PEMBUNUHAN ANAK SENDIRI (PAS) dr.Rika Susanti,SpF PEMBUNUHAN ANAK SENDIRI (INFANTICIDE) • Di Indonesia pembunuhan bayi yang dilakukan oleh ibu kandungnya sendiri segera atau beberapa saat setelah dilahirkan, karena takut diketahui ia telah melahirkan anak. • Di Jerman Barat pembunuhan anak hanya berlaku apabila anak yang lahir akibat hubungan yang tidak sah • Di Amerika dan Eropa Barat lain, tidak mempersoalkan apakah dari hubungan sah atau tidak • Di Inggris, dengan Infanticide act ( 1938 ) memperpanjang masa berlakunhya delik khusus ini hingga masa laktasi ( 12 bulan ) • Hukum atau Undang-undang yang mengatur tentang pembunuhan anak sendiri pada tiaptipa negara tidak sama Bernard Knight, 2nd edition,Infanticide and stillbirth 1996 UNDANG-UNDANG PASAL-PASAL dalam KUHP yg mengancam kejahatan ini : • pasal 341 KUHP : pembunuhan anak sendiri tanpa rencana ( maksimum 7 tahun penjara ) • pasal 342 KUHP : pembunuhan anak sendiri dengan rencana ( maksimum 9 tahun penjara ) UNDANG-UNDANG (2) • pasal 343 KUHP : orang lain yang melakukannya / turut melakukan ( pembunuhan biasa ) • pasal 305 KUHP : membuang (menelantarkan) anak dibawah usia 7 tahun ( maksimum 5 tahun 6 bulan) • pasal 306 KUHP : bila berakibat luka berat atau mati (maksimum 7 ½ tahun s/d 9 tahun ) UNDANG-UNDANG (3) • pasal 307 KUHP : bila pelaku pada pasal 305 KUHP adalah ayah / ibu ditambah sepertiganya • pasal 308 KUHP : ibu membuang anaknya yang baru lahir ( seperdua dari pasal 305 & 306 KUHP ) • pasal 181 KUHP : menyembunyikan kelahiran / kematian ( 9 bulan ) PENGERTIAN PEMBUNUHAN ANAK SENDIRI Beberapa pengertian dalam unsur PAS 1. Pengertian PEMBUNUHAN harus membuktikan : a. Lahir hidup b. Kekerasan c. Sebab kematian akibat 2. Pengertian BARU LAHIR harus ada penilaian : a. Cukup bulan atau belum, dan berapa usia kehamilan b. Berapa usia pasca lahir c. Laik hidup (viable) atau belum (non-viable) 3. Pengertian TAKUT DIKETAHUI diasosiasikan : a. Belum timbul kasih sayang di ibu kepada anak b. Belum tampak tanda-tanda perawatan anggapan ini ingin mengatakan bahwa adanya perawatan menunjukan telah timbul kasih sayang ibu kepada anaknya sehingga dapat diartikan rasa takut diketahui telah melahirkan hilang 4. Pengertian SI-IBU MEMBUNUH ANAKNYA SENDIRI mengharuskan kita dapat membuktikan apakah mayat anak yang diperiksa adalah anak dari tersangka ibu yang diajukan Mayat Bayi • • • • • • Bayi hasil aborsi Bayi korban PAS Bayi korban pembunuhan Bayi korban penganiayaan Bayi lahir mati, dibuang Penelantaran anak yang baru lahir Autopsi • • • • Umur Bayi Lahir hidup atau mati Tanda perawatan Sebab Kematian Penentuan maturitas • • • • • Ukuran antropometrik Ciri-ciri eksternal Test neuralgic Pusat penulangan Motor velocity conduction Yang terbaik : ciri eksternal dan test neuralgic PEMERIKSAAN LUAR BAYI BARU LAHIR DAN BELUM DIRAWAT • Berlumuran darah • Verniks kaseosa • Tali pusat belum diikat merupakan petunjuk terpenting dalam keadaan belum dirawat MAMPU HIDUP DILUAR KANDUNGAN • • • • • 28 minggu atau lebih Berat badan 1000 gram atau lebih Panjang badan kepala-tumit 35 cm atau lebih Lingkar kepala oksipito-frontal 23 cm atau lebih Tidak mengandung cacat bawaan yang tidak memungkinkannya untuk hidup (incompatible with life) BAYI CUKUP BULAN USIA KANDUNGAN 37 MINGGU - 42 MINGGU • Ukuran antropometrik : – – – – – – – Berat badan Panjang Badan Kepala-Tumit Lingkar.kepala Oksipito-frontal Diameter dada (antero-posterior) Diameter perut (antero-posterior) Lingkar dada Lingkar perut 2500 gram - 4000 gram 46 cm – 50 cm 30 cm atau lebih 8 cm – 9 cm 7 cm – 8 cm 30 cm – 33 cm 28 cm – 30 cm DAUN TELINGA • Lembek, datar dan bila dilipat tetap terlipat . 28 – 33 minggu • Mulai ada lipatan di tepi daun telinga, bila dilipat kembali perlahan-lahan . 24 – 36 minggu • Tulang rawan tipis, setelah dilipat cepat kembali. Sebagian telinga bagian atas melipat 37 - 38,5 minggu • Tulang rawan keras, daun telinga tetap tegang terdapat lipatan dalam yang sempurna 38,5 – 40 minggu SUSU DIAMETER TONJOLAN SUSU • • • • Tonjolan tidak ada 1 – 2 mm 2 – 4 mm 7 mm 28 – 33 minggu 34 – 36 minggu 37 – 38 minggu 39 – 40 minggu PUTING SUSU GARIS TELAPAK KAKI GARIS TELAPAK KAKI • Tidak terdapat • Satu garis melintang di sebelah depan • Dua garis melintang di sebelah depan • Beberpa garis di dua per tiga bagian depan • Seluruh telapak kaki MASA KEHAMILAN 28 – 31 minggu 32 – 33 minggu 34 – 36 minggu 37 – 38 minggu 38 – 40 minggu GARIS TELAPAK KAKI • KUKU JARI TANGAN Kuku jari tangan sudah panjang melampaui jari, ujung distalnya tegas dan relatif keras ( pd bayi yg matur) • ALAT KELAMIN LUAR Bayi laki – laki matur : Testis sudah turun sempurna pd dasar skrotum dan rugae pada kulit skrotum sudah lengkap Bayi perempuan matur : Labia minor sudah tertutup dengan baik oleh labia mayor ALAT KELAMIN LUAR • RAMBUT KEPALA Relatif keras, masing – masing helai terpisah satu sama lain dan tampak mengkilat • SKIN OPACITY Bayi matur : Jaringan lemak bawah kulit cukup tebal sehingga pembuluh darah perut tidak tampak atau tampak samar – samar. • PROCESSUS XYPHOIDEUS Bayi matur : membengkok ke dorsal • ALIS MATA Sudah lengkap, yakni bagian lateralnya sudah ada • CARA PRAKTIS MENENTUKAN USIA KEHAMILAN Menggunakan Rumus Haase : – USIA KEHAMILAN 1 – 5 BULAN : Panjang tubuh = bulan kuadrat – USIA KEHAMILAN LEBIH 5 BULAN Panjang tubuh = bulan X 5 cm Gee DJ Infanticide and child destruction,3rd ed,1973 CONTOH : • Anak dengan panjang tubuh 35 cm mempunyai usia kehamilan adalah 35 : 5 = 7 bulan atau dituliskan 28 minggu • Anak dengan panjang tubuh 16 cm mempunyai usia kehamilan adalah akar dari 16 = 4 bulan atau dituliskan 16 minggu Panjang badan diukur dari : Kepala – tumit (crown – heel length). CIRI BAYI SUDAH PERNAH BERNAFAS 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Dada telah mengembang Diafragma telah turun ke sela iga 4 – 5 atau 5 – 6 Tepi paru menumpul, berat 1/ 35 berat badan akibat padatnya vaskularisasi paru (paru lahir mati 1/70 berat badan ) Gambaran paru-paru mozaik (bercak merah tidak homogen pada dasar merah tua) Derik udara paru (krepitasi), perabaan spons Uji apung paru positif Uji apung usus (Berslau’s second life test) positif UJI APUNG PARU Arif Budijanto dkk, Pembunuhan Anak Sendiri, 1988 • Hasil baik, bila belum ada pembusukan • Uji pengapungan mulai dilakukan pada alat dalam leher (diikat dulu) dan alat dalam dada • Berturut - turut diuji apung : kedua paru dipisahkan dari trakea, tiap lobus paru, dan kemudian dipotong kecil - tipis jaringan perifer paru • Bila potongan kecil – tipis mengapung diletakan dalam karton lalu diinjak tanpa diputar dan dimasukan kedalam air lagi. • Tujuan diinjak untuk mengeluarkan udara/gas selain residu udara. UJI APUNG PARU • Volume residu hanya keluar bila alveoli rusak. • Tetap terapung berarti terdapat udara volume residu atau dikatakan sebagai uji apung paru positif – Positip berarti : pernah bernafas = lahir hidup – Negatip berarti : • Mungkin belum pernah bernafas = lahir mati • sudah bernapas: resorbsi pd asfiksia / apnoe lama pneumonia lobaris segera tenggelam pd kelahiran pembusukan lanjut Pemeriksaan Mikroskopis HARUS dilakukan untuk menarik kesimpulan akhir dengan benar terutama bila hasil negatif UJI TELINGA TENGAH ( middle ear test ) DASAR UJI TELINGA TENGAH Wreden - Wendt : • Bayi telah bernafas pada waktu dilahirkan • Dapat mengadakan gerakan menelan • Tuba auditiva Eustachii terbuka karena aktivitas muskulus tensor et levator veli palatini • Udara masuk kedalam rongga telinga tengah UJI TELINGA TENGAH ( middle ear test ) CARA MELAKUKAN : • Digunting dengan kuat atau pahat kecil tegmen timpani dibuka di bawah permukaan air dan diperhatikan apakah keluar gelembung – gelembung dari telinga tengah atau tidak • Gelembung keluar POSITIF • Gelembung tidak keluar NEGATIF • Arif Budijanto dkk, Pembunuhan Anak Sendiri, 1988 UJI LAMBUNG – USUS (UJI BRESLAU) • BILA BAYI TELAH BERNAFAS LAMBUNG DAN USUS BERISI UDARA YANG TERTELAN • CARA MELAKUKAN : – Doudenum di dekat Pilorus, Usus halus di daerah valvula Bauhini dan Usus besar di daerah rekto – sigmoid diikat dengan tali rami – Seluruh alat pencernaan dimasukan kedalam air – Alat pencernaan terapung POSITIF – Alat pencernaan tidak terapung NEGATIF – NOTE : bila tidak seluruhnya terapung perhatikan mana yang tidak terapung, di uji sendiri – sendiri dg cara sama dengan diatas • Arif Budijanto dkk, Pembunuhan Anak Sendiri, 1988 USIA PASCA LAHIR 1. Udara dalam saluran pencernaan dapat diperkirakan : 1. 2. 3. 4. 2. di Lambung berati Baru Lahir, tapi blm tentu lahir hidup. di Doudenum lebih dari 2 jam. di Usus Halus 6 – 12 jam. di Usus Besar 12 – 24 jam. Bila mekonium telah keluar seluruhnya berati telah 24 jam atau lebih. PUSAT PENULANGAN DISTAL FEMUR • sudah terdapat pada umur kehamilan 9 bulan ( 36 minggu) • paling bermakna untuk menetukan maturitas UJUNG PROKSIMAL TIBIA • sudah terdapat pada umur kehamilan 38 minggu KUBOID • terdapat pada akhir masa kehamilan 40 minggu PUSAT PENULANGAN TALUS • terdapat pada akhir masa kehamilan 7 bulan ( 28 minggu ) KALKANEUS • terdapat pada akhir masa kehamilan 6 bulan ( 24 minggu) PUSAT PENULANGAN CARA PEMERIKSAAN • Tidak langsung foto radiologi Langsung menggunakan pisau • Memeriksa distal femur dan proksimal tibia – – – – – tungkai bawah di fleksikan maksimal, disayat kulit dan jaringan bawah kulit dilepaskan dari dasar tulang tempurung disingkirkan dibuat irisan-irisan tipis ( 2 mm ) pada epifise femur mulai dari distal ke proksimal, dilanjutkan terus sampai ditemukan pusat penulangan diafisal – psat penulangan daerah berwarana merah di tengah epifise yang berwarna putih keruh. PUSAT PENULANGAN • PEMERIKSAAN KALKANEUS, TALUS DAN KUBOID – kaki dipegang dengan tangan kiri, tumit pada telapak tangan jari – jari kaki mengarah ke pelaku otopsi – buat irisan yang dalam pada telapak kaki – di celah jari ke – 3 & jari ke 4 – irisan ini biasanya mengenai pusat penulangan kalkaneus – dengan memperdalam irisan pertama akan teriris talus – untuk kuboid dibuat di sebelah lateral dan sejajar dengan irisan pertama. • Arif Budijanto dkk, Pembunuhan Anak Sendiri, 1988 GAMBARAN MIKROSKOPIS PARU – PARU Pada bayi yang sudah bernafas ada gambaran aerasi : • Struktur dinding alveoli berbentuk epitel gepeng • Tidak terlihat projections • Alveoli dengan lumen lebar, dinding membundar atau melengkung • Amnioctic debris dapat ditemukan di lumen • Arif Budijanto dkk, Pembunuhan Anak Sendiri, 1988 GAMBARAN MIKROSKOPIS PARU – PARU Pada bayi yang belum bernafas gambaran khas : • Struktur dinding alveoli berbentuk kuboid • Dukti alveolaris dan alveolus mengembang oleh cairan dengan dinding berliku dan banyak projections yang menonjol ke lumen • Alveoli seperti saku kumal (crumpled sac alveoli) • Arif Budijanto dkk, Pembunuhan Anak Sendiri, 1988 KEKERASAN DAN SEBAB KEMATIAN • Di DKI Jakarta paling banyak 90 – 95 persen dari sekitar 30 – 40 kasus, membuat keadaan ASFIKSIA MEKANIS yaitu pencekikan, penjeratan, pembekapan dan penyumbatan • Pemeriksaan penting alat leher lapis demi lapis • 5 – 10 persen KEKERASAN TUMPUL pada KEPALA • 1 Kasus dalam 6 – 7 tahun KEKERASAN TAJAM pada LEHER & DADA • B .Sampurna, Peranan Ilmu Forensik Dalam Penegakan Hukum,2003 TANDA – TANDA PERAWATAN 1. 2. 3. 4. 5. Tali pusat terpotong rata dan diikat ujungnya, diberi antiseptik dan verban (bisa hilang sblm diperiksa). Jalan nafas bebas. Vernix kaseosa tidak ada lagi. Berpakaian. Air susu di dalam saluran cerna. Ditemukan tanda no 1 saja diatas sudah cukup membuktikan adanya tanda perawatan, melihat ciri mediknya bila hal tersebut ada, maka bukan lagi termasuk pembunuhan anak sendiri HUBUNGAN IBU DENGAN ANAK UPAYA PEMBUKTIAN SEORANG TERSANGKA IBU SEBAGAI IBU DARI ANAK YANG KITA PERIKSA ADALAH SUATU HAL YANG PALING SUKAR Ada beberapa cara dapat kita gunakan 1. Mencocokan waktu partus ibu dan waktu lahir anak 2. Mencari data antrophologi yang khas pada ibu dan anak 3. Memeriksa golongan darah ibu dan anak 4. Sidik jari DNA B .Sampurna, Peranan Ilmu Forensik Dalam Penegakan Hukum,2003