Zaman Kegelapan Yunani Meskipun tidak benar-benar akurat, peta yang digambar oleh H.G. Wells ini dapat menunjukkan pola migrasi orang Yunani kuno beserta kaum-kaum lainnya. Orang Yunani kuno terbagi menjadi tiga kaum, bangsa Doria Aiolia, dan Ionia. Sekitar 1100 SM, bangsa Doria yang tinggal di utara, mulai menyerang Mikenai. Seluruh kota Mikenai dihancurkan dan dijarah. Peradaban Mikenai akhirnya runtuh dan Yunani mengalami suatu periode yang disebut Zaman Kegelapan Yunani. Banyak teori mengenai penyebab keruntuhan bangsa Mikenai. Bencana alam mungkin melemahkan ekonomi Mikenai, yang bersandar pada pertanian, sehingga mereka digantikan oleh bangsa Doria. Bangsa Doria mengembangkan perdagangan di penjuru Mediterania untuk menggantikan ekonomi lama. Daerah Attika (termasuk Athena) mulai muncul sebagai daerah yang dominan sebagai pusat perdagangan. Meskpin begitu, perubahan ini tidak terjadi dengan cepat karena seluruh Yunani butuh pemulihan pasca keruntuhan Mikenai. Namun kontak Yunani dengan bangsa dari luar ini membawa dampak yang sangat drastis bagi masa depan Yunani. Penyebaran dialek Yunani Kuno sekitar 400 SM. Bangsa Doria berwarna coklat, Ionia ungu, dan Aiolia kuning. Perubahan paling drastis di Yunani pada periode ini adalah menghilangnya tulisan. Tidak ada catatan tertulis dari periode ini, dan tulisan dari peridoe setelah ini amatlah berbeda dibandingkan periode sebelum ini. Bangsa Doria menuturkan dialek yang berbeda dibanding bangsa Mikenai, dan hanya sedikit diketahui mengenai bahasa mereka. Semua dialek Yunani modern berakar dari Yunan Attika (Yunani Klasik), dengan satu pengecualian: dialek Tsakonia, yang berasal dari dialek Doria. Bangsa Doria melakukan kontak dengan bangsa Funikia, bangsa penjelajah laut dari Levant. Bangsa Yunani lalu mengadaptasi konsep alfabet dari bangsa Funikia dan terciptalah alfabet Yunani. Alfabet Yunai tersebar melalui perdagangan ke seluruh Mediterania. Alfabet Yunani ini adalah yang pertama mempergunakan huruf vokal. Setelah sekian lama, akhirnya tulisan kembali ada di Yunani. Hoplite Yunani. Bangsa Doria suka berperang. Seiring Yunani memasuki Zaman besi, maka besi pun secara luas dipakai untuk membuat senjata, menggantikan penggunaan perunggu. Dengan besi, senjata menajdi lebih murah, lebih kuat, dan lebih efektif dalam pertempuran. Pada periode ini, pasukan infantri menjadi sangat populer, dan Hoplite adalah nama untuk prajurit infantri Yunani kuno. Bangsa Doria tidak menaklukan setiap wilayah menjadi wilayah mereka, sehingga pada Zaman Kegelapan, polis atau negara kota, mulai berkembang. Daerah Yunani yang berpegunungan menjadikan sulit untuk meunculnya satu kekuasaaan tunggal yang meliputi seluruh Yunani. Akibatnya kota-kota menguasai lanskap di sekelilingnya, dan menjadi unit politik mandiri. Setiap negara kota secara alami dilindungi oleh gunung di dekatnya. Setelah Invasi Doria, sistem pemerintahan kerajaan muncul hampir di semua negara kota. Walaupun raja memegang posisi keagamaan yang tinggi, namun tidak dalam pemerintahan. Sebagian besar pemerintahan di beberapa polis didominasi oleh aristokrasi. Tiran juga muncul pada peridoe ini. Seorang Tiran adalah aristokrat yang memperoleh cukup kekuasaan untuk mengendalikan polis. Mereka didukung oleh pasukan hoplite pribadi, dan membuat pemerintahan otokrasi Meskipun gunung-gunung menyebabkan Yunani sulit bersatu, namun polis-polis saling berbagi budaya, agama, dan bahasa yang sana. Pada peridoe inilah, orang Yunani mulai mengidentifikasi diri mereka sebagai bangsa Hellen. Meskipun berada pada polis yang berbeda, orang Hellen menuturkan bahasa yang sama, berpakaian dengan gaya yang sama, dan membuat arsitektur dengan gaya yang sama. Hal inilah yang menyatukan mereka sebagai bangsa Hellen.