PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI Kappaphycus alvarezii

advertisement
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI Kappaphycus alvarezii DIBUDIDAYAKAN BERSAMA Eucheuma
denticulatum DENGAN KOMPOSISI BERBEDA
1)
1)
1)
1)
1)
2)
Akmal , Andi Elman , Haruna , Abdul Gafur , Dasep Hasbullah , Ilham , Muh. Suaib
Muhammad Amri
3)
2)
3)
, Syamsir Syam
,
Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar
Jl. Perikanan, Desa Mappakalompo, Kec. Galesong, Takalar, Sulawesi Selatan 92254
Telepon (0418) 2326577, Fax. (0418) 2326777
Email : [email protected]
ABSTRAK
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui laju pertumbuhan relatif, produksi dan produktivitas rumput laut
Kappaphycus alvarezii yang dibudidayakan bersama Eucheuma denticulatum dengan komposisi berbeda. Ada
3 (tiga) percobaan komposisi, terdiri dari; Percobaan A (50% K. alvarezii dan 50% E. denticulatum artinya, setiap
1 ikatan K. alvarezii diikuti oleh 1 ikatan E. denticulatum, dan demikian seterusnya); percobaan B (75% K.
alvarezii dan 25% E. denticulatum artinya setiap 3 ikatan K. alvarezii diikuti oleh 1 ikatan E. denticulatum, dan
demikian seterusnya) dan percobaan C. (25% K. alvarezii dan 75% E. denticulatum artinya setiap setiap 1 ikatan
K. alvarezii, diikuti oleh 3 ikatan E. denticulatum, dan demikian seterusnya). Data yang diamati adalah
pertumbuhan, produksi dan produktivitas serta parameter kualitas air dilakukan analisa secara deskriptif. Hasil
menunjukkan bahwa pertumbuhan relatif rumput laut K. alvarezii pada perlakuan B memiliki prosentase
pertumbuhan relatif tinggi 2,86%, selanjutnya perlakuan A memperoleh prosentase pertumbuhan relatif lebih
rendah 2,14% jika dibandingkan dengan perlakuan C dengan prosentase pertumbuhan relatif sekitar 2,67%. Hal
ini dapat dilihat dari perbandingan pertumbuhan K. alvarezii pada perlakuan B dengan prosentasi pertumbuhan
relatifnya besar, yaitu 2,86% dan K. alvarezii pada perlakuan A yang memiliki prosentasi pertumbuhan relatif
terkecil yaitu 2,14%. Selanjutnya, rumput laut K. alvarezii pada perlakuan B memiliki produksi tertinggi 30,87 kg
dan produktivitas sebesar 1,03 kg/m disusul perlakuan C dengan produksi sebesar 28,61 kg dan
produktivitasnya sekitar 0,95 kg/m lebih besar produksi dan produktivitasnya dibandingkan perlakuan A hanya
23,35 kg dan 0,78 kg/m. Hal ini dapat dilihat dari produksi dan produktivitas pada perlakuan B masing-masing
sebesar 30,87 kg dan 1,03 kg/m, dan pada perlakuan A yang memiliki produksi dan produktivitas terkecil masingmasing 23,35 kg dan 0,78 kg/m. Hal tersebut menunjukkan bahwa perbedaan komposisi rumput laut K. alvarezii
dan E. denticulatum yang dibudidayakan secara bersamaan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
produksi. Kondisi perairan dilokasi perekayasaan masih dalam batas normal untuk pertumbuhan rumput laut
dari kedua spesies rumput laut yang dibudidayakan.
Kata Kunci : Komposisi, Pertumbuhan, Produksi, K. alvarezii, E. denticulatum
________________________________________________
1)
Perekayasa di BPBAP Takalar
2)
Pengawas Budidaya Perikanan di BPBAP Takalar
3)
Fungsional Litkayasa di BPBAP Takalar
KUALITAS KARAGENAN, GEL STRENGTH, DAN VISKOSITAS Kappaphcus alvarezii
DIBUDIDAYAKAN BERSAMA Eucheuma denticulatum
PADA PERAIRAN YANG SAMA
1)
1)
1)
1)
1)
2)
Akmal , Andi Elman , Abdul Gafur , Haruna , Dasep Hasbullah , Ilham , Muh. Suaib
3
3)
Muhammad Amri , Syamsir Syam ,
2)
Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar
Desa Mappakalompo, Kecamatan Galesong, Takalar, Sulawesi Selatan 92254
Email : [email protected]
ABSTRAK
Bertujuan untuk mengetahui kualitas karagenan, gel strength dan viskositas rumput laut K. alvarezii yang
dibudidayakan bersama E. denticulatum pada perairan yang sama. Rumput laut berumur 45 hari diambil secara
acak dari setiap bentangan kemudian dikeringkan. Rumput laut tersebut kemudian di analisa kualitas
kandungan karagenan, gel strength dan viskositas. Analisa data dilakukan secara deskriptif. Hasil menunjukkan
bahwa rumput laut K. alvarezii dan E. denticulatum mengandung kadar karagenan masing-masing
35,43%±7,06% dan 38,44%±8,13%. Hasil ini lebih rendah kandungan karagenannya dibanding hasil standart
kadar karagenan bagi rumput laut sebesar 40%. Namun, rendemen karagenan yang dihasilkan pada
perekayasaan ini memenuhi standard persyaratan rendemen karagenan yang ditetapkan oleh Departemen
Perdagangan RI, yaitu minimum sebesar 25%. Selanjutnya, nilai gel strenght yang dihasilkan rumput laut K.
alvarezii dan E. denticulatum yang diperoleh masing-masing 152,25±85,39 g forse dan 20,00±7,79 g forse, hal
ini menunjukkan nilai gel strength K. alvarezii lebih besar bila dibandingkan dengan E. denticulatum.
Sedangkan nilai viskositas yang dihasilkan pada rumput laut K. alvarezii dan E. denticulatum diperoleh masingmasing 62,50±9,97 cps dan 63,35±18,28 cps, hal ini menunjukkan bahwa nilai viskositas E. denticulatum lebih
besar bila dibandingkan dengan K. alvarezii.
Kata Kunci : Karagenan, Gel Strenght, Viskositas, K. alvarezii, E. denticulatum
________________________________________________
1)
Perekayasa di BPBAP Takalar
2)
Pengawas Budidaya Perikanan di BPBAP Takalar
3)
Fungsional Litkayasa Penyelia di BPBAP Takalar
PENGUJIAN OPTIMASI WAKTU YANG IDEAL PADA APLIKASI PEMBERIAN PUPUK MINAGROW PADA
BUDIDAYA RUMPUT LAUT LAWI-LAWI Caulerpa racemosa
1)
1)
1)
1)
1)
2)
3)
Dasep Hasbullah , Akmal , Abdul Gafur , Haruna , Iman Sudrajat , Muhammad Amri , Ilham , Muh.
Suaib
3)
Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar
Jl. Perikanan, Desa Mappakalompo, Kec. Galesong, Takalar, Sulawesi Selatan 92254
Telepon (0418) 2326577, Fax. (0418) 2326777
Email : [email protected]
ABSTRAK
Untuk mengetahui laju pertumbuhan harian dan produksi rumput laut lawi-lawi Caulerpa racemosa dengan
pemberian pupuk minagrow dengan optimasi waktu yang ideal. Ada 3 (tiga) pengujian optimasi waktu ideal (hari
setelah tanam) dengan tabulasi pemberian pupuk minagrow, yaitu : A (aplikasi minagrow 7 hari setelah tanam);
B (aplikasi minagrow 14 hari setelah tanam); dan C tanpa pemberian pupuk (kontrol). Hasil menunjukkan
bahwa optimasi waktu aplikasi pemberian pupuk minagrow perlakuan B (14 hari) pertumbuhan mutlaknya 8,32
g lebih tinggi jika dibandingkan dengan perlakuan A (7 hari) dan C (kontrol) masing-masing 4,21 g dan 7,03 g.
Selanjutnya,optimasi waktu aplikasi pemberian pupuk minagrow perlakuan B (14 hari) pertumbuhan relatif
maupun laju pertumbuhan hariannya (0,832% dan 8,32 g) lebih tinggi jika dibandingkan dengan perlakuan A (7
hari) dan perlakuan C (kontrol) masing-masing (0,421% dan 4,21 g), dan (0,703% dan 7,03 g). Tingginya
pertumbuhan relatif maupun laju pertumbuhan harian pada pengujian optimasi waktu pembeian pupuk minagrow
perlakuan B diduga karena waktu pemberian pupuk minagrow yang optimal setelah melalui proses adaptasi
dan mulai ada perubahan warna dan terjadi perkembangan rumpun-rumpun ramuli dan stolon rumput laut
sampai akhir perekayasaan. Perlakuan C, walaupun pertumbuhan relatif maupun laju pertumbuhan hariannya
lebih tinggi dari perlakuan A, akan tetapi lebih baik pertumbuhan relatif maupun laju pertumbuhan hariannya
dibanding dengan penggunaan 7 hari setelah tanam, hal ini diduga bahwa posisi bak pemeliharaan cenderung
terkena intersitas cahaya dalam proses fotosintesis sehingga dapat mendukung pertumbuhan Caulerpa sp.
Kondisi parameter kualitas air pada media perekayasaan masih dalam batas normal untuk pertumbuhan rumput
laut lawi-lawi Caulerpa racemosa.
Kata Kunci : Minagrow, Optmasi waktu, Pertumbuhan, lawi-lawi, Caulerpa sp
________________________________________________
1)
Perekayasa di BPBAP Takalar
2)
Fungsional Litakayasa Penyelia di BPBAP Takalar
3)
Pengawas Budidaya Perikanan di BPBAP Takalar
PENGUJIAN KONSENTRASI YANG TEPAT PADA APLIKASI PUPUK MINA GROW PADA BUDIDAYA
RUMPUT LAUT LAWI-LAWI Caulerpa racemosa
1)
1)
1)
1)
1)
Dasep Hasbullah , Akmal , Iman Sudrajat , Abdul Gafur , Haruna , Muhammad Amri
3)
Ilham , Muh. Suaib
2)
,
3)
Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar
Jl. Perikanan, Desa Mappakalompo, Kec. Galesong, Takalar, Sulawesi Selatan 92254
Telepon (0418) 2326577, Fax. (0418) 2326777
Email : [email protected]
ABSTRAK
Bertujuan untuk mengetahui konsentrasi pemberian pupuk minagrow yang tepat pada aplikasi budidaya
terhadap pertumbuhan rumput laut lawi-lawi Caulerpa racemosa. Ada 3 (tiga) pengujian konsentrasi minagrow
dengan tabulasi pemberian pupuk minagrow, yaitu : percobaan A (1,5 ppm); percobaan B (2,0 ppm) dan
percobaan C (2,5 ppm).
Hasil menunjukkan bahwa konsentrasi pupuk minagrow perlakuan perlakuan B
pertumbuhan mutlaknya (9,24 g) lebih besar jika dibandingkan dengan perlakuan A dan perlakuan C masingmasing (3,17 g), dan (7,19 g). Selanjutnya, perlakuan B pertumbuhan relatifnya (0,924%) lebih besar jika
dibandingkan dengan perlakuan A dan C masing-masing (0,317%), dan (0,719%). Demikian halnya dengan laju
pertumbuhan harian dengan konsentrasi pupuk minagrow perlakuan B (0,0145%/hari) lebih tinggi jika
dibandingkan dengan perlakuan A dan C masing-masing (0,0061%/hari) dan (0,0120%/hari). Tingginya laju
pertumbuhan harian pada pengujian konsentrasi pupuk minagrow perlakuan B diduga karena konsentrasi
pemberian pupuk minagrow yang optimal dan sesuai setelah melalui proses adaptasi dan mulai terjadi
perkembangan rumpun-rumpun ramuli dan stolon rumput laut sampai akhir perekayasaan. Perlakuan C,
walaupun pertumbuhannya lebih tinggi dari perlakuan A akan tetapi lebih baik laju pertumbuhan hariannya pada
perlakuan C, hal ini disinyalir bahwa posisi bak pemeliharaan cenderung terkena intersitas cahaya dalam proses
fotosintesis sehingga dapat mendukung pertumbuhan C. racemosa. Intensitas cahayanya dapat menembus air
media pemeliharaan dengan baik, hingga proses fotosentesis berjalan dengan baik, hal ini sesuai pernyataan
Anonim, (2009), bahwa fotosintesa adalah suatu proses biokimia yang di lakukan tumbuhan, alga dan beberapa
jenis bakteri untuk menghasilkan makanan dengan memanfaatkan energi cahaya dalam proses fotosintesis
sehingga dapat mendukung pertumbuhan C. racemosa. Kondisi parameter kualitas air pada media
perekayasaan masih dalam batas normal untuk pertumbuhan rumput laut lawi-lawi C. racemosa.
Kata Kunci : Konsentrasi, Minagrow, Pertumbuhan, lawi-lawi, Caulerpa sp
______________________________________________
1)
Perekayasa di BPBAP Takalar
2)
Fungsional Litakayasa Penyelia di BPBAP Takalar
3)
Pengawas Budidaya Perikanan di BPBAP Takalar
Download