sosiologi hukum

advertisement
ALIRAN PENEMUAN HUKUM
1. Bertolak pada dua aspek, yaitu aspek historis
dan aspek sumber hukum, dan sangat erat
kaitannya dengan sejarah hukum.
2. Diawali dengan aliran hukum kebiasaan,
legisme, sampai dengan penemuan hukum
yang modern.
TIMBULNYA ALIRAN
PENEMUAN HUKUM
1. Merupakan bukti bahwa hukum itu dinamis.
2. Tidak bisa digunakan secara rigid/kaku.
3. Bersifat untuk mengisi kevakuman hukum dan
melengkapi sistem hukum yang sudah ada.
4. Mampu menjadi legal problem solving dalam
mengatasi masalah hukum di masyarakat.
ALIRAN PENEMUAN HUKUM

Von Savigny:
Aliran penemuan hukum sangat
dipengaruhi oleh karakteristiknya
masing masing, dan karakteristik
itulah yang menentukan sifat yang
khas dari masing masing aliran
Sbl th 1800
Aliran Hk kebiasaan
Sangat beraneka ragam
Kurang menjamin kepastian hukum
Reaksi terhadap hukum kebiasaan
Muncul gerakan kodifikasi
Aliran Legisme
UU satu satunya sumber hukum
La bouche de la loi
Hakim sebagai subsumtie
Aliran Radikal
terhadap Legisme
Tokoh tokohnya adalah
1. Mountesque
2. Robblespleme
3. Fennet
4. J. Rousseau
PERKEM
BANGAN
ALIRAN
HUKUM
Reaksi thd
Legisme
UU tidak mungkin
lengkap dan tuntas
UU tidak mampu pecahkan
problem masyarakat
Terdapat Recht
Vacuum
Madzab Historis
Begriffsjurisprudenz
(Rudolf Van Jhering)
Interesssen jurisprudenz
Socidogische Rechtscule
Muncul
Aliran
(Hamaker, Hymans)
Freirechtbewegung
(Kantoro Wics)
Open System Van Het Recht
(Paul Scholten)
Penemuan Hukum Modern
Aliran Studi hukum Krisis
(Criical Legel Study)
(Problem Oriented)
ALIRAN PENEMUAN HUKUM
Aliran
Penemuan
Hukum
Legisme
Historis
Begriffsjurisprudenz
Interessenjurisprudenz
Freirechtbewegung
ALIRAN LEGISME
1.
2.
3.
Berpandangan bahwa satu-satunya sumber
hukum adalah UU. UU sudah dianggap
lengkap dan jelas mengatur semua
persoalan hukum.
Hakim tidak boleh berbuat selain
menerapkan UU.
Hakim sekedar corong UU atau La bouche
de la loi.
4.
Hakim hanya sebagai subsumtic automatic.
ALIRAN LEGISME


Aliran ini lahir sbg reaksi atas ketidak seragaman
hukum kebiasaan pada abad 19 dengan jalan
kodifikasi dengan menuangkan hukum secara
lengkap dan sistematis dalam kitab UU.
Aliran ini menegaskan bahwa satu-satunya sumber
hukum adalah UU, yang dianggap cukup jelas dan
lengkap yang berisi semua jawaban terhadap
persoalan hukum sehingga hakim hanyalah
berkewajiban menerapkan peraturan hukum pada
peristiwa konkrit dengan bantuan penafsiran
gramatikal.
MAHZAB HISTORIS




Pada abad ke-20 disadari bahwa UU tidak
lengkap, nilai-nilai yang dituangkan tidak sesuai
lagi dengan perkembangan masyarakat;
Kalau kondisi seperti ini dipertahankan maka akan
terjadi kekosongan hukum;
Von Savigny mempelopori Mazhab Historis.
Inti pandangannya adalah: ”Hukum tumbuh dari
kesadaran hukum bangsa di suatu tempat dan
pada waktu tertentu”.
MAHZAB HISTORIS
1. Hukum itu ditentukan secara historis
2. Hukum itu tumbuh dari kesadaran hukum
bangsa di suatu tempat dan waktu tertentu.
3. Peraturan hukum merupakan pencerminan
keyakinan hukum dan praktek-praktek yg
terdapat dalam kehidupan bersama.
4. Hukum kebiasaan sebagai sumber hukum.
5. Dalam mengkodifikasi hukum harus
mengadakan penelitian secara mendalam
BEGRIFJURISPRUDENZ



Ketidakmampuan legislator meremajakan UU
pada waktunya merupakan alasan dasar untuk
memberi peran yang lebih aktif kepada hakim
untuk menyesuaikan UU pada keadaan yang
baru.
Dalam posisi seperti ini jurisprudensi mulai
memperoleh peranan sebagai sumber hukum.
Dalam abad 19 lahirlah aliran yang dipelopori
oleh Rudolf von Jhering yang menekankan pada
sistematik hukum.
BEGRIFJURISPRUDENZ
Yang ideal adalah apabila sistem yang ada
berbentuk suatu piramida, yang mana dipuncak
piramida terletak asas utama, dan dari puncak
piramida dibuatlah pengertian-pengertia baru
(Begriff) dan selanjutnya dikembangkan sistem
asas-asas dan pengertian-pengertian umum yg
digunakan untuk mengkaji undang-udang.
BEGRIFJURISPRUDENZ
CIRI KHAS ALIRAN INI ADALAH


Lebih memberikan kebebasan kepada hakim
tinimbang aliran legisme.
Hakim tidak perlu terikat pada bunyi UU, dia
dapat mengambil argumentasinya dari peraturanperaturan yang tersirat dalam UU.
INTERESSENJURISPRUDENZ
1.
2.
3.
Hukum
merupakan
resultan
pertentangan
kepentingan yg berlawanan & berbenturan satu
sama lain.
Peraturan hukum tidak boleh dilihat oleh hakim
sebagai formil logika belaka, tetapi harus dinilai
dari tujuannya.
Sistematisasi
tidak
boleh
dibesar-besarkan,
sehingga harus mengarah pada tujuan yang
terdapat di belakang sistem dan merealisasi “ide
keadilan dan kesusilaan yg tidak mengenal waktu”.
4.
5.
Tujuan hukum pada dasarnya adalah untuk
melindungi pemenuhan kepentingan atau
kebutuhan hidup yang nyata.
Hakim harus menyesuaikan dengan ukuran nilai
kepentingan yg dimaksudkan oleh pembentuk UU.
INTEREESENJURISPRUDENZ
1.
2.
3.
Aliran ini sebagai reaksi terhadap aliran
Begriffjurisprudenz.
Lebih menitikberatkan kepada kepentingankepentingan (interessen) yang difiksikan.
Oleh karena itu aliran ini dinamai dengan
“Interesenjurisprudenz” yang mengalami masa
kejayaan pada awal abad 20 di Jerman.
SOSIOLOGISCHERECHTSCHULE
1.
2.
3.
Dalam penemuan hukum hakim harus menggali
kebiasaan kebiasaan yang terjadi dalam masyarakat.
Putusan hakim seyogyanya sesuai dengan kesadaran
hukum dan perasaan hukum yang hidup dalam
masyarakat.
Hakim dalam mendakwa harus berdasarkan UU,
namun putusannya harus mencerminkan adanya
keadilan, kemafaatan dan kepastian hukum.
FREIREICHBEWEGUNG



Reaksi yang tajam terhadap aliran Legisme
baru muncul pada sekitar tahun 1900 di
Jerman;
Reaksi ini dimulai oleh Kantorowics dengan
nama samaran Gnaeus Flavius.
Aliran ini menantang keras pendapat yang
menyatakan bahwa kodifikasi itu lengkap dan
hakim dalam proses penemuan hukum tidak
memiliki sumbangan kreatif.
FREIREICHBEWEGUNG
1.
2.
3.
Kodifikasi itu tidak mungkin lengkap, tidak
seluruh hukum terdapat dalam UU, karena
disamping UU masih terdapat sumbersumber lain untuk menemukan hukumnya.
Tiap pemikiran yg melihat hakim sebagai
subsumptie automaat dianggap sebagai
sesuatu yg tidak nyata.
Peran UU adalah subordinatie, yaitu UU
bukanlah tujuan bagi hakim, tetapi sekedar
sebagai sarana.
FREIREICHBEWEGUNG
Menurut aliran ini hakim memang harus
menghormati UU, tetapi ia dapat tidak hanya
sekedar tunduk dan mengikuti UU, melainkan
menggunakan UU sebagai sarana untuk
menemukan pemecahan peristiwa konkrit
yang dapat diterima. Dapat diterima karena
pemecahan yang diketemukan dapat menjadi
pedoman bagi peristiwa konkrit serupa
lainnya. Di sini hakim tidak berperan sebagai
penafsir UU, tetapi sebagai pencipta hukum.
Open system Van Het Recht
1.
2.
3.
UU dapat saja diubah maknanya, meskipun
tidak diubah kata-katanya untuk
menyesuaikan dengan fakta yang konkret .
Sistem hukum itu merupakan suatu sistem
yang terbuka yang tidak selalu memandang
ke belakang, akan tetapi juga memandang ke
depan.
Keadilan hukum itu hakikatnya adalah
merupakan konsekwensi logis yang harus
diciptakan di tengah tengah masyarakat
PENEMUAN HUKUM MODERN
1.
2.
3.
4.
Positivisme UU/legisme sebagai model subsumptie
automaat tidaklah dapat dipertahankan.
Yang menjadi titik tolak bukan pada sistem perundang–undangan tetapi masalah kemasyarakatan
konkret yg harus dipecahkan.
Tujuan pembentuk UU dapat digeser, dikoreksi, tetapi
tidak boleh diabaikan.
Penemuan hukum modern berpendirian bahwa atas
satu pertanyaan hukum dapat dipertahankan pelbagai
jawaban dalam sistem yg sama.
5. Aliran ini menolak perbedaan antara teori dan praktek
dan juga menolak adanya perbedaan antara fakta
(fact) dan nilai (value) yang merupakan karakteristik
dari faham liberal.
6. Aliran ini menolak teori murni tapi lebih menekankan
pada teori yang memiliki daya pengaruh terhadap
transformasi sosial yang praktis.
CRITICAL LEGAL STUDIES
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Mengkrtitik hukum yang berlaku karena memihak pada
politik.
Mengkritik hukum karena sarat dengan kepentingan
ideologi tertentu.
Mempunyai komitmen yang besar terhadap kebebasan
individual dengan batasan batasan tertentu.
Kurang mempercayai bentuk-bentuk kebenaran yang
abstrak dan pengetahuan yang benar-benar obyektif.
Naturalisme: Paham tentang keteraturan dari peristiwa
alam, yang menisbikan penjelasan kodrati.
Mekanisme: Paham yang mengatakan bahwa semua
gejala alam dapat dijelaskan secara mekanikaldeterminisme seperti layaknya mesin (sistem
mekanistis).
Download