VI. KARAKTERISASI GENOTIP (Elektroforesis gel dari PCR-amplified 16S rRNA ) Tujuan Praktikum 1. Melakukan identifikasi produk PCR yaitu gen 16S rRNA (PCRamplified 16S rRNA) dari spesies bakteri menggunakan elektroforesis gel agarose. 2. Memahami konsep dan menguasai cara melakukan elektroforesis gel agarose. Teori Ringkas Metode molekuler yang paling sering digunakan untuk identifikasi prokariot adalah analisis gen 16S rRNA karena gen ini mempunyai sifat lestari (conserved). Gen ini tidak mengkode protein tetapi merupakan bagian RNA struktural dari ribosom (for a structural RNA part of the ribosome). Karena ribosom berperan penting dalam sintesis protein, maka gen ini selalu ada dan dimiliki oleh prokariot, dan sangat lestari serta hampir tidak pernah ditransfer secara horisontal, sehingga menyebabkan gen 16S rRNA ini sangat ideal untuk rekontruksii pohon filogenetika dan identifikasi prokariot. Disisi lain, region/daerah yang sangat lestari pada sikuen gen ribosomal RNA ini akan sangat bermanfaat dan dapat membantu kita dalam menciptakan/membuat primer-primer universal untuk tujuan mengamplifikasi gen dari DNA yang diekstrak langsung dari sampel lingkungan. Agarose adalah polimer linier yang tersusun dari residu D-galaktose dan L-galaktose. Agarose ini tersedia secara komersial dan diproduksi oleh bermacam-macam perusahan. Kualitas agarose ini bermacam-macam (dari kualitas rendah sampai kualitas tinggi) dan kualitas agarose ini sangat berpengaruh pada suhu ”melting/gelling” larutan agarose, migrasi DNA, dan kemampuan DNA untuk didapatkan kembali dari gel. Laju migrasi DNA melalui gel agarose tergantung pada: ukuran (size) molekul DNA, konsentrasi agarose, bentuk DNA, tegangan volt, jenis agarose, dan buffer elektroforesis. Tabel 1. Rentang pemisahan fragmen DNA melalui bermacam-macam agarose Rentang ukuran fragmen DNA melalui bermacam-macam agarose Agarose (%) 0.3 0.5 0.8 1 1.2 1.5 2 3 4 6 Agarose “Standard” 700 bp - 25 kb 500 bp - 15 kb 250 bp - 12 kb 150 bp - 6 kb 80 bp - 4 kb Agarose “High gel strength” 800 bp - 10 kb 400 bp - 8 kb 300 bp - 7 kb 200 bp - 4 kb 100 bp - 3 kb Agarose “Low gelling/melting temperature” 800 bp - 10 kb 400 bp - 8 kb 300 bp - 7 kb 200 bp - 4 kb 100 bp - 3 kb 500 bp - 1 kb Agarose “Low gelling/melting temperature and low viscocity” 500 bp - 1 kb 100 bp - 500 bp 10 bp - 100 bp Bahan dan alat - PCR-amplified 16S rRNA dari spesies bakteri - Pipet eppendoff 0.5-10 uL - Tip kuning (2 uL) dan tip putih (2 uL) - Chamber elektroforesis dan asesorisnya - Baskom untuk es dan es - Tube eppendoff (1.5 mL) - Parafilm - TAE (Tris-acetate and EDTA) 1X - 100 mL Gel Agarose 1% - 10X loading buffer - 5 ug/mL ethidium bromide - Marker (1 kb DNA Ladder atau 100 bp DNA Ladder) PROSEDUR PRAKTIKUM: 1. Cairkan gel agarose 1% menggunakan microwave 2. Tuangkan gel agarose 1% yang telah cair secukupnya (jangan terlalu tebal, kira-kira 0.5 cm) pada tray elektroforesis yang telah disediakan dimana telah diletakkan ”comb” yang mempunyai 14 sumur. 3. Biarkan gel agarose tersolidifikasi (30 menit) 4. Potong parafilm secukupnya dan load 4 uL produk PCR dan 2 uL 10X loading buffer pada parafilm tersebut untuk setiap produk PCR dari setiap spesies bakteri. 2 5. Letakkan gel agarose tersolidifikasi pada chamber elektroforesis dan tuang TAE (Tris-acetate and EDTA) 1X secukupnya sampai menutupi gel agorose tersebut. 6. Load 6 uL campuran produk PCR+10X loading buffer dari masingmasing sampel produk PCR menggunakan pipet pada tiap sumur di gel agarose 7. Setelah semua sampel produk PCR selesai di-load, run elektroforesis gel agarose pada 75 – 100 Voltage selama 20-30 menit. 8. Ambil gel agarose dan staining gel tersebut dalam 1X TAE + 5 ug/mL ethidium bromide selama 10 menit dan angkat serta kemudian dibilas dengan air akuades 9. Ambil PC gambar dari gel tersebut. Catatan : Harap selalu menggunakan sarung tangan selama praktikum. Pertanyaan : 1. Sebutkan alasan-alasan mengapa gen 16S RNA digunakan untuk identifikasi prokariot! 2. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju migrasi DNA melalui gel agarose! 3