eksepsi (dalam hukum acara pidana)

advertisement
TINJAUAN HUKUM PIDANA
DAN HUKUM ISLAM TENTANG
KEJAHATAN ABORSI
(Suatu Studi Komparatif)
Oleh:
T45LIN
Latar belakang
Tindakan kejahatan salah satunya abortus atau aborsi
(pembunuhan janin) menjadi salah satu masalah yang cukup
serius, dilihat dari tingginya angka aborsi yang kian
meningkat dari tahun ke tahun. Di Indonesia sendiri, angka
aborsi per tahun sudah mencapai 3 juta. Angka yang tidak
sedikit, mengingat besarnya tingkat kehamilan di Indonesia.
Selain itu, ada yang mengkategorikan aborsi itu
pembunuhan. Ada yang melarang atas nama agama, ada
yang menyatakan bahwa jabang bayi juga punya hak hidup
sehingga harus dipertahankan, dan lain-lain
Abortus/aborsi dibagi dalam dua jenis, yaitu Abortus
Provocatus Therapeuticus dan Abortus Provocatus
Criminalis. Abortus Provocatus Therapeuticus merupakan
Abortus yang di lakukan atas dasar pertimbangan
kedokteran dan di lakukan oleh tenaga yang mendapat
pendidikan khusus serta dapat bertindak secara
professional, sementara Abortus Provocatus Criminalis
adalah Abortus yang secara sembunyi-sembunyi dan
biasanya oleh tenaga yang tidak terdidik secara khusus,
termasuk ibu hamil yang menginginkan perbuatan Abortus
Provocatus tersebut. Abortus Provocatus Criminalis
merupakan salah satu penyebab kematian wanita dalam
masa subur di negara-negara berkembang. Aborsi
(pengguguran kandungan) merupakan masalah yang
cukup pelik, karena menyangkut banyak aspek kehidupan
manusia yang berkaitan dengan etika, moral dan agama
serta hukum. KUHP (Kitab undang-undang Hukum Pidana)
Rumusan Masalah
Apakah aborsi sebagai tindakan
kejahatan dengan alasan keadaan
darurat
dapat
dijadikan
penghapusan pidanan umum/islam
Bagaimana komparasi hukum
pidana dan hukum islam melihat
tindakan kejahatan aborsi
Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis
menggunakan penelitian kualitatif
dengan menggunakan analisis
deskriftif yakni mendeskripsikan
masalah-masalah
yang
akan
diteliti.
Lanjutan …
Sumber dan Jenis Data
Data primer(hukum yang memberikan penjelasan terhadap bahan
hukum primer meliputi buku-buku, makalah, berbagai hasil penelitian, serta
hasil seminar, pertemuan ilmiah yang berkaitan dengan masalah yang
dibahas.
Data sekunder(hukum
yang memberikan penjelasan
terhadap bahan hukum primer meliputi buku-buku, makalah, berbagai
hasil penelitian, serta hasil seminar, pertemuan ilmiah yang berkaitan
dengan masalah yang dibahas).
Bahan hukum tersier(bahan
hukum yang memberikan
pendefinisian, pemaknaan dan penjelasan terhadap istilah atau konsep tertentu
yang terdapat dalam bahan hukum perubahan hukum tersier, yakni bahan
hukum yang memberikan pendefinisian, pemaknaan dan penjelasan terhadap
istilah atau konsep tertentu yang terdapat dalam bahan hukum primer dan
sekunder yakni kamus hukum dan istilah hukum, kamus bahasa Indonesia dan
bahan hukum tersier .
Teknik pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam skripsi ini di
lakukan secara studi pustaka. Yakni,
dengan
mengumpulkan
data
yang
diperoleh dari sumber-sumber kepustakaan
berupa
buku,
perundang-undangan,
majalah dan surat kabar. Data yang telah
terkumpul kemudian diinventarisasikan dan
selanjutnya
di
kelompokkan
atau
diklasifikasikan sesuai dengan materi dan
permasalahan yang akan dibahas.
Pembahasan
1. Aborsi Dalam Pandangan Islam
2. Kajian Dalam Methodologis hukum islam
3. Mencari Solusi dengan Konsep Hukum
Islam
4. Aborsi Dalam Pandangan Hukum Positif
Kesimpulan
menurut hukum positif maupun hukum Islam
sebagai penghapusan hukuman adalah
tindakan pengguguran kandungan yang
dilakukan apabila kehamilan tersebut dapat
membahayakan nyawa wanita hamil dan janin
(alasan
medis)
dan
kehamilan
tidak
diharapakan akibat perkosaan. Kebolehan
aborsi tersebut harus merujuk pada ketentuanketentuan medis, sehingga dalam praktiknya
tidak mebawa akibat yang lebih buruk bagi si
ibu, dan terutama dalam hukum Islam haruslah
merujuk pada syar’i yang telah ditetapkan
Sedangkan melihat komparasi hukum
pidana dan hukum islam tentang tindakan
kejahatan aborsi yang merupakan suatu
perbuatan criminal (abortus provokatus
criminalis) merupakan perbuatan aborsi
yang dilakukan tanpa alasan yang jelas,
misalnya takut akan kemiskinan atau takut
karena kehamilan sama-sama memandang
sebagai suatu kejahatan (tindak pidana),
sehingga memberikan hukuman bagi siapa
saja yang melakukannya.
SEKIAN dan
TERIMAKASIH
745L1M
oleh
Download