Modul Pengantar Ilmu Komunikasi [TM10].

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Pengantar Ilmu
Komunikasi
Komunikasi Nonverbal
Fakultas
Program Studi
Fikom
Marcomm
Tatap Muka
10a
Kode MK
Disusun Oleh
85001
Reddy Anggara
Pokok Bahasan
Kompetensi
Pokok bahasan komunikasi verbal
membahas mengenai definisi
komunikasi non verbal dan batasanbatasan komunikasi non verbal.
Setelah mengikuti mata kuliah ini
diharapkan mahasiswa dapat
memahami dan mampu
menjelaskan komunikasi non verbal
dan batasan-batasan umum dari
komunikasi non verbal
Pengertian Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non verbal adalah tindakan-tindakan manusia yang secara sengaja
dikirimkan dan dinterpretasikan seperti tujuannya dan memiliki potensi akan adanya umpan
balik dari yang menerimanya. Salah satu aspek penting komunikasi non verbal adalah pada
saat kita berupaya untuk memahami makna dari setiap pesan komunikasinya. Di dalam
kehidupan sehari-hari perilaku non verbal sangat beraneka ragam dan banyak serta sangat
membantu pembentukan makna pada setiap pesan komunikasi.
Menurut Larry A. Samovar dan Richard E. Porter, komunikasi nonverbal mencakup
semua rangsangan (kecuali rangsangan verbal) dalam suatu setting komunikasi, yang
dihasilkan oleh individu dan penggunaan lingkungan oleh individu, yang mempunyai nilai
pesan potensial bagi pengirim atau penerima.
Secara sederhana, pesan nonverbal adalah semua isyarat yang bukan kata-kata.
Komunikasi nonverbal sudah lama menarik perhatian para ahli seprti dari disiplin
ilmu antropologi, bahasa, komunikasi, bahkan kedokteran. Perhatian mereka terutama
dipicu oleh munculnya tulisan Charles Darwin tentang dalam buku ”The Origin of Species”
pada tahun 1873.
Hal yang menarik dari kode nonverbal adalah studi Albert Mahrabian (1971) yang
menyimpulkan bahw tingkat kepercayaan dari pembicaraan orang adalah 7% berasal dari
bahasa verbal; 38 % dari vokal suara; dan 55% dari ekspresi muka. Ia juga menambahkan
bahwa jika terjadi pertentangan antara apa yang diucapkan seseorang dengan
perbuatannya, maka orang lain cenderung mempercayai hal-hal yang bersifat nonverbal.
Fungsi Komunikasi Nonverbal
Dalam hubungannya dengan perilaku verbal, perilaku nonverbal mempunyai fungsi-fungsi
sebagai berikut :
1. Perilaku nonverbal dapat mengulangi/repetisi perilaku verbal kita
menganggukkan kepala ketika kita mengatakan “Ya” atau menggelengkan
kepala ketika mengatakan “Tidak”.
2. Memperteguh, menekankan, atau melengkapi perilaku verbal. Misalnya
kita melambaikan tangan seraya mengucapkan “selamat jalan”, “sampai
2015
2
Nama Mata Kuliah dari Modul
Reddy Anggara, S.IKom., M.IKom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
jumpa” atau ketika kita berpidato kita melakukan “gerakan tangan”, atau
“nada suara tinggi” atau “nada suara merendah”.
3. Perilaku nonverbal dapat menggantikan/substitusi perilaku verbal :
menggoyangkan tangan dengan telapak tangan menghadap ke depan
(sebagai pengganti kata “tidak”). Atau menunjuk dengan jari telunjuk ke arah
ruang depan untuk menjawab pertanyaan dari seseorang yang bertanya “di
mana si Ali?.
4. Perilaku nonverbal dapat meregulasi perilaku verbal. Misalnya anda
sebagai mahasiswa mengenakan jacket atau memebereskan buku-buku,
atau melihat jam tangan anda ketika waktu kuliah sudah berakhir, sehingga
dosen segera menutup kuliahnya.
5. Perilaku nonverbal dapat membantah atau bertentangan (kontradiksi)
dengan perilaku verbal. Misalnya seorang suami mengatakan “ Bagus!
Bagus!”
ketika dimintai komentar oleh istrinya mengenai baju yang baru
dibelinya, seraya terus membaca surat kabar di tangannya.
Atau seorang dosen melihat jam tangannya dua tiga kali, padahal tadi ia
mengatakan bahwa ia mempunyai waktu untuk berbicara dengan anda
sebagai mahasiswanya.
Klasifikasi Pesan Nonverbal
Larry A. Samovar dan Richard E. Porter mengklasifikasikan pesan-pesan nonverbal
ke dalam 2 kategori utama, yaitu “
1. Perilaku yang terdiri dari penampilan dan pakaian, gerakan dan postur tubuh,
ekspresi wajah, kontak mata, sentuhan, bau-bauan, dan parabahasa.
2. Ruang, waktu, dan diam.
John R. Wenburg dan William W. Wilmot mengemukakan klasifikasi lain dari pesan
nonverbal, sebagai berikut :
1. isyarat-isyarat nonverbal perilaku (behavioral)
2. isyarat-isyarat nonverbal bersifat publik sepeerti ukuran ruangan dan faktorfaktor situasi lainnya.
2015
3
Nama Mata Kuliah dari Modul
Reddy Anggara, S.IKom., M.IKom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Bahasa tubuh
Ilmu atau pengetahuan yang berhubungan dengan bahasa tubuh adalah kinesika (kinesics).
Istilah ini dikemukakan pertama kali oleh seorang ahli bahasa nonverbal, Ray L. Birdwhistell.
Setiap anggota tubuh manusia seperti wajah, tangan, kepala, kaki, dan bahkan seluruh
anggota tubuh kita dapat digunakan sebagai isyarat simbolik.
Isyarat Tangan
Kita sering menyertai ucapan kita dengan isyarat tangan. Misalnya, orang yang
sedang menelepon, meskipun lawan bicara tidak melihat, ia menggerak-gerakkan
tangannya. Isyarat tangan atau ”berbicara dengan tangan” disebut emblem, mempunyai
makna dalam suatu budaya. Desmond Morris et. al, mengumpulkan 20 isyarat tangan yang
sama tapi mempunyai makna yang berbeda dalam budaya yang berbeda. Sementara
seorang Arab menginventarisir paling tidak 247 isyarat tangan yang berlainan yang
digunakan orng Arab untuk melengkapi suatu pembicaraan.
Negara-negara di mana orang-orangnya dikenal sebagai “berbicara dengan tangan”
adalah : Perancis, Italia, Spanyol, Mexico, Arab, dan India. Sementara bangsa-bangsa yang
termasuk hemat atau jarang menggunakan isyarat tangan ketika mereka berbicra adalah
beberapa suku Indian di Bolivia. Karena iklimnya dingin, mereka meletakkan tangan mereka
di bawah syal atau selimut, dan oleh karena itu mereka lebih mengandalkan ekspresi wajah
dan mata.
Gerakan Kepala
Di beberapa negara, anggukan kepala malah berarti “Tidak”, seperti di Bulgaria,
sedangkan isyarat untuk “Ya” adalah dengan menggelengkan kepala. Di Yunani dan Timur
Tengah, kata “Tidak” diisyaratkan dengan cara menyentakkan kepalanya ke belakang dan
menengadahkan wajah. Sebagian orang di Arab dan Italia mengatakan “Tidak” dengan
mengangkat dagu, sebaliknya cara ini di Maori Selandia baru hal ini berarti “Ya”. Di India
Selatan, gelengan kepala berarti “Ya”, sedangkan di Indonesia hal ini berarti “Tidak”.
Di Uni Emirat Arab, menggelengkan kepala berarti “ya”.
2015
4
Nama Mata Kuliah dari Modul
Reddy Anggara, S.IKom., M.IKom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Di kebanyakan negara, orang yang duduk sambil menegakkan kepala di hadapan
orang yang berbicara berarti memperhatikan si pembicara. Di Australia, pembicara akan
menyangka Anda kecapekan atau mengantuk bila anda memejamkan mata. Akan tetapi,
orang Jepang yang tampak tertidur (mata terpejam dan kepala menunduk), ketika orang
presentasi, sebenarnya sedang menyimak presentasi tersebut dengan sungguh-sungguh.
Postur Tubuh dan posisi kaki
Penelitian yang dilakukan oleh William Sheldon memperlihatkan bahwa terdapat
hubungan antara bentuk tubuh dan temperamen.
Menurut Sheldon, bentuk tubuh yang gemuk (endomorph) berhubungan dengan sifat
malas dan tenang. Bentuk tubuh yang atletis (mesomorph) berhubungan dengan sifat asertif
dan percaya diri, sedangkan tubuh yang kurus (ectomorph) berhubungan dengan sifat
introvert yang lebih menyenangi aktivitas mental daripada aktivitas fisik.
Prof. Hafied Cangara mengelompokkan kode nonverbal sebagai beikut :
1) Kinesics
Ialah kode nonvebal yang ditunjukkan oleh gerakan-gerakan badan yang bisa
dibedakanatas 5 jenis, yaitu :
1. Emblems
Ialah isyarat yang punya arti langung pada simbol yang dibat oleh gerakan badan.
Misalnya mengangkat jari V yang artinya victory atau menang; mengangkat jempol
yang berarti baik (Indonesia), tetapi berarti jelek (India). Kerdipan mata berarti ”saya
tidak sungguh-sungguh”
2. Illustrators
Ialah isyarat yang dibuat dengan gerakan-gerakan badan untuk menjelaskan
sesuatu, misalnya mengenai besarnya barang atau tinggi rendahnya suatu objek
yang dibicarakan. Pandangan ke bawah berarti kesedihan atau depresi
3. Affect displays
Ialah isyarat yang terjadi karena adanya dorongan emosional sehingga brpengaruh
paada ekspresi muka, misalnya tertawa, menangis, senyum, mencibir, sinis, dn
2015
5
Nama Mata Kuliah dari Modul
Reddy Anggara, S.IKom., M.IKom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
sebagainya. Hampir semua bangsa di dunia menilai perilaku tertawa dan tersenyum
sebagai lambang kebahagiaan, sedangkan menangis adalah lambang kesedihan.
4. Regulators
Ialah
gerakan-gerakan
tubuh
yang
terjadi
pada
daerah kepala,
misalnya
mengangguk tanda setuju atau menggeleng tanda menolak.
5. Adaptory
Ialah gerakan-gerakan badan yang dilakukan sebagai tanda kejengkelan, misalnya
menggerutu, mengepalkan tinju ke atas meja, dan sebagainya.
Selain gerakan-gerakan badan yang dilakukan oleh kepala dan tangan, juga gerakan kaki
memberi isyarat seprti halnya posisi duduk. Bagi masyarakat Amerika dan Eropa, posisi
duduk dengan posisi kaki menyilang di atas kaki lainnya atau berdiri sambil bertolak
pinggang adalah hal biasa, tetapi bagi orang Indonesia hal ini dinilai sebagai perbuatan yang
kurang sopan. Begitu juga halnya menerima atau membri sesuatu dengan tangan kiri, pada
masyarakat Barat adalah sesuatu hal yang biasa, seangkan di Indonesia adalah sesuatu
yang kurang sopan.
2) Gerakan Mata
Mata adalah alat komunikasi yang paling berarti dlam memberi isyarat tanpa kata. Ada
yang menilai bahwa gerakan mata adalah cerminan isi hati seseorang. Hal ini misalnya
terbukti adanya ungkapan ””lirikan matanya memiliki arti” atau ”pandangan matanya
mengundang”.
Mark Knapp mengemukakan 4 fungsi utama gerakan mata sebagai berikut :
1. Untuk memperoleh umpan balik dari lawan bicara. Misalnya dengan mengucapkan
bagaimana pendapat Anda tentang hal tersebut?
2015
6
Nama Mata Kuliah dari Modul
Reddy Anggara, S.IKom., M.IKom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2. Untuk menyatakan terbukanya saluran komunikasi dengan tibanya waktu untuk
bicara
3. Sebagai sinyal untuk menyalurkan hubungan, di mana kontak mata akan
meningkatkan frekuensi bagi orang yang saling memerlukan. Sebebaliknya orang
yang merasa malu akan berusaha untuk menghinari terjadinya kontak mata.
Misalnya orang yang merasa bersalah atau berhutang akan menghindar dari orang
yang menagihnya.
4. Sebagai pengganti jarak fisik
Bagi orang yang berkunjung ke suatu pesat, tetapi tidak sempat berdekatan karena
banyaknya pengunjung, maka melalui kontak mata mereka dapat emngatasi jarak
pemisah.
3) Sentuhan (touching)
Ialah isyarat yang dilambangkan dengan sentuhan badan.
Menurut bentuknya, sentuhan badan dibagi atas 3 macam :
1. Kinesthetic
Ialah isyarat yang ditunjukkan dengan bergandengan tangan satu sama lain,
sebagai simbol keakraban atau kemesraan.
2. Sosiofugal
Ialah isyarat yang ditunjukkan dengan jabat tangan atau saling merangkul.
Umumnya orang Amerika atau Asia Timur dalam menunjukkan persahabatan
ditandai dengan jabat tangan, sedangkan orng Arab dan Asia Selatan
menunjukkan persahabatan lewat sentuhan pundak atau berpelukan.
3. Thermal
Ialah isyarat yang ditunjukkan dengan sentuhan badan yang terlalu emosional
sebagai tanda persahabatan yang begitu intim, misalnya menepuk punggung
karena sudah lama tidak bertemu.
4. Paralanguage
2015
7
Nama Mata Kuliah dari Modul
Reddy Anggara, S.IKom., M.IKom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Ialah isyarat yangditimbulkan dari tekanan atau irama suara sebagai penerima
pesan dapat memahami sesuatu di balik apa yang diucapkan. Misalnya kata
”datang-datanglah ke rumah” bisa diartikan `
betul-bertul mengundang kehadiran kita atau sekedar basa-basi.
Suatu kesalahpahaman seringkali terjadi kalau komunikasi berlangsung dari etnik
yang berbeda. Suara yang bertekanan besar bisa diartikan oleh etnik tertentu sebagai
perlakuan kasar, meski sesungguhna bukan begitu maksudnya, sebab hal tersebut sudh
menjadi kebiasaan etnik tersebut.
4) Diam
Berbeda dengan tekanan suara, maka sikap diam juga sebagai kode nonverbal yang
mempunyai
arti.Max
Picard
menyatakan
bahwa
diam
tidak
semata-mata
mengandung arti negatif, tetapi bisa juga mengandung arti positif.
Dalam kehidupan sehari-hari, sikap berdiam diri sangast sulit ditebak,
apakah orang itu malu, penakut, cemas, atau marah. Banyak orang
mengambil sikap diam karena tidak mau menyatakann sesuatu yang
menyakitkan orang lain, misalnya mengatkan ”tidak”.
Tetapi dengan bersikap diam, juga dapat menyebabkan orang bersikap
ragu. Karena itu, sikap diam tidak selamanya berarti menolak sesuatu,
tetapi tidak juga berarti menrima. Mungkin dalam hal ini, sikap diam
berarti ia ingin menyimpan rahasia tertentu, dan hanya ia-lah yang tahu.
Busana
Nilai-nilai agama, kebiasaan, lingkungan fisik, dan iklim, serta tujuan pencitraan
mempengaruhi orang cara kita berdandan. Bangsa-bangsa yang mengalami empat musim
yang berbeda akan menyesuaikan cara mereka berdandan dengan faktor tersebut. Misalnya
pada musim dingin, orang akan berpakaian yang tebal dan menutup seluruh tubuh. Di
2015
8
Nama Mata Kuliah dari Modul
Reddy Anggara, S.IKom., M.IKom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Amerika, buasna warna teduh dikenakan untuk kegiatan bisnis dan sosial. Di India dan
Myanmar, orang menggunakan busana tradisional untuk kegiatan bisnis, sebagaimana juga
dilakukan oleh orang Arab.
Sebagian orang berpandangan bahwa pilihan seseorang atas pakaian merupakan cerminan
dari kepribadiannya, misalnya apakah ia orang konservatif, religius, modern, atau berjiwa
muda. Bagi orang-orang tertentu, pakaian, rumah, kenderaan, perhiasan, dan sebagainya
dipakai untuk memproyeksikan citra mereka di hadapan masyarakat.
Mereka mempunyai persepsi bahwa dengan memakai pakaian tertentu mereka akan
dipandang tertentu pula oleh masyarakat.
Orientasi Ruang dan Jarak Pribadi
Setiap budaya mempunyai cara khas dalam mengkonseptualisasikan ruang, baik di dalam
rumah, di luar rumah, maupun ketika berhubungan dengan orang lain.
Edward T. Hall (antropolog), mengemukakan istilah proxemics sebagai bidang studi yang
mengkaji persepsi manusia atas ruang (pribadi dan sosial), yaitu cara manusia
menggunakan ruang dalam berkomunikasi. Beberapa ahli lainnya memperluas konsep
proksemika ini dengan memperhitungkan seluruh lingkungan fisik yang mungkin
berpengaruh terhadap proses komunikasi seperti iklim, pencahayaan, dan kepadatan
penduduk.
Pencahayaan dapat mendorong atau menghalangi seseorang untuk berkomunikasi. Cahaya
yang terang sangat diharapkan dalam ruang kuliah dan ruang baca, karena dibutuhkan
untuk membaca dan menulis. Sementara di sebuah kafe atau tempat kencan lainnya,
dibutuhkan cahaya redup atau lebih lunak. Untuk keperluan pembicaraan yang bersifat
pribadi, baik di ruang terbuka maupun ruang tertutup adalah tidak mungkin menggunakan
cahaya yang terang benderang.
Parabahasa
Parabahasa atau vokalika (vocalics) mengacu pada aspek-aspek suara selain ucapan yang
dapat dipahami, misalnya kecepatan berbicara, nada (tinggi –rendah), intensitas (volume),
suara, intonasi, dialek, suara terputus-putus, suara gemetar, suitan, tawa, erangan,
desahan,
2015
9
gumaman,
gerutuan,
Nama Mata Kuliah dari Modul
Reddy Anggara, S.IKom., M.IKom
dan
sebagainya.
Setiap
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
karakteristik
suara
ini
mengkomunikasikan emosi dan pikiran kita. Suara yang terengah-engah menandakan
kelemahan, sedangkan ucapan yang terlalu cepat menandakan ketegangan, kemarahan,
dan ketakutan. Kadangkala kita bosan mendengar pembicaraan orang bukan karena isi atau
materi yang disampaikannya, melainkan karena disampaikan dengan cara monoton dan
lamban.
Satu contoh yang menarik dari parabahasa adalah ketika Presiden Habibie (waktu itu, tahun
1999). Sebelum Habibie menyampaikan Laporan Pertanggungjawabannya di hadapan
Sidang MPR, para anggota majelis sudah bersuara ”Huuuuu...” Tidak sulit untuk memaknai
teriakan seperti itu, yaitu sikap penolakan dn pelecehan, meskipun para anggota majelis itu
belum mengucapkan sepatah katapun juga.
Meskipun aspek-aspek parabahasa ini berkaitan dengan komunikasi verbal, aspek-aspek
tersebut harus dianggap sebagai bagian dari komunikasi nonverbal, yang menunjukkan
kepada kita bagaimana perasaan pembicara
Mengenai pesannya, apakah ia percaya diri, gugup, atau menunjukkan aspek-aspek
emosional lainnya.
Satu contoh parabahasa yang lain adalah berbicara dengan suara yang keras.Di Indonesia,
suku bangsa yang dikenal dengan tekanan suaranya yang keras, selain Batak, adalah
sukubangs di Riau Kepualauan. Mereka biaa bebicara keras karena suara mereka
terkondisikan oleh alam, yaitu kerasnya tiupan angin dan ombak.
Bangsa yang cenderung bersuara keras ketika berkomunikasi adalah Bangsa Arab,
terutama ketika mereka brbicara kepada orang yang mereka sukai. Bagi orang Arab, suara
keras menandakan kekuatan dan ketulusan, sedangkan suara lemah mengisyaratkan
kelemahan atau tipu daya. Itulah sebabnya, bila kita tidak mengenal karakter budya ini,
boleh jadi kita menganggap suara keras mereka sebagai tanda agresivitas, kekasaran atau
kemarahan, bukan sebagai cerminan ketulusan atau keranahan.
Mungkin di bangsa-bangsa lain aspek parabahasa bukan pada volume suara , akan tetapi
mungkin pada kecepataannya atau ”melodi”nya. Orang Amerika berbicara lebih keras
daripada orang Perancis; orang Malaysia berbicara lebih cepat daripada orang Indonesia;
orang Arab berbicara lebih cepat daripada orang Inggris; sementara orang Thailand
berbicara lebih bermelodi daripada orang Jepang.
2015
10
Nama Mata Kuliah dari Modul
Reddy Anggara, S.IKom., M.IKom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Sasa Djuarsa Sendjaja,Phd, dkk, Pengantar Komunikasi, Universitas terbuka,2003
Deddy Mulyana,Ph.D, Ilmu Komunikasi suatu pengantar, Rosdakarya, 2007
2015
11
Nama Mata Kuliah dari Modul
Reddy Anggara, S.IKom., M.IKom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download