1. Pengertian ilmu ekonomi pertanian 2. Lingkup ekonomi pertanian di Indonesia Tujuan Instruksional Khusus (TIK) : Setelah mengikuti pokok bahasan ini, mahasiswa diharapkan mampu menjabarkan pengertian dan ruang lingkup ekonomi pertanian. Menurut Hadisapoetro (1975), pertanian diartikan sebagai setiap campur tangan tenaga manusia dalam perkembangan tanamtanaman maupun hewan agar diperoleh manfaat yang lebih baik daripada tanpa campur tangan tenaga manusia. Secara alami, tanaman dan hewan telah berkembang biak dengan sendirinya di hutan. Manusia tinggal mengambil sesuatu yang dihasilkan tanaman, misalnya buah-buahan, daun-daunan (sayuran), batang, dan umbi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sebagai bahan makan utama (primer). Demikian juga perkembangan hewan di hutan, manusia tinggal mengambilnya dengan cara berburu untuk dimanfaatkan sebagai bahan makan sekunder. Dalam tahap ini belum dikenal “pertanian” Kemudian manusia mulai mencoba menanam tanaman dan menangkap hewan untuk dipelihara di rumahnya. Adanya campur tangan manusia ini akan meningkatkan manfaat kepada manusia. Perkembangan inilah yang kemudian disebut dengan pertanian. Mosher (1966) memberi definisi pertanian sebagai sejenis proses produksi yang khas yang didasarkan proses pertumbuhan tanaman dan hewan yang dilakukan oleh petani dalam suatu usahatani sebagai suatu perusahaan. Dengan demikian unsur pertanian terdiri dari : 1. Proses produksi 2. Petani 3. Usahatani 4. Usahatani sebagai perusahaan. Pengertian pertanian yang lebih modern lagi adalah agribisnis (dibahas bab berikutnya) Struktur pertanian, berdasarkan ruang lingkupnya dapat dibedakan menjadi : pertanian dalam arti luas dan dalam arti sempit. Berdasarkan cara pengusahaannya dapat dibedakan menjadi : pertanian rakyat dan pertanian perusahaan besar. Berdasarkan lokasi dapat dibedakan menjadi : pertanian Jawa dan luar Jawa. Makna terminologis ilmu ekonomi yang utama berkaitan dengan masalah pilihan Pilihan ini berkaitan dengan keputusan, yang berupaya untuk memaksimalkan kepuasaan Keputusan atas pilihan baik yg dilakukan konsumen maupun produsen merupakan prilaku Ada 2 alasan yang melatarbelakangi perilaku ini : 1. Kelangkaan sumber daya 2. Proses pengambilan keputusan atas beberapa alternatif pilihan (dimensi waktu & biaya peluang) Ekonomi adalah ilmu sosial yang mempelajari perilaku konsumen, produsen dan masyarakat pada umumnya dalam melakukan pilihan atas sejumlah alternatif pemanfaatan sumberdaya dalam proses produksi, perdagangan, serta konsumsi barang dan jasa. Pembagian ilmu ekonomi menjadi dua yaitu ilmu ekonomi makro dan mikro. Mikro ekonomi mempelajari perilaku ekonomi individual atau kelompok pelaku ekonomi yang spesifik Misalnya ekonomi mikro mengkaji bagaimana perilaku produsen telur, konsumen beras, bagaimana harga telur di pasar ditetapkan. Makro ekonomi di sisi lain memusatkan kajiannya pada perekonomian secara agregat seperti pertumbuhan produk domestik bruto, kesenjangan antara PDB potensial dan PDB aktual, trade off antara pengangguran dan inflasi, dan sebagainya Baik analisis makro ekonomi maupun mikro ekonomi keduanya digunakan dalam ekonomi pertanian. Bagian dari ilmu ekonomi umum yang mempelajari fenomena-fenomena dan persoalan-persoalan yang berhubungan dengan pertanian baik mikro maupun makro. (Prof. Mubyarto, 1989) Dengan kata lain bahwa IEP ilmu yang mempelajari prilaku dan upaya manusia baik yg langsung maupun tdk langsung berhubungan dengan produksi, pemasaran dan konsumsi hasil-hasil pertanian. Kegiatan Produksi Aspek Mikro Peranan Hub Input & Output Kesenjangan produktivitas (yield gap) Antara produktivitas yang seharusnya (potensial) dengan yang dihasilkan petani Macam/ketersedian dlm wktu yg tepat Ditinjau dr segi efisiensi penggunaan FP Karena kendala bilogi (perbedaan varietas, kesuburan, HPT de el el) Karena Kendala Sosial ekonomi (perbedaan besarnya biaya dan penerimaan UT, harga produksi, Tk pendidikan petani, kredit UT, kebiasaan dan sikap de el el) Seringkali berbeda untuk daerah yang satu dengan yg lainnya. Sifatnya sangat lokal atau spesifik •Kebijakan Harga •Kebiajakn Non harga Efisiensi Ditentukan faktor keseimbangan antara permintaan dan penawaran Dipengaruhi oleh bentuk pasar dan faktor eskternalitas Harga