Linguistik Historis Komparatif SILABUS LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF Mendeskripsikan pengertian linguistik historis komparatif 2. Menjelaskan prinsip-prinsip klasifikasi bahasa 3. Mendeskripsikan perkembangan bahasa 4. Memaparkan inovasi dan relik dalam subgruping 5. Menerapkan konsep dan metode rekonstruksi bahasa 6. Menerapkan metode leksikostatistik dalam perbandingan bahasa 7. Mendeskripsikan teori migrasi bahasa dan tempat asal bangsa dan bahasa Strategi perkuliahan a. Tatap muka b. Nontatap muka - Kuliah mimbar - Tugas individu - Ujian tengah dan akhir semester - Tugas kelompok Referensi; Anceaux, J.C.1965. Austronesia Linguistics and Intra-Sub Group Comparation. Lingua Fernandes, Inyo Yos. 1994. Relasi Historis Kekerabatan Bahasa Flores; Kjian Linguistik Historis Komparatif terhadap Sembilan Bahasa di Flores. Flores; Nusa Indah Mees, C.A. 1967. Ilmu Perbandingan Bahasa-bahasa Austronesia. Kuala Lumpur Univerrsity off Malaya Press Parera. Jos Daniel. 1991. Kajian Linguistik Umum Historis Komparatif dan Tipologi Struktural. Edisi ; Kedua. Jakarta; Erlangga 1. Apa linguistik historis komparatif linguistik komparatif/ comparative linguistics Linguistik historis/ historical linguistics lebih populer di kalangan linguis ; linguistik komparatif, istilah untuk cabang llinguistik yang bertalian dengan kajian linguistik historis Pengertian LHK • bidang linguistik yang menelaah perkembangan bahasa dari satu masa ke masa yang lain, • mengamati cara bagaimana bahasa-bahasa mengalami perubahan, • mengkaji sebab akibat dari perubahan untuk membuat pengelompokkan bahasa yang berkerabat Tugas utama LHK • memberikan penjelasan mengenai hakikat perubahan bahasa, • penentuan tingkat kekerabatan antarbahasa serumpun • upaya rekonstruksi protobahasa dari bahasa serumpun Objek LHK • bahasa pada khususnya / langue untuk mengamati hakikat bahasa pada umumnya. Bahasa khusus merupakan bahasa alami yang digunakan secara wajar para pemakaianya/ tidak diketahui siapa penciptanya, kapan mulai ada, digunakan pertama kali oleh siapa Linguistik komparatif ---Komparatif menunjukkan pemakaian metode/ teknik yang digunakan dalam kajiannya Cabang linguistik yang menggunakan metode komparatif: Tipologi bahasa: kajian secara struktural, dimensi sinkronis, tujuan klasifikasi bahasa secara tipologi Linguistik kontrastif: kajian bahasa secara struktural, dimensi sinkronis, tujuan didaktis/ pengajaran bahasa Linguistik komparatif: kajian perubahan bahasa, dimensi diakronis, tujuan pengelompokkan bahasa berkerabat Metode komparatif dalam LHK; •Identifikasi bentuk persamaan dan perbedaan •Dasar korespondensi bunyi dan makna, dituntut penguasaan fonologi secara general dan fonologi khusus bahasa yang diteliti •Merekonstruksi tahap awal perkembangan dasar bentuk yang diturunkan •Menggunakan tiga /3 kriteria, yaitu non arbritrary/ tidak bebas/ tidak mana suka sehingga hasil pengelompokkan sama, exhaustive/lengkap, semua bahasa masuk dalam satu kelompok, dan uniqueness/ khas, tidak ada bahasa masuk dalam lebih dari satu kelompok Perbedaan klasifikasi tipologis dan genetis NO GENETIS TIPOLOGIS 1. Kriteria klasifikasi yang Menggunakan beberapa kriteria, digunakan adalah misalnya fonologi, morfologi, sintakasis korespondensi bunyi dan makna 2. Merefleksikan hubungan Secara geografis tidak berhubungan kesejarahan pemakai bahasa, dan klasifikasi dengan dasar ini bhs berkerabat kemungkinan bahasanya tersebar di seluruh dunia terletak dalam satu wilayah geografis 3. Berusaha mengelompokkan bahasa secara tuntas, satu bahasa harus masuk dalam stau kelompok Pengelompokkan bahasa tidak tuntas; dalam klasifikasi genetis mungkin ada beberapa klasifikasi tipologis atau dalam beberapa klasifikasi genetis terdapat satu klasifikasit ipologis yang sama Klasifikasi wilayah/ areal; •Didasarkan antar pengaruh bahasa yang berkontak, bahasa yang mempunyai ciri sama akibat saling pengaruh tergolong dalam satu wilayah bahasa KEMUNGKINAN TERBANDING Kebetulan KESAMAAN Pinjaman UNSUR BAHASA Warisan Ciri: Ciri: Ciri: a. Penutur tidak pernah a. Berupa kosa kata yang a. Persamaan di berhubungan baik mengandung semua unsur secara fisik maupun pengertian semula b. Persamaan kultural tidak dimiliki bahasa meliputi kosa b. Jumlah unsur peminjam kata pokok, mengandung b. Berupa kosa kata yang persamaan persamaan sedikit mengandung nilai rasa secara relatif Contoh: duo tertentu, lebih sopan logis, dan (Minangkabau) jika disampaikan konsisten dengan duo (Latin), dengan kosa kata sehingga Mati, mate, matei bahasa pinjaman memunculkan (bahasa di Nusantara Contoh: bulan madu, hukum bunyi (-, dengan mata, maut, figarisbawahi – rgh) mayir ( Arab) honeymoon, (to be) underlined Ada tiga klasifikasi bahasa yang utama: klasifikasi bahasa secara genetis klasifikasi bahasa secara tipologis klasifikasi bahasa secara wilayah/ areal TIPOLOGI STRUKTURAL Aglutinatif T I P O L O G I S T R U K T U R A L Morfologis Struktur kata: perubahan bentuk kata: deklinasi dan konjugasi deklinasi: perubahan krn jenis, jumlsh, kasus komjugasi: perubahan krn persona, jumlah, kala Fleksi Flekso-aglutinatif Isolasi Morfosintaksis Fraseologus Klausal Struktur kata: Unsur pokok + tambahan/ unsur pokok+unsur pokok/ Pengulangan unsur pokok, Mis, Jawa, Melayu, Sunda Struktur kata: Tipe fleksi + aglutinatif, Misal: bahasa Inggris Struktur kata: tidak ada pembentuka kata unsur distingtif + nada + tonis Analitik, satu kata = satu konsep/ poli konsep = gabungan kata (Jawa, Cina) Sintetik, satu kata = konsep makna sintaksis + hubungan sintaksis *Sanskerta) Vadami, Vadasi, Vadati Polisintetik, satu kata = satu jkausa/ kalimat (Eskimo) Konta ‘Ini rumah yang seharusnya ada senter – atribut (Jawa, Arab, Melayu) Atribut – senter (Inggris) V – O (Jawa_ O – V (Sanskerta, Nepal BAGAN PENGECEKAN HUBUNGAN GENETIS Kesesuaian dalam beberapa satuan bahasa Apakah kebetulan Apakah pinjaman Apakah warisan Bukti Relasi Kaidah sintaksis, morfologi, dan bunyi ya ya ya Bukan Kosa kata deskriptif dan anomatope ya ya ya Bukan Kosa kata yang mudah dipinjam bukan ya ya Bukan Forman (prefiks, sufiks, dan kata ganti) dan korespondensi bunyi bukan bukan ya Ya Kosa kata dasar dan korespondensi bunyi bukan bukan ya ya IKHTISAR BAHASA-BAHASA SE DUNIA Bahasa-bahasa Austris Bahasa-bahasa Nostrat Golongan TerpencilAsia dan Australia Bhs-Bhs di Afrika Tengah Dan Selatan Bahasa-bahasa Austronesia Bahasa-bahasa Austro-Asia Bahasa-bahasa Tibeto-China Bahasa-bahasa Indo-Eropa Bahasa-bahasa Hamito-Semit Bahasa-bahasa Ural-Altal Bahasa-bahasa Japhetit Bhs-bhs Hyperboren/PaleoAsia Bhs-bhs Drawida Bhs-bhs Haknahera- Tidore Bhs-bhs Papua Bhs-bhs Khoisan Bhs-bhs Bantu Bhs-bhs Sudan Bhs-bhs. di benua Amerika (lebih dari 1000 bahasa) KLASIFIKASI BAHASA BERDASARKAN GEOGRAFIS Klasifikasi ini disebut juga tipologi areal Kriteria yang dipergunakan adalah lokasi geografis atau areal Setiap daerah/ lokasi geografis mewarnai corak pemakaian bahasanya. Bahasa Melayu yang dipergunakan di wilayah Jakarta berbeda coraknya dengan bahasa Melayu yang dipakai di wilayah Minang, Riau, Banjar, Ambon, Makasar, Irian, Larantuka, Manado, dan sebagainya. tipologi regional bahasa Nusantara (S.J Esser tahun 1938) kelompok Sumatra kelompok Jawa kelompok Dayak Kalimantan kelompok Bali-Sasak Di wilayah pulau Jawa dan sekitarnya terdapat 3 bahasa Bahasa Jawa yang merupakan bahasa terpenting di antara bahasabahasa Austronesia karena : Bahasa Madura yang 1) bersejarah, bahasa Jawa Bahasa Sunda yang Kuna muncul dalam digunakan di pulau Madura dan sekitarnya dan prasasti sejak abad ke-9,, 2) digunakan di Jawa Barat sebagai bahasa kecuali Banten, mengenal sebagian Jawa Timur. kebudayaan dengan ragam lemes terhadap orang Bahasa ini mengenal 3 kesusasteraan yang luas, 3) dialek; yakni: dialek lebih tinggi, dan Songong junlah pemakai yang besar, terhadap sesama/ lebih Pamekasan, dialek Sumenep, dan dialek rendah pangkatnya 4) bahasa yang istimewa membedakan bahasa Bangkalan-Kangean menurut pangkat, usia,dll. Bahasa Jawa mem[unyai variasi regional yang beragam PERKEMBANGAN/ PERUBAHAN BAHASA aspek fonologis leksikon morfologis lainnya Penyebab perubahan Faktor yang berasal dari dalam bahasa tersebut Faktor-faktor dari bahasa yang berkembang Pewarisan bentuk dari protobahasa Retensi: pewarisan protofonem suatu protobahasa sebagaimana adanya dalam bahasa turunannya Inovasi: fonem dari protobahasa mengalami perubahan pada bahasa turunan Fonem jadi fonem lain Merger/ perekahan Pelesapan fonem Pola Inovasi Perekahan Pemunculan fonem Suatu fonem menjadi fonem yang lain • Prabahasa Sumbawa *g/ v1v1 > Dtn: /h/ • *pagar > pahar ‘pagar’ • Gǝgǝt > gƐhƐt ‘gigit’ • *x • y Pelesapan: fonem proto bahasa hilang pada bahasa turunan Penambahan: fonem baru muncul pada bahasa turunan, • PAN *R/ -# > BJ: /Ø/ • DataR > rata ‘datar’ • *x • Penambahan /q/ pada Prabahasa Sumba • PAN *uda > udaq ‘muda” • */Ø/ • /Ø/ • X Split/ perekahan; sebuah fonem proto bahasa menjadi beberapa fonem di bahasa turunan Peleburan/ Merger: beberapa fonem proto bahasa menjadi satu fonem di bahasa turunan • PAN *k/#- > PS *k dan *g • *kuku > kukuq ‘kuku’ • *kutu > gutu ‘kutu’ • PAN *-uy, *-ǝy, dan *-ay > *i proto Bali-Sasak-Sumbawa • *babuy > *bawi ‘babi’ • * pajǝy > *padi ‘padi’ • *qantay > *anti ‘menanti’ • *x *y *z • •x x y • p HUKUM BUNYI R – G - H Malagasi, Batak, Melayu, Madura, Makasar, Bugis, Sunda ada bunyi R R > G pada bahasa Formusa, Tagalog, Bisaya R/G > H pada bahasa Dayak dan Tombulu R/G/H > /Ø/ Jawa Kuno, Jawa dan Bali Indonesia Batak Tagalok Bisaya Dayak bibir bibir bibig bibig biwih bǝrat boras bigas bogas bǝhas bǝrat borat bigat bogat bǝhat darah dara dugo dogo daha urat urat ogat ogat uhat ekor ihur ikog ikog ikoh HUKUM BUNYI R – D - L Jika ada r antara dua vokal dalam bahasa Jawa r > d dalam bahasa Melayu dan Bali r/ d > l dalam bahasa Tagalog dan Bisaya Jawa Melayu Bali Tagalog Bisaya pari padi padi palai - uraŋ udaŋ udaŋ olaŋ Olaŋ turu tidur - tulog tolog