Pengertian Tauhid Macam-macam Tauhid Penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Upaya Pemurnian Tauhid Pendidikan Agama Islam Dosen pembimbing : Muhamad Riyanto Tauhid berasal dari bahasa Arab, masdar dari kata wahadda , yuwahhidu yang artinya Meng Esakan Tuhan atau konsep dalam akidah islam yang menyatakan keesaan Allah. Secara Etimologis, tauhid berarti keesaan yang berarti keyakinan bahwa Allah SWT adalah Esa, Tunggal, Satu. Secara bahasa Indonesia tauhid adalah mengetahui dengan sebenarnya Allah itu Esa, mentauhidkan berarti mengakui keesaan Allah. Menurut Syekh Muhammad Abduh : Tauhid ialah suatu ilmu yang membahas tentang wujud Allah, sifat-sifat yang wajib tetap pada-Nya, sifat-sifat yang boleh disifatkan kepada-Nya, dan tentang sifat-sifat yang sama sekali yang wajib dilenypkan pada-Nya. Menurut Prof.M.Thahir A.Muin : Tauhid ialah ilmu yang menyelidiki dan membahas soal yang wajib, mustahil, dan yang jaiz bagi Allah dan sekalian utusan-utusan-Nya. Menurut Ibnu Khaldun : Tauhid ialah ilmu yang berisi alasan-alasan dari akidah keimanan dengan dalil-dalil akliah dan berisi pula alasanalasan, bantahan terhadap orang-orang yang menyelewengkan akidah salaf dan ahli sunnah. Tauhid berarti ilmu yang mempelajari persoalanpersoalan yang berhubungan dengan Allah, rasul atau nabi, yang mengakui keesaan Allah dan keberadaan utusanutusan Allah dan hal yang berkenaan dengan kehidupan manusia. Tauhid Rububiyah Tauhid rububiyah adalah meyakini Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang mencipta dan memelihara alam semesta ini Tauhid Uluhiyah Tauhid uluhiyah artinya meyakini Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang wajib disembah. Tauhid Asma’ Wa shifat Tauhid asma’ wa shifat yaitu beriman terhadap segala apa yang terkandung dalam Al-Qur’anul Karim dan hadits shahih tentang sifat-sifat Allah subhanahu wata’ala yang berasal dari penyifatan Allah subhanahu wata’ala atas DzatNya atau penyifatan Rasulullah Tauhid Mulkiyah Tauhid Mulkiyah ataupun Tauhid Hakimiyah istilah yang baru. Apabila yang dimaksud dengan Hakimiyah itu adalah kekuasaan Allah Azza wa Jalla, maka hal ini sudah masuk ke dalam kandungan Tauhid Rububiyah. Apabila yang dikehendaki dengan hal ini adalah pelaksanaan hukum Allah di muka bumi, maka hal ini sudah masuk ke dalam Tauhid Uluhiyah, karena hukum itu milik Allah Subhanahu wa Ta'ala dan tidak boleh kita beribadah melainkan hanya kepada Allah semata. 1. Tidak menguasainya pemahaman aqidah yang benar karena kurangnya pengertian dan perhatian. 2. Fanatik kepada peninggalan adat dan keturunan. 3. Taklid buta kepada perkataan tokoh-tokoh yang dihormati tanpa melalui seleksi yang tepat sesuai dengan argumen A!-Qur'an dan Sunnah. Sehingga apabila tokoh panutannya sesat, maka ia ikut tersesat. 4. Berlebihan (ekstrim) dalam mencintai dan mengangkat para wali dan orang shofeh yang sudah meningga! dunia, sehingga menempatkan mereka setara dengan Tuhan, atau dapat berbuat seperti perbuatan Tuhan. 5. Lengah dan acuh tak acuh dalam mengkaji ajara Islam disebabkan silau terhadap peradaban Barat yang materialistik itu. 6. Pendidikan di dalam rumah tangga, banyak yang tidak berdasar ajaran Islam, sehingga anak tumbuh tidak mengenal aqidah Islam. 7. Peranan pendidikan resmi tidak memberikan porsi yang cukup dalam pembinaan keagamaan seseorang. Pengertian Syirik Menyekutukan Allah atau memepercayai bahwa ada kekuatan lain selain kekuatan Allah yang dapat menentukan sesuatu. Pembagian Syirik Syirik besar adalah : mempercayai Tuhan selain Allah yang diikuti dengan pemujaanatau penyembahan kepadanya secara terangterangan. Seperti : menyembah berhala Syirik kecil adalah : keyakinan seorang muslim kepada selain Allah disamping meyakini Allah sebagai Tuhan yang wajib disembah. Seperti : mempercayai/meyakini benda-benda atau kekuatan-kekuatan gaib selain Allah seperti kepercayaan kepada tempat-tempat atau benda-benda keramat, ramalan-ramalan nasib. Bentuk-bentuk syirik menurut Al-Qur’an 1. 2. 3. 4. 5. 6. Penyembahan yang semata-mata dihadapkan kepada selain Allah Menyekutukan Allah dengan sesuatu selain Allah Menjadikan pemimpin-pemimpin agama sebagai Tuhan Menjadikan hawanafsu sebagai Tuhan Keyakinan hidup didunia hanya tergantung pada masa Sifat Riya dalam melaksanakan ibadah Bahaya Syirik Syirik selain merusak iman dan amal juga membahayakan kepada diri dan masyarakat. Dengan sendirinya syirik akan membelenggu jiwa dan membungkam fikiran sipelakunya, sebab keterikatannya kepada benda akan mengakibatkan ketergantungan kepada benda-benda yang diyakininya itu sehingga dapat menghilangkan pikiran jernih manusia, misalnya orang-orang suka mencari pertolongan/perlindungan dalam perkara yang gaib Menambah atau memperdalam ilmu Membiasakan amal shahih Membiasakan jihad Berserah diri kepada Allah SWT Selalu mencari keridhaan Allah Memakmurkan Masjid Membiasakan zikir dan membaca serta mendengarkan Al-Qur’an. Aplikasi secara sederhana dari kalimat tauhid laa ilaaha illallah adalah keyakinan yg mutlak yang patut kita tanamkan dalam jiwa bahwa Allah Maha Esa dalam hal mencipta dalam penyembahan tanpa ada sesuatu pun yang mencampuri dan tanpa ada sesuatu pun yang sepadan dengan-Nya kemudian menerima dengan Ikhlas akan apa-apa yg berasal dari-Nya baik berupa perintah yg mesti dilaksanakan ataupun larangan yg mesti di tinggalkan semua itu akan mudah ketika hati ikhlas mengakui bahwa Allah SWT itu Maha Esa. TERIMA KASIH Wassalam