GAMBARAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEPANITERAAN FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS HASANUDDIN TENTANG PROTEKSI RADIASI SAAT PEMOTRETAN FOTO ROENTGEN SKRIPSI Muh. Iswanto Sabirin J11108101 UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI MAKASSAR 2011 ABSTRAK Sinar X mempunyai dua sifat yang berlawanan layaknya pisau bermata dua. Selain mempunyai sifat yang menguntungkan tapi juga memiliki sifat yang merugikan. Oleh karena itu dibutuhkan pengetahuan yang sebanyak-banyaknya tentang radiasi dari sinar X tersebut utamanya pengetahuan tentang proteksi radiasi dan cara menghindari efek radiasi tersebut. Seorang radiografer gigi harus memahami tentang konsep proteksi radiasi yaitu konsep ALARA yang berbunyi bahwa sekecil apapun dosis radiasi, efek stokastik tetap dapat timbul.3 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin adalah fakultas kedokteran gigi terfavorit di kawasan timur Indonesia dengan akreditasi A. Semakin banyaknya aktivitas foto roentgen yang dilakukan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut drg. Hj. Halimah Dg. Sikati setiap harinya maka semakin tinggi pula kemungkinan paparan radiasi kepada pasien, operator, dan lingkungan sekitar, untuk menghindari atau meminimalkan paparan radiasi tersebut operator harus tahu mengenai prinsip dan aplikasi proteksi radiasi. Metode pemilihan sampel adalah secara consecutive yaitu semua subyek penelitian yang datang dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subyek yang diperlukan terpenuhi. Total ada 15 pertanyaan dalam kuisioner, ada 11 pertanyaan yang hasilnya dikategorikan sangat baik. Sedangkan untuk pertanyaan yang dikategorikan cukup baik ada 2 pertanyaan dan, 1 pertanyaan yang dikategorikan kurang baik, dan 1 pertanyaan yang dikategorikan sangat kurang baik. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa gambaran pengetahuan mahasiswa kepaniteraan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin tentang proteksi radiasi saat pemotretan foto roentgen secara keseluruhan dikategorikan baik. Kata kunci: gambaran pengetahuan, ALARA, radiasi, proteksi. ABSTRACT X-ray has two opposite properties like two-edged knife. In addition to having beneficial properties, but also has properties detrimental. It is therefore necessary that as much knowledge about the X-ray radiation from the main knowledge about radiation protection and how to avoid the effects of radiation. A dental technologist must understand about the concept of radiation protection is ALARA concept which says that the smallest dose of radiation, stochastic effects can still exist. Hasanuddin University Faculty of Dentistry is a dental school in eastern Indonesia with accreditation A. Increasing number of activities carried out x-ray images in the Hospital Oral and Dental drg. Hj. Halimah Dg. Sikati every day the higher the possibility of radiation exposure to patients, operators, and the environment, to avoid or minimize exposure to radiation is the operator should know about the principles and application of radiation protection. Selection method is a consecutive sample of all research subjects who come and meet the selection criteria included in the study until the required number of 2 subjects met. In total there are 15 questions in the questionnaire, there are 11 questions that the results are categorized as very good. As for the question pretty well categorized and there are two questions, one question that is less well categorized, and a question categorized as very poor. Based on research results obtained, it can be concluded that the picture of student knowledge of Hasanuddin University Faculty of Dentistry secretariat concerning radiation protection while shooting x-ray images are categorized either as a whole. Kata kunci: knowledge, ALARA, radiation, protection. 3 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG Wilhelm Conrad Rontgen seorang berkebangsaan Jerman pada tahun 1895 membuat sebuah terobosan dalam ilmu pengetahuan dengan menemukan sinar X. Penemuannya diilhami dari hasil percobaan-percobaan sebelumnya antara lain dari JJ Thomson mengenai tabung katoda dan Heinrich Hertz tentang foto listrik. Kedua percobaan tersebut mengamati gerak elektron yang keluar dari katoda menuju ke anoda yang berada dalam tabung kaca yang hampa udara.1 Awal abad ke-20, para ilmuwan telah mengetahui manfaat radiasi ionisasi. Pengetahuan tentang bahaya radiasi yang telah diperoleh selama bertahun-tahun tersebut dan dengan menggunakan metode efektif untuk membatasi atau menghilangkan bahaya tersebut, manusia sekarang dapat lebih mengkontrol penggunaan energi radiasi. Ada berbagai metode perlindungan radiasi yang dapat digunakan demi keamanan pekerja bidang industri radiasi, termasuk pada bidang pengobatan, dan untuk sebagian besar masyarakat.2 Telah lebih dari satu abad profesi kedokteran gigi menggunakan pemeriksaan radiografi sebagai sarana untuk memperoleh informasi diagnostik yang tidak dapat diperoleh dari pemeriksaan klinis dan pemeriksaan lain sebelumnya. Selama dua dekade terakhir ilmu pengetahuan, teknologi maupun peralatan radiografi mengalami kemajuan 4 yang pesat. Walaupun pengembangan tersebut telah dipikirkan sedemikian rupa sehingga radiasi yang diterima pasien, personil dan masyarakat serta lingkungan sekitarnya semakin kecil, namun sekecil apapun, radiasi akan menimbulkan efek yang merugikan. Radiografer gigi harus mampu mengetahui cara membatasi radiasi ionisasi yang mengenai tubuh pasien dan menggunakan alat dan teknik yang tepat untuk tujuan ini.3 Sebagaimana diketahui bahwa sinar X mempunyai dua sifat yang berlawanan layaknya pisau bermata dua. Selain mempunyai sifat yang menguntungkan tapi juga memiliki sifat yang merugikan. Oleh karena itu dibutuhkan pengetahuan yang sebanyakbanyaknya tentang radiasi dari sinar X tersebut utamanya pengetahuan tentang proteksi radiasi dan cara menghindari efek radiasi tersebut. Seorang radiografer gigi harus memahami tentang konsep proteksi radiasi yaitu konsep ALARA yang berbunyi bahwa sekecil apapun dosis radiasi, efek stokastik tetap dapat timbul.3 Fakultas Keokteran Gigi Universitas Hasanuddin adalah fakultas kedokteran gigi terfavorit di kawasan timur Indonesia dengan akreditasi A. Semakin banyaknya aktivitas foto roentgen yang dilakukan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Kandea setiap harinya maka semakin tinggi pula kemungkinan paparan radiasi kepada pasien, operator, dan lingkungan sekitar, untuk menghindari atau meminimalkan paparan radiasi tersebut operator harus tahu mengenai prinsip dan aplikasi proteksi radiasi. Berdasarkan problem di atas, peneliti tertarik untuk mengangkat tema mengetahui gambaran pengetahuan mahasiswa kepaniteraan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin (FKG-UH) 5 tentang proteksi radiasi saat pemotretan foto roentgen di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Kandea. 1. 2 RUMUSAN MASALAH Berdasarkan pada latar belakang di atas, dapat dirumuskan satu masalah yaitu: Bagaimana gambaran pengetahuan mahasiswa kepaniteraan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin (FKG-UH) tentang perilndungan terhadap radiasi. 1. 3 TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai pengetahuan mahasiswa kepaniteraan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin (FKG-UH) tentang perilndungan terhadap radiasi saat pemotretan foto roentgen di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Kandea. 1. 4 MANFAAT PENELITIAN Manfaat penelitian ini adalah setelah diperolehnya gambaran mengenai pengetahuan mahasiswa kepaniteraan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin (FKG-UH) tentang perlindungan terhadap radiasi saat pemotretan foto roentgen di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Kandea, maka selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada pasien dan terhadap 6 operator itu sendiri dapat menjadi patokan dalam meminimalkan efek radiasi yang tidak diinginkan. 7 BAB V PEMBAHASAN Hasil dari penelitian ini dikelompokkan berdasarkan skala likert, sehingga dapat diperoleh pembahasan sebagai berikut ini. Pertanyaan dalam kuisioner diawali dengan pertanyaan tentang pengetahuan mahasiswa kepaniteraan FKG unhas mengenai efek negatif dari pemanfaatan sinar X yang dikategorikan sangat baik karena 100% responden menjawab mengetahui dengan menyebutkan contohnya antara lain: kanker, gangguan pada sistem reproduksi, mutasi gen, efek kemoterapi berlebihan, xerostomia, osteoradionekrosis, kemandulan, keguguran, gangguan pengecapan, mukositis. Untuk pengetahuan responden mengenai pasien yang dapat beresiko terhadap paparan sinar X, semua responden atau 100% menjawab mengetahui. Hal ini dikarenakan sebelum para responden melakukan proses foto roentgen di bagian radiologi telah dibekali pengetahuan dan ditekankan mengenai efek negatif dari pemanfaatan sinar X itu sendiri. Pengetahuan mahasiswa kepaniteraan FKG unhas tentang pemeriksaan foto roentgen hanya dilakukan apabila pemeriksaan klinis belum menunjang untuk menarik kesimpulan diagnosa suatu penyakit yang berdasarkan skala likert dapat dikategorikan sangat baik. Dari 50 orang responden, 96 % atau 48 responden menjawab mengetahui dan 2 orang responden menjawab tidak. Hal ini dikarenakan 8 setiap bagian di RSGM Unhas sering merujuk pasien ke bagian radiologi untuk dilakukan foto roentgen yang hasilnya digunakan untuk menarik kesimpulan diagnosa suatu penyakit. Pengetahuan mahasiswa kepaniteraan FKG unhas tentang posisi tube yang mempengaruhi hasil pemotretan sehingga dapat menyebabkan terpaparnya pasien dari radiasi yang tidak diinginkan digolongkan sangat baik dengan persentase 94% responden yang menjawab mengetahui. Sedangkan untuk pertanyaan mengenai jarak titik fokus ke film harus disesuaikan agar dosis yang terpapar pada pasien bisa diminimalkan dengan kualitas gambar yang baik, 88% responden menjawab mengetahui. Pengetahuan mahasiswa kepaniteraan FKG unhas tentang Prinsip ALARA (As low As Reasonable Achievable ) dikategorikan sangat kurang baik dimana hanya sebesar 14% responden yang menjawab mengetahuinya, sedangkan Pengetahuan mahasiswa kepaniteraan FKG unhas tentang prinsip proteksi radiasi terhadap pasien 100% responden menjawab tahu. Dari sini dapat kita ketahui bahwa responden belum terlalu mengenal prinsip ALARA (As Low As Reasonable Achievable) yang tidak lain adalah prinsip proteksi radiasi. Sosialisasi mungkin menjadi salah satu faktor penyebab responden kurang mengetahui prinsip ALARA padahal responden telah menjalankan prinsip ALARA sebagai prinsip proteksi radiasi. Pengetahuan mahasiswa kepaniteraan FKG unhas tentang sinar roentgen yang diberikan pada saat pemotretan harus berdasarkan diagnosa rujukan dokter dan diatur sesuai kebutuhan, dapat dikategorikan sangat baik dengan 92% responden menjawab 9 mengetahui. Sedangkan untuk pertanyaan satu jenis film yang dipakai dapat mempengaruhi paparan radiasi terhadap pasien dan operator, dikategorikan cukup baik dengan persentase sebesar 52% menjawab mengetahui. Pengetahuan mahasiswa kepaniteraan FKG unhas tentang tubuh pasien harus dilindungi apron sampai menutup leher untuk mencegah bahaya dari sinar roentgen dan melindungi kelenjar tiroid, dikategorikan sangat baik karena responden menjawab mengetahui sebesar 94%. Pengetahuan mahasiswa kepaniteraan FKG unhas bahwa pada saat pemotretan harus memperhatikan waktu penyinaran, tegangan/voltase alat, fokus sinar sentral pada gigi yang akan di foto dikategorikan sangat baik dengan persentase sebesar 96% menjawab mengetahui. Sedangkan untuk pertanyaan Pengetahuan mahasiswa kepaniteraan FKG unhas tentang teknik radiografi yang dipakai harus disesuaikan dengan alat radiografi yang dipakai dapat dikategorikan sangat baik dengan persentase sebesar 90% menjawab mengetahui. Pengetahuan mahasiswa kepaniteraan FKG unhas tentang alat foto roentgen selalu diperiksa dan diuji kelayakan oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir untuk menjaga pasien dari bahaya radiasi dapat dikategorikan cukup baik dengan persentase 42% responden menjawab mengetahui. Pengetahuan mahasiswa kepaniteraan FKG unhas tentang peralatan foto roentgen selalu diperiksa secara berkala oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir untuk mencegah bahaya radiasi baik terhadap pasien, operator maupun masyarakat dikategorikan kurang baik dengan persentase sebesar 40% responden menjawab mengetahui. 10 Pertanyaan terakhir pada kuisioner mengenai perlu tidaknya dipasang poster yang membahas mengenai prosedur tetap (protap) tentang keamanan saat foto roentgen dipasang di ruang pemotretan bagian radiologi, sebesar 96% responden menjawab perlu dipasang poster tersebut. Dengan kata lain responden telah menyadari pentingnya proteksi radiasi saat pemotretan foto roentgen 11 BAB VI PENUTUP 6.1 SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka gambaran pengetahuan mahasiswa kepaniteraan FKG Unhas tentang proteksi radiasi saat pemotretan foto roentgen secara keseluruhan dikategorikan baik. Hal ini terlihat dari total 15 pertanyaan dalam kuisioner, ada 11 pertanyaan yang hasilnya dikategorikan sangat baik. Sedangkan untuk pertanyaan yang dikategorikan cukup baik ada 2 pertanyaan dan, 1 pertanyaan yang dikategorikan kurang baik, dan 1 pertanyaan yang dikategorikan sangat kurang baik. Kategori baik yang diperoleh dari hasil penelitian gambaran pengetahuan mahasiswa kepaniteraan FKG Unhas tentang proteksi radiasi saat pemotretan foto roentgen dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah karena radiologi telah menjadi mata kuliah yang harus dilalui terlebih dahulu oleh para mahasiswa di tahapan preklinik sehingga saat masuk ke tahap kepaniteraan sudah dibekali pengetahuan tentang bahaya dari radiasi. 12 6.2 SARAN 1. Prinsip ALARA perlu disosialisasikan kepada para mahasiswa karena hampir seluruh responden belum mengetahuinya padahal mereka telah melakukan dan menjalankan prinsip ALARA yang tidak lain adalah prinsip proteksi terhadap bahaya radiasi. 2. Perlu dilakukan sosialisasi kepada para mahasiswa sebagai operator bahwa satu jenis film yang dipakai dapat mempengaruhi paparan radiasi terhadap pasien dan operator. 3. Perlunya sosialisasi dalam hal pemeriksaan dan uji kelayakan alat foto roentgen oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir untuk mencegah pasien dari bahaya radiasi serta sosialisasi mengenai pemeriksaan berkala alat foto roentgen oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir. 4. Perlu dipasang poster yang membahas mengenai prosedur tetap (protap) keamanan saat foto roentgen di ruang pemotretan bagian radiologi FKG Unhas. 13