penyakit pada manusia

advertisement
PPM
PENYAKIT PADA
MANUSIA
Edisi Pertama
Penulis : Ali Wardana, S.Kep., M.M.
Penerbit
Self Publishing
Balangan Indonesia
Telp 0823-5801-8000
Email : [email protected]
Buku ini tidak untuk diperdagangkan, hanya
ditujukan untuk membantu mahasiswa memahami
konsep penyakit
KATA PENGANTAR
Sehat dan sakit adalah hal yang bersifat dinamis. Adakalanya seseorang sehat dan
adakalanya jatuh sakit. Penyebab seseorang sakit dinamakan penyakit. Penyakit pada
umumnya memiliki beraneka ragam nama atau sebutan sesuai karakteristiknya.
Penyakit dapat menimpa siapa saja, entah itu kita atau orang orang yang ada di
sekeliling kita. Pemahaman tentang penyakit sangat bermanfaat bagi kita dan orang
orang disekitar kita. Pemahaman tersebut dapat menjadi bekal untuk menentukan
tindakan yang tepat
dan suatu waktu dapat kita bagi dengan orang lain yang
membutuhkan sehingga hal ini akan menjadi amal ibadah bagi kita.
Buku ini ditulis untuk memudahkan kita dalam mempelajari suatu penyakit. Buku ini
berisi informasi dasar mengenai suatu penyakit yang sering menyerang masyarakat.
Penyakit penyakit yang dibahas dalam buku ini sebagiannya merupakan deretan
penyakit yang paling sering ditemukan di tempat pelayanan kesehatan oleh sebab itulah
buku ini sangat berguna bagi kita semua.
Semoga buku ini memberikan manfaat bagi kita semua. Selamat membaca.
Penulis
i
DAFTAR MATERI
1. ISPA
2. INFLUENZA
3. PNEUMONIA
4. BRONKITIS
5. ASMA
6. TUBERKULOSIS
7. HIPERTENSI
8. STROKE
9. ANEMIA
10. PENYAKIT JANTUNG KORONER
11. GAGAL JANTUNG
12. DIABETES MELITUS
13. DIARE
14. GASTRITIS
15. DEMAM TIPOID ATAU THYPUS
16. KONSTIPASI
17. HEMOROID
18. GAGAL GINJAL
19. SINDROM NEFROTIK
20. RHEUMATOID ARTHRITIS
21. KATARAK
22. DEMAM
23. DEMAM BERDARAH DENGUE
24. MALARIA
25. KANKER SERVIKS
26. KANKER PAYUDARA
27. KANKER PARU
28. FILARIASIS
29. KUSTA
ii
ISPA
A. Apakah ISPA itu?
ISPA merupakan singkatan dalam bahasa Indonesia yang merujuk pada infeksi
saluran pernapasan akut. Penyakit ini merupakan golongan penyakit yang sangat
terkenal di Indonesia karena penyakit ini sering ditemukan dan jumlah
penderitanya relatif banyak. Kementrian Kesehatan RI tahun (2012)
memberikan pengertian bahwa ISPA adalah infeksi akut yang menyerang salah
satu bagian atau lebih dari saluran napas mulai hidung sampai alveoli termasuk
adneksanya (sinus, rongga telinga tengah, pleura).
B. Apa saja penyakit yang tergolong ISPA
Golongan ISPA meliputi infeksi yang menyerangan saluran napas bagian atas
dan bawah yakni:
1. Infeksi Saluran Pernapasan Bagian Atas
a. Batuk pilek (flu)
Penyakit menular yang disebabkan oleh virus RNA dari familia
Orthomyxoviridae (virus influenza tipe A,B dan C) tanda influenza yang
paling sering ialah hidung tersumbat atau bersin bersin dan demam.
b. Sakit telinga (otitis media)
Otitis media adalah peradangan telinga bagian tengah yang biasanya
disebabkan oleh penjalaran infeksi dari tenggorok (faringitis) dan sering
terjadi pada anak-anak
c. Tonsilitis
Penyakit tonsilitis adalah infeksi yang terjadi pada tonsil atau amandel
yang biasanya disebabkan oleh virus atau bakteri.
d. Sinusitis
Sinusitis adalah inflamasi atau peradangan pada dinding sinus. Inflamasi
ini sering kali disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Sinus adalah
rongga kecil berisi udara yang terletak di belakang tulang pipi dan dahi.
1
e. Radang tenggorokan (faringitis)
Faringitis adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan peradangan
dari faring (terletak di bagian belakang dari tenggorokan), yang biasanya
menyebabkan rasa sakit ketika menelan. Ini adalah hal yang sangat
sering terjadi dan seringkali menunjukkan gejala sakit tenggorokan.
2. Infeksi saluran pernapasan bagian bawah antara lain :
a. Bronchitis
Bronchitis adalah infeksi pada saluran udara utama dari paru-paru atau
bronkus yang menyebabkan terjadinya peradangan atau inflamasi pada
saluran udara itu.
b. Bronkhiolitis
Bronchiolitis adalah suatu inflamasi infeksi virus pada bronkiolus
(saluran udara kecil di paru-paru), yang menyebabkan obstruksi akut
jalan nafas dan penurunan pertukaran gas dalam alveoli.
c. Pneumonia
Pneumonia merupakan penyakit peradangan pada organ paru yaitu
alveoli
C. Apa saja tanda tanda individu terkena ISPA?
Infeksi saluran pernapasan biasanya ditemukan tanda tanda sebagai berikut:
1. Demam
Suhu badan di atas 38ºCelcius. Jika diraba kulit akan terasa hangat atau
panas. Jika, virus atau bakteri masuk ke dalam tubuh manusia, keduanya
akan mengahasilkan zat-zat pyrogen (zat yang menyebabkan demam) yang
akan meningkatkan setting point suhu di hypothalamus. Zat-zat pyrogen ini
akan merangsang pelepasan PGE2 (prostaglandin2) yang selanjutnya akan
meningkatkan setting point suhu di hypothalamus. Kenaikan setting pont ini
akan menyebabkan perbedaan antara suhu setting point dengan suhu tubuh,
dimana suhu setting point lebih tinggi daripada suhu tubuh. Untuk
menyamakan perbedaan ini, suhu tubuh akan meningkat sehingga
menyebabkan demam.
2
2. Batuk
Jenis-jenis batuk meliputi batuk kering dan batuk berdahak. Indikasi awal
batuk kering biasanya adalah rasa gatal di tenggorokan yang memicu batuk.
Batuk yang tanpa dahak ini biasa terjadi saat tenggorokan dan saluran
pernapasan bagian atas sedang mengalami peradangan. Otak menganggap
peradangan di tenggorokan dan saluran pernapasan bagian atas sebagai
kondisi yang asing dan berusaha menghilangkannya dengan batuk. Karena
itu, pilek atau flu bisa memicu batuk
3. Suara Serak
Serak, yaitu bersuara parau pada waktu mengeluarkan suara (misalnya pada
waktu berbicara atau menangis). Ketika pita suara terinfeksi oleh virus, maka
ia akan membengkak dan menyebabkan hilangnya suara atau menjadi serak.
4. Produksi lendir secara berlebihan melalui mulut atau hidung
Pada dasarnya bagian tubuh seperti hidung, sinus, saluran pencernaan, mulut
dan paru-paru memiliki cairan lendir yang terdapat dibagian permukaanya.
Lendir ini bekerja sebagai selimut mulut atau pelindung pada permukaan
jaringan tersebut, yang mana dapat mencegah jaringan bawahnya dari
kekeringan,
bertindak
sebagai
antikuman
(sistem
pertahanan)
dan
menjalankan fungsinya dengan normal. Pada kondisi normal lendir tersebut
atau ingus ini diproduksi dalam jumlah yang normal dan tidak sampai
melebihi batas hingga keluar hidung dan dengan warna tertentu yakni bening
dan putih. Cairan mukosa pada hidung atau ingus ini akan diproduksi secara
berlebihan apabila terjadi reaksi pada lapisan mukosa hidung yang
membuatnya menjadi lebih aktif daripada biasanya, reaksi tersebut bisa
berupa infeksi seperti halnya influenza atau sebagai akibat dari paparan zatzat tertentu (alergen) yang dapat menimbulkan reaksi alergi.
5. Napas cepat
Sesak nafas atau kesulitan bernafas, dimana seseorang akan merasa seperti
kekurangan udara atau tidak bisa leluasa menghirup udara sehingga
frekuensi nafasnya menjadi cepat. Sesak napas dapat terjadi karena adanya
3
halangan pada saluran napas baik oleh lendir atau penyempitan saluran yang
mengarah pada paru paru.
6. Tenggorokan atau hidung berwarna merah
Warna merah pada hidung diakibatkan karena respon inflamasi yang
menyebabkan darah terlokalisir pada area tertentu sehingga menyebabkan
warna hidung atau tenggorokan yang mengalami infeksi menjadi merah.
7. Pernafasan berbunyi seperti mengorok (mendengkur)
Bunyi tersebut timbul karena adanya lendir pada saluran napas sehingga
menimbulkan bunyi tertentu seperti mengorok.
8. Terdapat tarikan dinding dada pada waktu bernafas
Tarikan dinding dada terjadi karena usaha yang diperlukan untuk menarik
nafas lebih besar daripada keadaan normal
D. Apa saja penyebab ISPA?
Penyebab ISPA terdiri dari beberapa golongan yaitu :
1. Virus
Virus adalah makhluk yang berukuran super kecil, bahkan ukurannya lebih
kecil dari sel yaitu sekitar 0,2 mikron. Oleh karena ukurannya yang super
kecil ini, virus hanya dapat diamati dengan menggunakan mikroskop
elektron,
sedangkan
mikroskop
cahhaya
belum
mampu
untuk
menjangkaunya.Tubuh virus hanya terdiri dari satu jenis protein dan asam
inti saja (dapat berupa DNA saja atau RNA saja, namun tidak dapat
memiiliki keduanya). Virus penyebab ISPA diantaranya virus rhinovirus,
respiratory
syncytial
virus,
adenovirus,
virus
RNA
dari
familia
Orthomyxoviridae (virus influenza tipe A,B dan C)
2. Bakteri
Bakteri adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel.
Bakteri penyebab ISPA misalnya: Streptokokus Hemolitikus, Stafilokokus,
Pneumokokus,
Hemofilus
Influenza,
Korinebakterium Diffteria.
4
Bordetella
Pertusis,
dan
3. Jamur
Jamur adalah organisme yang mempunyai inti, spora dan tidak berklorofil,
dinding sel terdiri dari sellulosa, khitin atau kombinasi keduanya. Jamur
penyebab ISPA antara lain : Aspergillus sp, Candidia albicans, Blastomyces
dermatitidis,
Histoplasma
capsulatum,
Coccidioides
immitis
dan
Cryptococcus neoformans
E. Siapa yang berisiko terserang ISPA?
Lima kelompok orang yang berisiko terserang ISPA diantaranya adalah :
1. Individu yang berada di area yang udaranya tercemar.
Individu yang berada di area yang udaranya tercemar debu atau asap adalah
pihak yang paling rentan terkena ISPA. Hal ini disebabkan karena debu dan
asap merupakan partikel yang dapat mengiritasi atau melukai saluran
pernapasan sehingga hal ini dapat menyebabkan peradangan pada saluran
pernasapan. Debu yang dihirup juga dapat berikatan dengan bakteri sehingga
hal ini dapat menyebabkan terjadinya infeksi pada saluran napas.
2. Individu yang memiliki sistem imun lemah
Seseorang yang memiliki imunitas lemah maka akan lebih rentan terserang
ISPA sebab perlawanan terhadap agen infeksius ditubuh dilakukan oleh
sistem imun kita sehingga apabila sistem imun lemah maka orang tersebut
akan sangat rentan terhadap infeksi. Kelompok ini diantaranya adalah bayi,
dan lanjut usia atau orang jarang berolahraga, orang yang terserang HIV dan
AIDS atau yang mengalami gizi buruk.
3. Individu yang tidak memakai alat pelindung diri
Individu yang tidak memakai alat pelindung diri seperti masker ketika
berada di area tercemar debu, asap atau partikel lainnya akan rentan
mengalami ISPA disebabkan karena hal ini memudahkan masuknya debu
dan asap yang bersifat iritan ke saluran pernapasan.
5
4. Perokok
Individu yang sering merokok lebih mudah terkena ISPA dibanding yang
tidak sebab perokok akan terpapar asap pada saluran pernapasannya yang
menyebabkan mereka rentan mengalami ISPA.
5. Individu yang berdekatan dengan penderita ISPA
ISPA merupakan penyakit menular, biasanya penyakit ini menular melalui
udara ketika seseorang bersin sehingga sangat penting untuk tidak dekat atau
satu ruangan dengan penderita ISPA.
F. Bagaimana Cara Mencegah ISPA?
Cara mencegah ISPA yakni :
1. Pastikan lingkungan sekitar anda bersih dari bahan pencemar seperti debu,
asap dan partikel lainnya yang dapat masuk ke saluran pernapasan.
2. Hindarilah berada di lingkungan seperti pabrik/industri atau berada disekitar
jalan raya.
3. Pakailah alat pelindung diri seperti masker
4. Kurangilah bepergian menggunakan alat transportasi
5. Hindarilah satu ruangan atau dekat dengan penderita ISPA
6. Hindarilah merokok atau berada di dekat perokok
7. Obati segera anggota keluarga yang menderita ISPA agar tidak menular
8. Mencuci tangan sebelum menyentuh mulut atau hidung
9. Makan makanan yang mengandung gizi sehat dan berimbang
10. Berolahraga secara teratur.
11. Periksakan paru paru anda minimal 1 tahun sekali.
6
INFLUENZA
A. Apakah Influenza Itu?
Influenza yang lebih dikenal dengan sebutan flu merupakan penyakit menular
yang disebabkan oleh virus RNA dari familia Orthomyxoviridae (virus influenza
tipe A,B dan C) tanda influenza yang paling sering ialah hidung tersumbat atau
bersin bersin.
B. Bagaimanakah Gejala Penyakit Influenza itu?
Gejala yang tampak akibat penyakit ini diantaranya :
1. Batuk
Virus yang masuk dapat menginfeksi tenggorokan sehingga hal ini akan
menyebabkan timbulnya lendir dan peradangan. Lendir yang berlebihan atau
peradangan pada tenggorokan tersebut dapat dianggap sebagai sesuatu yang
asing oleh otak sehingga otak berusaha menghilangkannya dengan batuk.
Karena itu flu bisa memicu batuk.
2. Hidung terasa tersumbat
Penyakit-penyakit tersebut dapat menyebabkan hidung tersumbat karena
menimbulkan peradangan pada lapisan rongga hidung dan sinus yang
merupakan jaringan yang kaya akan pembuluh darah. Radang akan
menyebabkan pembuluh darah melebar dan menimbulkan pembengkakan
sehingga hidung menjadi tersumbat.
3. Demam
Mikroorganisme (MO) yang masuk ke dalam tubuh umumnya memiliki
suatu zat toksin/racun tertentu yang dikenal sebagai pirogen eksogen.
Dengan masuknya MO tersebut, tubuh akan berusaha melawan dan
mencegahnya yakni dengan memerintahkan tentara pertahanan tubuh antara
lain
berupa
leukosit,
makrofag,
dan
limfosit
untuk
memakannya
(fagositosit). Dengan adanya proses fagositosit ini, tentara-tentara tubuh itu
akan mengelurkan senjata berupa zat kimia yang dikenal sebagai pirogen
endogen (khususnya interleukin 1/ IL-1) yang berfungsi sebagai anti infeksi.
7
Pirogen endogen yang keluar, selanjutnya akan merangsang sel-sel endotel
hipotalamus (sel penyusun hipotalamus) untuk mengeluarkan suatu substansi
yakni asam arakhidonat. Asam arakhidonat bisa keluar dengan adanya
bantuan enzim fosfolipase A2. Proses selanjutnya adalah asam arakhidonat
yang dikeluarkan oleh hipotalamus akan pemacu pengeluaran prostaglandin
(PGE2). Pengeluaran prostaglandin pun berkat bantuan dan campur tangan
dari enzim siklooksigenase (COX). Pengeluaran prostaglandin ternyata akan
mempengaruhi kerja dari termostat hipotalamus. Sebagai kompensasinya,
hipotalamus selanjutnya akan meningkatkan titik patokan suhu tubuh (di atas
suhu normal). Adanya peningkatan titik patakan ini dikarenakan mesin
tersebut merasa bahwa suhu tubuh sekarang dibawah batas normal.
Akibatnya terjadilah respon dingin/ menggigil. Adanya proses mengigil ini
ditujukan utuk menghasilkan panas tubuh yang lebih banyak. Adanya
perubahan suhu tubuh di atas normal karena memang setting hipotalamus
yang mengalami gangguan oleh mekanisme di atas inilah yang disebut
dengan demam atau febris.
4. Nyeri tenggorokan
Nyeri terjadi karena adanya peradangan pada daerah tenggorokan.
Tenggorokan yang mengalami radang akan menimbulkan nyeri
5. Tubuh terasa lemas
Beberapa sitokin dilepaskan selama keadaan demam yang akan menginduksi
fisiologis stres (tegang). Sitokin ini dapat memicu percepatan katabolisme
otot dengan menyebabkan penurunan berat badan, kehilangan kekuatan
sehingga tubuh terasa lemas
C. Bagaimana penyakit influenza ditularkan?
Virus influenza ditularkan dari orang ke orang melalui udara ketika orang yang
terinfeksi batuk atau bersin, atau melalui bersentuhan tangan dengan orang lain.
Penderita influenza dapat menularkan penyakit dari hari sebelum, sampai
beberapa hari setelah gejala mulai timbul.
D. Bagaimana pencegahan influenza?
Cara mencegah influenza adalah sebagai berikut:
8
1. Melakukan vaksinasi bagi individu yang sudah berusia di atas 6 bulan
2. Mencuci tangan setiapkali ingin menyentuh hidung atau mulut untuk
memutuskan rantai penularan virus influenza
3. Tidak berada di dekat orang yang menderita influenza
4. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi
sehat dan berimbang, berolahraga teratur dan istirahat yang cukup
5. Memakai alat pelindung diri seperti masker bila berpergian atau berada di
area yang udaranya tercemar.
9
PNEUMONIA
A. Apakah Pneumonia itu?
Menurut Kementrian Kesehatan RI (2012) Pneumonia adalah infeksi yang
mengenai jaringan paru-paru (alveoli). Alveoli adalah kantung kecil di dalam
paru-paru kita yang memungkinkan terjadinya pertukaran gas seperti oksigen
dan karbon dioksida.
B. Apa saja tanda gejala pneumonia?
Tanda gejala pneumonia antara lain sebagai berikut:
1. Batuk
Batuk merupakan respon untuk mengeluarkan benda asing atau yang
dianggap asing oleh tubuh. Lendir yang berlebihan atau peradangan pada
tenggorokan tersebut dapat dianggap sebagai sesuatu yang asing oleh otak
sehingga otak berusaha menghilangkannya dengan batuk.
2. Napas Cepat
Sesak nafas atau kesulitan bernafas, dimana seseorang akan merasa seperti
kekurangan udara atau tidak bisa leluasa menghirup udara sehingga
frekuensi nafasnya menjadi cepat. Sesak napas dapat terjadi karena adanya
halangan pada saluran napas baik oleh lendir atau penyempitan saluran yang
mengarah pada paru paru.
3. Tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam
Tarikan dinding dada terjadi karena usaha yang diperlukan untuk menarik
nafas lebih besar daripada keadaan normal. Hal ini merupakan tanda spesifik
pneumonia
4. Demam
Sama halnya dengan situasi infeksi umum maka pada penderita pneumonia
juga dapat mengalami demam diakibatkan kuman penyebab pneumonia
melepaskan zat pirogen yang dapat meningkatkan set point di hipotalamus
sehingga menyebabkan peningkatkan suhu tubuh.
10
C. Apa saja faktor yang menyebabkan seseorang rentan mengalami
pneumonia?
Beberapa faktor yang dapat yang menyebabkan seseorang rentan mengalami
pneumonia antara lain:
1. Pencemaran udara
Pencemaran udara dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami
pneumonia. Udara yang tercemar debu dan asap dapat masuk ke saluran
pernapasan sehingg dapat melukai atau mengiritasi saluran napas yang akan
mengakibatkan terjadinya pneumonia. Selain itu partikel debu yang
beterbangan diudara dapat membawa kuman yang apabila masuk ke saluran
pernapasan akan menyebabkan infeksi seperti pnuemonia
2. Pekerjaan
Pekerjaan tertentu seperti penambang, pengrajin gerabah, sopir angkutan dan
pandai besi berisiko mengalami pneumonia karena mereka mudah terpapar
debu atau asap yang dapat mengiritasi saluran pernapasan yang akan
memudahkan tejadinya infeksi.
3. Umur
Daya tahan tubuh manusia dipengaruhi oleh umur. Pada masa awal
kehidupan daya tahan tubuh belum begitu kuat sehingga rentan akan infeksi.
Oleh sebab itulah tidak mengherankan jika penderita pneumonia kebanyakan
adalah bayi dan balita. Daya tahan tubuh berangsur angsur akan semakin
kuat seiring dengan bertambahnya usia sehingga risiko pneumonia pun
semakin berkurang namun dimasa sudah berusia lanjut daya tahan tubuh
akan mengalami penurunan sehingga hal ini menyebabkan individu yang
berusia lanjut juga lebih rentan menderita pneumonia.
4. Merokok
Merokok merupakan salah satu tindakan yang dapat menyebabkan seseorang
mudah terpapar pneumonia sebab zat yang terkandung di dalam rokok
bersifat pollutan yang dapat mengiritasi saluran pernapasan. Zat ini akan
memudahkan terjadinya infeksi pada saluran pernapasan.
11
5. Malnutrisi
Malnutrisi dapat mengakibatkan pertahanan tubuh menjadi lemah sehingga
ketika individu mengalami malnutrisi maka dia akan rentan mengalami
infeksi sebab nutrisi berperan dalam pembentukan imunitas tubuh seseorang.
6. Menderita HIV dan AIDS
HIV dan AIDS dapat menyebabkan penurunan daya tahan tubuh sehingga
hal ini menyebabkan seseorang mudah mengalami infeksi dan juga ketika
mengalami infeksi akan sulit untuk sembuh. Pada penderita HIV dan AIDS
seringkali ditemukan kasus pneumonia.
D. Bagaimana Cara Mencegah Pneumonia
Pencegahan pneumonia dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Hindarilah berada di tempat yang udaranya tercemar
2. Pakailah masker apabila terpaksa harus berada di area yang udaranya
tercemar
3. Konsumsilah makanan bergizi sehingga dapat memenuhi kebutuhan nutrisi
yang diperlukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh
4. Hindarilah perilaku merokok atau berada di dekat orang yang sedang
merokok
12
BRONKITIS
A. Apakah Bronkitis itu?
Bronkitis adalah peradangan yang terjadi pada saluran pernapasan yang
dinamakan bronkus. Bronkus adalah salah satu dari dua cabang besar trakea
yang dilalui udara menuju dan dari paru-paru. Peradangan dapat terjadi karena
beberapa sebab seperti virus, bakteri, dan lain lain seperti asap rokok dan
pollutan kimia atau debu
B. Apa saja tanda gejala bronkitis?
1. Batuk
Bronkitis memiliki ciri utama yakni batuk produktif yang berlangsung lama
dengan jumlah sputum bervariasi umumnya banyak terutama pada pagi hari.
2. Batuk darah
Batuk darah terjadi karena nekrosis atau destruksi mukosa bronkus mengenai
pembuluh darah sehingga pembuluh darah pecah dan terjadi perdarahan
yang menyebabkan penderitanya mengalami batuk darah.
3. Sesak napas
Pada penderita bronkitis terjadi gangguan pertukaran udara diparu paru yang
mengakibatkan
terjadi
perubahan
tekanan
parsial
oksigen
dan
karbondioksida sehingga menghasilkan sensasi sesak napas
4. Demam
Infeksi oleh mikroba seperti virus, jamur, bakteri pada bronkus akan
mengakibatkan hipotalamus mengubah set point sehingga mengakibatkan
peningkatan suhu tubuh di atas ambang normal
C. Apa saja jenis bronkitis?
Bronkitis dapat dibagi menjadi dua macam yaitu :
1. Bronkitis akut
Bronkitis akut adalah batuk yang tiba-tiba terjadi karena infeksi virus yang
melibatkan jalan napas yang besar. Bronkitis akut pada umumnya ringan.
Berlangsung singkat (beberapa hari hingga beberapa minggu), rata-rata 1013
14 hari. Meski ringan, namun adakalanya sangat mengganggu, terutama jika
disertai sesak, dada terasa berat dan batuk berkepanjangan.
2. Bronkitis kronik
Penyakit ini berlangsung lebih lama dibandingkan bronkitis akut, yaitu
berlangsung selama 1 tahun dengan frekuensi batuk produktif 3 bulan selam
2 tahun berturut-turut.
D. Apa saja penyebab bronkitis?
1. Mikroba
Mikroba seperti virus dan bakteri dapat menyebabkan peradangan pada
bronkus.
2. Bahan kimia
Asap rokok, debu dan lain lain dapat menyebabkan terjadinya iritasi pada
bronkus yang menyebabkan bronkus mudah mengalami infeksi atau
peradangan.
E. Bagaimana cara mencegah bronkitis?
Untuk mencegah terjadi bronkitis maka individu dianjurkan untuk menghindari
perilaku merokok, polusi udara, lingkungan kotor dan hendaknya menggunakan
alat pelindung diri seperti masker saat berada di daerah berpolusi
14
ASMA
A. Apakah Asma itu?
Penyakit asma berasal dari kata “Asthma” yang diambil dari bahasa
Yunani yang berarti “sukar bernapas.” Penyakit asma dikenal karena adanya
gejala sesak napas, batuk dan mengi yang disebabkan oleh penyempitan saluran
napas. Asma juga disebut penyakit paru-paru kronis yang menyebabkan
penderita sulit bernapas. Hal ini disebabkan karena pengencangan dari otot
sekitar saluran pernapasan, peradangan, rasa nyeri, pembengkakan, dan iritasi
pada saluran nafas di paru-paru.
Asma adalah penyakit yang disebabkan oleh peningkatan respon dari
trakhea dan bronkus terhadap bermacam macam stimuli yang ditandai dengan
penyempitan bronkus atau bronkhiolus dan sekresi yang berlebih lebihan dari
kelenjar-kelenjar di mukosa bronchus. Kelainan yang didapatkan adalah: otot
bronkus akan mengkerut (terjadi penyempitan), selaput lendir bronkus udema,
produksi lendir makin banyak, lengket dan kental, sehingga ketiga hal tersebut
menyebabkan saluran lubang bronkus menjadi sempit dan individu akan batuk
bahkan dapat sampai sesak napas. Serangan tersebut dapat hilang sendiri atau
hilang dengan pertolongan obat.
B. Apa saja tanda gejala individu terkena asma?
Tanda gejala seseorang terkena asma diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Sesak napas atau dispnea
Kontraksi spastik dari otot polos bronkhiolus yang menyebabkan sukar
bernafas, sehingga klien merasa sesak nafas/dispnea.
2. Batuk
Batuk terjadi karena adanya benda atau materi yang dianggap asing oleh
saluran pernapasan sehingga untuk mengeluarkannya maka akan terjadi
kondisi yang disebut batuk.
3. Sianosis
Sianosis adalah warna kulit dan membran mukosa kebiruan atau pucat
karena kandungan oksigen yang rendah dalam darah. Kondisi ini terutama
15
mencolok di bibir dan kuku. Sianosis dapat muncul karena konsentrasi
oksigen darah rendah. Sianosis pada penderita asma disebabkan kerena
kesukaran bernapas sehingga asupan oksigen berkurang yang mengakibatkan
hemoglobin tidak mendapatkan cukup oksigen sehingga berwarna gelap dan
memberi penampakan pada kulit seperti warna mereka.
4. Penurunan kesadaran
Penurunan kesadaran terjadi jika aliran darah dan suplai oksigen ke otak
berkurang. Kurangnya suplai oksigen ke otak akibat terganggunya
pernapasan dapat mengakibatkan penurunan kesadaran pada penderita asma
5. Gangguan tidur
Kesulitan bernapas menyebabkan penderita asma mengalami gangguan
tidur.
C. Bagaimanakah menentukan Klasifikasi Derajat Asma?
Klasifikasi derajat asma dapat dilihat pada tabel 1.2 di bawah ini
Tabel 1.2 Klasifikasi Derajat Asma
No Derajat Asma
1
Intermiten
2
Persisten
Ringan
3
Persisten
Sedang
Gejala
Siang hari ≤2 kali per
minggu
Malam hari ≤2 kali per
bulan
Serangan singkat
Tidak ada gejala antar
serangan
Intensitas
serangan
bervariasi
Siang hari > 2 kali per
minggu, tetapi < 1 kali per
hari
Malam hari > 2 kali per
bulan
Serangan
dapat
mempengaruhi aktifitas
Siang hari ada gejala
Malam hari > 1 kali per
minggu
Serangan
mempengaruhi
aktifitas
Serangan ≥2 kali per
16
Fungsi paru
Variabilitas APE < 20%
VEP1 ≥80% nilai prediksi
APE ≥ 80% nilai terbaik
Variabilitas APE 20-30%
VEP1 ≥80% nilai prediksi
APE ≥ 80% nilai terbaik
Variabilitas APE > 30%
VEP1
60-80%
nilai
prediksi
APE 60-80% nilai terbaik
minggu
Serangan
berlangsung
berhari-hari
Sehari-hari menggunakan
inhalasi β2-agonis short
acting
4
Persisten Berat Siang hari terus menerus Variabilitas APE > 30%
ada gejala
VEP1 ≤60% nilai prediksi
Setiap malam hari sering APE ≤ 60% nilai terbaik
timbul gejala
Aktifitas fisik terbatas
Sering timbul serangan
(Sumber : Binfar Depkes RI, 2007)
D. Apa saja penyebab Asma?
Faktor yang dianggap berperan menyebabkan asma diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. Keturunan atau genetik
Faktor genetik atau bawaan ini diturunkan oleh generasi sebelumnya, seperti
orang tua, nenek kakek, ataupun buyut. Seseorang yang mendapatkan bakat
asma karena keturunan atau faktor genetik ini biasanya mengalami gejalagejala asma yang mirip dengan orang tua atau kakek neneknya dahulu.
2. Alergen
Alergen seperti debu, serbuk sari, asap, udara dingin, bulu binatang dapat
memicu terjadinya reaksi yang menyebabkan saluran paru paru mengalami
penyempitan.
3. Organisme kecil
Kelompok virus dan bakteri dapat menyebabkan terjadinya inflamasi pada
saluran pernapasan yang dapat memicu terjadinya asma atau sesak napas.
E. Bagaimana cara mencegah asma?
Cara mencegah asma diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Menghindari kuman seperti virus dan bakteri, jamur dan allergen seperti
debu dan asap sebab hal ini dapat menimbulkan responden inflamasi
terhadap saluran bronkus. Cara yang dapat dilakukan ialah dengan
menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman
17
2. Menghindari cuaca atau suhu yang kurang baik
Perubahan cuaca, tekanan udara, suhu udara, angin dan kelembaban dapat
menyebabkan rangsangan terhadap saluran napas sehingga saluran napas
dapat mengalami penyempitan oleh sebab itu cuaca atau suhu buruk harus
dihindari misalnya suhu yang terlalu dingin.
3. Menghindari makanan yang dapat menyebabkan alergi
Makanan dapat menimbulkan alergi atau merangsang respon inflamasi
sehingga untuk menghindari asma maka perlu untuk menghindari makanan
tertentu.
4. Menghindari stress atau cemas berlebihan
Stres juga dapat menyebabkan penurunan sistem imun seseorang sehingga
mudah terkena infeksi saluran pernapasan terutama oleh virus. Virus
merusak epitel saluran napas sehingga terjadi inflamasi yang selanjutnya
menimbulkan serangan asma. Stres dapat mengantarkan individu pada
kecemasan sehingga memicu dilepaskannya histamine yang menyebabkan
terjadinya kontraksi otot polos dan peningkatan pembentukan lendir.
Keadaan ini membuat diameter saluran napas menyempit (bronkokonstriksi).
Saat bronkokonstriksi terjadi, penderita sangat sulit bernapas sehingga
memicu serangan asma
18
TUBERKULOSIS
A. Apakah tuberkulosis itu?
Menurut WHO (2013) menyatakan bahwa tuberkulosis adalah infeksi bakteri
yang disebabkan mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini merupakan golongan
penyakit infeksi yang pada umumnya menyerang paru paru namun juga dapat
menyerang organ lain selain paru paru seperti jaringan tulang dan kulit.
B. Apa tanda gejala tuberkulosis?
Menurut Kementrian Kesehatan RI (2009) menyatakan bahwa gejala utama
tuberkulosis adalah batuk terus menerus selama 2 minggu atau lebih. Gejala lain
seperti batuk darah, sesak napas, nyeri dada, nafsu maka berkurang, berat badan
turun, lemas, demam, meriang berkepanjangan dan berkeringan malam dan hasil
pemeriksaan dahak ditemukan kuman mycobacterium tuberculosis
C. Apa sajakah faktor yang menyebabkan seseorang berisiko terkena
tuberkulosis?
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan seseorang berisiko terkena
tuberkulosis yakni:
1. Merokok
Merokok dapat menyebabkan rusaknya jaringan paru yang memudahkan
terjadinya infeksi kuman tuberkulosis. Asap rokok 2,6 kali lipat dapat
meningkatkan risiko terkena Tuberkulosis
2. Bekerja di daerah polusi udara.
Bekerja ditambang atau daerah dengan tingkat polusi udara yang tinggi lebih
berisiko terkena tuberkulosis sebab polusi udara seperti asap, debu dan
lainnya dapat menyebabkan rusaknya jaringan paru paru yang memudahkan
terjadinya infeksi.
3. Berada di dekat penderita TB tanpa alat pelindung diri
Berada di dekat penderita TB dengan berhadapan dan tanpa pelindung diri
dapat menyebabkan kuman TB menular melalui bersin atau ketika penderita
TB berbicara
19
4. Kontak langsung dengan penderita TB
Berhubungan seksual seperti berciuman dapat meningkatkan risiko
seseorang tertular TB
D. Bagaimana cara mencegah tuberkulosis?
Cara mencegah tuberkulosis diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Tidak merokok dan berada di dekat perokok
b. Tidak berada di daerah dengan tingkat polusi udara yang tinggi
c. Menghindari kontak atau berada didekat penderita Tuberkulosis
20
HIPERTENSI
A. Apakah Hipertensi Itu?
Hipertensi adalah istilah untuk tekanan darah di atas ambang batas normal.
Tabel 1.3 Klasifikasi Hipertensi
No Klasifikasi
Sistolik
Diastolik
1
Normal
<120 mmHg
<80 mmHg
2
Prehipertensi
120-139 mmHg
80-89 mmHg
3
Hipertensi stage I
140-159 mmHg
90-99 mmHg
4
Hipertensi stage II
≥160 mmHg
≥100 mmHg
(Sumber : National Heart, Lung, and Blood Institute National High Blood
Pressure Education Program (2013)
B. Apakah tanda gejala hipertensi ?
Tanda gejala hipertensi antara lain sebagai berikut:
1. Tekanan darah sistolik dan distolik di atas ambang normal
Tekanan sistolik dan diastolik penderita hipertensi adalah 140/90 mmHg.
Kondisi ini merupakan dasar utama dalam menentukan diagnosa penyakit
tersebut.
2. Detak jantung terasa berdebar
Peningkatan detak jantung untuk memompa darah keseluruh tubuh
mengakibatkan adanya perasaan detak jantung terasa berdebar debar.
3. Pusing
Pusing dapat terjadi karena pada kondisi hipertensi seringkali dilatar
belakangi oleh aterosklerosis yang mengakibatkan suplai darah tidak adekuat
akibat otak kekurangan oksigen yang menyebabkan terjadinya gangguan
keseimbangan seperti pusing.
C. Apa sajakah penyebab hipertensi?
1. Penyempitan pembuluh darah
Penyempitan pembuluh darah dapat menghalangi suplai darah ke seluruh
tubuh. Akibat dari gangguan ini maka jantung akan berespon dengan
meningkatkan pompanya untuk dapat menyuplai darah ke seluruh tubuh.
21
Peningkatan kontraksi jantung inilah yang mengakibatkan terjadinya
hipertensi
2. Merokok
Kebiasaan merokok dapat menyebabkan perubahan pada kekentalan darah
dan zat yang terkandung di dalam rokok dapat menumpuk dalam darah dan
menempel dalam dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan pembuluh
darah sempit. Hal ini akan memaksa jantung untuk bekerja lebih keras dalam
memompa darah sehingga terjadilah hipertensi
3. Konsumsi garam berlebihan
Garam merupakan zat yang dapat memicu peningkatan kontraksi otot
jantung sehingga konsumsi garam berlebihan dapat meningkatkan risiko
hipertensi
4. Konsumsi lemak berlebihan
Konsumsi lemak berlebihan dapat mempengaruhi profil lemak dalam darah
dan menyebabkan penumpukan lemak pada dinding pembuluh darah yang
mana hal ini akan mempersulit kerja jantung dalam menyuplai darah ke
seluruh tubuh. Jantung harus memompa lebih keras dan hal ini menyebabkan
tekanan darah meningkat.
5. Stres atau kecemasan
Stres dan kecemasan mempengaruhi hormon adrenalin yang dapat memicu
jantung berdetak lebih cepat. Kondisi semacam ini mengakibatkan terjadinya
hipertensi
D. Bagaimanakah cara mencegah hipertensi?
Cara mencegah hipertensi diantaranya adalah sebagai berikut yakni
1. Hindari merokok
Merokok dapat meningkatkan kekentalan darah dan dapat pula menyebabkan
penyumbatan pada pembuluh darah yang akan menyebabkan seorang
perokok mudah menderita hipertensi.
22
2. Hindari makanan berkolesterol
Kolesterol dapat menutup aliran darah sehingga dengan menghindari
makanan berkolesterol kita dapat mencegah terjadinya hipertensi
3. Berolahraga teratur
Dianjurkan bagi penderita hipertensi untuk berolahraga minimal 30 menit
perhari dengan frekuensi 3-4 hari perminggu. Olahraga berfungsi membakar
lemak sehingga tidak menumpuk dalam darah sehingga menghindarkan kita
dari hipertensi.
4. Istirahat yang cukup.
Istirahat dapat mengurangi sekresi hormon adrenalin dan menyebabkan kita
menjadi tenang sehingga dapat menyebabkan denyut jantung kita menurun
dan kita pun dapat menurunkan tekanan darah.
5. Mengelola stres dan menghindari kecemasan
Stres dan kecemasan merangsang sekresi hormon adrenalin yang dapat
meningkatkan denyut jantung. Menghindari stres dan kecemasan dapat
membuat kita terhindar dari hipertensi.
6. Tidak mengonsumsi garam berlebihan
Garam dapat meningkatkan konduksi jantung sehingga hal ini dapat
menyebabkan kita terkena hipertensi. Menghindari konsumsi garam
berlebihan dapat menghindarkan kita terkena hipertensi.
7. Melakukan pemeriksaan rutin tekanan darah minimal 1 minggu sekali.
Anjuran ini perlu dilakukan mengingat tekanan darah selalu berubah dari
waktu kewaktu. Oleh sebab itu perlu kiranya bagi kita untuk memantau
tekanan darah minimal 1 minggu sekali
23
STROKE
A. Apakah Stroke itu?
Stroke adalah gangguan fungsi otak yang disebabkan oleh adanya gangguan
pada aliran darah yang menuju otak. Hal ini dapat disebabkan karena sumbatan
atau karena pecahnya pembuluh darah yang menuju ke otak. Berikut ini
pengertian tentang stroke yakni:
1. WHO (2000) menyatakan bahwa stroke adalah gangguan fungsional otak
fokal maupun global akut, lebih dari 24 jam, berasal dari gangguan aliran
darah otak dan bukan disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak
sepintas, tumor otak, stroke sekunder karena trauma maupun infeksi
2. Yayasan Stroke Indonesia (2012) menyatakan bahwa stroke adalah serangan
otak yang timbul secara mendadak dimana terjadi gangguan fungsi otak
sebagian atau menyeluruh sebagai akibat dari gangguan aliran darah oleh
karena sumbatan atau pecahnya pembuluh darah tertentu di otak, sehingga
menyebabkan sel-sel otak kekurangan darah, oksigen atau zat-zat makanan
dan akhirnya dapat terjadi kematian sel-sel tersebut dalam waktu relatif
singkat.
B. Apa tanda gejala stroke?
Tanda atau gejala stroke diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Adanya sumbatan pada pembuluh darah yang menuju ke otak atau pembuluh
darah tersebut pecah. Tersumbatnya pembuluh darah dapat terjadi karena
penyempitan pembuluh darah atau karena adanya penumpukkan plak yang
berasal dari lemak sedangkan pecahnya pembuluh darah terjadi karena
penumpukkan lemak pada dinding pembuluh darah mengakibatkan
elastisitas dinding pembuluh darah berkurang sehingga menyebabkan
pembuluh darah mudah pecah. Hal lainnya juga disebabkan karena tekanan
darah tinggi sehingga mengakibatkan pembuluh darah pecah.
24
2. Kelumpuhan bagian anggota tubuh
Kondisi ini terjadi karena kematian atau kerusakan saraf saraf yang
terhubung dengan pembuluh darah yang menuju ke otak. Ketika aliran darah
terhenti atau tersumbat maka otak akan kekurangan oksigen dan zat yang
diperlukannya. Kondisi semacam ini dalam waktu tertentu mengakibatkan
rusaknya bagian bagian otak dan bagian tubuh yang dipersarafi atau
terhubung dengan bagian otak tersebut pada akhirnya akan mengalami
kelumpuhan.
Kelumpuhan
biasanya
dapat
dilihat
pada
wajah,
ketidakmampuan berbicara, mengangkat tangan dan kaki.
3. Ketidakmampuan berbicara dan mengingat
Akibat dari rusaknya bagian otak maka tanda lain yang muncul pada
penderita stroke adalah ketidakmampuan berbicara dan mengingat baik
tempat maupun waktu.
C. Apa saja jenis stroke?
Jenis stroke dapat dibagi menjadi dua macam yaitu :
1. Stroke sumbatan (iskemik) yang dapat disebabkan oleh sumbatan setempat
pada suatu pembuluh darah tertentu di otak yang sebelumnya sudah
mengalami proses aterosklerosis (pengerasan dinding pembuluh darah akibat
penumpukan lemak) yang dipercepat oleh berbagai factor risiko, sehingga
terjadi penebalan kedalam lumen pembuluh tersebut yang akhirnya dapat
menyumbat sebagian atau seluruh lumen (trombosis). Sumbatan juga dapat
disebabkan oleh thrombus atau bekuan darah yang berasal dari lokasi lain
misalnya plak didinding pembuluh darah leher yang besar atau dari jantung
(emboli)
2. Stroke pendarahan (hemoragik) yang disebabkan oleh pecahnya cabang
pembuluh darah tertentu di otak akibat dari kerapuhan dindingnya yang
sudah berlangsung lama (proses aterosklerosis/penuaan pembuluh darah)
yang dipercepat oleh berbagai faktor.
25
D. Apa yang menyebabkan seseorang berisiko mengalami stroke?
Faktor yang menyebabkan seseorang berisiko mengalami stroke diantaranya :
1. Memiliki kebiasaan merokok
Rokok
berperan dalam pembentukan plak aterotrombotik yang menjadi
penyebab terjadinya stroke. Penelitian yang dilakukan oleh Mazzone dkk,
ditemukan bahwa plak aterotrombotik terbentuk tidak hanya disebabkan oleh
deposit lemak, plak aterotrombotik juga dapat terbentuk akibat efek dari asap
rokok, dimana di dalam asap tersebut terkandung lebih dari 4 juta bahan
kimia yang berbahaya bagi tubuh. Asap rokok tersebut bersifat aterogenik
yang meningkatkan resiko iskemik pembuluh darah seperti stroke. Para
peneliti dari University of Maryland School of Medicine menemukan
perokok memiliki kecendenrungan 2,6 kali lipat mengalami stroke
dibandingkan non-perokok.
2. Kurang berolahraga
Kurang berolahraga dapat menyebabkan penimbunan lemak. Olahraga
membantu tubuh dalam mengubah lemak menjadi energi. Jika kita jarang
berolahraga maka lemak tersebut akan disimpan dalam tubuh dan akhirnya
menumpuk dalam darah. Lemak yang terakumulasi dalam jumlah besar
dalam darah akan memudahkan terbentuknya plak pada dinding pembuluh
darah yang mengakibatkan pembuluh darah yang menuju ke otak tersumbat.
Penyumbatan tersebut menyebabkan aliran darah yang menuju ke otak
terhambat. Terhambatnya darah yang membawa oksigen dan nutrisi ini dapat
menimbulkan kematian pada sel dan jaringan-jaringan otak yang tidak
tersuplai oleh oksigen dan glukosa sebagai nutrisi otak.
3. Sering mengonsumsi makanan berlemak
Sering mengonsumsi makanan berlemak akan mempermudah penumpukkan
lemak dalam darah. Lemak-lemak yang menumpuk ini lama kelamaan akan
menempel pada dinding pembuluh darah dan menyebabkan pembuluh darah
mengalami penyumbatan.
26
4. Obesitas
Penderita obesitas biasanya memiliki akumulasi lemak berlebih. Hal inilah
yang menyebabkan penderita obesitas rentan mengalami stroke.
5. Sering mengalami hipertensi
Hipertensi mengakibatkan tekanan pada dinding pembuluh darah sehingga
hal ini menyebabkan pembuluh darah dapat pecah
6. Sering mengonsumsi Alkohol
Beberapa penelitian telah menghubungkan terlalu banyak alkohol dengan
peningkatan risiko stroke. Perempuan harus membatasi diri untuk satu
minuman beralkohol per hari; laki-laki, dua per hari. Konsumsi alkohol
secara
berlebihan
dapat
mempengaruhi
jumlah
platelet
sehingga
mempengaruhi kekentalan dan penggumpalan darah, yang menjurus ke
pendarahan di otak serta memperbesar risiko stroke iskemik.
7. Sering mengonsumsi obat
Obat-obat tertentu, seperti antikoagulan, dapat meningkatkan risiko stroke.
Pil KB dan patch menempatkan beberapa wanita pada risiko lebih besar
untuk stroke, terutama jika mereka di atas usia 35 atau memiliki tekanan
darah tinggi, diabetes, atau kolesterol tinggi, Obat-obatan terlarang, seperti
kokain, heroin, atau amfetamin, adalah faktor risiko, juga.
E. Bagaimana cara mencegah stroke?
Cara mencegah stroke diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Berolahraga secara teratur
Berolahraga dengan durasi 30-60 menit dilakukan 4-5 kali perminggu dapat
membantu tubuh mengontrol simpanan lemak. Cara ini membantu individu
mencegah terjadinya stroke
2. Menghindari makanan yang berlemak tinggi
Menghindari makanan yang berlemak tinggi dan lebih banyak mengonsumsi
makanan berserat juga dapat membantu mencegah terjadi stroke.
27
3. Tidak merokok
Tidak merokok juga merupakan cara mencegah terjadinya stroke sebab zat
yang terkandung dalam rokok merupakan salah satu faktor yang
mempercepat pembentukan plak aterotrombotik
4. Menghindari penggunaan obat-obatan
5. Tidak mengonsumsi alkohol
28
ANEMIA
A. Apakah Anemia Itu?
Anemia adalah berkurangnya sel darah merah atau kandungan hemoglobin (Hb)
dalam darah. Depkes RI (2006) menyatakan bahwa anemia adalah suatu keadaan
dimana kadar hemoglobin dalam darah kurang dari normal. Berikut ini kadar
hemoglobin penderita anemia pada setiap kelompok umur :
Tabel 1.3 Kadar Hemoglobin Penderita Anemia
No Kelompok
1
Balita
2
Anak usia sekolah
3
Wanita Dewasa
4
Pria dewasa
5
Wanita hamil
6
Ibu menyusui
(Sumber: Depkes RI, 2006)
Kadar hemoglobin penderita anemia
<11 g/dl
<12 g/dl
<12 g/dl
<13 g/dl
<11g/dl
<12 g/dl
B. Apa saja tanda gejala anemia?
1. Pucat
Penderita anemia akan memiliki wajah pucat karena kurangnya sel darah
merah. Biasanya warna kelopak mata bawah akan memiliki warna yang
merah merekah. Warna merah itu dikarenakan sel darah merah yang cukup
di dalam tubuh namun pada penderita anemia kelopak mata bawah tersebut
pucat.
2. Mudah Lelah.
Mudah lelah adalah salah satu indikasi seseorang terkena anemia. Namun
tidak hanya anemia saja yang ditandai dengan mudah lelahnya seseorang.
Ada penyakit lain yang juga ditandai dengan mudah lelah. Misalnya saja
diabetes. Orang yang anemia akan merasakn lesu, lemas dan mudah lelah
meski tidak melakukan aktivitas fisik berat. Mudah lelah itu bia terjadi
selama satu bulan berturut-turut atau bahkan lebih. Mudah lelah ini
diakibatkan oleh kurangnya asupan oksigen di seluruh tubuh.
29
3. Pusing
Pusing itu diakibatkan oleh kurangnya oksigen di dalam otak dikarenakan
jumlah sel darah merah yang tidak normal atau terlalu sedikit.
4. Tidak Teraturnya Denyut Jantung
Tanda seseorang terkena anemia adalah denyut jantung yang tidak teratur.
Jantung yang kekurangan oksigen bisa membuat denyutnya meningkat
tajam. Salah satu pemeriksaan anemia sebelum melakukan tes darah adalah
mengukur
denyut
jantungnya.
Jika
denyut
jantung
cepat,
besar
kemungkinannya orang tersebut terkena anemia.
C. Apa Sajakah faktor yang meningkatkan risiko anemia pada seseorang?
Faktor yang meningkatkan risiko anemia pada seseorang diantaranya :
1. Operasi
Tindakan medis berupa operasi bisa membuat seseorang terkena anemia.
Saat seseorang melakukan operasi dia akan mengeluarkan banyak darah
sehingga zat besi akan ikut keluar saat tindakan operasi tersebut.
2. Kekurangan Nutrisi
Pembentukan Hemoglobin memerlukan nutrisi seperti zat besi, folat dan lain
lain sehingga pada individu yang kekurangan nutrisi akan mudah mengalami
anemia
3. Cacingan
Cacing merupakan parasit yang dapat mengambil makanan manusia.
Penderita cacingan akan mudah mengalami anemia karena nutrisi yang
masuk ke tubuh diambil oleh cacing
4. Menstruasi
Pada saat menstruasi wanita akan mengeluarkan darah yang mana darah
tersebut bercampur dengan hemoglobin sehingga hal ini menyebabkan
wanita yang mengalami menstruasi rentan menderita anemia
5. Melahirkan
Saat melahirkan seorang wanita akan kekurangan banyak darah di dalam
tubuhnya. Wanita yang sehabis melahirkan akan mengalami anemia
30
dikarenakan darahnya banyak berkurang untuk melahirkan. Oleh sebab
itulah wanita yang sehabis melahirkan akan diberikan suplemen tambah
darah untuk mengganti zat besi dan sel darah merah yang dikeluarkan saat
melahirkan.
6. Rokok
Keberadaan asap rokok, radikal bebas yang terkandung didalamnya dapat
menyebabkan hemolisis sel darah merah. Efek hematotoksisitas dari timbal
atau Pb menghambat sebagian besar enzim yang berperan dalam biosintesa
atau metabolisme heme sehingga menyebabkan kadar hemoglobin rendah.
D. Bagaimana Cara mencegah Anemia?
Cara mencegah anemia diantaranya sebagai berikut :
1. Mengonsumsi makanan bergizi
Makanan bergizi terutama yang mengandung zat besi, folat dan vitamin C
sangat penting untuk dikonsumsi agar kita terhindar dari anemia. Makanan
tersebut diantaranya daging merah, buah jeruk dan sayuran hijau.
2. Tidak merokok
Zat yang terkandung dalam rokok dapat menjadi penyebab anemia oleh
sebab itu dengan tidak merokok maka kita secara tidak langsung dapat
mencegah terjadinya anemia
3. Menjaga kebersihan
Menjaga kebersihan dapat menghindarkan kita dari infeksi cacing yang
dapat menyebabkan anemia sehingga dengan menjaga kebersihan kita dapat
mencegah anemia.
4. Mengonsumsi suplemen besi
Bagi wanita hamil dan melahirkan sangat penting untuk memenuhi
kebutuhan zat besi dengan cara mengonsumsi suplemen zat besi. Konsumsi
suplemen membantu kita agar terhindar dari anemia.
31
PENYAKIT JANTUNG KORONER
A. Apakah penyakit jantung koroner itu?
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (2014) menyatakan bahwa
penyakit jantung koroner adalah suatu kondisi ketika suplai darah ke jantung
berkurang atau terhenti akibat penyempitan pembuluh arteri koroner yang
mengakibatkan kematian pada otot jantung.
B. Apa Tanda Gejala Penyakit Jantung Koroner?
Tanda gejala penyakit jantung koroner antara lain:
1. Angina
Angina pektoris yakni perasaan nyeri seperti
terbakar, jantung seperti
diremas remas disebabkan karena timbulnya iskemia miokard atau karena
suplai darah dan oksigen ke miokard berkurang. Akibat dari kondisi tersebut
sel-sel miokardium mulai menggunakan glikolisis anaerob untuk memenuhi
kebutuhan energinya. Proses pembentukan energy ini sangat tidak efisien
dan menyebabkan pembentukan asam laktat. Asam laktat menurunkan pH
miokardium dan menyebabkan nyeri.
2. Sesak napas
Ketika arteri koroner tersumbat maka maka fungsi jantung akan terganggu
dan menyebabkan jantung tidak dapat memompa darah secara maksimal.
Ketika jantung tidak dapat memompakan darahnya secara maksimal ke
seluruh tubuh terjadilah peningkatan tekanan hidrostastik pada kapiler yang
selanjutnya menyebabkan hipertensi kapiler sistemik. Cairan yang berada
dalam pembuluh darah pada area tersebut selanjutnya menjadi bocor dan
masuk ke dalam pleura. Peningkatan pembentukan cairan dari pleura
parientalis karena hipertensi kapiler sistemik dan penurunan reabsorbsi
menyebabkan pengumpulan abnormal cairan pleura dan pada akhirnya
menimbulkan keluhan sesak napas
3. Kelelahan
Ketika jantung tidak dapat jantung tidak dapat berfungsi efektif dan ketika
pembuluh darah tersumbat maka aliran darah yang membawa oksigen dan
32
nutrisi ke otot ketika beraktifitas menjadi berkurang
sehingga hal ini
menyebabkan penderita jantung koroner merasa lelah atau lemah.
C. Faktor yang menjadikan seseorang berisiko mengalami jantung koroner?
Faktor yang menjadikan seseorang berisiko mengalami jantung koroner antara
lain ;
1. Sering merokok
Merokok dapat mempercepat aterosklerosis atau penyempitan pembuluh
darah sehingga hal ini meningkatkan risioko seseorang mengalami jantung
koroner
2. Menderita obesitas
Obesitas dapat menyebabkan seseorang memiliki kadar lemak dalam darah
lebih tinggi sehingga hal ini juga menyebabkan penderita obesitas rentan
menderita penyakit jantung koroner
3. Sering mengonsumsi makanan berlemak tinggi
Konsumsi makanan berlemak tinggi dapat menyebabkan kadar lemak dalam
darah meningkat. Lemak yang meningkat dalam darah dapat menempel di
dinding pembuluh darah dan menyebabkan penyumbatan pada dinding
pembuluh darah dan meningkatkan risiko terkena penyakit jantung koroner.
4. Kurang berolahraga
Kurang berolahraga juga dapat menyebabkan lemak tertumpuk dalam darah
yang
dapat
mempermudah
penyumbatan
pembuluh
darah
yang
mengakibatkan individu yang kurang berolahraga lebih berisiko mengalami
penyakit jantung koroner.
5. Penuaan
Penuaan mengakibatkan elastisitas pembuluh darah berkurang dan lumen
pembuluh darah mengecil atau menyempit sehingga penuaan juga dapat
menyebabkan seseorang rentan mengalami penyakit jantung koroner
33
D. Bagaimana cara mencegah penyakit jantung koroner?
Cara mencegah penyakit jantung koroner diantaranya :
1. Tidak merokok
Tidak mengisap rokok atau menghindari asap rokok dapat membantu
mencegah terjadinya penyakit jantung koroner sebab merokok dapat
menyebabkan seseorang mudah mengalami aterosklerosis atau penyempitan
pembuluh darah.
2. Mengurangi konsumsi makanan berlemak dan mulai memperbanyak
konsumsi serat
Makanan berlemak harus dikurangi agar tidak terjadi penumpukkan lemak
pada pembuluh darah dan sebaiknya kita memperbanyak konsumsi serat
yakni dengan cara mengonsumsi buah buahan segar yang berwarna kuning
minimal 2 buah perhari agar kebutuhan serat kita terpenuhi. Serat dapat
membantu mengeluarkan lemak ditubuh sehingga tidak menumpuk di
pembuluh darah.
3. Berolahraga teratur
Berolahraga secara teratur dapat membantu menurunkan lemak darah dan
menurunkan berat badan sehingga hal ini membantu kita untuk terhindar dari
penyakit jantung koroner.
4. Menghindari stres
Stres dapat memicu terjadinya hipertensi yang dapat menyebabkan
seseorang mudah terkena penyakit jantung koroner.
34
Gagal Jantung
A. Apakah Gagal Jantung Itu?
Gagal jantung merupakan suatu keadaan yang terjadi saat jantung gagal
memompakan darah dalam jumlah yang memadai untuk mencukupi kebutuhan
metabolisme (supply unequal with demand), atau jantung dapat bekerja dengan
baik hanya bila tekanan pengisian (ventricular filling) dinaikan. Gagal jantung
juga merupakan suatu keadaan akhir (end stage) dari setiap penyakit jantung,
termasuk aterosklerosis pada arteri koroner, infark miokardium, dan kelainan
katup jantung.
B. Apakah tanda gejala gagal jantung?
Tanda gejala seseorang mengalami gagal jantung diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. Nyeri dada
Perasaan nyeri seperti terbakar, jantung seperti diremas remas disebabkan
karena timbulnya iskemia miokard atau karena suplai darah dan oksigen ke
miokard berkurang sebab pada penderita gagal jantung biasanya juga
terdapat penyumbatan arteri koroner yang mengakibatkan suplai darah yang
membawa oksigen terganggu. Akibat dari kondisi tersebut sel-sel
miokardium mulai menggunakan glikolisis anaerob untuk memenuhi
kebutuhan energinya. Proses pembentukan energy ini sangat tidak efisien
dan menyebabkan pembentukan asam laktat. Asam laktat menurunkan pH
miokardium dan menyebabkan nyeri
2. Sesak napas
Pada kondisi gagal jantung maka jantung tidak dapat memompakan
darahnya secara maksimal ke seluruh tubuh terjadilah peningkatan tekanan
hidrostastik pada kapiler yang selanjutnya menyebabkan hipertensi kapiler
sistemik. Cairan yang berada dalam pembuluh darah pada area tersebut
selanjutnya menjadi bocor dan masuk ke dalam pleura. Peningkatan
pembentukan cairan dari pleura parientalis karena hipertensi kapiler sistemik
35
dan penurunan reabsorbsi menyebabkan pengumpulan abnormal cairan
pleura dan pada akhirnya menimbulkan keluhan sesak napas
3. Kardiomegali
Kardiomegali dapat disebabkan oleh kondisi yang menyebabkan jantung
untuk memompa lebih keras dari biasanya atau yang merusak otot jantung
sehingga jantung menjadi membesar dari ukuran biasanya
4. Kelelahan
Ketika jantung tidak dapat berfungsi efektif dan ketika pembuluh darah
tersumbat maka aliran darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke otot
ketika beraktifitas menjadi berkurang
sehingga hal ini menyebabkan
penderita jantung koroner merasa lelah atau lemah
5. Oedema (bengkak) pada paru atau tungkai
Gagal jantung dapat menyebabkan meningkatkan tekanan hidrostatik yang
menyebabkan perembesan cairan ke ruang interstitium akibatnya dapat
terjadi oedema paru atau tungkai.
C. Bagaimanakah menentukan tingkat keparahan gagal jantung?
Menurut NYHA (New York Heart Association) Tingkat keparahan gagal
jantung seseorang diklasifikasikan berdasarkan stadium sebagai berikut yaitu :
1. Stadium 1: Tidak ada keterbatasan dari aktivitas fisik, aktivitas biasa tidak
menimbulkan gejala.
2. Stadium 2: ada sedikit keterbatasan dari aktivitas fisik, lebih nyaman saat
istirahat, aktivitas fisik sehari-hari dan menaiki tangga agak banyak
menyebabkan lelah, berdebar-debar, dan sesak.
3. Stadium 3: adanya keterbatasan dari aktivitas fisik secara signifikan, lebih
nyaman saat beristirahat, aktivitas fisik yang ringan dapat menyebabkan
lelah, berdebar, dan sesak.
4. Stadium 4: Tidak bisa melakukan aktivitas fisik dengan nyaman, timbul
gejala gangguan jantung pada saat istirahat, bila beraktivitas, keluhan akan
semakin berat
36
D. Faktor faktor apa saja yang mempengaruhi risiko gagal jantung pada
seseorang?
Faktor faktor yang mempengaruhi risiko gagal jantung pada seseorang antara
lain:
1. Hipertensi
Tekanan darah tinggi (hipertensi) dapat menjadi salah satu penyebab gagal
jantung sebab pada saat tekanan darah tinggi maka jantung akan selalu
memompa darah dengan kuat sehingga lama kelamaan dapat menyebabkan
otot jantung lemah dan menyebabkan gagal jantung.
2. Sering mengonsumsi makanan berlemak
Konsumsi makanan berlemak dapat mempercepat terjadinya penyempitan
pembuluh darah yang membuat seseorang mudah mengalami gagal jantung.
3. Obesitas
Penderita obesitas lebih berisiko mengalami gagal jantung daripada yang
tidak sebab penderita obesitas memiliki potensi lebih tinggi mengalami
penyumbatan pembuluh darah yang menjadi salah satu penyebab gagal
jantung.
4. Merokok
Asap rokok mengandung berbagai macam zat yang mempercepat terjadinya
penyempitan pembuluh darah. Jika pembuluh darah arteri koroner
menyempit maka kondisi ini akan memperberat jantung dapat memompa
darah sehingga hal ini lama kelamaan dapat menyebabkan gagal jantung
5. Kurang berolahraga
Kurang berolahraga juga dapat menyebabkan lemak mudah menumpuk
dalam darah. Kondisi ini dapat menyebabkan lemak mudah menumpuk pada
dinding pembuluh darah dan menyebabkan penyempitan pembuluh darah
yang pada akhirnya dapat menimbulkan gagal jantung
6. Stres
Adrenalin dan noradrenalin adalah sistem pertahanan tubuh yang pertama
muncul setiap kali terjadi stres mendadak. Pada gagal jantung, adrenalin dan
37
noradrenalin menyebabkan jantung bekerja lebih keras. Hal ini lambat laun
dapat menyebabkan gagal jantung.
E. Bagaimana Pencegahan Gagal Jantung?
Cara pencegahan gagal jantung diantaranya
1. Mengonsumsi makanan sehat yang mengandung banyak serat, seperti sayursayuran, buah-buahan, gandum, ikan, dan daging, serta menghindari asupan
garam yang berlebihan. Hindari makanan yang mengandung lemak jenuh,
seperti jeroan, daging kambing, kerang, kuning telur, dan udang. Selain itu
batasi asupan gula dan garam.
2. Menjaga berat badan pada batasan sehat dan melakukan langkah-langkah
penurunan berat badan jika diperlukan seperti melakukan diet dan olahraga.
3. Berhenti merokok bagi seorang perokok. Jika bukan perokok maka
upayakan untuk menghindari asap rokok agar tidak menjadi perokok pasif.
4. Berolahraga secara teratur dapat membuat jantung sehat, seperti bersepeda
atau berjalan kaki, minimal dua setengah jam per minggu.
5. Menjaga kadar kolesterol dan tekanan darah pada batas sehat, karena kedua
hal tersebut dapat meningkatkan resiko gagal jantung.
38
DIABETES MELITUS
A. Apakah diabetes mellitus itu?
Diabetes Mellitus (DM) adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan
kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemi, yang menimbulkan
berbagai komplikasi kronik yang disebabkan oleh kelainan sekresi insulin, kerja
insulin atau kedua-duanya.
B. Apa tanda gejala diabetes mellitus?
Tanda gejala seseorang mengalami diabetes mellitus diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. Kadar gula darah di atas ambang normal
Untuk mengetahui kadar gula darah maka perlu dilakukan pemeriksaan
kadar gula darah.
Tabel 1.2 Klasifikasi Kadar Gula Darah
No
Keadaan
Jenis pemeriksaan
1
Sewaktu
2
Puasa
Plasma Vena
Darah Kapiler
Plasma Vena
Darah Kapiler
Nilai kadar glukosa
darah
≥200 mg/dl
≥200 mg/dl
≥126 mg/dl
≥100 mg/dl
(Sumber Depkes RI, 2008)
2. Sering haus dan buang air kecil
Peningkatan kadar glukosa darah menyebabkan peningkatan ekskresi
glukosa oleh ginjal. Glukosa memiliki sifat hidrofilik atau menarik air
sehingga pasien diabetes akan mengalami gejala sering buang air kecil.
Karena banyak air yang terbuang, maka tubuh akan mereponnya dengan
peningkatan rasa haus. Sering Buang air kecil sering kali dikeluhkan ketika
malam hari saat tidur, pasien akan terbangun beberapa kali dalam semalam
3. Merasa lemas
Penderita diabetes melitus tidak dapat mengubah gula dalam darah menjadi
energi karena insulin yang bertugas membantu hal ini tidak ada atau tidak
dapat berfungsi secara maksimal sehingga menyebabkan penderita merasa
lemas sepanjang hari.
39
4. Banyak makan
Perasaan lemas menyebabkan tubuh tubuh mengirim respon 'lapar' ke otak
sehingga penderita diabetes melitus cenderung banyak makan
5. Luka lambat sembuh dan gatal gatal
Penyempitan dan kekakuan pembuluh darah akan mengurangi aliran darah,
nutrisi, dan oksigen pada luka, sehingga penyembuhan luka menjadi lambat.
Kadar gula darah yang tinggi juga mengurangi fungsi sel-sel darah putih
untuk melawan infeksi. Selain itu gula adalah makanan yang baik bagi
bakteri untuk berkembang sehingga penderita diabetes akan sering
mengalami kegatalan pada kulit terutama daerah di sekitar alat kelamin.
C. Apa saja jenis diabetes mellitus?
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (2008) Tipe diabetes
mellitus adalah sebagai berikut:
a. Diabetes Tipe 1
Diabetes tipe 1 yaitu terjadi kerusakan sel beta pankreas sehingga tubuh
tidak memproduksi insulin sama sekali atau memproduksi insulin dalam
jumlah sedikit. Insulin membantu tubuh menggunakan glukosa dari makanan
sebagai tenaga. Orang dengan diabetes jenis 1 perlu suntik insulin.
b. Diabetes Tipe 2
Diabetes tipe 2 terjadi karena gangguan fungsi insulin karena fungsi insulin
terganggu maka gula tertumpul dalam aliran darah. Diabetes jenis 2
merupakan bentuk diabetes yang paling umum.
D. Apa saja faktor yang meningkatkan risiko diabetes mellitus pada
seseorang?
Faktor yang meningkatkan risiko diabetes mellitus pada seseorang antara lain:
1. Faktor bawaan atau genetik
Diabetes mellitus dapat diwariskan dari orang tua kepada anak. Gen
penyebab diabetes mellitus akan dibawa oleh anak jika orang tuanya
40
menderita diabetes mellitus. Pewarisan gen ini dapat sampai ke cucunya
walaupun resikonya sangat kecil.
2. Gaya hidup (Life Style)
Gaya hidup seperti sering mengonsumsi makanan manis, makanan dengan
lemak tinggi dapat meningkatkan risiko diabetes mellitus. Selain itu juga
kurang aktifitas dan jarang berolahraga juga dapat meningkatkan risiko
diabetes mellitus. Gaya hidup tersebut dapat mengakibatkan lemak dan gula
dalam darah sehingga hal ini menyebabkan seseorang berisiko mengalami
diabetes melitus.
3. Obesitas
Sebanyak 80% dari penderita diabetes tipe 2 menderita obesitas. Para ahli
percaya bahwa semakin tinggi indeks massa tubuh maka risiko terhadap
diabetes tipe 2 akan semakin tinggi pula. Pada penderita diabetes tipe 2,
pankreas sebenarnya menghasilkan insulin dalam jumlah yang cukup untuk
mempertahankan kadar glukosa darah pada tingkat yang normal. Hanya,
insulin tersebut tidak bekerja dengan normal dalam membantu sel-sel tubuh
menyerap glukosa. Hal ini terjadi karena terganggunya fungsi insulin akibat
dari komplikasi-komplikasi yang disebabkan oleh obesitas.
Salah satu
komplikasi yang cukup populer adalah kadar lemak darah yang tinggi
khususnya kolesterol dan trigliserida. Sifat tidak efektif fungsi kerja insulin
dalam proses penyerapan glukosa membuat pankreas berusaha untuk
menghasilkan lebih banyak insulin. Usaha yang terus-menerus dan dilakukan
secara berlebihan menjadikan kemampuan pankreas dalam menghasilkan
insulin menjadi semakin berkurang. Akibatnya, terjadi resistensi insulin.
4. Bahan-bahan kimia dan obat-obatan
Bahan-bahan kimia dan obat obatan dapat mengiritasi pankreas yang
menyebabkan radang pankreas, radang pada pankreas akan mengakibatkan
fungsi pankreas menurun sehingga tidak ada sekresi hormon-hormon untuk
proses metabolisme tubuh termasuk insulin. Segala jenis residu obat yang
terakumulasi dalam waktu yang lama dapat mengiritasi pankreas.
41
5. Penyakit dan infeksi pada pankreas
Infeksi mikroorganisme dan virus pada pankreas juga dapat menyebabkan
radang pankreas yang otomatis akan menyebabkan fungsi pankreas turun
sehingga tidak ada sekresi hormon-hormon untuk proses metabolisme tubuh
termasuk insulin. Penyakit seperti kolesterol tinggi dan dislipidemia dapat
meningkatkan resiko terkena diabetes mellitus.
6. Kehamilan
Pada saat hamil,
plasenta memproduksi hormon seperti progesteron,
kortisol, laktogen, plasenta, prolaktin, dan hormone pertumbuhan yang
mengganggu keseimbangan hormon insulin dan pada kasus tertentu yang
memicu untuk sel tubuh menjadi resisten terhadap hormon insuline. Kondisi
ini biasanya kembali normal selah masa kehamilan atau pasca melahirkan.
Namun demikian menjadi sangat berisiko terhadap bayi yang dilahirkan
untuk kedepan punya potensi diabetes melitus.
E. Bagaimana cara mencegah diabetes mellitus?
Cara mencegah diabetes melitus diantaranya sebagai berikut:
1. Gaya hidup sehat
Menerapkan gaya hidup sehat khususnya mengatur pola makan, aktivitas
fisik dan olahraga sangat penting untuk mencegah diabetes melitus. Individu
harus memperhatikan jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi sehari
hari. Makanan yang mengandung kadar gula dan lemak yang tinggi perlu
dihindari serta makanan yang mengandung karbohidrat juga perlu dihindari
sebab makanan ini merupakan sumber glukosa. Individu juga tidak boleh
terlalu lama dan terlalu banyak duduk atau menonton TV, individu tidak
boleh terlalu banyak tidur sebab hal ini dapat mengakibatkan lemak dan gula
dalam tubuh menumpuk karena kurangnya pembakaran. Individu perlu
untuk melakukan olahraga minimal 60 menit perhari agar terjadi
pembakaran zat lemak dalam tubuh oleh otot sehingga lemak tidak
menumpuk di tubuh. Olahraga dan aktivitas fisik juga mencegah seseorang
terkena obesitas.
42
2. Menggunakan obat dengan benar dan hati hati
Menghindari penggunaan obat perlu dilakukan agar kita terhindar dari
kerusakan pankreas namun jika terpaksa harus menggunakan obat maka
gunakanlah obat dengan benar sesuai dengan petunjuk 5 benar atau sesuai
petunjuk dokter.
43
DIARE
A. Apakah Diare Itu?
Diare adalah keadaan ketika seseorang buang air besar lebih dari normal yakni
di atas tiga kali sehari atau empat kali sehari pada anak anak, tinja yang
dikeluarkan cair atau encer dan disertai perasaan mulas atau sakit perut.
B. Apa tanda gejala diare?
Tanda gejala seseorang mengalami diare diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Frekuensi buang air besar lebih sering dari biasanya atau lebih sering dari
normal.
Pada umumnya seseorang dalam keadaan normal frekuensi buang air besar
dalam sehari 3-4 kali sehari namun pada kondisi diare frekuensi buang air
besar meningkat. Penderita diare dapat buang air besar lebih sering bahkan
dalam hitungan jam seseorang yang menderita diare dapat buang air besar
dalam beberapa kali. Kondisi semacam ini sebetulnya tidak normal. Hal ini
disebabkan karena beberapa alasan misalnya karena kuman yang masih
hidup ke dalam usus halus setelah melewati rintangan asam lambung. kuman
itu berkembang biak di dalam usus halus kemudian mengeluarkan toksin.
Toksin tersebut akan merangsang sekresi air dan eletrolit kedalam rongga
usus dan usus akan penuh dengan air sehingga terjadi peningkatan gerakan
peristaltik usus yang mengakibatkan terjadinya peningkatan frekuensi buang
air besar. Selain kuman zat atau makanan yang tidak dapat diserap oleh usus
juga akan menyebabkan tekanan osmotik meninggi, sehingga terjadi
pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus yang berlebihan ini akan
merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga terjadi peningkatan
frekuensi buang air besar.
2. Konsistensi tinja cair
Akibat dari meningkatnya jumlah air di usus maka konsistensi tinja yang
semula padat dapat berubah menjadi cair atau encer.
44
3. Mules atau sakit perut
Mules atau sakit perut dapat terjadi karena gerakan peristaltik usus
meningkat atau karena adanya peradangan sehingga menyebabkan nyeri.
4. Dehidrasi
Akibat banyaknya jumlah cairan yang dikeluarkan saat diare maka
penderitanya akan mengalami dehidrasi yang ditandai dengan bibir pucat,
lemas dan tidak bertenaga.
C. Apa saja faktor yang menyebabkan seseorang terkena diare?
Faktor yang menyebabkan seseorang terkena diare antara lain:
1. Makanan dan minuman yang dikonsumsi
Makanan dan minuman yang dikonsumsi dapat menjadi penyebab diare
apabila makanan dan minuman tersebut terkontaminasi kuman. Kuman
tersebut dapat masuk ke usus melalui mulut saat seseorang mengonsumsi
makanan. Kuman penyebab diare akan menyerang mukosa usus dan
menyebabkan meningkatnya tekanan osmitik sehingga air terkumpul di usus.
Hal ini meningkatkan gerakan peristaltik usus untuk mengosongkannya
sehingga terjadilah diare. Makanan yang tidak dapat diserap oleh usus
seperti makanan berserat dalam jumlah yang berlebihan juga dapat
menyebabkan diare.
2. Tangan yang terkontaminasi kuman
Tangan yang terkontaminasi kuman dapat menyebabkan kuman tersebut
masuk ke usus melalui mulut saat kita makan. Hal ini akhirnya dapat
menyebabkan diare.
3. Daya tahan tubuh menurun
Daya tahan tubuh menurun seperti pada penderita HIV-AIDS dan malnutrisi
dapat menyebabkan seseorang rentan mengalami diare.
4. Antibiotik
Jenis-jenis antibiotik yang beredar adalah salah satu obat yang biasanya
diberikan oleh dokter untuk menciptakan kekebalan tubuh dan melawan
infeksi dalam tubuh. Pemakaian antibiotik yang tidak sesuai juga dapat
45
memicu diare. Efek samping antibiotik ini, akan menyebabkan gangguan
keseimbangan bakteri yang bekerja untuk usus, yang justru akan memicu
infeksi seperti infeksi clostridium.
5. Radioterapi
Radioterapi yang digunakan untuk perawatan kanker bisa menyebabkan
diare terutama jika radiasi diterapkan pada bagian sekitar perut. Beberapa
orang bisa mengalami diare parah atau diare ringan.
D. Bagaimana pencegahan diare?
Cara mencegah diare antara lain adalah sebagai berikut :
1. Mencuci tangan sebelum makan
Setiap kali sebelum makan maka kita perlu untuk mencuci tangan dengan
sabun agar kuman yang ada ditangan mati. Mencuci tangan menghindarkan
kita dari diare.
2. Hati hati ketika mengonsumsi makanan dan minuman
Mengonsumsi makanan dan minuman harus berhati hati. Upayakan agar
makanan dan minuman yang dikonsumsi bersih dari kuman dengan cara
mencuci dan memasaknya hingga matang. Kita juga perlu untuk berhati hati
dalam memilih jenis makanan sebab beberapa jenis makanan seperti jeruk,
lombok dan lain lain jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan dapat
menyebabkan kita mengalami diare
3. Meningkatkan daya tahan tubuh
Cara meningkatkan daya tahan tubuh yaitu dengan mengonsumsi makanan
bergizi, berolahraga teratur, istirahat dan tidur yang cukup serta menghindari
stres yang dapat menurunkan daya tahan tubuh kita.
46
GASTRITIS
A. Apakah Gastritis itu ?
Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung
atau peradangan pada lapisan lambung Secara histopatologi dapat dibuktikan
dengan adanya inflitrasi sel-sel radang pada daerah tersebut
B. Ada berapa jenis Gastritis?
Gastritis berdasarkan pola serangannya dapat dikelompokkan menjadi dua yakni
akut dan kronis. Gastritis akut lebih cepat sembuh dibandingkan gastritis kronis.
Luasan inflamasi dan peradangan pada gastritis kronis lebih luas jangkauannya
daripada gastritis akut. Hal inilah yang menyebabkan penyakit gatritis tersebut
bersifat kronis atau lama
C. Apa tanda gejala gastritis?
Menurut Robinson (2014) gejala gastritis bervariasi antara individu-individu,
dan pada banyak orang tidak ada gejala. Namun, gejala yang paling umum
termasuk:
1. Pusing
Gastritis menyebabkan metabolisme pencernaan terganggu sehingga
metabolisme pencernaan yang terganggu ini akan mengirim sinyal ke
jaringan otak yang menyebabkan sirkulasi darah menjadi kurang stabil dan
mengakibatkan pusing
2. Mual dan muntah
Mual dan muntah terjadi akibat impuls dari otak bawah yang berkaitan
dengan saraf rasa sakit dan iritasi dari traktus gastrointestinal.
3. Perut kembung
Perut kembung terjadi akibat asam lambung yang meningkat dan kurangnya
enzim pada alat pencernaan sehingga hal ini menyebabkan lambung terasa
penuh diakibatkan oleh gas asam lambung.
4. Nyeri
Nyeri terjadi karena adanya peradangan lapisan lambung. Peradangan ini
merangsang saraf untuk mengirimkan impuls nyeri
47
5. Nafsu makan kurang
Ketika asam lambung meningkat maka ketika kita memasukkan makanan ke
mulut maka lambung akan bereaksi dengan perasaan mual yang
menyebabkan kita tidak nafsu makan lagi dan ketika kita berusaha
memaksakan makan maka kita akan terstimulasi untuk memuntahkan
kembali makanan tersebut hingga tak tersisa makanan dilambung dan
bahkan zat asam dalam lambung yang menyengat dan kekuningan itu ikut
keluar bersama makanan yang kita muntahkan
D. Apa penyebab gastritis?
Faktor yang menyebabkan seseorang mengalami gastristis diantaranya :
1. Konsumsi makanan dan minuman yang tercemar bakteri
Mengonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi bakteri
Helicobacter pylori dapat membuat bakteri tersebut berkembang biak di
lambung dan menyebabkan peradangan lapisan lambung yang kronis
(gastritis) pada manusia.
2. Pola makan
Kebiasaan menunda makan dapat menyebabkan gastritis sebab pada saat
perut harus diisi, tapi dibiarkan kosong, atau ditunda pengisiannya, asam
lambung akan mencerna lapisan mukosa lambung sehingga timbul rasa
nyeri. Mengkonsumsi makanan pedas secara berlebihan, kopi dan lain lain
akan merangsang peningkatan asam lambung dan asam lambung dapat
mengiritasi lapisan lambung yang menyebabkan lambung mudah mengalami
peradangan.
3. Pemakaian AINS ( Anti Inflamasi Non Steroid)
Obat antiinflamasi nonsteriod tertentu dapat merusak mukosa secara topikal,
kerusakan topikal terjadi karena kandungan asam dalam obat tersebut
bersifat korosif sehingga dapat merusak sel-sel epitel mukosa yang
menyebabkan lambung mudah mengalami peradangan.
48
4. Stres
Produksi asam lambung akan meningkat pada keadaan stress, misalnya pada
beban kerja berat, panik dan tergesa-gesa. Kadar asam lambung yang
meningkat dapat mengiritasi mukosa lambung dan jika hal ini dibiarkan,
lama-kelamaan dapat menyebabkan terjadinya gastritis.
5. Merokok
merokok dapat menghambat prostaglandin pada lambung sehingga
perlindungan terhadap mukosa lambung berkurang dan resiko tukak
meningkat. Merokok juga meningkatkan sekresi asam lambung sehingga
dapat menimbulkan gastritis.
6. Konsumsi alkohol
Alkohol dapat mengiritasi mukosa lambung dan duodenum. Konsumsi
alkohol berlebihan dapat merusak mukosa lambung, memperburuk gejala
tukak peptik, dan mengganggu penyembuhan tukak peptik
E. Bagaimana Pencegahan Gastritis?
Mencegah gastritis dapat dilakukan dengan cara yang diantaranya:
1. Hindari menunda makan
Menunda makan dapat menyebabkan asam lambung yang seharusnya
membantu dalam proses mencerna makanan justru berbalik menyerang
lapisan lambung. Oleh sebab itulah kita tidak boleh menunda makan.
2. Hindari makanan tertentu
Makanan dan minuman yang terlalu asam atau pedas dapat menyebabkan
asam lambung meningkat oleh sebab itu maka perlu dihindari. Tidak hanya
itu makanan seperti kopi dan coklat pun perlu dihindari karena dapat
memicu terjadinya peningkatan asam lambung
3. Menjaga kebersihan tangan dan makanan
Ketika mau mengonsumsi makanan pastikan tangan kita bersih dan makanan
yang kita konsumsi juga bersih dari kuman sebab bakteri yang menjadi
penyebab gastritis dapat masuk ke lambung melalui perantaraan makanan
yang kita konsumsi.
49
4. Jangan merokok
Merokok dapat meningkatkan asam lambung sehingga dengan tidak
merokok kita dapat mencegah gastritis
5. Hilangkan kebiasaan mengkonsumsi alkohol. Tingginya konsumsi alkohol
dapat mengiritasi atau merangsang lambung, bahkan menyebabkan lapisan
dalam lambung terkelupas sehingga menyebabkan peradangan dan
perdarahan di lambung.
6. Ganti obat penghilang rasa sakit, jika memungkinkan jangan menggunakan
obat penghilang rasa sakit seperti aspirin, ibuprofen, dan naproxen dan obatobat tersebut dapat mengiritasi lambung.
7. Manajemen stres.
Stres dapat meningkatkan asam lambung oleh sebab itu kita perlu
menghindari stres dengan cara melakukan manajemen stres seperti
melakukan meditasi, yoga, refresing dan lain lain.
50
DEMAM TIPOID ATAU THYPUS
A. Apakah Demam Tipoid itu?
Demam Tipoid merupakan salah satu penyakit saluran pencernaan yang
disebabkan oleh bakteri salmonella typhi. Berikut ini pengertian tentang tipoid:
1. WHO (2003) menyatakan bahwa tipoid adalah penyakit yang disebabkan
oleh bakteri salmonella typhi
2. Depkes RI (2006) menyatakan bahwa tifoid adalah penyakit yang
disebabkan oleh bakteri yang dikenal sebagai Salmonella typhi
B. Apakah tanda gejala demam tipoid?
Tanda gejala tipoid antara lain :
1. Demam
Pada awal sakit demam awalnya samar samar saja selanjutnya suhu tubuh
sering naik turun. Pagi suhu tubuh lebih rendah atau normal dan sore atau
malam meningkat. Hari demi hari intensitas demam semakin tinggi yang
disertai gejala lain seperti sakit kepala atau pusing pusing, diare, nyeri otot,
pegal pegal, insomnia, anoreksia, mual dan muntah. Pada minggu ke dua
intensitas demam makin tinggi dan apabila membaik maka pada minggu
ketiga suhu badan mulai berangsur angsur turun. Demam yang terjadi karena
respon tubuh terhadap infeksi bakteri salmonella sehingga meningkatkan set
point dihipotalamus yang berakibat pada meningkatnya suhu tubuh.
2. Gangguan Saluran Pencernaan
Pasien tipoid sering ditemukan bau mulut tidak sedap karena demam yang
lama. Bibir kering dan kadang pecah pecah, lidah kelihatan kotor dan
ditutupi selaput putih. Ujung tepi lidah berwarna kemerahan dan tremor.
Umumnya penderita mengeluh nyeri perut disertai nausea, mual dan muntah.
Nyeri perut disebabkan karena peradangan.
3. Gangguan kesadaran
Umumnya terjadi penurunan kesadaran ringan sering didapatkan kesadaran
apatis dengan kesadaran seperti berkabut. Bila penyakitnya berat tak jarang
penderita sampai somnolen atau koma. Gangguan kesadaran terjadi karena
51
suplai darah yang mengangkut oksigen terganggu atau karena peningkatan
suhu tubuh di atas rata rata yang menyebabkan fungsi kesadaran mengalami
penurunan.
4. Hepatosplenomegali
Pada penderita tipoid juga sering ditemukan hati atau limpa membesar.
Selain menyerang saluran pencernaan kuman salmonella juga dapat
menyerang limfa, kandung empedu/hati sehingga menyebabkan pembesaran
hati atau limfa
5. Bradikardia Relatif
Bradikardia relative yaitu peningkatan suhu tubuh tidak diikuti oleh
peningkatan denyut nadi.
C. Apa saja penyebab Demam Tipoid?
Faktor yang menyebabkan seseorang mudah mengalami demam tipoid antara
lain:
1. Tidak mencuci tangan
Tidak mencuci tangan sebelum makan dapat menyebabkan kuman
salmonella menempel ke makanan tatkala kita makan sehingga hal ini dapat
menyebabkan kita terkena demam tipoid
2. Tidak mencuci buah dan sayuran
Buah buahan dan sayuran yang tidak dicuci dapat terkontaminasi kuman
salmonella sehinga dapat menyebabkan kita terkena demam tipoid
3. Tidak memasak bahan makanan dan air minum hingga matang
Tidak memasak bahan makanan dan air minum hingga matang dapat
menyebabkan kuman yang terdapat di dalam bahan makanan dan air minum
tersebut menginfeksi tubuh kita ketika kita mengonsumsinya.
4. Sering membeli makanan dan minuman di warung jajanan
Perilaku membeli makanan dan minuman di warung menyebabkan
seseorang rentan terkena tipoid sebab tidak semua warung jajanan
menerapkan higiene dan sanitasi makanan dengan baik.
52
D. Bagaimana mencegah demam tipoid?
Mencegah demam tipoid dapat dilakukan dengan cara:
1. Mencuci tangan sebelum makan dengan sabun dan air yang bersih
2. Mencuci bahan makanan seperti buah dan sayur sampai bersih
3. Memasak bahan makanan dan air minum yang akan kita konsumsi hingga
matang
4. Tidak jajan sembarangan
Jajan sembarang tempat dapat menyebabkan kita mudah terkena demam
tipoid. Walau pun kita telah menjaga kebersihan makanan dan minuman
dengan baik namun belum tentu hal serupa dilakukan oleh pemilik warung
atau tempat jajanan. Bisa saja mereka tidak menjaga kebersihan makanan
dan minuman yang dijual dan akhirnya ketika kita membeli makanan atau
minuman kita justru akan terkena tipoid
53
KONSTIPASI
A. Apakah Konstipasi itu?
Konstipasi atau sembelit merupakan gangguan saluran pencernaan berupa
penurunan frekuensi buang air besar yang disertai dengan tinja keras dan sulit
dikeluarkan. Seseorang dapat dikatakan mengalami konstipasi apabila dia
mengalami penurunan frekuensi buang air besar dari kebiasaan normalnya dan
disertai keluhan tinja keras atau padat dan sulit dikeluarkan.
B. Bagaimana gejala konstipasi ?
Gejala konstipasi diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Frekuensi buang air besar kurang dari biasanya
Penurunan frekuensi buang air besar disebabkan karena penurunan kerja
usus halus, gerakan peristaltik yang melambat atau karena feses padat akibat
kurangnya cairan.
2. Tinja berbentuk padat atau keras
Tinja padat dan keras terjadi karena feses atau tinja tersebut kekurangan
cairan. Feses yang lama di usus akibat gerakan peristaltik usus melambat
juga dapat menjadi penyebab feses keras.
3. Ukuran tinja dapat lebih besar sehingga sulit dikeluarkan
Ukuran tinja dapat lebih besar disebabkan karena tinja menumpuk di usus
akibat pergerakan usus yang lambat atau adanya tahanan
4. Keluarnya darah segar pada anus saat buang air besar
Feses yang keras atau padat menyebabkan ukurannya besar dan tidak sesuai
dengan ukuran lubang anus sehingga menyebabkan anus dapat robek yang
menyebabkan keluarnya darah pada anus
5. Perasaan tidak nyaman diperut karena perut terasa penuh.
Hal ini terjadi karena feses tidak dikeluarkan oleh sebab itu menyebabkan
perut terasa penuh.
54
C. Apa saja yang menyebabkan seseorang mudah terkena konstipasi?
Faktor yang menyebabkan seseorang mudah mengalami konstipasi antara lain:
1. Penuaan
Seiring bertambah usia seseorang dan menjadi tua. gerakan peristaltik usus
mulai melambat sehingga hal ini menyebabkan seseorang mudah terkena
konstipasi. Pada usia tua juga sering terjadi sembelit yang dikarenakan
penyerapan air yang berlebihan pada saluran cerna. Hal tersebut
menyebabkan konsistensi tinja menjadi keras
2. Mengonsumsi makanan yang padat
Mengonsumsi yang terlalu padat seperti biji bijia juga dapat menyebabkan
seseorang mudah mengalami sembelit.
3. Kurangnya konsumsi serat dan air
Serat dibantu dengan air berfungsi memperlancar keluarnya feses. Air
sendiri berfungsi mencegah feses mengeras dan menjadi pelicin feses untuk
melintasi usus sehingga apabila kita kurang dalam mengonsumsi serat dan
air maka dapat menyebabkan konstipasi. Kebutuhan serat perhari adalah 25
gram dan air 2,3 liter per hari atau 8-10 gelas
4. Mengonsumsi obat obatan
Obat obatan tertentu dapat mempengaruhi peristaltik usus atau membuat
feses menjadi keras. Beberapa jenis obat-obatan berefek mengeraskan feses;
seperti antasida (obat maag), antispasmodic, antidepressant, zat besi, anti
kejang, diuretik, penahan nyeri, dan obat yang mengandung narkotika.
5. Kehamilan
Peningkatan hormon progesteron pada wanita hamil akan mengakibatkan
peristaltik saluran pencernaan melambat dan otot-ototnya berelaksasi
sehingga akan mengakibatkan konstipasi
6. Penyakit dan masalah sumbatan pada usus.
Penyakit seperti diverticulitis, IBD (Irritable Bowel Disease), kanker usus,
batu empedu, usus yang terpuntir (volvulus), usus menggulung ke dalam
(intussusception), perlengketan pasca operasi.
55
7. Stress psikologis
Emosi yang kuat diperkirakan menyebabkan konstipasi dengan menghambat
gerak peristaltik usus melalui kerja epinefrin dan sistem syaraf simpatis.
Stress juga dapat menyebabkan usus spastik (spastik/konstipasi hipertonik).
8. Kurang aktivitas dan olahraga
Kurang aktivitas atau jarang berolahraga dapat menyebabkan metabolisme
tubuh terganggu dan otot mengalami penurunan kemampuan termasuk
dalam hal ini otot polos saluran pencernaan. Kondisi demikian juga
menyebabkan seseorang mudah terkena konstipasi.
D. Bagaimana cara mencegah konstipasi?
Cara mencegah konstipasi antara lain sebagai berikut:
1. Memenuhi kebutuhan tubuh akan air
Memenuhi kebutuhan tubuh akan air dengan cara mengonsumsi air minum
8-10 gelas perhari. Fungsi air untuk melunakkan feses dan mediator yang
membantu feses keluar dari usus.
2. Mengonsumsi makanan berserat
kebutuhan serat 25 gram perhari dapat dipenuhi dengan cara mengonsumsi
buah buahan dan sayuran.
3. Berolahraga teratur
Berolahraga teratur minimal 30 menit perhari selama 4-5 hari dapat
membantu menjaga kekuatan otot termasuk kemampuan otot polos seperti
usus.
4. Hindari penggunaan obat
Beberapa obat obatan dapat menjadi penyebab konstipasi sehingga dengan
menghindari obat obatan maka hal ini dapat membantu kita terhindar dari
konstipasi
5. Hindari konsumsi makanan terlalu padat
Makanan yang terlalu padat atau keras seperti biji-bijian dapat menjadi
penyebab konstipasi oleh sebab itulah maka perlu untuk dihindari.
56
HEMOROID
A. Apakah Hemoroid itu?
Hemoroid adalah kumpulan dari pelebaran satu segmen atau lebih vena
hemoroidalis di daerah anorektal. Hemoroid bukan sekedar pelebaran vena
hemoroidalis, tetapi bersifat lebih kompleks yakni melibatkan beberapa unsur
berupa pembuluh darah, jaringan lunak dan otot di sekitar anorektal.
B. Apa saja jenis hemoroid?
Hemoroid dibedakan berdasarkan asalnya, dimana dentate line menjadi batas
histologis. Klasifikasi hemoroid yaitu:
1. Hemoroid eksternal, berasal dari dari bagian distal dentate line dan dilapisi
oleh epitel skuamos yang telah termodifikasi serta banyak persarafan serabut
saraf nyeri somatik
2. Hemoroid internal, berasal dari bagian proksimal dentate line dan dilapisi
mukosa.
3. Hemoroid internal-eksternal dilapisi oleh mukosa di bagian superior dan
kulit pada bagian inferior serta memiliki serabut saraf nyeri.
C. Bagaimanakah Stadium hemoroid?
Stadium hemoroid dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Hemoroid stadium I.
Stadium ini ditandai dengan mulai timbulnya rasa tidak nyaman dan seperti
ada yang mengganjal di dalam anus. Kejadian ini biasanya Anda rasakan
saat duduk dan berjalan. Tanda-tanda lain adalah sering terasa gatal dan
panas di sekitar anus.
2. Hemoroif stadium II.
Stadium ini ditandai dengan adanya bercak darah pada kotoran yang keluar
dari anus. Hal ini bisa terjadi karena adanya tekanan kotoran pada pembuluh
darah yang mengalami pembengkakan. Dalam stadium ini biasanya muncul
tonjolan berwarna ungu kehitaman yang keluar dari dubur saat Anda
jongkok dan BAB. Namun benjolan itu bisa masuk dengan sendirinya.
57
3. Hemoroid stadium III.
Stadium ini ditandai dengan keluarnya tonjolan dari anus yang tidak bisa
kembali masuk dengan sendirinya. Anda harus memasukkannya dengan jari
tangan untuk bisa kembali dalam posisi normal. Pastinya keluarnya tonjolan
itu disertai dengan tetesan atau bercak-bercak darah karena adanya luka pada
pembuluh darah yang membengkak.
4. Hemoroid stadium IV.
Stadium ini ditandai dengan keluarnya tonjolan yang tidak bisa kembali
masuk lagi meski pun sudah dimasukkan dengan jari tangan. Tonjolan itu
selalu kembali keluar disertai dengan bercak-bercak darah. Pada stadium ini,
Anda dianjurkan untuk menjalani tindakan penyembuhan secara medis. Bisa
dengan operasi, tembak laser dan sebagainya. Kondisi ini memungkinkan
Anda untuk melakukan penggabungan tindakan medis dengan herbal
ambeien. Proses penyembuhan dan pemulihannya jauh lebih cepat dibanding
jika Anda tidak melakukan penggabungan.
D. Apa saja tanda gejala hemoroid?
Tanda gejala hemoroid antara lain:
1. Timbulnya benjolan keluar anus
Benjolan tersebut adalah pembuluh darah vena yang mengalami peradangan.
2. Perdarahan.
Buang Air Besar berdarah yang tidak berasa sakit, perdarahan terjadi akibat
gesekan permukaan wasir yang rapuh dengan feses yang keras
3. Rasa tak nyaman.
Rasa tak nyaman karena adanya benjolan yang keluar dari anus sehingga
menimbulkan perasaan tidak nyaman
4. Nyeri
Nyeri terjadi biasanya ketika buang air besar karena tekanan mengedan dan
terdorong oleh feses.
58
5. Gatal.
Rasa gatal muncul karena adanya bakteri atau kuman yang dapat
merangsang tubuh mengeluarkan histamin yang memicu timbulnya rasa
gatal.
E. Apa saja faktor yang meningkatkan risiko hemoroid pada seseorang?
Faktor yang meningkatkan risiko hemoroid pada seseorang antara lain sebagai
berikut:
1. Kurangnya konsumsi makanan berserat dan asupan cairan
Kurangnya konsumsi makanan berserat dan cairan dapat mengakibatkan
konstipasi atau feses keras sehingga individu akan mengejan. Proses
mengejan inilah yang mengakibatkan trauma berlebihan pada plexus
sehingga menyebabkan hemoroid
2. Konstipasi
Pada konstipasi diperlukan waktu mengejan yang lebih lama. Tekanan yang
keras saat mengejan dapat mengakibatkan trauma berlebihan pada plexus
hemorrhoidalis sehingga menyebabkan hemorrhoid.
3. Aktivitas
Melakukan aktivitas yang terlalu berat seperti mengangkat benda berat akan
meningkatkan risiko kejadian hemorrhoid. Hal tersebut dikarenakan terjadi
peregangan musculus sphincter ani yang berulang sehingga ketika penderita
mengejan akan terjadi peregangan yang bertambah buruk.
4. Kehamilan
Peningkatan hormon progesteron pada wanita hamil akan mengakibatkan
peristaltik saluran pencernaan melambat dan otot-ototnya berelaksasi.
Sehingga akan mengakibatkan konstipasi yang akan memperberat sistem
vena. Pelebaran vena pada wanita hamil juga dapat dipicu oleh penekanan
bayi atau fetus pada rongga abdomen. Selain itu proses melahirkan juga
dapat menyebabkan hemorrhoid karena adanya penekanan yang berlebihan
pada plexus hemorrhoidalis.
59
5. Pola buang air besar yang salah
Pemakaian jamban duduk juga dapat meningkatkan insidensi hemorrhoid.
Pemakaian jamban yang duduk posisi usus dan anus tidak dalam posisi tegak
sehingga akan menyebabkan tekanan dan gesekan pada vena di daerah
rektum dan anus
6. Konsumsi obat obatan
Konsumsi obat obatan tertentu yang dapat menyebabkan konstipasi juga
berpotensi menyebabkan hemoroid.
7. Usia
Pada usia tua terjadi degenerasi dari jaringan-jaringan tubuh, otot sphincter
pun juga menjadi tipis dan atonis karena sphincternya lemah maka dapat
timbul prolaps. Selain itu pada usia tua juga sering terjadi sembelit yang
dikarenakan penyerapan air yang berlebihan pada saluran cerna. Hal tersebut
menyebabkan konsistensi tinja menjadi keras sehingga terjadi penekanan
berlebihan pada plexus hemorrhoidalis yang dipicu oeh proses mengejan
untuk mengeluarkan tinja.
F. Bagaimana cara mencegah hemoroid?
Cara mencegah hemoroid antara lain :
1. Penuhi kecukupan serat dan air
Memenuhi kebutuhan serat yakni 25 gram perhari dan diiringi dengan air
minum yang cukup dapat membantu memperlancar buang air besar sehingga
tidak terjadi konstipasi yang dapat menyebabkan hemoroid.
2. Menghindari aktivitas berat
Menghindari aktivitas berat dapat menghindarkan kita dari hemoroid sebab
aktivitas berat adalah salah satu faktor yang meningkatkan risiko seseorang
menderita hemoroid
3. Menghindari pemakaian jamban duduk
Pemakaian jamban yang duduk posisi usus dan anus tidak dalam posisi tegak
sehingga akan menyebabkan tekanan dan gesekan pada vena di daerah
60
rektum dan anus oleh sebab itulah dengan menghindari pemakaian jamban
duduk kita memperkecil risiko hemoroid.
4. Menghindari pemakaian obat obatan
Obat obatan yang dapat menyebabkan konstipasi atau mengerasnya feses
harus dihindari sebab dapat menyebabkan hemoroid.
61
GAGAL GINJAL
A. Apakah gagal ginjal itu?
Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami
penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali sehingga
menimbulkan berbagai masalah bagi tubuh
B. Apa saja jenis gagal ginjal?
Gagal ginjal dibagi menjadi dua golongan, yaitu :
1. Gagal Ginjal Akut (GGA) adalah suatu sindrom akibat kerusakan metabolik
atau patologik pada ginjal yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal
yang mendadak dalam waktu beberapa hari atau beberapa minggu dengan
atau tanpa oliguria sehingga mengakibatkan hilangnya kemampuan ginjal
untuk mempertahankan homeotasis tubuh
2. Gagal Ginjal Kronik (GGK) adalah suatu sindrom klinis yang disebabkan
penurunan fungsi ginjal yang bersifat menahun, berlangsung progresif yang
akhirnya akan mencapai gagal ginjal terminal
C. Apa saja tanda gejala gagal ginjal ?
Tanda gejala gagal ginjal antara lain sebagai berikut:
1. Laju filtrasi glomerular di bawah 60 mL/men/1.73 m2, atau di atas nilai
tersebut namun disertai dengan kelainan sedimen urin.
2. Gatal gatal
Ginjal memang memiliki fungsi untuk membuang semua racun dalam tubuh.
Ketika ginjal memang sudah tidak kehilangan fungsinya maka bisa
menyebabkan penumpukan limbah berlebihan dalam darah. Kondisi ini
kemudian akan menjadi lebih parah karena limbah atau racun yang
menumpuk menyebabkan gatal di sekujur tubuh dan muncul ruam
kemerahan. Hal ini juga bisa disebabkan karena tubuh tidak mendapatkan
mineral yang membuat jaringan kulit mengalami reaksi. Bahkan rasa gatal
bisa dirasakan merasuk hingga ke bagian tulang, kulit yang mudah pecah
dan luka yang terus muncul. Gejala ini membuat kondisi tubuh akan semakin
melemah yang berarti sudah terlalu banyak racun dalam darah.
62
3. Pembengkakan akibat cairan menumpuk.
Tugas ginjal salah satunya adalah mengeluarkan cairan dalam tubuh. Ciri
awal gagal ginjal adalah tubuh yang akan mengalami pembengkakan.
Kondisi bengkak bisa terjadi pada bagian pergelangan kaki, tangan, wajah
dan betis. Kondisi ini disebabkan ketika tubuh tidak bisa mengeluarkan
semua cairan yang menumpuk dalam tubuh
4. Tekanan darah meningkat karena kelebihan cairan dan produksi hormon
vasoaktif yang diciptakan oleh ginjal melalui RAS (renin-angiotensin
system). Ini meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami hipertensi
5. Busa dalam urin
Gejala lain yang harus diperhatikan adalah ketika banyak busa yang
ditemukan dalam urin. Busa terlihat seperti gelembung yang akan langsung
terlihat ketika urin keluar. Penyebabnya adalah ada banyak protein yang
sudah menumpuk dalam urin. Beberapa jenis protein yang paling sering
ditemukan adalah seperti albumin.
6. Anemia
Anemia pada penyakit ginjal kronik dikaitkan dengan konsekuensi
patofisiologik yang merugikan, termasuk berkurangnya transfer oksigen ke
jaringan dan penggunaannya. Alasan yang paling utama dari fenomena ini
adalah penurunan produksi eritropoetin pada pasien dengan penyakit ginjal
yang berat. Defisiensi eritropoetin merupakan penyebab utama anemia pada
pasien-pasien penyakit ginjal kronik. Para peneliti mengatakan bahwa sel-sel
peritubular yang menghasilkan eritropoetin rusak sebagian atau seluruhnya
seiring dengan progresivitas penyakit ginjalnya.
7. Sesak napas
Ciri lain dari penyakit ginjal adalah penderita akan sulit bernafas atau
merasakan sesak nafas. Penyebab penderita ginjal menjadi sulit bernafas
dikarenakan penumpukan cairan di dalam tubuh. Ginjal memiliki fungsi
untuk membuang cairan sisa metabolisme berupa urin. Karena fungsinya
terganggu, cairan hasil sisa metabolisme tersebut tidak keluar semuanya
63
sehingga cairan itu akan menumpuk di dalam tubuh. Penumpukan cairan di
paru-paru itulah yang membuat penderita ginjal sulit bernafas. Seharusnya
organ paru-paru berisi udara, namun pada penderita ginjal paru-paru justru
berisi cairan sisa metabolisme. Jika cairan memenuhi rongga paru-paru
akibatnya penderita ginjal akan mengalami sesak nafas yang akut.
8. Kencing sedikit
Ciri lain dari penyakit ginjal adalah penderita akan sulit bernafas atau
merasakan sesak nafas. Penyebab penderita ginjal menjadi sulit bernafas
dikarenakan penumpukan cairan di dalam tubuh. Ginjal memiliki fungsi
untuk membuang cairan sisa metabolisme berupa urin. Karena fungsinya
terganggu, cairan hasil sisa metabolisme tersebut tidak keluar semuanya
sehingga cairan itu akan menumpuk di dalam tubuh. Penumpukan cairan di
paru-paru itulah yang membuat penderita ginjal sulit bernafas. Seharusnya
organ paru-paru berisi udara, namun pada penderita ginjal paru-paru justru
berisi cairan sisa metabolisme. Jika cairan memenuhi rongga paru-paru
akibatnya penderita ginjal akan mengalami sesak nafas yang akut.
D. Bagaimanakah Stadium gagal ginjal?
Menurut The Kidney Disease Outcomes Quality Initiative (K/DOQI) of the
National Kidney Foundation (NKF) pada tahun (2000) menyatakan bahwa
stadium gagal ginjal adalah sebagai berikut:
Stadium 1: kerusakan masih normal (GFR >90 mL/min/1.73 m2)
Stadium 2: ringan (GFR 60-89 mL/min/1.73 m2)
Stadium 3: sedang (GFR 30-59 mL/min/1.73 m2)
Stadium 4: gagal berat (GFR 15-29 mL/min/1.73 m2)
Stadium 5: gagal ginjal terminal (GFR <15 mL/min/1.73 m2)
64
E. Apa faktor yang menyebabkan seseorang berisiko menderita gagal ginjal?
Faktor yang dapat menyebabkan seseorang berisiko menderita gagal ginjal
diantaranya :
1. Menderita batu ginjal atau penyakit lain yang dapat merusak ginjal.
Batu ginjal dan penyakit lain seperti peradangan pada ginjal dapat
menyebabkan penurunan kemampuan ginjal sehingga hal ini dapat memicu
terjadinya gagal ginjal.
2. Sering mengalamai hipertensi
Tekanan darah tinggi membuat pembuluh darah bekerja terlalu keras karena
aliran darah yang terlalu kuat. Kondisi ini dapat menyebabkan pembuluh
darah rusak termasuk pembuluh darah yang ada pada bagian ginjal. Arteri
besar dan pembuluh darah kecil yang menuju ginjal dapat rusak. Kemudian
secara perlahan ginjal mengalami penurunan fungsi dan menyebabkan
banyak cairan limbah yang menumpuk pada ginjal.
3. Dehidrasi
Dehidrasi dapat menyebabkan gangguan ginjal kronis karena tidak ada
cairan yang bisa diserap oleh ginjal.
4. Sering mengonsumsi obat obatan
Kebiasaan mengkonsumsi berbagai jenis obat-obatan dapat memicu
terjadinya gagal ginjal. Hal ini disebabkan karena ginjal bekerja terlalu keras
untuk menyaring semua limbah yang dihasilkan dari sisa obat dalam tubuh.
Akibat yang paling parah dari kebiasaan minum obat berlebihan adalah gagal
ginjal permanen. Beberapa obat juga bersifat racun bagi ginjal, termasuk
nonsteroidal anti-inflamasi (NSID) seperti ibuprofen dan naproxen. Obat
lainnya yang berpotensi meracuni ginjal (nefrotoxic) diantaranya antibiotik
aminoglikosida seperti gentamisin (Garamycin), tobramycin, lithium
(Eskalith, Lithobid), dan obat yang mengandung yodium
5. Sepsis
Sistem kekebalan tubuh yang kalah melawan infeksi sehingga infeksi
menyebar ke seluruh tubuh termasuk menyebabkan peradangan dan
kerusakan ginjal. Hal ini biasanya tidak terjadi pada infeksi saluran kemih.
65
F. Bagaimana Cara mencegah gagal ginjal?
Cara mencegah gagal ginjal antara lain sebagai berikut :
1. Menerapkan gaya hidup sehat
Gaya hidup sehat seperti rajin berolahraga, istirahat yang cukup dan
memperhatikan pola makan membantu kita terhindar dari gagal ginjal.
Faktor faktor risiko gagal ginjal seperti hipertensi dapat dikurangi sehingga
membuat kita terhindar dari penyakit gagal ginjal
2. Hindari konsumsi obat obatan
Menghindari konsumsi obat obatan menyebabkan kita terhindar dari risiko
gagal ginjal yang diakibatkan oleh faktor obat.
3. Meningkatkan daya tahan tubuh
Meningkatkan daya tahan tubuh dapat menghindarkan kita dari risiko infeksi
yang dapat menyerang ginjal sehingga kita terhindar dari penyakit gagal
ginjal.
4. Menghindari konsumsi bahan makanan yang mengandung kalsium
Bahan makanan yang mengandung kalsium dapat menyebabkan kita mudah
mengalami batu ginjal sebab kalsium yang disaring oleh ginjal dapat
menumpuk diginjal dan dapat merusak ginjal tersebut
5. Minum air yang cukup
Minum air yang cukup menghindarkan terjadinya dehidrasi yang dapat
menyebabkan gagal ginjal
66
SINDROM NEFROTIK
A. Apakah Sindrom Nefrotik itu?
Ginjal adalah organ tubuh yang berfungsi untuk mengeluarkan kotoran dari
darah dan menjaga keseimbangan nutrisi, air, dan garam. Sindrom nefrotik
adalah penyakit ginjal yang mengganggu keseimbangan tersebut. Ginjal dapat
membersihkan darah melalui sebuah penyaring yang bernama nefron. Ketika
seseorang terkena sindrom nefrotik, berarti nefronnya mengalami kerusakan,
sehingga protein juga akan ikut dikeluarkan dari tubuh bersama dengan kotoran
lainnya. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, (2012) Sindrom nefrotik (SN)
adalah keadaan klinis yang ditandai dengan gejala:
1. Proteinuria masif (> 40 mg/m2 LPB/jam atau 50 mg/kg/hari atau rasio
protein/kreatinin pada urin sewaktu > 2 mg/mg atau dipstik ≥ 2+)
2. Hipoalbuminemia < 2,5 g/dL
3. Edema
4. Dapat disertai hiperkolesterolemia > 200 mg/dL
B. Apa Saja tanda gejala sindrom nefrotik ?
1. Proteinuria
Normalnya, air kencing yang dihasilkan oleh ginjal sudah tidak lagi
mengandung protein. Namun, saat seseorang menderita sindrom nefrotik,
akan ditemukan adanya protein pada urin (khususnya albumin) yang
dikeluarkan olehnya, bahkan dalam jumlah cukup besar. Umumnya, kondisi
ini diakibatkan oleh rusaknya kelompok pembuluh darah kecil dalam ginjal
(glomerulus) yang berfungsi sebagai filter atau penyaring darah. Saat fungsi
ini tidak berjalan sebagaimana mestinya dalam tubuh, protein dari darah
dapat merembes dalam urin sehingga penderita sindrom nefrotik akan
ditemukan protein di urinnya. Adanya kandungan protein yang tinggi pada
urin menyebabkan urin yang dikeluarkan anak menjadi berbusa. Waspadai
gejala ini, karena urin berbusa adalah indikator utama adanya masalah dalam
ginjal.
67
2. Hipoalbuminemia
Protein utama yang keluar melalui urin penderita sindrom nefrotik adalah
albumin oleh sebab itulah hal ini menyebabkan penderitanya mengalami
kekurangan albumin (hipo albuminemia)
3. Edema (bengkak)
Edema terjadi ketika kebocoran cairan dari pembuluh darah ke dalam
jaringan tubuh. Hal ini menyebabkan pembengkakan pada jaringan yang
terkena. Pembengkakan ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, tapi
jaringan yang bengkak mungkin terasa kencang. Pada anak-anak, wajah
sering terkena pertama dan wajah menjadi sembab. Pada orang dewasa,
pergelangan kaki sering menjadi bengkak pada awalnya (gravitasi membantu
cairan berkumpul di kaki bagian bawah). Ketika edema menjadi lebih buruk,
betis, dan paha mungkin menjadi bengkak. Dalam kasus yang parah, edema
bisa menjadi luas. Cairan bisa menumpuk di punggung bawah, lengan, di
perut (abdomen) rongga (di mana itu disebut ascites) atau di dada antara
paru-paru dan dinding dada (efusi pleura). Ascites dapat menyebabkan sakit
perut dan ketidaknyamanan karena distensi. Efusi pleura dapat menyebabkan
nyeri dada dan sesak napas. Alasan utama mengapa kebocoran cairan keluar
dari pembuluh darah dan masuk ke jaringan tubuh pada sindrom nefrotik
adalah karena rendahnya tingkat protein dalam darah. Seperti protein yang
hilang dari tubuh dalam urin, tubuh membuat lebih banyak protein dalam
hati yang masuk ke dalam aliran darah. Namun, jumlah yang dibuat oleh hati
tidak dapat mengikuti dengan jumlah yang hilang akibat ginjal bocor,
sehingga tingkat darah protein turun. Jika tingkat darah protein rendah maka
cairan cenderung bocor keluar dari pembuluh darah ke dalam jaringan tubuh.
(Protein dan bahan kimia lainnya dalam darah mengerahkan tekanan osmotik
yang cenderung menarik cairan ke dalam pembuluh darah. Jika konsentrasi
protein berkurang, tekanan osmotik berkurang, dan kebocoran cairan keluar)
4. Hiperkolestrolemia
Proses terjadinya kenaikan lipid dan lipoprotein pada sindrom nefrotik sangat kompleks,
oleh karena adanya pengaruh timbal balik proses metabolisme lipoprotein. keadaan
68
hipoproteinemia/hipoalbuminemia akan menyebabkan kompensasi pembentukan
berbagai jenis protein termasuk lipoprotein oleh hati sehingga pada penderita sindrom
nefrotik dapat ditemukan adanya hiperkolesterolemia. Selain itu klirens lemak yang
berkurang menyebabkan terjadinya peningkatan lemak dalam darah
5. Rentan Infeksi
Globulin mengandung protein antibodi yang membantu tubuh melawan
infeksi. Karena sindrom nefrotik, protein penting ini akan dikeluarkan dari
tubuh melalui urin, dan menyebabkan penderita rentan mengalami infeksi
C. Apa penyebab sindrom nefrotik ?
Sindrom nefrotik dapat timbul karena berbagai sebab seperti :
1. Penyakit diabetes mellitus, amiloidosis, sindrom Alport, miksedema.
2. Infeksi : hepatitis B, malaria, schistosomiasis, lepra, sifilis, streptokokus,
AIDS.
3. Toksin dan alergen: logam berat (Hg), penisillamin, probenesid, racun
serangga, bisa ular.
4.
Penyakit sistemik bermediasi imunologik: lupus eritematosus sistemik,
purpura Henoch-Schönlein, sarkoidosis.
5. Neoplasma : tumor, penyakit Hodgkin, tumor gastrointestinal.
D. Bagaimana mencegah sindrom nefrotik ?
Cara mencegah sindrom nefrotik antara lain menerapkan gaya hidup sehat agar
terhindar dari infeksi dan penyakit metabolik dan berhati hati menggunakan obat
obatan yang mengandung toksin.
69
RHEUMATOID ARTHRITIS
A. Apakah Rheumatoid Arthritis (rematik) itu?
Arthritis" secara harfiah berarti peradangan sendi. Meskipun peradangan sendi
merupakan gejala atau tanda daripada diagnosis tertentu. Istilah ini sering
digunakan untuk mengacu pada setiap gangguan yang mempengaruhi sendi.
Berikut ini beberapa pengertian tentang Rheumatoid Arthritis yakni :
1. Menurut WHO (2000) menyatakan bahwa Rheumatoid Arthritis (RA) adalah
penyakit auto-imun sistemik manifestasi klinis utama arthritis biasanya
dimulai pada sendi kecil dari tangan dan kaki, menyebar kemudian ke sendi
besar Lapisan sendi meradang atau sinovium meluas dan kemudian mengikis
tulang rawan artikular menyebabkan deformitas sendi dan cacat fisik
progresif.
2. Menurut Chunha (2014) menyatakan bahwa Rematik Arthritis (RA) adalah
penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan kronis dari sendi.
Rematik Arthritis dapat juga menyebabkan peradangan jaringan di sekitar
sendi, serta organ-organ lain dalam tubuh. Penyakit autoimun adalah
penyakit yang terjadi ketika jaringan-jaringan tubuh diserang oleh sistem
imunnya sendiri yang keliru. Karena dapat memengaruhi beberapa organ
tubuh, rematik arthritis disebut sebagai penyakit sistemik dan kadang-kadang
disebut penyakit rematik. Sementara rematik arthritis adalah penyakit kronis,
berarti ia bisa bertahan selama bertahun-tahun, pasien mungkin mengalami
waktu yang lama tanpa gejala. Biasanya, bagaimanapun, rematik arthritis
adalah penyakit progresif yg memiliki potensi untuk menyebabkan
kerusakan sendi dan kecacatan fungsional
B. Bagaimanakah tanda gejala Rheumatoid Arthritis?
Beberapa tanda dan gejala rheumatoid arthritis yang perlu diperhatikan antara
lain :
1. Kekauan pada pagi hari pada persendian dan sekitarnya, sekurangnya selama
1 jam sebelum perbaikan maksimal
70
2. Pembengkakan pada jaringan lunak atau persendian
3. Pada pemeriksaan radiologis terdapat erosi atau dekalsifikasi tulang yang
berlokasi pada sendi atau daerah yang berdekatan dengan sendi
4. Nodul atau benjolan yang tumbuh di kulit dekat dengan persendian yang
terkena RA, biasanya sering muncul di belakang siku. Pada penderita
Rheumatid Arthritis stadium lanjut akan membuat si penderita tidak dapat
melakukan aktivitas sehari-hari dan kualitas hidupnya menurun.
C. Bagaimanakah Stadium Rheumatoid Arthritis?
Terdapat tiga stadium pada Rheumatoid Arthritis yaitu :
1. Stadium sinovitis
Pada stadium ini terjadi perubahan dini pada jaringan sinovial yang ditandai
hiperemi, edema karena kongesti, nyeri pada saat bergerak maupun istirahat,
bengkak dan kekakuan.
2. Stadium destruksi
Pada stadium ini selain terjadi kerusakan pada jaringan sinovial terjadi juga
pada jaringan sekitarnya yang ditandai adanya kontraksi tendon.
3. Stadium deformitas
Pada stadium ini terjadi perubahan secara progresif dan berulang kali,
deformitas dan gangguan fungsi secara menetap (Nasution, 2011).
D. Apa faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit rematik?
Penyebab rematik arthritis tidak diketahui. Meskipun agen infeksi seperti virus,
bakteri, dan jamur telah lama dicurigai, tidak ada telah dibuktikan sebagai
penyebab. Penyebab rematik arthritis adalah sangat aktif daerah penelitian di
seluruh dunia. Beberapa ilmuwan percaya bahwa kecenderungan rematik
arthritis mungkin diturunkan secara genetik. Hal ini diduga bahwa infeksi
tertentu atau faktor-faktor dalam lingkungan dapat memicu sistem kekebalan
tubuh untuk menyerang jaringan tubuh sendiri; mengakibatkan peradangan di
berbagai organ tubuh seperti paru-paru atau mata. Faktor lingkungan juga
tampaknya memainkan beberapa peran dalam menyebabkan rematik arthritis.
71
Baru-baru ini, para ilmuwan telah melaporkan bahwa merokok tembakau
meningkatkan risiko perkembangan rematik arthritis.
E. Bagaimana Pencegahan Rematik?
Pencegahan rematik dapat dilakukan dengan menjaga pola makan. Produk
hewani seperti daging serta produk susu seperti mentega dan krim yang kaya
lemak jenuh harus dihindari karena memicu peningkatan produksi prostaglandin
atau bahan kimia yang bertanggung jawab untuk disfungsi sendi, peradangan,
nyeri, dan pembengkakan. Secara umum, orang yang didiagnosis dengan
rheumatoid arthritis harus menghindari:
1. Makanan yang digoreng dan dipanggang serta makanan berkalori tinggi
2. Makanan olahan dan makanan yang mengandung pengawet dan aditif
3. Minuman berkafein seperti teh dan kopi
4. Buah-buahan seperti lemon, jeruk nipis, dan jeruk
5. Semua produk susu pasteurisasi
6. Alkohol, tembakau
7. Garam dan gula berlebihan
8. Lemak jenuh
9. Margarin tinggi lemak jenuh
10. Minyak jagung dan safflower yang mengandung asam lemak omega 6
11.Monosodium glutamat (MSG) atau protein nabati terhidrolisis
12.Daging merah karena tinggi lemak jenuh
Selain menjaga pola makan, untuk mencegah rematik perlu olahraga. Olahraga
sangat bermanfaat untuk melatih otot dan persendian. Berjalan kaki, berolahraga
ringan, atau mengerjakan pekerjaan rumah ringan dapat membantu melatih otot
dan sendi agar tidak semakin kaku. Namun, jangan melakukan olahraga yang
terlalu berat karena justru dapat menyebabkan cedera. olahraga membantu
mengurangi rasa sakit, kelelahan, meningkatkan fleksibilitas gerak dan
kekuatan, serta membuat rematik lebih baik secara keseluruhan.
72
KATARAK
A. Apakah Katarak Itu?
Katarak merupakan salah satu penyakit organ penglihatan. Katarak merupakan
penyakit yang ditandai dengan kekeruhan pada lensa yang menyebabkan
lapangan pandang menjadi tidak jelas dan dapat mengakibatkan kebutaan
permanen.
B. Bagaimana klasifikasi Katarak?
Menurut Barnard (2003) klasifikasi katarak dapat dibagi berdasarkan morfologis
dan berdasarkan permulaan terjadinya katarak.
1. Berdasarkan morfologisnya, katarak dapat dibagi atas:
a. Katarak kapsular
Katarak kapsular adalah katarak yang melibatkan kapsul lensa, dapat
berupa katarak kapsular anterior dan katarak kapsular posterior. Katarak
kapsular dapat disebabkan oleh usia, uveitis yang berhubungan dengan
sinekia posterior, obat-obatan, radiasi, dan trauma.
b. Katarak subkapsular
Katarak subkapsular adalah katarak yang melibatkan bagian superfisial
korteks atau tepat di bawah kapsul lensa dapat berupa katarak
subkapsular anterior dan katarak subkapsular posterior. Katarak
subkapsular posterior dapat terjadi akibat usia, radiasi, konsumsi steroid,
diabetes, myopia berat dan degenerasi retina. Katarak subkapsular
posterior dapat terjadi bersamaan dengan katarak subkapsular posterior
dan dapat disebabkan oleh jejas lokal, iritasi, uveitis dan radiasi.
c. Katarak kortikal
Katarak kortikal adalah katarak yang melibatkan korteks lensa dan
merupakan katarak yang paling sering terjadi. Katarak kortikal
disebabkan oleh usia dan diabetes. Lapisan kortikal kurang padat
dibandingkan nukleus sehingga lebih mudah menjadi sangat terhidrasi
akibat ketidakseimbangan elektrolit, yang secepatnya akan mengarah ke
kerusakan serat korteks lensa.
73
d. Katarak nuklear
Katarak nuklear adalah katarak yang melibatkan bagian nukleus lensa.
Katarak nuklear disebabkan oleh faktor usia. Katarak nuklear merupakan
sklerosis normal yang berlebihan atau pengerasan dan penguningan
nukleus pada usia lanjut.
e. Katarak supranuklear
Katarak supranuklear adalah katarak yang melibatkan bagian korteks
lensa yang paling dalam, tepat di atas nukleus lensa.
f. Katarak polar
Katarak polar adalah katarak yang melibatkan kapsul lensa dan
superfisial korteks lensa hanya di regio polar, dapat berupa katarak polar
anterior dan katarak polar posterior. Katarak polar biasanya terdapat pada
katarak kongenital atau karena trauma sekunder.
g. Katarak campuran
Katarak campuran adalah keadaan di mana lebih dari satu tipe katarak
muncul bersamaan. Pada awalnya katarak biasanya muncul sebagai satu
tipe saja tetapi akan dapat menjadi katarak gabungan ketika bagian lensa
yang
lain
juga
mengalami
degenerasi.
Katarak
gabungan
mengindikasikan katarak telah lanjut dan perkembangannya harus lebih
diperhatikan. Pasien dengan katarak gabungan akan memiliki gejala
penurunan visus
2. Klasifikasi berdasarkan permulaan terjadinya katarak
a. Katarak kongenital
Katarak kongenital adalah katarak yang mulai terjadi sebelum atau
segera setelah lahir dan bayi berusia kurang dari satu tahun. Katarak
kongenital sering ditemukan pada bayi yang dilahirkan oleh ibu-ibu yang
menderita penyakit rubella, galaktosemia, homosisteinuri, diabetes
mellitus, hipoparatirodisme, toksoplasmosis, inklusi sitomegalik, dan
histopalsmosis. Penyakit lain yang menyertai katarak kongenital
biasanya merupakan penyakit-penyakit herediter seperti mikroftalmus,
aniridia, koloboma iris, keratokonus, iris heterokrimia, lensa ektopik,
74
displasia retina, dan megalo kornea. Katarak kongenital disebabkan
kelainan pada pembentukan lensa sebelum proses kelahiran. Katarak
kongenital digolongkan dalam katarak kapsulolentikular di yaitu katarak
kapsular dan polaris atau katarak lentikular yaitu katarak kortikal atau
katarak nuklear
b. Katarak juvenil
Katarak juvenil adalah katarak yang mulai terbentuk pada usia kurang
dari sembilan tahun dan lebih dari tiga bulan. Katarak juvenil biasanya
merupakan penyulit penyakit sistemik ataupun metabolik dan penyakit
lainnya seperti : Katarak metabolik seperti katarak diabetik, katarak
galaktosemik, katarak hopikalsemik, katarak defisiensi gizi, katarak
aminoasiduria, penyakit Wilson, dan katarak yang berhubungan dengan
penyakit lain.
c. Katarak senil
Katarak senil adalah katarak semua kekeruhan lensa yang terdapat pada
usia lanjut, yaitu usia diatas 50 tahun. Tipe utama pada katarak senilis
adalah katarak kortikal, katarak nuklear, dan katarak subkapsular
posterior. Walaupn katarak sering diawali oleh tipe yang murni tersebut,
mereka akan matang menjadi katarak campuran. Selanjutnya akan
dibahas lebih mendetail mengenai katarak senilis.
C. Apa saja tanda dan gejala katarak?
Tanda dan gejala penyakit katarak antara lain:
1. Penurunan tajam penglihatan
2. Peningkatan derajat myopia
3. Silau
4. Halo (melihat lingkaran disekitar lampu)
5. Diplopia monokuler (pada katarak nuklear)
6. Penurunan sensitivitas kontras
7. Titik hitam di depan mata
75
D. Apa saja faktor yang meningkatkan risiko katarak pada individu?
Faktor yang meningkatkan risiko katarak pada individu antara lain:
1. Usia
Seiring dengan pertambahan usia, lensa akan mengalami penuaan juga.
Keistimewaan lensa adalah terus menerus tumbuh dan membentuk serat
lensa dengan arah pertumbuhannya yang konsentris. Tidak ada sel yang mati
ataupun terbuang karena lensa tertutupi oleh serat lensa. Akibatnya, serat
lensa paling tua berada di pusat lensa (nukleus) dan serat lensa yang paling
muda berada tepat di bawah kapsul lensa (korteks). Dengan pertambahan
usia, lensa pun bertambah berat, tebal, dan keras terutama bagian nukleus.
Pengerasan nukleus lensa disebut dengan nuklear sklerosis. Selain itu,
seiring dengan pertambahan usia, protein lensa pun mengalami perubahan
kimia. Fraksi protein lensa yang dahulunya larut air menjadi tidak larut air
dan beragregasi membentuk protein dengan berat molekul yang besar. Hal
ini menyebabkan transparansi lensa berkurang sehingga lensa tidak lagi
meneruskan cahaya tetapi malah mengaburkan cahaya dan lensa menjadi
tidak tembus cahaya.
2. Radikal bebas
Radikal bebas adalah adalah atom atau meolekul yang memiliki satu atau
lebih elektron yang tidak berpasangan (Murray, 2003). Radikal bebas dapat
merusak protein, lipid, karbohidrat dan asam nukleat sel lensa. Radikal bebas
dapat dihasilkan oleh hasil metabolisme sel itu sendiri, yaitu elektron
monovalen dari oksigen yang tereduksi saat reduksi oksigen menjadi air
pada jalur sitokrom, dan dari agen eksternal seperti energi radiasi. Contohcontoh radikal oksigen adalah anion superoksida (O2-), radikal bebas
hidroksil (OH+), radikal peroksil (ROO+), radikal lipid peroksil (LOOH),
oksigen tunggal (O2), dan hidrogen peroksida (H2O2).
Agen oksidatif
tersebut dapat memindahkan atom hidrogen dari asam lemak tak jenuh
membran plasma membentuk asam lemak radikal dan menyerang oksigen
serta membentuk radikal lipid peroksida. Reaksi ini lebih lanjut akan
membentuk lipid peroksida lalu membentuk malondialdehida (MDA). MDA
76
ini dapat menyebabkan ikatan silang antara lemak dan protein. Polimerisasi
dan ikatan silang protein menyebabkan aggregasi kristalin dan inaktivasi
enzim-enzim yang berperan dalam mekanisme antioksidan seperti katalase
dan glutation reduktase. Hal-hal inilah yang dapat menyebabkan kekeruhan
pada lensa.
3. Radiasi ultraviolet
Radiasi ultraviolet dapat meningkatkan jumlah radikal bebas pada lensa
karena tingginya penetrasi jumlah cahaya UV menuju lensa. UV memiliki
energi foton yang besar sehingga dapat meningkatkan molekul oksigen dari
bentuk triplet menjadi oksigen tunggal yang merupakan salah satu spesies
oksigen reaktif sehingga dapat menyebabkan katarak.
4. Merokok
Merokok dapat menyebabkan akumulasi kadmium di lensa. Kadmium dapat
berkompetisi dengan kuprum dan mengganggu homeostasis kuprum.
Kuprum penting untuk aktivitas fisiologis superoksida dismutase di lensa
sehingga dengan adanya kadmium menyebabkan fungsi superoksida
dismutase sebagai antioksidan terganggu. Hal ini menyebabkan terjadinya
kerusakan oksidatif pada lensa dan menimbulkan katarak.
5. Trauma
Trauma dapat menyebabkan kerusakan langsung pada protein lensa sehingga
timbul katarak.
6. Infeksi
Uveitis kronik sering menyebabkan katarak. Pada uveitis sering dijumpai
sinekia posterior yang menyebabkan pengerasan pada kapsul anterior lensa.
7. Obat-obatan seperti kortikosteroid
Penggunaan steroid jangka panjang dapat meningkatkan resiko terjadinya
katarak. Jenis katarak yang sering pada pengguna kortikosteroid adalah
katarak subkapsular.
77
8. Penyakit sistemik seperti diabetes
Diabetes dapat menyebabkan perubahan metabolisme lensa. Tingginya kadar
gula darah menyebabkan tingginya kadar sorbitol lensa. Sorbitol ini
menyebabkan peningkatan tekanan osmotik lensa sehingga lensa menjadi
sangat terhidrasi dan timbul katarak.
9. Genetik
Riwayat keluarga meningkatkan resiko terjadinya katarak dan percepatan
maturasi katarak.
10. Myopia
Pada penderita myopia dijumpai peningkatan kadar MDA dan penurunan
kadar glutation tereduksi sehingga memudahkan terjadinya kekeruhan pada
lensa.
E. Bagaimana pencegahan katarak?
Mencegah katarak dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Rutin melakukan pemeriksaan mata
2. Diet sehat dengan mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan yang
mengandung vit C, A, E
3. Menggunakan kacamata hitam bila diluar ruangan untuk melindungi mata
dari paparan lanngsung sinar UV
4. Tidak merokok
5. Tidak minum minuman beralkohol
6. Menghindari penggunaan obat obatan
78
DEMAM
A. Apakah Demam itu?
Demam (febris) adalah suatu kondisi yang ditandai dengan meningkatnya suhu
tubuh di atas 37ËšC. Demam merupakan salah satu penyakit yang paling sering
terjadi pada masyarakat seperti anak anak dan orang dewasa.
B. Bagaimana tanda gejala demam?
Tanda gejala demam dapat dilihat dari adanya suhu yang meningkat lebih
37â—¦C pada termometer. Individu akan menggigil (merasa dingin), lesu, gelisah,
sulit tidur, berkeringat, wajah merah dan mata berair sampai selera makan turun.
C. Apa saja tipe Demam?
Beberapa tipe demam yang mungkin dijumpai antara lain:
1. Demam septik
Pada tipe demam septik, suhu badan berangsur naik ke tingkat yang tinggi
sekali pada malam hari dan turun kembali ke tingkat di atas normal pada
pagi hari.
2. Demam remiten
Pada tipe demam remiten, suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak
pernah mencapai suhu badan normal. Perbedaan suhu yang mungkin tercatat
dapat mencapai dua derajat dan tidak sebesar perbedaan suhu yang dicatat
pada demam septik.
3. Demam intermiten
Pada tipe demam intermiten, suhu badan turun ke tingkat yang normal
selama beberapa jam dalam satu hari. Bila demam seperti ini terjadi setiap
dua hari sekali disebut tersiana dan bila terjadi dua hari bebas demam di
antara dua serangan demam disebut kuartana.
4. Demam kontinyu
Pada tipe demam kontinyu variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih
dari satu derajat. Pada tingkat demam yang terus menerus tinggi sekali
disebut hiperpireksia.
79
5. Demam siklik
Pada tipe demam siklik terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari
yang diikuti oleh periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian
diikuti oleh kenaikan suhu seperti semula.
D. Apa saja fase demam?
Demam memiliki tiga fase yaitu: fase kedinginan, fase demam, dan fase
kemerahan. Fase pertama yaitu fase kedinginan merupakan fase peningkatan
suhu tubuh yang ditandai dengan vasokonstriksi pembuluh darah dan
peningkatan aktivitas otot yang berusaha untuk memproduksi panas sehingga
tubuh akan merasa kedinginan dan menggigil. Fase kedua yaitu fase demam
merupakan fase keseimbangan antara produksi panas dan kehilangan panas di
titik patokan suhu yang sudah meningkat. Fase ketiga yaitu fase kemerahan
merupakan fase penurunan suhu yang ditandai dengan vasodilatasi pembuluh
darah dan berkeringat yang berusaha untuk menghilangkan panas sehingga
tubuh akan berwarna kemerahan
E. Apa saja faktor yang mempengaruhi demam?
Faktor yang mempengaruhi demam antara lain:
1. Infeksi
Demam akibat infeksi bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur,
ataupun parasite yang menghasilkan pirogen. Pirogen eksogen adalah produk
mikroorganisme seperti toksin atau mikroorganisme seutuhnya. Proses
terjadinya demam dimulai dari stimulasi sel-sel darah putih (monosit,
limfosit, dan neutrofil) oleh pirogen. Sel-sel darah putih tersebut akan
mengeluarkan pirogen endogen sehingga pirogen endogen dan eksogen
merangsang endotelium hipotalamus untuk membentuk prostaglandin.
Prostaglandin yang terbentuk kemudian akan meningkatkan patokan
termostat
di
pusat
termoregulasi
hipotalamus.
Hipotalamus
akan
menganggap suhu sekarang lebih rendah dari suhu patokan yang baru
sehingga ini memicu mekanisme-mekanisme untuk meningkatkan panas
antara lain menggigil, vasokonstriksi kulit dan mekanisme volunter seperti
80
memakai selimut. Sehingga akan terjadi peningkatan produksi panas dan
penurunan pengurangan panas yang pada akhirnya akan menyebabkan suhu
tubuh naik ke patokan yang baru tersebut
2. Penyakit Non infeksi
Penyakit seperti tumor atau kanker dapat mempengaruhi pusat pengaturan
suhu tubuh yaitu hipotalamus. Sel sel kanker memproduksi zat pirogen yang
dapat
mempengaruhi
set
poin
pada
hipotalamus
sehingga
dapat
menyebabkan terjadinya demam
3. Suhu lingkungan
Suhu tubuh dapat mengalami pertukaran dengan lingkungan, artinya panas
tubuh dapat hilang atau berkurang akibat lingkungan yang lebih dingin.
Begitu juga sebaliknya, lingkungan dapat meningkatkan suhu tubuh
manusia. Perpindahan suhu antara manusia dan lingkungan terjadi sebagian
besar melalui kulit
4. Dehidrasi
Apabila seseorang kehilangan cairan dan elektrolit maka eletrolit yang ada di
pembuluh darah berkurang. Padahal dalam proses metabolism dihipotalamus
anterior
membutuhkan
hipotalamus
dalam
elektrolit
tersebut
mempertahankan
sehingga
termoregulasi
mempengaruhi
dan
akhirnya
menyebabkan demam
5. Latihan fisik
Latihan fisik yang berlebihan dapat menimbulkan panas. Aktivitas selain
merangsang peningkatan laju metabolisme, mengakibatkan gesekan antar
komponen otot atau organ yang menghasilkan energi termal. Latihan
(aktivitas) dapat meningkatkan suhu tubuh hingga 38,3-40,0 °C.
F. Bagaimana mencegah terjadinya demam?
Pencegahan demam dapat dilakukan dengan cara menghindari suhu lingkungan
yang tinggi, menjaga pola hidup sehat agar tidak mengalami infeksi yang berasal
dari virus, bakteri, jamur dan lain lain. mengatur latihan fisik agar jangan sampai
berlebihan sebab dapat juga menyebabkan demam.
81
DEMAM BERDARAH DENGUE
A. Apakah demam berdarah dengue itu?
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus
dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes. Albopictus yang
ditandai dengan demam 2-7 hari disertai dengan manifestasi perdarahan,
penurunan jumlah trombosit <100.000/mm3, adanya kebocoran plasma ditandai
peningkatan hematokrit ≥ 20 % dari nilai normal (Kemenkes RI, 2013)
B. Apakah tanda dan gejala DBD ?
Tanda dan gejala DBD antara lain adalah :
1. Demam
Siklus demam DBD memiliki kekhasan, turun naik dengan pola menyerupai
bentuk pelana kuda. Anak mengalami fase demam tinggi antara 39-40°
Celcius. Kemudian akan masuk ke dalam fase kritis dengan gejala
demamnya menurun drastis (kembali ke 37° C). Pada fase itu sering kali
penderita diduga mulai sembuh. Padahal ia justru sedang mengalami shock
syndrome yang ditandai dengan penurunan suhu tubuh tiba-tiba tadi, denyut
nadi cepat dan lemah, gelisah, kesadaran menurun, ujung tangan dan kaki
teraba dingin, bibir kebiruan, serta wajah pucatdan tubuh berkeringat. Fase
kritis ini juga sering disertai perdarahan (mimisan, timbul bintik merah pada
kulit, perdarahan usus, muntah darah, gusi berdarah, darah pada tinja atau
warnanya kehitarnan). Syok dapat terjadi setelah 2 sampai 6 hari sejak gejala
DBD timbul. Bila terjadi syok, DBD disebut juga Dengue Syok Syndrome
atau DSS. Pasien dengan DSS yang tak tertangani biasanya berakhir dengan
kematian. Sebaliknya, bila fase kritis ini dapat dilewati, maka pada hari ke-6
dan ke-7 sejak gejala DBD muncul, anak akan memasuki fase penyembuhan.
Demam yang tadinya turun akan naik kembali sebagai bagian dari reaksi
tahap penyembuhan hingga akhirnya suhu tubuh kembali normal dan secara
umum kondisi anak membaik. Anak terlihat aktif dan nafsu makan
meningkat.
82
2. Manifestasi perdarahan seperti uji torniket positif, bintik perdarahan
(petechie), mimisan, gusi berdarah, muntah darah, BAB berdarah. Hal ini
disebabkan bocornya pembuluh kapiler
3. Penurunan jumlah trombosit 100.000 / mm3. Hal ini terjadi karena
perembesan plasma yang terjadi secara terus menerus yang disebabkan
bocornya pembuluh kapiler
4. Tanda-tanda kebocoran plasma bisa berupa peningkatan hematokrit ≥ 20%
dari nilai baseline, efusi pleura, ascites, dan atau hypoproteinemia/ hipo
albuminemia (Kemenkes RI, 2013).
C. Bagaimanakah Derajat DBD?
WHO 1997, dalam Hasibuan (2012) membagi demam berdarah dengue menjadi
4 derajat yaitu:
a. Derajat I
Demam disertai gejala-gejala umum yang tidak khas dan manifestasi
perdarahan spontan satu-satunya adalah uji tourniquet positif.
b. Derajat II
Gejala-gejala derajat I, disertai gejala-gejala perdarahan kulit spontan atau
manifestasi perdarahan yang lebih berat.
c. Derajat III
Didapatkan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lemah, hipotensi,
sianosis disekitar mulut, kulitdingin dan lembab, gelisah,
d. Derajat IV
Shock berat, nadi tidak dapat diraba dan tekanan darah tidak terukur.
D. Apa saja faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena DBD?
Faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena DBD antara lain sebagai
berikut:
1. Tidak menggunakan anti nyamuk atau obat nyamuk
Anti nyamuk atau obat nyamuk berfungsi untuk mencegah nyamuk
mendekat atau hinggap di tubuh kita. Namun apabila seseorang tidak
83
menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk maka dia akan lebih berisiko
terkena DBD daripada individu yang menggunakan anti nyamuk.
2. Tidak memakai kelambu pada saat tidur
Kelambu berfungsi untuk mencegah nyamuk mengigit tubuh kita. Tidur
tanpa menggunakan kelambu dapat meningkatkan risiko digigit nyamuk
sehingga dapat meningkatkan risiko terkena DBD
3. Lingkungan yang jarak rumah berdekatan satu sama lain dan terdapat banyak
sampah
Lingkungan yang jarak rumahnya terlalu berdekatan akan mengakibatkan
pencahayaan sinar matahari kurang baik sehingga lingkungan tersebut akan
tampak gelap dan disukai oleh nyamuk. Demikian halnya dengan sampah
yang berserakan seperti kaleng dan tong yang tidak terpakai yang dapat
menyebabkan air tergenang pada tempat tersebut. Hal ini juga dapat menjadi
tempat bersarangnya nyamuk sehingga menyebabkan seseorang lebih rentan
terkena gigitan nyamuk penyebab DBD
4. Daya tahan tubuh lemah
Virus DBD dapat dilawan jika daya tahan tubuh kuat, namun ketika daya
tahan tubuh individu menurun maka ketika terkena gigitan nyamuk mereka
akan lebih rentan terkena DBD daripada individu dengan daya tahan tubuh
kuat.
E. Bagaimana Cara Mencegah DBD?
Cara mencegah DBD adalah dengan memutus mata rantai penularannya yaitu
dengan memberantas nyamuk dan menghindari gigitannya
1. Memberantas
nyamuk
dapat
dilakukan
dengan
menguras
tempat
penampungan air dan mengubur sampah yang dapat menjadi tempat
bersarangnya nyamuk dan menutup genangan air.
2. Melakukan penyemprotan atau pengasapan untuk membunuh nyamuk
3. Memelihara ikan pemakan jentik
4. Membunuh jentik nyamuk dengan bubuk abate atau bahan kimia lainnya
84
5. Memakai anti nyamuk atau obat nyamuk khususnya pagi, sore dan malam
hari
6. Menggunakan kelambu ketika tidur
85
MALARIA
A. Apakah Malaria Itu?
Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit plasmodium.
B. Apa saja jenis malaria?
Jenis malaria antara lain sebagai berikut:
1. Malaria falsiparum
Malaria falsiparum disebabkan oleh Plasmodium falciparum. Gejala demam
timbul intermiten dan dapat kontinyu. Jenis malaria ini paling sering menjadi
malaria berat yang menyebabkan kematian.
2. Malaria vivaks
Malaria vivaks disebabkan oleh Plasmodium vivax. Gejala demam berulang
dengan interval bebas demam 2 hari. Telah ditemukan juga kasus malaria
berat yang disebabkan oleh Plasmodium vivax.
3. Malaria ovale
Malaria ovale disebabkan oleh Plasmodium ovale. Manifestasi klinis
biasanya bersifat ringan. Pola demam seperti pada malaria vivaks
4. Malaria malariae
Malaria malariae disebabkan oleh Plasmodium malariae. Gejala demam
berulang dengan interval bebas demam 3 hari.
5. Malaria knowlesi
Malaria knowlesi disebabkan oleh Plasmodium knowlesi. Gejala demam
menyerupai malaria falsiparum.
C. Bagaimana tanda gejala Malaria?
Tanda gejala malaria antara lain sebagai berikut:
1.
Demam
Demam periodic yang berkaitan dengan saat pecahnya skizon matang
(sporulasi). Pada malaria tertian (P.vivax dan P.ovale),pematangan skizon
setiap 48 jam maka periodisitas demamnya setiap hari-3, sedangkan malaria
kuartana (P.malariae) pematangannya tiap 72 jam dan periodisitas
86
demamnya tiap 4 hari. Tiap serangan ditansai dengan beberapa serangan
demam periodic. Demam khas malaria terdiri atas 3 stadium, yaitu
menggigil (15 menit- 1 jam), puncak demam(2-6 jam), dan berkeringat
terhadap parasit dalam tubuh dan ada respon imun.
2. Splenomegali
Splenomegali merupakan gejala khas malaria kromik. Limpa mengalami
kongesti, menghitam, dan menjadi keras karena timbunan pigmen eritrosit
parasit dan juga jaringan ikat yag bertambah
3. Anemia
Derajat anemia tergantung pada sepsis penyebab, yang paling berat adalah
anemia karena P.falciparum,. anemia disebabkan oleh penghancuran eritrosit
yang berlebihan
4. Ikterus
Ikterus disebabkan karena hemolisis dan ganguan hepar sehingga penderita
tampak kuning.
D. Apa saja faktor yang meningkatkan risiko individu mengalami malaria?
Faktor yang meningkatkan risiko malaria pada individu antara lain:
1. Cara hidup
Cara hidup sangat berpengaruh terhadap penularan malaria. Misalnya: tidur
tidak memakai kelambu, tidak menggunakan obat anti nyamuk dan senang
berada di luar rumah pada malam hari.
2. Lingkungan
Individu yang tinggal di wilayah pegunungan atau hutan lebih rentan
menderita malaria sebab wilayah tersebut merupakan tempat hidup nyamuk
penyebab malaria. Lingkungan tergenang air juga dapat meningkatkan risiko
malaria pada individu.
3. Pekerjaan
Individu dengan pekerjaan seperti penambang, petani jauh lebih berisiko
terkena malaria dibanding pekerjaan kantoran.
87
E. Bagaimana Pencegahan Malaria?
Pencegahan malaria dapat dilakukan dengan cara :
1. Memberantas nyamuk penyebab malaria
Memberantas
nyamuk
dapat
dilakukan
dengan
menguras
tempat
penampungan air dan mengubur sampah yang dapat menjadi tempat
bersarangnya nyamuk dan menutup genangan air. Melakukan penyemprotan
atau pengasapan untuk membunuh nyamuk. Memelihara ikan pemakan
jentik di kolam penampungan air. Membunuh jentik nyamuk dengan bubuk
abate atau bahan kimia lainnya
2. Mencegah gigitan nyamuk
Memakai anti nyamuk atau obat nyamuk khususnya pagi, sore dan malam
hari. Menggunakan kelambu ketika tidur. Tidak masuk ke hutan atau area
pegunungan tanpa memakai anti nyamuk atau obat anti malaria
88
KANKER SERVIKS
A. Apakah Kanker Serviks Itu?
Kanker adalah pertumbuhan sel yang tidak terkontrol pada bagian tubuh tertentu
(American Cancer Society, 2014). Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan
tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Dalam
perkembangannya, sel-sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya
sehingga dapat menyebabkan kematian. Kanker sering dikenal oleh masyarakat
sebagai tumor, padahal tidak semua tumor adalah kanker. Tumor adalah segala
benjolan tidak normal atau abnormal. Tumor dibagi dalam 2 golongan, yaitu
tumor jinak dan tumor ganas. Kanker adalah istilah umum untuk semua jenis
tumor ganas (Yayasan Kanker Indonesia, 2013). Kanker pada dasarnya dinamai
berdasarkan lokasi tempat sel itu tumbuh. Salah satu jenis kanker yang sering
terjadi pada masyarakat ialah kanker serviks yaitu pertumbuhan sel yang
abnormal yang terjadi pada leher rahim
B. Apa Tanda Gejala Kanker Serviks?
Gejala awal kondisi pra-kanker umumnya ditandai dengan ditemukannya sel-sel
abnormal. Sering kali pula kanker serviks tidak menimbulkan gejala. Namun
bila sel-sel abnormal ini berkembang menjadi kanker serviks barulah muncul
gejala-gejala kanker serviks sebagai berikut :
1. Munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan seksual (contact
bleeding).
2. Perdarahan vagina yang tidak normal, seperti perdarahan di luar siklus
menstruasi, perdarahan di antara periode menstruasi yang regular, periode
menstruasi yang lebih lama dan lebih banyak dari biasanya, dan perdarahan
setelah menopause.
3. Keputihan yang berlebihan dan tidak normal.
4. Penurunan berat badan secara drastis
5. Apabila kanker sudah menyebar ke panggul, maka pasien akan menderita
keluhan nyeri panggul, hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal
89
C. Bagaimana Stadium kanker serviks?
Stadium kanker serviks adalah sebagai berikut:
1. Stadium 0
Karsinoma in situ, karsinoma intraepithelial
2. Stadium 1
Karsinoma masih terbatas di serviks (penyebaran ke korpus uteri diabaikan)
3. Stadium Ia
Invasi kanker ke stroma hanya dapat dikenali secara mikroskopik.
Kedalaman invasi stroma tidak lebih dari 5 mm dan lebarnya tidak lebih dari
7 mm
4. Stadium Ia1
Invasi ke stroma dengan kedalaman tidak lebih dari 3 mm dan lebar tidak
lebih dari 7 mm
5. Stadium Ia2
Invasi ke stroma dengan kedalaman lebih dari 3 mm tapi kurang dari 5 mm
dan lebar tidak lebih dari 7 mm
6. Stadium Ib
Lesi terbatas di serviks atau secara mikroskopis lebih dari Ia
7. Stadium Ib1
Besar lesi secara klinis tidak lebih dari 4 cm
8. Stadium Ib2
Besar lesi secara klinis lebih dari 4 cm
9. Stadium II
Telah melibatkan vagina, tetapi belum sampai 1/3 bawah atau infiltrasi ke
parametrium belum mencapai dinding panggul.
10. Stadium IIa
Telah melibatkan vagina tapi belum melibatkan parametrium
11. Stadium IIb
Infiltrasi ke parametrium, tetapi belum mencapai dinding panggul
90
12. Stadium III
Telah melibatkan 1/3 bawah vagina atau adanya perluasan sampai dinding
panggul. Kasus dengan hidronefrosis atau gangguan fungsi ginjal
dimasukkan dalam stadium ini, kecuali kelainan ginjal dapat dibuktikan oleh
sebab lain
13. Stadium IIIa
Keterlibatan 1/3 bawah vagina dan infiltrasi parametrium belum mencapai
dinding panggul
14. Stadium IIIb
Perluasan sampai dinding panggul atau adanya hidronefrosis atau gangguan
fungsi ginjal
15. Stadium IV
Perluasan ke luar organ reproduksi
16. Stadium IVa
Keterlibatan mukosa kandung kemih atau mukosa rektum
17. Stadium IVb
Metastase jauh atau telah keluar dari rongga panggul
D. Apa saja faktor yang mempengaruhi terjadinya kanker serviks?
Faktor yang mempengaruhi terjadinya kanker serviks antara lain sebagai berikut:
1. Infeksi Human Papilloma Virus (HPV) adalah virus yang tersebar luas
menular melalui hubungan seksual. Infeksi HPV telah diidentifikasi sebagai
faktor resiko yang paling utama untuk kanker serviks. Di antara lebih dari
125 jenis HPV terdapat jenis HPV yang agresif (HPV 16 dan 18) yang dapat
menyebabkan transformasi sel-sel menjadi ganas di serviks
2. Kontrasepsi
Pemakaian kontrasepsi oral dalam waktu lama dari 4 atau 5 tahun dapat
meningkatkan resiko terkena kanker serviks sebesar 1,5-2,5 kali. Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa kontrasepsi oral menyebabkan wanita
sensitive terhadap HPV yang dapat menyebabkan adanya peradangan pada
genitalia sehingga beresiko untuk terjadinya kanker serviks
91
3. Merokok
Wanita yang merokok memiliki resiko dua kali lebih besar terhadap kanker
serviks daripada non-perokok. Bahan-bahan kimia yang ditemukan dalam
rokok setelah terhisap melalui paru-paru dapat terdistribusi luas ke seluruh
tubuh melalui aliran darah. Beberapa senyawa tersebut dapat dijumpai pada
lender serviks wanita yang merokok. Peneliti meyakini bahwa bahan-bahan
kimia tersebut dapat merusak DNA pada sel-sel serviks dan berkontribusi
terhadap berkembangnya kanker serviks
4. Umur
Perempuan yang rawan mengidap kanker serviks adalah mereka yang
berusia 35-50 tahun. Hal ini diduga karena seiring pertambahn usia terjadi
perubahan anatomi (retraksi) dan histology (metaplasia)
5. Usia pertama kali menikah.
Menikah pada usia kurang 20 tahun dianggap terlalu muda untuk melakukan
hubungan seksual dan berisiko terkena kanker leher rahim 10-12 kali lebih
besar daripada mereka yang menikah pada usia > 20 tahun. Hubungan seks
idealnya dilakukan setelah seorang wanita benar-benar matang. Ukuran
kematangan bukan hanya dilihat dari sudah menstruasi atau belum.
Kematangan juga bergantung pada sel-sel mukosa yang terdapat di selaput
kulit bagian dalam rongga tubuh. Umumnya sel-sel mukosa baru matang
setelah wanita berusia 20 tahun ke atas. Jadi, seorang wanita yang menjalin
hubungan seks pada usia remaja, paling rawan bila dilakukan di bawah usia
16 tahun. Hal ini berkaitan dengan kematangan sel-sel mukosa pada serviks.
Pada usia muda, sel-sel mukosa pada serviks belum matang. Artinya, masih
rentan terhadap rangsangan sehingga tidak siap menerima rangsangan dari
luar termasuk zat-zat kimia yang dibawa sperma, karena masih rentan, selsel mukosa bisa berubah sifat menjadi kanker. Sifat sel kanker selalu
berubah setiap saat yaitu mati dan tumbuh lagi. Dengan adanya rangsangan,
sel bisa tumbuh lebih banyak dari sel yang mati, sehingga perubahannya
tidak seimbang lagi. Kelebihan sel ini akhirnya bisa berubah sifat menjadi
91
sel kanker. Lain halnya bila hubungan seks dilakukan pada usia di atas 20
tahun, dimana sel-sel mukosa tidak lagi terlalu rentan terhadap perubahan.
6. Aktifitas seksual
Wanita dengan aktivitas seksual yang tinggi, dan sering berganti-ganti
pasangan. Berganti-ganti pasangan akan memungkinkan tertularnya penyakit
kelamin, salah satunya Human Papilloma Virus (HPV). Virus ini akan
mengubah sel-sel di permukaan mukosa hingga membelah menjadi lebih
banyak sehingga tidak terkendali sehingga menjadi kanker.
7. Paritas (jumlah kelahiran).
Semakin tinggi risiko pada wanita dengan banyak anak, apalagi dengan jarak
persalinan yang terlalu pendek. Dari berbagai literatur yang ada, seorang
perempuan yang sering melahirkan (banyak anak) termasuk golongan risiko
tinggi untuk terkena penyakit kanker leher rahim. Dengan seringnya seorang
ibu melahirkan, maka akan berdampak pada seringnya terjadi perlukaan di
organ reproduksinya yang akhirnya dampak dari luka tersebut akan
memudahkan timbulnya Human Papilloma Virus (HPV) sebagai penyebab
terjadinya penyakit kanker leher rahim.
E. Bagaimana Pencegahan kanker serviks?
Pencegahan kanker serviks dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Pencegahan Primer
Cara-cara pencegahan primer adalah sebagai berikut:
a. Tundalah hubungan seksual sampai usia diatas remaja
b. Batasi jumlah pasangan
c. Menolak berhubungan seksual dengan yang mempunyai banyak
pasangan
d. Menolak berhubungan seksual dengan orang terinfeksi genital
e. Hubungan seksual yang aman
f. Berhenti merokok.
92
2. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder adalah pencegahan yang dilakukan dengan cara uji
pemeriksaan dengan teratur. Hal ini dapat dilakukan pada :
a. Semua wanita usia 18 tahun atau telah melakukan hubungan seksual.
b. Bila telah tiga kali pap smear dan hasilnya normal maka pemeriksaan
akan lebih jarang.
c. Wanita yang telah dilakukan pengangkatan rahim.
d. Wanita yang telah menopause masih dibutuhkan pemeriksaan uji pap.
93
KANKER PAYUDARA
A. Apakah Kanker Payudara itu?
Kanker payudara adalah pertumbuhan sel yang abnormal berupa keganasan yang
terjadi pada payudara. Kanker bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran
susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara. Menurut Depkes RI
(2009) kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran
kelenjar dan jaringan penunjang payudara tidak termasuk kulit
B. Apa saja jenis kanker payudara?
Berdasarkan gambaran histologis, WHO membuat klasifikasi kanker payudara
sebagai berikut.
1. Kanker Payudara Non Invasif
a. Karsinoma intraduktus non invasive
Karsinoma intraduktus adalah karsinoma yang mengenai duktus disertai
infiltrasi jaringan stroma sekitar. Terdapat 5 subtipe dari karsinoma
intraduktus, yaitu : komedokarsinoma, solid, kribriformis, papiler, dan
mikrokapiler.
Komedokarsinoma
ditandai
dengan
sel-sel
yang
berproliferasi cepat dan memiliki derajat keganasan tinggi. Karsinoma
jenis ini dapat meluas ke duktus ekskretorius utama, kemudian
menginfiltrasi papilla dan areola, sehingga dapat menyebabkan penyakit
Paget pada payudara.
b. Karsinoma lobular insitu
Karsinoma ini ditandai dengan pelebaran satu atau lebih duktus terminal
dan atau tubulus, tanpa disertai infiltrasi ke dalam stroma. Sel-sel
berukuran lebih besar dari normal, inti bulat kecil dan jarang disertai
mitosis.
2. Kanker Payudara Invasif
a. Karsinoma duktus invasive
Karsinoma jenis ini merupakan bentuk paling umum dari kanker
payudara. Karsinoma duktus infiltratif merupakan 65-80% dari
karsinoma payudara. Secara histologis, jaringan ikat padat tersebar
94
berbentuk sarang. Sel berbentuk bulat sampai poligonal, bentuk inti kecil
dengan sedikit gambaran mitosis. Pada tepi tumor, tampak sel kanker
mengadakan infiltrasi ke jaringan sekitar seperti sarang, kawat atau
seperti kelenjar. Jenis ini disebut juga sebagai infiltrating ductus
carcinoma not otherrwiser spercifierd (NOS), scirrhous carcinoma,
infiltrating carcinoma, atau carcinoma simplex.
b. Karsinoma lobular invasive
Jenis ini merupakan karsinoma infiltratif yang tersusun atas sel-sel
berukuran kecil dan seragam dengan sedikit pleimorfisme. Karsinoma
lobular invasive biasanya memiliki tingkat mitosis rendah. Sel infiltratif
biasanya tersusun konsentris disekitar duktus berbentuk seperti target.
Sel tumor dapat berbentuk signet-ring, tubuloalveolar, atau solid.
c. Karsinoma musinosum
Pada karsinoma musinosum ini didapatkan sejumlah besar mucus intra
dan ekstraseluler yang dapat dilihat secara makroskopis maupun
mikroskopis. Secara histologis, terdapat 3 bentuk sel kanker. Bentuk
pertama, sel tampak seperti pulau-pulau kecil yang mengambang dalam
cairan musin basofilik. Bentuk kedua, sel tumbuh dalam susunan
kelenjar berbatas jelas dan lumennya mengandung musin. Bentuk ketiga
terdiri dari susunan jaringan yang tidak teratur berisi sel tumor tanpa
diferensiasi, sebagian besar sel berbentuk signet-ring.
d. Karsinoma meduler
Sel berukuran besar berbentuk polygonal/lonjong dengan batas
sitoplasma tidak jelas. Diferensiasi dari jenis ini buruk, tetapi memiliki
prognosis lebih baik daripada karsinoma duktus infiltratif. Biasanya
terdapat infiltrasi limfosit yang nyata dalam jumlah sedang diantara sel
kanker, terutama dibagian tepi jaringan kanker.
e. Karsinoma papiler invasive
Komponen invasif dari jenis karsinoma ini berbentuk papiler.
95
f. Karsinoma tubuler
Pada karsinoma tubuler, bentuk sel teratur dan tersusun secara tubuler
selapis, dikelilingi oleh stroma fibrous. Jenis ini merupakan karsinoma
dengan diferensiasi tinggi.
g. Karsinoma adenokistik
Jenis ini merupakan karsinoma invasif dengan karakteristik sel yang
berbentuk kribriformis. Sangat jarang ditemukan pada payudara.
h. Karsinoma apokrin
Karsinoma ini didominasi dengan sel yang memiliki sitoplasma
eosinofilik,
sehingga
menyerupai
sel
apokrin
yang mengalami
metaplasia. Bentuk karsinoma apokrin dapat ditemukan juga pada jenis
karsinoma payudara yang lain.
C. Bagaimanakah tanda gejala kanker payudara?
Tanda gejala awal berupa sebuah benjolan yang biasanya dirasakan berbeda dari
jaringan payudara di sekitarnya, tidak menimbulkan nyeri dan biasanya
memiliki pinggiran yang tidak teratur. Pada stadium awal, jika didorong oleh jari
tangan, benjolan bisa digerakkan dengan mudah di bawah kulit. Pada stadium
lanjut, benjolan biasanya melekat pada dinding dada atau kulit di sekitarnya.
Pada kanker stadium lanjut, bisa terbentuk benjolan yang membengkak atau
borok di kulit payudara. Kadang kulit diatas benjolan mengkerut dan tampak
seperti kulit jeruk. Tanda gejala lainnya yang mungkin ditemukan:
1. Benjolan atau massa di ketiak
2. Perubahan ukuran atau bentuk payudara
3. Keluar cairan yang abnormal dari puting susu (biasanya berdarah atau
berwarna kuning sampai hijau, mungkin juga bernanah)
4. Perubahan pada warna atau tekstur kulit pada payudara, puting susu maupun
areola (daerah berwana coklat tua di sekeliling puting susu)
5. Payudara tampak kemerahan
6. Kulit di sekitar puting susu bersisik
7. Puting susu tertarik ke dalam atau terasa gatal
96
8. Nyeri payudara atau pembengkakan salah satu payudara .
Penentuan ukuran dan penyebaran tumor berdasarkan 3 kategori yaitu tumor size
(T), regional limpho nodus (N) dan metastase jauh (M). Berikut ini
penjelasannya:
1. Tumor Size ( T )
a. Tx : Tak ada tumor
b. To : Tak dapat ditunjukkan adanya tumor primer
c. T1 : Tumor dengan diameter, kurang dari 2 cm
d. T2 : Tumor dengan diameter 2-5 cm
e. T3 : Tumor dengan diameter lebih dari 5 cm
f. T4 : Tumor tanpa memandang ukurannya telah menunjukkan perluasan
secara langsung ke dinding thorak atau kulit.
2. Regional Limpho Nodus ( N )
a. Nx : Kelenjar ketiak tak teraba
b. No : Tak ada metastase kelenjar ketiak homolateral
c. N1 : Mestastase ke kelenjar ketiak homolateral tapi masih bisa digerakan
d.
N2 : Mestastase ke kelenjar ketiak hormonal, melekat terfiksasi satu
sama lain atau jaringan sekitarnya
e. N3 : Mestastase ke kelenjar homolateral supraklavikuler atau
infraklavikuler atau edema lengan.
3. Mestastase Jauh ( M )
a. Mo: Tak ada mestastasee jauh
b. M1: Mestastase jauh termasuk perluasan ke dalam kulit di luar payudara.
D. Bagaimana Stadium Kanker Payudara?
Kanker payudara terdiri atas stadium sebagai berikut:
1. Stadium I (stadium dini)
Besarnya tumor tidak lebih dari 2-2,25 cm, dan tidak terdapat penyebaran
(metastasis) pada kelenjar getah bening ketiak. Pada stadium ini
kemungkinan kesembuhan sempurna adalah 70%. Pemeriksaan ada atau
97
tidaknya metastasis ke bagian tubuh yang lain harus dilakukan di
laboratorium.
2. Stadium II
Tumor sudah lebih dari 2,25 cm dan sudah terjadi mestastasis pada kelenjar
getah bening di ketiak. Kemungkinan untuk sembuh pada stadium ini hanya
30-40 % tergantung pada luasnya penyebaran sel kanker. Tindakan operasi
biasanya dilakukan pada sadium I dan II untuk mengangkat sel-sel kanker
yang ada pada seluruh bagian penyebaran dan setelah operasi dilakukan
penyinaran untuk memastikan tidak adanya sel-sel kanker yang tertinggal.
3. Stadium III
Tumor sudah cukup besar 3-5 cm, sel kanker hampir menyebar keseluruh
tubuh, dan kemungkinan untuk sembuh tinggal sedikit. Biasanya pengobatan
hanya dilakukan penyinaran dan kemoterapi (pemberian obat yang dapat
membunuh sel kanker). Kadang-kadang juga dilakukan operasi untuk
mengangkat payudara bagian yang parah. Benjolan sudah menonjol ke
permukaan kulit dan pecah/berdarah.
4. Stadium IV
Tumor
sudah
berukuran
besar
>5
cm,
sel
kanker
telah
menyebar/bermestastase ke seluruh organ tubuh, dan biasanya penderita
mulai lemah. Pengobatan payudara sudah tidak ada artinya lagi. Biasanya
pengobatan dilakukan dengan terapi hormonal dengan syarat Estrogen
Reseptor (ER) atau Progesteron Reseptor (PR) positif karena penderita
terlalu lemah dengan syarat mempertimbangkan kemoterapi yang sudah
didapat sebelumnya
E. Apa saja faktor yang meningkatkan risiko kanker payudara?
Faktor-faktor yang meningkatkan risiko kanker payudara diantaranya adalah:
1. Umur
Wanita yang berumur lebih dari 40 tahun mempuyai risiko kanker payudara
lebih besar dibandingkan umur kurang dari 40 tahun. Hal ini di karenakan
pada umur ini kebanyakan wanita melakukan mamografi pada program
98
pemeriksaan payudara setempat. Banyak kasus kanker payudara yang
ditemukan terjadi pada wanita berumur antara 40-64 tahun.
2. Jenis Kelamin
Jenis kelamin berpengaruh untuk terjadinya kanker payudara, wanita
mempunyai risiko lebih tinggi dibandingkan pria. Menurut penelitian di
Inggris 99% dari semua kasus kanker payudara terjadi pada wanita dan pada
pria hanya 1% saja
3. Umur Menarche
Pada wanita yang riwayat menarchenya lambat insedensinya lebih rendah
akan tetapi menarche awal (dibawah 12 tahun) termasuk dalam faktor risiko
terjadinya kanker payudara
4. Umur Menopause
Wanita yang umur menopausnya terlambat atau lebih dari 50 tahun
mempuyai resiko terkena kanker payudara lebih besrar dibandingkan wanita
yang umur menopausnya normal yaitu umur kurang dari 50 tahun
5. Riwayat keluarga dengan kanker payudara (genetik)
Risiko terkena kanker payudara meningkat pada wanita yang mempunyai ibu
atau saudara perempuan yang terkena kanker payudara. Semua saudara dari
penderita kanker payudara memiliki peningkatan risiko mengalami kanker
payudara
6. Pemakaian pil KB atau terapi sulih estrogen.
Pil KB bisa sedikit meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara, yang
tergantung kepada usia, lamanya pemakaian dan faktor lainnya. Belum
diketahui berapa lama efek pil akan tetap ada setelah pemakaian pil
dihentikan. Terapi sulih estrogen yang dijalani selama lebih dari 5 tahun
tampaknya juga sedikit meningkatkan resiko kanker payudara dan resikonya
meningkat jika pemakaiannya lebih lama.
7. Penyinaran.
Pemaparan terhadap penyinaran (terutama penyinaran pada dada), pada masa
kanakkanak bisa meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara.
99
F. Bagaimana Pencegahan Kanker Payudara?
Pencegahan kanker payudara antara lain sebagai berikut:
1. Menghindari terapi hormon
Kombinasi terapi hormon estrogen dan progestin dapat meningkatkan risiko
terkena kanker pada payudara, disarankan tidak mengambil terapi hormon
lebih dari 5 tahun
2. Hindari konsumsi pil KB
Konsumsi pil KB tentu memiliki potensi manfaat dan risiko yang masingmasing harus di waspadai terjadi pada tubuh kita. Beberapa pil KB memiliki
kandungan estrogen yang menjadi pemicu terjadinya kanker payudara. Studi
telah menunjukkan bahwa perempuan yang mengkonsumsi pil KB memiliki
risiko lebih tinggi di bandingkan dengan wanita yang tidak mengkonsumsi.
Risiko ini akan hilang seiring dengan dihentikan penggunaannya.
3. Hindari Radiasi
Ada berbagai jenis radiasi yang mungkin anda dapatkan, terutama pada saat
pemeriksaan medis, seperti CT Scan, pemeriksaan MRI, dan rontgen.
Sejumlah studi menemukan bahwa risiko tertinggi terkena kanker payudara
yang disebabkan oleh radiasi adalah pada saat pubertas dimana payudara
mulai terbentuk. Selain itu risiko ini juga meningkat jika radiasi sinar X
dilakukan di dada pada saat orang tersebut berusia 20 tahun ke bawah.
4. Menghindari perilaku merokok sebab zat yang terkandung dalam rokok
mengandung karsinogen atau zat yang memicu kanker.
5. Menghindari polusi atau radikal bebas sebab radikal bebas juga dapat
menjadi penyebab kanker.
6. Mengonsumsi makanan yang dapat mencegah kanker seperti buah sirsak
7. Screening Payudara Jika Usia Sudah > 50 Tahun
Fakta di lapangan telah menunjukkan bahwa wanita yang berusia di atas 50
tahun mengalami tingkat risiko yang lebih tinggi. Untuk itu Screening atau
pemeriksaan yang lebih rutin jika anda telah berusia di atas 50 tahun akan
sangat bermanfaat untuk menghindari terkena jenis kanker berbahaya ini.
100
KANKER PARU
A. Apakah kanker paru itu?
Kanker paru-paru merupakan penyakit dengan ciri khas adanya pertumbuhan sel
yang tidak terkontrol pada jaringan paru-paru. Bila tidak dirawat, pertumbuhan
sel ini dapat menyebar ke luar dari paru-paru melalui suatu proses yang disebut
metastasis ke jaringan yang terdekat atau bagian tubuh yang lainnya.
B. Apa saja klasifikasi kanker paru?
1. Kanker Paru-paru Non-Sel Kecil (NSCLC)
NSCLC merupakan tipe paling umum dari kanker paru-paru, dan tidak
seagresif dibandingkan dengan SCLC. NSCLC cenderung tumbuh dan
menyebar lebih lambat. Bila didiagnosa secara dini, pembedahan dan/atau
radioterapi, kemoterapi, dapat memberikan harapan akan kesembuhan.
2. Kanker Paru-paru sel kecil (SCLC)
SCLC merupakan kanker yang memiliki tingkat pertumbuhan pesat dan
menyebar cepat ke pembuluh darah menuju anggota tubuh lainnya.
Seringkali, kanker ini dikategorikan sebagai penyakit kompleks saat
terdiagnosa. Kanker ini biasanya diobati melalui kemoterapi dan bukan
melalui prosedur pembedahan.
C. Apa tanda gejala kanker paru?
Menurut Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (2003) gambaran klinik penyakit
kanker paru tidak banyak berbeda dari penyakit paru lainnya, terdiri dari keluhan
subyektif dan gejala obyektif. Dari anamnesis akan didapat keluhan utama dan
perjalanan penyakit, serta faktor–faktor lain yang sering sangat membantu
tegaknya diagnosis. Keluhan utama dapat berupa :
1. Batuk-batuk dengan atau tanpa dahak (dahak putih, dapat juga purulen)
2. Batuk darah
3. Sesak napas
4. Suara serak
5. Sakit dada
101
6.
Sulit atau sakit menelan
7.
Benjolan di pangkal leher
8. Sembab muka dan leher, kadang-kadang disertai sembab lengan dengan rasa
nyeri yang hebat
Tidak jarang yang pertama terlihat adalah gejala atau keluhan akibat metastasis
di luar paru, seperti kelainan yang timbul karena kompresi hebat di otak,
pembesaran hepar atau patah tulang kaki. Gejala dan keluhan yang tidak khas
seperti :
1. Berat badan berkurang
2. Nafsu makan hilang
3. Demam hilang timbul
4. Sindrom paraneoplastik seperti hypertrophic pulmonary osteoartheopathy,
trombosis vena perifer dan neuropatia.
D. Bagaimana Stadium Klinis Kanker Paru?
1. Tahapan Kanker Paru-paru Sel Kecil
Kanker paru-paru sel kecil terdiri dari 2 tahap:
a. Tahap terbatas: Kanker ditemukan hanya pada satu sisi paru-paru dan
jaringan terdekatnya.
b. Tahap ekstensif: Kanker ditemukan pada jaringan dada diluar paru-paru
dimana tempat awal persebaran. Atau kanker ditemukan di organ yang
cukup jauh.
2. Tahapan Kanker Paru-paru Non-Sel Kecil
a. Tahap Okultisme: Sel Kanker paru-paru ditemukan pada dahak atau
sampel air yang diperoleh dari bronkoskopi namun tumornya sendiri
tidak dapat terlihat di dalam paru-paru.
b. Stadium 0: Sel kanker ditemukan hanya di dalam lapisan paru-paru
terdalam. Tumor belum berkembang menembus lapisan ini. Tumor tahap
0 disebut juga carcinoma in situ. Tumor yang ada bukan merupakan
kanker invasif.
102
c. Stadium I: Sel kanker terbatas pada area paru-paru saja. Jaringan
disekitar paru-paru tetap normal.
d. Stadium II: Kanker telah menyebar hingga kelenjar getah bening,
dinding dada, diafragma, lapisan paru-paru, atau lapisan luar yang
mengelilingi jantung.
e. Stadium III: Kanker telah menyebar hingga kelenjar getah bening pada
area dada antara jantung dan paru-paru. Saluran darah pada area ini
kemungkinan juga terinfeksi. Kemungkinan kanker juga sudah menyebar
ke bagian leher bawah.
f. Stadium IV: Kanker telah menyebar hingga ke sisi paru-paru lainnya
atau bagian tubuh yang lain dan tidak dapat diangkat melalui
pembedahan
E. Apa saja faktor yang meningkatkan risiko kanker paru?
Faktor yang meningkatkan risiko kanker paru antara lain sebagai berikut:
1. Merokok
Rokok mengandung lebih dari 4000 bahan kimia, diantaranya telah
diidentifikasi dapat menyebabkan kanker. Kejadian kanker paru pada
perokok dipengaruhi oleh usia mulai merokok, jumlah batang rokok yang
diisap setiap hari, lamanya kebiasaan merokok, dan lamanya berhenti
merokok.
2. Polusi udara
Kematian akibat kanker paru juga berkaitan dengan polusi udara, tetapi
pengaruhnya kecil bila dibandingkan dengan merokok kretek. Kematian
akibat kanker paru jumlahnya dua kali lebih banyak di daerah perkotaan
dibandingkan dengan daerah pedesaan. Bukti statistik juga menyatakan
bahwa penyakit ini lebih sering ditemukan pada masyarakat dengan kelas
tingkat sosial ekonomi yang paling rendah dan berkurang pada mereka
dengan kelas yang lebih tinggi. Hal ini, sebagian dapat dijelaskan dari
kenyataan bahwa kelompok sosial ekonomi yang lebih rendah cenderung
103
hidup lebih dekat dengan tempat pekerjaan mereka, tempat udara
kemungkinan besar lebih tercemar oleh polusi.
3. Paparan zat karsinogen
Beberapa zat karsinogen seperti asbestos, uranium, radon, arsen, kromium,
nikel, polisiklik hidrokarbon, dan vinil klorida dapat menyebabkan kanker
paru. Risiko kanker paru di antara pekerja yang menangani asbes kira-kira
sepuluh kali lebih besar daripada masyarakat umum. Risiko kanker paru baik
akibat kontak dengan asbes maupun uranium meningkat kalau orang tersebut
juga merokok.
4. Genetik
Terdapat bukti bahwa anggota keluarga pasien kanker paru berisiko lebih
besar terkena penyakit ini. Penelitian sitogenik dan genetik molekuler
memperlihatkan bahwa mutasi pada protoonkogen dan gen-gen penekan
tumor memiliki arti penting dalam timbul dan berkembangnya kanker paru.
5. Penyakit paru
Penyakit paru seperti tuberkulosis dan penyakit paru obstruktif kronik juga
dapat menjadi risiko kanker paru. Seseorang dengan penyakit paru obstruktif
kronik berisiko empat sampai enam kali lebih besar terkena kanker paru
ketika efek dari merokok dihilangkan.
6. Pekerjaan
Jenis pekerjaan yang berisiko kanker seperti pekerja konstruksi bangunan.
Pekerja yang menghirup debu di pembongkaran atau gedung yang sedang
direnovasi berisiko terkena kanker paru-paru. Pekerja industry seperti
penambang dan sebagainya juga rentan terhadap debu dan asap yang
mempengaruhi terjadinya kanker paru
F. Bagaimana pencegahan kanker paru?
Pencegahan kanker paru dapat dilakukan dengan cara menghindari perilaku
rokok, menghindari paparan zat yang bersifat karsinogen. Memakai masker pada
tempat yang terdapat polusi dan menghindari pekerjaan yang berisiko memicu
terjadinya kanker paru.
104
FILARIASIS
A. Apakah Filariasis Itu?
Filariasis atau elephantiasis atau penyakit kaki gajah adalah penyakit yang
disebabkan infeksi cacing filaria yang ditularkan melalui gigitan nyamuk.
Penyakit kaki gajah terutama disebabkan karena adanya cacing dewasa yang
hidup di saluran getah bening. Cacing tersebut akan merusak saluran getah
bening yang mengakibatkan cairan getah bening tidak dapat tersalurkan dengan
baik sehingga menyebabkan pembengkakan pada tungkai dan lengan. Cacing
dewasa mampu bertahan hidup selama 5-7 tahun di dalam kelenjar getah bening.
B. Apa penyebab Filariasis ?
Filariasis disebabkan oleh infeksi cacing filaria yang hidup di saluran dan
kelenjar getah bening. Anak cacing yang disebut mikrofilaria, hidup dalam
darah. Mikrofilaria ditemukan dalam darah tepi pada malam hari. Filariasis di
Indonesia disebabkan oleh tiga spesies cacing filaria yaitu:
1. Wuchereria bancrofti
2. Brugia malayi
3. Brugia timori
C. Apa saja tanda gejala filariasis ?
Tanda gejala filariasis antara lain adalah :
1. Demam
Gejala awal (akut) ditandai dengan demam berulang 1-2 kali atau lebih
setiap bulan selama 3-4 hari dan hilang apabila beristirhat dan akan muncul
lagi apabila beraktifitas berat
2. Limfedema
Pada infeksi Wuchereria brancofti terjadi pembengkakan seluruh kaki,
seluruh lengan, skrotum, penis, vulva, vagina, dan payudara, sedangkan pada
infeksi Brugia, terjadi pembengkakan kaki di bawah lutut, lengan di bawah
siku dimana siku dan lutut masih normal
.
105
3. Lymph Scrotum
Lymph Scrotum
adalah pelebaran saluran limfe superfisial pada kulit
skrotum, kadang-kadang pada kulit penis, sehingga saluran limfe tersebut
mudah pecah dan cairan limfe mengalir keluar dan membasahi pakaian.
Ditemukan juga lepuh (vesicles) besar dan kecil pada kulit, yang dapat pecah
dan membasahi pakaian, ini mempunyai risiko tinggi terjadinya infeksi
ulang oleh bakteri dan jamur, serangan akut berulang dan dapat berkembang
menjadi limfedema skrotum. Ukuran skrotum kadang-kadang normal
kadang-kadang sangat besar.
4. Kiluria
Kiluria adalah kebocoran atau pecahnya saluran limfe dan pembuluh darah
di ginjal (pelvis renal) oleh cacing filaria dewasa spesies Wuchereria
brancofti, sehingga cairan limfe dan darah masuk ke dalam saluran kemih.
Gejala yang timbul adalah air kencing seperti susu, karena air kencing
banyak mengandung lemak dan kadang-kadang disertai darah (haematuria),
sukar kencing, kelelahan tubuh, kehilangan berat badan.
5. Hidrokel
Hidrokel adalah pembengkakan kantung buah pelir karena terkumpulnya
cairan limfe di dalam tunica vaginalis testis. Hidrokel dapat terjadi pada satu
atau dua kantung buah zakar.
D. Bagaimana Pencegahan Filariasis?
Menurut Depkes RI (2005), tindakan pencegahan dan pemberantasan filariasis
yang dapat dilakukan adalah:
1. Melaporkan ke Puskesmas bila menemukan warga desa dengan pembesaran
kaki, tangan, kantong buah zakar, atau payudara.
2. Ikut serta dalam pemeriksaan darah jari yang dilakukan pada malam hari
oleh petugas kesehatan.
3. Minum obat anti filariasis yang diberikan oleh petugas kesehatan.
4. Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan agar bebas dari nyamuk penular.
106
5. Menjaga diri dari gigitan nyamuk misalnya dengan menggunakan kelambu
pada saat tidur, memakai anti nyamuk dan lain lain
107
KUSTA
A. Apakah Kusta Itu?
Penyakit kusta (Morbus hansen) adalah suatu penyakit infeksi menahun akibat
bakteri tahan asam yaitu Mycobacterium leprae yang secara primer menyerang
saraf tepi dan secara sekunder menyerang kulit serta organ lainnya (WHO, 2016)
B. Apa Penyebab Kusta?
Penyebab munculn yapenyakit kusta adalah bakteri Mycobacterium leprae yang
ditemukan pertama kalioleh G. H. Armauer Hansen pada tahun 1873. Bakteri ini
masuk ke dalam tubuh manusia melalui luka pada permukaan kulit atau bisa
juga melalui droplet yang dihembuskan dari saluran pernafasan
C. Apa saja tanda gejala kusta?
Tanda gejala penyakit kusta antara lain :
1. Adanya bercak pada kulit yang mengalami mati rasa; bercak dapat berwarna
putih (hypopigmentasi) atau berwarna merah (erithematous), penebalan kulit
(plakinfiltrate) atau berupa nodul-nodul. Mati rasa dapat terjadi terhadap rasa
raba, suhu, dan sakit yang terjadi secara total atau sebagian;
2. Penebalan pada saraf tepi yang disertai dengan rasa nyeri dan gangguan pada
fungsi saraf yang terkena. Saraf sensorik mengalami mati rasa, saraf motorik
mengalami kelemahan otot (parese) dan kelumpuhan (paralisis), dan
gangguan pada saraf otonom berupa kulit kering dan retak-retak.
3. Alis rambut mengalami kerontokan
4. Muka mengalami benjolan-benjolan dan tegang, biasa disebut dengan facies
leomina (muka singa)
5. Biasanya penderita mengalami demam dari derajat rendah hingga menggigil,
nafsu makan menurun, mual dan kadang-kadang diikuti dengan muntah.
Penderita kusta juga mengalami sakit kepala, kemerahan pada testis, radang
pada pleura, radang pada ginjal, terkadang disertai penurunan fungsi ginjal,
pembesaran hati dan empedu, serta radang pada serabut saraf.
108
D. Bagaimana pencegahan kusta?
Cara mencegah kusta antara lain sebagai berikut :
1. Meningkatkan kebersihan diri dan kebersihan lingkungan
2. Meningkatkan atau menjaga daya tahan tubuh, dengan cara berolahraga dan
meningkatkan pemenuhan nutrisi.
3. Tidak bertukar pakaian dengan penderita, karena basil bakteri juga terdapat
pada kelenjar keringat
4. Memisahkan alat-alat makan dan kamar mandi penderita kusta
5. Untuk penderita kusta, usahakan tidak meludah sembarangan, karena basil
bakteri masih dapat hidup beberapa hari dalam droplet
6. Isolasi pada penderita kusta yang belum mendapatkan pengobatan. Untuk
penderita
yang
sudah
mendapatkan
pengobatan
tidak
menularkan
penyakitnya pada orang lain.
7. Melakukan vaksinasi BCG pada kontak serumah dengan penderita kusta.
109
SUMBER PUSTAKA
American Cancer Society (2014). The History of Cancer. www.cancer.net
Anonim. (2014). 6 Faktor Penyebab Asma Paling Utama .http//www. halosehat.com
Anonim (2004)Obesitas Penyebab Diabetes Tipe 2 http://www.menshealth.co.id
Anonim (2014) 16 Ciri Ciri Gagal Ginjal Awal Akut Kronis. http://halosehat.com
Anonim (2014) 37 Ciri-Ciri Penyakit Ginjal : Tidak Akan Meleset. http://halosehat.com
Anonim
(2014) 25 Penyebab
http://halosehat.com
Anemia
Gejala
Dan
Cara
Mengatasinya
AN Uyung Pramudiarja (2012) TBC 9 Kali Lebih Mudah Menular Jika Ada yang
Merokok di Rumah. http://health.detik.com/read/2012/03/
Barnard S. (2003) Classification of Cataract. www.barnardlevit.co.uk
Binfar Depkes RI. (2007). Buku saku Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Asma.
Jakarta: Binfar Depkes RI
Centers for Disease Control and Prevention (2008). 4 Steps to control Your diabetes for
life. www.cdc. gov
Centers for Disease Control and Prevention (2014). Know the Signs and Symptoms of a
Heart Attack. www.cdc. Gov
Cunha. JP. (2014). Rheumatoid Arthritis. www.medicinenet.com
Dep Kes RI (2005) Pedoman penatalaksanaan kasus klinis fialariasis, Direktorat
Jenderal PP & PL, Jakarta
Depkes RI(2006) Glosarium data dan informasi kesehatan. http//www.depkes.go.id
Depkes RI (2006) Pedoman Pengendalian Demam Tipoid. http//www.depkes.go.id
Depkes RI (2008) pedoman teknis penemuan dan tatalaksana diabetes mellitus.
http//www.depkes.go.id
Depkes RI (2009) Buku Saku Pencegahan Kanker Leher Rahim dan kanker payudara.
http//www.depkes.go.id
Depkes RI (2010) Rencana Nasional Program Akselerasi Eliminasi Filariasis di
Indonesia. http//www.depkes.go.id
Hasibuan
KT (2012) Tinjauan
repository.usu.ac.id
pustaka
Demam
Berdarah
Dengue.
http//
Ikatan Dokter Anak Indonesia (2012). Konsensus Tata Laksana Sindrom Nefrotik
Idiopatik Pada Anak. Edisi kedua. Cetakan kedua. www.idai.or.id
Kementerian Kesehatan RI. (2009). Buku Saku Kader Penanggulangan TB.
http//www.depkes.go.id
Kementerian Kesehatan RI. (2012) Pedoman pengendalian infeksi saluran pernapasan
akut. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Kementerian Kesehatan RI. (2012). Modul tatalaksana standar pneumonia. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI
Kemenkes RI (2013) Buku Saku Pengendalian Demam Berdarah Dengue untuk
pengelola program DBD Puskesmas. http//depkes.go.id
Kidney Disease Outcomes Quality Initiative (2000). Clinical Practice Guidelines for
Chronic Kidney Disease: Evaluation, Classification, and Stratification.
www2.kidney.org
Mia
(2014) ciri-ciri orang kena-rematik penyakit
http://health.liputan6.com/read/604540/
si
perongrong
sendi
National Heart, Lung, and Blood Institute National High Blood Pressure Education
Program (2013) The “Eighth Report of the Joint National Committee on
Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure.
www.nhlbi.nih.gov
NYHA Functional Classification for Congestive Heart Failure Cardiovascular Major
Risk Factors
Robinson.
J. (2014) Gastritis: Symptoms,
http://www.webmd.com
Causes,
Treatments,
and
More.
Vera Farah Bararah (2010) Kenapa Penderita Diabetes Sering Pipis dan Haus?.
http://health.detik.com
WHO (2000) The global burden of cerebrovascular disease http://www.who.int
WHO (2000) The global burden of rheumatoid arthritis in the year 2000.
http://www.who.int
WHO (2003) Background document: The diagnosis, treatment and prevention of
typhoid fever. http://www.who.int
WHO (2013) Tuberculosis. http://www.who.int/topics/tuberculosis/en/
WHO (2016) Leprosy: the disease. http://www.who.int/lep/leprosy/en/
Yayasan Kanker Indonesia (2013) Tentang Kanker. http://yayasankankerindonesia.org
Yayasan
Stroke Indonesia (2012)
http://www.yastroki.or.id
Pengetahuan
sekilas
tentang
stroke
TENTANG PENULIS
Ali Wardana, S.Kep., M.M. lahir di Kota Baru Provinsi
Kalimantan Selatan pada tanggal 09 Desember 1986. Pada
tahun 2012 telah menyelesaikan pendidikan Sarjana
Keperawatan
di
Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan
Muhammadiyah Banjarmasin yang sekarang berubah status
menjadi Universitas Muhammadiyah Banjarmasin. Pada tahun
2016 berhasil menyelesaikan pendidikan Magister Manajemen
pada konsentrasi manajemen kesehatan di Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Indonesia Banjarmasin dan aktif memberikan
bimbingan riset pada mahasiswa serta aktif menulis hingga
sekarang
Download