INFANTICIDE INFANTICIDE Pembunuhan orok ( bayi ) yang dilakukan ibu kandungnya sendiri segera atau beberapa saat setelah melahirkan bayi itu, karena takut ketahuan ...Nasib terbaik adalah tidak pernah dilahirkan.. yang kedua.. dilahirkan tapi mati muda Dan yang tersial adalah berumur tua.. Berbahagialah mereka yang mati muda.. Makhluk kecil ... kembalilah dari tiada ke tiada.. berbahagialah dalam ketiadaanmu Puisi Terakhir -Soe Hok Gie FAKTA Jumlah akses terhadap media pornografi pada kaum muda sangat besar (koran,majalah,vcd,hp,internet,tv) Lebih dari 50% populasi pemuda adalah pelajar dan mhs (merupakan usia subur-kemungkinan hamil sangat besar) FAKTA Pacaran (HTM) tidak hamil-ketagihan Pacaran (HTM) hamil--tidak berani nikahaborsi Aborsi sukses –ketagihan/pengaruhi temanshare no telp nya di perempatan??? Aborsi gagal-mati/masa depan suram BENARKAH INI ETIOLOGINYA?? SOSIOSEKSUAL DAN KESEHATAN Pergaulan ‘posmodern’ Akses pornografi narkoba PMS,HIV AIDS, hamil diluar nikah aborsi, infantisid Seks bebas PEMBUNUHAN BAYI/OROK • • • • • Akibat aborsi gagal? Tidak berani aborsi? Bayi hasil hubungan tidak sah Dibunuh ibu sendiri Dibunuh dengan bantuan orang lain ABORTUS KRIMINALIS Setiap tindakan yang sengaja dilakukan untuk terminasi kehamilan, secara KUHP merupakan tindak KRIMINAL Di sini tidak ada kriteria berat janin dan umur kehamilan KUHP 345-349 KUHP 299 (menyuruh menggugurkan kandungan) UU NO.23/1992 TENTANG KESEHATAN Terminasi kehamilan dapat dilakukan Pada keadaan darurat untuk menyelamatkan si Ibu dan atau si Janin Dilaksanakan oleh tim dokter ahli setelah melalui pertimbangan serta persetujuan si Ibu, suaminya serta keluarganya Sarana kesehatan berperalatan lengkap PELANGGARAN UU NO 23/1992: PENJARA 15 TAHUN DENDA Rp 500 JUTA ABORTUS SECARA MEDIS Kegagalan mempertahankan kehamilan sebelum usia kehamilan 20 mgg atau BB Janin < 500 gr ( murni abortus ) Usia kehamilan 20 – <28 mgg disebut partus immaturus ( klinis abortus ) atau BB Janin adalah---500 gr< BB Janin < 1000 gr JENIS-JENIS ABORTUS ABORTUS SPONTAN, terjadi secara natural ABORTUS PROVOKATUS didahului oleh suatu tindakan yg disengaja, dapat berupa MEDISINALIS atau KRIMINALIS ABORTUS AKIBAT KECELAKAAN didahului suatu trauma yg tak disengaja ABORTUS PROVOKATUS KRIMINALIS Merupakan terminasi kehamilan TANPA indikasi medis Semata-mata untuk kepentingan si Pelaku dan atau si Ibu Dapat akibat bujuk rayu ( iklan terselubung ) seseorang/orang lain- ‘jamu pelancar haid’ Kadang2 dilakukan sendiri PEMBUKTIAN SECARA MEDIS JIKA SI IBU HIDUP Tanda fisik hamil, striae gravidarum, hiperpigmentasi mammae, bentuk payudara Tanda kekerasan pada bagian bawah perut dan sekitar genital Sisa produk kehamilan-makros dan mikros kerokan dinding rahim diperiksa histopatologinya Pemeriksaan toksikologis-jika dicurigai mengkonsumsi obat/toksin Alat yang tertinggal- instrumen aborsi SI IBU WAFAT • • • • Dilakukan Otopsi Temukan tanda kehamilan Tanda kekerasan bawah perut dan sekitar genital Periksa uterus dan bagian dalam genital, temukan adanya tanda kongesti • Cari kemungkinan perforasi fundus uteri • Toksikologis darah dan urin • PA cari trofoblas, desidua, sel radang INFANTISID- PEMBUNUHAN ANAK SENDIRI (PAS) • Pembunuhan orok ( bayi ) yang dilakukan ibu kandungnya sendiri segera atau beberapa saat setelah melahirkan bayi itu, karena takut ketahuan (KUHP 341) • KUHP 342 : pembunuhan berencana • KUHP 303, 306 =membuang anak shg mati. • Di sini tampak 3 unsur infantisid: • Ibu kandung ( pelaku utama ) • Waktu ( segera/beberapa saat setelah melahirkan ) • Psikis ( emosi, rasa malu, takut ketahuan ) PEMBUKTIAN MEDIS INFANTICIDE/PAS VIABILITAS: ( mampu hidup di luar rahim ) Berat badan ≥ 1000 gr Panjang badan ≥ 35 cm Lingkar kepala fronto-oksipital ≥ 32 cm Usia kandungan ≥ 28 mgg Tak ada kelainan kongenital yang fatal (an ensefali, kelainan jantung berat, dst) MATURITAS: ( CUKUP BULAN ) • Berat badan ≥ 2500 gr • Panjang badan ≥ 48 cm • Lingkar kepala fronto-oksipital ≥ 34 cm • Pusat penulangan epifise (+) • Lanugo tinggal sedikit • Kuku melewati ujung jari • Gambaran sidik jari sudah jelas • Testis turun ke skrotum • Labia minor tertutup labia mayor PENENTUAN UMUR BERDASAR PB Rumus Haase : puncak kepala—tumit (crown to heel) Rumus Streeter : puncak kepala—tulang ekor (crown to rump) lebih akurat TANDA-TANDA LAHIR HIDUP • • • • • • • • Tangis bayi ( saksi mata ) Dada tampak mengembang Diafragma turun ke sela iga 4 atau 5 Tepi paru tumpul hampir menutup kantung jantung, total berat paru 1/35 BB Paru mirip mozaik dan marmer ( dasar merah tua dg bercak merah muda dan tonjolan putih septum interkapsuler ) Krepitasi (+) Tes apung paru (+) Mikroskopis tampak pengembangan alveoli TANDA-TANDA PERAWATAN PADA OROK Tali pusat dipotong rapi/rata, diikat Verniks kaseosa sudah hilang ( pernah dimandikan ) Sudah berpakaian Ditemukan susu pada saluran cerna ( pernah diberi makan ) adanya TANDA PERAWATAN menggugurkan dugaan INFANTISID Tuduhan Menjadi pembunuhan biasa (hukuman lebih berat) USIA PASCA LAHIR SALURAN CERNA : Udara di Lambung : baru lahir Di Duodenum : ≥ 2 jam Di Usus halus : 6 – 12 jam Di Usus besar : 12 – 24 jam Mekonium keluar : ≥ 24 jam DARAH SEL DARAH MERAH BERINTI HILANG: > 24 JAM TALI PUSAT Pangkal kemerahan : ≥ 36 jam a/v umbilikalis menutup : 2 hari Telah kering : 2-3 hari Puput : 6-8 hari Pusat menyembuh : 15 hari PENYEBAB KEMATIAN Kasus terbanyak menunjukkan kematian orok akibat hambatan mekanik pada jalan napas, mis. pembekapan, penyumpalan, pencekikan sehingga menyebabkan mati lemas Kekerasan pada kepala yang menyebabkan perdarahan rongga kepala/kerusakan otak Tusukan pada ubun-ubun (tusukan bidadari) YANG HARUS TERMUAT DALAM VER ABORTUS DAN PEMBUNUHAN OROK Identitas (jenis kelamin, gol darah) Tanda cukup bulan (PB, BB,tanda maturitas) Tanda mampu hidup (PB, BB, LK/LD, kecacatan) Tanda lahir hidup/mati (tes apung paru, mikroskopis paru Tanda perawatan orok –tali pusat, dibersihkan, diberi baju, diberi makan Sebab kematian Saat kematian UNTUK HIDUP DAN MATI YANG LEBIH BERKUALITAS