Uploaded by User14141

ilmu tauhid

advertisement
1.
2.
Tauhid dalam bahasa artinya mempercayai bahwa Allah itu esa. Sedangkan
secara istilah ilmu Tauhid ialah ilmu yang membahas segala kepercayaankepercayaan yang diambil dari dalil dalil keyakinan dan hukum-hukum di dalam
Islam termasuk hukum mempercayakan Allah itu esa.
Hukum mempelajari ilmu tauhid adalah fardu ’ain atau wajib bagi setiap
mukallaf (orang yang akil dan baliqh), laki laki dan perempuan
Manfaat ilmu tauhid adalah sebagai pembimbimbing umat manusia untuk
menemukan kembali jalan yang lurus seperti yang telah dilakukan para Nabi dan
Rasul, karena jika diibaratkan sebuah pohon, tauhid adalah pokok akar untuk
menemukan kembali jalan Allah, yang dapat membawa umat manusia kepada
puncak segala kebaikan.
a.
Ilmu Ushuludin
Ushuluddin berasal dari dua kata, ushul dan ad-din. Ushul merupakan
bentuk plural dari kata ashl yang berarti: asal, pokok, dasar, fundamen. Sedangkan
ad-din berarti agama. Jadi, perkataan Ushuluddin menurut bahasa berarti pokokpokok atau dasar-dasar agama.
Secara istilah dapat diartikan: Ilmu Ushuluddin ialah ilmu yang membahas tentang
prinsip-prinsip kepercayaan agama dengan dalil-dalil naqli (al-Qur'an dan asSunnah) dan dalil-dalil 'aqli (akal).
Dinamakan demikian karena Ilmu Ushuluddin pembahasannya adalah
dasar-dasar agama yang merupakan masalah esensial dalam ajaran agama islam.
b. Ilmu 'Aqoid/'Aqoidul-Iman
Kata 'Aqoid berasal dari bahasa Arab, bentuk plural dari kata 'aqidah,
berasal dari kata al-'aqdu yang berarti mengikat sesuatu. Namun, yang dimaksud
dengan 'aqidah disini adalah sesuatu yang diimani oleh seseorang )‫(مايدين به االنسان‬.
Secara istilah diterangkan dalam kitab Bajuri dan Jam'u al-Jawami' sebagai:
"pengetahuan yang terikat dalam masalah kejakinan keagamaan yang diambil dari
dalil-dalil syara".
Ilmu Aqo'id dinamakan demikian karena pengetahuan ini berisi satu ikatan
mengenai sahnya iman dan islam yang jumlahnya 50, yang terkenal dengan aqo'id
seket. Dengan perincian 20 sifat wajib bagi Allah, 20 sifat mustahil bagi Allah, satu
sifat jaiz bagi Allah, 4 sifat wajib bagi Rasul, 4 sifat mustahil bagi Rasul dan satu
sifat mustahil bagi Rasul. Semuanya itu tercantum di dalam kalimat "la ilaha illa
allah".
c.
Ilmu Kalam
Kata Kalam berasal dari bahasa Arab sebagai bentuk mashdar dari kata )‫(كلم – يكلم‬
yang berarti perkataan atau kata-kata. Secara bahasa dapat berarti ilmu tentang
kata-kata.
Mengenai kenapa dinamakan dengan Ilmu Kalam, yaitu dikarenakan:
Dalam membahas masalah-masalah ketuhanan tidak lepas daripada dalildalil akal yang sesuai dengan logika, dimana penampilannya melalui perkataan
(kalam) yang jitu dan tepat. Ahli-ahli Ilmu Kalam adalah orang-orang yang ahli
dalam berbicara, ahli dalam mengemukakan argumentasi dalam persoalan yang
dibahasnya.
Persoalan yang terpenting dan ramai dibicarakan serta diperbincangkan pada
masa-masa pertama Islam, terutama di awal pertumbuhan Ilmu Kalam ialah firman
Allah SWT (kalam Allah SWT) yaitu al-Qur'an. Apakah kalam Allah SWT itu
qodim atau hadis.
d.
Fiqh Akbar
Penamaan ini datang dari Abu Hanifah, menurut pendapatnya, hukum Islam
yang dikenal dengan istilah fiqh terbagi atas dua bagian, pertama fiqh al-akbar
yang membahas masalah keyakinan atau pokok-pokok agama atau ilmu tauhid.
Kedua fiqh al-ashghor yang membahas masalah hal-hal yang berkaitan dengan
masalah muamalah, bukan pokok-pokok agama, tetapi hanya cabangnya saja.
e.
Ilmu Teologi Islam
Kata Teologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu "theos" yang berarti Tuhan
dan "logos" yang berarti ilmu. Oleh karena itu teologi bermakna ilmu tentang tuhan
atau ilmu tentang ketuhanan. Kata Teologi Islam digunakan oleh penulis-penulis
ataupun orientalis barat untuk menyebut Ilmu Tauhid.
f.
Ilmu Hakekat dan Ilmu Ma'rifat
Ilmu Hakekat bisa diartikan secara etimologis sebagai ilmu sejati. Karena
dengan ilmu ini, dapat mengetahui benar-benar akan Tuhan Allah SWT denga
segala sifat-sifat-Nya, dan dengan keyakinan yang teguh.
Ilmu Ma'rifat diartikan sebagai ilmu sejati. Karena ilmu ini menjelaskan
hakekat (kesejatian) segala sesuatu, sehingga dapat meyakini akan kepercayaan
yang benar (hakiki).
Ilmu Hakikat itu bidang kajiannya ialah tentang alam rohani atau hati nurani
manusia atau mengkaji tentang sifat-safat nafsu. Sifat-sifat nafsu yang terdiri
daripada nafsu amarah, nafsu lawwamah, nafsu malhamah, nafsu muthmainnah,
nafsu radhiyah, nafsu mardhiyah dan nafsu kamilah.
Arti lain maksud hakikat itu ialah batin islam atau intipati islam (lubbun).
Bilamana hal-hal hakikat tadi dapat dialami secara kekal (istiqomah) berterus,
bahkan makin menebal dan subur, maka akan terbukalah nanti rahasia-rahasia
ghaib atau rahasia Allah SWT. Ini sangat sulit untuk digambarkan kecuali dirasai
oleh orang-orang yang mengalami dan merasainya.
3. Iman menurut Syara’ adalah membenarkan dalam hati dan diamalkan dengan
perbuatan.
Iman bisa bertambah dan berkurang. Iman bisa berkurang kalau ada cobaan,
kebodohan, kelalaian, perbuatan maksiat dan dosa, Nafsu yang mengajak kepada
keburukan. Dan iman bisa bertambah apabila belajar ilmu yang bermanfaat yang
bersumber dari al-Qur`aan dan as Sunnah, merenungi ayat-ayat kauniyah, berusaha
sungguh-sungguh melaksanakan amalan shalih dengan ikhlas, memperbanyak dan
mensinambungkannya.
4. Aqidah Islam dapat didefenisikan yaitu: meyakini seyakin-yakinnya dan mengikuti
segala ajaran yang telah disampaikan oleh Nabi Muhammad saw sebagai suri
tauladan baik melalui Akhlak atau petunjuk Beliau dari Al-qur'an dan Al-hadits.
Karakteristik Aqidah Islam :
a. Al Wudhuh wa al Basathah ( jelas dan ringan) tidak ada kerancuan di dalamnya
seperti yang terjadi pada konsep Trinitas dsb.
b. Sejalan dengan fitrah manusia, tidak akan pernah bertentangan antara aqidah
salimah (lurus) dan fitrah manusia. Firman Allah : “Fitrah Allah yang telah
menciptakan manusia menurut fitrah itu, tidak ada perubahan pada fitrah Allah..”
QS. 30:30
c. Prinsip-prinsip aqidah yang baku, tidak ada penambahan dan perubahan dari
siapapun. Firman Allah :”Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan lain
selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah
?“ QS. 42:21
d. Dibangun di atas bukti dan dalil, tidak cukup hanya dengan doktrin dan
pemaksaan seperti yang ada pada konsep-konsep aqidah lainnya. Aqidah Islam
selalu menegakkan : “Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang
yang benar” QS 2:111
e. Al Wasthiyyah (moderat) tidak berlebihan dalam menetapkan keesaan maupun
sifat Allah seperti yang terjadi pada pemikiran lain yang mengakibatkan
penyerupaan Allah dengan makhluk-Nya. Aqidah Islam menolak fanatisme buta
seperti yang terjadi dalam slogan jahiliyah “Sesungguhnya kami mendapati
bapak-bapak kami menganut suatu agama, dan sesungguhnya kami orang-orang
yang mendapat petunjuk dengan mengikuti jejak mereka” QS. 43:22.
5. a. Tauhid Rububiyyah adalah mentauhidkan Allah dengan amalan dan penyataan
yang tegas bahwa Allah Ta’ala adalah Tuhan, Raja, Pencipta semua makhluk.
Dalilnya : “Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dan
Mengadakan gelap dan terang” (Al An’am: 1)
b. Tauhid Uluhiyyah adalah mentauhidkan Allah dalam segala bentuk peribadahan
baik yang zhahir maupun batin (Lihat Al Jadid Syarh Kitab Tauhid). Dalilnya:
“Hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami
meminta pertolongan” (Al Fatihah: 5)
c. Tauhid Nama dan Sifat Allah adalah mentauhidkan Allah Ta’ala dengan nama
dan sifat yang telah Ia tetapkan bagi dirinya dalam Al Qur’an dan Hadits
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam. Dalilnya: “Hanya milik Allah namanama yang husna, maka memohonlah kepada-Nya dengan menyebut namanama-Nya” (Al A’raf: 180)
6. Konsekuensi bertauhid Uluhiyah dan Tauhid Rububiyah memiliki konsekuensi
mengikhlaskan ibadah kepada-Nya serta kesempurnaan perendahan diri di hadapanNya.
7. Tidak setuju kalau persoalan iman merupakan persoalan pribadi karena iman
merupakan asas penting yang menjadi landasan tempat berdirinya pribadi mukmin.
Kita juga harus bergantug kepada orang lain dan masyarakat sosial.
8. Iman kepada Allah
Yang dimaksud iman kepada Allah meliputi iman terhadap dzat Allah, sifat-sifat
Allah, tauhid atau mengesakan Allah bahwa Allah adalah dzat di mana tidak ada
satu pun yang menyerupaiNya dengan meyakini bahwa selain Allah adalah
makhluk yang merupakan ciptaanNya.
Artinya: “Barang siapa (suatu saat) mati, sementara ia mengetahui bahwa tiada
Tuhan selain Allah, maka ia masuk surga” (Hadis Riwayat Muslim)
Beriman kepada rasul
Beriman kepada rasul Allah adalah mengimani sepenuhnya 25 rasul yang diutus
Allah untuk memberikan pengajaran dan membawa ajaran-ajaran Allah yang
disampaikan kepada manusia. Sebagai umat Muslim, mengimani Nabi Muhammad
sebagai rasul yang membawa ajaran Islam kepada segenap umat manusia di bumi
adalah sebuah kewajiban.
Beriman kepada malaikat
Sebagai orang beriman, malaikat sebagai mahkluk ciptaan Allah yang menjadi abdi
Allah dalam menjalankan segala tugasnya yang diberikan kepada Allah adalah hal
yang wajib diimani. Dalam Islam, malaikat ada 10 yang wajib diketahui, yaitu
malaikat Jibril, Mikail, Izrail, Isrofil, Rokhib dan Atid, Ridwan dan Malik, Munkar
dan Nakir.
Beriman kepada kitab Allah
Beriman kepada kitab Allah yang dimaksud adalah mengimani bahwa Allah
menurutkan kitab Taurat yang dibawa Nabi Musa, Zabur yang dibawa oleh Nabi
Daud, Injil yang disebarkan melalui Nabi Isa, dan Al Quran sebagai kitab
penyempurna dibawa oleh Nabi Muhammad.
Beriman terhadap takdir
Cabang iman ini sering dikatakan sebagai cabang iman pada ketentuan bahwa baik
dan buruk datang dari Allah.
Beriman kepada hari akhir
Menurut Hulaymi, beriman kepada hari akhir adalah membenarkan sekaligus
meyakini bahwa hari yang ada di dunia ini akan berakhir dengan apa yang disebut
dengan kiamat.
9. ‫ال ال ه اال هللا وأ شهد ان محمد ر سول هللا أ شهد‬
Terjemahannya: Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan saya bersaksi
bahwa Muhammad adalah rasul (utusan) Allah.
A. Implementasi syahadat dengan lisan.
dengan meng-istiqamah-kan berdzikir kepada Allah, baik itu dzikir setelah
selesai shalat berupa pembacaan dua kalimat syahadat maupun dzikir-dzikir yang
dibaca dalam segala waktu dan kegiatan, sebab hal ini pun telah dicontohkan
Rasulullah dengan bermacam-macam doa yang dibaca oleh beliau seperti doa
memakai pakaian, sorban, dll. Yang dikutip dari sebuah hadits yang diriwayatkan
oleh Said bin Malik bin Sannan, hal ini merupakan contoh bahwa segala sesuatu
yang dilakukan Rasul selalu disertai dengan dzikir.
B. Implementasi syahadat dengan hati (Janan)
dimulai dari meluruskan keyakinan sampai dengan pembersihan hati dari segala
penyakitnya, sehingga dapat mencapai pada derajat Qalb Salim (hati yang suci).
C. Implementasi syahadat dengan anggota badan (Arkan)
dengan menjalankan fardhu dan sunnah secara istiqamah, karena dengan ketaatan
yang istiqamah dalam melaksanakan keduanya akan mendekatkan diri pada Allah
sehingga mendapatkan derajat yang tinggi yaitu derajat Ihsan.
10. Iman kepada hari ahkir adalah termasuk rukun iman, dan merupakan akidah Islam
yang fundamental. Karena memepercayai hari kebangkitan di akherat merupakan
pilar akidah setelah mengesakan Allah Ta'ala. Keberadaan hari Kiamat adalah
merupakan sesuatu hal yan qoth'i (pasti) dan tidak perlu memperdebatkan dengan
logika sempit dan filsafat sesat. Sedangkan menging-karinya adalah merupakan
kekafiran.
11. a) 1. Makin menyempurnakan imannya.
2. Terdorong untuk menjadikan contoh dalam hidupnya.
3. Terdorong untuk melakukan perilaku sosial yang baik.
4. Memiliki teladan dalam hidupnya.
5. Mencintai para rasul dengan cara mengikuti dan mengamalkan ajarannya.
6. Mengetahui hakikat dirinya bahwa ia diciptakan Allah Swt. untuk mengabdi
kepada-Nya.
Tugas para nabi dan rasul:
Mengajarkan akidah tauhid, pengertian ajaran tauhid adalah menanamkan
keyakinan kepada umat manusia bahwa :
o
o
o
o
Allah adalah Dzat Yang Mahakuasa dan satu-satunya dzat yang harus
disembah (sering disebut tauhid ubudiyah).
Allah adalah Maha Pencipta, pencipta alam semesta dan segala isinya serta
mengurusi, mengawasu dan mengaturnya dengan dirinya (disebut tauhid
rububiyah).
Allah adalah Dzat yang pantas dijadikan Tuhan, sembahan manusia (disebut
tauhid uluhiyah).
Allah menpunyai sifat-sifat yang berbeda dengan makhluk-Nya (disebut
tauhid sifatiyah).
b) Iman kepada malaikat adalah meyakini sepenuh hati bahwa Allah SWT telah
menciptakan Malaikat sebagai makhluk ghaib diutus untuk melaksnakan segala
perintah-Nya.
Hikmah:
makin meyakini tentang kebesaran Allah SWT.
membantu segala kehidupan dan kepentingan manusia.
mereka selalu membantu dan selalu mendoakan kita.
-lomba dalam
kebaikan.
c) Hikmah tersebut antara lain:
1.Melatih diri untuk banyak bersyukur dan bersabar
2.Menjauhkan diri dari sifat sombong dan putus asa
3.Memupuk sifat optimis dan giat bekerja
4.Menenangkan jiwa
1. http://gusdayat.com/2012/11/07/definisi-tauhid-dan-ilmu-tauhid/
https://hasanassaggaf.wordpress.com/2010/05/31/hukum-mempelajari-tauhid/
http://husnaamny.blogspot.co.id/p/manfaat-tauhid.html
2. http://mas-santrier.blogspot.co.id/2013/11/nama-lain-ilmu-tauhid-danpenjelasannya.html
3. https://docs.google.com/document/d/1_MfEdEjEAS1W51VAoiG3OOpobQjNdOL
6_mRJ5kNJFik/edit
https://muslim.or.id/1998-sebab-bertambah-dan-berkurangnya-iman.html
4. https://cintai-ulama.blogspot.co.id/2014/10/aqidah-islam.html
http://wikimedya.blogspot.co.id/2009/11/karakteristik-aqidah-islam.html
5. https://faisalchoir.blogspot.co.id/2011/05/tauhid-rububiyah-uluhiyyah-danasma.html
6. https://abu0mushlih.wordpress.com/2013/10/05/kaitan-tauhid-rububiyah-dantauhid-uluhiyah/
8. http://www.islamcendekia.com/2014/05/cabang-cabang-iman-dalam-islam.html
9. http://www.doamuslim.com/bacaan-2-kalimat-syahadat/
http://maulit.blogspot.co.id/p/implementasi-syahadat-dalam.html
10. http://rukun-islam.com/penjelasan-6-rukun-iman/
11. a http://www.bahanbacaan.com/2016/07/tugas-dan-hikmah-beriman-kepadarasul.html
http://kisahimuslim.blogspot.co.id/2014/08/pengertian-dan-hikmah-berimankepada.html
b http://www.eduspensa.com/2015/09/iman-kepada-malaikat-allah.html
http://davidfrandika.blogspot.co.id/2014/03/manfaaat-dan-hikmah-iman-bagikehidupan.html
Download