AQIDAH

advertisement
AQIDAH
Mmtc, ‘ 11
Makna Aqidah
• Secara bahasa berarti ikatan yang
kuat/kokoh
• Istilah aqidah secara umum dimaksudkan
sebagai keyakinan yang kokoh dalam hati
(kepada keesaan Allah), tidak bercapur
syak dan ragu serta berpengaruh terhadap
pandangan hidup, dan terejawantahkan
dalam perbuatan dan perilaku sehari-hari.
Dasar Aqidah
•
•
Dalil Naqli: Dasar-dasar keyakinan
yang berasal dari nash/teks ayatayat al-Qur’an dan hadis-hadis Nabi
SAW. Seperti Q.S al-Hasyr:22, Q.S
al Fatihah: 1-5
Dalil Aqli: Dasar-dasar keyakinan
yang berasal dari pemikiran akal
manusia. Misalnya, hukum causalitas
dalam penciptaan alam semesta.
Aqidah = Pondasi
• “Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat
perumpamaan kalima yang baik (kalimat Tauhid) seperti
pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya menjulang ke
langit. Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim
dengan seizin Tuhannya,…” (Q.S. Ibrahim: 24-25)
AKHLAQ
IBADAH-MU’AMALAH
AQIDAH
Ilmu Aqidah
• Aqidah merupakan sesuatu yang paling
dasar dalam agama Islam. Oleh kaena itu,
ilmu yang mempelajari tentang dasar-dasar
kepercayaan agama Islam disebut ilmu
ushuluddin.
• Hal paling dasar dan pertama dalam sistem
kepercayaan Islam adalah keyakinan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, maka ilmu
ini disebut juga Ilmu Tauhid.
Tauhid
• Tauhid berarti mengesakan Allah
Allah SWT. yang dinyatakan dalam
bentuk pengakuan akan keberadaan
Allah Yang Maha Esa dalam kalimat:
“laa Ilaaha illa Allah”.
Tauhid…
• Tauhid merupakan inti dari Aqidah.
Artinya, tauhid berimplikasi pada
keyakinan-keyakinan lainnya yang
berhubungan dengan Allah, seperti
keyakinan tentang malaikat,
Nabi/Rasul-Nya, hari kiamat dsb.
• Q.S. 21:25, 45:18
Dimensi Tauhid (1)
• Tauhid Rububiyyah: Mengesakan Allah
dalam hal penciptaan, pengaturan dan
pemeliharaan alam semesta.
• Tauhid Uluhiyyah: Mengesakan Allah
sebagai Ilah .
• Tauhid ‘Ubudiyah: Mengesakan Allah
dalam penghambaan kepada-Nya.
Dimensi Tauhid (2)
Tauhid mencakup 4 dimensi keesaan:
1. Keesaan Zat
2. Keesaan Sifat
3. Keesaan Perbuatan
4. Keesaan dalam beribadah kepadaNya
Dimensi Tauhid…
1. Keesaan Zat,
mengandung pengertian bahwa
seseorang harus meyakini bahwa
Allah swt tidak terdiri dari unsurunsur atau bagian-bagian apapun,
Allah swt adalah sumber segala
sesuatu dan Dia sendiri tidak
bersumber dari sesuatupun. Baca:
Q.S. As-Syuara’ [42]:11.
Dimensi Tauhid…
2. Keesaan sifat-Nya,
berarti bahwa Allah memiliki sifat
yang tidak sama dalam substansi dan
kapasitasnya dengan makhluk,
walaupun dari segi bahasa kata yang
digunakan sama. Misalnya sifat
rahim= kasih sayang, salah satu dari
99 (asmaul husna).
Dimensi Tauhid…
3. Keesaan perbuatan-Nya,
mengandung arti bahwa segala sesuatu yang
di alam raya ini, baik sistem kerjanya
maupun sebab dan wujudnya, kesemuanya
adalah hasil perbuatan Allah semata. (Laa
haula walaa quwwata illa billah)
Dalam mewujudkan kehendak-Nya Dia tidak
membutuhkan apapun dan siapapun, (Q.S.
YaSin: 82) yang dalam prosesnya terkait
dengan sunnatullah yang ditetapkan-Nya.
Dimensi Tauhid…
4. Keesaan dalam beribadah kepada-Nya,
selain berarti bahwa hanya Allah swt
semata lah Tuhan yang wajib disembah,
juga menuntut manusia untuk
melaksanakan suatu ibadah (baik
mahdlah maupun lainnya) demi karena
Allah, sebagai perwujudan dari ketiga
dimensi tauhid terdahulu.
Bertauhid dalam kehidupan
saat ini
Berbagai tantangan;
• Globalisasi
• Perkembangan Iptek
• Kondisi Ekonomi
• Perkembangan Budaya
• Upaya-upaya pendangkalan aqidah
Terima kasih !
Sampai Jumpa dalam Waktu dan
Gelombang yang sama…….!
Download