3. Menghindari makanan yang dapat menyebabkan alergi Makanan dapat menimbulkan alergi atau merangsang respon inflamasi sehingga untuk menghindari asma maka perlu untuk menghindari makanan tertentu. 4. Menghindari stress atau cemas berlebihan Stres juga dapat menyebabkan penurunan sistem imun seseorang sehingga mudah terkena infeksi saluran pernapasan terutama oleh virus. Virus merusak epitel saluran napas sehingga terjadi inflamasi yang selanjutnya menimbulkan serangan asma. Stres dapat mengantarkan individu pada kecemasan sehingga memicu dilepaskannya histamine yang menyebabkan terjadinya kontraksi otot polos dan peningkatan pembentukan lendir. Keadaan ini membuat diameter saluran napas menyempit (bronkokonstriksi). Saat bronkokonstriksi terjadi, penderita sangat sulit bernapas sehingga memicu serangan asma 18 TUBERKULOSIS A. Apakah tuberkulosis itu? Menurut WHO (2013) menyatakan bahwa tuberkulosis adalah infeksi bakteri yang disebabkan mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini merupakan golongan penyakit infeksi yang pada umumnya menyerang paru paru namun juga dapat menyerang organ lain selain paru paru seperti jaringan tulang dan kulit. B. Apa tanda gejala tuberkulosis? Menurut Kementrian Kesehatan RI (2009) menyatakan bahwa gejala utama tuberkulosis adalah batuk terus menerus selama 2 minggu atau lebih. Gejala lain seperti batuk darah, sesak napas, nyeri dada, nafsu maka berkurang, berat badan turun, lemas, demam, meriang berkepanjangan dan berkeringan malam dan hasil pemeriksaan dahak ditemukan kuman mycobacterium tuberculosis C. Apa sajakah faktor yang menyebabkan seseorang berisiko terkena tuberkulosis? Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan seseorang berisiko terkena tuberkulosis yakni: 1. Merokok Merokok dapat menyebabkan rusaknya jaringan paru yang memudahkan terjadinya infeksi kuman tuberkulosis. Asap rokok 2,6 kali lipat dapat meningkatkan risiko terkena Tuberkulosis 2. Bekerja di daerah polusi udara. Bekerja ditambang atau daerah dengan tingkat polusi udara yang tinggi lebih berisiko terkena tuberkulosis sebab polusi udara seperti asap, debu dan lainnya dapat menyebabkan rusaknya jaringan paru paru yang memudahkan terjadinya infeksi. 3. Berada di dekat penderita TB tanpa alat pelindung diri Berada di dekat penderita TB dengan berhadapan dan tanpa pelindung diri dapat menyebabkan kuman TB menular melalui bersin atau ketika penderita TB berbicara 19 4. Kontak langsung dengan penderita TB Berhubungan seksual seperti berciuman dapat meningkatkan risiko seseorang tertular TB D. Bagaimana cara mencegah tuberkulosis? Cara mencegah tuberkulosis diantaranya adalah sebagai berikut: a. Tidak merokok dan berada di dekat perokok b. Tidak berada di daerah dengan tingkat polusi udara yang tinggi c. Menghindari kontak atau berada didekat penderita Tuberkulosis 20 HIPERTENSI A. Apakah Hipertensi Itu? Hipertensi adalah istilah untuk tekanan darah di atas ambang batas normal. Tabel 1.3 Klasifikasi Hipertensi No Klasifikasi Sistolik Diastolik 1 Normal <120 mmHg <80 mmHg 2 Prehipertensi 120-139 mmHg 80-89 mmHg 3 Hipertensi stage I 140-159 mmHg 90-99 mmHg 4 Hipertensi stage II ≥160 mmHg ≥100 mmHg (Sumber : National Heart, Lung, and Blood Institute National High Blood Pressure Education Program (2013) B. Apakah tanda gejala hipertensi ? Tanda gejala hipertensi antara lain sebagai berikut: 1. Tekanan darah sistolik dan distolik di atas ambang normal Tekanan sistolik dan diastolik penderita hipertensi adalah 140/90 mmHg. Kondisi ini merupakan dasar utama dalam menentukan diagnosa penyakit tersebut. 2. Detak jantung terasa berdebar Peningkatan detak jantung untuk memompa darah keseluruh tubuh mengakibatkan adanya perasaan detak jantung terasa berdebar debar. 3. Pusing Pusing dapat terjadi karena pada kondisi hipertensi seringkali dilatar belakangi oleh aterosklerosis yang mengakibatkan suplai darah tidak adekuat akibat otak kekurangan oksigen yang menyebabkan terjadinya gangguan keseimbangan seperti pusing. C. Apa sajakah penyebab hipertensi? 1. Penyempitan pembuluh darah Penyempitan pembuluh darah dapat menghalangi suplai darah ke seluruh tubuh. Akibat dari gangguan ini maka jantung akan berespon dengan meningkatkan pompanya untuk dapat menyuplai darah ke seluruh tubuh. 21 Peningkatan kontraksi jantung inilah yang mengakibatkan terjadinya hipertensi 2. Merokok Kebiasaan merokok dapat menyebabkan perubahan pada kekentalan darah dan zat yang terkandung di dalam rokok dapat menumpuk dalam darah dan menempel dalam dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan pembuluh darah sempit. Hal ini akan memaksa jantung untuk bekerja lebih keras dalam memompa darah sehingga terjadilah hipertensi 3. Konsumsi garam berlebihan Garam merupakan zat yang dapat memicu peningkatan kontraksi otot jantung sehingga konsumsi garam berlebihan dapat meningkatkan risiko hipertensi 4. Konsumsi lemak berlebihan Konsumsi lemak berlebihan dapat mempengaruhi profil lemak dalam darah dan menyebabkan penumpukan lemak pada dinding pembuluh darah yang mana hal ini akan mempersulit kerja jantung dalam menyuplai darah ke seluruh tubuh. Jantung harus memompa lebih keras dan hal ini menyebabkan tekanan darah meningkat. 5. Stres atau kecemasan Stres dan kecemasan mempengaruhi hormon adrenalin yang dapat memicu jantung berdetak lebih cepat. Kondisi semacam ini mengakibatkan terjadinya hipertensi D. Bagaimanakah cara mencegah hipertensi? Cara mencegah hipertensi diantaranya adalah sebagai berikut yakni 1. Hindari merokok Merokok dapat meningkatkan kekentalan darah dan dapat pula menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah yang akan menyebabkan seorang perokok mudah menderita hipertensi. 22 2. Hindari makanan berkolesterol Kolesterol dapat menutup aliran darah sehingga dengan menghindari makanan berkolesterol kita dapat mencegah terjadinya hipertensi 3. Berolahraga teratur Dianjurkan bagi penderita hipertensi untuk berolahraga minimal 30 menit perhari dengan frekuensi 3-4 hari perminggu. Olahraga berfungsi membakar lemak sehingga tidak menumpuk dalam darah sehingga menghindarkan kita dari hipertensi. 4. Istirahat yang cukup. Istirahat dapat mengurangi sekresi hormon adrenalin dan menyebabkan kita menjadi tenang sehingga dapat menyebabkan denyut jantung kita menurun dan kita pun dapat menurunkan tekanan darah. 5. Mengelola stres dan menghindari kecemasan Stres dan kecemasan merangsang sekresi hormon adrenalin yang dapat meningkatkan denyut jantung. Menghindari stres dan kecemasan dapat membuat kita terhindar dari hipertensi. 6. Tidak mengonsumsi garam berlebihan Garam dapat meningkatkan konduksi jantung sehingga hal ini dapat menyebabkan kita terkena hipertensi. Menghindari konsumsi garam berlebihan dapat menghindarkan kita terkena hipertensi. 7. Melakukan pemeriksaan rutin tekanan darah minimal 1 minggu sekali. Anjuran ini perlu dilakukan mengingat tekanan darah selalu berubah dari waktu kewaktu. Oleh sebab itu perlu kiranya bagi kita untuk memantau tekanan darah minimal 1 minggu sekali 23 STROKE A. Apakah Stroke itu? Stroke adalah gangguan fungsi otak yang disebabkan oleh adanya gangguan pada aliran darah yang menuju otak. Hal ini dapat disebabkan karena sumbatan atau karena pecahnya pembuluh darah yang menuju ke otak. Berikut ini pengertian tentang stroke yakni: 1. WHO (2000) menyatakan bahwa stroke adalah gangguan fungsional otak fokal maupun global akut, lebih dari 24 jam, berasal dari gangguan aliran darah otak dan bukan disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak sepintas, tumor otak, stroke sekunder karena trauma maupun infeksi 2. Yayasan Stroke Indonesia (2012) menyatakan bahwa stroke adalah serangan otak yang timbul secara mendadak dimana terjadi gangguan fungsi otak sebagian atau menyeluruh sebagai akibat dari gangguan aliran darah oleh karena sumbatan atau pecahnya pembuluh darah tertentu di otak, sehingga menyebabkan sel-sel otak kekurangan darah, oksigen atau zat-zat makanan dan akhirnya dapat terjadi kematian sel-sel tersebut dalam waktu relatif singkat. B. Apa tanda gejala stroke? Tanda atau gejala stroke diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Adanya sumbatan pada pembuluh darah yang menuju ke otak atau pembuluh darah tersebut pecah. Tersumbatnya pembuluh darah dapat terjadi karena penyempitan pembuluh darah atau karena adanya penumpukkan plak yang berasal dari lemak sedangkan pecahnya pembuluh darah terjadi karena penumpukkan lemak pada dinding pembuluh darah mengakibatkan elastisitas dinding pembuluh darah berkurang sehingga menyebabkan pembuluh darah mudah pecah. Hal lainnya juga disebabkan karena tekanan darah tinggi sehingga mengakibatkan pembuluh darah pecah. 24 2. Kelumpuhan bagian anggota tubuh Kondisi ini terjadi karena kematian atau kerusakan saraf saraf yang terhubung dengan pembuluh darah yang menuju ke otak. Ketika aliran darah terhenti atau tersumbat maka otak akan kekurangan oksigen dan zat yang diperlukannya. Kondisi semacam ini dalam waktu tertentu mengakibatkan rusaknya bagian bagian otak dan bagian tubuh yang dipersarafi atau terhubung dengan bagian otak tersebut pada akhirnya akan mengalami kelumpuhan. Kelumpuhan biasanya dapat dilihat pada wajah, ketidakmampuan berbicara, mengangkat tangan dan kaki. 3. Ketidakmampuan berbicara dan mengingat Akibat dari rusaknya bagian otak maka tanda lain yang muncul pada penderita stroke adalah ketidakmampuan berbicara dan mengingat baik tempat maupun waktu. C. Apa saja jenis stroke? Jenis stroke dapat dibagi menjadi dua macam yaitu : 1. Stroke sumbatan (iskemik) yang dapat disebabkan oleh sumbatan setempat pada suatu pembuluh darah tertentu di otak yang sebelumnya sudah mengalami proses aterosklerosis (pengerasan dinding pembuluh darah akibat penumpukan lemak) yang dipercepat oleh berbagai factor risiko, sehingga terjadi penebalan kedalam lumen pembuluh tersebut yang akhirnya dapat menyumbat sebagian atau seluruh lumen (trombosis). Sumbatan juga dapat disebabkan oleh thrombus atau bekuan darah yang berasal dari lokasi lain misalnya plak didinding pembuluh darah leher yang besar atau dari jantung (emboli) 2. Stroke pendarahan (hemoragik) yang disebabkan oleh pecahnya cabang pembuluh darah tertentu di otak akibat dari kerapuhan dindingnya yang sudah berlangsung lama (proses aterosklerosis/penuaan pembuluh darah) yang dipercepat oleh berbagai faktor. 25 D. Apa yang menyebabkan seseorang berisiko mengalami stroke? Faktor yang menyebabkan seseorang berisiko mengalami stroke diantaranya : 1. Memiliki kebiasaan merokok Rokok berperan dalam pembentukan plak aterotrombotik yang menjadi penyebab terjadinya stroke. Penelitian yang dilakukan oleh Mazzone dkk, ditemukan bahwa plak aterotrombotik terbentuk tidak hanya disebabkan oleh deposit lemak, plak aterotrombotik juga dapat terbentuk akibat efek dari asap rokok, dimana di dalam asap tersebut terkandung lebih dari 4 juta bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh. Asap rokok tersebut bersifat aterogenik yang meningkatkan resiko iskemik pembuluh darah seperti stroke. Para peneliti dari University of Maryland School of Medicine menemukan perokok memiliki kecendenrungan 2,6 kali lipat mengalami stroke dibandingkan non-perokok. 2. Kurang berolahraga Kurang berolahraga dapat menyebabkan penimbunan lemak. Olahraga membantu tubuh dalam mengubah lemak menjadi energi. Jika kita jarang berolahraga maka lemak tersebut akan disimpan dalam tubuh dan akhirnya menumpuk dalam darah. Lemak yang terakumulasi dalam jumlah besar dalam darah akan memudahkan terbentuknya plak pada dinding pembuluh darah yang mengakibatkan pembuluh darah yang menuju ke otak tersumbat. Penyumbatan tersebut menyebabkan aliran darah yang menuju ke otak terhambat. Terhambatnya darah yang membawa oksigen dan nutrisi ini dapat menimbulkan kematian pada sel dan jaringan-jaringan otak yang tidak tersuplai oleh oksigen dan glukosa sebagai nutrisi otak. 3. Sering mengonsumsi makanan berlemak Sering mengonsumsi makanan berlemak akan mempermudah penumpukkan lemak dalam darah. Lemak-lemak yang menumpuk ini lama kelamaan akan menempel pada dinding pembuluh darah dan menyebabkan pembuluh darah mengalami penyumbatan. 26 4. Obesitas Penderita obesitas biasanya memiliki akumulasi lemak berlebih. Hal inilah yang menyebabkan penderita obesitas rentan mengalami stroke. 5. Sering mengalami hipertensi Hipertensi mengakibatkan tekanan pada dinding pembuluh darah sehingga hal ini menyebabkan pembuluh darah dapat pecah 6. Sering mengonsumsi Alkohol Beberapa penelitian telah menghubungkan terlalu banyak alkohol dengan peningkatan risiko stroke. Perempuan harus membatasi diri untuk satu minuman beralkohol per hari; laki-laki, dua per hari. Konsumsi alkohol secara berlebihan dapat mempengaruhi jumlah platelet sehingga mempengaruhi kekentalan dan penggumpalan darah, yang menjurus ke pendarahan di otak serta memperbesar risiko stroke iskemik. 7. Sering mengonsumsi obat Obat-obat tertentu, seperti antikoagulan, dapat meningkatkan risiko stroke. Pil KB dan patch menempatkan beberapa wanita pada risiko lebih besar untuk stroke, terutama jika mereka di atas usia 35 atau memiliki tekanan darah tinggi, diabetes, atau kolesterol tinggi, Obat-obatan terlarang, seperti kokain, heroin, atau amfetamin, adalah faktor risiko, juga. E. Bagaimana cara mencegah stroke? Cara mencegah stroke diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Berolahraga secara teratur Berolahraga dengan durasi 30-60 menit dilakukan 4-5 kali perminggu dapat membantu tubuh mengontrol simpanan lemak. Cara ini membantu individu mencegah terjadinya stroke 2. Menghindari makanan yang berlemak tinggi Menghindari makanan yang berlemak tinggi dan lebih banyak mengonsumsi makanan berserat juga dapat membantu mencegah terjadi stroke. 27 3. Tidak merokok Tidak merokok juga merupakan cara mencegah terjadinya stroke sebab zat yang terkandung dalam rokok merupakan salah satu faktor yang mempercepat pembentukan plak aterotrombotik 4. Menghindari penggunaan obat-obatan 5. Tidak mengonsumsi alkohol 28 ANEMIA A. Apakah Anemia Itu? Anemia adalah berkurangnya sel darah merah atau kandungan hemoglobin (Hb) dalam darah. Depkes RI (2006) menyatakan bahwa anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin dalam darah kurang dari normal. Berikut ini kadar hemoglobin penderita anemia pada setiap kelompok umur : Tabel 1.3 Kadar Hemoglobin Penderita Anemia No Kelompok 1 Balita 2 Anak usia sekolah 3 Wanita Dewasa 4 Pria dewasa 5 Wanita hamil 6 Ibu menyusui (Sumber: Depkes RI, 2006) Kadar hemoglobin penderita anemia <11 g/dl <12 g/dl <12 g/dl <13 g/dl <11g/dl <12 g/dl B. Apa saja tanda gejala anemia? 1. Pucat Penderita anemia akan memiliki wajah pucat karena kurangnya sel darah merah. Biasanya warna kelopak mata bawah akan memiliki warna yang merah merekah. Warna merah itu dikarenakan sel darah merah yang cukup di dalam tubuh namun pada penderita anemia kelopak mata bawah tersebut pucat. 2. Mudah Lelah. Mudah lelah adalah salah satu indikasi seseorang terkena anemia. Namun tidak hanya anemia saja yang ditandai dengan mudah lelahnya seseorang. Ada penyakit lain yang juga ditandai dengan mudah lelah. Misalnya saja diabetes. Orang yang anemia akan merasakn lesu, lemas dan mudah lelah meski tidak melakukan aktivitas fisik berat. Mudah lelah itu bia terjadi selama satu bulan berturut-turut atau bahkan lebih. Mudah lelah ini diakibatkan oleh kurangnya asupan oksigen di seluruh tubuh. 29 3. Pusing Pusing itu diakibatkan oleh kurangnya oksigen di dalam otak dikarenakan jumlah sel darah merah yang tidak normal atau terlalu sedikit. 4. Tidak Teraturnya Denyut Jantung Tanda seseorang terkena anemia adalah denyut jantung yang tidak teratur. Jantung yang kekurangan oksigen bisa membuat denyutnya meningkat tajam. Salah satu pemeriksaan anemia sebelum melakukan tes darah adalah mengukur denyut jantungnya. Jika denyut jantung cepat, besar kemungkinannya orang tersebut terkena anemia. C. Apa Sajakah faktor yang meningkatkan risiko anemia pada seseorang? Faktor yang meningkatkan risiko anemia pada seseorang diantaranya : 1. Operasi Tindakan medis berupa operasi bisa membuat seseorang terkena anemia. Saat seseorang melakukan operasi dia akan mengeluarkan banyak darah sehingga zat besi akan ikut keluar saat tindakan operasi tersebut. 2. Kekurangan Nutrisi Pembentukan Hemoglobin memerlukan nutrisi seperti zat besi, folat dan lain lain sehingga pada individu yang kekurangan nutrisi akan mudah mengalami anemia 3. Cacingan Cacing merupakan parasit yang dapat mengambil makanan manusia. Penderita cacingan akan mudah mengalami anemia karena nutrisi yang masuk ke tubuh diambil oleh cacing 4. Menstruasi Pada saat menstruasi wanita akan mengeluarkan darah yang mana darah tersebut bercampur dengan hemoglobin sehingga hal ini menyebabkan wanita yang mengalami menstruasi rentan menderita anemia 5. Melahirkan Saat melahirkan seorang wanita akan kekurangan banyak darah di dalam tubuhnya. Wanita yang sehabis melahirkan akan mengalami anemia 30 dikarenakan darahnya banyak berkurang untuk melahirkan. Oleh sebab itulah wanita yang sehabis melahirkan akan diberikan suplemen tambah darah untuk mengganti zat besi dan sel darah merah yang dikeluarkan saat melahirkan. 6. Rokok Keberadaan asap rokok, radikal bebas yang terkandung didalamnya dapat menyebabkan hemolisis sel darah merah. Efek hematotoksisitas dari timbal atau Pb menghambat sebagian besar enzim yang berperan dalam biosintesa atau metabolisme heme sehingga menyebabkan kadar hemoglobin rendah. D. Bagaimana Cara mencegah Anemia? Cara mencegah anemia diantaranya sebagai berikut : 1. Mengonsumsi makanan bergizi Makanan bergizi terutama yang mengandung zat besi, folat dan vitamin C sangat penting untuk dikonsumsi agar kita terhindar dari anemia. Makanan tersebut diantaranya daging merah, buah jeruk dan sayuran hijau. 2. Tidak merokok Zat yang terkandung dalam rokok dapat menjadi penyebab anemia oleh sebab itu dengan tidak merokok maka kita secara tidak langsung dapat mencegah terjadinya anemia 3. Menjaga kebersihan Menjaga kebersihan dapat menghindarkan kita dari infeksi cacing yang dapat menyebabkan anemia sehingga dengan menjaga kebersihan kita dapat mencegah anemia. 4. Mengonsumsi suplemen besi Bagi wanita hamil dan melahirkan sangat penting untuk memenuhi kebutuhan zat besi dengan cara mengonsumsi suplemen zat besi. Konsumsi suplemen membantu kita agar terhindar dari anemia. 31 PENYAKIT JANTUNG KORONER A. Apakah penyakit jantung koroner itu? Menurut Centers for Disease Control and Prevention (2014) menyatakan bahwa penyakit jantung koroner adalah suatu kondisi ketika suplai darah ke jantung berkurang atau terhenti akibat penyempitan pembuluh arteri koroner yang mengakibatkan kematian pada otot jantung. B. Apa Tanda Gejala Penyakit Jantung Koroner? Tanda gejala penyakit jantung koroner antara lain: 1. Angina Angina pektoris yakni perasaan nyeri seperti terbakar, jantung seperti diremas remas disebabkan karena timbulnya iskemia miokard atau karena suplai darah dan oksigen ke miokard berkurang. Akibat dari kondisi tersebut sel-sel miokardium mulai menggunakan glikolisis anaerob untuk memenuhi kebutuhan energinya. Proses pembentukan energy ini sangat tidak efisien dan menyebabkan pembentukan asam laktat. Asam laktat menurunkan pH miokardium dan menyebabkan nyeri. 2. Sesak napas Ketika arteri koroner tersumbat maka maka fungsi jantung akan terganggu dan menyebabkan jantung tidak dapat memompa darah secara maksimal. Ketika jantung tidak dapat memompakan darahnya secara maksimal ke seluruh tubuh terjadilah peningkatan tekanan hidrostastik pada kapiler yang selanjutnya menyebabkan hipertensi kapiler sistemik. Cairan yang berada dalam pembuluh darah pada area tersebut selanjutnya menjadi bocor dan masuk ke dalam pleura. Peningkatan pembentukan cairan dari pleura parientalis karena hipertensi kapiler sistemik dan penurunan reabsorbsi menyebabkan pengumpulan abnormal cairan pleura dan pada akhirnya menimbulkan keluhan sesak napas 3. Kelelahan Ketika jantung tidak dapat jantung tidak dapat berfungsi efektif dan ketika pembuluh darah tersumbat maka aliran darah yang membawa oksigen dan 32 nutrisi ke otot ketika beraktifitas menjadi berkurang sehingga hal ini menyebabkan penderita jantung koroner merasa lelah atau lemah. C. Faktor yang menjadikan seseorang berisiko mengalami jantung koroner? Faktor yang menjadikan seseorang berisiko mengalami jantung koroner antara lain ; 1. Sering merokok Merokok dapat mempercepat aterosklerosis atau penyempitan pembuluh darah sehingga hal ini meningkatkan risioko seseorang mengalami jantung koroner 2. Menderita obesitas Obesitas dapat menyebabkan seseorang memiliki kadar lemak dalam darah lebih tinggi sehingga hal ini juga menyebabkan penderita obesitas rentan menderita penyakit jantung koroner 3. Sering mengonsumsi makanan berlemak tinggi Konsumsi makanan berlemak tinggi dapat menyebabkan kadar lemak dalam darah meningkat. Lemak yang meningkat dalam darah dapat menempel di dinding pembuluh darah dan menyebabkan penyumbatan pada dinding pembuluh darah dan meningkatkan risiko terkena penyakit jantung koroner. 4. Kurang berolahraga Kurang berolahraga juga dapat menyebabkan lemak tertumpuk dalam darah yang dapat mempermudah penyumbatan pembuluh darah yang mengakibatkan individu yang kurang berolahraga lebih berisiko mengalami penyakit jantung koroner. 5. Penuaan Penuaan mengakibatkan elastisitas pembuluh darah berkurang dan lumen pembuluh darah mengecil atau menyempit sehingga penuaan juga dapat menyebabkan seseorang rentan mengalami penyakit jantung koroner 33 D. Bagaimana cara mencegah penyakit jantung koroner? Cara mencegah penyakit jantung koroner diantaranya : 1. Tidak merokok Tidak mengisap rokok atau menghindari asap rokok dapat membantu mencegah terjadinya penyakit jantung koroner sebab merokok dapat menyebabkan seseorang mudah mengalami aterosklerosis atau penyempitan pembuluh darah. 2. Mengurangi konsumsi makanan berlemak dan mulai memperbanyak konsumsi serat Makanan berlemak harus dikurangi agar tidak terjadi penumpukkan lemak pada pembuluh darah dan sebaiknya kita memperbanyak konsumsi serat yakni dengan cara mengonsumsi buah buahan segar yang berwarna kuning minimal 2 buah perhari agar kebutuhan serat kita terpenuhi. Serat dapat membantu mengeluarkan lemak ditubuh sehingga tidak menumpuk di pembuluh darah. 3. Berolahraga teratur Berolahraga secara teratur dapat membantu menurunkan lemak darah dan menurunkan berat badan sehingga hal ini membantu kita untuk terhindar dari penyakit jantung koroner. 4. Menghindari stres Stres dapat memicu terjadinya hipertensi yang dapat menyebabkan seseorang mudah terkena penyakit jantung koroner. 34 Gagal Jantung A. Apakah Gagal Jantung Itu? Gagal jantung merupakan suatu keadaan yang terjadi saat jantung gagal memompakan darah dalam jumlah yang memadai untuk mencukupi kebutuhan metabolisme (supply unequal with demand), atau jantung dapat bekerja dengan baik hanya bila tekanan pengisian (ventricular filling) dinaikan. Gagal jantung juga merupakan suatu keadaan akhir (end stage) dari setiap penyakit jantung, termasuk aterosklerosis pada arteri koroner, infark miokardium, dan kelainan katup jantung. B. Apakah tanda gejala gagal jantung? Tanda gejala seseorang mengalami gagal jantung diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Nyeri dada Perasaan nyeri seperti terbakar, jantung seperti diremas remas disebabkan karena timbulnya iskemia miokard atau karena suplai darah dan oksigen ke miokard berkurang sebab pada penderita gagal jantung biasanya juga terdapat penyumbatan arteri koroner yang mengakibatkan suplai darah yang membawa oksigen terganggu. Akibat dari kondisi tersebut sel-sel miokardium mulai menggunakan glikolisis anaerob untuk memenuhi kebutuhan energinya. Proses pembentukan energy ini sangat tidak efisien dan menyebabkan pembentukan asam laktat. Asam laktat menurunkan pH miokardium dan menyebabkan nyeri 2. Sesak napas Pada kondisi gagal jantung maka jantung tidak dapat memompakan darahnya secara maksimal ke seluruh tubuh terjadilah peningkatan tekanan hidrostastik pada kapiler yang selanjutnya menyebabkan hipertensi kapiler sistemik. Cairan yang berada dalam pembuluh darah pada area tersebut selanjutnya menjadi bocor dan masuk ke dalam pleura. Peningkatan pembentukan cairan dari pleura parientalis karena hipertensi kapiler sistemik 35 dan penurunan reabsorbsi menyebabkan pengumpulan abnormal cairan pleura dan pada akhirnya menimbulkan keluhan sesak napas 3. Kardiomegali Kardiomegali dapat disebabkan oleh kondisi yang menyebabkan jantung untuk memompa lebih keras dari biasanya atau yang merusak otot jantung sehingga jantung menjadi membesar dari ukuran biasanya 4. Kelelahan Ketika jantung tidak dapat berfungsi efektif dan ketika pembuluh darah tersumbat maka aliran darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke otot ketika beraktifitas menjadi berkurang sehingga hal ini menyebabkan penderita jantung koroner merasa lelah atau lemah 5. Oedema (bengkak) pada paru atau tungkai Gagal jantung dapat menyebabkan meningkatkan tekanan hidrostatik yang menyebabkan perembesan cairan ke ruang interstitium akibatnya dapat terjadi oedema paru atau tungkai. C. Bagaimanakah menentukan tingkat keparahan gagal jantung? Menurut NYHA (New York Heart Association) Tingkat keparahan gagal jantung seseorang diklasifikasikan berdasarkan stadium sebagai berikut yaitu : 1. Stadium 1: Tidak ada keterbatasan dari aktivitas fisik, aktivitas biasa tidak menimbulkan gejala. 2. Stadium 2: ada sedikit keterbatasan dari aktivitas fisik, lebih nyaman saat istirahat, aktivitas fisik sehari-hari dan menaiki tangga agak banyak menyebabkan lelah, berdebar-debar, dan sesak. 3. Stadium 3: adanya keterbatasan dari aktivitas fisik secara signifikan, lebih nyaman saat beristirahat, aktivitas fisik yang ringan dapat menyebabkan lelah, berdebar, dan sesak. 4. Stadium 4: Tidak bisa melakukan aktivitas fisik dengan nyaman, timbul gejala gangguan jantung pada saat istirahat, bila beraktivitas, keluhan akan semakin berat 36 D. Faktor faktor apa saja yang mempengaruhi risiko gagal jantung pada seseorang? Faktor faktor yang mempengaruhi risiko gagal jantung pada seseorang antara lain: 1. Hipertensi Tekanan darah tinggi (hipertensi) dapat menjadi salah satu penyebab gagal jantung sebab pada saat tekanan darah tinggi maka jantung akan selalu memompa darah dengan kuat sehingga lama kelamaan dapat menyebabkan otot jantung lemah dan menyebabkan gagal jantung. 2. Sering mengonsumsi makanan berlemak Konsumsi makanan berlemak dapat mempercepat terjadinya penyempitan pembuluh darah yang membuat seseorang mudah mengalami gagal jantung. 3. Obesitas Penderita obesitas lebih berisiko mengalami gagal jantung daripada yang tidak sebab penderita obesitas memiliki potensi lebih tinggi mengalami penyumbatan pembuluh darah yang menjadi salah satu penyebab gagal jantung. 4. Merokok Asap rokok mengandung berbagai macam zat yang mempercepat terjadinya penyempitan pembuluh darah. Jika pembuluh darah arteri koroner menyempit maka kondisi ini akan memperberat jantung dapat memompa darah sehingga hal ini lama kelamaan dapat menyebabkan gagal jantung 5. Kurang berolahraga Kurang berolahraga juga dapat menyebabkan lemak mudah menumpuk dalam darah. Kondisi ini dapat menyebabkan lemak mudah menumpuk pada dinding pembuluh darah dan menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang pada akhirnya dapat menimbulkan gagal jantung 6. Stres Adrenalin dan noradrenalin adalah sistem pertahanan tubuh yang pertama muncul setiap kali terjadi stres mendadak. Pada gagal jantung, adrenalin dan 37 noradrenalin menyebabkan jantung bekerja lebih keras. Hal ini lambat laun dapat menyebabkan gagal jantung. E. Bagaimana Pencegahan Gagal Jantung? Cara pencegahan gagal jantung diantaranya 1. Mengonsumsi makanan sehat yang mengandung banyak serat, seperti sayursayuran, buah-buahan, gandum, ikan, dan daging, serta menghindari asupan garam yang berlebihan. Hindari makanan yang mengandung lemak jenuh, seperti jeroan, daging kambing, kerang, kuning telur, dan udang. Selain itu batasi asupan gula dan garam. 2. Menjaga berat badan pada batasan sehat dan melakukan langkah-langkah penurunan berat badan jika diperlukan seperti melakukan diet dan olahraga. 3. Berhenti merokok bagi seorang perokok. Jika bukan perokok maka upayakan untuk menghindari asap rokok agar tidak menjadi perokok pasif. 4. Berolahraga secara teratur dapat membuat jantung sehat, seperti bersepeda atau berjalan kaki, minimal dua setengah jam per minggu. 5. Menjaga kadar kolesterol dan tekanan darah pada batas sehat, karena kedua hal tersebut dapat meningkatkan resiko gagal jantung. 38 DIABETES MELITUS A. Apakah diabetes mellitus itu? Diabetes Mellitus (DM) adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemi, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik yang disebabkan oleh kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. B. Apa tanda gejala diabetes mellitus? Tanda gejala seseorang mengalami diabetes mellitus diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Kadar gula darah di atas ambang normal Untuk mengetahui kadar gula darah maka perlu dilakukan pemeriksaan kadar gula darah. Tabel 1.2 Klasifikasi Kadar Gula Darah No Keadaan Jenis pemeriksaan 1 Sewaktu 2 Puasa Plasma Vena Darah Kapiler Plasma Vena Darah Kapiler Nilai kadar glukosa darah ≥200 mg/dl ≥200 mg/dl ≥126 mg/dl ≥100 mg/dl (Sumber Depkes RI, 2008) 2. Sering haus dan buang air kecil Peningkatan kadar glukosa darah menyebabkan peningkatan ekskresi glukosa oleh ginjal. Glukosa memiliki sifat hidrofilik atau menarik air sehingga pasien diabetes akan mengalami gejala sering buang air kecil. Karena banyak air yang terbuang, maka tubuh akan mereponnya dengan peningkatan rasa haus. Sering Buang air kecil sering kali dikeluhkan ketika malam hari saat tidur, pasien akan terbangun beberapa kali dalam semalam 3. Merasa lemas Penderita diabetes melitus tidak dapat mengubah gula dalam darah menjadi energi karena insulin yang bertugas membantu hal ini tidak ada atau tidak dapat berfungsi secara maksimal sehingga menyebabkan penderita merasa lemas sepanjang hari. 39 4. Banyak makan Perasaan lemas menyebabkan tubuh tubuh mengirim respon 'lapar' ke otak sehingga penderita diabetes melitus cenderung banyak makan 5. Luka lambat sembuh dan gatal gatal Penyempitan dan kekakuan pembuluh darah akan mengurangi aliran darah, nutrisi, dan oksigen pada luka, sehingga penyembuhan luka menjadi lambat. Kadar gula darah yang tinggi juga mengurangi fungsi sel-sel darah putih untuk melawan infeksi. Selain itu gula adalah makanan yang baik bagi bakteri untuk berkembang sehingga penderita diabetes akan sering mengalami kegatalan pada kulit terutama daerah di sekitar alat kelamin. C. Apa saja jenis diabetes mellitus? Menurut Centers for Disease Control and Prevention (2008) Tipe diabetes mellitus adalah sebagai berikut: a. Diabetes Tipe 1 Diabetes tipe 1 yaitu terjadi kerusakan sel beta pankreas sehingga tubuh tidak memproduksi insulin sama sekali atau memproduksi insulin dalam jumlah sedikit. Insulin membantu tubuh menggunakan glukosa dari makanan sebagai tenaga. Orang dengan diabetes jenis 1 perlu suntik insulin. b. Diabetes Tipe 2 Diabetes tipe 2 terjadi karena gangguan fungsi insulin karena fungsi insulin terganggu maka gula tertumpul dalam aliran darah. Diabetes jenis 2 merupakan bentuk diabetes yang paling umum. D. Apa saja faktor yang meningkatkan risiko diabetes mellitus pada seseorang? Faktor yang meningkatkan risiko diabetes mellitus pada seseorang antara lain: 1. Faktor bawaan atau genetik Diabetes mellitus dapat diwariskan dari orang tua kepada anak. Gen penyebab diabetes mellitus akan dibawa oleh anak jika orang tuanya 40 menderita diabetes mellitus. Pewarisan gen ini dapat sampai ke cucunya walaupun resikonya sangat kecil. 2. Gaya hidup (Life Style) Gaya hidup seperti sering mengonsumsi makanan manis, makanan dengan lemak tinggi dapat meningkatkan risiko diabetes mellitus. Selain itu juga kurang aktifitas dan jarang berolahraga juga dapat meningkatkan risiko diabetes mellitus. Gaya hidup tersebut dapat mengakibatkan lemak dan gula dalam darah sehingga hal ini menyebabkan seseorang berisiko mengalami diabetes melitus. 3. Obesitas Sebanyak 80% dari penderita diabetes tipe 2 menderita obesitas. Para ahli percaya bahwa semakin tinggi indeks massa tubuh maka risiko terhadap diabetes tipe 2 akan semakin tinggi pula. Pada penderita diabetes tipe 2, pankreas sebenarnya menghasilkan insulin dalam jumlah yang cukup untuk mempertahankan kadar glukosa darah pada tingkat yang normal. Hanya, insulin tersebut tidak bekerja dengan normal dalam membantu sel-sel tubuh menyerap glukosa. Hal ini terjadi karena terganggunya fungsi insulin akibat dari komplikasi-komplikasi yang disebabkan oleh obesitas. Salah satu komplikasi yang cukup populer adalah kadar lemak darah yang tinggi khususnya kolesterol dan trigliserida. Sifat tidak efektif fungsi kerja insulin dalam proses penyerapan glukosa membuat pankreas berusaha untuk menghasilkan lebih banyak insulin. Usaha yang terus-menerus dan dilakukan secara berlebihan menjadikan kemampuan pankreas dalam menghasilkan insulin menjadi semakin berkurang. Akibatnya, terjadi resistensi insulin. 4. Bahan-bahan kimia dan obat-obatan Bahan-bahan kimia dan obat obatan dapat mengiritasi pankreas yang menyebabkan radang pankreas, radang pada pankreas akan mengakibatkan fungsi pankreas menurun sehingga tidak ada sekresi hormon-hormon untuk proses metabolisme tubuh termasuk insulin. Segala jenis residu obat yang terakumulasi dalam waktu yang lama dapat mengiritasi pankreas. 41 5. Penyakit dan infeksi pada pankreas Infeksi mikroorganisme dan virus pada pankreas juga dapat menyebabkan radang pankreas yang otomatis akan menyebabkan fungsi pankreas turun sehingga tidak ada sekresi hormon-hormon untuk proses metabolisme tubuh termasuk insulin. Penyakit seperti kolesterol tinggi dan dislipidemia dapat meningkatkan resiko terkena diabetes mellitus. 6. Kehamilan Pada saat hamil, plasenta memproduksi hormon seperti progesteron, kortisol, laktogen, plasenta, prolaktin, dan hormone pertumbuhan yang mengganggu keseimbangan hormon insulin dan pada kasus tertentu yang memicu untuk sel tubuh menjadi resisten terhadap hormon insuline. Kondisi ini biasanya kembali normal selah masa kehamilan atau pasca melahirkan. Namun demikian menjadi sangat berisiko terhadap bayi yang dilahirkan untuk kedepan punya potensi diabetes melitus. E. Bagaimana cara mencegah diabetes mellitus? Cara mencegah diabetes melitus diantaranya sebagai berikut: 1. Gaya hidup sehat Menerapkan gaya hidup sehat khususnya mengatur pola makan, aktivitas fisik dan olahraga sangat penting untuk mencegah diabetes melitus. Individu harus memperhatikan jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi sehari hari. Makanan yang mengandung kadar gula dan lemak yang tinggi perlu dihindari serta makanan yang mengandung karbohidrat juga perlu dihindari sebab makanan ini merupakan sumber glukosa. Individu juga tidak boleh terlalu lama dan terlalu banyak duduk atau menonton TV, individu tidak boleh terlalu banyak tidur sebab hal ini dapat mengakibatkan lemak dan gula dalam tubuh menumpuk karena kurangnya pembakaran. Individu perlu untuk melakukan olahraga minimal 60 menit perhari agar terjadi pembakaran zat lemak dalam tubuh oleh otot sehingga lemak tidak menumpuk di tubuh. Olahraga dan aktivitas fisik juga mencegah seseorang terkena obesitas. 42 2. Menggunakan obat dengan benar dan hati hati Menghindari penggunaan obat perlu dilakukan agar kita terhindar dari kerusakan pankreas namun jika terpaksa harus menggunakan obat maka gunakanlah obat dengan benar sesuai dengan petunjuk 5 benar atau sesuai petunjuk dokter. 43 DIARE A. Apakah Diare Itu? Diare adalah keadaan ketika seseorang buang air besar lebih dari normal yakni di atas tiga kali sehari atau empat kali sehari pada anak anak, tinja yang dikeluarkan cair atau encer dan disertai perasaan mulas atau sakit perut. B. Apa tanda gejala diare? Tanda gejala seseorang mengalami diare diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Frekuensi buang air besar lebih sering dari biasanya atau lebih sering dari normal. Pada umumnya seseorang dalam keadaan normal frekuensi buang air besar dalam sehari 3-4 kali sehari namun pada kondisi diare frekuensi buang air besar meningkat. Penderita diare dapat buang air besar lebih sering bahkan dalam hitungan jam seseorang yang menderita diare dapat buang air besar dalam beberapa kali. Kondisi semacam ini sebetulnya tidak normal. Hal ini disebabkan karena beberapa alasan misalnya karena kuman yang masih hidup ke dalam usus halus setelah melewati rintangan asam lambung. kuman itu berkembang biak di dalam usus halus kemudian mengeluarkan toksin. Toksin tersebut akan merangsang sekresi air dan eletrolit kedalam rongga usus dan usus akan penuh dengan air sehingga terjadi peningkatan gerakan peristaltik usus yang mengakibatkan terjadinya peningkatan frekuensi buang air besar. Selain kuman zat atau makanan yang tidak dapat diserap oleh usus juga akan menyebabkan tekanan osmotik meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus yang berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga terjadi peningkatan frekuensi buang air besar. 2. Konsistensi tinja cair Akibat dari meningkatnya jumlah air di usus maka konsistensi tinja yang semula padat dapat berubah menjadi cair atau encer. 44 3. Mules atau sakit perut Mules atau sakit perut dapat terjadi karena gerakan peristaltik usus meningkat atau karena adanya peradangan sehingga menyebabkan nyeri. 4. Dehidrasi Akibat banyaknya jumlah cairan yang dikeluarkan saat diare maka penderitanya akan mengalami dehidrasi yang ditandai dengan bibir pucat, lemas dan tidak bertenaga. C. Apa saja faktor yang menyebabkan seseorang terkena diare? Faktor yang menyebabkan seseorang terkena diare antara lain: 1. Makanan dan minuman yang dikonsumsi Makanan dan minuman yang dikonsumsi dapat menjadi penyebab diare apabila makanan dan minuman tersebut terkontaminasi kuman. Kuman tersebut dapat masuk ke usus melalui mulut saat seseorang mengonsumsi makanan. Kuman penyebab diare akan menyerang mukosa usus dan menyebabkan meningkatnya tekanan osmitik sehingga air terkumpul di usus. Hal ini meningkatkan gerakan peristaltik usus untuk mengosongkannya sehingga terjadilah diare. Makanan yang tidak dapat diserap oleh usus seperti makanan berserat dalam jumlah yang berlebihan juga dapat menyebabkan diare. 2. Tangan yang terkontaminasi kuman Tangan yang terkontaminasi kuman dapat menyebabkan kuman tersebut masuk ke usus melalui mulut saat kita makan. Hal ini akhirnya dapat menyebabkan diare. 3. Daya tahan tubuh menurun Daya tahan tubuh menurun seperti pada penderita HIV-AIDS dan malnutrisi dapat menyebabkan seseorang rentan mengalami diare. 4. Antibiotik Jenis-jenis antibiotik yang beredar adalah salah satu obat yang biasanya diberikan oleh dokter untuk menciptakan kekebalan tubuh dan melawan infeksi dalam tubuh. Pemakaian antibiotik yang tidak sesuai juga dapat 45 memicu diare. Efek samping antibiotik ini, akan menyebabkan gangguan keseimbangan bakteri yang bekerja untuk usus, yang justru akan memicu infeksi seperti infeksi clostridium. 5. Radioterapi Radioterapi yang digunakan untuk perawatan kanker bisa menyebabkan diare terutama jika radiasi diterapkan pada bagian sekitar perut. Beberapa orang bisa mengalami diare parah atau diare ringan. D. Bagaimana pencegahan diare? Cara mencegah diare antara lain adalah sebagai berikut : 1. Mencuci tangan sebelum makan Setiap kali sebelum makan maka kita perlu untuk mencuci tangan dengan sabun agar kuman yang ada ditangan mati. Mencuci tangan menghindarkan kita dari diare. 2. Hati hati ketika mengonsumsi makanan dan minuman Mengonsumsi makanan dan minuman harus berhati hati. Upayakan agar makanan dan minuman yang dikonsumsi bersih dari kuman dengan cara mencuci dan memasaknya hingga matang. Kita juga perlu untuk berhati hati dalam memilih jenis makanan sebab beberapa jenis makanan seperti jeruk, lombok dan lain lain jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan kita mengalami diare 3. Meningkatkan daya tahan tubuh Cara meningkatkan daya tahan tubuh yaitu dengan mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga teratur, istirahat dan tidur yang cukup serta menghindari stres yang dapat menurunkan daya tahan tubuh kita. 46 GASTRITIS A. Apakah Gastritis itu ? Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung atau peradangan pada lapisan lambung Secara histopatologi dapat dibuktikan dengan adanya inflitrasi sel-sel radang pada daerah tersebut B. Ada berapa jenis Gastritis? Gastritis berdasarkan pola serangannya dapat dikelompokkan menjadi dua yakni akut dan kronis. Gastritis akut lebih cepat sembuh dibandingkan gastritis kronis. Luasan inflamasi dan peradangan pada gastritis kronis lebih luas jangkauannya daripada gastritis akut. Hal inilah yang menyebabkan penyakit gatritis tersebut bersifat kronis atau lama C. Apa tanda gejala gastritis? Menurut Robinson (2014) gejala gastritis bervariasi antara individu-individu, dan pada banyak orang tidak ada gejala. Namun, gejala yang paling umum termasuk: 1. Pusing Gastritis menyebabkan metabolisme pencernaan terganggu sehingga metabolisme pencernaan yang terganggu ini akan mengirim sinyal ke jaringan otak yang menyebabkan sirkulasi darah menjadi kurang stabil dan mengakibatkan pusing 2. Mual dan muntah Mual dan muntah terjadi akibat impuls dari otak bawah yang berkaitan dengan saraf rasa sakit dan iritasi dari traktus gastrointestinal. 3. Perut kembung Perut kembung terjadi akibat asam lambung yang meningkat dan kurangnya enzim pada alat pencernaan sehingga hal ini menyebabkan lambung terasa penuh diakibatkan oleh gas asam lambung. 4. Nyeri Nyeri terjadi karena adanya peradangan lapisan lambung. Peradangan ini merangsang saraf untuk mengirimkan impuls nyeri 47 5. Nafsu makan kurang Ketika asam lambung meningkat maka ketika kita memasukkan makanan ke mulut maka lambung akan bereaksi dengan perasaan mual yang menyebabkan kita tidak nafsu makan lagi dan ketika kita berusaha memaksakan makan maka kita akan terstimulasi untuk memuntahkan kembali makanan tersebut hingga tak tersisa makanan dilambung dan bahkan zat asam dalam lambung yang menyengat dan kekuningan itu ikut keluar bersama makanan yang kita muntahkan D. Apa penyebab gastritis? Faktor yang menyebabkan seseorang mengalami gastristis diantaranya : 1. Konsumsi makanan dan minuman yang tercemar bakteri Mengonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi bakteri Helicobacter pylori dapat membuat bakteri tersebut berkembang biak di lambung dan menyebabkan peradangan lapisan lambung yang kronis (gastritis) pada manusia. 2. Pola makan Kebiasaan menunda makan dapat menyebabkan gastritis sebab pada saat perut harus diisi, tapi dibiarkan kosong, atau ditunda pengisiannya, asam lambung akan mencerna lapisan mukosa lambung sehingga timbul rasa nyeri. Mengkonsumsi makanan pedas secara berlebihan, kopi dan lain lain akan merangsang peningkatan asam lambung dan asam lambung dapat mengiritasi lapisan lambung yang menyebabkan lambung mudah mengalami peradangan. 3. Pemakaian AINS ( Anti Inflamasi Non Steroid) Obat antiinflamasi nonsteriod tertentu dapat merusak mukosa secara topikal, kerusakan topikal terjadi karena kandungan asam dalam obat tersebut bersifat korosif sehingga dapat merusak sel-sel epitel mukosa yang menyebabkan lambung mudah mengalami peradangan. 48 4. Stres Produksi asam lambung akan meningkat pada keadaan stress, misalnya pada beban kerja berat, panik dan tergesa-gesa. Kadar asam lambung yang meningkat dapat mengiritasi mukosa lambung dan jika hal ini dibiarkan, lama-kelamaan dapat menyebabkan terjadinya gastritis. 5. Merokok merokok dapat menghambat prostaglandin pada lambung sehingga perlindungan terhadap mukosa lambung berkurang dan resiko tukak meningkat. Merokok juga meningkatkan sekresi asam lambung sehingga dapat menimbulkan gastritis. 6. Konsumsi alkohol Alkohol dapat mengiritasi mukosa lambung dan duodenum. Konsumsi alkohol berlebihan dapat merusak mukosa lambung, memperburuk gejala tukak peptik, dan mengganggu penyembuhan tukak peptik E. Bagaimana Pencegahan Gastritis? Mencegah gastritis dapat dilakukan dengan cara yang diantaranya: 1. Hindari menunda makan Menunda makan dapat menyebabkan asam lambung yang seharusnya membantu dalam proses mencerna makanan justru berbalik menyerang lapisan lambung. Oleh sebab itulah kita tidak boleh menunda makan. 2. Hindari makanan tertentu Makanan dan minuman yang terlalu asam atau pedas dapat menyebabkan asam lambung meningkat oleh sebab itu maka perlu dihindari. Tidak hanya itu makanan seperti kopi dan coklat pun perlu dihindari karena dapat memicu terjadinya peningkatan asam lambung 3. Menjaga kebersihan tangan dan makanan Ketika mau mengonsumsi makanan pastikan tangan kita bersih dan makanan yang kita konsumsi juga bersih dari kuman sebab bakteri yang menjadi penyebab gastritis dapat masuk ke lambung melalui perantaraan makanan yang kita konsumsi. 49 4. Jangan merokok Merokok dapat meningkatkan asam lambung sehingga dengan tidak merokok kita dapat mencegah gastritis 5. Hilangkan kebiasaan mengkonsumsi alkohol. Tingginya konsumsi alkohol dapat mengiritasi atau merangsang lambung, bahkan menyebabkan lapisan dalam lambung terkelupas sehingga menyebabkan peradangan dan perdarahan di lambung. 6. Ganti obat penghilang rasa sakit, jika memungkinkan jangan menggunakan obat penghilang rasa sakit seperti aspirin, ibuprofen, dan naproxen dan obatobat tersebut dapat mengiritasi lambung. 7. Manajemen stres. Stres dapat meningkatkan asam lambung oleh sebab itu kita perlu menghindari stres dengan cara melakukan manajemen stres seperti melakukan meditasi, yoga, refresing dan lain lain. 50 DEMAM TIPOID ATAU THYPUS A. Apakah Demam Tipoid itu? Demam Tipoid merupakan salah satu penyakit saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri salmonella typhi. Berikut ini pengertian tentang tipoid: 1. WHO (2003) menyatakan bahwa tipoid adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri salmonella typhi 2. Depkes RI (2006) menyatakan bahwa tifoid adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang dikenal sebagai Salmonella typhi B. Apakah tanda gejala demam tipoid? Tanda gejala tipoid antara lain : 1. Demam Pada awal sakit demam awalnya samar samar saja selanjutnya suhu tubuh sering naik turun. Pagi suhu tubuh lebih rendah atau normal dan sore atau malam meningkat. Hari demi hari intensitas demam semakin tinggi yang disertai gejala lain seperti sakit kepala atau pusing pusing, diare, nyeri otot, pegal pegal, insomnia, anoreksia, mual dan muntah. Pada minggu ke dua intensitas demam makin tinggi dan apabila membaik maka pada minggu ketiga suhu badan mulai berangsur angsur turun. Demam yang terjadi karena respon tubuh terhadap infeksi bakteri salmonella sehingga meningkatkan set point dihipotalamus yang berakibat pada meningkatnya suhu tubuh. 2. Gangguan Saluran Pencernaan Pasien tipoid sering ditemukan bau mulut tidak sedap karena demam yang lama. Bibir kering dan kadang pecah pecah, lidah kelihatan kotor dan ditutupi selaput putih. Ujung tepi lidah berwarna kemerahan dan tremor. Umumnya penderita mengeluh nyeri perut disertai nausea, mual dan muntah. Nyeri perut disebabkan karena peradangan. 3. Gangguan kesadaran Umumnya terjadi penurunan kesadaran ringan sering didapatkan kesadaran apatis dengan kesadaran seperti berkabut. Bila penyakitnya berat tak jarang penderita sampai somnolen atau koma. Gangguan kesadaran terjadi karena 51 suplai darah yang mengangkut oksigen terganggu atau karena peningkatan suhu tubuh di atas rata rata yang menyebabkan fungsi kesadaran mengalami penurunan. 4. Hepatosplenomegali Pada penderita tipoid juga sering ditemukan hati atau limpa membesar. Selain menyerang saluran pencernaan kuman salmonella juga dapat menyerang limfa, kandung empedu/hati sehingga menyebabkan pembesaran hati atau limfa 5. Bradikardia Relatif Bradikardia relative yaitu peningkatan suhu tubuh tidak diikuti oleh peningkatan denyut nadi. C. Apa saja penyebab Demam Tipoid? Faktor yang menyebabkan seseorang mudah mengalami demam tipoid antara lain: 1. Tidak mencuci tangan Tidak mencuci tangan sebelum makan dapat menyebabkan kuman salmonella menempel ke makanan tatkala kita makan sehingga hal ini dapat menyebabkan kita terkena demam tipoid 2. Tidak mencuci buah dan sayuran Buah buahan dan sayuran yang tidak dicuci dapat terkontaminasi kuman salmonella sehinga dapat menyebabkan kita terkena demam tipoid 3. Tidak memasak bahan makanan dan air minum hingga matang Tidak memasak bahan makanan dan air minum hingga matang dapat menyebabkan kuman yang terdapat di dalam bahan makanan dan air minum tersebut menginfeksi tubuh kita ketika kita mengonsumsinya. 4. Sering membeli makanan dan minuman di warung jajanan Perilaku membeli makanan dan minuman di warung menyebabkan seseorang rentan terkena tipoid sebab tidak semua warung jajanan menerapkan higiene dan sanitasi makanan dengan baik. 52 D. Bagaimana mencegah demam tipoid? Mencegah demam tipoid dapat dilakukan dengan cara: 1. Mencuci tangan sebelum makan dengan sabun dan air yang bersih 2. Mencuci bahan makanan seperti buah dan sayur sampai bersih 3. Memasak bahan makanan dan air minum yang akan kita konsumsi hingga matang 4. Tidak jajan sembarangan Jajan sembarang tempat dapat menyebabkan kita mudah terkena demam tipoid. Walau pun kita telah menjaga kebersihan makanan dan minuman dengan baik namun belum tentu hal serupa dilakukan oleh pemilik warung atau tempat jajanan. Bisa saja mereka tidak menjaga kebersihan makanan dan minuman yang dijual dan akhirnya ketika kita membeli makanan atau minuman kita justru akan terkena tipoid 53 KONSTIPASI A. Apakah Konstipasi itu? Konstipasi atau sembelit merupakan gangguan saluran pencernaan berupa penurunan frekuensi buang air besar yang disertai dengan tinja keras dan sulit dikeluarkan. Seseorang dapat dikatakan mengalami konstipasi apabila dia mengalami penurunan frekuensi buang air besar dari kebiasaan normalnya dan disertai keluhan tinja keras atau padat dan sulit dikeluarkan. B. Bagaimana gejala konstipasi ? Gejala konstipasi diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Frekuensi buang air besar kurang dari biasanya Penurunan frekuensi buang air besar disebabkan karena penurunan kerja usus halus, gerakan peristaltik yang melambat atau karena feses padat akibat kurangnya cairan. 2. Tinja berbentuk padat atau keras Tinja padat dan keras terjadi karena feses atau tinja tersebut kekurangan cairan. Feses yang lama di usus akibat gerakan peristaltik usus melambat juga dapat menjadi penyebab feses keras. 3. Ukuran tinja dapat lebih besar sehingga sulit dikeluarkan Ukuran tinja dapat lebih besar disebabkan karena tinja menumpuk di usus akibat pergerakan usus yang lambat atau adanya tahanan 4. Keluarnya darah segar pada anus saat buang air besar Feses yang keras atau padat menyebabkan ukurannya besar dan tidak sesuai dengan ukuran lubang anus sehingga menyebabkan anus dapat robek yang menyebabkan keluarnya darah pada anus 5. Perasaan tidak nyaman diperut karena perut terasa penuh. Hal ini terjadi karena feses tidak dikeluarkan oleh sebab itu menyebabkan perut terasa penuh. 54 C. Apa saja yang menyebabkan seseorang mudah terkena konstipasi? Faktor yang menyebabkan seseorang mudah mengalami konstipasi antara lain: 1. Penuaan Seiring bertambah usia seseorang dan menjadi tua. gerakan peristaltik usus mulai melambat sehingga hal ini menyebabkan seseorang mudah terkena konstipasi. Pada usia tua juga sering terjadi sembelit yang dikarenakan penyerapan air yang berlebihan pada saluran cerna. Hal tersebut menyebabkan konsistensi tinja menjadi keras 2. Mengonsumsi makanan yang padat Mengonsumsi yang terlalu padat seperti biji bijia juga dapat menyebabkan seseorang mudah mengalami sembelit. 3. Kurangnya konsumsi serat dan air Serat dibantu dengan air berfungsi memperlancar keluarnya feses. Air sendiri berfungsi mencegah feses mengeras dan menjadi pelicin feses untuk melintasi usus sehingga apabila kita kurang dalam mengonsumsi serat dan air maka dapat menyebabkan konstipasi. Kebutuhan serat perhari adalah 25 gram dan air 2,3 liter per hari atau 8-10 gelas 4. Mengonsumsi obat obatan Obat obatan tertentu dapat mempengaruhi peristaltik usus atau membuat feses menjadi keras. Beberapa jenis obat-obatan berefek mengeraskan feses; seperti antasida (obat maag), antispasmodic, antidepressant, zat besi, anti kejang, diuretik, penahan nyeri, dan obat yang mengandung narkotika. 5. Kehamilan Peningkatan hormon progesteron pada wanita hamil akan mengakibatkan peristaltik saluran pencernaan melambat dan otot-ototnya berelaksasi sehingga akan mengakibatkan konstipasi 6. Penyakit dan masalah sumbatan pada usus. Penyakit seperti diverticulitis, IBD (Irritable Bowel Disease), kanker usus, batu empedu, usus yang terpuntir (volvulus), usus menggulung ke dalam (intussusception), perlengketan pasca operasi. 55 7. Stress psikologis Emosi yang kuat diperkirakan menyebabkan konstipasi dengan menghambat gerak peristaltik usus melalui kerja epinefrin dan sistem syaraf simpatis. Stress juga dapat menyebabkan usus spastik (spastik/konstipasi hipertonik). 8. Kurang aktivitas dan olahraga Kurang aktivitas atau jarang berolahraga dapat menyebabkan metabolisme tubuh terganggu dan otot mengalami penurunan kemampuan termasuk dalam hal ini otot polos saluran pencernaan. Kondisi demikian juga menyebabkan seseorang mudah terkena konstipasi. D. Bagaimana cara mencegah konstipasi? Cara mencegah konstipasi antara lain sebagai berikut: 1. Memenuhi kebutuhan tubuh akan air Memenuhi kebutuhan tubuh akan air dengan cara mengonsumsi air minum 8-10 gelas perhari. Fungsi air untuk melunakkan feses dan mediator yang membantu feses keluar dari usus. 2. Mengonsumsi makanan berserat kebutuhan serat 25 gram perhari dapat dipenuhi dengan cara mengonsumsi buah buahan dan sayuran. 3. Berolahraga teratur Berolahraga teratur minimal 30 menit perhari selama 4-5 hari dapat membantu menjaga kekuatan otot termasuk kemampuan otot polos seperti usus. 4. Hindari penggunaan obat Beberapa obat obatan dapat menjadi penyebab konstipasi sehingga dengan menghindari obat obatan maka hal ini dapat membantu kita terhindar dari konstipasi 5. Hindari konsumsi makanan terlalu padat Makanan yang terlalu padat atau keras seperti biji-bijian dapat menjadi penyebab konstipasi oleh sebab itulah maka perlu untuk dihindari. 56 HEMOROID A. Apakah Hemoroid itu? Hemoroid adalah kumpulan dari pelebaran satu segmen atau lebih vena hemoroidalis di daerah anorektal. Hemoroid bukan sekedar pelebaran vena hemoroidalis, tetapi bersifat lebih kompleks yakni melibatkan beberapa unsur berupa pembuluh darah, jaringan lunak dan otot di sekitar anorektal. B. Apa saja jenis hemoroid? Hemoroid dibedakan berdasarkan asalnya, dimana dentate line menjadi batas histologis. Klasifikasi hemoroid yaitu: 1. Hemoroid eksternal, berasal dari dari bagian distal dentate line dan dilapisi oleh epitel skuamos yang telah termodifikasi serta banyak persarafan serabut saraf nyeri somatik 2. Hemoroid internal, berasal dari bagian proksimal dentate line dan dilapisi mukosa. 3. Hemoroid internal-eksternal dilapisi oleh mukosa di bagian superior dan kulit pada bagian inferior serta memiliki serabut saraf nyeri. C. Bagaimanakah Stadium hemoroid? Stadium hemoroid dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Hemoroid stadium I. Stadium ini ditandai dengan mulai timbulnya rasa tidak nyaman dan seperti ada yang mengganjal di dalam anus. Kejadian ini biasanya Anda rasakan saat duduk dan berjalan. Tanda-tanda lain adalah sering terasa gatal dan panas di sekitar anus. 2. Hemoroif stadium II. Stadium ini ditandai dengan adanya bercak darah pada kotoran yang keluar dari anus. Hal ini bisa terjadi karena adanya tekanan kotoran pada pembuluh darah yang mengalami pembengkakan. Dalam stadium ini biasanya muncul tonjolan berwarna ungu kehitaman yang keluar dari dubur saat Anda jongkok dan BAB. Namun benjolan itu bisa masuk dengan sendirinya. 57 3. Hemoroid stadium III. Stadium ini ditandai dengan keluarnya tonjolan dari anus yang tidak bisa kembali masuk dengan sendirinya. Anda harus memasukkannya dengan jari tangan untuk bisa kembali dalam posisi normal. Pastinya keluarnya tonjolan itu disertai dengan tetesan atau bercak-bercak darah karena adanya luka pada pembuluh darah yang membengkak. 4. Hemoroid stadium IV. Stadium ini ditandai dengan keluarnya tonjolan yang tidak bisa kembali masuk lagi meski pun sudah dimasukkan dengan jari tangan. Tonjolan itu selalu kembali keluar disertai dengan bercak-bercak darah. Pada stadium ini, Anda dianjurkan untuk menjalani tindakan penyembuhan secara medis. Bisa dengan operasi, tembak laser dan sebagainya. Kondisi ini memungkinkan Anda untuk melakukan penggabungan tindakan medis dengan herbal ambeien. Proses penyembuhan dan pemulihannya jauh lebih cepat dibanding jika Anda tidak melakukan penggabungan. D. Apa saja tanda gejala hemoroid? Tanda gejala hemoroid antara lain: 1. Timbulnya benjolan keluar anus Benjolan tersebut adalah pembuluh darah vena yang mengalami peradangan. 2. Perdarahan. Buang Air Besar berdarah yang tidak berasa sakit, perdarahan terjadi akibat gesekan permukaan wasir yang rapuh dengan feses yang keras 3. Rasa tak nyaman. Rasa tak nyaman karena adanya benjolan yang keluar dari anus sehingga menimbulkan perasaan tidak nyaman 4. Nyeri Nyeri terjadi biasanya ketika buang air besar karena tekanan mengedan dan terdorong oleh feses. 58 5. Gatal. Rasa gatal muncul karena adanya bakteri atau kuman yang dapat merangsang tubuh mengeluarkan histamin yang memicu timbulnya rasa gatal. E. Apa saja faktor yang meningkatkan risiko hemoroid pada seseorang? Faktor yang meningkatkan risiko hemoroid pada seseorang antara lain sebagai berikut: 1. Kurangnya konsumsi makanan berserat dan asupan cairan Kurangnya konsumsi makanan berserat dan cairan dapat mengakibatkan konstipasi atau feses keras sehingga individu akan mengejan. Proses mengejan inilah yang mengakibatkan trauma berlebihan pada plexus sehingga menyebabkan hemoroid 2. Konstipasi Pada konstipasi diperlukan waktu mengejan yang lebih lama. Tekanan yang keras saat mengejan dapat mengakibatkan trauma berlebihan pada plexus hemorrhoidalis sehingga menyebabkan hemorrhoid. 3. Aktivitas Melakukan aktivitas yang terlalu berat seperti mengangkat benda berat akan meningkatkan risiko kejadian hemorrhoid. Hal tersebut dikarenakan terjadi peregangan musculus sphincter ani yang berulang sehingga ketika penderita mengejan akan terjadi peregangan yang bertambah buruk. 4. Kehamilan Peningkatan hormon progesteron pada wanita hamil akan mengakibatkan peristaltik saluran pencernaan melambat dan otot-ototnya berelaksasi. Sehingga akan mengakibatkan konstipasi yang akan memperberat sistem vena. Pelebaran vena pada wanita hamil juga dapat dipicu oleh penekanan bayi atau fetus pada rongga abdomen. Selain itu proses melahirkan juga dapat menyebabkan hemorrhoid karena adanya penekanan yang berlebihan pada plexus hemorrhoidalis. 59 5. Pola buang air besar yang salah Pemakaian jamban duduk juga dapat meningkatkan insidensi hemorrhoid. Pemakaian jamban yang duduk posisi usus dan anus tidak dalam posisi tegak sehingga akan menyebabkan tekanan dan gesekan pada vena di daerah rektum dan anus 6. Konsumsi obat obatan Konsumsi obat obatan tertentu yang dapat menyebabkan konstipasi juga berpotensi menyebabkan hemoroid. 7. Usia Pada usia tua terjadi degenerasi dari jaringan-jaringan tubuh, otot sphincter pun juga menjadi tipis dan atonis karena sphincternya lemah maka dapat timbul prolaps. Selain itu pada usia tua juga sering terjadi sembelit yang dikarenakan penyerapan air yang berlebihan pada saluran cerna. Hal tersebut menyebabkan konsistensi tinja menjadi keras sehingga terjadi penekanan berlebihan pada plexus hemorrhoidalis yang dipicu oeh proses mengejan untuk mengeluarkan tinja. F. Bagaimana cara mencegah hemoroid? Cara mencegah hemoroid antara lain : 1. Penuhi kecukupan serat dan air Memenuhi kebutuhan serat yakni 25 gram perhari dan diiringi dengan air minum yang cukup dapat membantu memperlancar buang air besar sehingga tidak terjadi konstipasi yang dapat menyebabkan hemoroid. 2. Menghindari aktivitas berat Menghindari aktivitas berat dapat menghindarkan kita dari hemoroid sebab aktivitas berat adalah salah satu faktor yang meningkatkan risiko seseorang menderita hemoroid 3. Menghindari pemakaian jamban duduk Pemakaian jamban yang duduk posisi usus dan anus tidak dalam posisi tegak sehingga akan menyebabkan tekanan dan gesekan pada vena di daerah 60 rektum dan anus oleh sebab itulah dengan menghindari pemakaian jamban duduk kita memperkecil risiko hemoroid. 4. Menghindari pemakaian obat obatan Obat obatan yang dapat menyebabkan konstipasi atau mengerasnya feses harus dihindari sebab dapat menyebabkan hemoroid. 61 GAGAL GINJAL A. Apakah gagal ginjal itu? Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali sehingga menimbulkan berbagai masalah bagi tubuh B. Apa saja jenis gagal ginjal? Gagal ginjal dibagi menjadi dua golongan, yaitu : 1. Gagal Ginjal Akut (GGA) adalah suatu sindrom akibat kerusakan metabolik atau patologik pada ginjal yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang mendadak dalam waktu beberapa hari atau beberapa minggu dengan atau tanpa oliguria sehingga mengakibatkan hilangnya kemampuan ginjal untuk mempertahankan homeotasis tubuh 2. Gagal Ginjal Kronik (GGK) adalah suatu sindrom klinis yang disebabkan penurunan fungsi ginjal yang bersifat menahun, berlangsung progresif yang akhirnya akan mencapai gagal ginjal terminal C. Apa saja tanda gejala gagal ginjal ? Tanda gejala gagal ginjal antara lain sebagai berikut: 1. Laju filtrasi glomerular di bawah 60 mL/men/1.73 m2, atau di atas nilai tersebut namun disertai dengan kelainan sedimen urin. 2. Gatal gatal Ginjal memang memiliki fungsi untuk membuang semua racun dalam tubuh. Ketika ginjal memang sudah tidak kehilangan fungsinya maka bisa menyebabkan penumpukan limbah berlebihan dalam darah. Kondisi ini kemudian akan menjadi lebih parah karena limbah atau racun yang menumpuk menyebabkan gatal di sekujur tubuh dan muncul ruam kemerahan. Hal ini juga bisa disebabkan karena tubuh tidak mendapatkan mineral yang membuat jaringan kulit mengalami reaksi. Bahkan rasa gatal bisa dirasakan merasuk hingga ke bagian tulang, kulit yang mudah pecah dan luka yang terus muncul. Gejala ini membuat kondisi tubuh akan semakin melemah yang berarti sudah terlalu banyak racun dalam darah. 62 3. Pembengkakan akibat cairan menumpuk. Tugas ginjal salah satunya adalah mengeluarkan cairan dalam tubuh. Ciri awal gagal ginjal adalah tubuh yang akan mengalami pembengkakan. Kondisi bengkak bisa terjadi pada bagian pergelangan kaki, tangan, wajah dan betis. Kondisi ini disebabkan ketika tubuh tidak bisa mengeluarkan semua cairan yang menumpuk dalam tubuh 4. Tekanan darah meningkat karena kelebihan cairan dan produksi hormon vasoaktif yang diciptakan oleh ginjal melalui RAS (renin-angiotensin system). Ini meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami hipertensi 5. Busa dalam urin Gejala lain yang harus diperhatikan adalah ketika banyak busa yang ditemukan dalam urin. Busa terlihat seperti gelembung yang akan langsung terlihat ketika urin keluar. Penyebabnya adalah ada banyak protein yang sudah menumpuk dalam urin. Beberapa jenis protein yang paling sering ditemukan adalah seperti albumin. 6. Anemia Anemia pada penyakit ginjal kronik dikaitkan dengan konsekuensi patofisiologik yang merugikan, termasuk berkurangnya transfer oksigen ke jaringan dan penggunaannya. Alasan yang paling utama dari fenomena ini adalah penurunan produksi eritropoetin pada pasien dengan penyakit ginjal yang berat. Defisiensi eritropoetin merupakan penyebab utama anemia pada pasien-pasien penyakit ginjal kronik. Para peneliti mengatakan bahwa sel-sel peritubular yang menghasilkan eritropoetin rusak sebagian atau seluruhnya seiring dengan progresivitas penyakit ginjalnya. 7. Sesak napas Ciri lain dari penyakit ginjal adalah penderita akan sulit bernafas atau merasakan sesak nafas. Penyebab penderita ginjal menjadi sulit bernafas dikarenakan penumpukan cairan di dalam tubuh. Ginjal memiliki fungsi untuk membuang cairan sisa metabolisme berupa urin. Karena fungsinya terganggu, cairan hasil sisa metabolisme tersebut tidak keluar semuanya 63 sehingga cairan itu akan menumpuk di dalam tubuh. Penumpukan cairan di paru-paru itulah yang membuat penderita ginjal sulit bernafas. Seharusnya organ paru-paru berisi udara, namun pada penderita ginjal paru-paru justru berisi cairan sisa metabolisme. Jika cairan memenuhi rongga paru-paru akibatnya penderita ginjal akan mengalami sesak nafas yang akut. 8. Kencing sedikit Ciri lain dari penyakit ginjal adalah penderita akan sulit bernafas atau merasakan sesak nafas. Penyebab penderita ginjal menjadi sulit bernafas dikarenakan penumpukan cairan di dalam tubuh. Ginjal memiliki fungsi untuk membuang cairan sisa metabolisme berupa urin. Karena fungsinya terganggu, cairan hasil sisa metabolisme tersebut tidak keluar semuanya sehingga cairan itu akan menumpuk di dalam tubuh. Penumpukan cairan di paru-paru itulah yang membuat penderita ginjal sulit bernafas. Seharusnya organ paru-paru berisi udara, namun pada penderita ginjal paru-paru justru berisi cairan sisa metabolisme. Jika cairan memenuhi rongga paru-paru akibatnya penderita ginjal akan mengalami sesak nafas yang akut. D. Bagaimanakah Stadium gagal ginjal? Menurut The Kidney Disease Outcomes Quality Initiative (K/DOQI) of the National Kidney Foundation (NKF) pada tahun (2000) menyatakan bahwa stadium gagal ginjal adalah sebagai berikut: Stadium 1: kerusakan masih normal (GFR >90 mL/min/1.73 m2) Stadium 2: ringan (GFR 60-89 mL/min/1.73 m2) Stadium 3: sedang (GFR 30-59 mL/min/1.73 m2) Stadium 4: gagal berat (GFR 15-29 mL/min/1.73 m2) Stadium 5: gagal ginjal terminal (GFR <15 mL/min/1.73 m2) 64 E. Apa faktor yang menyebabkan seseorang berisiko menderita gagal ginjal? Faktor yang dapat menyebabkan seseorang berisiko menderita gagal ginjal diantaranya : 1. Menderita batu ginjal atau penyakit lain yang dapat merusak ginjal. Batu ginjal dan penyakit lain seperti peradangan pada ginjal dapat menyebabkan penurunan kemampuan ginjal sehingga hal ini dapat memicu terjadinya gagal ginjal. 2. Sering mengalamai hipertensi Tekanan darah tinggi membuat pembuluh darah bekerja terlalu keras karena aliran darah yang terlalu kuat. Kondisi ini dapat menyebabkan pembuluh darah rusak termasuk pembuluh darah yang ada pada bagian ginjal. Arteri besar dan pembuluh darah kecil yang menuju ginjal dapat rusak. Kemudian secara perlahan ginjal mengalami penurunan fungsi dan menyebabkan banyak cairan limbah yang menumpuk pada ginjal. 3. Dehidrasi Dehidrasi dapat menyebabkan gangguan ginjal kronis karena tidak ada cairan yang bisa diserap oleh ginjal. 4. Sering mengonsumsi obat obatan Kebiasaan mengkonsumsi berbagai jenis obat-obatan dapat memicu terjadinya gagal ginjal. Hal ini disebabkan karena ginjal bekerja terlalu keras untuk menyaring semua limbah yang dihasilkan dari sisa obat dalam tubuh. Akibat yang paling parah dari kebiasaan minum obat berlebihan adalah gagal ginjal permanen. Beberapa obat juga bersifat racun bagi ginjal, termasuk nonsteroidal anti-inflamasi (NSID) seperti ibuprofen dan naproxen. Obat lainnya yang berpotensi meracuni ginjal (nefrotoxic) diantaranya antibiotik aminoglikosida seperti gentamisin (Garamycin), tobramycin, lithium (Eskalith, Lithobid), dan obat yang mengandung yodium 5. Sepsis Sistem kekebalan tubuh yang kalah melawan infeksi sehingga infeksi menyebar ke seluruh tubuh termasuk menyebabkan peradangan dan kerusakan ginjal. Hal ini biasanya tidak terjadi pada infeksi saluran kemih. 65 F. Bagaimana Cara mencegah gagal ginjal? Cara mencegah gagal ginjal antara lain sebagai berikut : 1. Menerapkan gaya hidup sehat Gaya hidup sehat seperti rajin berolahraga, istirahat yang cukup dan memperhatikan pola makan membantu kita terhindar dari gagal ginjal. Faktor faktor risiko gagal ginjal seperti hipertensi dapat dikurangi sehingga membuat kita terhindar dari penyakit gagal ginjal 2. Hindari konsumsi obat obatan Menghindari konsumsi obat obatan menyebabkan kita terhindar dari risiko gagal ginjal yang diakibatkan oleh faktor obat. 3. Meningkatkan daya tahan tubuh Meningkatkan daya tahan tubuh dapat menghindarkan kita dari risiko infeksi yang dapat menyerang ginjal sehingga kita terhindar dari penyakit gagal ginjal. 4. Menghindari konsumsi bahan makanan yang mengandung kalsium Bahan makanan yang mengandung kalsium dapat menyebabkan kita mudah mengalami batu ginjal sebab kalsium yang disaring oleh ginjal dapat menumpuk diginjal dan dapat merusak ginjal tersebut 5. Minum air yang cukup Minum air yang cukup menghindarkan terjadinya dehidrasi yang dapat menyebabkan gagal ginjal 66 SINDROM NEFROTIK A. Apakah Sindrom Nefrotik itu? Ginjal adalah organ tubuh yang berfungsi untuk mengeluarkan kotoran dari darah dan menjaga keseimbangan nutrisi, air, dan garam. Sindrom nefrotik adalah penyakit ginjal yang mengganggu keseimbangan tersebut. Ginjal dapat membersihkan darah melalui sebuah penyaring yang bernama nefron. Ketika seseorang terkena sindrom nefrotik, berarti nefronnya mengalami kerusakan, sehingga protein juga akan ikut dikeluarkan dari tubuh bersama dengan kotoran lainnya. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, (2012) Sindrom nefrotik (SN) adalah keadaan klinis yang ditandai dengan gejala: 1. Proteinuria masif (> 40 mg/m2 LPB/jam atau 50 mg/kg/hari atau rasio protein/kreatinin pada urin sewaktu > 2 mg/mg atau dipstik ≥ 2+) 2. Hipoalbuminemia < 2,5 g/dL 3. Edema 4. Dapat disertai hiperkolesterolemia > 200 mg/dL B. Apa Saja tanda gejala sindrom nefrotik ? 1. Proteinuria Normalnya, air kencing yang dihasilkan oleh ginjal sudah tidak lagi mengandung protein. Namun, saat seseorang menderita sindrom nefrotik, akan ditemukan adanya protein pada urin (khususnya albumin) yang dikeluarkan olehnya, bahkan dalam jumlah cukup besar. Umumnya, kondisi ini diakibatkan oleh rusaknya kelompok pembuluh darah kecil dalam ginjal (glomerulus) yang berfungsi sebagai filter atau penyaring darah. Saat fungsi ini tidak berjalan sebagaimana mestinya dalam tubuh, protein dari darah dapat merembes dalam urin sehingga penderita sindrom nefrotik akan ditemukan protein di urinnya. Adanya kandungan protein yang tinggi pada urin menyebabkan urin yang dikeluarkan anak menjadi berbusa. Waspadai gejala ini, karena urin berbusa adalah indikator utama adanya masalah dalam ginjal. 67 2. Hipoalbuminemia Protein utama yang keluar melalui urin penderita sindrom nefrotik adalah albumin oleh sebab itulah hal ini menyebabkan penderitanya mengalami kekurangan albumin (hipo albuminemia) 3. Edema (bengkak) Edema terjadi ketika kebocoran cairan dari pembuluh darah ke dalam jaringan tubuh. Hal ini menyebabkan pembengkakan pada jaringan yang terkena. Pembengkakan ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, tapi jaringan yang bengkak mungkin terasa kencang. Pada anak-anak, wajah sering terkena pertama dan wajah menjadi sembab. Pada orang dewasa, pergelangan kaki sering menjadi bengkak pada awalnya (gravitasi membantu cairan berkumpul di kaki bagian bawah). Ketika edema menjadi lebih buruk, betis, dan paha mungkin menjadi bengkak. Dalam kasus yang parah, edema bisa menjadi luas. Cairan bisa menumpuk di punggung bawah, lengan, di perut (abdomen) rongga (di mana itu disebut ascites) atau di dada antara paru-paru dan dinding dada (efusi pleura). Ascites dapat menyebabkan sakit perut dan ketidaknyamanan karena distensi. Efusi pleura dapat menyebabkan nyeri dada dan sesak napas. Alasan utama mengapa kebocoran cairan keluar dari pembuluh darah dan masuk ke jaringan tubuh pada sindrom nefrotik adalah karena rendahnya tingkat protein dalam darah. Seperti protein yang hilang dari tubuh dalam urin, tubuh membuat lebih banyak protein dalam hati yang masuk ke dalam aliran darah. Namun, jumlah yang dibuat oleh hati tidak dapat mengikuti dengan jumlah yang hilang akibat ginjal bocor, sehingga tingkat darah protein turun. Jika tingkat darah protein rendah maka cairan cenderung bocor keluar dari pembuluh darah ke dalam jaringan tubuh. (Protein dan bahan kimia lainnya dalam darah mengerahkan tekanan osmotik yang cenderung menarik cairan ke dalam pembuluh darah. Jika konsentrasi protein berkurang, tekanan osmotik berkurang, dan kebocoran cairan keluar) 4. Hiperkolestrolemia Proses terjadinya kenaikan lipid dan lipoprotein pada sindrom nefrotik sangat kompleks, oleh karena adanya pengaruh timbal balik proses metabolisme lipoprotein. keadaan 68 hipoproteinemia/hipoalbuminemia akan menyebabkan kompensasi pembentukan berbagai jenis protein termasuk lipoprotein oleh hati sehingga pada penderita sindrom nefrotik dapat ditemukan adanya hiperkolesterolemia. Selain itu klirens lemak yang berkurang menyebabkan terjadinya peningkatan lemak dalam darah 5. Rentan Infeksi Globulin mengandung protein antibodi yang membantu tubuh melawan infeksi. Karena sindrom nefrotik, protein penting ini akan dikeluarkan dari tubuh melalui urin, dan menyebabkan penderita rentan mengalami infeksi C. Apa penyebab sindrom nefrotik ? Sindrom nefrotik dapat timbul karena berbagai sebab seperti : 1. Penyakit diabetes mellitus, amiloidosis, sindrom Alport, miksedema. 2. Infeksi : hepatitis B, malaria, schistosomiasis, lepra, sifilis, streptokokus, AIDS. 3. Toksin dan alergen: logam berat (Hg), penisillamin, probenesid, racun serangga, bisa ular. 4. Penyakit sistemik bermediasi imunologik: lupus eritematosus sistemik, purpura Henoch-Schönlein, sarkoidosis. 5. Neoplasma : tumor, penyakit Hodgkin, tumor gastrointestinal. D. Bagaimana mencegah sindrom nefrotik ? Cara mencegah sindrom nefrotik antara lain menerapkan gaya hidup sehat agar terhindar dari infeksi dan penyakit metabolik dan berhati hati menggunakan obat obatan yang mengandung toksin. 69 RHEUMATOID ARTHRITIS A. Apakah Rheumatoid Arthritis (rematik) itu? Arthritis" secara harfiah berarti peradangan sendi. Meskipun peradangan sendi merupakan gejala atau tanda daripada diagnosis tertentu. Istilah ini sering digunakan untuk mengacu pada setiap gangguan yang mempengaruhi sendi. Berikut ini beberapa pengertian tentang Rheumatoid Arthritis yakni : 1. Menurut WHO (2000) menyatakan bahwa Rheumatoid Arthritis (RA) adalah penyakit auto-imun sistemik manifestasi klinis utama arthritis biasanya dimulai pada sendi kecil dari tangan dan kaki, menyebar kemudian ke sendi besar Lapisan sendi meradang atau sinovium meluas dan kemudian mengikis tulang rawan artikular menyebabkan deformitas sendi dan cacat fisik progresif. 2. Menurut Chunha (2014) menyatakan bahwa Rematik Arthritis (RA) adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan kronis dari sendi. Rematik Arthritis dapat juga menyebabkan peradangan jaringan di sekitar sendi, serta organ-organ lain dalam tubuh. Penyakit autoimun adalah penyakit yang terjadi ketika jaringan-jaringan tubuh diserang oleh sistem imunnya sendiri yang keliru. Karena dapat memengaruhi beberapa organ tubuh, rematik arthritis disebut sebagai penyakit sistemik dan kadang-kadang disebut penyakit rematik. Sementara rematik arthritis adalah penyakit kronis, berarti ia bisa bertahan selama bertahun-tahun, pasien mungkin mengalami waktu yang lama tanpa gejala. Biasanya, bagaimanapun, rematik arthritis adalah penyakit progresif yg memiliki potensi untuk menyebabkan kerusakan sendi dan kecacatan fungsional B. Bagaimanakah tanda gejala Rheumatoid Arthritis? Beberapa tanda dan gejala rheumatoid arthritis yang perlu diperhatikan antara lain : 1. Kekauan pada pagi hari pada persendian dan sekitarnya, sekurangnya selama 1 jam sebelum perbaikan maksimal 70 2. Pembengkakan pada jaringan lunak atau persendian 3. Pada pemeriksaan radiologis terdapat erosi atau dekalsifikasi tulang yang berlokasi pada sendi atau daerah yang berdekatan dengan sendi 4. Nodul atau benjolan yang tumbuh di kulit dekat dengan persendian yang terkena RA, biasanya sering muncul di belakang siku. Pada penderita Rheumatid Arthritis stadium lanjut akan membuat si penderita tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari dan kualitas hidupnya menurun. C. Bagaimanakah Stadium Rheumatoid Arthritis? Terdapat tiga stadium pada Rheumatoid Arthritis yaitu : 1. Stadium sinovitis Pada stadium ini terjadi perubahan dini pada jaringan sinovial yang ditandai hiperemi, edema karena kongesti, nyeri pada saat bergerak maupun istirahat, bengkak dan kekakuan. 2. Stadium destruksi Pada stadium ini selain terjadi kerusakan pada jaringan sinovial terjadi juga pada jaringan sekitarnya yang ditandai adanya kontraksi tendon. 3. Stadium deformitas Pada stadium ini terjadi perubahan secara progresif dan berulang kali, deformitas dan gangguan fungsi secara menetap (Nasution, 2011). D. Apa faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit rematik? Penyebab rematik arthritis tidak diketahui. Meskipun agen infeksi seperti virus, bakteri, dan jamur telah lama dicurigai, tidak ada telah dibuktikan sebagai penyebab. Penyebab rematik arthritis adalah sangat aktif daerah penelitian di seluruh dunia. Beberapa ilmuwan percaya bahwa kecenderungan rematik arthritis mungkin diturunkan secara genetik. Hal ini diduga bahwa infeksi tertentu atau faktor-faktor dalam lingkungan dapat memicu sistem kekebalan tubuh untuk menyerang jaringan tubuh sendiri; mengakibatkan peradangan di berbagai organ tubuh seperti paru-paru atau mata. Faktor lingkungan juga tampaknya memainkan beberapa peran dalam menyebabkan rematik arthritis. 71 Baru-baru ini, para ilmuwan telah melaporkan bahwa merokok tembakau meningkatkan risiko perkembangan rematik arthritis. E. Bagaimana Pencegahan Rematik? Pencegahan rematik dapat dilakukan dengan menjaga pola makan. Produk hewani seperti daging serta produk susu seperti mentega dan krim yang kaya lemak jenuh harus dihindari karena memicu peningkatan produksi prostaglandin atau bahan kimia yang bertanggung jawab untuk disfungsi sendi, peradangan, nyeri, dan pembengkakan. Secara umum, orang yang didiagnosis dengan rheumatoid arthritis harus menghindari: 1. Makanan yang digoreng dan dipanggang serta makanan berkalori tinggi 2. Makanan olahan dan makanan yang mengandung pengawet dan aditif 3. Minuman berkafein seperti teh dan kopi 4. Buah-buahan seperti lemon, jeruk nipis, dan jeruk 5. Semua produk susu pasteurisasi 6. Alkohol, tembakau 7. Garam dan gula berlebihan 8. Lemak jenuh 9. Margarin tinggi lemak jenuh 10. Minyak jagung dan safflower yang mengandung asam lemak omega 6 11.Monosodium glutamat (MSG) atau protein nabati terhidrolisis 12.Daging merah karena tinggi lemak jenuh Selain menjaga pola makan, untuk mencegah rematik perlu olahraga. Olahraga sangat bermanfaat untuk melatih otot dan persendian. Berjalan kaki, berolahraga ringan, atau mengerjakan pekerjaan rumah ringan dapat membantu melatih otot dan sendi agar tidak semakin kaku. Namun, jangan melakukan olahraga yang terlalu berat karena justru dapat menyebabkan cedera. olahraga membantu mengurangi rasa sakit, kelelahan, meningkatkan fleksibilitas gerak dan kekuatan, serta membuat rematik lebih baik secara keseluruhan. 72 KATARAK A. Apakah Katarak Itu? Katarak merupakan salah satu penyakit organ penglihatan. Katarak merupakan penyakit yang ditandai dengan kekeruhan pada lensa yang menyebabkan lapangan pandang menjadi tidak jelas dan dapat mengakibatkan kebutaan permanen. B. Bagaimana klasifikasi Katarak? Menurut Barnard (2003) klasifikasi katarak dapat dibagi berdasarkan morfologis dan berdasarkan permulaan terjadinya katarak. 1. Berdasarkan morfologisnya, katarak dapat dibagi atas: a. Katarak kapsular Katarak kapsular adalah katarak yang melibatkan kapsul lensa, dapat berupa katarak kapsular anterior dan katarak kapsular posterior. Katarak kapsular dapat disebabkan oleh usia, uveitis yang berhubungan dengan sinekia posterior, obat-obatan, radiasi, dan trauma. b. Katarak subkapsular Katarak subkapsular adalah katarak yang melibatkan bagian superfisial korteks atau tepat di bawah kapsul lensa dapat berupa katarak subkapsular anterior dan katarak subkapsular posterior. Katarak subkapsular posterior dapat terjadi akibat usia, radiasi, konsumsi steroid, diabetes, myopia berat dan degenerasi retina. Katarak subkapsular posterior dapat terjadi bersamaan dengan katarak subkapsular posterior dan dapat disebabkan oleh jejas lokal, iritasi, uveitis dan radiasi. c. Katarak kortikal Katarak kortikal adalah katarak yang melibatkan korteks lensa dan merupakan katarak yang paling sering terjadi. Katarak kortikal disebabkan oleh usia dan diabetes. Lapisan kortikal kurang padat dibandingkan nukleus sehingga lebih mudah menjadi sangat terhidrasi akibat ketidakseimbangan elektrolit, yang secepatnya akan mengarah ke kerusakan serat korteks lensa. 73 d. Katarak nuklear Katarak nuklear adalah katarak yang melibatkan bagian nukleus lensa. Katarak nuklear disebabkan oleh faktor usia. Katarak nuklear merupakan sklerosis normal yang berlebihan atau pengerasan dan penguningan nukleus pada usia lanjut. e. Katarak supranuklear Katarak supranuklear adalah katarak yang melibatkan bagian korteks lensa yang paling dalam, tepat di atas nukleus lensa. f. Katarak polar Katarak polar adalah katarak yang melibatkan kapsul lensa dan superfisial korteks lensa hanya di regio polar, dapat berupa katarak polar anterior dan katarak polar posterior. Katarak polar biasanya terdapat pada katarak kongenital atau karena trauma sekunder. g. Katarak campuran Katarak campuran adalah keadaan di mana lebih dari satu tipe katarak muncul bersamaan. Pada awalnya katarak biasanya muncul sebagai satu tipe saja tetapi akan dapat menjadi katarak gabungan ketika bagian lensa yang lain juga mengalami degenerasi. Katarak gabungan mengindikasikan katarak telah lanjut dan perkembangannya harus lebih diperhatikan. Pasien dengan katarak gabungan akan memiliki gejala penurunan visus 2. Klasifikasi berdasarkan permulaan terjadinya katarak a. Katarak kongenital Katarak kongenital adalah katarak yang mulai terjadi sebelum atau segera setelah lahir dan bayi berusia kurang dari satu tahun. Katarak kongenital sering ditemukan pada bayi yang dilahirkan oleh ibu-ibu yang menderita penyakit rubella, galaktosemia, homosisteinuri, diabetes mellitus, hipoparatirodisme, toksoplasmosis, inklusi sitomegalik, dan histopalsmosis. Penyakit lain yang menyertai katarak kongenital biasanya merupakan penyakit-penyakit herediter seperti mikroftalmus, aniridia, koloboma iris, keratokonus, iris heterokrimia, lensa ektopik, 74 displasia retina, dan megalo kornea. Katarak kongenital disebabkan kelainan pada pembentukan lensa sebelum proses kelahiran. Katarak kongenital digolongkan dalam katarak kapsulolentikular di yaitu katarak kapsular dan polaris atau katarak lentikular yaitu katarak kortikal atau katarak nuklear b. Katarak juvenil Katarak juvenil adalah katarak yang mulai terbentuk pada usia kurang dari sembilan tahun dan lebih dari tiga bulan. Katarak juvenil biasanya merupakan penyulit penyakit sistemik ataupun metabolik dan penyakit lainnya seperti : Katarak metabolik seperti katarak diabetik, katarak galaktosemik, katarak hopikalsemik, katarak defisiensi gizi, katarak aminoasiduria, penyakit Wilson, dan katarak yang berhubungan dengan penyakit lain. c. Katarak senil Katarak senil adalah katarak semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut, yaitu usia diatas 50 tahun. Tipe utama pada katarak senilis adalah katarak kortikal, katarak nuklear, dan katarak subkapsular posterior. Walaupn katarak sering diawali oleh tipe yang murni tersebut, mereka akan matang menjadi katarak campuran. Selanjutnya akan dibahas lebih mendetail mengenai katarak senilis. C. Apa saja tanda dan gejala katarak? Tanda dan gejala penyakit katarak antara lain: 1. Penurunan tajam penglihatan 2. Peningkatan derajat myopia 3. Silau 4. Halo (melihat lingkaran disekitar lampu) 5. Diplopia monokuler (pada katarak nuklear) 6. Penurunan sensitivitas kontras 7. Titik hitam di depan mata 75 D. Apa saja faktor yang meningkatkan risiko katarak pada individu? Faktor yang meningkatkan risiko katarak pada individu antara lain: 1. Usia Seiring dengan pertambahan usia, lensa akan mengalami penuaan juga. Keistimewaan lensa adalah terus menerus tumbuh dan membentuk serat lensa dengan arah pertumbuhannya yang konsentris. Tidak ada sel yang mati ataupun terbuang karena lensa tertutupi oleh serat lensa. Akibatnya, serat lensa paling tua berada di pusat lensa (nukleus) dan serat lensa yang paling muda berada tepat di bawah kapsul lensa (korteks). Dengan pertambahan usia, lensa pun bertambah berat, tebal, dan keras terutama bagian nukleus. Pengerasan nukleus lensa disebut dengan nuklear sklerosis. Selain itu, seiring dengan pertambahan usia, protein lensa pun mengalami perubahan kimia. Fraksi protein lensa yang dahulunya larut air menjadi tidak larut air dan beragregasi membentuk protein dengan berat molekul yang besar. Hal ini menyebabkan transparansi lensa berkurang sehingga lensa tidak lagi meneruskan cahaya tetapi malah mengaburkan cahaya dan lensa menjadi tidak tembus cahaya. 2. Radikal bebas Radikal bebas adalah adalah atom atau meolekul yang memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan (Murray, 2003). Radikal bebas dapat merusak protein, lipid, karbohidrat dan asam nukleat sel lensa. Radikal bebas dapat dihasilkan oleh hasil metabolisme sel itu sendiri, yaitu elektron monovalen dari oksigen yang tereduksi saat reduksi oksigen menjadi air pada jalur sitokrom, dan dari agen eksternal seperti energi radiasi. Contohcontoh radikal oksigen adalah anion superoksida (O2-), radikal bebas hidroksil (OH+), radikal peroksil (ROO+), radikal lipid peroksil (LOOH), oksigen tunggal (O2), dan hidrogen peroksida (H2O2). Agen oksidatif tersebut dapat memindahkan atom hidrogen dari asam lemak tak jenuh membran plasma membentuk asam lemak radikal dan menyerang oksigen serta membentuk radikal lipid peroksida. Reaksi ini lebih lanjut akan membentuk lipid peroksida lalu membentuk malondialdehida (MDA). MDA 76 ini dapat menyebabkan ikatan silang antara lemak dan protein. Polimerisasi dan ikatan silang protein menyebabkan aggregasi kristalin dan inaktivasi enzim-enzim yang berperan dalam mekanisme antioksidan seperti katalase dan glutation reduktase. Hal-hal inilah yang dapat menyebabkan kekeruhan pada lensa. 3. Radiasi ultraviolet Radiasi ultraviolet dapat meningkatkan jumlah radikal bebas pada lensa karena tingginya penetrasi jumlah cahaya UV menuju lensa. UV memiliki energi foton yang besar sehingga dapat meningkatkan molekul oksigen dari bentuk triplet menjadi oksigen tunggal yang merupakan salah satu spesies oksigen reaktif sehingga dapat menyebabkan katarak. 4. Merokok Merokok dapat menyebabkan akumulasi kadmium di lensa. Kadmium dapat berkompetisi dengan kuprum dan mengganggu homeostasis kuprum. Kuprum penting untuk aktivitas fisiologis superoksida dismutase di lensa sehingga dengan adanya kadmium menyebabkan fungsi superoksida dismutase sebagai antioksidan terganggu. Hal ini menyebabkan terjadinya kerusakan oksidatif pada lensa dan menimbulkan katarak. 5. Trauma Trauma dapat menyebabkan kerusakan langsung pada protein lensa sehingga timbul katarak. 6. Infeksi Uveitis kronik sering menyebabkan katarak. Pada uveitis sering dijumpai sinekia posterior yang menyebabkan pengerasan pada kapsul anterior lensa. 7. Obat-obatan seperti kortikosteroid Penggunaan steroid jangka panjang dapat meningkatkan resiko terjadinya katarak. Jenis katarak yang sering pada pengguna kortikosteroid adalah katarak subkapsular. 77 8. Penyakit sistemik seperti diabetes Diabetes dapat menyebabkan perubahan metabolisme lensa. Tingginya kadar gula darah menyebabkan tingginya kadar sorbitol lensa. Sorbitol ini menyebabkan peningkatan tekanan osmotik lensa sehingga lensa menjadi sangat terhidrasi dan timbul katarak. 9. Genetik Riwayat keluarga meningkatkan resiko terjadinya katarak dan percepatan maturasi katarak. 10. Myopia Pada penderita myopia dijumpai peningkatan kadar MDA dan penurunan kadar glutation tereduksi sehingga memudahkan terjadinya kekeruhan pada lensa. E. Bagaimana pencegahan katarak? Mencegah katarak dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Rutin melakukan pemeriksaan mata 2. Diet sehat dengan mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan yang mengandung vit C, A, E 3. Menggunakan kacamata hitam bila diluar ruangan untuk melindungi mata dari paparan lanngsung sinar UV 4. Tidak merokok 5. Tidak minum minuman beralkohol 6. Menghindari penggunaan obat obatan 78 DEMAM A. Apakah Demam itu? Demam (febris) adalah suatu kondisi yang ditandai dengan meningkatnya suhu tubuh di atas 37ËšC. Demam merupakan salah satu penyakit yang paling sering terjadi pada masyarakat seperti anak anak dan orang dewasa. B. Bagaimana tanda gejala demam? Tanda gejala demam dapat dilihat dari adanya suhu yang meningkat lebih 37â—¦C pada termometer. Individu akan menggigil (merasa dingin), lesu, gelisah, sulit tidur, berkeringat, wajah merah dan mata berair sampai selera makan turun. C. Apa saja tipe Demam? Beberapa tipe demam yang mungkin dijumpai antara lain: 1. Demam septik Pada tipe demam septik, suhu badan berangsur naik ke tingkat yang tinggi sekali pada malam hari dan turun kembali ke tingkat di atas normal pada pagi hari. 2. Demam remiten Pada tipe demam remiten, suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu badan normal. Perbedaan suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai dua derajat dan tidak sebesar perbedaan suhu yang dicatat pada demam septik. 3. Demam intermiten Pada tipe demam intermiten, suhu badan turun ke tingkat yang normal selama beberapa jam dalam satu hari. Bila demam seperti ini terjadi setiap dua hari sekali disebut tersiana dan bila terjadi dua hari bebas demam di antara dua serangan demam disebut kuartana. 4. Demam kontinyu Pada tipe demam kontinyu variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu derajat. Pada tingkat demam yang terus menerus tinggi sekali disebut hiperpireksia. 79 5. Demam siklik Pada tipe demam siklik terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang diikuti oleh periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti oleh kenaikan suhu seperti semula. D. Apa saja fase demam? Demam memiliki tiga fase yaitu: fase kedinginan, fase demam, dan fase kemerahan. Fase pertama yaitu fase kedinginan merupakan fase peningkatan suhu tubuh yang ditandai dengan vasokonstriksi pembuluh darah dan peningkatan aktivitas otot yang berusaha untuk memproduksi panas sehingga tubuh akan merasa kedinginan dan menggigil. Fase kedua yaitu fase demam merupakan fase keseimbangan antara produksi panas dan kehilangan panas di titik patokan suhu yang sudah meningkat. Fase ketiga yaitu fase kemerahan merupakan fase penurunan suhu yang ditandai dengan vasodilatasi pembuluh darah dan berkeringat yang berusaha untuk menghilangkan panas sehingga tubuh akan berwarna kemerahan E. Apa saja faktor yang mempengaruhi demam? Faktor yang mempengaruhi demam antara lain: 1. Infeksi Demam akibat infeksi bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur, ataupun parasite yang menghasilkan pirogen. Pirogen eksogen adalah produk mikroorganisme seperti toksin atau mikroorganisme seutuhnya. Proses terjadinya demam dimulai dari stimulasi sel-sel darah putih (monosit, limfosit, dan neutrofil) oleh pirogen. Sel-sel darah putih tersebut akan mengeluarkan pirogen endogen sehingga pirogen endogen dan eksogen merangsang endotelium hipotalamus untuk membentuk prostaglandin. Prostaglandin yang terbentuk kemudian akan meningkatkan patokan termostat di pusat termoregulasi hipotalamus. Hipotalamus akan menganggap suhu sekarang lebih rendah dari suhu patokan yang baru sehingga ini memicu mekanisme-mekanisme untuk meningkatkan panas antara lain menggigil, vasokonstriksi kulit dan mekanisme volunter seperti 80 memakai selimut. Sehingga akan terjadi peningkatan produksi panas dan penurunan pengurangan panas yang pada akhirnya akan menyebabkan suhu tubuh naik ke patokan yang baru tersebut 2. Penyakit Non infeksi Penyakit seperti tumor atau kanker dapat mempengaruhi pusat pengaturan suhu tubuh yaitu hipotalamus. Sel sel kanker memproduksi zat pirogen yang dapat mempengaruhi set poin pada hipotalamus sehingga dapat menyebabkan terjadinya demam 3. Suhu lingkungan Suhu tubuh dapat mengalami pertukaran dengan lingkungan, artinya panas tubuh dapat hilang atau berkurang akibat lingkungan yang lebih dingin. Begitu juga sebaliknya, lingkungan dapat meningkatkan suhu tubuh manusia. Perpindahan suhu antara manusia dan lingkungan terjadi sebagian besar melalui kulit 4. Dehidrasi Apabila seseorang kehilangan cairan dan elektrolit maka eletrolit yang ada di pembuluh darah berkurang. Padahal dalam proses metabolism dihipotalamus anterior membutuhkan hipotalamus dalam elektrolit tersebut mempertahankan sehingga termoregulasi mempengaruhi dan akhirnya menyebabkan demam 5. Latihan fisik Latihan fisik yang berlebihan dapat menimbulkan panas. Aktivitas selain merangsang peningkatan laju metabolisme, mengakibatkan gesekan antar komponen otot atau organ yang menghasilkan energi termal. Latihan (aktivitas) dapat meningkatkan suhu tubuh hingga 38,3-40,0 °C. F. Bagaimana mencegah terjadinya demam? Pencegahan demam dapat dilakukan dengan cara menghindari suhu lingkungan yang tinggi, menjaga pola hidup sehat agar tidak mengalami infeksi yang berasal dari virus, bakteri, jamur dan lain lain. mengatur latihan fisik agar jangan sampai berlebihan sebab dapat juga menyebabkan demam. 81 DEMAM BERDARAH DENGUE A. Apakah demam berdarah dengue itu? Demam Berdarah Dengue adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes. Albopictus yang ditandai dengan demam 2-7 hari disertai dengan manifestasi perdarahan, penurunan jumlah trombosit <100.000/mm3, adanya kebocoran plasma ditandai peningkatan hematokrit ≥ 20 % dari nilai normal (Kemenkes RI, 2013) B. Apakah tanda dan gejala DBD ? Tanda dan gejala DBD antara lain adalah : 1. Demam Siklus demam DBD memiliki kekhasan, turun naik dengan pola menyerupai bentuk pelana kuda. Anak mengalami fase demam tinggi antara 39-40° Celcius. Kemudian akan masuk ke dalam fase kritis dengan gejala demamnya menurun drastis (kembali ke 37° C). Pada fase itu sering kali penderita diduga mulai sembuh. Padahal ia justru sedang mengalami shock syndrome yang ditandai dengan penurunan suhu tubuh tiba-tiba tadi, denyut nadi cepat dan lemah, gelisah, kesadaran menurun, ujung tangan dan kaki teraba dingin, bibir kebiruan, serta wajah pucatdan tubuh berkeringat. Fase kritis ini juga sering disertai perdarahan (mimisan, timbul bintik merah pada kulit, perdarahan usus, muntah darah, gusi berdarah, darah pada tinja atau warnanya kehitarnan). Syok dapat terjadi setelah 2 sampai 6 hari sejak gejala DBD timbul. Bila terjadi syok, DBD disebut juga Dengue Syok Syndrome atau DSS. Pasien dengan DSS yang tak tertangani biasanya berakhir dengan kematian. Sebaliknya, bila fase kritis ini dapat dilewati, maka pada hari ke-6 dan ke-7 sejak gejala DBD muncul, anak akan memasuki fase penyembuhan. Demam yang tadinya turun akan naik kembali sebagai bagian dari reaksi tahap penyembuhan hingga akhirnya suhu tubuh kembali normal dan secara umum kondisi anak membaik. Anak terlihat aktif dan nafsu makan meningkat. 82 2. Manifestasi perdarahan seperti uji torniket positif, bintik perdarahan (petechie), mimisan, gusi berdarah, muntah darah, BAB berdarah. Hal ini disebabkan bocornya pembuluh kapiler 3. Penurunan jumlah trombosit 100.000 / mm3. Hal ini terjadi karena perembesan plasma yang terjadi secara terus menerus yang disebabkan bocornya pembuluh kapiler 4. Tanda-tanda kebocoran plasma bisa berupa peningkatan hematokrit ≥ 20% dari nilai baseline, efusi pleura, ascites, dan atau hypoproteinemia/ hipo albuminemia (Kemenkes RI, 2013). C. Bagaimanakah Derajat DBD? WHO 1997, dalam Hasibuan (2012) membagi demam berdarah dengue menjadi 4 derajat yaitu: a. Derajat I Demam disertai gejala-gejala umum yang tidak khas dan manifestasi perdarahan spontan satu-satunya adalah uji tourniquet positif. b. Derajat II Gejala-gejala derajat I, disertai gejala-gejala perdarahan kulit spontan atau manifestasi perdarahan yang lebih berat. c. Derajat III Didapatkan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lemah, hipotensi, sianosis disekitar mulut, kulitdingin dan lembab, gelisah, d. Derajat IV Shock berat, nadi tidak dapat diraba dan tekanan darah tidak terukur. D. Apa saja faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena DBD? Faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena DBD antara lain sebagai berikut: 1. Tidak menggunakan anti nyamuk atau obat nyamuk Anti nyamuk atau obat nyamuk berfungsi untuk mencegah nyamuk mendekat atau hinggap di tubuh kita. Namun apabila seseorang tidak 83 menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk maka dia akan lebih berisiko terkena DBD daripada individu yang menggunakan anti nyamuk. 2. Tidak memakai kelambu pada saat tidur Kelambu berfungsi untuk mencegah nyamuk mengigit tubuh kita. Tidur tanpa menggunakan kelambu dapat meningkatkan risiko digigit nyamuk sehingga dapat meningkatkan risiko terkena DBD 3. Lingkungan yang jarak rumah berdekatan satu sama lain dan terdapat banyak sampah Lingkungan yang jarak rumahnya terlalu berdekatan akan mengakibatkan pencahayaan sinar matahari kurang baik sehingga lingkungan tersebut akan tampak gelap dan disukai oleh nyamuk. Demikian halnya dengan sampah yang berserakan seperti kaleng dan tong yang tidak terpakai yang dapat menyebabkan air tergenang pada tempat tersebut. Hal ini juga dapat menjadi tempat bersarangnya nyamuk sehingga menyebabkan seseorang lebih rentan terkena gigitan nyamuk penyebab DBD 4. Daya tahan tubuh lemah Virus DBD dapat dilawan jika daya tahan tubuh kuat, namun ketika daya tahan tubuh individu menurun maka ketika terkena gigitan nyamuk mereka akan lebih rentan terkena DBD daripada individu dengan daya tahan tubuh kuat. E. Bagaimana Cara Mencegah DBD? Cara mencegah DBD adalah dengan memutus mata rantai penularannya yaitu dengan memberantas nyamuk dan menghindari gigitannya 1. Memberantas nyamuk dapat dilakukan dengan menguras tempat penampungan air dan mengubur sampah yang dapat menjadi tempat bersarangnya nyamuk dan menutup genangan air. 2. Melakukan penyemprotan atau pengasapan untuk membunuh nyamuk 3. Memelihara ikan pemakan jentik 4. Membunuh jentik nyamuk dengan bubuk abate atau bahan kimia lainnya 84 5. Memakai anti nyamuk atau obat nyamuk khususnya pagi, sore dan malam hari 6. Menggunakan kelambu ketika tidur 85 MALARIA A. Apakah Malaria Itu? Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit plasmodium. B. Apa saja jenis malaria? Jenis malaria antara lain sebagai berikut: 1. Malaria falsiparum Malaria falsiparum disebabkan oleh Plasmodium falciparum. Gejala demam timbul intermiten dan dapat kontinyu. Jenis malaria ini paling sering menjadi malaria berat yang menyebabkan kematian. 2. Malaria vivaks Malaria vivaks disebabkan oleh Plasmodium vivax. Gejala demam berulang dengan interval bebas demam 2 hari. Telah ditemukan juga kasus malaria berat yang disebabkan oleh Plasmodium vivax. 3. Malaria ovale Malaria ovale disebabkan oleh Plasmodium ovale. Manifestasi klinis biasanya bersifat ringan. Pola demam seperti pada malaria vivaks 4. Malaria malariae Malaria malariae disebabkan oleh Plasmodium malariae. Gejala demam berulang dengan interval bebas demam 3 hari. 5. Malaria knowlesi Malaria knowlesi disebabkan oleh Plasmodium knowlesi. Gejala demam menyerupai malaria falsiparum. C. Bagaimana tanda gejala Malaria? Tanda gejala malaria antara lain sebagai berikut: 1. Demam Demam periodic yang berkaitan dengan saat pecahnya skizon matang (sporulasi). Pada malaria tertian (P.vivax dan P.ovale),pematangan skizon setiap 48 jam maka periodisitas demamnya setiap hari-3, sedangkan malaria kuartana (P.malariae) pematangannya tiap 72 jam dan periodisitas 86 demamnya tiap 4 hari. Tiap serangan ditansai dengan beberapa serangan demam periodic. Demam khas malaria terdiri atas 3 stadium, yaitu menggigil (15 menit- 1 jam), puncak demam(2-6 jam), dan berkeringat terhadap parasit dalam tubuh dan ada respon imun. 2. Splenomegali Splenomegali merupakan gejala khas malaria kromik. Limpa mengalami kongesti, menghitam, dan menjadi keras karena timbunan pigmen eritrosit parasit dan juga jaringan ikat yag bertambah 3. Anemia Derajat anemia tergantung pada sepsis penyebab, yang paling berat adalah anemia karena P.falciparum,. anemia disebabkan oleh penghancuran eritrosit yang berlebihan 4. Ikterus Ikterus disebabkan karena hemolisis dan ganguan hepar sehingga penderita tampak kuning. D. Apa saja faktor yang meningkatkan risiko individu mengalami malaria? Faktor yang meningkatkan risiko malaria pada individu antara lain: 1. Cara hidup Cara hidup sangat berpengaruh terhadap penularan malaria. Misalnya: tidur tidak memakai kelambu, tidak menggunakan obat anti nyamuk dan senang berada di luar rumah pada malam hari. 2. Lingkungan Individu yang tinggal di wilayah pegunungan atau hutan lebih rentan menderita malaria sebab wilayah tersebut merupakan tempat hidup nyamuk penyebab malaria. Lingkungan tergenang air juga dapat meningkatkan risiko malaria pada individu. 3. Pekerjaan Individu dengan pekerjaan seperti penambang, petani jauh lebih berisiko terkena malaria dibanding pekerjaan kantoran. 86 E. Bagaimana Pencegahan Malaria? Pencegahan malaria dapat dilakukan dengan cara : 1. Memberantas nyamuk penyebab malaria Memberantas nyamuk dapat dilakukan dengan menguras tempat penampungan air dan mengubur sampah yang dapat menjadi tempat bersarangnya nyamuk dan menutup genangan air. Melakukan penyemprotan atau pengasapan untuk membunuh nyamuk. Memelihara ikan pemakan jentik di kolam penampungan air. Membunuh jentik nyamuk dengan bubuk abate atau bahan kimia lainnya 2. Mencegah gigitan nyamuk Memakai anti nyamuk atau obat nyamuk khususnya pagi, sore dan malam hari. Menggunakan kelambu ketika tidur. Tidak masuk ke hutan atau area pegunungan tanpa memakai anti nyamuk atau obat anti malaria 87 KANKER SERVIKS A. Apakah Kanker Serviks Itu? Kanker adalah pertumbuhan sel yang tidak terkontrol pada bagian tubuh tertentu (American Cancer Society, 2014). Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya, sel-sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian. Kanker sering dikenal oleh masyarakat sebagai tumor, padahal tidak semua tumor adalah kanker. Tumor adalah segala benjolan tidak normal atau abnormal. Tumor dibagi dalam 2 golongan, yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Kanker adalah istilah umum untuk semua jenis tumor ganas (Yayasan Kanker Indonesia, 2013). Kanker pada dasarnya dinamai berdasarkan lokasi tempat sel itu tumbuh. Salah satu jenis kanker yang sering terjadi pada masyarakat ialah kanker serviks yaitu pertumbuhan sel yang abnormal yang terjadi pada leher rahim B. Apa Tanda Gejala Kanker Serviks? Gejala awal kondisi pra-kanker umumnya ditandai dengan ditemukannya sel-sel abnormal. Sering kali pula kanker serviks tidak menimbulkan gejala. Namun bila sel-sel abnormal ini berkembang menjadi kanker serviks barulah muncul gejala-gejala kanker serviks sebagai berikut : 1. Munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan seksual (contact bleeding). 2. Perdarahan vagina yang tidak normal, seperti perdarahan di luar siklus menstruasi, perdarahan di antara periode menstruasi yang regular, periode menstruasi yang lebih lama dan lebih banyak dari biasanya, dan perdarahan setelah menopause. 3. Keputihan yang berlebihan dan tidak normal. 4. Penurunan berat badan secara drastis 5. Apabila kanker sudah menyebar ke panggul, maka pasien akan menderita keluhan nyeri panggul, hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal 88 C. Bagaimana Stadium kanker serviks? Stadium kanker serviks adalah sebagai berikut: 1. Stadium 0 Karsinoma in situ, karsinoma intraepithelial 2. Stadium 1 Karsinoma masih terbatas di serviks (penyebaran ke korpus uteri diabaikan) 3. Stadium Ia Invasi kanker ke stroma hanya dapat dikenali secara mikroskopik. Kedalaman invasi stroma tidak lebih dari 5 mm dan lebarnya tidak lebih dari 7 mm 4. Stadium Ia1 Invasi ke stroma dengan kedalaman tidak lebih dari 3 mm dan lebar tidak lebih dari 7 mm 5. Stadium Ia2 Invasi ke stroma dengan kedalaman lebih dari 3 mm tapi kurang dari 5 mm dan lebar tidak lebih dari 7 mm 6. Stadium Ib Lesi terbatas di serviks atau secara mikroskopis lebih dari Ia 7. Stadium Ib1 Besar lesi secara klinis tidak lebih dari 4 cm 8. Stadium Ib2 Besar lesi secara klinis lebih dari 4 cm 9. Stadium II Telah melibatkan vagina, tetapi belum sampai 1/3 bawah atau infiltrasi ke parametrium belum mencapai dinding panggul. 10. Stadium IIa Telah melibatkan vagina tapi belum melibatkan parametrium 11. Stadium IIb Infiltrasi ke parametrium, tetapi belum mencapai dinding panggul 89 12. Stadium III Telah melibatkan 1/3 bawah vagina atau adanya perluasan sampai dinding panggul. Kasus dengan hidronefrosis atau gangguan fungsi ginjal dimasukkan dalam stadium ini, kecuali kelainan ginjal dapat dibuktikan oleh sebab lain 13. Stadium IIIa Keterlibatan 1/3 bawah vagina dan infiltrasi parametrium belum mencapai dinding panggul 14. Stadium IIIb Perluasan sampai dinding panggul atau adanya hidronefrosis atau gangguan fungsi ginjal 15. Stadium IV Perluasan ke luar organ reproduksi 16. Stadium IVa Keterlibatan mukosa kandung kemih atau mukosa rektum 17. Stadium IVb Metastase jauh atau telah keluar dari rongga panggul D. Apa saja faktor yang mempengaruhi terjadinya kanker serviks? Faktor yang mempengaruhi terjadinya kanker serviks antara lain sebagai berikut: 1. Infeksi Human Papilloma Virus (HPV) adalah virus yang tersebar luas menular melalui hubungan seksual. Infeksi HPV telah diidentifikasi sebagai faktor resiko yang paling utama untuk kanker serviks. Di antara lebih dari 125 jenis HPV terdapat jenis HPV yang agresif (HPV 16 dan 18) yang dapat menyebabkan transformasi sel-sel menjadi ganas di serviks 2. Kontrasepsi Pemakaian kontrasepsi oral dalam waktu lama dari 4 atau 5 tahun dapat meningkatkan resiko terkena kanker serviks sebesar 1,5-2,5 kali. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kontrasepsi oral menyebabkan wanita sensitive terhadap HPV yang dapat menyebabkan adanya peradangan pada genitalia sehingga beresiko untuk terjadinya kanker serviks 90 3. Merokok Wanita yang merokok memiliki resiko dua kali lebih besar terhadap kanker serviks daripada non-perokok. Bahan-bahan kimia yang ditemukan dalam rokok setelah terhisap melalui paru-paru dapat terdistribusi luas ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Beberapa senyawa tersebut dapat dijumpai pada lender serviks wanita yang merokok. Peneliti meyakini bahwa bahan-bahan kimia tersebut dapat merusak DNA pada sel-sel serviks dan berkontribusi terhadap berkembangnya kanker serviks 4. Umur Perempuan yang rawan mengidap kanker serviks adalah mereka yang berusia 35-50 tahun. Hal ini diduga karena seiring pertambahn usia terjadi perubahan anatomi (retraksi) dan histology (metaplasia) 5. Usia pertama kali menikah. Menikah pada usia kurang 20 tahun dianggap terlalu muda untuk melakukan hubungan seksual dan berisiko terkena kanker leher rahim 10-12 kali lebih besar daripada mereka yang menikah pada usia > 20 tahun. Hubungan seks idealnya dilakukan setelah seorang wanita benar-benar matang. Ukuran kematangan bukan hanya dilihat dari sudah menstruasi atau belum. Kematangan juga bergantung pada sel-sel mukosa yang terdapat di selaput kulit bagian dalam rongga tubuh. Umumnya sel-sel mukosa baru matang setelah wanita berusia 20 tahun ke atas. Jadi, seorang wanita yang menjalin hubungan seks pada usia remaja, paling rawan bila dilakukan di bawah usia 16 tahun. Hal ini berkaitan dengan kematangan sel-sel mukosa pada serviks. Pada usia muda, sel-sel mukosa pada serviks belum matang. Artinya, masih rentan terhadap rangsangan sehingga tidak siap menerima rangsangan dari luar termasuk zat-zat kimia yang dibawa sperma, karena masih rentan, selsel mukosa bisa berubah sifat menjadi kanker. Sifat sel kanker selalu berubah setiap saat yaitu mati dan tumbuh lagi. Dengan adanya rangsangan, sel bisa tumbuh lebih banyak dari sel yang mati, sehingga perubahannya tidak seimbang lagi. Kelebihan sel ini akhirnya bisa berubah sifat menjadi 91 sel kanker. Lain halnya bila hubungan seks dilakukan pada usia di atas 20 tahun, dimana sel-sel mukosa tidak lagi terlalu rentan terhadap perubahan. 6. Aktifitas seksual Wanita dengan aktivitas seksual yang tinggi, dan sering berganti-ganti pasangan. Berganti-ganti pasangan akan memungkinkan tertularnya penyakit kelamin, salah satunya Human Papilloma Virus (HPV). Virus ini akan mengubah sel-sel di permukaan mukosa hingga membelah menjadi lebih banyak sehingga tidak terkendali sehingga menjadi kanker. 7. Paritas (jumlah kelahiran). Semakin tinggi risiko pada wanita dengan banyak anak, apalagi dengan jarak persalinan yang terlalu pendek. Dari berbagai literatur yang ada, seorang perempuan yang sering melahirkan (banyak anak) termasuk golongan risiko tinggi untuk terkena penyakit kanker leher rahim. Dengan seringnya seorang ibu melahirkan, maka akan berdampak pada seringnya terjadi perlukaan di organ reproduksinya yang akhirnya dampak dari luka tersebut akan memudahkan timbulnya Human Papilloma Virus (HPV) sebagai penyebab terjadinya penyakit kanker leher rahim. E. Bagaimana Pencegahan kanker serviks? Pencegahan kanker serviks dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Pencegahan Primer Cara-cara pencegahan primer adalah sebagai berikut: a. Tundalah hubungan seksual sampai usia diatas remaja b. Batasi jumlah pasangan c. Menolak berhubungan seksual dengan yang mempunyai banyak pasangan d. Menolak berhubungan seksual dengan orang terinfeksi genital e. Hubungan seksual yang aman f. Berhenti merokok. 92 2. Pencegahan sekunder Pencegahan sekunder adalah pencegahan yang dilakukan dengan cara uji pemeriksaan dengan teratur. Hal ini dapat dilakukan pada : a. Semua wanita usia 18 tahun atau telah melakukan hubungan seksual. b. Bila telah tiga kali pap smear dan hasilnya normal maka pemeriksaan akan lebih jarang. c. Wanita yang telah dilakukan pengangkatan rahim. d. Wanita yang telah menopause masih dibutuhkan pemeriksaan uji pap. 93 KANKER PAYUDARA A. Apakah Kanker Payudara itu? Kanker payudara adalah pertumbuhan sel yang abnormal berupa keganasan yang terjadi pada payudara. Kanker bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara. Menurut Depkes RI (2009) kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara tidak termasuk kulit B. Apa saja jenis kanker payudara? Berdasarkan gambaran histologis, WHO membuat klasifikasi kanker payudara sebagai berikut. 1. Kanker Payudara Non Invasif a. Karsinoma intraduktus non invasive Karsinoma intraduktus adalah karsinoma yang mengenai duktus disertai infiltrasi jaringan stroma sekitar. Terdapat 5 subtipe dari karsinoma intraduktus, yaitu : komedokarsinoma, solid, kribriformis, papiler, dan mikrokapiler. Komedokarsinoma ditandai dengan sel-sel yang berproliferasi cepat dan memiliki derajat keganasan tinggi. Karsinoma jenis ini dapat meluas ke duktus ekskretorius utama, kemudian menginfiltrasi papilla dan areola, sehingga dapat menyebabkan penyakit Paget pada payudara. b. Karsinoma lobular insitu Karsinoma ini ditandai dengan pelebaran satu atau lebih duktus terminal dan atau tubulus, tanpa disertai infiltrasi ke dalam stroma. Sel-sel berukuran lebih besar dari normal, inti bulat kecil dan jarang disertai mitosis. 2. Kanker Payudara Invasif a. Karsinoma duktus invasive Karsinoma jenis ini merupakan bentuk paling umum dari kanker payudara. Karsinoma duktus infiltratif merupakan 65-80% dari karsinoma payudara. Secara histologis, jaringan ikat padat tersebar 94 berbentuk sarang. Sel berbentuk bulat sampai poligonal, bentuk inti kecil dengan sedikit gambaran mitosis. Pada tepi tumor, tampak sel kanker mengadakan infiltrasi ke jaringan sekitar seperti sarang, kawat atau seperti kelenjar. Jenis ini disebut juga sebagai infiltrating ductus carcinoma not otherrwiser spercifierd (NOS), scirrhous carcinoma, infiltrating carcinoma, atau carcinoma simplex. b. Karsinoma lobular invasive Jenis ini merupakan karsinoma infiltratif yang tersusun atas sel-sel berukuran kecil dan seragam dengan sedikit pleimorfisme. Karsinoma lobular invasive biasanya memiliki tingkat mitosis rendah. Sel infiltratif biasanya tersusun konsentris disekitar duktus berbentuk seperti target. Sel tumor dapat berbentuk signet-ring, tubuloalveolar, atau solid. c. Karsinoma musinosum Pada karsinoma musinosum ini didapatkan sejumlah besar mucus intra dan ekstraseluler yang dapat dilihat secara makroskopis maupun mikroskopis. Secara histologis, terdapat 3 bentuk sel kanker. Bentuk pertama, sel tampak seperti pulau-pulau kecil yang mengambang dalam cairan musin basofilik. Bentuk kedua, sel tumbuh dalam susunan kelenjar berbatas jelas dan lumennya mengandung musin. Bentuk ketiga terdiri dari susunan jaringan yang tidak teratur berisi sel tumor tanpa diferensiasi, sebagian besar sel berbentuk signet-ring. d. Karsinoma meduler Sel berukuran besar berbentuk polygonal/lonjong dengan batas sitoplasma tidak jelas. Diferensiasi dari jenis ini buruk, tetapi memiliki prognosis lebih baik daripada karsinoma duktus infiltratif. Biasanya terdapat infiltrasi limfosit yang nyata dalam jumlah sedang diantara sel kanker, terutama dibagian tepi jaringan kanker. e. Karsinoma papiler invasive Komponen invasif dari jenis karsinoma ini berbentuk papiler. 95 f. Karsinoma tubuler Pada karsinoma tubuler, bentuk sel teratur dan tersusun secara tubuler selapis, dikelilingi oleh stroma fibrous. Jenis ini merupakan karsinoma dengan diferensiasi tinggi. g. Karsinoma adenokistik Jenis ini merupakan karsinoma invasif dengan karakteristik sel yang berbentuk kribriformis. Sangat jarang ditemukan pada payudara. h. Karsinoma apokrin Karsinoma ini didominasi dengan sel yang memiliki sitoplasma eosinofilik, sehingga menyerupai sel apokrin yang mengalami metaplasia. Bentuk karsinoma apokrin dapat ditemukan juga pada jenis karsinoma payudara yang lain. C. Bagaimanakah tanda gejala kanker payudara? Tanda gejala awal berupa sebuah benjolan yang biasanya dirasakan berbeda dari jaringan payudara di sekitarnya, tidak menimbulkan nyeri dan biasanya memiliki pinggiran yang tidak teratur. Pada stadium awal, jika didorong oleh jari tangan, benjolan bisa digerakkan dengan mudah di bawah kulit. Pada stadium lanjut, benjolan biasanya melekat pada dinding dada atau kulit di sekitarnya. Pada kanker stadium lanjut, bisa terbentuk benjolan yang membengkak atau borok di kulit payudara. Kadang kulit diatas benjolan mengkerut dan tampak seperti kulit jeruk. Tanda gejala lainnya yang mungkin ditemukan: 1. Benjolan atau massa di ketiak 2. Perubahan ukuran atau bentuk payudara 3. Keluar cairan yang abnormal dari puting susu (biasanya berdarah atau berwarna kuning sampai hijau, mungkin juga bernanah) 4. Perubahan pada warna atau tekstur kulit pada payudara, puting susu maupun areola (daerah berwana coklat tua di sekeliling puting susu) 5. Payudara tampak kemerahan 6. Kulit di sekitar puting susu bersisik 7. Puting susu tertarik ke dalam atau terasa gatal 96 8. Nyeri payudara atau pembengkakan salah satu payudara . Penentuan ukuran dan penyebaran tumor berdasarkan 3 kategori yaitu tumor size (T), regional limpho nodus (N) dan metastase jauh (M). Berikut ini penjelasannya: 1. Tumor Size ( T ) a. Tx : Tak ada tumor b. To : Tak dapat ditunjukkan adanya tumor primer c. T1 : Tumor dengan diameter, kurang dari 2 cm d. T2 : Tumor dengan diameter 2-5 cm e. T3 : Tumor dengan diameter lebih dari 5 cm f. T4 : Tumor tanpa memandang ukurannya telah menunjukkan perluasan secara langsung ke dinding thorak atau kulit. 2. Regional Limpho Nodus ( N ) a. Nx : Kelenjar ketiak tak teraba b. No : Tak ada metastase kelenjar ketiak homolateral c. N1 : Mestastase ke kelenjar ketiak homolateral tapi masih bisa digerakan d. N2 : Mestastase ke kelenjar ketiak hormonal, melekat terfiksasi satu sama lain atau jaringan sekitarnya e. N3 : Mestastase ke kelenjar homolateral supraklavikuler atau infraklavikuler atau edema lengan. 3. Mestastase Jauh ( M ) a. Mo: Tak ada mestastasee jauh b. M1: Mestastase jauh termasuk perluasan ke dalam kulit di luar payudara. D. Bagaimana Stadium Kanker Payudara? Kanker payudara terdiri atas stadium sebagai berikut: 1. Stadium I (stadium dini) Besarnya tumor tidak lebih dari 2-2,25 cm, dan tidak terdapat penyebaran (metastasis) pada kelenjar getah bening ketiak. Pada stadium ini kemungkinan kesembuhan sempurna adalah 70%. Pemeriksaan ada atau 97 tidaknya metastasis ke bagian tubuh yang lain harus dilakukan di laboratorium. 2. Stadium II Tumor sudah lebih dari 2,25 cm dan sudah terjadi mestastasis pada kelenjar getah bening di ketiak. Kemungkinan untuk sembuh pada stadium ini hanya 30-40 % tergantung pada luasnya penyebaran sel kanker. Tindakan operasi biasanya dilakukan pada sadium I dan II untuk mengangkat sel-sel kanker yang ada pada seluruh bagian penyebaran dan setelah operasi dilakukan penyinaran untuk memastikan tidak adanya sel-sel kanker yang tertinggal. 3. Stadium III Tumor sudah cukup besar 3-5 cm, sel kanker hampir menyebar keseluruh tubuh, dan kemungkinan untuk sembuh tinggal sedikit. Biasanya pengobatan hanya dilakukan penyinaran dan kemoterapi (pemberian obat yang dapat membunuh sel kanker). Kadang-kadang juga dilakukan operasi untuk mengangkat payudara bagian yang parah. Benjolan sudah menonjol ke permukaan kulit dan pecah/berdarah. 4. Stadium IV Tumor sudah berukuran besar >5 cm, sel kanker telah menyebar/bermestastase ke seluruh organ tubuh, dan biasanya penderita mulai lemah. Pengobatan payudara sudah tidak ada artinya lagi. Biasanya pengobatan dilakukan dengan terapi hormonal dengan syarat Estrogen Reseptor (ER) atau Progesteron Reseptor (PR) positif karena penderita terlalu lemah dengan syarat mempertimbangkan kemoterapi yang sudah didapat sebelumnya E. Apa saja faktor yang meningkatkan risiko kanker payudara? Faktor-faktor yang meningkatkan risiko kanker payudara diantaranya adalah: 1. Umur Wanita yang berumur lebih dari 40 tahun mempuyai risiko kanker payudara lebih besar dibandingkan umur kurang dari 40 tahun. Hal ini di karenakan pada umur ini kebanyakan wanita melakukan mamografi pada program 98 pemeriksaan payudara setempat. Banyak kasus kanker payudara yang ditemukan terjadi pada wanita berumur antara 40-64 tahun. 2. Jenis Kelamin Jenis kelamin berpengaruh untuk terjadinya kanker payudara, wanita mempunyai risiko lebih tinggi dibandingkan pria. Menurut penelitian di Inggris 99% dari semua kasus kanker payudara terjadi pada wanita dan pada pria hanya 1% saja 3. Umur Menarche Pada wanita yang riwayat menarchenya lambat insedensinya lebih rendah akan tetapi menarche awal (dibawah 12 tahun) termasuk dalam faktor risiko terjadinya kanker payudara 4. Umur Menopause Wanita yang umur menopausnya terlambat atau lebih dari 50 tahun mempuyai resiko terkena kanker payudara lebih besrar dibandingkan wanita yang umur menopausnya normal yaitu umur kurang dari 50 tahun 5. Riwayat keluarga dengan kanker payudara (genetik) Risiko terkena kanker payudara meningkat pada wanita yang mempunyai ibu atau saudara perempuan yang terkena kanker payudara. Semua saudara dari penderita kanker payudara memiliki peningkatan risiko mengalami kanker payudara 6. Pemakaian pil KB atau terapi sulih estrogen. Pil KB bisa sedikit meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara, yang tergantung kepada usia, lamanya pemakaian dan faktor lainnya. Belum diketahui berapa lama efek pil akan tetap ada setelah pemakaian pil dihentikan. Terapi sulih estrogen yang dijalani selama lebih dari 5 tahun tampaknya juga sedikit meningkatkan resiko kanker payudara dan resikonya meningkat jika pemakaiannya lebih lama. 7. Penyinaran. Pemaparan terhadap penyinaran (terutama penyinaran pada dada), pada masa kanakkanak bisa meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara. 99 F. Bagaimana Pencegahan Kanker Payudara? Pencegahan kanker payudara antara lain sebagai berikut: 1. Menghindari terapi hormon Kombinasi terapi hormon estrogen dan progestin dapat meningkatkan risiko terkena kanker pada payudara, disarankan tidak mengambil terapi hormon lebih dari 5 tahun 2. Hindari konsumsi pil KB Konsumsi pil KB tentu memiliki potensi manfaat dan risiko yang masingmasing harus di waspadai terjadi pada tubuh kita. Beberapa pil KB memiliki kandungan estrogen yang menjadi pemicu terjadinya kanker payudara. Studi telah menunjukkan bahwa perempuan yang mengkonsumsi pil KB memiliki risiko lebih tinggi di bandingkan dengan wanita yang tidak mengkonsumsi. Risiko ini akan hilang seiring dengan dihentikan penggunaannya. 3. Hindari Radiasi Ada berbagai jenis radiasi yang mungkin anda dapatkan, terutama pada saat pemeriksaan medis, seperti CT Scan, pemeriksaan MRI, dan rontgen. Sejumlah studi menemukan bahwa risiko tertinggi terkena kanker payudara yang disebabkan oleh radiasi adalah pada saat pubertas dimana payudara mulai terbentuk. Selain itu risiko ini juga meningkat jika radiasi sinar X dilakukan di dada pada saat orang tersebut berusia 20 tahun ke bawah. 4. Menghindari perilaku merokok sebab zat yang terkandung dalam rokok mengandung karsinogen atau zat yang memicu kanker. 5. Menghindari polusi atau radikal bebas sebab radikal bebas juga dapat menjadi penyebab kanker. 6. Mengonsumsi makanan yang dapat mencegah kanker seperti buah sirsak 7. Screening Payudara Jika Usia Sudah > 50 Tahun Fakta di lapangan telah menunjukkan bahwa wanita yang berusia di atas 50 tahun mengalami tingkat risiko yang lebih tinggi. Untuk itu Screening atau pemeriksaan yang lebih rutin jika anda telah berusia di atas 50 tahun akan sangat bermanfaat untuk menghindari terkena jenis kanker berbahaya ini. 100 KANKER PARU A. Apakah kanker paru itu? Kanker paru-paru merupakan penyakit dengan ciri khas adanya pertumbuhan sel yang tidak terkontrol pada jaringan paru-paru. Bila tidak dirawat, pertumbuhan sel ini dapat menyebar ke luar dari paru-paru melalui suatu proses yang disebut metastasis ke jaringan yang terdekat atau bagian tubuh yang lainnya. B. Apa saja klasifikasi kanker paru? 1. Kanker Paru-paru Non-Sel Kecil (NSCLC) NSCLC merupakan tipe paling umum dari kanker paru-paru, dan tidak seagresif dibandingkan dengan SCLC. NSCLC cenderung tumbuh dan menyebar lebih lambat. Bila didiagnosa secara dini, pembedahan dan/atau radioterapi, kemoterapi, dapat memberikan harapan akan kesembuhan. 2. Kanker Paru-paru sel kecil (SCLC) SCLC merupakan kanker yang memiliki tingkat pertumbuhan pesat dan menyebar cepat ke pembuluh darah menuju anggota tubuh lainnya. Seringkali, kanker ini dikategorikan sebagai penyakit kompleks saat terdiagnosa. Kanker ini biasanya diobati melalui kemoterapi dan bukan melalui prosedur pembedahan. C. Apa tanda gejala kanker paru? Menurut Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (2003) gambaran klinik penyakit kanker paru tidak banyak berbeda dari penyakit paru lainnya, terdiri dari keluhan subyektif dan gejala obyektif. Dari anamnesis akan didapat keluhan utama dan perjalanan penyakit, serta faktor–faktor lain yang sering sangat membantu tegaknya diagnosis. Keluhan utama dapat berupa : 1. Batuk-batuk dengan atau tanpa dahak (dahak putih, dapat juga purulen) 2. Batuk darah 3. Sesak napas 4. Suara serak 5. Sakit dada 101 6. Sulit atau sakit menelan 7. Benjolan di pangkal leher 8. Sembab muka dan leher, kadang-kadang disertai sembab lengan dengan rasa nyeri yang hebat Tidak jarang yang pertama terlihat adalah gejala atau keluhan akibat metastasis di luar paru, seperti kelainan yang timbul karena kompresi hebat di otak, pembesaran hepar atau patah tulang kaki. Gejala dan keluhan yang tidak khas seperti : 1. Berat badan berkurang 2. Nafsu makan hilang 3. Demam hilang timbul 4. Sindrom paraneoplastik seperti hypertrophic pulmonary osteoartheopathy, trombosis vena perifer dan neuropatia. D. Bagaimana Stadium Klinis Kanker Paru? 1. Tahapan Kanker Paru-paru Sel Kecil Kanker paru-paru sel kecil terdiri dari 2 tahap: a. Tahap terbatas: Kanker ditemukan hanya pada satu sisi paru-paru dan jaringan terdekatnya. b. Tahap ekstensif: Kanker ditemukan pada jaringan dada diluar paru-paru dimana tempat awal persebaran. Atau kanker ditemukan di organ yang cukup jauh. 2. Tahapan Kanker Paru-paru Non-Sel Kecil a. Tahap Okultisme: Sel Kanker paru-paru ditemukan pada dahak atau sampel air yang diperoleh dari bronkoskopi namun tumornya sendiri tidak dapat terlihat di dalam paru-paru. b. Stadium 0: Sel kanker ditemukan hanya di dalam lapisan paru-paru terdalam. Tumor belum berkembang menembus lapisan ini. Tumor tahap 0 disebut juga carcinoma in situ. Tumor yang ada bukan merupakan kanker invasif. 102 c. Stadium I: Sel kanker terbatas pada area paru-paru saja. Jaringan disekitar paru-paru tetap normal. d. Stadium II: Kanker telah menyebar hingga kelenjar getah bening, dinding dada, diafragma, lapisan paru-paru, atau lapisan luar yang mengelilingi jantung. e. Stadium III: Kanker telah menyebar hingga kelenjar getah bening pada area dada antara jantung dan paru-paru. Saluran darah pada area ini kemungkinan juga terinfeksi. Kemungkinan kanker juga sudah menyebar ke bagian leher bawah. f. Stadium IV: Kanker telah menyebar hingga ke sisi paru-paru lainnya atau bagian tubuh yang lain dan tidak dapat diangkat melalui pembedahan E. Apa saja faktor yang meningkatkan risiko kanker paru? Faktor yang meningkatkan risiko kanker paru antara lain sebagai berikut: 1. Merokok Rokok mengandung lebih dari 4000 bahan kimia, diantaranya telah diidentifikasi dapat menyebabkan kanker. Kejadian kanker paru pada perokok dipengaruhi oleh usia mulai merokok, jumlah batang rokok yang diisap setiap hari, lamanya kebiasaan merokok, dan lamanya berhenti merokok. 2. Polusi udara Kematian akibat kanker paru juga berkaitan dengan polusi udara, tetapi pengaruhnya kecil bila dibandingkan dengan merokok kretek. Kematian akibat kanker paru jumlahnya dua kali lebih banyak di daerah perkotaan dibandingkan dengan daerah pedesaan. Bukti statistik juga menyatakan bahwa penyakit ini lebih sering ditemukan pada masyarakat dengan kelas tingkat sosial ekonomi yang paling rendah dan berkurang pada mereka dengan kelas yang lebih tinggi. Hal ini, sebagian dapat dijelaskan dari kenyataan bahwa kelompok sosial ekonomi yang lebih rendah cenderung 104 hidup lebih dekat dengan tempat pekerjaan mereka, tempat udara kemungkinan besar lebih tercemar oleh polusi. 3. Paparan zat karsinogen Beberapa zat karsinogen seperti asbestos, uranium, radon, arsen, kromium, nikel, polisiklik hidrokarbon, dan vinil klorida dapat menyebabkan kanker paru. Risiko kanker paru di antara pekerja yang menangani asbes kira-kira sepuluh kali lebih besar daripada masyarakat umum. Risiko kanker paru baik akibat kontak dengan asbes maupun uranium meningkat kalau orang tersebut juga merokok. 4. Genetik Terdapat bukti bahwa anggota keluarga pasien kanker paru berisiko lebih besar terkena penyakit ini. Penelitian sitogenik dan genetik molekuler memperlihatkan bahwa mutasi pada protoonkogen dan gen-gen penekan tumor memiliki arti penting dalam timbul dan berkembangnya kanker paru. 5. Penyakit paru Penyakit paru seperti tuberkulosis dan penyakit paru obstruktif kronik juga dapat menjadi risiko kanker paru. Seseorang dengan penyakit paru obstruktif kronik berisiko empat sampai enam kali lebih besar terkena kanker paru ketika efek dari merokok dihilangkan. 6. Pekerjaan Jenis pekerjaan yang berisiko kanker seperti pekerja konstruksi bangunan. Pekerja yang menghirup debu di pembongkaran atau gedung yang sedang direnovasi berisiko terkena kanker paru-paru. Pekerja industry seperti penambang dan sebagainya juga rentan terhadap debu dan asap yang mempengaruhi terjadinya kanker paru F. Bagaimana pencegahan kanker paru? Pencegahan kanker paru dapat dilakukan dengan cara menghindari perilaku rokok, menghindari paparan zat yang bersifat karsinogen. Memakai masker pada tempat yang terdapat polusi dan menghindari pekerjaan yang berisiko memicu terjadinya kanker paru. 105 FILARIASIS A. Apakah Filariasis Itu? Filariasis atau elephantiasis atau penyakit kaki gajah adalah penyakit yang disebabkan infeksi cacing filaria yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Penyakit kaki gajah terutama disebabkan karena adanya cacing dewasa yang hidup di saluran getah bening. Cacing tersebut akan merusak saluran getah bening yang mengakibatkan cairan getah bening tidak dapat tersalurkan dengan baik sehingga menyebabkan pembengkakan pada tungkai dan lengan. Cacing dewasa mampu bertahan hidup selama 5-7 tahun di dalam kelenjar getah bening. B. Apa penyebab Filariasis ? Filariasis disebabkan oleh infeksi cacing filaria yang hidup di saluran dan kelenjar getah bening. Anak cacing yang disebut mikrofilaria, hidup dalam darah. Mikrofilaria ditemukan dalam darah tepi pada malam hari. Filariasis di Indonesia disebabkan oleh tiga spesies cacing filaria yaitu: 1. Wuchereria bancrofti 2. Brugia malayi 3. Brugia timori C. Apa saja tanda gejala filariasis ? Tanda gejala filariasis antara lain adalah : 1. Demam Gejala awal (akut) ditandai dengan demam berulang 1-2 kali atau lebih setiap bulan selama 3-4 hari dan hilang apabila beristirhat dan akan muncul lagi apabila beraktifitas berat 2. Limfedema Pada infeksi Wuchereria brancofti terjadi pembengkakan seluruh kaki, seluruh lengan, skrotum, penis, vulva, vagina, dan payudara, sedangkan pada infeksi Brugia, terjadi pembengkakan kaki di bawah lutut, lengan di bawah siku dimana siku dan lutut masih normal . 106 3. Lymph Scrotum Lymph Scrotum adalah pelebaran saluran limfe superfisial pada kulit skrotum, kadang-kadang pada kulit penis, sehingga saluran limfe tersebut mudah pecah dan cairan limfe mengalir keluar dan membasahi pakaian. Ditemukan juga lepuh (vesicles) besar dan kecil pada kulit, yang dapat pecah dan membasahi pakaian, ini mempunyai risiko tinggi terjadinya infeksi ulang oleh bakteri dan jamur, serangan akut berulang dan dapat berkembang menjadi limfedema skrotum. Ukuran skrotum kadang-kadang normal kadang-kadang sangat besar. 4. Kiluria Kiluria adalah kebocoran atau pecahnya saluran limfe dan pembuluh darah di ginjal (pelvis renal) oleh cacing filaria dewasa spesies Wuchereria brancofti, sehingga cairan limfe dan darah masuk ke dalam saluran kemih. Gejala yang timbul adalah air kencing seperti susu, karena air kencing banyak mengandung lemak dan kadang-kadang disertai darah (haematuria), sukar kencing, kelelahan tubuh, kehilangan berat badan. 5. Hidrokel Hidrokel adalah pembengkakan kantung buah pelir karena terkumpulnya cairan limfe di dalam tunica vaginalis testis. Hidrokel dapat terjadi pada satu atau dua kantung buah zakar. D. Bagaimana Pencegahan Filariasis? Menurut Depkes RI (2005), tindakan pencegahan dan pemberantasan filariasis yang dapat dilakukan adalah: 1. Melaporkan ke Puskesmas bila menemukan warga desa dengan pembesaran kaki, tangan, kantong buah zakar, atau payudara. 2. Ikut serta dalam pemeriksaan darah jari yang dilakukan pada malam hari oleh petugas kesehatan. 3. Minum obat anti filariasis yang diberikan oleh petugas kesehatan. 4. Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan agar bebas dari nyamuk penular. 107 5. Menjaga diri dari gigitan nyamuk misalnya dengan menggunakan kelambu pada saat tidur, memakai anti nyamuk dan lain lain 108 KUSTA A. Apakah Kusta Itu? Penyakit kusta (Morbus hansen) adalah suatu penyakit infeksi menahun akibat bakteri tahan asam yaitu Mycobacterium leprae yang secara primer menyerang saraf tepi dan secara sekunder menyerang kulit serta organ lainnya (WHO, 2016) B. Apa Penyebab Kusta? Penyebab munculn yapenyakit kusta adalah bakteri Mycobacterium leprae yang ditemukan pertama kalioleh G. H. Armauer Hansen pada tahun 1873. Bakteri ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui luka pada permukaan kulit atau bisa juga melalui droplet yang dihembuskan dari saluran pernafasan C. Apa saja tanda gejala kusta? Tanda gejala penyakit kusta antara lain : 1. Adanya bercak pada kulit yang mengalami mati rasa; bercak dapat berwarna putih (hypopigmentasi) atau berwarna merah (erithematous), penebalan kulit (plakinfiltrate) atau berupa nodul-nodul. Mati rasa dapat terjadi terhadap rasa raba, suhu, dan sakit yang terjadi secara total atau sebagian; 2. Penebalan pada saraf tepi yang disertai dengan rasa nyeri dan gangguan pada fungsi saraf yang terkena. Saraf sensorik mengalami mati rasa, saraf motorik mengalami kelemahan otot (parese) dan kelumpuhan (paralisis), dan gangguan pada saraf otonom berupa kulit kering dan retak-retak. 3. Alis rambut mengalami kerontokan 4. Muka mengalami benjolan-benjolan dan tegang, biasa disebut dengan facies leomina (muka singa) 5. Biasanya penderita mengalami demam dari derajat rendah hingga menggigil, nafsu makan menurun, mual dan kadang-kadang diikuti dengan muntah. Penderita kusta juga mengalami sakit kepala, kemerahan pada testis, radang pada pleura, radang pada ginjal, terkadang disertai penurunan fungsi ginjal, pembesaran hati dan empedu, serta radang pada serabut saraf. 109 D. Bagaimana pencegahan kusta? Cara mencegah kusta antara lain sebagai berikut : 1. Meningkatkan kebersihan diri dan kebersihan lingkungan 2. Meningkatkan atau menjaga daya tahan tubuh, dengan cara berolahraga dan meningkatkan pemenuhan nutrisi. 3. Tidak bertukar pakaian dengan penderita, karena basil bakteri juga terdapat pada kelenjar keringat 4. Memisahkan alat-alat makan dan kamar mandi penderita kusta 5. Untuk penderita kusta, usahakan tidak meludah sembarangan, karena basil bakteri masih dapat hidup beberapa hari dalam droplet 6. Isolasi pada penderita kusta yang belum mendapatkan pengobatan. Untuk penderita yang sudah mendapatkan pengobatan tidak menularkan penyakitnya pada orang lain. 7. Melakukan vaksinasi BCG pada kontak serumah dengan penderita kusta. 110 SUMBER PUSTAKA American Cancer Society (2014). The History of Cancer. www.cancer.net Anonim. (2014). 6 Faktor Penyebab Asma Paling Utama .http//www. halosehat.com Anonim (2004)Obesitas Penyebab Diabetes Tipe 2 http://www.menshealth.co.id Anonim (2014) 16 Ciri Ciri Gagal Ginjal Awal Akut Kronis. http://halosehat.com Anonim (2014) 37 Ciri-Ciri Penyakit Ginjal : Tidak Akan Meleset. http://halosehat.com Anonim (2014) 25 Penyebab http://halosehat.com Anemia Gejala Dan Cara Mengatasinya AN Uyung Pramudiarja (2012) TBC 9 Kali Lebih Mudah Menular Jika Ada yang Merokok di Rumah. http://health.detik.com/read/2012/03/ Barnard S. (2003) Classification of Cataract. www.barnardlevit.co.uk Binfar Depkes RI. (2007). Buku saku Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Asma. Jakarta: Binfar Depkes RI Centers for Disease Control and Prevention (2008). 4 Steps to control Your diabetes for life. www.cdc. gov Centers for Disease Control and Prevention (2014). Know the Signs and Symptoms of a Heart Attack. www.cdc. Gov Cunha. JP. (2014). Rheumatoid Arthritis. www.medicinenet.com Dep Kes RI (2005) Pedoman penatalaksanaan kasus klinis fialariasis, Direktorat Jenderal PP & PL, Jakarta Depkes RI(2006) Glosarium data dan informasi kesehatan. http//www.depkes.go.id Depkes RI (2006) Pedoman Pengendalian Demam Tipoid. http//www.depkes.go.id Depkes RI (2008) pedoman teknis penemuan dan tatalaksana diabetes mellitus. http//www.depkes.go.id Depkes RI (2009) Buku Saku Pencegahan Kanker Leher Rahim dan kanker payudara. http//www.depkes.go.id Depkes RI (2010) Rencana Nasional Program Akselerasi Eliminasi Filariasis di Indonesia. http//www.depkes.go.id Hasibuan KT (2012) Tinjauan repository.usu.ac.id pustaka Demam Berdarah Dengue. http// Ikatan Dokter Anak Indonesia (2012). Konsensus Tata Laksana Sindrom Nefrotik Idiopatik Pada Anak. Edisi kedua. Cetakan kedua. www.idai.or.id Kementerian Kesehatan RI. (2009). Buku Saku Kader Penanggulangan TB. http//www.depkes.go.id Kementerian Kesehatan RI. (2012) Pedoman pengendalian infeksi saluran pernapasan akut. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. Kementerian Kesehatan RI. (2012). Modul tatalaksana standar pneumonia. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI Kemenkes RI (2013) Buku Saku Pengendalian Demam Berdarah Dengue untuk pengelola program DBD Puskesmas. http//depkes.go.id Kidney Disease Outcomes Quality Initiative (2000). Clinical Practice Guidelines for Chronic Kidney Disease: Evaluation, Classification, and Stratification. www2.kidney.org Mia (2014) ciri-ciri orang kena-rematik penyakit http://health.liputan6.com/read/604540/ si perongrong sendi National Heart, Lung, and Blood Institute National High Blood Pressure Education Program (2013) The “Eighth Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure. www.nhlbi.nih.gov NYHA Functional Classification for Congestive Heart Failure Cardiovascular Major Risk Factors Robinson. J. (2014) Gastritis: Symptoms, http://www.webmd.com Causes, Treatments, and More. Vera Farah Bararah (2010) Kenapa Penderita Diabetes Sering Pipis dan Haus?. http://health.detik.com WHO (2000) The global burden of cerebrovascular disease http://www.who.int WHO (2000) The global burden of rheumatoid arthritis in the year 2000. http://www.who.int WHO (2003) Background document: The diagnosis, treatment and prevention of typhoid fever. http://www.who.int WHO (2013) Tuberculosis. http://www.who.int/topics/tuberculosis/en/ WHO (2016) Leprosy: the disease. http://www.who.int/lep/leprosy/en/ Yayasan Kanker Indonesia (2013) Tentang Kanker. http://yayasankankerindonesia.org Yayasan Stroke Indonesia (2012) http://www.yastroki.or.id Pengetahuan sekilas tentang stroke TENTANG PENULIS Ali Wardana, S.Kep., M.M. lahir di Kota Baru Provinsi Kalimantan Selatan pada tanggal 09 Desember 1986. Pada tahun 2012 telah menyelesaikan pendidikan Sarjana Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Banjarmasin yang sekarang berubah status menjadi Universitas Muhammadiyah Banjarmasin. Pada tahun 2016 berhasil menyelesaikan pendidikan Magister Manajemen pada konsentrasi manajemen kesehatan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Banjarmasin dan aktif memberikan bimbingan riset pada mahasiswa serta aktif menulis hingga sekarang PPM PENYAKIT PADA MANUSIA Penulis Ali Wardana, S.Kep., M.M. PPM PENYAKIT PADA MANUSIA Edisi Pertama Penulis : Ali Wardana, S.Kep., M.M. Penerbit Self Publishing Balangan Indonesia Telp 0823-5801-8000 Email : [email protected] Buku ini tidak untuk diperdagangkan, hanya ditujukan untuk membantu mahasiswa memahami konsep penyakit KATA PENGANTAR Sehat dan sakit adalah hal yang bersifat dinamis. Adakalanya seseorang sehat dan adakalanya jatuh sakit. Penyebab seseorang sakit dinamakan penyakit. Penyakit pada umumnya memiliki beraneka ragam nama atau sebutan sesuai karakteristiknya. Penyakit dapat menimpa siapa saja, entah itu kita atau orang orang yang ada di sekeliling kita. Pemahaman tentang penyakit sangat bermanfaat bagi kita dan orang orang disekitar kita. Pemahaman tersebut dapat menjadi bekal untuk menentukan tindakan yang tepat dan suatu waktu dapat kita bagi dengan orang lain yang membutuhkan sehingga hal ini akan menjadi amal ibadah bagi kita. Buku ini ditulis untuk memudahkan kita dalam mempelajari suatu penyakit. Buku ini berisi informasi dasar mengenai suatu penyakit yang sering menyerang masyarakat. Penyakit penyakit yang dibahas dalam buku ini sebagiannya merupakan deretan penyakit yang paling sering ditemukan di tempat pelayanan kesehatan oleh sebab itulah buku ini sangat berguna bagi kita semua. Semoga buku ini memberikan manfaat bagi kita semua. Selamat membaca. Penulis i DAFTAR MATERI 1. ISPA 2. INFLUENZA 3. PNEUMONIA 4. BRONKITIS 5. ASMA 6. TUBERKULOSIS 7. HIPERTENSI 8. STROKE 9. ANEMIA 10. PENYAKIT JANTUNG KORONER 11. GAGAL JANTUNG 12. DIABETES MELITUS 13. DIARE 14. GASTRITIS 15. DEMAM TIPOID ATAU THYPUS 16. KONSTIPASI 17. HEMOROID 18. GAGAL GINJAL 19. SINDROM NEFROTIK 20. RHEUMATOID ARTHRITIS 21. KATARAK 22. DEMAM 23. DEMAM BERDARAH DENGUE 24. MALARIA 25. KANKER SERVIKS 26. KANKER PAYUDARA 27. KANKER PARU 28. FILARIASIS 29. KUSTA ii ISPA A. Apakah ISPA itu? ISPA merupakan singkatan dalam bahasa Indonesia yang merujuk pada infeksi saluran pernapasan akut. Penyakit ini merupakan golongan penyakit yang sangat terkenal di Indonesia karena penyakit ini sering ditemukan dan jumlah penderitanya relatif banyak. Kementrian Kesehatan RI tahun (2012) memberikan pengertian bahwa ISPA adalah infeksi akut yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran napas mulai hidung sampai alveoli termasuk adneksanya (sinus, rongga telinga tengah, pleura). B. Apa saja penyakit yang tergolong ISPA Golongan ISPA meliputi infeksi yang menyerangan saluran napas bagian atas dan bawah yakni: 1. Infeksi Saluran Pernapasan Bagian Atas a. Batuk pilek (flu) Penyakit menular yang disebabkan oleh virus RNA dari familia Orthomyxoviridae (virus influenza tipe A,B dan C) tanda influenza yang paling sering ialah hidung tersumbat atau bersin bersin dan demam. b. Sakit telinga (otitis media) Otitis media adalah peradangan telinga bagian tengah yang biasanya disebabkan oleh penjalaran infeksi dari tenggorok (faringitis) dan sering terjadi pada anak-anak c. Tonsilitis Penyakit tonsilitis adalah infeksi yang terjadi pada tonsil atau amandel yang biasanya disebabkan oleh virus atau bakteri. d. Sinusitis Sinusitis adalah inflamasi atau peradangan pada dinding sinus. Inflamasi ini sering kali disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Sinus adalah rongga kecil berisi udara yang terletak di belakang tulang pipi dan dahi. 1 e. Radang tenggorokan (faringitis) Faringitis adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan peradangan dari faring (terletak di bagian belakang dari tenggorokan), yang biasanya menyebabkan rasa sakit ketika menelan. Ini adalah hal yang sangat sering terjadi dan seringkali menunjukkan gejala sakit tenggorokan. 2. Infeksi saluran pernapasan bagian bawah antara lain : a. Bronchitis Bronchitis adalah infeksi pada saluran udara utama dari paru-paru atau bronkus yang menyebabkan terjadinya peradangan atau inflamasi pada saluran udara itu. b. Bronkhiolitis Bronchiolitis adalah suatu inflamasi infeksi virus pada bronkiolus (saluran udara kecil di paru-paru), yang menyebabkan obstruksi akut jalan nafas dan penurunan pertukaran gas dalam alveoli. c. Pneumonia Pneumonia merupakan penyakit peradangan pada organ paru yaitu alveoli C. Apa saja tanda tanda individu terkena ISPA? Infeksi saluran pernapasan biasanya ditemukan tanda tanda sebagai berikut: 1. Demam Suhu badan di atas 38ºCelcius. Jika diraba kulit akan terasa hangat atau panas. Jika, virus atau bakteri masuk ke dalam tubuh manusia, keduanya akan mengahasilkan zat-zat pyrogen (zat yang menyebabkan demam) yang akan meningkatkan setting point suhu di hypothalamus. Zat-zat pyrogen ini akan merangsang pelepasan PGE2 (prostaglandin2) yang selanjutnya akan meningkatkan setting point suhu di hypothalamus. Kenaikan setting pont ini akan menyebabkan perbedaan antara suhu setting point dengan suhu tubuh, dimana suhu setting point lebih tinggi daripada suhu tubuh. Untuk menyamakan perbedaan ini, suhu tubuh akan meningkat sehingga menyebabkan demam. 2 2. Batuk Jenis-jenis batuk meliputi batuk kering dan batuk berdahak. Indikasi awal batuk kering biasanya adalah rasa gatal di tenggorokan yang memicu batuk. Batuk yang tanpa dahak ini biasa terjadi saat tenggorokan dan saluran pernapasan bagian atas sedang mengalami peradangan. Otak menganggap peradangan di tenggorokan dan saluran pernapasan bagian atas sebagai kondisi yang asing dan berusaha menghilangkannya dengan batuk. Karena itu, pilek atau flu bisa memicu batuk 3. Suara Serak Serak, yaitu bersuara parau pada waktu mengeluarkan suara (misalnya pada waktu berbicara atau menangis). Ketika pita suara terinfeksi oleh virus, maka ia akan membengkak dan menyebabkan hilangnya suara atau menjadi serak. 4. Produksi lendir secara berlebihan melalui mulut atau hidung Pada dasarnya bagian tubuh seperti hidung, sinus, saluran pencernaan, mulut dan paru-paru memiliki cairan lendir yang terdapat dibagian permukaanya. Lendir ini bekerja sebagai selimut mulut atau pelindung pada permukaan jaringan tersebut, yang mana dapat mencegah jaringan bawahnya dari kekeringan, bertindak sebagai antikuman (sistem pertahanan) dan menjalankan fungsinya dengan normal. Pada kondisi normal lendir tersebut atau ingus ini diproduksi dalam jumlah yang normal dan tidak sampai melebihi batas hingga keluar hidung dan dengan warna tertentu yakni bening dan putih. Cairan mukosa pada hidung atau ingus ini akan diproduksi secara berlebihan apabila terjadi reaksi pada lapisan mukosa hidung yang membuatnya menjadi lebih aktif daripada biasanya, reaksi tersebut bisa berupa infeksi seperti halnya influenza atau sebagai akibat dari paparan zatzat tertentu (alergen) yang dapat menimbulkan reaksi alergi. 5. Napas cepat Sesak nafas atau kesulitan bernafas, dimana seseorang akan merasa seperti kekurangan udara atau tidak bisa leluasa menghirup udara sehingga frekuensi nafasnya menjadi cepat. Sesak napas dapat terjadi karena adanya 3 halangan pada saluran napas baik oleh lendir atau penyempitan saluran yang mengarah pada paru paru. 6. Tenggorokan atau hidung berwarna merah Warna merah pada hidung diakibatkan karena respon inflamasi yang menyebabkan darah terlokalisir pada area tertentu sehingga menyebabkan warna hidung atau tenggorokan yang mengalami infeksi menjadi merah. 7. Pernafasan berbunyi seperti mengorok (mendengkur) Bunyi tersebut timbul karena adanya lendir pada saluran napas sehingga menimbulkan bunyi tertentu seperti mengorok. 8. Terdapat tarikan dinding dada pada waktu bernafas Tarikan dinding dada terjadi karena usaha yang diperlukan untuk menarik nafas lebih besar daripada keadaan normal D. Apa saja penyebab ISPA? Penyebab ISPA terdiri dari beberapa golongan yaitu : 1. Virus Virus adalah makhluk yang berukuran super kecil, bahkan ukurannya lebih kecil dari sel yaitu sekitar 0,2 mikron. Oleh karena ukurannya yang super kecil ini, virus hanya dapat diamati dengan menggunakan mikroskop elektron, sedangkan mikroskop cahhaya belum mampu untuk menjangkaunya.Tubuh virus hanya terdiri dari satu jenis protein dan asam inti saja (dapat berupa DNA saja atau RNA saja, namun tidak dapat memiiliki keduanya). Virus penyebab ISPA diantaranya virus rhinovirus, respiratory syncytial virus, adenovirus, virus RNA dari familia Orthomyxoviridae (virus influenza tipe A,B dan C) 2. Bakteri Bakteri adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Bakteri penyebab ISPA misalnya: Streptokokus Hemolitikus, Stafilokokus, Pneumokokus, Hemofilus Influenza, Korinebakterium Diffteria. 4 Bordetella Pertusis, dan 3. Jamur Jamur adalah organisme yang mempunyai inti, spora dan tidak berklorofil, dinding sel terdiri dari sellulosa, khitin atau kombinasi keduanya. Jamur penyebab ISPA antara lain : Aspergillus sp, Candidia albicans, Blastomyces dermatitidis, Histoplasma capsulatum, Coccidioides immitis dan Cryptococcus neoformans E. Siapa yang berisiko terserang ISPA? Lima kelompok orang yang berisiko terserang ISPA diantaranya adalah : 1. Individu yang berada di area yang udaranya tercemar. Individu yang berada di area yang udaranya tercemar debu atau asap adalah pihak yang paling rentan terkena ISPA. Hal ini disebabkan karena debu dan asap merupakan partikel yang dapat mengiritasi atau melukai saluran pernapasan sehingga hal ini dapat menyebabkan peradangan pada saluran pernasapan. Debu yang dihirup juga dapat berikatan dengan bakteri sehingga hal ini dapat menyebabkan terjadinya infeksi pada saluran napas. 2. Individu yang memiliki sistem imun lemah Seseorang yang memiliki imunitas lemah maka akan lebih rentan terserang ISPA sebab perlawanan terhadap agen infeksius ditubuh dilakukan oleh sistem imun kita sehingga apabila sistem imun lemah maka orang tersebut akan sangat rentan terhadap infeksi. Kelompok ini diantaranya adalah bayi, dan lanjut usia atau orang jarang berolahraga, orang yang terserang HIV dan AIDS atau yang mengalami gizi buruk. 3. Individu yang tidak memakai alat pelindung diri Individu yang tidak memakai alat pelindung diri seperti masker ketika berada di area tercemar debu, asap atau partikel lainnya akan rentan mengalami ISPA disebabkan karena hal ini memudahkan masuknya debu dan asap yang bersifat iritan ke saluran pernapasan. 5 4. Perokok Individu yang sering merokok lebih mudah terkena ISPA dibanding yang tidak sebab perokok akan terpapar asap pada saluran pernapasannya yang menyebabkan mereka rentan mengalami ISPA. 5. Individu yang berdekatan dengan penderita ISPA ISPA merupakan penyakit menular, biasanya penyakit ini menular melalui udara ketika seseorang bersin sehingga sangat penting untuk tidak dekat atau satu ruangan dengan penderita ISPA. F. Bagaimana Cara Mencegah ISPA? Cara mencegah ISPA yakni : 1. Pastikan lingkungan sekitar anda bersih dari bahan pencemar seperti debu, asap dan partikel lainnya yang dapat masuk ke saluran pernapasan. 2. Hindarilah berada di lingkungan seperti pabrik/industri atau berada disekitar jalan raya. 3. Pakailah alat pelindung diri seperti masker 4. Kurangilah bepergian menggunakan alat transportasi 5. Hindarilah satu ruangan atau dekat dengan penderita ISPA 6. Hindarilah merokok atau berada di dekat perokok 7. Obati segera anggota keluarga yang menderita ISPA agar tidak menular 8. Mencuci tangan sebelum menyentuh mulut atau hidung 9. Makan makanan yang mengandung gizi sehat dan berimbang 10. Berolahraga secara teratur. 11. Periksakan paru paru anda minimal 1 tahun sekali. 6 INFLUENZA A. Apakah Influenza Itu? Influenza yang lebih dikenal dengan sebutan flu merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus RNA dari familia Orthomyxoviridae (virus influenza tipe A,B dan C) tanda influenza yang paling sering ialah hidung tersumbat atau bersin bersin. B. Bagaimanakah Gejala Penyakit Influenza itu? Gejala yang tampak akibat penyakit ini diantaranya : 1. Batuk Virus yang masuk dapat menginfeksi tenggorokan sehingga hal ini akan menyebabkan timbulnya lendir dan peradangan. Lendir yang berlebihan atau peradangan pada tenggorokan tersebut dapat dianggap sebagai sesuatu yang asing oleh otak sehingga otak berusaha menghilangkannya dengan batuk. Karena itu flu bisa memicu batuk. 2. Hidung terasa tersumbat Penyakit-penyakit tersebut dapat menyebabkan hidung tersumbat karena menimbulkan peradangan pada lapisan rongga hidung dan sinus yang merupakan jaringan yang kaya akan pembuluh darah. Radang akan menyebabkan pembuluh darah melebar dan menimbulkan pembengkakan sehingga hidung menjadi tersumbat. 3. Demam Mikroorganisme (MO) yang masuk ke dalam tubuh umumnya memiliki suatu zat toksin/racun tertentu yang dikenal sebagai pirogen eksogen. Dengan masuknya MO tersebut, tubuh akan berusaha melawan dan mencegahnya yakni dengan memerintahkan tentara pertahanan tubuh antara lain berupa leukosit, makrofag, dan limfosit untuk memakannya (fagositosit). Dengan adanya proses fagositosit ini, tentara-tentara tubuh itu akan mengelurkan senjata berupa zat kimia yang dikenal sebagai pirogen endogen (khususnya interleukin 1/ IL-1) yang berfungsi sebagai anti infeksi. Pirogen endogen yang keluar, selanjutnya akan merangsang sel-sel endotel 7 hipotalamus (sel penyusun hipotalamus) untuk mengeluarkan suatu substansi yakni asam arakhidonat. Asam arakhidonat bisa keluar dengan adanya bantuan enzim fosfolipase A2. Proses selanjutnya adalah asam arakhidonat yang dikeluarkan oleh hipotalamus akan pemacu pengeluaran prostaglandin (PGE2). Pengeluaran prostaglandin pun berkat bantuan dan campur tangan dari enzim siklooksigenase (COX). Pengeluaran prostaglandin ternyata akan mempengaruhi kerja dari termostat hipotalamus. Sebagai kompensasinya, hipotalamus selanjutnya akan meningkatkan titik patokan suhu tubuh (di atas suhu normal). Adanya peningkatan titik patakan ini dikarenakan mesin tersebut merasa bahwa suhu tubuh sekarang dibawah batas normal. Akibatnya terjadilah respon dingin/ menggigil. Adanya proses mengigil ini ditujukan utuk menghasilkan panas tubuh yang lebih banyak. Adanya perubahan suhu tubuh di atas normal karena memang setting hipotalamus yang mengalami gangguan oleh mekanisme di atas inilah yang disebut dengan demam atau febris. 4. Nyeri tenggorokan Nyeri terjadi karena adanya peradangan pada daerah tenggorokan. Tenggorokan yang mengalami radang akan menimbulkan nyeri 5. Tubuh terasa lemas Beberapa sitokin dilepaskan selama keadaan demam yang akan menginduksi fisiologis stres (tegang). Sitokin ini dapat memicu percepatan katabolisme otot dengan menyebabkan penurunan berat badan, kehilangan kekuatan sehingga tubuh terasa lemas C. Bagaimana penyakit influenza ditularkan? Virus influenza ditularkan dari orang ke orang melalui udara ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin, atau melalui bersentuhan tangan dengan orang lain. Penderita influenza dapat menularkan penyakit dari hari sebelum, sampai beberapa hari setelah gejala mulai timbul. D. Bagaimana pencegahan influenza? Cara mencegah influenza adalah sebagai berikut: 1. Melakukan vaksinasi bagi individu yang sudah berusia di atas 6 bulan 8 2. Mencuci tangan setiapkali ingin menyentuh hidung atau mulut untuk memutuskan rantai penularan virus influenza 3. Tidak berada di dekat orang yang menderita influenza 4. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi sehat dan berimbang, berolahraga teratur dan istirahat yang cukup 5. Memakai alat pelindung diri seperti masker bila berpergian atau berada di area yang udaranya tercemar. 9 PNEUMONIA A. Apakah Pneumonia itu? Menurut Kementrian Kesehatan RI (2012) Pneumonia adalah infeksi yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli). Alveoli adalah kantung kecil di dalam paru-paru kita yang memungkinkan terjadinya pertukaran gas seperti oksigen dan karbon dioksida. B. Apa saja tanda gejala pneumonia? Tanda gejala pneumonia antara lain sebagai berikut: 1. Batuk Batuk merupakan respon untuk mengeluarkan benda asing atau yang dianggap asing oleh tubuh. Lendir yang berlebihan atau peradangan pada tenggorokan tersebut dapat dianggap sebagai sesuatu yang asing oleh otak sehingga otak berusaha menghilangkannya dengan batuk. 2. Napas Cepat Sesak nafas atau kesulitan bernafas, dimana seseorang akan merasa seperti kekurangan udara atau tidak bisa leluasa menghirup udara sehingga frekuensi nafasnya menjadi cepat. Sesak napas dapat terjadi karena adanya halangan pada saluran napas baik oleh lendir atau penyempitan saluran yang mengarah pada paru paru. 3. Tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam Tarikan dinding dada terjadi karena usaha yang diperlukan untuk menarik nafas lebih besar daripada keadaan normal. Hal ini merupakan tanda spesifik pneumonia 4. Demam Sama halnya dengan situasi infeksi umum maka pada penderita pneumonia juga dapat mengalami demam diakibatkan kuman penyebab pneumonia melepaskan zat pirogen yang dapat meningkatkan set point di hipotalamus sehingga menyebabkan peningkatkan suhu tubuh. 10 C. Apa saja faktor yang menyebabkan seseorang rentan mengalami pneumonia? Beberapa faktor yang dapat yang menyebabkan seseorang rentan mengalami pneumonia antara lain: 1. Pencemaran udara Pencemaran udara dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami pneumonia. Udara yang tercemar debu dan asap dapat masuk ke saluran pernapasan sehingg dapat melukai atau mengiritasi saluran napas yang akan mengakibatkan terjadinya pneumonia. Selain itu partikel debu yang beterbangan diudara dapat membawa kuman yang apabila masuk ke saluran pernapasan akan menyebabkan infeksi seperti pnuemonia 2. Pekerjaan Pekerjaan tertentu seperti penambang, pengrajin gerabah, sopir angkutan dan pandai besi berisiko mengalami pneumonia karena mereka mudah terpapar debu atau asap yang dapat mengiritasi saluran pernapasan yang akan memudahkan tejadinya infeksi. 3. Umur Daya tahan tubuh manusia dipengaruhi oleh umur. Pada masa awal kehidupan daya tahan tubuh belum begitu kuat sehingga rentan akan infeksi. Oleh sebab itulah tidak mengherankan jika penderita pneumonia kebanyakan adalah bayi dan balita. Daya tahan tubuh berangsur angsur akan semakin kuat seiring dengan bertambahnya usia sehingga risiko pneumonia pun semakin berkurang namun dimasa sudah berusia lanjut daya tahan tubuh akan mengalami penurunan sehingga hal ini menyebabkan individu yang berusia lanjut juga lebih rentan menderita pneumonia. 4. Merokok Merokok merupakan salah satu tindakan yang dapat menyebabkan seseorang mudah terpapar pneumonia sebab zat yang terkandung di dalam rokok bersifat pollutan yang dapat mengiritasi saluran pernapasan. Zat ini akan memudahkan terjadinya infeksi pada saluran pernapasan. 11 5. Malnutrisi Malnutrisi dapat mengakibatkan pertahanan tubuh menjadi lemah sehingga ketika individu mengalami malnutrisi maka dia akan rentan mengalami infeksi sebab nutrisi berperan dalam pembentukan imunitas tubuh seseorang. 6. Menderita HIV dan AIDS HIV dan AIDS dapat menyebabkan penurunan daya tahan tubuh sehingga hal ini menyebabkan seseorang mudah mengalami infeksi dan juga ketika mengalami infeksi akan sulit untuk sembuh. Pada penderita HIV dan AIDS seringkali ditemukan kasus pneumonia. D. Bagaimana Cara Mencegah Pneumonia Pencegahan pneumonia dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Hindarilah berada di tempat yang udaranya tercemar 2. Pakailah masker apabila terpaksa harus berada di area yang udaranya tercemar 3. Konsumsilah makanan bergizi sehingga dapat memenuhi kebutuhan nutrisi yang diperlukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh 4. Hindarilah perilaku merokok atau berada di dekat orang yang sedang merokok 12 BRONKITIS A. Apakah Bronkitis itu? Bronkitis adalah peradangan yang terjadi pada saluran pernapasan yang dinamakan bronkus. Bronkus adalah salah satu dari dua cabang besar trakea yang dilalui udara menuju dan dari paru-paru. Peradangan dapat terjadi karena beberapa sebab seperti virus, bakteri, dan lain lain seperti asap rokok dan pollutan kimia atau debu B. Apa saja tanda gejala bronkitis? 1. Batuk Bronkitis memiliki ciri utama yakni batuk produktif yang berlangsung lama dengan jumlah sputum bervariasi umumnya banyak terutama pada pagi hari. 2. Batuk darah Batuk darah terjadi karena nekrosis atau destruksi mukosa bronkus mengenai pembuluh darah sehingga pembuluh darah pecah dan terjadi perdarahan yang menyebabkan penderitanya mengalami batuk darah. 3. Sesak napas Pada penderita bronkitis terjadi gangguan pertukaran udara diparu paru yang mengakibatkan terjadi perubahan tekanan parsial oksigen dan karbondioksida sehingga menghasilkan sensasi sesak napas 4. Demam Infeksi oleh mikroba seperti virus, jamur, bakteri pada bronkus akan mengakibatkan hipotalamus mengubah set point sehingga mengakibatkan peningkatan suhu tubuh di atas ambang normal C. Apa saja jenis bronkitis? Bronkitis dapat dibagi menjadi dua macam yaitu : 1. Bronkitis akut Bronkitis akut adalah batuk yang tiba-tiba terjadi karena infeksi virus yang melibatkan jalan napas yang besar. Bronkitis akut pada umumnya ringan. Berlangsung singkat (beberapa hari hingga beberapa minggu), rata-rata 1013 14 hari. Meski ringan, namun adakalanya sangat mengganggu, terutama jika disertai sesak, dada terasa berat dan batuk berkepanjangan. 2. Bronkitis kronik Penyakit ini berlangsung lebih lama dibandingkan bronkitis akut, yaitu berlangsung selama 1 tahun dengan frekuensi batuk produktif 3 bulan selam 2 tahun berturut-turut. D. Apa saja penyebab bronkitis? 1. Mikroba Mikroba seperti virus dan bakteri dapat menyebabkan peradangan pada bronkus. 2. Bahan kimia Asap rokok, debu dan lain lain dapat menyebabkan terjadinya iritasi pada bronkus yang menyebabkan bronkus mudah mengalami infeksi atau peradangan. E. Bagaimana cara mencegah bronkitis? Untuk mencegah terjadi bronkitis maka individu dianjurkan untuk menghindari perilaku merokok, polusi udara, lingkungan kotor dan hendaknya menggunakan alat pelindung diri seperti masker saat berada di daerah berpolusi 14 ASMA A. Apakah Asma itu? Penyakit asma berasal dari kata “Asthma” yang diambil dari bahasa Yunani yang berarti “sukar bernapas.” Penyakit asma dikenal karena adanya gejala sesak napas, batuk dan mengi yang disebabkan oleh penyempitan saluran napas. Asma juga disebut penyakit paru-paru kronis yang menyebabkan penderita sulit bernapas. Hal ini disebabkan karena pengencangan dari otot sekitar saluran pernapasan, peradangan, rasa nyeri, pembengkakan, dan iritasi pada saluran nafas di paru-paru. Asma adalah penyakit yang disebabkan oleh peningkatan respon dari trakhea dan bronkus terhadap bermacam macam stimuli yang ditandai dengan penyempitan bronkus atau bronkhiolus dan sekresi yang berlebih lebihan dari kelenjar-kelenjar di mukosa bronchus. Kelainan yang didapatkan adalah: otot bronkus akan mengkerut (terjadi penyempitan), selaput lendir bronkus udema, produksi lendir makin banyak, lengket dan kental, sehingga ketiga hal tersebut menyebabkan saluran lubang bronkus menjadi sempit dan individu akan batuk bahkan dapat sampai sesak napas. Serangan tersebut dapat hilang sendiri atau hilang dengan pertolongan obat. B. Apa saja tanda gejala individu terkena asma? Tanda gejala seseorang terkena asma diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Sesak napas atau dispnea Kontraksi spastik dari otot polos bronkhiolus yang menyebabkan sukar bernafas, sehingga klien merasa sesak nafas/dispnea. 2. Batuk Batuk terjadi karena adanya benda atau materi yang dianggap asing oleh saluran pernapasan sehingga untuk mengeluarkannya maka akan terjadi kondisi yang disebut batuk. 3. Sianosis Sianosis adalah warna kulit dan membran mukosa kebiruan atau pucat karena kandungan oksigen yang rendah dalam darah. Kondisi ini terutama 15 mencolok di bibir dan kuku. Sianosis dapat muncul karena konsentrasi oksigen darah rendah. Sianosis pada penderita asma disebabkan kerena kesukaran bernapas sehingga asupan oksigen berkurang yang mengakibatkan hemoglobin tidak mendapatkan cukup oksigen sehingga berwarna gelap dan memberi penampakan pada kulit seperti warna mereka. 4. Penurunan kesadaran Penurunan kesadaran terjadi jika aliran darah dan suplai oksigen ke otak berkurang. Kurangnya suplai oksigen ke otak akibat terganggunya pernapasan dapat mengakibatkan penurunan kesadaran pada penderita asma 5. Gangguan tidur Kesulitan bernapas menyebabkan penderita asma mengalami gangguan tidur. C. Bagaimanakah menentukan Klasifikasi Derajat Asma? Klasifikasi derajat asma dapat dilihat pada tabel 1.2 di bawah ini Tabel 1.2 Klasifikasi Derajat Asma No Derajat Asma 1 Intermiten 2 Persisten Ringan 3 Persisten Sedang Gejala Siang hari ≤2 kali per minggu Malam hari ≤2 kali per bulan Serangan singkat Tidak ada gejala antar serangan Intensitas serangan bervariasi Siang hari > 2 kali per minggu, tetapi < 1 kali per hari Malam hari > 2 kali per bulan Serangan dapat mempengaruhi aktifitas Siang hari ada gejala Malam hari > 1 kali per minggu Serangan mempengaruhi aktifitas Serangan ≥2 kali per 16 Fungsi paru Variabilitas APE < 20% VEP1 ≥80% nilai prediksi APE ≥ 80% nilai terbaik Variabilitas APE 20-30% VEP1 ≥80% nilai prediksi APE ≥ 80% nilai terbaik Variabilitas APE > 30% VEP1 60-80% nilai prediksi APE 60-80% nilai terbaik minggu Serangan berlangsung berhari-hari Sehari-hari menggunakan inhalasi β2-agonis short acting 4 Persisten Berat Siang hari terus menerus Variabilitas APE > 30% ada gejala VEP1 ≤60% nilai prediksi Setiap malam hari sering APE ≤ 60% nilai terbaik timbul gejala Aktifitas fisik terbatas Sering timbul serangan (Sumber : Binfar Depkes RI, 2007) D. Apa saja penyebab Asma? Faktor yang dianggap berperan menyebabkan asma diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Keturunan atau genetik Faktor genetik atau bawaan ini diturunkan oleh generasi sebelumnya, seperti orang tua, nenek kakek, ataupun buyut. Seseorang yang mendapatkan bakat asma karena keturunan atau faktor genetik ini biasanya mengalami gejalagejala asma yang mirip dengan orang tua atau kakek neneknya dahulu. 2. Alergen Alergen seperti debu, serbuk sari, asap, udara dingin, bulu binatang dapat memicu terjadinya reaksi yang menyebabkan saluran paru paru mengalami penyempitan. 3. Organisme kecil Kelompok virus dan bakteri dapat menyebabkan terjadinya inflamasi pada saluran pernapasan yang dapat memicu terjadinya asma atau sesak napas. E. Bagaimana cara mencegah asma? Cara mencegah asma diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Menghindari kuman seperti virus dan bakteri, jamur dan allergen seperti debu dan asap sebab hal ini dapat menimbulkan responden inflamasi terhadap saluran bronkus. Cara yang dapat dilakukan ialah dengan menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman 17 2. Menghindari cuaca atau suhu yang kurang baik Perubahan cuaca, tekanan udara, suhu udara, angin dan kelembaban dapat menyebabkan rangsangan terhadap saluran napas sehingga saluran napas dapat mengalami penyempitan oleh sebab itu cuaca atau suhu buruk harus dihindari misalnya suhu yang terlalu dingin. 3. Menghindari makanan yang dapat menyebabkan alergi Makanan dapat menimbulkan alergi atau merangsang respon inflamasi sehingga untuk menghindari asma maka perlu untuk menghindari makanan tertentu. 4. Menghindari stress atau cemas berlebihan Stres juga dapat menyebabkan penurunan sistem imun seseorang sehingga mudah terkena infeksi saluran pernapasan terutama oleh virus. Virus merusak epitel saluran napas sehingga terjadi inflamasi yang selanjutnya menimbulkan serangan asma. Stres dapat mengantarkan individu pada kecemasan sehingga memicu dilepaskannya histamine yang menyebabkan terjadinya kontraksi otot polos dan peningkatan pembentukan lendir. Keadaan ini membuat diameter saluran napas menyempit (bronkokonstriksi). Saat bronkokonstriksi terjadi, penderita sangat sulit bernapas sehingga memicu serangan asma 18 TUBERKULOSIS A. Apakah tuberkulosis itu? Menurut WHO (2013) menyatakan bahwa tuberkulosis adalah infeksi bakteri yang disebabkan mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini merupakan golongan penyakit infeksi yang pada umumnya menyerang paru paru namun juga dapat menyerang organ lain selain paru paru seperti jaringan tulang dan kulit. B. Apa tanda gejala tuberkulosis? Menurut Kementrian Kesehatan RI (2009) menyatakan bahwa gejala utama tuberkulosis adalah batuk terus menerus selama 2 minggu atau lebih. Gejala lain seperti batuk darah, sesak napas, nyeri dada, nafsu maka berkurang, berat badan turun, lemas, demam, meriang berkepanjangan dan berkeringan malam dan hasil pemeriksaan dahak ditemukan kuman mycobacterium tuberculosis C. Apa sajakah faktor yang menyebabkan seseorang berisiko terkena tuberkulosis? Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan seseorang berisiko terkena tuberkulosis yakni: 1. Merokok Merokok dapat menyebabkan rusaknya jaringan paru yang memudahkan terjadinya infeksi kuman tuberkulosis. Asap rokok 2,6 kali lipat dapat meningkatkan risiko terkena Tuberkulosis 2. Bekerja di daerah polusi udara. Bekerja ditambang atau daerah dengan tingkat polusi udara yang tinggi lebih berisiko terkena tuberkulosis sebab polusi udara seperti asap, debu dan lainnya dapat menyebabkan rusaknya jaringan paru paru yang memudahkan terjadinya infeksi. 3. Berada di dekat penderita TB tanpa alat pelindung diri Berada di dekat penderita TB dengan berhadapan dan tanpa pelindung diri dapat menyebabkan kuman TB menular melalui bersin atau ketika penderita TB berbicara 19 4. Kontak langsung dengan penderita TB Berhubungan seksual seperti berciuman dapat meningkatkan risiko seseorang tertular TB D. Bagaimana cara mencegah tuberkulosis? Cara mencegah tuberkulosis diantaranya adalah sebagai berikut: a. Tidak merokok dan berada di dekat perokok b. Tidak berada di daerah dengan tingkat polusi udara yang tinggi c. Menghindari kontak atau berada didekat penderita Tuberkulosis 20 HIPERTENSI A. Apakah Hipertensi Itu? Hipertensi adalah istilah untuk tekanan darah di atas ambang batas normal. Tabel 1.3 Klasifikasi Hipertensi No Klasifikasi Sistolik Diastolik 1 Normal <120 mmHg <80 mmHg 2 Prehipertensi 120-139 mmHg 80-89 mmHg 3 Hipertensi stage I 140-159 mmHg 90-99 mmHg 4 Hipertensi stage II ≥160 mmHg ≥100 mmHg (Sumber : National Heart, Lung, and Blood Institute National High Blood Pressure Education Program (2013) B. Apakah tanda gejala hipertensi ? Tanda gejala hipertensi antara lain sebagai berikut: 1. Tekanan darah sistolik dan distolik di atas ambang normal Tekanan sistolik dan diastolik penderita hipertensi adalah 140/90 mmHg. Kondisi ini merupakan dasar utama dalam menentukan diagnosa penyakit tersebut. 2. Detak jantung terasa berdebar Peningkatan detak jantung untuk memompa darah keseluruh tubuh mengakibatkan adanya perasaan detak jantung terasa berdebar debar. 3. Pusing Pusing dapat terjadi karena pada kondisi hipertensi seringkali dilatar belakangi oleh aterosklerosis yang mengakibatkan suplai darah tidak adekuat akibat otak kekurangan oksigen yang menyebabkan terjadinya gangguan keseimbangan seperti pusing. C. Apa sajakah penyebab hipertensi? 1. Penyempitan pembuluh darah Penyempitan pembuluh darah dapat menghalangi suplai darah ke seluruh tubuh. Akibat dari gangguan ini maka jantung akan berespon dengan meningkatkan pompanya untuk dapat menyuplai darah ke seluruh tubuh. 21 Peningkatan kontraksi jantung inilah yang mengakibatkan terjadinya hipertensi 2. Merokok Kebiasaan merokok dapat menyebabkan perubahan pada kekentalan darah dan zat yang terkandung di dalam rokok dapat menumpuk dalam darah dan menempel dalam dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan pembuluh darah sempit. Hal ini akan memaksa jantung untuk bekerja lebih keras dalam memompa darah sehingga terjadilah hipertensi 3. Konsumsi garam berlebihan Garam merupakan zat yang dapat memicu peningkatan kontraksi otot jantung sehingga konsumsi garam berlebihan dapat meningkatkan risiko hipertensi 4. Konsumsi lemak berlebihan Konsumsi lemak berlebihan dapat mempengaruhi profil lemak dalam darah dan menyebabkan penumpukan lemak pada dinding pembuluh darah yang mana hal ini akan mempersulit kerja jantung dalam menyuplai darah ke seluruh tubuh. Jantung harus memompa lebih keras dan hal ini menyebabkan tekanan darah meningkat. 5. Stres atau kecemasan Stres dan kecemasan mempengaruhi hormon adrenalin yang dapat memicu jantung berdetak lebih cepat. Kondisi semacam ini mengakibatkan terjadinya hipertensi D. Bagaimanakah cara mencegah hipertensi? Cara mencegah hipertensi diantaranya adalah sebagai berikut yakni 1. Hindari merokok Merokok dapat meningkatkan kekentalan darah dan dapat pula menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah yang akan menyebabkan seorang perokok mudah menderita hipertensi. 22 2. Hindari makanan berkolesterol Kolesterol dapat menutup aliran darah sehingga dengan menghindari makanan berkolesterol kita dapat mencegah terjadinya hipertensi 3. Berolahraga teratur Dianjurkan bagi penderita hipertensi untuk berolahraga minimal 30 menit perhari dengan frekuensi 3-4 hari perminggu. Olahraga berfungsi membakar lemak sehingga tidak menumpuk dalam darah sehingga menghindarkan kita dari hipertensi. 4. Istirahat yang cukup. Istirahat dapat mengurangi sekresi hormon adrenalin dan menyebabkan kita menjadi tenang sehingga dapat menyebabkan denyut jantung kita menurun dan kita pun dapat menurunkan tekanan darah. 5. Mengelola stres dan menghindari kecemasan Stres dan kecemasan merangsang sekresi hormon adrenalin yang dapat meningkatkan denyut jantung. Menghindari stres dan kecemasan dapat membuat kita terhindar dari hipertensi. 6. Tidak mengonsumsi garam berlebihan Garam dapat meningkatkan konduksi jantung sehingga hal ini dapat menyebabkan kita terkena hipertensi. Menghindari konsumsi garam berlebihan dapat menghindarkan kita terkena hipertensi. 7. Melakukan pemeriksaan rutin tekanan darah minimal 1 minggu sekali. Anjuran ini perlu dilakukan mengingat tekanan darah selalu berubah dari waktu kewaktu. Oleh sebab itu perlu kiranya bagi kita untuk memantau tekanan darah minimal 1 minggu sekali 23 STROKE A. Apakah Stroke itu? Stroke adalah gangguan fungsi otak yang disebabkan oleh adanya gangguan pada aliran darah yang menuju otak. Hal ini dapat disebabkan karena sumbatan atau karena pecahnya pembuluh darah yang menuju ke otak. Berikut ini pengertian tentang stroke yakni: 1. WHO (2000) menyatakan bahwa stroke adalah gangguan fungsional otak fokal maupun global akut, lebih dari 24 jam, berasal dari gangguan aliran darah otak dan bukan disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak sepintas, tumor otak, stroke sekunder karena trauma maupun infeksi 2. Yayasan Stroke Indonesia (2012) menyatakan bahwa stroke adalah serangan otak yang timbul secara mendadak dimana terjadi gangguan fungsi otak sebagian atau menyeluruh sebagai akibat dari gangguan aliran darah oleh karena sumbatan atau pecahnya pembuluh darah tertentu di otak, sehingga menyebabkan sel-sel otak kekurangan darah, oksigen atau zat-zat makanan dan akhirnya dapat terjadi kematian sel-sel tersebut dalam waktu relatif singkat. B. Apa tanda gejala stroke? Tanda atau gejala stroke diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Adanya sumbatan pada pembuluh darah yang menuju ke otak atau pembuluh darah tersebut pecah. Tersumbatnya pembuluh darah dapat terjadi karena penyempitan pembuluh darah atau karena adanya penumpukkan plak yang berasal dari lemak sedangkan pecahnya pembuluh darah terjadi karena penumpukkan lemak pada dinding pembuluh darah mengakibatkan elastisitas dinding pembuluh darah berkurang sehingga menyebabkan pembuluh darah mudah pecah. Hal lainnya juga disebabkan karena tekanan darah tinggi sehingga mengakibatkan pembuluh darah pecah. 24 2. Kelumpuhan bagian anggota tubuh Kondisi ini terjadi karena kematian atau kerusakan saraf saraf yang terhubung dengan pembuluh darah yang menuju ke otak. Ketika aliran darah terhenti atau tersumbat maka otak akan kekurangan oksigen dan zat yang diperlukannya. Kondisi semacam ini dalam waktu tertentu mengakibatkan rusaknya bagian bagian otak dan bagian tubuh yang dipersarafi atau terhubung dengan bagian otak tersebut pada akhirnya akan mengalami kelumpuhan. Kelumpuhan biasanya dapat dilihat pada wajah, ketidakmampuan berbicara, mengangkat tangan dan kaki. 3. Ketidakmampuan berbicara dan mengingat Akibat dari rusaknya bagian otak maka tanda lain yang muncul pada penderita stroke adalah ketidakmampuan berbicara dan mengingat baik tempat maupun waktu. C. Apa saja jenis stroke? Jenis stroke dapat dibagi menjadi dua macam yaitu : 1. Stroke sumbatan (iskemik) yang dapat disebabkan oleh sumbatan setempat pada suatu pembuluh darah tertentu di otak yang sebelumnya sudah mengalami proses aterosklerosis (pengerasan dinding pembuluh darah akibat penumpukan lemak) yang dipercepat oleh berbagai factor risiko, sehingga terjadi penebalan kedalam lumen pembuluh tersebut yang akhirnya dapat menyumbat sebagian atau seluruh lumen (trombosis). Sumbatan juga dapat disebabkan oleh thrombus atau bekuan darah yang berasal dari lokasi lain misalnya plak didinding pembuluh darah leher yang besar atau dari jantung (emboli) 2. Stroke pendarahan (hemoragik) yang disebabkan oleh pecahnya cabang pembuluh darah tertentu di otak akibat dari kerapuhan dindingnya yang sudah berlangsung lama (proses aterosklerosis/penuaan pembuluh darah) yang dipercepat oleh berbagai faktor. 25 D. Apa yang menyebabkan seseorang berisiko mengalami stroke? Faktor yang menyebabkan seseorang berisiko mengalami stroke diantaranya : 1. Memiliki kebiasaan merokok Rokok berperan dalam pembentukan plak aterotrombotik yang menjadi penyebab terjadinya stroke. Penelitian yang dilakukan oleh Mazzone dkk, ditemukan bahwa plak aterotrombotik terbentuk tidak hanya disebabkan oleh deposit lemak, plak aterotrombotik juga dapat terbentuk akibat efek dari asap rokok, dimana di dalam asap tersebut terkandung lebih dari 4 juta bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh. Asap rokok tersebut bersifat aterogenik yang meningkatkan resiko iskemik pembuluh darah seperti stroke. Para peneliti dari University of Maryland School of Medicine menemukan perokok memiliki kecendenrungan 2,6 kali lipat mengalami stroke dibandingkan non-perokok. 2. Kurang berolahraga Kurang berolahraga dapat menyebabkan penimbunan lemak. Olahraga membantu tubuh dalam mengubah lemak menjadi energi. Jika kita jarang berolahraga maka lemak tersebut akan disimpan dalam tubuh dan akhirnya menumpuk dalam darah. Lemak yang terakumulasi dalam jumlah besar dalam darah akan memudahkan terbentuknya plak pada dinding pembuluh darah yang mengakibatkan pembuluh darah yang menuju ke otak tersumbat. Penyumbatan tersebut menyebabkan aliran darah yang menuju ke otak terhambat. Terhambatnya darah yang membawa oksigen dan nutrisi ini dapat menimbulkan kematian pada sel dan jaringan-jaringan otak yang tidak tersuplai oleh oksigen dan glukosa sebagai nutrisi otak. 3. Sering mengonsumsi makanan berlemak Sering mengonsumsi makanan berlemak akan mempermudah penumpukkan lemak dalam darah. Lemak-lemak yang menumpuk ini lama kelamaan akan menempel pada dinding pembuluh darah dan menyebabkan pembuluh darah mengalami penyumbatan. 26 4. Obesitas Penderita obesitas biasanya memiliki akumulasi lemak berlebih. Hal inilah yang menyebabkan penderita obesitas rentan mengalami stroke. 5. Sering mengalami hipertensi Hipertensi mengakibatkan tekanan pada dinding pembuluh darah sehingga hal ini menyebabkan pembuluh darah dapat pecah 6. Sering mengonsumsi Alkohol Beberapa penelitian telah menghubungkan terlalu banyak alkohol dengan peningkatan risiko stroke. Perempuan harus membatasi diri untuk satu minuman beralkohol per hari; laki-laki, dua per hari. Konsumsi alkohol secara berlebihan dapat mempengaruhi jumlah platelet sehingga mempengaruhi kekentalan dan penggumpalan darah, yang menjurus ke pendarahan di otak serta memperbesar risiko stroke iskemik. 7. Sering mengonsumsi obat Obat-obat tertentu, seperti antikoagulan, dapat meningkatkan risiko stroke. Pil KB dan patch menempatkan beberapa wanita pada risiko lebih besar untuk stroke, terutama jika mereka di atas usia 35 atau memiliki tekanan darah tinggi, diabetes, atau kolesterol tinggi, Obat-obatan terlarang, seperti kokain, heroin, atau amfetamin, adalah faktor risiko, juga. E. Bagaimana cara mencegah stroke? Cara mencegah stroke diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Berolahraga secara teratur Berolahraga dengan durasi 30-60 menit dilakukan 4-5 kali perminggu dapat membantu tubuh mengontrol simpanan lemak. Cara ini membantu individu mencegah terjadinya stroke 2. Menghindari makanan yang berlemak tinggi Menghindari makanan yang berlemak tinggi dan lebih banyak mengonsumsi makanan berserat juga dapat membantu mencegah terjadi stroke. 27 3. Tidak merokok Tidak merokok juga merupakan cara mencegah terjadinya stroke sebab zat yang terkandung dalam rokok merupakan salah satu faktor yang mempercepat pembentukan plak aterotrombotik 4. Menghindari penggunaan obat-obatan 5. Tidak mengonsumsi alkohol 28 ANEMIA A. Apakah Anemia Itu? Anemia adalah berkurangnya sel darah merah atau kandungan hemoglobin (Hb) dalam darah. Depkes RI (2006) menyatakan bahwa anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin dalam darah kurang dari normal. Berikut ini kadar hemoglobin penderita anemia pada setiap kelompok umur : Tabel 1.3 Kadar Hemoglobin Penderita Anemia No Kelompok 1 Balita 2 Anak usia sekolah 3 Wanita Dewasa 4 Pria dewasa 5 Wanita hamil 6 Ibu menyusui (Sumber: Depkes RI, 2006) Kadar hemoglobin penderita anemia <11 g/dl <12 g/dl <12 g/dl <13 g/dl <11g/dl <12 g/dl B. Apa saja tanda gejala anemia? 1. Pucat Penderita anemia akan memiliki wajah pucat karena kurangnya sel darah merah. Biasanya warna kelopak mata bawah akan memiliki warna yang merah merekah. Warna merah itu dikarenakan sel darah merah yang cukup di dalam tubuh namun pada penderita anemia kelopak mata bawah tersebut pucat. 2. Mudah Lelah. Mudah lelah adalah salah satu indikasi seseorang terkena anemia. Namun tidak hanya anemia saja yang ditandai dengan mudah lelahnya seseorang. Ada penyakit lain yang juga ditandai dengan mudah lelah. Misalnya saja diabetes. Orang yang anemia akan merasakn lesu, lemas dan mudah lelah meski tidak melakukan aktivitas fisik berat. Mudah lelah itu bia terjadi selama satu bulan berturut-turut atau bahkan lebih. Mudah lelah ini diakibatkan oleh kurangnya asupan oksigen di seluruh tubuh. 29 3. Pusing Pusing itu diakibatkan oleh kurangnya oksigen di dalam otak dikarenakan jumlah sel darah merah yang tidak normal atau terlalu sedikit. 4. Tidak Teraturnya Denyut Jantung Tanda seseorang terkena anemia adalah denyut jantung yang tidak teratur. Jantung yang kekurangan oksigen bisa membuat denyutnya meningkat tajam. Salah satu pemeriksaan anemia sebelum melakukan tes darah adalah mengukur denyut jantungnya. Jika denyut jantung cepat, besar kemungkinannya orang tersebut terkena anemia. C. Apa Sajakah faktor yang meningkatkan risiko anemia pada seseorang? Faktor yang meningkatkan risiko anemia pada seseorang diantaranya : 1. Operasi Tindakan medis berupa operasi bisa membuat seseorang terkena anemia. Saat seseorang melakukan operasi dia akan mengeluarkan banyak darah sehingga zat besi akan ikut keluar saat tindakan operasi tersebut. 2. Kekurangan Nutrisi Pembentukan Hemoglobin memerlukan nutrisi seperti zat besi, folat dan lain lain sehingga pada individu yang kekurangan nutrisi akan mudah mengalami anemia 3. Cacingan Cacing merupakan parasit yang dapat mengambil makanan manusia. Penderita cacingan akan mudah mengalami anemia karena nutrisi yang masuk ke tubuh diambil oleh cacing 4. Menstruasi Pada saat menstruasi wanita akan mengeluarkan darah yang mana darah tersebut bercampur dengan hemoglobin sehingga hal ini menyebabkan wanita yang mengalami menstruasi rentan menderita anemia 5. Melahirkan Saat melahirkan seorang wanita akan kekurangan banyak darah di dalam tubuhnya. Wanita yang sehabis melahirkan akan mengalami anemia 30 dikarenakan darahnya banyak berkurang untuk melahirkan. Oleh sebab itulah wanita yang sehabis melahirkan akan diberikan suplemen tambah darah untuk mengganti zat besi dan sel darah merah yang dikeluarkan saat melahirkan. 6. Rokok Keberadaan asap rokok, radikal bebas yang terkandung didalamnya dapat menyebabkan hemolisis sel darah merah. Efek hematotoksisitas dari timbal atau Pb menghambat sebagian besar enzim yang berperan dalam biosintesa atau metabolisme heme sehingga menyebabkan kadar hemoglobin rendah. D. Bagaimana Cara mencegah Anemia? Cara mencegah anemia diantaranya sebagai berikut : 1. Mengonsumsi makanan bergizi Makanan bergizi terutama yang mengandung zat besi, folat dan vitamin C sangat penting untuk dikonsumsi agar kita terhindar dari anemia. Makanan tersebut diantaranya daging merah, buah jeruk dan sayuran hijau. 2. Tidak merokok Zat yang terkandung dalam rokok dapat menjadi penyebab anemia oleh sebab itu dengan tidak merokok maka kita secara tidak langsung dapat mencegah terjadinya anemia 3. Menjaga kebersihan Menjaga kebersihan dapat menghindarkan kita dari infeksi cacing yang dapat menyebabkan anemia sehingga dengan menjaga kebersihan kita dapat mencegah anemia. 4. Mengonsumsi suplemen besi Bagi wanita hamil dan melahirkan sangat penting untuk memenuhi kebutuhan zat besi dengan cara mengonsumsi suplemen zat besi. Konsumsi suplemen membantu kita agar terhindar dari anemia. 31 PENYAKIT JANTUNG KORONER A. Apakah penyakit jantung koroner itu? Menurut Centers for Disease Control and Prevention (2014) menyatakan bahwa penyakit jantung koroner adalah suatu kondisi ketika suplai darah ke jantung berkurang atau terhenti akibat penyempitan pembuluh arteri koroner yang mengakibatkan kematian pada otot jantung. B. Apa Tanda Gejala Penyakit Jantung Koroner? Tanda gejala penyakit jantung koroner antara lain: 1. Angina Angina pektoris yakni perasaan nyeri seperti terbakar, jantung seperti diremas remas disebabkan karena timbulnya iskemia miokard atau karena suplai darah dan oksigen ke miokard berkurang. Akibat dari kondisi tersebut sel-sel miokardium mulai menggunakan glikolisis anaerob untuk memenuhi kebutuhan energinya. Proses pembentukan energy ini sangat tidak efisien dan menyebabkan pembentukan asam laktat. Asam laktat menurunkan pH miokardium dan menyebabkan nyeri. 2. Sesak napas Ketika arteri koroner tersumbat maka maka fungsi jantung akan terganggu dan menyebabkan jantung tidak dapat memompa darah secara maksimal. Ketika jantung tidak dapat memompakan darahnya secara maksimal ke seluruh tubuh terjadilah peningkatan tekanan hidrostastik pada kapiler yang selanjutnya menyebabkan hipertensi kapiler sistemik. Cairan yang berada dalam pembuluh darah pada area tersebut selanjutnya menjadi bocor dan masuk ke dalam pleura. Peningkatan pembentukan cairan dari pleura parientalis karena hipertensi kapiler sistemik dan penurunan reabsorbsi menyebabkan pengumpulan abnormal cairan pleura dan pada akhirnya menimbulkan keluhan sesak napas 3. Kelelahan Ketika jantung tidak dapat jantung tidak dapat berfungsi efektif dan ketika pembuluh darah tersumbat maka aliran darah yang membawa oksigen dan 32 nutrisi ke otot ketika beraktifitas menjadi berkurang sehingga hal ini menyebabkan penderita jantung koroner merasa lelah atau lemah. C. Faktor yang menjadikan seseorang berisiko mengalami jantung koroner? Faktor yang menjadikan seseorang berisiko mengalami jantung koroner antara lain ; 1. Sering merokok Merokok dapat mempercepat aterosklerosis atau penyempitan pembuluh darah sehingga hal ini meningkatkan risioko seseorang mengalami jantung koroner 2. Menderita obesitas Obesitas dapat menyebabkan seseorang memiliki kadar lemak dalam darah lebih tinggi sehingga hal ini juga menyebabkan penderita obesitas rentan menderita penyakit jantung koroner 3. Sering mengonsumsi makanan berlemak tinggi Konsumsi makanan berlemak tinggi dapat menyebabkan kadar lemak dalam darah meningkat. Lemak yang meningkat dalam darah dapat menempel di dinding pembuluh darah dan menyebabkan penyumbatan pada dinding pembuluh darah dan meningkatkan risiko terkena penyakit jantung koroner. 4. Kurang berolahraga Kurang berolahraga juga dapat menyebabkan lemak tertumpuk dalam darah yang dapat mempermudah penyumbatan pembuluh darah yang mengakibatkan individu yang kurang berolahraga lebih berisiko mengalami penyakit jantung koroner. 5. Penuaan Penuaan mengakibatkan elastisitas pembuluh darah berkurang dan lumen pembuluh darah mengecil atau menyempit sehingga penuaan juga dapat menyebabkan seseorang rentan mengalami penyakit jantung koroner 33 D. Bagaimana cara mencegah penyakit jantung koroner? Cara mencegah penyakit jantung koroner diantaranya : 1. Tidak merokok Tidak mengisap rokok atau menghindari asap rokok dapat membantu mencegah terjadinya penyakit jantung koroner sebab merokok dapat menyebabkan seseorang mudah mengalami aterosklerosis atau penyempitan pembuluh darah. 2. Mengurangi konsumsi makanan berlemak dan mulai memperbanyak konsumsi serat Makanan berlemak harus dikurangi agar tidak terjadi penumpukkan lemak pada pembuluh darah dan sebaiknya kita memperbanyak konsumsi serat yakni dengan cara mengonsumsi buah buahan segar yang berwarna kuning minimal 2 buah perhari agar kebutuhan serat kita terpenuhi. Serat dapat membantu mengeluarkan lemak ditubuh sehingga tidak menumpuk di pembuluh darah. 3. Berolahraga teratur Berolahraga secara teratur dapat membantu menurunkan lemak darah dan menurunkan berat badan sehingga hal ini membantu kita untuk terhindar dari penyakit jantung koroner. 4. Menghindari stres Stres dapat memicu terjadinya hipertensi yang dapat menyebabkan seseorang mudah terkena penyakit jantung koroner. 34 Gagal Jantung A. Apakah Gagal Jantung Itu? Gagal jantung merupakan suatu keadaan yang terjadi saat jantung gagal memompakan darah dalam jumlah yang memadai untuk mencukupi kebutuhan metabolisme (supply unequal with demand), atau jantung dapat bekerja dengan baik hanya bila tekanan pengisian (ventricular filling) dinaikan. Gagal jantung juga merupakan suatu keadaan akhir (end stage) dari setiap penyakit jantung, termasuk aterosklerosis pada arteri koroner, infark miokardium, dan kelainan katup jantung. B. Apakah tanda gejala gagal jantung? Tanda gejala seseorang mengalami gagal jantung diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Nyeri dada Perasaan nyeri seperti terbakar, jantung seperti diremas remas disebabkan karena timbulnya iskemia miokard atau karena suplai darah dan oksigen ke miokard berkurang sebab pada penderita gagal jantung biasanya juga terdapat penyumbatan arteri koroner yang mengakibatkan suplai darah yang membawa oksigen terganggu. Akibat dari kondisi tersebut sel-sel miokardium mulai menggunakan glikolisis anaerob untuk memenuhi kebutuhan energinya. Proses pembentukan energy ini sangat tidak efisien dan menyebabkan pembentukan asam laktat. Asam laktat menurunkan pH miokardium dan menyebabkan nyeri 2. Sesak napas Pada kondisi gagal jantung maka jantung tidak dapat memompakan darahnya secara maksimal ke seluruh tubuh terjadilah peningkatan tekanan hidrostastik pada kapiler yang selanjutnya menyebabkan hipertensi kapiler sistemik. Cairan yang berada dalam pembuluh darah pada area tersebut selanjutnya menjadi bocor dan masuk ke dalam pleura. Peningkatan pembentukan cairan dari pleura parientalis karena hipertensi kapiler sistemik 35 dan penurunan reabsorbsi menyebabkan pengumpulan abnormal cairan pleura dan pada akhirnya menimbulkan keluhan sesak napas 3. Kardiomegali Kardiomegali dapat disebabkan oleh kondisi yang menyebabkan jantung untuk memompa lebih keras dari biasanya atau yang merusak otot jantung sehingga jantung menjadi membesar dari ukuran biasanya 4. Kelelahan Ketika jantung tidak dapat berfungsi efektif dan ketika pembuluh darah tersumbat maka aliran darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke otot ketika beraktifitas menjadi berkurang sehingga hal ini menyebabkan penderita jantung koroner merasa lelah atau lemah 5. Oedema (bengkak) pada paru atau tungkai Gagal jantung dapat menyebabkan meningkatkan tekanan hidrostatik yang menyebabkan perembesan cairan ke ruang interstitium akibatnya dapat terjadi oedema paru atau tungkai. C. Bagaimanakah menentukan tingkat keparahan gagal jantung? Menurut NYHA (New York Heart Association) Tingkat keparahan gagal jantung seseorang diklasifikasikan berdasarkan stadium sebagai berikut yaitu : 1. Stadium 1: Tidak ada keterbatasan dari aktivitas fisik, aktivitas biasa tidak menimbulkan gejala. 2. Stadium 2: ada sedikit keterbatasan dari aktivitas fisik, lebih nyaman saat istirahat, aktivitas fisik sehari-hari dan menaiki tangga agak banyak menyebabkan lelah, berdebar-debar, dan sesak. 3. Stadium 3: adanya keterbatasan dari aktivitas fisik secara signifikan, lebih nyaman saat beristirahat, aktivitas fisik yang ringan dapat menyebabkan lelah, berdebar, dan sesak. 4. Stadium 4: Tidak bisa melakukan aktivitas fisik dengan nyaman, timbul gejala gangguan jantung pada saat istirahat, bila beraktivitas, keluhan akan semakin berat 36 D. Faktor faktor apa saja yang mempengaruhi risiko gagal jantung pada seseorang? Faktor faktor yang mempengaruhi risiko gagal jantung pada seseorang antara lain: 1. Hipertensi Tekanan darah tinggi (hipertensi) dapat menjadi salah satu penyebab gagal jantung sebab pada saat tekanan darah tinggi maka jantung akan selalu memompa darah dengan kuat sehingga lama kelamaan dapat menyebabkan otot jantung lemah dan menyebabkan gagal jantung. 2. Sering mengonsumsi makanan berlemak Konsumsi makanan berlemak dapat mempercepat terjadinya penyempitan pembuluh darah yang membuat seseorang mudah mengalami gagal jantung. 3. Obesitas Penderita obesitas lebih berisiko mengalami gagal jantung daripada yang tidak sebab penderita obesitas memiliki potensi lebih tinggi mengalami penyumbatan pembuluh darah yang menjadi salah satu penyebab gagal jantung. 4. Merokok Asap rokok mengandung berbagai macam zat yang mempercepat terjadinya penyempitan pembuluh darah. Jika pembuluh darah arteri koroner menyempit maka kondisi ini akan memperberat jantung dapat memompa darah sehingga hal ini lama kelamaan dapat menyebabkan gagal jantung 5. Kurang berolahraga Kurang berolahraga juga dapat menyebabkan lemak mudah menumpuk dalam darah. Kondisi ini dapat menyebabkan lemak mudah menumpuk pada dinding pembuluh darah dan menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang pada akhirnya dapat menimbulkan gagal jantung 6. Stres Adrenalin dan noradrenalin adalah sistem pertahanan tubuh yang pertama muncul setiap kali terjadi stres mendadak. Pada gagal jantung, adrenalin dan 37 noradrenalin menyebabkan jantung bekerja lebih keras. Hal ini lambat laun dapat menyebabkan gagal jantung. E. Bagaimana Pencegahan Gagal Jantung? Cara pencegahan gagal jantung diantaranya 1. Mengonsumsi makanan sehat yang mengandung banyak serat, seperti sayursayuran, buah-buahan, gandum, ikan, dan daging, serta menghindari asupan garam yang berlebihan. Hindari makanan yang mengandung lemak jenuh, seperti jeroan, daging kambing, kerang, kuning telur, dan udang. Selain itu batasi asupan gula dan garam. 2. Menjaga berat badan pada batasan sehat dan melakukan langkah-langkah penurunan berat badan jika diperlukan seperti melakukan diet dan olahraga. 3. Berhenti merokok bagi seorang perokok. Jika bukan perokok maka upayakan untuk menghindari asap rokok agar tidak menjadi perokok pasif. 4. Berolahraga secara teratur dapat membuat jantung sehat, seperti bersepeda atau berjalan kaki, minimal dua setengah jam per minggu. 5. Menjaga kadar kolesterol dan tekanan darah pada batas sehat, karena kedua hal tersebut dapat meningkatkan resiko gagal jantung. 38 DIABETES MELITUS A. Apakah diabetes mellitus itu? Diabetes Mellitus (DM) adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemi, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik yang disebabkan oleh kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. B. Apa tanda gejala diabetes mellitus? Tanda gejala seseorang mengalami diabetes mellitus diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Kadar gula darah di atas ambang normal Untuk mengetahui kadar gula darah maka perlu dilakukan pemeriksaan kadar gula darah. Tabel 1.2 Klasifikasi Kadar Gula Darah No Keadaan Jenis pemeriksaan 1 Sewaktu 2 Puasa Plasma Vena Darah Kapiler Plasma Vena Darah Kapiler Nilai kadar glukosa darah ≥200 mg/dl ≥200 mg/dl ≥126 mg/dl ≥100 mg/dl (Sumber Depkes RI, 2008) 2. Sering haus dan buang air kecil Peningkatan kadar glukosa darah menyebabkan peningkatan ekskresi glukosa oleh ginjal. Glukosa memiliki sifat hidrofilik atau menarik air sehingga pasien diabetes akan mengalami gejala sering buang air kecil. Karena banyak air yang terbuang, maka tubuh akan mereponnya dengan peningkatan rasa haus. Sering Buang air kecil sering kali dikeluhkan ketika malam hari saat tidur, pasien akan terbangun beberapa kali dalam semalam 3. Merasa lemas Penderita diabetes melitus tidak dapat mengubah gula dalam darah menjadi energi karena insulin yang bertugas membantu hal ini tidak ada atau tidak dapat berfungsi secara maksimal sehingga menyebabkan penderita merasa lemas sepanjang hari. 39 4. Banyak makan Perasaan lemas menyebabkan tubuh tubuh mengirim respon 'lapar' ke otak sehingga penderita diabetes melitus cenderung banyak makan 5. Luka lambat sembuh dan gatal gatal Penyempitan dan kekakuan pembuluh darah akan mengurangi aliran darah, nutrisi, dan oksigen pada luka, sehingga penyembuhan luka menjadi lambat. Kadar gula darah yang tinggi juga mengurangi fungsi sel-sel darah putih untuk melawan infeksi. Selain itu gula adalah makanan yang baik bagi bakteri untuk berkembang sehingga penderita diabetes akan sering mengalami kegatalan pada kulit terutama daerah di sekitar alat kelamin. C. Apa saja jenis diabetes mellitus? Menurut Centers for Disease Control and Prevention (2008) Tipe diabetes mellitus adalah sebagai berikut: a. Diabetes Tipe 1 Diabetes tipe 1 yaitu terjadi kerusakan sel beta pankreas sehingga tubuh tidak memproduksi insulin sama sekali atau memproduksi insulin dalam jumlah sedikit. Insulin membantu tubuh menggunakan glukosa dari makanan sebagai tenaga. Orang dengan diabetes jenis 1 perlu suntik insulin. b. Diabetes Tipe 2 Diabetes tipe 2 terjadi karena gangguan fungsi insulin karena fungsi insulin terganggu maka gula tertumpul dalam aliran darah. Diabetes jenis 2 merupakan bentuk diabetes yang paling umum. D. Apa saja faktor yang meningkatkan risiko diabetes mellitus pada seseorang? Faktor yang meningkatkan risiko diabetes mellitus pada seseorang antara lain: 1. Faktor bawaan atau genetik Diabetes mellitus dapat diwariskan dari orang tua kepada anak. Gen penyebab diabetes mellitus akan dibawa oleh anak jika orang tuanya 40 menderita diabetes mellitus. Pewarisan gen ini dapat sampai ke cucunya walaupun resikonya sangat kecil. 2. Gaya hidup (Life Style) Gaya hidup seperti sering mengonsumsi makanan manis, makanan dengan lemak tinggi dapat meningkatkan risiko diabetes mellitus. Selain itu juga kurang aktifitas dan jarang berolahraga juga dapat meningkatkan risiko diabetes mellitus. Gaya hidup tersebut dapat mengakibatkan lemak dan gula dalam darah sehingga hal ini menyebabkan seseorang berisiko mengalami diabetes melitus. 3. Obesitas Sebanyak 80% dari penderita diabetes tipe 2 menderita obesitas. Para ahli percaya bahwa semakin tinggi indeks massa tubuh maka risiko terhadap diabetes tipe 2 akan semakin tinggi pula. Pada penderita diabetes tipe 2, pankreas sebenarnya menghasilkan insulin dalam jumlah yang cukup untuk mempertahankan kadar glukosa darah pada tingkat yang normal. Hanya, insulin tersebut tidak bekerja dengan normal dalam membantu sel-sel tubuh menyerap glukosa. Hal ini terjadi karena terganggunya fungsi insulin akibat dari komplikasi-komplikasi yang disebabkan oleh obesitas. Salah satu komplikasi yang cukup populer adalah kadar lemak darah yang tinggi khususnya kolesterol dan trigliserida. Sifat tidak efektif fungsi kerja insulin dalam proses penyerapan glukosa membuat pankreas berusaha untuk menghasilkan lebih banyak insulin. Usaha yang terus-menerus dan dilakukan secara berlebihan menjadikan kemampuan pankreas dalam menghasilkan insulin menjadi semakin berkurang. Akibatnya, terjadi resistensi insulin. 4. Bahan-bahan kimia dan obat-obatan Bahan-bahan kimia dan obat obatan dapat mengiritasi pankreas yang menyebabkan radang pankreas, radang pada pankreas akan mengakibatkan fungsi pankreas menurun sehingga tidak ada sekresi hormon-hormon untuk proses metabolisme tubuh termasuk insulin. Segala jenis residu obat yang terakumulasi dalam waktu yang lama dapat mengiritasi pankreas. 41 5. Penyakit dan infeksi pada pankreas Infeksi mikroorganisme dan virus pada pankreas juga dapat menyebabkan radang pankreas yang otomatis akan menyebabkan fungsi pankreas turun sehingga tidak ada sekresi hormon-hormon untuk proses metabolisme tubuh termasuk insulin. Penyakit seperti kolesterol tinggi dan dislipidemia dapat meningkatkan resiko terkena diabetes mellitus. 6. Kehamilan Pada saat hamil, plasenta memproduksi hormon seperti progesteron, kortisol, laktogen, plasenta, prolaktin, dan hormone pertumbuhan yang mengganggu keseimbangan hormon insulin dan pada kasus tertentu yang memicu untuk sel tubuh menjadi resisten terhadap hormon insuline. Kondisi ini biasanya kembali normal selah masa kehamilan atau pasca melahirkan. Namun demikian menjadi sangat berisiko terhadap bayi yang dilahirkan untuk kedepan punya potensi diabetes melitus. E. Bagaimana cara mencegah diabetes mellitus? Cara mencegah diabetes melitus diantaranya sebagai berikut: 1. Gaya hidup sehat Menerapkan gaya hidup sehat khususnya mengatur pola makan, aktivitas fisik dan olahraga sangat penting untuk mencegah diabetes melitus. Individu harus memperhatikan jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi sehari hari. Makanan yang mengandung kadar gula dan lemak yang tinggi perlu dihindari serta makanan yang mengandung karbohidrat juga perlu dihindari sebab makanan ini merupakan sumber glukosa. Individu juga tidak boleh terlalu lama dan terlalu banyak duduk atau menonton TV, individu tidak boleh terlalu banyak tidur sebab hal ini dapat mengakibatkan lemak dan gula dalam tubuh menumpuk karena kurangnya pembakaran. Individu perlu untuk melakukan olahraga minimal 60 menit perhari agar terjadi pembakaran zat lemak dalam tubuh oleh otot sehingga lemak tidak menumpuk di tubuh. Olahraga dan aktivitas fisik juga mencegah seseorang terkena obesitas. 42 2. Menggunakan obat dengan benar dan hati hati Menghindari penggunaan obat perlu dilakukan agar kita terhindar dari kerusakan pankreas namun jika terpaksa harus menggunakan obat maka gunakanlah obat dengan benar sesuai dengan petunjuk 5 benar atau sesuai petunjuk dokter. 43 DIARE A. Apakah Diare Itu? Diare adalah keadaan ketika seseorang buang air besar lebih dari normal yakni di atas tiga kali sehari atau empat kali sehari pada anak anak, tinja yang dikeluarkan cair atau encer dan disertai perasaan mulas atau sakit perut. B. Apa tanda gejala diare? Tanda gejala seseorang mengalami diare diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Frekuensi buang air besar lebih sering dari biasanya atau lebih sering dari normal. Pada umumnya seseorang dalam keadaan normal frekuensi buang air besar dalam sehari 3-4 kali sehari namun pada kondisi diare frekuensi buang air besar meningkat. Penderita diare dapat buang air besar lebih sering bahkan dalam hitungan jam seseorang yang menderita diare dapat buang air besar dalam beberapa kali. Kondisi semacam ini sebetulnya tidak normal. Hal ini disebabkan karena beberapa alasan misalnya karena kuman yang masih hidup ke dalam usus halus setelah melewati rintangan asam lambung. kuman itu berkembang biak di dalam usus halus kemudian mengeluarkan toksin. Toksin tersebut akan merangsang sekresi air dan eletrolit kedalam rongga usus dan usus akan penuh dengan air sehingga terjadi peningkatan gerakan peristaltik usus yang mengakibatkan terjadinya peningkatan frekuensi buang air besar. Selain kuman zat atau makanan yang tidak dapat diserap oleh usus juga akan menyebabkan tekanan osmotik meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus yang berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga terjadi peningkatan frekuensi buang air besar. 2. Konsistensi tinja cair Akibat dari meningkatnya jumlah air di usus maka konsistensi tinja yang semula padat dapat berubah menjadi cair atau encer. 44 3. Mules atau sakit perut Mules atau sakit perut dapat terjadi karena gerakan peristaltik usus meningkat atau karena adanya peradangan sehingga menyebabkan nyeri. 4. Dehidrasi Akibat banyaknya jumlah cairan yang dikeluarkan saat diare maka penderitanya akan mengalami dehidrasi yang ditandai dengan bibir pucat, lemas dan tidak bertenaga. C. Apa saja faktor yang menyebabkan seseorang terkena diare? Faktor yang menyebabkan seseorang terkena diare antara lain: 1. Makanan dan minuman yang dikonsumsi Makanan dan minuman yang dikonsumsi dapat menjadi penyebab diare apabila makanan dan minuman tersebut terkontaminasi kuman. Kuman tersebut dapat masuk ke usus melalui mulut saat seseorang mengonsumsi makanan. Kuman penyebab diare akan menyerang mukosa usus dan menyebabkan meningkatnya tekanan osmitik sehingga air terkumpul di usus. Hal ini meningkatkan gerakan peristaltik usus untuk mengosongkannya sehingga terjadilah diare. Makanan yang tidak dapat diserap oleh usus seperti makanan berserat dalam jumlah yang berlebihan juga dapat menyebabkan diare. 2. Tangan yang terkontaminasi kuman Tangan yang terkontaminasi kuman dapat menyebabkan kuman tersebut masuk ke usus melalui mulut saat kita makan. Hal ini akhirnya dapat menyebabkan diare. 3. Daya tahan tubuh menurun Daya tahan tubuh menurun seperti pada penderita HIV-AIDS dan malnutrisi dapat menyebabkan seseorang rentan mengalami diare. 4. Antibiotik Jenis-jenis antibiotik yang beredar adalah salah satu obat yang biasanya diberikan oleh dokter untuk menciptakan kekebalan tubuh dan melawan infeksi dalam tubuh. Pemakaian antibiotik yang tidak sesuai juga dapat 45 memicu diare. Efek samping antibiotik ini, akan menyebabkan gangguan keseimbangan bakteri yang bekerja untuk usus, yang justru akan memicu infeksi seperti infeksi clostridium. 5. Radioterapi Radioterapi yang digunakan untuk perawatan kanker bisa menyebabkan diare terutama jika radiasi diterapkan pada bagian sekitar perut. Beberapa orang bisa mengalami diare parah atau diare ringan. D. Bagaimana pencegahan diare? Cara mencegah diare antara lain adalah sebagai berikut : 1. Mencuci tangan sebelum makan Setiap kali sebelum makan maka kita perlu untuk mencuci tangan dengan sabun agar kuman yang ada ditangan mati. Mencuci tangan menghindarkan kita dari diare. 2. Hati hati ketika mengonsumsi makanan dan minuman Mengonsumsi makanan dan minuman harus berhati hati. Upayakan agar makanan dan minuman yang dikonsumsi bersih dari kuman dengan cara mencuci dan memasaknya hingga matang. Kita juga perlu untuk berhati hati dalam memilih jenis makanan sebab beberapa jenis makanan seperti jeruk, lombok dan lain lain jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan kita mengalami diare 3. Meningkatkan daya tahan tubuh Cara meningkatkan daya tahan tubuh yaitu dengan mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga teratur, istirahat dan tidur yang cukup serta menghindari stres yang dapat menurunkan daya tahan tubuh kita. 46 GASTRITIS A. Apakah Gastritis itu ? Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung atau peradangan pada lapisan lambung Secara histopatologi dapat dibuktikan dengan adanya inflitrasi sel-sel radang pada daerah tersebut B. Ada berapa jenis Gastritis? Gastritis berdasarkan pola serangannya dapat dikelompokkan menjadi dua yakni akut dan kronis. Gastritis akut lebih cepat sembuh dibandingkan gastritis kronis. Luasan inflamasi dan peradangan pada gastritis kronis lebih luas jangkauannya daripada gastritis akut. Hal inilah yang menyebabkan penyakit gatritis tersebut bersifat kronis atau lama C. Apa tanda gejala gastritis? Menurut Robinson (2014) gejala gastritis bervariasi antara individu-individu, dan pada banyak orang tidak ada gejala. Namun, gejala yang paling umum termasuk: 1. Pusing Gastritis menyebabkan metabolisme pencernaan terganggu sehingga metabolisme pencernaan yang terganggu ini akan mengirim sinyal ke jaringan otak yang menyebabkan sirkulasi darah menjadi kurang stabil dan mengakibatkan pusing 2. Mual dan muntah Mual dan muntah terjadi akibat impuls dari otak bawah yang berkaitan dengan saraf rasa sakit dan iritasi dari traktus gastrointestinal. 3. Perut kembung Perut kembung terjadi akibat asam lambung yang meningkat dan kurangnya enzim pada alat pencernaan sehingga hal ini menyebabkan lambung terasa penuh diakibatkan oleh gas asam lambung. 4. Nyeri Nyeri terjadi karena adanya peradangan lapisan lambung. Peradangan ini merangsang saraf untuk mengirimkan impuls nyeri 47 5. Nafsu makan kurang Ketika asam lambung meningkat maka ketika kita memasukkan makanan ke mulut maka lambung akan bereaksi dengan perasaan mual yang menyebabkan kita tidak nafsu makan lagi dan ketika kita berusaha memaksakan makan maka kita akan terstimulasi untuk memuntahkan kembali makanan tersebut hingga tak tersisa makanan dilambung dan bahkan zat asam dalam lambung yang menyengat dan kekuningan itu ikut keluar bersama makanan yang kita muntahkan D. Apa penyebab gastritis? Faktor yang menyebabkan seseorang mengalami gastristis diantaranya : 1. Konsumsi makanan dan minuman yang tercemar bakteri Mengonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi bakteri Helicobacter pylori dapat membuat bakteri tersebut berkembang biak di lambung dan menyebabkan peradangan lapisan lambung yang kronis (gastritis) pada manusia. 2. Pola makan Kebiasaan menunda makan dapat menyebabkan gastritis sebab pada saat perut harus diisi, tapi dibiarkan kosong, atau ditunda pengisiannya, asam lambung akan mencerna lapisan mukosa lambung sehingga timbul rasa nyeri. Mengkonsumsi makanan pedas secara berlebihan, kopi dan lain lain akan merangsang peningkatan asam lambung dan asam lambung dapat mengiritasi lapisan lambung yang menyebabkan lambung mudah mengalami peradangan. 3. Pemakaian AINS ( Anti Inflamasi Non Steroid) Obat antiinflamasi nonsteriod tertentu dapat merusak mukosa secara topikal, kerusakan topikal terjadi karena kandungan asam dalam obat tersebut bersifat korosif sehingga dapat merusak sel-sel epitel mukosa yang menyebabkan lambung mudah mengalami peradangan. 48 4. Stres Produksi asam lambung akan meningkat pada keadaan stress, misalnya pada beban kerja berat, panik dan tergesa-gesa. Kadar asam lambung yang meningkat dapat mengiritasi mukosa lambung dan jika hal ini dibiarkan, lama-kelamaan dapat menyebabkan terjadinya gastritis. 5. Merokok merokok dapat menghambat prostaglandin pada lambung sehingga perlindungan terhadap mukosa lambung berkurang dan resiko tukak meningkat. Merokok juga meningkatkan sekresi asam lambung sehingga dapat menimbulkan gastritis. 6. Konsumsi alkohol Alkohol dapat mengiritasi mukosa lambung dan duodenum. Konsumsi alkohol berlebihan dapat merusak mukosa lambung, memperburuk gejala tukak peptik, dan mengganggu penyembuhan tukak peptik E. Bagaimana Pencegahan Gastritis? Mencegah gastritis dapat dilakukan dengan cara yang diantaranya: 1. Hindari menunda makan Menunda makan dapat menyebabkan asam lambung yang seharusnya membantu dalam proses mencerna makanan justru berbalik menyerang lapisan lambung. Oleh sebab itulah kita tidak boleh menunda makan. 2. Hindari makanan tertentu Makanan dan minuman yang terlalu asam atau pedas dapat menyebabkan asam lambung meningkat oleh sebab itu maka perlu dihindari. Tidak hanya itu makanan seperti kopi dan coklat pun perlu dihindari karena dapat memicu terjadinya peningkatan asam lambung 3. Menjaga kebersihan tangan dan makanan Ketika mau mengonsumsi makanan pastikan tangan kita bersih dan makanan yang kita konsumsi juga bersih dari kuman sebab bakteri yang menjadi penyebab gastritis dapat masuk ke lambung melalui perantaraan makanan yang kita konsumsi. 49 4. Jangan merokok Merokok dapat meningkatkan asam lambung sehingga dengan tidak merokok kita dapat mencegah gastritis 5. Hilangkan kebiasaan mengkonsumsi alkohol. Tingginya konsumsi alkohol dapat mengiritasi atau merangsang lambung, bahkan menyebabkan lapisan dalam lambung terkelupas sehingga menyebabkan peradangan dan perdarahan di lambung. 6. Ganti obat penghilang rasa sakit, jika memungkinkan jangan menggunakan obat penghilang rasa sakit seperti aspirin, ibuprofen, dan naproxen dan obatobat tersebut dapat mengiritasi lambung. 7. Manajemen stres. Stres dapat meningkatkan asam lambung oleh sebab itu kita perlu menghindari stres dengan cara melakukan manajemen stres seperti melakukan meditasi, yoga, refresing dan lain lain. 50 DEMAM TIPOID ATAU THYPUS A. Apakah Demam Tipoid itu? Demam Tipoid merupakan salah satu penyakit saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri salmonella typhi. Berikut ini pengertian tentang tipoid: 1. WHO (2003) menyatakan bahwa tipoid adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri salmonella typhi 2. Depkes RI (2006) menyatakan bahwa tifoid adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang dikenal sebagai Salmonella typhi B. Apakah tanda gejala demam tipoid? Tanda gejala tipoid antara lain : 1. Demam Pada awal sakit demam awalnya samar samar saja selanjutnya suhu tubuh sering naik turun. Pagi suhu tubuh lebih rendah atau normal dan sore atau malam meningkat. Hari demi hari intensitas demam semakin tinggi yang disertai gejala lain seperti sakit kepala atau pusing pusing, diare, nyeri otot, pegal pegal, insomnia, anoreksia, mual dan muntah. Pada minggu ke dua intensitas demam makin tinggi dan apabila membaik maka pada minggu ketiga suhu badan mulai berangsur angsur turun. Demam yang terjadi karena respon tubuh terhadap infeksi bakteri salmonella sehingga meningkatkan set point dihipotalamus yang berakibat pada meningkatnya suhu tubuh. 2. Gangguan Saluran Pencernaan Pasien tipoid sering ditemukan bau mulut tidak sedap karena demam yang lama. Bibir kering dan kadang pecah pecah, lidah kelihatan kotor dan ditutupi selaput putih. Ujung tepi lidah berwarna kemerahan dan tremor. Umumnya penderita mengeluh nyeri perut disertai nausea, mual dan muntah. Nyeri perut disebabkan karena peradangan. 3. Gangguan kesadaran Umumnya terjadi penurunan kesadaran ringan sering didapatkan kesadaran apatis dengan kesadaran seperti berkabut. Bila penyakitnya berat tak jarang penderita sampai somnolen atau koma. Gangguan kesadaran terjadi karena 51 suplai darah yang mengangkut oksigen terganggu atau karena peningkatan suhu tubuh di atas rata rata yang menyebabkan fungsi kesadaran mengalami penurunan. 4. Hepatosplenomegali Pada penderita tipoid juga sering ditemukan hati atau limpa membesar. Selain menyerang saluran pencernaan kuman salmonella juga dapat menyerang limfa, kandung empedu/hati sehingga menyebabkan pembesaran hati atau limfa 5. Bradikardia Relatif Bradikardia relative yaitu peningkatan suhu tubuh tidak diikuti oleh peningkatan denyut nadi. C. Apa saja penyebab Demam Tipoid? Faktor yang menyebabkan seseorang mudah mengalami demam tipoid antara lain: 1. Tidak mencuci tangan Tidak mencuci tangan sebelum makan dapat menyebabkan kuman salmonella menempel ke makanan tatkala kita makan sehingga hal ini dapat menyebabkan kita terkena demam tipoid 2. Tidak mencuci buah dan sayuran Buah buahan dan sayuran yang tidak dicuci dapat terkontaminasi kuman salmonella sehinga dapat menyebabkan kita terkena demam tipoid 3. Tidak memasak bahan makanan dan air minum hingga matang Tidak memasak bahan makanan dan air minum hingga matang dapat menyebabkan kuman yang terdapat di dalam bahan makanan dan air minum tersebut menginfeksi tubuh kita ketika kita mengonsumsinya. 4. Sering membeli makanan dan minuman di warung jajanan Perilaku membeli makanan dan minuman di warung menyebabkan seseorang rentan terkena tipoid sebab tidak semua warung jajanan menerapkan higiene dan sanitasi makanan dengan baik. 52 D. Bagaimana mencegah demam tipoid? Mencegah demam tipoid dapat dilakukan dengan cara: 1. Mencuci tangan sebelum makan dengan sabun dan air yang bersih 2. Mencuci bahan makanan seperti buah dan sayur sampai bersih 3. Memasak bahan makanan dan air minum yang akan kita konsumsi hingga matang 4. Tidak jajan sembarangan Jajan sembarang tempat dapat menyebabkan kita mudah terkena demam tipoid. Walau pun kita telah menjaga kebersihan makanan dan minuman dengan baik namun belum tentu hal serupa dilakukan oleh pemilik warung atau tempat jajanan. Bisa saja mereka tidak menjaga kebersihan makanan dan minuman yang dijual dan akhirnya ketika kita membeli makanan atau minuman kita justru akan terkena tipoid 53 KONSTIPASI A. Apakah Konstipasi itu? Konstipasi atau sembelit merupakan gangguan saluran pencernaan berupa penurunan frekuensi buang air besar yang disertai dengan tinja keras dan sulit dikeluarkan. Seseorang dapat dikatakan mengalami konstipasi apabila dia mengalami penurunan frekuensi buang air besar dari kebiasaan normalnya dan disertai keluhan tinja keras atau padat dan sulit dikeluarkan. B. Bagaimana gejala konstipasi ? Gejala konstipasi diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Frekuensi buang air besar kurang dari biasanya Penurunan frekuensi buang air besar disebabkan karena penurunan kerja usus halus, gerakan peristaltik yang melambat atau karena feses padat akibat kurangnya cairan. 2. Tinja berbentuk padat atau keras Tinja padat dan keras terjadi karena feses atau tinja tersebut kekurangan cairan. Feses yang lama di usus akibat gerakan peristaltik usus melambat juga dapat menjadi penyebab feses keras. 3. Ukuran tinja dapat lebih besar sehingga sulit dikeluarkan Ukuran tinja dapat lebih besar disebabkan karena tinja menumpuk di usus akibat pergerakan usus yang lambat atau adanya tahanan 4. Keluarnya darah segar pada anus saat buang air besar Feses yang keras atau padat menyebabkan ukurannya besar dan tidak sesuai dengan ukuran lubang anus sehingga menyebabkan anus dapat robek yang menyebabkan keluarnya darah pada anus 5. Perasaan tidak nyaman diperut karena perut terasa penuh. Hal ini terjadi karena feses tidak dikeluarkan oleh sebab itu menyebabkan perut terasa penuh. 54 C. Apa saja yang menyebabkan seseorang mudah terkena konstipasi? Faktor yang menyebabkan seseorang mudah mengalami konstipasi antara lain: 1. Penuaan Seiring bertambah usia seseorang dan menjadi tua. gerakan peristaltik usus mulai melambat sehingga hal ini menyebabkan seseorang mudah terkena konstipasi. Pada usia tua juga sering terjadi sembelit yang dikarenakan penyerapan air yang berlebihan pada saluran cerna. Hal tersebut menyebabkan konsistensi tinja menjadi keras 2. Mengonsumsi makanan yang padat Mengonsumsi yang terlalu padat seperti biji bijia juga dapat menyebabkan seseorang mudah mengalami sembelit. 3. Kurangnya konsumsi serat dan air Serat dibantu dengan air berfungsi memperlancar keluarnya feses. Air sendiri berfungsi mencegah feses mengeras dan menjadi pelicin feses untuk melintasi usus sehingga apabila kita kurang dalam mengonsumsi serat dan air maka dapat menyebabkan konstipasi. Kebutuhan serat perhari adalah 25 gram dan air 2,3 liter per hari atau 8-10 gelas 4. Mengonsumsi obat obatan Obat obatan tertentu dapat mempengaruhi peristaltik usus atau membuat feses menjadi keras. Beberapa jenis obat-obatan berefek mengeraskan feses; seperti antasida (obat maag), antispasmodic, antidepressant, zat besi, anti kejang, diuretik, penahan nyeri, dan obat yang mengandung narkotika. 5. Kehamilan Peningkatan hormon progesteron pada wanita hamil akan mengakibatkan peristaltik saluran pencernaan melambat dan otot-ototnya berelaksasi sehingga akan mengakibatkan konstipasi 6. Penyakit dan masalah sumbatan pada usus. Penyakit seperti diverticulitis, IBD (Irritable Bowel Disease), kanker usus, batu empedu, usus yang terpuntir (volvulus), usus menggulung ke dalam (intussusception), perlengketan pasca operasi. 55 7. Stress psikologis Emosi yang kuat diperkirakan menyebabkan konstipasi dengan menghambat gerak peristaltik usus melalui kerja epinefrin dan sistem syaraf simpatis. Stress juga dapat menyebabkan usus spastik (spastik/konstipasi hipertonik). 8. Kurang aktivitas dan olahraga Kurang aktivitas atau jarang berolahraga dapat menyebabkan metabolisme tubuh terganggu dan otot mengalami penurunan kemampuan termasuk dalam hal ini otot polos saluran pencernaan. Kondisi demikian juga menyebabkan seseorang mudah terkena konstipasi. D. Bagaimana cara mencegah konstipasi? Cara mencegah konstipasi antara lain sebagai berikut: 1. Memenuhi kebutuhan tubuh akan air Memenuhi kebutuhan tubuh akan air dengan cara mengonsumsi air minum 8-10 gelas perhari. Fungsi air untuk melunakkan feses dan mediator yang membantu feses keluar dari usus. 2. Mengonsumsi makanan berserat kebutuhan serat 25 gram perhari dapat dipenuhi dengan cara mengonsumsi buah buahan dan sayuran. 3. Berolahraga teratur Berolahraga teratur minimal 30 menit perhari selama 4-5 hari dapat membantu menjaga kekuatan otot termasuk kemampuan otot polos seperti usus. 4. Hindari penggunaan obat Beberapa obat obatan dapat menjadi penyebab konstipasi sehingga dengan menghindari obat obatan maka hal ini dapat membantu kita terhindar dari konstipasi 5. Hindari konsumsi makanan terlalu padat Makanan yang terlalu padat atau keras seperti biji-bijian dapat menjadi penyebab konstipasi oleh sebab itulah maka perlu untuk dihindari. 56 HEMOROID A. Apakah Hemoroid itu? Hemoroid adalah kumpulan dari pelebaran satu segmen atau lebih vena hemoroidalis di daerah anorektal. Hemoroid bukan sekedar pelebaran vena hemoroidalis, tetapi bersifat lebih kompleks yakni melibatkan beberapa unsur berupa pembuluh darah, jaringan lunak dan otot di sekitar anorektal. B. Apa saja jenis hemoroid? Hemoroid dibedakan berdasarkan asalnya, dimana dentate line menjadi batas histologis. Klasifikasi hemoroid yaitu: 1. Hemoroid eksternal, berasal dari dari bagian distal dentate line dan dilapisi oleh epitel skuamos yang telah termodifikasi serta banyak persarafan serabut saraf nyeri somatik 2. Hemoroid internal, berasal dari bagian proksimal dentate line dan dilapisi mukosa. 3. Hemoroid internal-eksternal dilapisi oleh mukosa di bagian superior dan kulit pada bagian inferior serta memiliki serabut saraf nyeri. C. Bagaimanakah Stadium hemoroid? Stadium hemoroid dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Hemoroid stadium I. Stadium ini ditandai dengan mulai timbulnya rasa tidak nyaman dan seperti ada yang mengganjal di dalam anus. Kejadian ini biasanya Anda rasakan saat duduk dan berjalan. Tanda-tanda lain adalah sering terasa gatal dan panas di sekitar anus. 2. Hemoroif stadium II. Stadium ini ditandai dengan adanya bercak darah pada kotoran yang keluar dari anus. Hal ini bisa terjadi karena adanya tekanan kotoran pada pembuluh darah yang mengalami pembengkakan. Dalam stadium ini biasanya muncul tonjolan berwarna ungu kehitaman yang keluar dari dubur saat Anda jongkok dan BAB. Namun benjolan itu bisa masuk dengan sendirinya. 57 3. Hemoroid stadium III. Stadium ini ditandai dengan keluarnya tonjolan dari anus yang tidak bisa kembali masuk dengan sendirinya. Anda harus memasukkannya dengan jari tangan untuk bisa kembali dalam posisi normal. Pastinya keluarnya tonjolan itu disertai dengan tetesan atau bercak-bercak darah karena adanya luka pada pembuluh darah yang membengkak. 4. Hemoroid stadium IV. Stadium ini ditandai dengan keluarnya tonjolan yang tidak bisa kembali masuk lagi meski pun sudah dimasukkan dengan jari tangan. Tonjolan itu selalu kembali keluar disertai dengan bercak-bercak darah. Pada stadium ini, Anda dianjurkan untuk menjalani tindakan penyembuhan secara medis. Bisa dengan operasi, tembak laser dan sebagainya. Kondisi ini memungkinkan Anda untuk melakukan penggabungan tindakan medis dengan herbal ambeien. Proses penyembuhan dan pemulihannya jauh lebih cepat dibanding jika Anda tidak melakukan penggabungan. D. Apa saja tanda gejala hemoroid? Tanda gejala hemoroid antara lain: 1. Timbulnya benjolan keluar anus Benjolan tersebut adalah pembuluh darah vena yang mengalami peradangan. 2. Perdarahan. Buang Air Besar berdarah yang tidak berasa sakit, perdarahan terjadi akibat gesekan permukaan wasir yang rapuh dengan feses yang keras 3. Rasa tak nyaman. Rasa tak nyaman karena adanya benjolan yang keluar dari anus sehingga menimbulkan perasaan tidak nyaman 4. Nyeri Nyeri terjadi biasanya ketika buang air besar karena tekanan mengedan dan terdorong oleh feses. 58 5. Gatal. Rasa gatal muncul karena adanya bakteri atau kuman yang dapat merangsang tubuh mengeluarkan histamin yang memicu timbulnya rasa gatal. E. Apa saja faktor yang meningkatkan risiko hemoroid pada seseorang? Faktor yang meningkatkan risiko hemoroid pada seseorang antara lain sebagai berikut: 1. Kurangnya konsumsi makanan berserat dan asupan cairan Kurangnya konsumsi makanan berserat dan cairan dapat mengakibatkan konstipasi atau feses keras sehingga individu akan mengejan. Proses mengejan inilah yang mengakibatkan trauma berlebihan pada plexus sehingga menyebabkan hemoroid 2. Konstipasi Pada konstipasi diperlukan waktu mengejan yang lebih lama. Tekanan yang keras saat mengejan dapat mengakibatkan trauma berlebihan pada plexus hemorrhoidalis sehingga menyebabkan hemorrhoid. 3. Aktivitas Melakukan aktivitas yang terlalu berat seperti mengangkat benda berat akan meningkatkan risiko kejadian hemorrhoid. Hal tersebut dikarenakan terjadi peregangan musculus sphincter ani yang berulang sehingga ketika penderita mengejan akan terjadi peregangan yang bertambah buruk. 4. Kehamilan Peningkatan hormon progesteron pada wanita hamil akan mengakibatkan peristaltik saluran pencernaan melambat dan otot-ototnya berelaksasi. Sehingga akan mengakibatkan konstipasi yang akan memperberat sistem vena. Pelebaran vena pada wanita hamil juga dapat dipicu oleh penekanan bayi atau fetus pada rongga abdomen. Selain itu proses melahirkan juga dapat menyebabkan hemorrhoid karena adanya penekanan yang berlebihan pada plexus hemorrhoidalis. 59 5. Pola buang air besar yang salah Pemakaian jamban duduk juga dapat meningkatkan insidensi hemorrhoid. Pemakaian jamban yang duduk posisi usus dan anus tidak dalam posisi tegak sehingga akan menyebabkan tekanan dan gesekan pada vena di daerah rektum dan anus 6. Konsumsi obat obatan Konsumsi obat obatan tertentu yang dapat menyebabkan konstipasi juga berpotensi menyebabkan hemoroid. 7. Usia Pada usia tua terjadi degenerasi dari jaringan-jaringan tubuh, otot sphincter pun juga menjadi tipis dan atonis karena sphincternya lemah maka dapat timbul prolaps. Selain itu pada usia tua juga sering terjadi sembelit yang dikarenakan penyerapan air yang berlebihan pada saluran cerna. Hal tersebut menyebabkan konsistensi tinja menjadi keras sehingga terjadi penekanan berlebihan pada plexus hemorrhoidalis yang dipicu oeh proses mengejan untuk mengeluarkan tinja. F. Bagaimana cara mencegah hemoroid? Cara mencegah hemoroid antara lain : 1. Penuhi kecukupan serat dan air Memenuhi kebutuhan serat yakni 25 gram perhari dan diiringi dengan air minum yang cukup dapat membantu memperlancar buang air besar sehingga tidak terjadi konstipasi yang dapat menyebabkan hemoroid. 2. Menghindari aktivitas berat Menghindari aktivitas berat dapat menghindarkan kita dari hemoroid sebab aktivitas berat adalah salah satu faktor yang meningkatkan risiko seseorang menderita hemoroid 3. Menghindari pemakaian jamban duduk Pemakaian jamban yang duduk posisi usus dan anus tidak dalam posisi tegak sehingga akan menyebabkan tekanan dan gesekan pada vena di daerah 60 rektum dan anus oleh sebab itulah dengan menghindari pemakaian jamban duduk kita memperkecil risiko hemoroid. 4. Menghindari pemakaian obat obatan Obat obatan yang dapat menyebabkan konstipasi atau mengerasnya feses harus dihindari sebab dapat menyebabkan hemoroid. 61 GAGAL GINJAL A. Apakah gagal ginjal itu? Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali sehingga menimbulkan berbagai masalah bagi tubuh B. Apa saja jenis gagal ginjal? Gagal ginjal dibagi menjadi dua golongan, yaitu : 1. Gagal Ginjal Akut (GGA) adalah suatu sindrom akibat kerusakan metabolik atau patologik pada ginjal yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang mendadak dalam waktu beberapa hari atau beberapa minggu dengan atau tanpa oliguria sehingga mengakibatkan hilangnya kemampuan ginjal untuk mempertahankan homeotasis tubuh 2. Gagal Ginjal Kronik (GGK) adalah suatu sindrom klinis yang disebabkan penurunan fungsi ginjal yang bersifat menahun, berlangsung progresif yang akhirnya akan mencapai gagal ginjal terminal C. Apa saja tanda gejala gagal ginjal ? Tanda gejala gagal ginjal antara lain sebagai berikut: 1. Laju filtrasi glomerular di bawah 60 mL/men/1.73 m2, atau di atas nilai tersebut namun disertai dengan kelainan sedimen urin. 2. Gatal gatal Ginjal memang memiliki fungsi untuk membuang semua racun dalam tubuh. Ketika ginjal memang sudah tidak kehilangan fungsinya maka bisa menyebabkan penumpukan limbah berlebihan dalam darah. Kondisi ini kemudian akan menjadi lebih parah karena limbah atau racun yang menumpuk menyebabkan gatal di sekujur tubuh dan muncul ruam kemerahan. Hal ini juga bisa disebabkan karena tubuh tidak mendapatkan mineral yang membuat jaringan kulit mengalami reaksi. Bahkan rasa gatal bisa dirasakan merasuk hingga ke bagian tulang, kulit yang mudah pecah dan luka yang terus muncul. Gejala ini membuat kondisi tubuh akan semakin melemah yang berarti sudah terlalu banyak racun dalam darah. 62 3. Pembengkakan akibat cairan menumpuk. Tugas ginjal salah satunya adalah mengeluarkan cairan dalam tubuh. Ciri awal gagal ginjal adalah tubuh yang akan mengalami pembengkakan. Kondisi bengkak bisa terjadi pada bagian pergelangan kaki, tangan, wajah dan betis. Kondisi ini disebabkan ketika tubuh tidak bisa mengeluarkan semua cairan yang menumpuk dalam tubuh 4. Tekanan darah meningkat karena kelebihan cairan dan produksi hormon vasoaktif yang diciptakan oleh ginjal melalui RAS (renin-angiotensin system). Ini meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami hipertensi 5. Busa dalam urin Gejala lain yang harus diperhatikan adalah ketika banyak busa yang ditemukan dalam urin. Busa terlihat seperti gelembung yang akan langsung terlihat ketika urin keluar. Penyebabnya adalah ada banyak protein yang sudah menumpuk dalam urin. Beberapa jenis protein yang paling sering ditemukan adalah seperti albumin. 6. Anemia Anemia pada penyakit ginjal kronik dikaitkan dengan konsekuensi patofisiologik yang merugikan, termasuk berkurangnya transfer oksigen ke jaringan dan penggunaannya. Alasan yang paling utama dari fenomena ini adalah penurunan produksi eritropoetin pada pasien dengan penyakit ginjal yang berat. Defisiensi eritropoetin merupakan penyebab utama anemia pada pasien-pasien penyakit ginjal kronik. Para peneliti mengatakan bahwa sel-sel peritubular yang menghasilkan eritropoetin rusak sebagian atau seluruhnya seiring dengan progresivitas penyakit ginjalnya. 7. Sesak napas Ciri lain dari penyakit ginjal adalah penderita akan sulit bernafas atau merasakan sesak nafas. Penyebab penderita ginjal menjadi sulit bernafas dikarenakan penumpukan cairan di dalam tubuh. Ginjal memiliki fungsi untuk membuang cairan sisa metabolisme berupa urin. Karena fungsinya terganggu, cairan hasil sisa metabolisme tersebut tidak keluar semuanya 63 sehingga cairan itu akan menumpuk di dalam tubuh. Penumpukan cairan di paru-paru itulah yang membuat penderita ginjal sulit bernafas. Seharusnya organ paru-paru berisi udara, namun pada penderita ginjal paru-paru justru berisi cairan sisa metabolisme. Jika cairan memenuhi rongga paru-paru akibatnya penderita ginjal akan mengalami sesak nafas yang akut. 8. Kencing sedikit Ciri lain dari penyakit ginjal adalah penderita akan sulit bernafas atau merasakan sesak nafas. Penyebab penderita ginjal menjadi sulit bernafas dikarenakan penumpukan cairan di dalam tubuh. Ginjal memiliki fungsi untuk membuang cairan sisa metabolisme berupa urin. Karena fungsinya terganggu, cairan hasil sisa metabolisme tersebut tidak keluar semuanya sehingga cairan itu akan menumpuk di dalam tubuh. Penumpukan cairan di paru-paru itulah yang membuat penderita ginjal sulit bernafas. Seharusnya organ paru-paru berisi udara, namun pada penderita ginjal paru-paru justru berisi cairan sisa metabolisme. Jika cairan memenuhi rongga paru-paru akibatnya penderita ginjal akan mengalami sesak nafas yang akut. D. Bagaimanakah Stadium gagal ginjal? Menurut The Kidney Disease Outcomes Quality Initiative (K/DOQI) of the National Kidney Foundation (NKF) pada tahun (2000) menyatakan bahwa stadium gagal ginjal adalah sebagai berikut: Stadium 1: kerusakan masih normal (GFR >90 mL/min/1.73 m2) Stadium 2: ringan (GFR 60-89 mL/min/1.73 m2) Stadium 3: sedang (GFR 30-59 mL/min/1.73 m2) Stadium 4: gagal berat (GFR 15-29 mL/min/1.73 m2) Stadium 5: gagal ginjal terminal (GFR <15 mL/min/1.73 m2) 64 E. Apa faktor yang menyebabkan seseorang berisiko menderita gagal ginjal? Faktor yang dapat menyebabkan seseorang berisiko menderita gagal ginjal diantaranya : 1. Menderita batu ginjal atau penyakit lain yang dapat merusak ginjal. Batu ginjal dan penyakit lain seperti peradangan pada ginjal dapat menyebabkan penurunan kemampuan ginjal sehingga hal ini dapat memicu terjadinya gagal ginjal. 2. Sering mengalamai hipertensi Tekanan darah tinggi membuat pembuluh darah bekerja terlalu keras karena aliran darah yang terlalu kuat. Kondisi ini dapat menyebabkan pembuluh darah rusak termasuk pembuluh darah yang ada pada bagian ginjal. Arteri besar dan pembuluh darah kecil yang menuju ginjal dapat rusak. Kemudian secara perlahan ginjal mengalami penurunan fungsi dan menyebabkan banyak cairan limbah yang menumpuk pada ginjal. 3. Dehidrasi Dehidrasi dapat menyebabkan gangguan ginjal kronis karena tidak ada cairan yang bisa diserap oleh ginjal. 4. Sering mengonsumsi obat obatan Kebiasaan mengkonsumsi berbagai jenis obat-obatan dapat memicu terjadinya gagal ginjal. Hal ini disebabkan karena ginjal bekerja terlalu keras untuk menyaring semua limbah yang dihasilkan dari sisa obat dalam tubuh. Akibat yang paling parah dari kebiasaan minum obat berlebihan adalah gagal ginjal permanen. Beberapa obat juga bersifat racun bagi ginjal, termasuk nonsteroidal anti-inflamasi (NSID) seperti ibuprofen dan naproxen. Obat lainnya yang berpotensi meracuni ginjal (nefrotoxic) diantaranya antibiotik aminoglikosida seperti gentamisin (Garamycin), tobramycin, lithium (Eskalith, Lithobid), dan obat yang mengandung yodium 5. Sepsis Sistem kekebalan tubuh yang kalah melawan infeksi sehingga infeksi menyebar ke seluruh tubuh termasuk menyebabkan peradangan dan kerusakan ginjal. Hal ini biasanya tidak terjadi pada infeksi saluran kemih. 65 F. Bagaimana Cara mencegah gagal ginjal? Cara mencegah gagal ginjal antara lain sebagai berikut : 1. Menerapkan gaya hidup sehat Gaya hidup sehat seperti rajin berolahraga, istirahat yang cukup dan memperhatikan pola makan membantu kita terhindar dari gagal ginjal. Faktor faktor risiko gagal ginjal seperti hipertensi dapat dikurangi sehingga membuat kita terhindar dari penyakit gagal ginjal 2. Hindari konsumsi obat obatan Menghindari konsumsi obat obatan menyebabkan kita terhindar dari risiko gagal ginjal yang diakibatkan oleh faktor obat. 3. Meningkatkan daya tahan tubuh Meningkatkan daya tahan tubuh dapat menghindarkan kita dari risiko infeksi yang dapat menyerang ginjal sehingga kita terhindar dari penyakit gagal ginjal. 4. Menghindari konsumsi bahan makanan yang mengandung kalsium Bahan makanan yang mengandung kalsium dapat menyebabkan kita mudah mengalami batu ginjal sebab kalsium yang disaring oleh ginjal dapat menumpuk diginjal dan dapat merusak ginjal tersebut 5. Minum air yang cukup Minum air yang cukup menghindarkan terjadinya dehidrasi yang dapat menyebabkan gagal ginjal 66 SINDROM NEFROTIK A. Apakah Sindrom Nefrotik itu? Ginjal adalah organ tubuh yang berfungsi untuk mengeluarkan kotoran dari darah dan menjaga keseimbangan nutrisi, air, dan garam. Sindrom nefrotik adalah penyakit ginjal yang mengganggu keseimbangan tersebut. Ginjal dapat membersihkan darah melalui sebuah penyaring yang bernama nefron. Ketika seseorang terkena sindrom nefrotik, berarti nefronnya mengalami kerusakan, sehingga protein juga akan ikut dikeluarkan dari tubuh bersama dengan kotoran lainnya. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, (2012) Sindrom nefrotik (SN) adalah keadaan klinis yang ditandai dengan gejala: 1. Proteinuria masif (> 40 mg/m2 LPB/jam atau 50 mg/kg/hari atau rasio protein/kreatinin pada urin sewaktu > 2 mg/mg atau dipstik ≥ 2+) 2. Hipoalbuminemia < 2,5 g/dL 3. Edema 4. Dapat disertai hiperkolesterolemia > 200 mg/dL B. Apa Saja tanda gejala sindrom nefrotik ? 1. Proteinuria Normalnya, air kencing yang dihasilkan oleh ginjal sudah tidak lagi mengandung protein. Namun, saat seseorang menderita sindrom nefrotik, akan ditemukan adanya protein pada urin (khususnya albumin) yang dikeluarkan olehnya, bahkan dalam jumlah cukup besar. Umumnya, kondisi ini diakibatkan oleh rusaknya kelompok pembuluh darah kecil dalam ginjal (glomerulus) yang berfungsi sebagai filter atau penyaring darah. Saat fungsi ini tidak berjalan sebagaimana mestinya dalam tubuh, protein dari darah dapat merembes dalam urin sehingga penderita sindrom nefrotik akan ditemukan protein di urinnya. Adanya kandungan protein yang tinggi pada urin menyebabkan urin yang dikeluarkan anak menjadi berbusa. Waspadai gejala ini, karena urin berbusa adalah indikator utama adanya masalah dalam ginjal. 67 2. Hipoalbuminemia Protein utama yang keluar melalui urin penderita sindrom nefrotik adalah albumin oleh sebab itulah hal ini menyebabkan penderitanya mengalami kekurangan albumin (hipo albuminemia) 3. Edema (bengkak) Edema terjadi ketika kebocoran cairan dari pembuluh darah ke dalam jaringan tubuh. Hal ini menyebabkan pembengkakan pada jaringan yang terkena. Pembengkakan ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, tapi jaringan yang bengkak mungkin terasa kencang. Pada anak-anak, wajah sering terkena pertama dan wajah menjadi sembab. Pada orang dewasa, pergelangan kaki sering menjadi bengkak pada awalnya (gravitasi membantu cairan berkumpul di kaki bagian bawah). Ketika edema menjadi lebih buruk, betis, dan paha mungkin menjadi bengkak. Dalam kasus yang parah, edema bisa menjadi luas. Cairan bisa menumpuk di punggung bawah, lengan, di perut (abdomen) rongga (di mana itu disebut ascites) atau di dada antara paru-paru dan dinding dada (efusi pleura). Ascites dapat menyebabkan sakit perut dan ketidaknyamanan karena distensi. Efusi pleura dapat menyebabkan nyeri dada dan sesak napas. Alasan utama mengapa kebocoran cairan keluar dari pembuluh darah dan masuk ke jaringan tubuh pada sindrom nefrotik adalah karena rendahnya tingkat protein dalam darah. Seperti protein yang hilang dari tubuh dalam urin, tubuh membuat lebih banyak protein dalam hati yang masuk ke dalam aliran darah. Namun, jumlah yang dibuat oleh hati tidak dapat mengikuti dengan jumlah yang hilang akibat ginjal bocor, sehingga tingkat darah protein turun. Jika tingkat darah protein rendah maka cairan cenderung bocor keluar dari pembuluh darah ke dalam jaringan tubuh. (Protein dan bahan kimia lainnya dalam darah mengerahkan tekanan osmotik yang cenderung menarik cairan ke dalam pembuluh darah. Jika konsentrasi protein berkurang, tekanan osmotik berkurang, dan kebocoran cairan keluar) 4. Hiperkolestrolemia Proses terjadinya kenaikan lipid dan lipoprotein pada sindrom nefrotik sangat kompleks, oleh karena adanya pengaruh timbal balik proses metabolisme lipoprotein. keadaan 68 hipoproteinemia/hipoalbuminemia akan menyebabkan kompensasi pembentukan berbagai jenis protein termasuk lipoprotein oleh hati sehingga pada penderita sindrom nefrotik dapat ditemukan adanya hiperkolesterolemia. Selain itu klirens lemak yang berkurang menyebabkan terjadinya peningkatan lemak dalam darah 5. Rentan Infeksi Globulin mengandung protein antibodi yang membantu tubuh melawan infeksi. Karena sindrom nefrotik, protein penting ini akan dikeluarkan dari tubuh melalui urin, dan menyebabkan penderita rentan mengalami infeksi C. Apa penyebab sindrom nefrotik ? Sindrom nefrotik dapat timbul karena berbagai sebab seperti : 1. Penyakit diabetes mellitus, amiloidosis, sindrom Alport, miksedema. 2. Infeksi : hepatitis B, malaria, schistosomiasis, lepra, sifilis, streptokokus, AIDS. 3. Toksin dan alergen: logam berat (Hg), penisillamin, probenesid, racun serangga, bisa ular. 4. Penyakit sistemik bermediasi imunologik: lupus eritematosus sistemik, purpura Henoch-Schönlein, sarkoidosis. 5. Neoplasma : tumor, penyakit Hodgkin, tumor gastrointestinal. D. Bagaimana mencegah sindrom nefrotik ? Cara mencegah sindrom nefrotik antara lain menerapkan gaya hidup sehat agar terhindar dari infeksi dan penyakit metabolik dan berhati hati menggunakan obat obatan yang mengandung toksin. 69 RHEUMATOID ARTHRITIS A. Apakah Rheumatoid Arthritis (rematik) itu? Arthritis" secara harfiah berarti peradangan sendi. Meskipun peradangan sendi merupakan gejala atau tanda daripada diagnosis tertentu. Istilah ini sering digunakan untuk mengacu pada setiap gangguan yang mempengaruhi sendi. Berikut ini beberapa pengertian tentang Rheumatoid Arthritis yakni : 1. Menurut WHO (2000) menyatakan bahwa Rheumatoid Arthritis (RA) adalah penyakit auto-imun sistemik manifestasi klinis utama arthritis biasanya dimulai pada sendi kecil dari tangan dan kaki, menyebar kemudian ke sendi besar Lapisan sendi meradang atau sinovium meluas dan kemudian mengikis tulang rawan artikular menyebabkan deformitas sendi dan cacat fisik progresif. 2. Menurut Chunha (2014) menyatakan bahwa Rematik Arthritis (RA) adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan kronis dari sendi. Rematik Arthritis dapat juga menyebabkan peradangan jaringan di sekitar sendi, serta organ-organ lain dalam tubuh. Penyakit autoimun adalah penyakit yang terjadi ketika jaringan-jaringan tubuh diserang oleh sistem imunnya sendiri yang keliru. Karena dapat memengaruhi beberapa organ tubuh, rematik arthritis disebut sebagai penyakit sistemik dan kadang-kadang disebut penyakit rematik. Sementara rematik arthritis adalah penyakit kronis, berarti ia bisa bertahan selama bertahun-tahun, pasien mungkin mengalami waktu yang lama tanpa gejala. Biasanya, bagaimanapun, rematik arthritis adalah penyakit progresif yg memiliki potensi untuk menyebabkan kerusakan sendi dan kecacatan fungsional B. Bagaimanakah tanda gejala Rheumatoid Arthritis? Beberapa tanda dan gejala rheumatoid arthritis yang perlu diperhatikan antara lain : 1. Kekauan pada pagi hari pada persendian dan sekitarnya, sekurangnya selama 1 jam sebelum perbaikan maksimal 70 2. Pembengkakan pada jaringan lunak atau persendian 3. Pada pemeriksaan radiologis terdapat erosi atau dekalsifikasi tulang yang berlokasi pada sendi atau daerah yang berdekatan dengan sendi 4. Nodul atau benjolan yang tumbuh di kulit dekat dengan persendian yang terkena RA, biasanya sering muncul di belakang siku. Pada penderita Rheumatid Arthritis stadium lanjut akan membuat si penderita tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari dan kualitas hidupnya menurun. C. Bagaimanakah Stadium Rheumatoid Arthritis? Terdapat tiga stadium pada Rheumatoid Arthritis yaitu : 1. Stadium sinovitis Pada stadium ini terjadi perubahan dini pada jaringan sinovial yang ditandai hiperemi, edema karena kongesti, nyeri pada saat bergerak maupun istirahat, bengkak dan kekakuan. 2. Stadium destruksi Pada stadium ini selain terjadi kerusakan pada jaringan sinovial terjadi juga pada jaringan sekitarnya yang ditandai adanya kontraksi tendon. 3. Stadium deformitas Pada stadium ini terjadi perubahan secara progresif dan berulang kali, deformitas dan gangguan fungsi secara menetap (Nasution, 2011). D. Apa faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit rematik? Penyebab rematik arthritis tidak diketahui. Meskipun agen infeksi seperti virus, bakteri, dan jamur telah lama dicurigai, tidak ada telah dibuktikan sebagai penyebab. Penyebab rematik arthritis adalah sangat aktif daerah penelitian di seluruh dunia. Beberapa ilmuwan percaya bahwa kecenderungan rematik arthritis mungkin diturunkan secara genetik. Hal ini diduga bahwa infeksi tertentu atau faktor-faktor dalam lingkungan dapat memicu sistem kekebalan tubuh untuk menyerang jaringan tubuh sendiri; mengakibatkan peradangan di berbagai organ tubuh seperti paru-paru atau mata. Faktor lingkungan juga tampaknya memainkan beberapa peran dalam menyebabkan rematik arthritis. 71 Baru-baru ini, para ilmuwan telah melaporkan bahwa merokok tembakau meningkatkan risiko perkembangan rematik arthritis. E. Bagaimana Pencegahan Rematik? Pencegahan rematik dapat dilakukan dengan menjaga pola makan. Produk hewani seperti daging serta produk susu seperti mentega dan krim yang kaya lemak jenuh harus dihindari karena memicu peningkatan produksi prostaglandin atau bahan kimia yang bertanggung jawab untuk disfungsi sendi, peradangan, nyeri, dan pembengkakan. Secara umum, orang yang didiagnosis dengan rheumatoid arthritis harus menghindari: 1. Makanan yang digoreng dan dipanggang serta makanan berkalori tinggi 2. Makanan olahan dan makanan yang mengandung pengawet dan aditif 3. Minuman berkafein seperti teh dan kopi 4. Buah-buahan seperti lemon, jeruk nipis, dan jeruk 5. Semua produk susu pasteurisasi 6. Alkohol, tembakau 7. Garam dan gula berlebihan 8. Lemak jenuh 9. Margarin tinggi lemak jenuh 10. Minyak jagung dan safflower yang mengandung asam lemak omega 6 11.Monosodium glutamat (MSG) atau protein nabati terhidrolisis 12.Daging merah karena tinggi lemak jenuh Selain menjaga pola makan, untuk mencegah rematik perlu olahraga. Olahraga sangat bermanfaat untuk melatih otot dan persendian. Berjalan kaki, berolahraga ringan, atau mengerjakan pekerjaan rumah ringan dapat membantu melatih otot dan sendi agar tidak semakin kaku. Namun, jangan melakukan olahraga yang terlalu berat karena justru dapat menyebabkan cedera. olahraga membantu mengurangi rasa sakit, kelelahan, meningkatkan fleksibilitas gerak dan kekuatan, serta membuat rematik lebih baik secara keseluruhan. 72 KATARAK A. Apakah Katarak Itu? Katarak merupakan salah satu penyakit organ penglihatan. Katarak merupakan penyakit yang ditandai dengan kekeruhan pada lensa yang menyebabkan lapangan pandang menjadi tidak jelas dan dapat mengakibatkan kebutaan permanen. B. Bagaimana klasifikasi Katarak? Menurut Barnard (2003) klasifikasi katarak dapat dibagi berdasarkan morfologis dan berdasarkan permulaan terjadinya katarak. 1. Berdasarkan morfologisnya, katarak dapat dibagi atas: a. Katarak kapsular Katarak kapsular adalah katarak yang melibatkan kapsul lensa, dapat berupa katarak kapsular anterior dan katarak kapsular posterior. Katarak kapsular dapat disebabkan oleh usia, uveitis yang berhubungan dengan sinekia posterior, obat-obatan, radiasi, dan trauma. b. Katarak subkapsular Katarak subkapsular adalah katarak yang melibatkan bagian superfisial korteks atau tepat di bawah kapsul lensa dapat berupa katarak subkapsular anterior dan katarak subkapsular posterior. Katarak subkapsular posterior dapat terjadi akibat usia, radiasi, konsumsi steroid, diabetes, myopia berat dan degenerasi retina. Katarak subkapsular posterior dapat terjadi bersamaan dengan katarak subkapsular posterior dan dapat disebabkan oleh jejas lokal, iritasi, uveitis dan radiasi. c. Katarak kortikal Katarak kortikal adalah katarak yang melibatkan korteks lensa dan merupakan katarak yang paling sering terjadi. Katarak kortikal disebabkan oleh usia dan diabetes. Lapisan kortikal kurang padat dibandingkan nukleus sehingga lebih mudah menjadi sangat terhidrasi akibat ketidakseimbangan elektrolit, yang secepatnya akan mengarah ke kerusakan serat korteks lensa. 73 d. Katarak nuklear Katarak nuklear adalah katarak yang melibatkan bagian nukleus lensa. Katarak nuklear disebabkan oleh faktor usia. Katarak nuklear merupakan sklerosis normal yang berlebihan atau pengerasan dan penguningan nukleus pada usia lanjut. e. Katarak supranuklear Katarak supranuklear adalah katarak yang melibatkan bagian korteks lensa yang paling dalam, tepat di atas nukleus lensa. f. Katarak polar Katarak polar adalah katarak yang melibatkan kapsul lensa dan superfisial korteks lensa hanya di regio polar, dapat berupa katarak polar anterior dan katarak polar posterior. Katarak polar biasanya terdapat pada katarak kongenital atau karena trauma sekunder. g. Katarak campuran Katarak campuran adalah keadaan di mana lebih dari satu tipe katarak muncul bersamaan. Pada awalnya katarak biasanya muncul sebagai satu tipe saja tetapi akan dapat menjadi katarak gabungan ketika bagian lensa yang lain juga mengalami degenerasi. Katarak gabungan mengindikasikan katarak telah lanjut dan perkembangannya harus lebih diperhatikan. Pasien dengan katarak gabungan akan memiliki gejala penurunan visus 2. Klasifikasi berdasarkan permulaan terjadinya katarak a. Katarak kongenital Katarak kongenital adalah katarak yang mulai terjadi sebelum atau segera setelah lahir dan bayi berusia kurang dari satu tahun. Katarak kongenital sering ditemukan pada bayi yang dilahirkan oleh ibu-ibu yang menderita penyakit rubella, galaktosemia, homosisteinuri, diabetes mellitus, hipoparatirodisme, toksoplasmosis, inklusi sitomegalik, dan histopalsmosis. Penyakit lain yang menyertai katarak kongenital biasanya merupakan penyakit-penyakit herediter seperti mikroftalmus, aniridia, koloboma iris, keratokonus, iris heterokrimia, lensa ektopik, 74 displasia retina, dan megalo kornea. Katarak kongenital disebabkan kelainan pada pembentukan lensa sebelum proses kelahiran. Katarak kongenital digolongkan dalam katarak kapsulolentikular di yaitu katarak kapsular dan polaris atau katarak lentikular yaitu katarak kortikal atau katarak nuklear b. Katarak juvenil Katarak juvenil adalah katarak yang mulai terbentuk pada usia kurang dari sembilan tahun dan lebih dari tiga bulan. Katarak juvenil biasanya merupakan penyulit penyakit sistemik ataupun metabolik dan penyakit lainnya seperti : Katarak metabolik seperti katarak diabetik, katarak galaktosemik, katarak hopikalsemik, katarak defisiensi gizi, katarak aminoasiduria, penyakit Wilson, dan katarak yang berhubungan dengan penyakit lain. c. Katarak senil Katarak senil adalah katarak semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut, yaitu usia diatas 50 tahun. Tipe utama pada katarak senilis adalah katarak kortikal, katarak nuklear, dan katarak subkapsular posterior. Walaupn katarak sering diawali oleh tipe yang murni tersebut, mereka akan matang menjadi katarak campuran. Selanjutnya akan dibahas lebih mendetail mengenai katarak senilis. C. Apa saja tanda dan gejala katarak? Tanda dan gejala penyakit katarak antara lain: 1. Penurunan tajam penglihatan 2. Peningkatan derajat myopia 3. Silau 4. Halo (melihat lingkaran disekitar lampu) 5. Diplopia monokuler (pada katarak nuklear) 6. Penurunan sensitivitas kontras 7. Titik hitam di depan mata 75 D. Apa saja faktor yang meningkatkan risiko katarak pada individu? Faktor yang meningkatkan risiko katarak pada individu antara lain: 1. Usia Seiring dengan pertambahan usia, lensa akan mengalami penuaan juga. Keistimewaan lensa adalah terus menerus tumbuh dan membentuk serat lensa dengan arah pertumbuhannya yang konsentris. Tidak ada sel yang mati ataupun terbuang karena lensa tertutupi oleh serat lensa. Akibatnya, serat lensa paling tua berada di pusat lensa (nukleus) dan serat lensa yang paling muda berada tepat di bawah kapsul lensa (korteks). Dengan pertambahan usia, lensa pun bertambah berat, tebal, dan keras terutama bagian nukleus. Pengerasan nukleus lensa disebut dengan nuklear sklerosis. Selain itu, seiring dengan pertambahan usia, protein lensa pun mengalami perubahan kimia. Fraksi protein lensa yang dahulunya larut air menjadi tidak larut air dan beragregasi membentuk protein dengan berat molekul yang besar. Hal ini menyebabkan transparansi lensa berkurang sehingga lensa tidak lagi meneruskan cahaya tetapi malah mengaburkan cahaya dan lensa menjadi tidak tembus cahaya. 2. Radikal bebas Radikal bebas adalah adalah atom atau meolekul yang memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan (Murray, 2003). Radikal bebas dapat merusak protein, lipid, karbohidrat dan asam nukleat sel lensa. Radikal bebas dapat dihasilkan oleh hasil metabolisme sel itu sendiri, yaitu elektron monovalen dari oksigen yang tereduksi saat reduksi oksigen menjadi air pada jalur sitokrom, dan dari agen eksternal seperti energi radiasi. Contohcontoh radikal oksigen adalah anion superoksida (O2-), radikal bebas hidroksil (OH+), radikal peroksil (ROO+), radikal lipid peroksil (LOOH), oksigen tunggal (O2), dan hidrogen peroksida (H2O2). Agen oksidatif tersebut dapat memindahkan atom hidrogen dari asam lemak tak jenuh membran plasma membentuk asam lemak radikal dan menyerang oksigen serta membentuk radikal lipid peroksida. Reaksi ini lebih lanjut akan membentuk lipid peroksida lalu membentuk malondialdehida (MDA). MDA 76 ini dapat menyebabkan ikatan silang antara lemak dan protein. Polimerisasi dan ikatan silang protein menyebabkan aggregasi kristalin dan inaktivasi enzim-enzim yang berperan dalam mekanisme antioksidan seperti katalase dan glutation reduktase. Hal-hal inilah yang dapat menyebabkan kekeruhan pada lensa. 3. Radiasi ultraviolet Radiasi ultraviolet dapat meningkatkan jumlah radikal bebas pada lensa karena tingginya penetrasi jumlah cahaya UV menuju lensa. UV memiliki energi foton yang besar sehingga dapat meningkatkan molekul oksigen dari bentuk triplet menjadi oksigen tunggal yang merupakan salah satu spesies oksigen reaktif sehingga dapat menyebabkan katarak. 4. Merokok Merokok dapat menyebabkan akumulasi kadmium di lensa. Kadmium dapat berkompetisi dengan kuprum dan mengganggu homeostasis kuprum. Kuprum penting untuk aktivitas fisiologis superoksida dismutase di lensa sehingga dengan adanya kadmium menyebabkan fungsi superoksida dismutase sebagai antioksidan terganggu. Hal ini menyebabkan terjadinya kerusakan oksidatif pada lensa dan menimbulkan katarak. 5. Trauma Trauma dapat menyebabkan kerusakan langsung pada protein lensa sehingga timbul katarak. 6. Infeksi Uveitis kronik sering menyebabkan katarak. Pada uveitis sering dijumpai sinekia posterior yang menyebabkan pengerasan pada kapsul anterior lensa. 7. Obat-obatan seperti kortikosteroid Penggunaan steroid jangka panjang dapat meningkatkan resiko terjadinya katarak. Jenis katarak yang sering pada pengguna kortikosteroid adalah katarak subkapsular. 77 8. Penyakit sistemik seperti diabetes Diabetes dapat menyebabkan perubahan metabolisme lensa. Tingginya kadar gula darah menyebabkan tingginya kadar sorbitol lensa. Sorbitol ini menyebabkan peningkatan tekanan osmotik lensa sehingga lensa menjadi sangat terhidrasi dan timbul katarak. 9. Genetik Riwayat keluarga meningkatkan resiko terjadinya katarak dan percepatan maturasi katarak. 10. Myopia Pada penderita myopia dijumpai peningkatan kadar MDA dan penurunan kadar glutation tereduksi sehingga memudahkan terjadinya kekeruhan pada lensa. E. Bagaimana pencegahan katarak? Mencegah katarak dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Rutin melakukan pemeriksaan mata 2. Diet sehat dengan mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan yang mengandung vit C, A, E 3. Menggunakan kacamata hitam bila diluar ruangan untuk melindungi mata dari paparan lanngsung sinar UV 4. Tidak merokok 5. Tidak minum minuman beralkohol 6. Menghindari penggunaan obat obatan 78 DEMAM A. Apakah Demam itu? Demam (febris) adalah suatu kondisi yang ditandai dengan meningkatnya suhu tubuh di atas 37ËšC. Demam merupakan salah satu penyakit yang paling sering terjadi pada masyarakat seperti anak anak dan orang dewasa. B. Bagaimana tanda gejala demam? Tanda gejala demam dapat dilihat dari adanya suhu yang meningkat lebih 37â—¦C pada termometer. Individu akan menggigil (merasa dingin), lesu, gelisah, sulit tidur, berkeringat, wajah merah dan mata berair sampai selera makan turun. C. Apa saja tipe Demam? Beberapa tipe demam yang mungkin dijumpai antara lain: 1. Demam septik Pada tipe demam septik, suhu badan berangsur naik ke tingkat yang tinggi sekali pada malam hari dan turun kembali ke tingkat di atas normal pada pagi hari. 2. Demam remiten Pada tipe demam remiten, suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu badan normal. Perbedaan suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai dua derajat dan tidak sebesar perbedaan suhu yang dicatat pada demam septik. 3. Demam intermiten Pada tipe demam intermiten, suhu badan turun ke tingkat yang normal selama beberapa jam dalam satu hari. Bila demam seperti ini terjadi setiap dua hari sekali disebut tersiana dan bila terjadi dua hari bebas demam di antara dua serangan demam disebut kuartana. 4. Demam kontinyu Pada tipe demam kontinyu variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu derajat. Pada tingkat demam yang terus menerus tinggi sekali disebut hiperpireksia. 79 5. Demam siklik Pada tipe demam siklik terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang diikuti oleh periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti oleh kenaikan suhu seperti semula. D. Apa saja fase demam? Demam memiliki tiga fase yaitu: fase kedinginan, fase demam, dan fase kemerahan. Fase pertama yaitu fase kedinginan merupakan fase peningkatan suhu tubuh yang ditandai dengan vasokonstriksi pembuluh darah dan peningkatan aktivitas otot yang berusaha untuk memproduksi panas sehingga tubuh akan merasa kedinginan dan menggigil. Fase kedua yaitu fase demam merupakan fase keseimbangan antara produksi panas dan kehilangan panas di titik patokan suhu yang sudah meningkat. Fase ketiga yaitu fase kemerahan merupakan fase penurunan suhu yang ditandai dengan vasodilatasi pembuluh darah dan berkeringat yang berusaha untuk menghilangkan panas sehingga tubuh akan berwarna kemerahan E. Apa saja faktor yang mempengaruhi demam? Faktor yang mempengaruhi demam antara lain: 1. Infeksi Demam akibat infeksi bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur, ataupun parasite yang menghasilkan pirogen. Pirogen eksogen adalah produk mikroorganisme seperti toksin atau mikroorganisme seutuhnya. Proses terjadinya demam dimulai dari stimulasi sel-sel darah putih (monosit, limfosit, dan neutrofil) oleh pirogen. Sel-sel darah putih tersebut akan mengeluarkan pirogen endogen sehingga pirogen endogen dan eksogen merangsang endotelium hipotalamus untuk membentuk prostaglandin. Prostaglandin yang terbentuk kemudian akan meningkatkan patokan termostat di pusat termoregulasi hipotalamus. Hipotalamus akan menganggap suhu sekarang lebih rendah dari suhu patokan yang baru sehingga ini memicu mekanisme-mekanisme untuk meningkatkan panas antara lain menggigil, vasokonstriksi kulit dan mekanisme volunter seperti 80 memakai selimut. Sehingga akan terjadi peningkatan produksi panas dan penurunan pengurangan panas yang pada akhirnya akan menyebabkan suhu tubuh naik ke patokan yang baru tersebut 2. Penyakit Non infeksi Penyakit seperti tumor atau kanker dapat mempengaruhi pusat pengaturan suhu tubuh yaitu hipotalamus. Sel sel kanker memproduksi zat pirogen yang dapat mempengaruhi set poin pada hipotalamus sehingga dapat menyebabkan terjadinya demam 3. Suhu lingkungan Suhu tubuh dapat mengalami pertukaran dengan lingkungan, artinya panas tubuh dapat hilang atau berkurang akibat lingkungan yang lebih dingin. Begitu juga sebaliknya, lingkungan dapat meningkatkan suhu tubuh manusia. Perpindahan suhu antara manusia dan lingkungan terjadi sebagian besar melalui kulit 4. Dehidrasi Apabila seseorang kehilangan cairan dan elektrolit maka eletrolit yang ada di pembuluh darah berkurang. Padahal dalam proses metabolism dihipotalamus anterior membutuhkan hipotalamus dalam elektrolit tersebut mempertahankan sehingga termoregulasi mempengaruhi dan akhirnya menyebabkan demam 5. Latihan fisik Latihan fisik yang berlebihan dapat menimbulkan panas. Aktivitas selain merangsang peningkatan laju metabolisme, mengakibatkan gesekan antar komponen otot atau organ yang menghasilkan energi termal. Latihan (aktivitas) dapat meningkatkan suhu tubuh hingga 38,3-40,0 °C. F. Bagaimana mencegah terjadinya demam? Pencegahan demam dapat dilakukan dengan cara menghindari suhu lingkungan yang tinggi, menjaga pola hidup sehat agar tidak mengalami infeksi yang berasal dari virus, bakteri, jamur dan lain lain. mengatur latihan fisik agar jangan sampai berlebihan sebab dapat juga menyebabkan demam. 81 DEMAM BERDARAH DENGUE A. Apakah demam berdarah dengue itu? Demam Berdarah Dengue adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes. Albopictus yang ditandai dengan demam 2-7 hari disertai dengan manifestasi perdarahan, penurunan jumlah trombosit <100.000/mm3, adanya kebocoran plasma ditandai peningkatan hematokrit ≥ 20 % dari nilai normal (Kemenkes RI, 2013) B. Apakah tanda dan gejala DBD ? Tanda dan gejala DBD antara lain adalah : 1. Demam Siklus demam DBD memiliki kekhasan, turun naik dengan pola menyerupai bentuk pelana kuda. Anak mengalami fase demam tinggi antara 39-40° Celcius. Kemudian akan masuk ke dalam fase kritis dengan gejala demamnya menurun drastis (kembali ke 37° C). Pada fase itu sering kali penderita diduga mulai sembuh. Padahal ia justru sedang mengalami shock syndrome yang ditandai dengan penurunan suhu tubuh tiba-tiba tadi, denyut nadi cepat dan lemah, gelisah, kesadaran menurun, ujung tangan dan kaki teraba dingin, bibir kebiruan, serta wajah pucatdan tubuh berkeringat. Fase kritis ini juga sering disertai perdarahan (mimisan, timbul bintik merah pada kulit, perdarahan usus, muntah darah, gusi berdarah, darah pada tinja atau warnanya kehitarnan). Syok dapat terjadi setelah 2 sampai 6 hari sejak gejala DBD timbul. Bila terjadi syok, DBD disebut juga Dengue Syok Syndrome atau DSS. Pasien dengan DSS yang tak tertangani biasanya berakhir dengan kematian. Sebaliknya, bila fase kritis ini dapat dilewati, maka pada hari ke-6 dan ke-7 sejak gejala DBD muncul, anak akan memasuki fase penyembuhan. Demam yang tadinya turun akan naik kembali sebagai bagian dari reaksi tahap penyembuhan hingga akhirnya suhu tubuh kembali normal dan secara umum kondisi anak membaik. Anak terlihat aktif dan nafsu makan meningkat. 82 2. Manifestasi perdarahan seperti uji torniket positif, bintik perdarahan (petechie), mimisan, gusi berdarah, muntah darah, BAB berdarah. Hal ini disebabkan bocornya pembuluh kapiler 3. Penurunan jumlah trombosit 100.000 / mm3. Hal ini terjadi karena perembesan plasma yang terjadi secara terus menerus yang disebabkan bocornya pembuluh kapiler 4. Tanda-tanda kebocoran plasma bisa berupa peningkatan hematokrit ≥ 20% dari nilai baseline, efusi pleura, ascites, dan atau hypoproteinemia/ hipo albuminemia (Kemenkes RI, 2013). C. Bagaimanakah Derajat DBD? WHO 1997, dalam Hasibuan (2012) membagi demam berdarah dengue menjadi 4 derajat yaitu: a. Derajat I Demam disertai gejala-gejala umum yang tidak khas dan manifestasi perdarahan spontan satu-satunya adalah uji tourniquet positif. b. Derajat II Gejala-gejala derajat I, disertai gejala-gejala perdarahan kulit spontan atau manifestasi perdarahan yang lebih berat. c. Derajat III Didapatkan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lemah, hipotensi, sianosis disekitar mulut, kulitdingin dan lembab, gelisah, d. Derajat IV Shock berat, nadi tidak dapat diraba dan tekanan darah tidak terukur. D. Apa saja faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena DBD? Faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena DBD antara lain sebagai berikut: 1. Tidak menggunakan anti nyamuk atau obat nyamuk Anti nyamuk atau obat nyamuk berfungsi untuk mencegah nyamuk mendekat atau hinggap di tubuh kita. Namun apabila seseorang tidak 83 menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk maka dia akan lebih berisiko terkena DBD daripada individu yang menggunakan anti nyamuk. 2. Tidak memakai kelambu pada saat tidur Kelambu berfungsi untuk mencegah nyamuk mengigit tubuh kita. Tidur tanpa menggunakan kelambu dapat meningkatkan risiko digigit nyamuk sehingga dapat meningkatkan risiko terkena DBD 3. Lingkungan yang jarak rumah berdekatan satu sama lain dan terdapat banyak sampah Lingkungan yang jarak rumahnya terlalu berdekatan akan mengakibatkan pencahayaan sinar matahari kurang baik sehingga lingkungan tersebut akan tampak gelap dan disukai oleh nyamuk. Demikian halnya dengan sampah yang berserakan seperti kaleng dan tong yang tidak terpakai yang dapat menyebabkan air tergenang pada tempat tersebut. Hal ini juga dapat menjadi tempat bersarangnya nyamuk sehingga menyebabkan seseorang lebih rentan terkena gigitan nyamuk penyebab DBD 4. Daya tahan tubuh lemah Virus DBD dapat dilawan jika daya tahan tubuh kuat, namun ketika daya tahan tubuh individu menurun maka ketika terkena gigitan nyamuk mereka akan lebih rentan terkena DBD daripada individu dengan daya tahan tubuh kuat. E. Bagaimana Cara Mencegah DBD? Cara mencegah DBD adalah dengan memutus mata rantai penularannya yaitu dengan memberantas nyamuk dan menghindari gigitannya 1. Memberantas nyamuk dapat dilakukan dengan menguras tempat penampungan air dan mengubur sampah yang dapat menjadi tempat bersarangnya nyamuk dan menutup genangan air. 2. Melakukan penyemprotan atau pengasapan untuk membunuh nyamuk 3. Memelihara ikan pemakan jentik 4. Membunuh jentik nyamuk dengan bubuk abate atau bahan kimia lainnya 84 5. Memakai anti nyamuk atau obat nyamuk khususnya pagi, sore dan malam hari 6. Menggunakan kelambu ketika tidur 85 MALARIA A. Apakah Malaria Itu? Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit plasmodium. B. Apa saja jenis malaria? Jenis malaria antara lain sebagai berikut: 1. Malaria falsiparum Malaria falsiparum disebabkan oleh Plasmodium falciparum. Gejala demam timbul intermiten dan dapat kontinyu. Jenis malaria ini paling sering menjadi malaria berat yang menyebabkan kematian. 2. Malaria vivaks Malaria vivaks disebabkan oleh Plasmodium vivax. Gejala demam berulang dengan interval bebas demam 2 hari. Telah ditemukan juga kasus malaria berat yang disebabkan oleh Plasmodium vivax. 3. Malaria ovale Malaria ovale disebabkan oleh Plasmodium ovale. Manifestasi klinis biasanya bersifat ringan. Pola demam seperti pada malaria vivaks 4. Malaria malariae Malaria malariae disebabkan oleh Plasmodium malariae. Gejala demam berulang dengan interval bebas demam 3 hari. 5. Malaria knowlesi Malaria knowlesi disebabkan oleh Plasmodium knowlesi. Gejala demam menyerupai malaria falsiparum. C. Bagaimana tanda gejala Malaria? Tanda gejala malaria antara lain sebagai berikut: 1. Demam Demam periodic yang berkaitan dengan saat pecahnya skizon matang (sporulasi). Pada malaria tertian (P.vivax dan P.ovale),pematangan skizon setiap 48 jam maka periodisitas demamnya setiap hari-3, sedangkan malaria kuartana (P.malariae) pematangannya tiap 72 jam dan periodisitas 86 demamnya tiap 4 hari. Tiap serangan ditansai dengan beberapa serangan demam periodic. Demam khas malaria terdiri atas 3 stadium, yaitu menggigil (15 menit- 1 jam), puncak demam(2-6 jam), dan berkeringat terhadap parasit dalam tubuh dan ada respon imun. 2. Splenomegali Splenomegali merupakan gejala khas malaria kromik. Limpa mengalami kongesti, menghitam, dan menjadi keras karena timbunan pigmen eritrosit parasit dan juga jaringan ikat yag bertambah 3. Anemia Derajat anemia tergantung pada sepsis penyebab, yang paling berat adalah anemia karena P.falciparum,. anemia disebabkan oleh penghancuran eritrosit yang berlebihan 4. Ikterus Ikterus disebabkan karena hemolisis dan ganguan hepar sehingga penderita tampak kuning. D. Apa saja faktor yang meningkatkan risiko individu mengalami malaria? Faktor yang meningkatkan risiko malaria pada individu antara lain: 1. Cara hidup Cara hidup sangat berpengaruh terhadap penularan malaria. Misalnya: tidur tidak memakai kelambu, tidak menggunakan obat anti nyamuk dan senang berada di luar rumah pada malam hari. 2. Lingkungan Individu yang tinggal di wilayah pegunungan atau hutan lebih rentan menderita malaria sebab wilayah tersebut merupakan tempat hidup nyamuk penyebab malaria. Lingkungan tergenang air juga dapat meningkatkan risiko malaria pada individu. 3. Pekerjaan Individu dengan pekerjaan seperti penambang, petani jauh lebih berisiko terkena malaria dibanding pekerjaan kantoran. 86 E. Bagaimana Pencegahan Malaria? Pencegahan malaria dapat dilakukan dengan cara : 1. Memberantas nyamuk penyebab malaria Memberantas nyamuk dapat dilakukan dengan menguras tempat penampungan air dan mengubur sampah yang dapat menjadi tempat bersarangnya nyamuk dan menutup genangan air. Melakukan penyemprotan atau pengasapan untuk membunuh nyamuk. Memelihara ikan pemakan jentik di kolam penampungan air. Membunuh jentik nyamuk dengan bubuk abate atau bahan kimia lainnya 2. Mencegah gigitan nyamuk Memakai anti nyamuk atau obat nyamuk khususnya pagi, sore dan malam hari. Menggunakan kelambu ketika tidur. Tidak masuk ke hutan atau area pegunungan tanpa memakai anti nyamuk atau obat anti malaria 87 KANKER SERVIKS A. Apakah Kanker Serviks Itu? Kanker adalah pertumbuhan sel yang tidak terkontrol pada bagian tubuh tertentu (American Cancer Society, 2014). Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya, sel-sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian. Kanker sering dikenal oleh masyarakat sebagai tumor, padahal tidak semua tumor adalah kanker. Tumor adalah segala benjolan tidak normal atau abnormal. Tumor dibagi dalam 2 golongan, yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Kanker adalah istilah umum untuk semua jenis tumor ganas (Yayasan Kanker Indonesia, 2013). Kanker pada dasarnya dinamai berdasarkan lokasi tempat sel itu tumbuh. Salah satu jenis kanker yang sering terjadi pada masyarakat ialah kanker serviks yaitu pertumbuhan sel yang abnormal yang terjadi pada leher rahim B. Apa Tanda Gejala Kanker Serviks? Gejala awal kondisi pra-kanker umumnya ditandai dengan ditemukannya sel-sel abnormal. Sering kali pula kanker serviks tidak menimbulkan gejala. Namun bila sel-sel abnormal ini berkembang menjadi kanker serviks barulah muncul gejala-gejala kanker serviks sebagai berikut : 1. Munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan seksual (contact bleeding). 2. Perdarahan vagina yang tidak normal, seperti perdarahan di luar siklus menstruasi, perdarahan di antara periode menstruasi yang regular, periode menstruasi yang lebih lama dan lebih banyak dari biasanya, dan perdarahan setelah menopause. 3. Keputihan yang berlebihan dan tidak normal. 4. Penurunan berat badan secara drastis 5. Apabila kanker sudah menyebar ke panggul, maka pasien akan menderita keluhan nyeri panggul, hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal 88 C. Bagaimana Stadium kanker serviks? Stadium kanker serviks adalah sebagai berikut: 1. Stadium 0 Karsinoma in situ, karsinoma intraepithelial 2. Stadium 1 Karsinoma masih terbatas di serviks (penyebaran ke korpus uteri diabaikan) 3. Stadium Ia Invasi kanker ke stroma hanya dapat dikenali secara mikroskopik. Kedalaman invasi stroma tidak lebih dari 5 mm dan lebarnya tidak lebih dari 7 mm 4. Stadium Ia1 Invasi ke stroma dengan kedalaman tidak lebih dari 3 mm dan lebar tidak lebih dari 7 mm 5. Stadium Ia2 Invasi ke stroma dengan kedalaman lebih dari 3 mm tapi kurang dari 5 mm dan lebar tidak lebih dari 7 mm 6. Stadium Ib Lesi terbatas di serviks atau secara mikroskopis lebih dari Ia 7. Stadium Ib1 Besar lesi secara klinis tidak lebih dari 4 cm 8. Stadium Ib2 Besar lesi secara klinis lebih dari 4 cm 9. Stadium II Telah melibatkan vagina, tetapi belum sampai 1/3 bawah atau infiltrasi ke parametrium belum mencapai dinding panggul. 10. Stadium IIa Telah melibatkan vagina tapi belum melibatkan parametrium 11. Stadium IIb Infiltrasi ke parametrium, tetapi belum mencapai dinding panggul 89 12. Stadium III Telah melibatkan 1/3 bawah vagina atau adanya perluasan sampai dinding panggul. Kasus dengan hidronefrosis atau gangguan fungsi ginjal dimasukkan dalam stadium ini, kecuali kelainan ginjal dapat dibuktikan oleh sebab lain 13. Stadium IIIa Keterlibatan 1/3 bawah vagina dan infiltrasi parametrium belum mencapai dinding panggul 14. Stadium IIIb Perluasan sampai dinding panggul atau adanya hidronefrosis atau gangguan fungsi ginjal 15. Stadium IV Perluasan ke luar organ reproduksi 16. Stadium IVa Keterlibatan mukosa kandung kemih atau mukosa rektum 17. Stadium IVb Metastase jauh atau telah keluar dari rongga panggul D. Apa saja faktor yang mempengaruhi terjadinya kanker serviks? Faktor yang mempengaruhi terjadinya kanker serviks antara lain sebagai berikut: 1. Infeksi Human Papilloma Virus (HPV) adalah virus yang tersebar luas menular melalui hubungan seksual. Infeksi HPV telah diidentifikasi sebagai faktor resiko yang paling utama untuk kanker serviks. Di antara lebih dari 125 jenis HPV terdapat jenis HPV yang agresif (HPV 16 dan 18) yang dapat menyebabkan transformasi sel-sel menjadi ganas di serviks 2. Kontrasepsi Pemakaian kontrasepsi oral dalam waktu lama dari 4 atau 5 tahun dapat meningkatkan resiko terkena kanker serviks sebesar 1,5-2,5 kali. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kontrasepsi oral menyebabkan wanita sensitive terhadap HPV yang dapat menyebabkan adanya peradangan pada genitalia sehingga beresiko untuk terjadinya kanker serviks 90 3. Merokok Wanita yang merokok memiliki resiko dua kali lebih besar terhadap kanker serviks daripada non-perokok. Bahan-bahan kimia yang ditemukan dalam rokok setelah terhisap melalui paru-paru dapat terdistribusi luas ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Beberapa senyawa tersebut dapat dijumpai pada lender serviks wanita yang merokok. Peneliti meyakini bahwa bahan-bahan kimia tersebut dapat merusak DNA pada sel-sel serviks dan berkontribusi terhadap berkembangnya kanker serviks 4. Umur Perempuan yang rawan mengidap kanker serviks adalah mereka yang berusia 35-50 tahun. Hal ini diduga karena seiring pertambahn usia terjadi perubahan anatomi (retraksi) dan histology (metaplasia) 5. Usia pertama kali menikah. Menikah pada usia kurang 20 tahun dianggap terlalu muda untuk melakukan hubungan seksual dan berisiko terkena kanker leher rahim 10-12 kali lebih besar daripada mereka yang menikah pada usia > 20 tahun. Hubungan seks idealnya dilakukan setelah seorang wanita benar-benar matang. Ukuran kematangan bukan hanya dilihat dari sudah menstruasi atau belum. Kematangan juga bergantung pada sel-sel mukosa yang terdapat di selaput kulit bagian dalam rongga tubuh. Umumnya sel-sel mukosa baru matang setelah wanita berusia 20 tahun ke atas. Jadi, seorang wanita yang menjalin hubungan seks pada usia remaja, paling rawan bila dilakukan di bawah usia 16 tahun. Hal ini berkaitan dengan kematangan sel-sel mukosa pada serviks. Pada usia muda, sel-sel mukosa pada serviks belum matang. Artinya, masih rentan terhadap rangsangan sehingga tidak siap menerima rangsangan dari luar termasuk zat-zat kimia yang dibawa sperma, karena masih rentan, selsel mukosa bisa berubah sifat menjadi kanker. Sifat sel kanker selalu berubah setiap saat yaitu mati dan tumbuh lagi. Dengan adanya rangsangan, sel bisa tumbuh lebih banyak dari sel yang mati, sehingga perubahannya tidak seimbang lagi. Kelebihan sel ini akhirnya bisa berubah sifat menjadi 91 sel kanker. Lain halnya bila hubungan seks dilakukan pada usia di atas 20 tahun, dimana sel-sel mukosa tidak lagi terlalu rentan terhadap perubahan. 6. Aktifitas seksual Wanita dengan aktivitas seksual yang tinggi, dan sering berganti-ganti pasangan. Berganti-ganti pasangan akan memungkinkan tertularnya penyakit kelamin, salah satunya Human Papilloma Virus (HPV). Virus ini akan mengubah sel-sel di permukaan mukosa hingga membelah menjadi lebih banyak sehingga tidak terkendali sehingga menjadi kanker. 7. Paritas (jumlah kelahiran). Semakin tinggi risiko pada wanita dengan banyak anak, apalagi dengan jarak persalinan yang terlalu pendek. Dari berbagai literatur yang ada, seorang perempuan yang sering melahirkan (banyak anak) termasuk golongan risiko tinggi untuk terkena penyakit kanker leher rahim. Dengan seringnya seorang ibu melahirkan, maka akan berdampak pada seringnya terjadi perlukaan di organ reproduksinya yang akhirnya dampak dari luka tersebut akan memudahkan timbulnya Human Papilloma Virus (HPV) sebagai penyebab terjadinya penyakit kanker leher rahim. E. Bagaimana Pencegahan kanker serviks? Pencegahan kanker serviks dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Pencegahan Primer Cara-cara pencegahan primer adalah sebagai berikut: a. Tundalah hubungan seksual sampai usia diatas remaja b. Batasi jumlah pasangan c. Menolak berhubungan seksual dengan yang mempunyai banyak pasangan d. Menolak berhubungan seksual dengan orang terinfeksi genital e. Hubungan seksual yang aman f. Berhenti merokok. 92 2. Pencegahan sekunder Pencegahan sekunder adalah pencegahan yang dilakukan dengan cara uji pemeriksaan dengan teratur. Hal ini dapat dilakukan pada : a. Semua wanita usia 18 tahun atau telah melakukan hubungan seksual. b. Bila telah tiga kali pap smear dan hasilnya normal maka pemeriksaan akan lebih jarang. c. Wanita yang telah dilakukan pengangkatan rahim. d. Wanita yang telah menopause masih dibutuhkan pemeriksaan uji pap. 93 KANKER PAYUDARA A. Apakah Kanker Payudara itu? Kanker payudara adalah pertumbuhan sel yang abnormal berupa keganasan yang terjadi pada payudara. Kanker bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara. Menurut Depkes RI (2009) kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara tidak termasuk kulit B. Apa saja jenis kanker payudara? Berdasarkan gambaran histologis, WHO membuat klasifikasi kanker payudara sebagai berikut. 1. Kanker Payudara Non Invasif a. Karsinoma intraduktus non invasive Karsinoma intraduktus adalah karsinoma yang mengenai duktus disertai infiltrasi jaringan stroma sekitar. Terdapat 5 subtipe dari karsinoma intraduktus, yaitu : komedokarsinoma, solid, kribriformis, papiler, dan mikrokapiler. Komedokarsinoma ditandai dengan sel-sel yang berproliferasi cepat dan memiliki derajat keganasan tinggi. Karsinoma jenis ini dapat meluas ke duktus ekskretorius utama, kemudian menginfiltrasi papilla dan areola, sehingga dapat menyebabkan penyakit Paget pada payudara. b. Karsinoma lobular insitu Karsinoma ini ditandai dengan pelebaran satu atau lebih duktus terminal dan atau tubulus, tanpa disertai infiltrasi ke dalam stroma. Sel-sel berukuran lebih besar dari normal, inti bulat kecil dan jarang disertai mitosis. 2. Kanker Payudara Invasif a. Karsinoma duktus invasive Karsinoma jenis ini merupakan bentuk paling umum dari kanker payudara. Karsinoma duktus infiltratif merupakan 65-80% dari karsinoma payudara. Secara histologis, jaringan ikat padat tersebar 94 berbentuk sarang. Sel berbentuk bulat sampai poligonal, bentuk inti kecil dengan sedikit gambaran mitosis. Pada tepi tumor, tampak sel kanker mengadakan infiltrasi ke jaringan sekitar seperti sarang, kawat atau seperti kelenjar. Jenis ini disebut juga sebagai infiltrating ductus carcinoma not otherrwiser spercifierd (NOS), scirrhous carcinoma, infiltrating carcinoma, atau carcinoma simplex. b. Karsinoma lobular invasive Jenis ini merupakan karsinoma infiltratif yang tersusun atas sel-sel berukuran kecil dan seragam dengan sedikit pleimorfisme. Karsinoma lobular invasive biasanya memiliki tingkat mitosis rendah. Sel infiltratif biasanya tersusun konsentris disekitar duktus berbentuk seperti target. Sel tumor dapat berbentuk signet-ring, tubuloalveolar, atau solid. c. Karsinoma musinosum Pada karsinoma musinosum ini didapatkan sejumlah besar mucus intra dan ekstraseluler yang dapat dilihat secara makroskopis maupun mikroskopis. Secara histologis, terdapat 3 bentuk sel kanker. Bentuk pertama, sel tampak seperti pulau-pulau kecil yang mengambang dalam cairan musin basofilik. Bentuk kedua, sel tumbuh dalam susunan kelenjar berbatas jelas dan lumennya mengandung musin. Bentuk ketiga terdiri dari susunan jaringan yang tidak teratur berisi sel tumor tanpa diferensiasi, sebagian besar sel berbentuk signet-ring. d. Karsinoma meduler Sel berukuran besar berbentuk polygonal/lonjong dengan batas sitoplasma tidak jelas. Diferensiasi dari jenis ini buruk, tetapi memiliki prognosis lebih baik daripada karsinoma duktus infiltratif. Biasanya terdapat infiltrasi limfosit yang nyata dalam jumlah sedang diantara sel kanker, terutama dibagian tepi jaringan kanker. e. Karsinoma papiler invasive Komponen invasif dari jenis karsinoma ini berbentuk papiler. 95 f. Karsinoma tubuler Pada karsinoma tubuler, bentuk sel teratur dan tersusun secara tubuler selapis, dikelilingi oleh stroma fibrous. Jenis ini merupakan karsinoma dengan diferensiasi tinggi. g. Karsinoma adenokistik Jenis ini merupakan karsinoma invasif dengan karakteristik sel yang berbentuk kribriformis. Sangat jarang ditemukan pada payudara. h. Karsinoma apokrin Karsinoma ini didominasi dengan sel yang memiliki sitoplasma eosinofilik, sehingga menyerupai sel apokrin yang mengalami metaplasia. Bentuk karsinoma apokrin dapat ditemukan juga pada jenis karsinoma payudara yang lain. C. Bagaimanakah tanda gejala kanker payudara? Tanda gejala awal berupa sebuah benjolan yang biasanya dirasakan berbeda dari jaringan payudara di sekitarnya, tidak menimbulkan nyeri dan biasanya memiliki pinggiran yang tidak teratur. Pada stadium awal, jika didorong oleh jari tangan, benjolan bisa digerakkan dengan mudah di bawah kulit. Pada stadium lanjut, benjolan biasanya melekat pada dinding dada atau kulit di sekitarnya. Pada kanker stadium lanjut, bisa terbentuk benjolan yang membengkak atau borok di kulit payudara. Kadang kulit diatas benjolan mengkerut dan tampak seperti kulit jeruk. Tanda gejala lainnya yang mungkin ditemukan: 1. Benjolan atau massa di ketiak 2. Perubahan ukuran atau bentuk payudara 3. Keluar cairan yang abnormal dari puting susu (biasanya berdarah atau berwarna kuning sampai hijau, mungkin juga bernanah) 4. Perubahan pada warna atau tekstur kulit pada payudara, puting susu maupun areola (daerah berwana coklat tua di sekeliling puting susu) 5. Payudara tampak kemerahan 6. Kulit di sekitar puting susu bersisik 7. Puting susu tertarik ke dalam atau terasa gatal 96 8. Nyeri payudara atau pembengkakan salah satu payudara . Penentuan ukuran dan penyebaran tumor berdasarkan 3 kategori yaitu tumor size (T), regional limpho nodus (N) dan metastase jauh (M). Berikut ini penjelasannya: 1. Tumor Size ( T ) a. Tx : Tak ada tumor b. To : Tak dapat ditunjukkan adanya tumor primer c. T1 : Tumor dengan diameter, kurang dari 2 cm d. T2 : Tumor dengan diameter 2-5 cm e. T3 : Tumor dengan diameter lebih dari 5 cm f. T4 : Tumor tanpa memandang ukurannya telah menunjukkan perluasan secara langsung ke dinding thorak atau kulit. 2. Regional Limpho Nodus ( N ) a. Nx : Kelenjar ketiak tak teraba b. No : Tak ada metastase kelenjar ketiak homolateral c. N1 : Mestastase ke kelenjar ketiak homolateral tapi masih bisa digerakan d. N2 : Mestastase ke kelenjar ketiak hormonal, melekat terfiksasi satu sama lain atau jaringan sekitarnya e. N3 : Mestastase ke kelenjar homolateral supraklavikuler atau infraklavikuler atau edema lengan. 3. Mestastase Jauh ( M ) a. Mo: Tak ada mestastasee jauh b. M1: Mestastase jauh termasuk perluasan ke dalam kulit di luar payudara. D. Bagaimana Stadium Kanker Payudara? Kanker payudara terdiri atas stadium sebagai berikut: 1. Stadium I (stadium dini) Besarnya tumor tidak lebih dari 2-2,25 cm, dan tidak terdapat penyebaran (metastasis) pada kelenjar getah bening ketiak. Pada stadium ini kemungkinan kesembuhan sempurna adalah 70%. Pemeriksaan ada atau 97 tidaknya metastasis ke bagian tubuh yang lain harus dilakukan di laboratorium. 2. Stadium II Tumor sudah lebih dari 2,25 cm dan sudah terjadi mestastasis pada kelenjar getah bening di ketiak. Kemungkinan untuk sembuh pada stadium ini hanya 30-40 % tergantung pada luasnya penyebaran sel kanker. Tindakan operasi biasanya dilakukan pada sadium I dan II untuk mengangkat sel-sel kanker yang ada pada seluruh bagian penyebaran dan setelah operasi dilakukan penyinaran untuk memastikan tidak adanya sel-sel kanker yang tertinggal. 3. Stadium III Tumor sudah cukup besar 3-5 cm, sel kanker hampir menyebar keseluruh tubuh, dan kemungkinan untuk sembuh tinggal sedikit. Biasanya pengobatan hanya dilakukan penyinaran dan kemoterapi (pemberian obat yang dapat membunuh sel kanker). Kadang-kadang juga dilakukan operasi untuk mengangkat payudara bagian yang parah. Benjolan sudah menonjol ke permukaan kulit dan pecah/berdarah. 4. Stadium IV Tumor sudah berukuran besar >5 cm, sel kanker telah menyebar/bermestastase ke seluruh organ tubuh, dan biasanya penderita mulai lemah. Pengobatan payudara sudah tidak ada artinya lagi. Biasanya pengobatan dilakukan dengan terapi hormonal dengan syarat Estrogen Reseptor (ER) atau Progesteron Reseptor (PR) positif karena penderita terlalu lemah dengan syarat mempertimbangkan kemoterapi yang sudah didapat sebelumnya E. Apa saja faktor yang meningkatkan risiko kanker payudara? Faktor-faktor yang meningkatkan risiko kanker payudara diantaranya adalah: 1. Umur Wanita yang berumur lebih dari 40 tahun mempuyai risiko kanker payudara lebih besar dibandingkan umur kurang dari 40 tahun. Hal ini di karenakan pada umur ini kebanyakan wanita melakukan mamografi pada program 98 pemeriksaan payudara setempat. Banyak kasus kanker payudara yang ditemukan terjadi pada wanita berumur antara 40-64 tahun. 2. Jenis Kelamin Jenis kelamin berpengaruh untuk terjadinya kanker payudara, wanita mempunyai risiko lebih tinggi dibandingkan pria. Menurut penelitian di Inggris 99% dari semua kasus kanker payudara terjadi pada wanita dan pada pria hanya 1% saja 3. Umur Menarche Pada wanita yang riwayat menarchenya lambat insedensinya lebih rendah akan tetapi menarche awal (dibawah 12 tahun) termasuk dalam faktor risiko terjadinya kanker payudara 4. Umur Menopause Wanita yang umur menopausnya terlambat atau lebih dari 50 tahun mempuyai resiko terkena kanker payudara lebih besrar dibandingkan wanita yang umur menopausnya normal yaitu umur kurang dari 50 tahun 5. Riwayat keluarga dengan kanker payudara (genetik) Risiko terkena kanker payudara meningkat pada wanita yang mempunyai ibu atau saudara perempuan yang terkena kanker payudara. Semua saudara dari penderita kanker payudara memiliki peningkatan risiko mengalami kanker payudara 6. Pemakaian pil KB atau terapi sulih estrogen. Pil KB bisa sedikit meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara, yang tergantung kepada usia, lamanya pemakaian dan faktor lainnya. Belum diketahui berapa lama efek pil akan tetap ada setelah pemakaian pil dihentikan. Terapi sulih estrogen yang dijalani selama lebih dari 5 tahun tampaknya juga sedikit meningkatkan resiko kanker payudara dan resikonya meningkat jika pemakaiannya lebih lama. 7. Penyinaran. Pemaparan terhadap penyinaran (terutama penyinaran pada dada), pada masa kanakkanak bisa meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara. 99 F. Bagaimana Pencegahan Kanker Payudara? Pencegahan kanker payudara antara lain sebagai berikut: 1. Menghindari terapi hormon Kombinasi terapi hormon estrogen dan progestin dapat meningkatkan risiko terkena kanker pada payudara, disarankan tidak mengambil terapi hormon lebih dari 5 tahun 2. Hindari konsumsi pil KB Konsumsi pil KB tentu memiliki potensi manfaat dan risiko yang masingmasing harus di waspadai terjadi pada tubuh kita. Beberapa pil KB memiliki kandungan estrogen yang menjadi pemicu terjadinya kanker payudara. Studi telah menunjukkan bahwa perempuan yang mengkonsumsi pil KB memiliki risiko lebih tinggi di bandingkan dengan wanita yang tidak mengkonsumsi. Risiko ini akan hilang seiring dengan dihentikan penggunaannya. 3. Hindari Radiasi Ada berbagai jenis radiasi yang mungkin anda dapatkan, terutama pada saat pemeriksaan medis, seperti CT Scan, pemeriksaan MRI, dan rontgen. Sejumlah studi menemukan bahwa risiko tertinggi terkena kanker payudara yang disebabkan oleh radiasi adalah pada saat pubertas dimana payudara mulai terbentuk. Selain itu risiko ini juga meningkat jika radiasi sinar X dilakukan di dada pada saat orang tersebut berusia 20 tahun ke bawah. 4. Menghindari perilaku merokok sebab zat yang terkandung dalam rokok mengandung karsinogen atau zat yang memicu kanker. 5. Menghindari polusi atau radikal bebas sebab radikal bebas juga dapat menjadi penyebab kanker. 6. Mengonsumsi makanan yang dapat mencegah kanker seperti buah sirsak 7. Screening Payudara Jika Usia Sudah > 50 Tahun Fakta di lapangan telah menunjukkan bahwa wanita yang berusia di atas 50 tahun mengalami tingkat risiko yang lebih tinggi. Untuk itu Screening atau pemeriksaan yang lebih rutin jika anda telah berusia di atas 50 tahun akan sangat bermanfaat untuk menghindari terkena jenis kanker berbahaya ini. 100 KANKER PARU A. Apakah kanker paru itu? Kanker paru-paru merupakan penyakit dengan ciri khas adanya pertumbuhan sel yang tidak terkontrol pada jaringan paru-paru. Bila tidak dirawat, pertumbuhan sel ini dapat menyebar ke luar dari paru-paru melalui suatu proses yang disebut metastasis ke jaringan yang terdekat atau bagian tubuh yang lainnya. B. Apa saja klasifikasi kanker paru? 1. Kanker Paru-paru Non-Sel Kecil (NSCLC) NSCLC merupakan tipe paling umum dari kanker paru-paru, dan tidak seagresif dibandingkan dengan SCLC. NSCLC cenderung tumbuh dan menyebar lebih lambat. Bila didiagnosa secara dini, pembedahan dan/atau radioterapi, kemoterapi, dapat memberikan harapan akan kesembuhan. 2. Kanker Paru-paru sel kecil (SCLC) SCLC merupakan kanker yang memiliki tingkat pertumbuhan pesat dan menyebar cepat ke pembuluh darah menuju anggota tubuh lainnya. Seringkali, kanker ini dikategorikan sebagai penyakit kompleks saat terdiagnosa. Kanker ini biasanya diobati melalui kemoterapi dan bukan melalui prosedur pembedahan. C. Apa tanda gejala kanker paru? Menurut Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (2003) gambaran klinik penyakit kanker paru tidak banyak berbeda dari penyakit paru lainnya, terdiri dari keluhan subyektif dan gejala obyektif. Dari anamnesis akan didapat keluhan utama dan perjalanan penyakit, serta faktor–faktor lain yang sering sangat membantu tegaknya diagnosis. Keluhan utama dapat berupa : 1. Batuk-batuk dengan atau tanpa dahak (dahak putih, dapat juga purulen) 2. Batuk darah 3. Sesak napas 4. Suara serak 5. Sakit dada 101 6. Sulit atau sakit menelan 7. Benjolan di pangkal leher 8. Sembab muka dan leher, kadang-kadang disertai sembab lengan dengan rasa nyeri yang hebat Tidak jarang yang pertama terlihat adalah gejala atau keluhan akibat metastasis di luar paru, seperti kelainan yang timbul karena kompresi hebat di otak, pembesaran hepar atau patah tulang kaki. Gejala dan keluhan yang tidak khas seperti : 1. Berat badan berkurang 2. Nafsu makan hilang 3. Demam hilang timbul 4. Sindrom paraneoplastik seperti hypertrophic pulmonary osteoartheopathy, trombosis vena perifer dan neuropatia. D. Bagaimana Stadium Klinis Kanker Paru? 1. Tahapan Kanker Paru-paru Sel Kecil Kanker paru-paru sel kecil terdiri dari 2 tahap: a. Tahap terbatas: Kanker ditemukan hanya pada satu sisi paru-paru dan jaringan terdekatnya. b. Tahap ekstensif: Kanker ditemukan pada jaringan dada diluar paru-paru dimana tempat awal persebaran. Atau kanker ditemukan di organ yang cukup jauh. 2. Tahapan Kanker Paru-paru Non-Sel Kecil a. Tahap Okultisme: Sel Kanker paru-paru ditemukan pada dahak atau sampel air yang diperoleh dari bronkoskopi namun tumornya sendiri tidak dapat terlihat di dalam paru-paru. b. Stadium 0: Sel kanker ditemukan hanya di dalam lapisan paru-paru terdalam. Tumor belum berkembang menembus lapisan ini. Tumor tahap 0 disebut juga carcinoma in situ. Tumor yang ada bukan merupakan kanker invasif. 102 c. Stadium I: Sel kanker terbatas pada area paru-paru saja. Jaringan disekitar paru-paru tetap normal. d. Stadium II: Kanker telah menyebar hingga kelenjar getah bening, dinding dada, diafragma, lapisan paru-paru, atau lapisan luar yang mengelilingi jantung. e. Stadium III: Kanker telah menyebar hingga kelenjar getah bening pada area dada antara jantung dan paru-paru. Saluran darah pada area ini kemungkinan juga terinfeksi. Kemungkinan kanker juga sudah menyebar ke bagian leher bawah. f. Stadium IV: Kanker telah menyebar hingga ke sisi paru-paru lainnya atau bagian tubuh yang lain dan tidak dapat diangkat melalui pembedahan E. Apa saja faktor yang meningkatkan risiko kanker paru? Faktor yang meningkatkan risiko kanker paru antara lain sebagai berikut: 1. Merokok Rokok mengandung lebih dari 4000 bahan kimia, diantaranya telah diidentifikasi dapat menyebabkan kanker. Kejadian kanker paru pada perokok dipengaruhi oleh usia mulai merokok, jumlah batang rokok yang diisap setiap hari, lamanya kebiasaan merokok, dan lamanya berhenti merokok. 2. Polusi udara Kematian akibat kanker paru juga berkaitan dengan polusi udara, tetapi pengaruhnya kecil bila dibandingkan dengan merokok kretek. Kematian akibat kanker paru jumlahnya dua kali lebih banyak di daerah perkotaan dibandingkan dengan daerah pedesaan. Bukti statistik juga menyatakan bahwa penyakit ini lebih sering ditemukan pada masyarakat dengan kelas tingkat sosial ekonomi yang paling rendah dan berkurang pada mereka dengan kelas yang lebih tinggi. Hal ini, sebagian dapat dijelaskan dari kenyataan bahwa kelompok sosial ekonomi yang lebih rendah cenderung 104 hidup lebih dekat dengan tempat pekerjaan mereka, tempat udara kemungkinan besar lebih tercemar oleh polusi. 3. Paparan zat karsinogen Beberapa zat karsinogen seperti asbestos, uranium, radon, arsen, kromium, nikel, polisiklik hidrokarbon, dan vinil klorida dapat menyebabkan kanker paru. Risiko kanker paru di antara pekerja yang menangani asbes kira-kira sepuluh kali lebih besar daripada masyarakat umum. Risiko kanker paru baik akibat kontak dengan asbes maupun uranium meningkat kalau orang tersebut juga merokok. 4. Genetik Terdapat bukti bahwa anggota keluarga pasien kanker paru berisiko lebih besar terkena penyakit ini. Penelitian sitogenik dan genetik molekuler memperlihatkan bahwa mutasi pada protoonkogen dan gen-gen penekan tumor memiliki arti penting dalam timbul dan berkembangnya kanker paru. 5. Penyakit paru Penyakit paru seperti tuberkulosis dan penyakit paru obstruktif kronik juga dapat menjadi risiko kanker paru. Seseorang dengan penyakit paru obstruktif kronik berisiko empat sampai enam kali lebih besar terkena kanker paru ketika efek dari merokok dihilangkan. 6. Pekerjaan Jenis pekerjaan yang berisiko kanker seperti pekerja konstruksi bangunan. Pekerja yang menghirup debu di pembongkaran atau gedung yang sedang direnovasi berisiko terkena kanker paru-paru. Pekerja industry seperti penambang dan sebagainya juga rentan terhadap debu dan asap yang mempengaruhi terjadinya kanker paru F. Bagaimana pencegahan kanker paru? Pencegahan kanker paru dapat dilakukan dengan cara menghindari perilaku rokok, menghindari paparan zat yang bersifat karsinogen. Memakai masker pada tempat yang terdapat polusi dan menghindari pekerjaan yang berisiko memicu terjadinya kanker paru. 105 FILARIASIS A. Apakah Filariasis Itu? Filariasis atau elephantiasis atau penyakit kaki gajah adalah penyakit yang disebabkan infeksi cacing filaria yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Penyakit kaki gajah terutama disebabkan karena adanya cacing dewasa yang hidup di saluran getah bening. Cacing tersebut akan merusak saluran getah bening yang mengakibatkan cairan getah bening tidak dapat tersalurkan dengan baik sehingga menyebabkan pembengkakan pada tungkai dan lengan. Cacing dewasa mampu bertahan hidup selama 5-7 tahun di dalam kelenjar getah bening. B. Apa penyebab Filariasis ? Filariasis disebabkan oleh infeksi cacing filaria yang hidup di saluran dan kelenjar getah bening. Anak cacing yang disebut mikrofilaria, hidup dalam darah. Mikrofilaria ditemukan dalam darah tepi pada malam hari. Filariasis di Indonesia disebabkan oleh tiga spesies cacing filaria yaitu: 1. Wuchereria bancrofti 2. Brugia malayi 3. Brugia timori C. Apa saja tanda gejala filariasis ? Tanda gejala filariasis antara lain adalah : 1. Demam Gejala awal (akut) ditandai dengan demam berulang 1-2 kali atau lebih setiap bulan selama 3-4 hari dan hilang apabila beristirhat dan akan muncul lagi apabila beraktifitas berat 2. Limfedema Pada infeksi Wuchereria brancofti terjadi pembengkakan seluruh kaki, seluruh lengan, skrotum, penis, vulva, vagina, dan payudara, sedangkan pada infeksi Brugia, terjadi pembengkakan kaki di bawah lutut, lengan di bawah siku dimana siku dan lutut masih normal . 106 3. Lymph Scrotum Lymph Scrotum adalah pelebaran saluran limfe superfisial pada kulit skrotum, kadang-kadang pada kulit penis, sehingga saluran limfe tersebut mudah pecah dan cairan limfe mengalir keluar dan membasahi pakaian. Ditemukan juga lepuh (vesicles) besar dan kecil pada kulit, yang dapat pecah dan membasahi pakaian, ini mempunyai risiko tinggi terjadinya infeksi ulang oleh bakteri dan jamur, serangan akut berulang dan dapat berkembang menjadi limfedema skrotum. Ukuran skrotum kadang-kadang normal kadang-kadang sangat besar. 4. Kiluria Kiluria adalah kebocoran atau pecahnya saluran limfe dan pembuluh darah di ginjal (pelvis renal) oleh cacing filaria dewasa spesies Wuchereria brancofti, sehingga cairan limfe dan darah masuk ke dalam saluran kemih. Gejala yang timbul adalah air kencing seperti susu, karena air kencing banyak mengandung lemak dan kadang-kadang disertai darah (haematuria), sukar kencing, kelelahan tubuh, kehilangan berat badan. 5. Hidrokel Hidrokel adalah pembengkakan kantung buah pelir karena terkumpulnya cairan limfe di dalam tunica vaginalis testis. Hidrokel dapat terjadi pada satu atau dua kantung buah zakar. D. Bagaimana Pencegahan Filariasis? Menurut Depkes RI (2005), tindakan pencegahan dan pemberantasan filariasis yang dapat dilakukan adalah: 1. Melaporkan ke Puskesmas bila menemukan warga desa dengan pembesaran kaki, tangan, kantong buah zakar, atau payudara. 2. Ikut serta dalam pemeriksaan darah jari yang dilakukan pada malam hari oleh petugas kesehatan. 3. Minum obat anti filariasis yang diberikan oleh petugas kesehatan. 4. Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan agar bebas dari nyamuk penular. 107 5. Menjaga diri dari gigitan nyamuk misalnya dengan menggunakan kelambu pada saat tidur, memakai anti nyamuk dan lain lain 108 KUSTA A. Apakah Kusta Itu? Penyakit kusta (Morbus hansen) adalah suatu penyakit infeksi menahun akibat bakteri tahan asam yaitu Mycobacterium leprae yang secara primer menyerang saraf tepi dan secara sekunder menyerang kulit serta organ lainnya (WHO, 2016) B. Apa Penyebab Kusta? Penyebab munculn yapenyakit kusta adalah bakteri Mycobacterium leprae yang ditemukan pertama kalioleh G. H. Armauer Hansen pada tahun 1873. Bakteri ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui luka pada permukaan kulit atau bisa juga melalui droplet yang dihembuskan dari saluran pernafasan C. Apa saja tanda gejala kusta? Tanda gejala penyakit kusta antara lain : 1. Adanya bercak pada kulit yang mengalami mati rasa; bercak dapat berwarna putih (hypopigmentasi) atau berwarna merah (erithematous), penebalan kulit (plakinfiltrate) atau berupa nodul-nodul. Mati rasa dapat terjadi terhadap rasa raba, suhu, dan sakit yang terjadi secara total atau sebagian; 2. Penebalan pada saraf tepi yang disertai dengan rasa nyeri dan gangguan pada fungsi saraf yang terkena. Saraf sensorik mengalami mati rasa, saraf motorik mengalami kelemahan otot (parese) dan kelumpuhan (paralisis), dan gangguan pada saraf otonom berupa kulit kering dan retak-retak. 3. Alis rambut mengalami kerontokan 4. Muka mengalami benjolan-benjolan dan tegang, biasa disebut dengan facies leomina (muka singa) 5. Biasanya penderita mengalami demam dari derajat rendah hingga menggigil, nafsu makan menurun, mual dan kadang-kadang diikuti dengan muntah. Penderita kusta juga mengalami sakit kepala, kemerahan pada testis, radang pada pleura, radang pada ginjal, terkadang disertai penurunan fungsi ginjal, pembesaran hati dan empedu, serta radang pada serabut saraf. 109 D. Bagaimana pencegahan kusta? Cara mencegah kusta antara lain sebagai berikut : 1. Meningkatkan kebersihan diri dan kebersihan lingkungan 2. Meningkatkan atau menjaga daya tahan tubuh, dengan cara berolahraga dan meningkatkan pemenuhan nutrisi. 3. Tidak bertukar pakaian dengan penderita, karena basil bakteri juga terdapat pada kelenjar keringat 4. Memisahkan alat-alat makan dan kamar mandi penderita kusta 5. Untuk penderita kusta, usahakan tidak meludah sembarangan, karena basil bakteri masih dapat hidup beberapa hari dalam droplet 6. Isolasi pada penderita kusta yang belum mendapatkan pengobatan. Untuk penderita yang sudah mendapatkan pengobatan tidak menularkan penyakitnya pada orang lain. 7. Melakukan vaksinasi BCG pada kontak serumah dengan penderita kusta. 110 SUMBER PUSTAKA American Cancer Society (2014). The History of Cancer. www.cancer.net Anonim. (2014). 6 Faktor Penyebab Asma Paling Utama .http//www. halosehat.com Anonim (2004)Obesitas Penyebab Diabetes Tipe 2 http://www.menshealth.co.id Anonim (2014) 16 Ciri Ciri Gagal Ginjal Awal Akut Kronis. http://halosehat.com Anonim (2014) 37 Ciri-Ciri Penyakit Ginjal : Tidak Akan Meleset. http://halosehat.com Anonim (2014) 25 Penyebab http://halosehat.com Anemia Gejala Dan Cara Mengatasinya AN Uyung Pramudiarja (2012) TBC 9 Kali Lebih Mudah Menular Jika Ada yang Merokok di Rumah. http://health.detik.com/read/2012/03/ Barnard S. (2003) Classification of Cataract. www.barnardlevit.co.uk Binfar Depkes RI. (2007). Buku saku Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Asma. Jakarta: Binfar Depkes RI Centers for Disease Control and Prevention (2008). 4 Steps to control Your diabetes for life. www.cdc. gov Centers for Disease Control and Prevention (2014). Know the Signs and Symptoms of a Heart Attack. www.cdc. Gov Cunha. JP. (2014). Rheumatoid Arthritis. www.medicinenet.com Dep Kes RI (2005) Pedoman penatalaksanaan kasus klinis fialariasis, Direktorat Jenderal PP & PL, Jakarta Depkes RI(2006) Glosarium data dan informasi kesehatan. http//www.depkes.go.id Depkes RI (2006) Pedoman Pengendalian Demam Tipoid. http//www.depkes.go.id Depkes RI (2008) pedoman teknis penemuan dan tatalaksana diabetes mellitus. http//www.depkes.go.id Depkes RI (2009) Buku Saku Pencegahan Kanker Leher Rahim dan kanker payudara. http//www.depkes.go.id Depkes RI (2010) Rencana Nasional Program Akselerasi Eliminasi Filariasis di Indonesia. http//www.depkes.go.id Hasibuan KT (2012) Tinjauan repository.usu.ac.id pustaka Demam Berdarah Dengue. http// Ikatan Dokter Anak Indonesia (2012). Konsensus Tata Laksana Sindrom Nefrotik Idiopatik Pada Anak. Edisi kedua. Cetakan kedua. www.idai.or.id Kementerian Kesehatan RI. (2009). Buku Saku Kader Penanggulangan TB. http//www.depkes.go.id Kementerian Kesehatan RI. (2012) Pedoman pengendalian infeksi saluran pernapasan akut. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. Kementerian Kesehatan RI. (2012). Modul tatalaksana standar pneumonia. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI Kemenkes RI (2013) Buku Saku Pengendalian Demam Berdarah Dengue untuk pengelola program DBD Puskesmas. http//depkes.go.id Kidney Disease Outcomes Quality Initiative (2000). Clinical Practice Guidelines for Chronic Kidney Disease: Evaluation, Classification, and Stratification. www2.kidney.org Mia (2014) ciri-ciri orang kena-rematik penyakit http://health.liputan6.com/read/604540/ si perongrong sendi National Heart, Lung, and Blood Institute National High Blood Pressure Education Program (2013) The “Eighth Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure. www.nhlbi.nih.gov NYHA Functional Classification for Congestive Heart Failure Cardiovascular Major Risk Factors Robinson. J. (2014) Gastritis: Symptoms, http://www.webmd.com Causes, Treatments, and More. Vera Farah Bararah (2010) Kenapa Penderita Diabetes Sering Pipis dan Haus?. http://health.detik.com WHO (2000) The global burden of cerebrovascular disease http://www.who.int WHO (2000) The global burden of rheumatoid arthritis in the year 2000. http://www.who.int WHO (2003) Background document: The diagnosis, treatment and prevention of typhoid fever. http://www.who.int WHO (2013) Tuberculosis. http://www.who.int/topics/tuberculosis/en/ WHO (2016) Leprosy: the disease. http://www.who.int/lep/leprosy/en/ Yayasan Kanker Indonesia (2013) Tentang Kanker. http://yayasankankerindonesia.org Yayasan Stroke Indonesia (2012) http://www.yastroki.or.id Pengetahuan sekilas tentang stroke TENTANG PENULIS Ali Wardana, S.Kep., M.M. lahir di Kota Baru Provinsi Kalimantan Selatan pada tanggal 09 Desember 1986. Pada tahun 2012 telah menyelesaikan pendidikan Sarjana Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Banjarmasin yang sekarang berubah status menjadi Universitas Muhammadiyah Banjarmasin. Pada tahun 2016 berhasil menyelesaikan pendidikan Magister Manajemen pada konsentrasi manajemen kesehatan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Banjarmasin dan aktif memberikan bimbingan riset pada mahasiswa serta aktif menulis hingga sekarang